• Tidak ada hasil yang ditemukan

strategi konseling dalam menangani anak usia dini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "strategi konseling dalam menangani anak usia dini"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Anak yang orang tuanya berpisah akan membuat mereka merasa sangat cemas sehingga tidak jarang perceraian orang tuanya juga berdampak. Perceraian atau meninggalnya salah satu orang tua menjadi penyebab anak kehilangan atau kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya, banyak hal yang mendorong terjadinya perilaku negatif akibat stres yang berlebihan terutama pada anak usia dini yang masih sangat membutuhkan kasih sayang keduanya kepada orang tua.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Sikap seorang anak terlihat dari respon anak terhadap sesuatu yang dihadapi anak. Kemampuan bersosialisasi anak terlihat dari kepribadian anak yang cenderung kesepian dan tidak suka bersosialisasi dengan teman.

Rumusan Masalah

Karakter anak terlihat dari perilaku etis anak terhadap orang dewasa, generasi muda, dan teman sebayanya. Anak usia dini yang akan menjadi garda terdepan peneliti adalah anak usia 4-8 tahun.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Untuk menambah wawasan guru bagaimana menerapkan strategi konseling dalam menghadapi anak usia dini yang terkena dampak Broken Home. Untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya penerapan strategi konseling dalam menghadapi anak usia dini yang terkena dampak Broken Home.

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

  • Teori keluarga
  • Strategi konseling anak usia dini
  • Anak usia dini
  • Pengertian bimbingan dan konseling
  • Tujuan bimbingan dan konseling
  • Fungsi bimbingan dan konseling
  • Broken home

Proses konseling merupakan suatu peristiwa yang telah berlangsung dan memberikan makna bagi peserta konseling (konselor dan klien). Dengan demikian, proses konseling individual tidak dianggap membosankan oleh peserta konseling (klien konselor). Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam proses konseling dari awal hingga akhir dirasakan sangat berarti dan bermanfaat.

Proses awal konsultasi adalah sebagai berikut: a) Menjalin hubungan konsultasi yang melibatkan klien. Konseling bermakna jika klien dilibatkan dalam diskusi dengan konselor. Keberhasilan proses konseling individu sangat bergantung pada. kesuksesan pada tahap awal ini. kedua) keterbukaan klien, artinya klien dengan tulus mengungkapkan isi hati, emosi, harapannya, dll. Sebab dengan demikian proses konseling individu akan berjalan lancar dan tujuan konseling individu akan segera tercapai.

25 Rifda El Fiah, Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini, (Bandar Lampung, PT RAJAGRAFINDO, 2019) hal:9. Hal ini sering terjadi pada anak yang orang tuanya memutuskan untuk tidak bersama, sehingga anak akan kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan juga kehilangan teladan. Keluarga merupakan pendidikan pertama bagi anak, jika salah satu orang tua tidak memiliki anak maka akan merasa kehilangan sosok ayah atau ibu.Jika suami istri sama-sama berkarier di dunia kerja maka akan cenderung lebih aktif dengan kesibukan kerja.

Suasana keluarga yang berantakan dapat berdampak pada anak, seperti anak menjadi malas belajar. Selain itu, perceraian orang tua juga dapat memberikan dampak negatif terhadap jiwa anak yang masih dalam masa pertumbuhan, karena kepribadian anak pada umumnya dibentuk oleh pengalaman-pengalaman yang dimiliki anak. memasuki masa kanak-kanak.

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

57 Helda Inayah 'Sikap Orang Tua Pasca Perceraian dalam Tumbuh Kembang Anak' Wawancara (langsung), live Jumat 5 Februari 2021 Pukul 15.00 WIB. 58 Sunti Lestari 'Sikap Orang Tua Pasca Perceraian Terhadap Tumbuh Kembang Anak' Wawancara (langsung), Senin 1 Maret 2021 pukul 19.00 WIB. 61 Nevi Hidayati “Sikap Orang Tua Pasca Perceraian Terhadap Tumbuh Kembang Anak” Wawancara (langsung), Jumat 30 Januari 2021 Pukul 16.00 WIB.

