ISSN: 2406-8780
OTEP
TEKNOLOG I PEM BELAJARAN
KAJIAN DAN RISET DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
VOLUME 2,
NOMOR 1, OKTOBER2015
JINOTEP VOLUME
2NOMOR
1Halaman
1-83Malang
Oktober 2015
Terbit dua kali setahun pada bulan Oktober dan April. Jumal iLniah yang memuat tulisan hasil kajian '
konseptual, teoritis, empiris dan hasil riset yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan Teknologi fembilajaran. Semua tulisan melalui proses telaah atau review yang dilakukan oleh tim ahli dibidangnya masing-masing.
JINOTEP
JURNAL INOVASI DANI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
ISSN:
2406-8780Volume 2,
Nomor
1,Oktober 20lsrHalaman
L-83Ketua PenYunting I Nyoman Sudana Degeng
Wakil Ketua PenYunting Punaji SetYosari
Penyunting Internal
Saida Ulfa Dedi Kuswandi
Waras Kamdi Wasis Dwiyogo Henry Prahedhiono
Mitra Bestari
Suhardjono (Universitas Brawijaya) Mustaji (Universitas Negeri Surabaya) Pattauf (Universitas Negeri Makassar) Mieke Mandagi (Universitas Negeri Manado)
Thta Letak Dio Lingga P Dwi Soca Baskara
Alamat PenYunting dan Thta Usaha
Jl.semarang No.5 Gedung
Hl
109 Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Malang JawaTimurTelePon: 0341'551334' Pst: 109 E-mail: jurnal.tep.um@ gmail.com
JINOTEp diterbitkan secara perdana pada bulan Oktober 2014 oleh Program Studi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Dewan penyunting mengundang segenap penulis untuk mengirim naskah artikel yang belum pemah diterbitkan pada jurnal utuo p.oridirrg manapun. Artikel yang dikirim telah bebas plagiasi dan merupakan karya orisinalitas penulis. Artikel ditelaah oleh pakar di bidang Teknologi Pembelajaran oleh mitra bestari dan dilakukan secaru blind rcvietu.
JINOTEP
JURNAL INOVASI DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
ISSN:2406-8780
Volume 2,
Nomor
1,Oktober
2015,Halaman
1-83DAFTAR ISI
LAYANAN BELAJAR MASYARAKAT DI
KABUPATENMINAHASA PROVINSI
SULAWESIUTARA
Asna
IL Bolangitan ...
...-...I
STRATEGI
PEMBELAJARAN TEKNIK
LOMPATJANGKIT MELALUI METODE BERMAIN DI SEKOLAH DASAR
Beatrix Jetje Podung...
... 17PENGARUH
MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIFIIGSAW II
DAN
MOTTVASI BERPRESTASITERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF
IPA SISWA SMPDedyAriyanto.. ....29
PENGEMBANGAN
PAKETBAHAN AJAR BAHASA KOREA BERBANTUAN MOBILE DEVICE
LTNTUKKELAS X
DI
SMA DIPONEGOROTUMPANG
Dwi Ristin Sulistiana.
... 39PENGARUH
TINGKAT KOORDINASI DALAM MENENTUKAN
METODELATIHAN YANG RELEVAN PADAKETERAMPILAN
LOMPATJANGKIT MAHASISWA FIK UNIMA TONDANO
Ellen Bernadet Lomboan ...53
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MUATAN LOKAL BAHASA BUOL
LTNTUKSEKOLAH DASAR KELAS
1 SEMESTER IDI KABUPATEN BUOL
Hariyanto
S.Auna,
Sulton, dan SaidaUIfa...
...-..-..63PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN (PETA KONSEP DAN RANGKUMAN) DAN MOTIVASI BE,RPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN SEJARAH
Muhamad Mukhlason, I Nyoman sudana
Degeng, Sihkabuden"""""""""""""""'71
jl.6
STRATEGI PEMBELAJARAN TEKNIK LOMPAT JAI\GKIT MELALTII METODE BERMAIN DI SEKOLAH DASAR
Beatrix Jetje
Podung.
FakurtasrrrnuKeorahruasaan(ilfl#ffi_::ifilf."ManadoABSTRAK .
"
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sejauhmana penerapqn strategi pembelajaran teknik melompat jangkit dengan melalui metode bermain dapat meningkatkan prestasi siswa di sekolah dasar Metode Penelitian yang digunakan yaiht metode eksperimen sedangkan subjek penelitian ini yaitu sisw'a kelas 5 Sekolah Dasar yang berjumlah 35 siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik lebih alctif terlibat dalam kegiatam pembelajaran, mereka antusies m.elahtkan lompat jangkit sambil bermqin, sehingga dapatlah disirupulkan bahn-a peserta didik merasa senang melakul(an lompat jangkit dengan metode bermain,demikian juga ketika siswa melakukan kesalahon maka dengan kesadqran dan tanggung jawab siswa segera melahtlwn push up dengan senang sebagai huhman tanpa diminta oleh guru.
Kata kunei: telvtik lompat jangkit, bennain, dan sekolah dasar ABSTRACT
This stufi, aims lo describe howfar that application of learning strategic jump techniEte transmissible by pla3ting methads to imprcve student achievement in elemenlary school. Resull showed that students more actively involved in learning, they do jump transmissible enthusiastic tuhile playing, so it can be concluded studenls feel happy to do the jump transmissible by playing methods, as well as students make the mislake of awareness and responsibility of learners doing push up with pleasure as punishment u,ithout being asked by the leacher
Keywords: transmissible jump technique, playing, physical, and elementa1; school
PENI}AHULUAN
Pendidikan Jasmani sebagai bagran dari proses pendidikan secara keseluruhan, masih sering diartikan dan diinterprestasikan sebagai kegiatan pengajamn
yang
berupaaktifitas fisik dan demi fisik itu
sendiri.Kerancuan dalam pemahaman pendidikan
jasmani
nampaknyamasih banyak
danjustru terdapat pada kalangan
gurupendidikan jasmani itu sendiri.
Masihbanyak para guru pendidikan
jasmanisendiri belum memahami
sepenuhnya paradigrn baru tantang pendidikan jasmani disekolah, umunnya mereka rata-rata masih menerapkanpendidikan olahraga
yang selamaini
dilaksankandi
sekolah. Namun sebenamya sangat berbeda sekaliarti
danmakna dari keduanya seperti yang terdapat pada falsafah dan pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani yang
dalam penyelenggaftum suatu program pendidikan ikut mendukung dan membantu tercapainya tujuan pendidikan anak didiknya. Untuk itu keberadaanprogram
pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam pendidikandi
sekolah,oleh karena itu
pendidikan jasmani tidak boleh dianggap sebgai suatu yang bisa diabaikan atau sebagai pelengkap dalam penyelenggamrlo kurikulum sekolah.Menyikapi hal
tersebutmaka
pendidikan jasmani di sekolah tidakbisa dianggap hanya sebagai pelajaran pelengkapsaj4
karena dengan pendidikan jasmani yangbaik
danStroleol Pembeloioron... - Beoirix - ll 17
G t1'
teratur bisa mernbantu perkembangan dan pertumbuhan
anak, baik
secara jasmanimaupun rohaninya.
Berdasarkan slogan"Mensana
in
corpora sano" atau didalam tubuh yang sehat tedapatjiwa
yang sehat, maka untukmencapai tubuh sehatbagi siswa sekolah dasar (SD) dibutuhkan peran serta upayaguru untuk
melakukan perubahandaldm pembelajaranya. Guru
yangbiasanya dalam pembelajaran pendidikan jasmani hanya meminta siswa melalskan senarn massal saja, Sebagai pembaharuan
guru harus mampu
menerapkan stategi pembelajaranteknik
lompatjangkit
dalammelalui metode bermain.
Berdasarkanuraian
tersebut permasalahanyang
ingin dicari jawabnya yaitu sejauhmana penerapansfategi
pembelajaranteknik
melompatjagkit
denganmelalui
metode bermaindapat meningkatkan prestasi siswa. Atas dasar permasalahan dimaksud maka tujuan
penelitian ini yaitu untuk
memperoleh gambaran sejauhmana stategi pembelajaranteknik
melompatjangkit
dengan melalui metode bermain dapat meningkatkan prestasi siswa di sekolah dasar.KAJIAN PUSTAKA
Pen
gertian