Oleh karena itu, penting sekali peran orang tua untuk terus memantau anak dan menjaga tumbuh kembangnya. 68 Helda Inayah “Memantau orang tua dalam menghadapi perubahan perilaku pada anak” wawancara (langsung), Minggu, 7 Februari 2021 pukul 14:00 WIB. 69 Nuryani “Memantau orang tua dalam menghadapi perubahan perilaku anak” (langsung) wawancara, Jumat 26 Februari 2021 pukul 16:00 WIB.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti di RT 60 Kelurahan Betungan dengan 6 orang informan untuk melihat bagaimana implementasi strategi konseling pada anak usia dini yang terkena dampak Broken Home yang dilakukan oleh orang tua anak itu sendiri. Dalam temuan peneliti, terdapat 4 orang tua yang tidak menerapkan strategi konseling terhadap anaknya yang terkena patah hati.

Kerangka Berfikir

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Setting Penelitian
  • Subyek dan informan penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RT 60 Kelurahan Betungan yang dilakukan selama 41 hari, observasi keluarga terdampak rumah hancur, yang mempunyai anak usia 5-8 tahun, bagaimana menggunakan strategi konseling yang tanpa disadari dilakukan oleh orang tua. anak-anak mereka yang terkena dampak hancurnya rumah. Pentingnya hubungan baik antara orang tua dan anak dapat mengurangi rasa cemas atau trauma pada anak saat tumbuh dewasa. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 orang tua pasca perceraian mulai kurang memperhatikan dan kurang memperhatikan tumbuh kembang anaknya dengan lebih.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa banyak perubahan yang terjadi pada diri anak pasca perceraian orang tuanya, mulai dari menangis histeris, melakukan intimidasi terhadap teman secara berlebihan, menyendiri dan tertutup, dan lain sebagainya. Setelah saya bercerai dengan suami saya banyak perubahan sikap dan perilaku yang terjadi pada anak saya, walaupun kami bercerai kami tetap memberikan kasih sayang dan memantau perkembangan anak, sehingga perubahan perilaku yang terjadi dapat diatasi dengan beberapa perjanjian kontrak diantara saya. sebagai orang tua dan anak. Kurangnya pendidikan dan wawasan orang tua atau kurangnya kepedulian terhadap anak membuat orang tua tidak sadar.

Juga penyuluhan tentang pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak guna meningkatkan kapasitas pengetahuan orang tua dalam pendidikan anaknya. Hendaknya seorang anak tetap berbakti kepada kedua orang tuanya, apapun keadaan, kondisi dan keadaan orang tuanya saat ini.

Tabel 3.2  Pedoman wawancara  c.  Dokumentasi
Tabel 3.2 Pedoman wawancara c. Dokumentasi

HASIL PENELITIAN

Kondisi Objektif Wilayah Penelitian

Desa Betungan Kota Bengkulu mempunyai beberapa RW salah satunya adalah RW 03, di RW 03 terdapat 3 RT yaitu RT 60, 62 dan 58 dari 3 RT tersebut terdapat beberapa warga yang mengalami rumah hancur. Hal ini juga disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurangnya komunikasi antar keluarga, sikap egosentris antara suami dan istri, masalah keuangan, masalah pendidikan, perselingkuhan dan jauh dari agama. Peneliti memilih RT ini karena di RT ini yang memenuhi kriteria terdapat keluarga yang terkena dampak rumah hancur dan mempunyai anak usia dini berusia 5-8 tahun. Berdasarkan tabel di atas, di RT 60 RW 03 Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar terdapat 99 KK yang terdiri dari 43 laki-laki dan 56 perempuan.

Berdasarkan tabel di atas, di RT 60 terdapat 11 keluarga yang mengalami patah rumah dengan faktor dan penyebab yang berbeda-beda. Salah satunya adalah kurangnya komunikasi antar keluarga sehingga menimbulkan kesalahpahaman antar pasangan hingga berujung pada cek-cek antar pasangan. masalah ekonomi, pendidikan, perselingkuhan dan pengacara perceraian terjadi. Broken home ini akan berdampak fatal pada anak usia dini di kemudian hari jika tidak dilakukan tindakan saat ia masih kecil untuk meminimalisir kecemasan jangka panjang di masa dewasa. Salah satunya adalah anak akan merasa kehilangan perhatian, akan merasakan rasa cemas dan khawatir yang berlebihan hingga kehilangan tempat berlindung.Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 6 keluarga karena hanya 6 dari 11 keluarga yang mempunyai anak pada usia PAUD 5 tahun. 8 tahun.

Hasil Penelitian

Hubungan saya dengan anak saya sekarang kurang baik setelah saya menceraikan suami saya dan memutuskan untuk memisahkan anak-anak saya. Hal senada juga diungkapkan ibu HI pasca perceraian, saya sangat memperhatikan tumbuh kembang anak saya, mulai dari perubahan tingkah laku dan lain sebagainya. Setelah saya bercerai, suami saya tidak terlalu memperhatikan tumbuh kembang anak saya karena saya lebih banyak beraktivitas di luar ruangan dan meninggalkan anak saya dengan pengasuh di rumah, kata ibu WH60.

Hal yang sama diungkapkan ibu NH setelah ia menceraikan suami saya. Saya tidak tahu perubahan sikap anak saya yang signifikan setelah saya bercerai, tapi berdasarkan laporan tetangga, anak saya sekarang lebih nakal dan suka menggoda teman berlebihan, sehingga membuat teman anak saya menjauh, kata ibu SL64. Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu SY, perubahan sikap yang terjadi pada anak saya pasca cerai dengan suami dimulai dari melakukan bullying terhadap teman secara berlebihan, berani berkata kasar bahkan perkataan lahiriah yang tidak sesuai dengan usianya yang 65 tahun.

Hal berikutnya yang saya lakukan saat menghadapi perubahan yang terjadi pada anak saya pasca perceraian saya adalah mengajak anak tersebut untuk bercerita tentang perasaan yang ia rasakan. Tindak lanjut yang saya lakukan dalam menghadapi perubahan yang terjadi pada anak saya, awalnya saya memberi nasehat namun tetap diulang-ulang, akhirnya saya memarahi dan memukul anak saya setiap kali anak saya menindas temannya secara berlebihan, kata ibu SL70.

Pembahasan Hasil Penelitian

Orang tua dalam menangani anaknya yang terkena dampak Broken Home agar ketika beranjak dewasa tidak mengalami rasa cemas berlebihan dengan menerapkan strategi konseling individual walaupun belum mengetahui apa dan bagaimana strategi konseling individual setidaknya ada beberapa. orang tua telah menerapkannya meskipun tidak serupa dengan prosedur yang ada saat ini. Kurangnya pendidikan penitipan anak pranikah bagi orang tua menyebabkan orang tua tidak memahami kebutuhan dan tanggung jawabnya sebagai orang tua. Meski demikian, masih ada sebagian orang tua yang masih memberikan perhatian terhadap anaknya ketika sudah bercerai dari suaminya.

Sebagai orang tua yang bijaksana sudah menjadi kewajiban untuk memperhatikan tumbuh kembang setiap anak, sehingga apabila terjadi suatu perubahan yang mengarah pada sesuatu yang kurang baik dapat segera diperbaiki oleh orang tua dengan cara dan dengan cara tertentu. pertimbangan.ditangani. Orang tua yang memahami tumbuh kembang anaknya, mengetahui apa yang harus atau harus dilakukan untuk menghadapi anaknya, sehingga perilaku buruk, sikap buruk atau karakter buruk anak mulai hilang sedikit demi sedikit dan berkembang menjadi karakter yang positif. Hasil pemeriksaan keempat anak tersebut, kondisinya kurang baik sehingga anak tersebut membutuhkan perhatian dan kasih sayang lebih dari kedua orang tuanya.

Penerapan strategi konseling individu pada anak usia dini yang terkena dampak Broken Home dilakukan oleh orang tua untuk mengurangi perasaan cemas, trauma atau hal-hal yang tidak diinginkan yang masih terbawa hingga dewasa, selain itu juga dapat meningkatkan kualitas komunikasi anak dengan teman sebayanya, orang yang lebih tua dan orang lain yang lebih muda. Pentingnya pengetahuan tentang pola asuh pada anak agar orang tua sebelum dan sesudah menikah terus mempelajari dan mencari ilmu tentang pola asuh pada anak agar tumbuh kembang anak tetap diperhatikan.

PENUTUP

Kesimpulan

Selain itu juga terdapat 4 orang tua yang kurang memberikan perhatian terhadap anaknya pasca perceraian, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu perekonomian, pekerjaan dan lain sebagainya, karena saat ini mereka menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga yang memiliki banyak pengeluaran, mereka harus bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut. .

Saran

Gambar

Tabel 3.2  Pedoman wawancara  c.  Dokumentasi
Tabel 4.1  Jumlah KK di RT 60

Referensi

Dokumen terkait

2 = Nyeri mencegah saya mengangkat benda berat dari lantai, tetapi saya dapat menangani jika benda berat tersebut ditempatkan pada tempat yang membuat saya nyaman (mis: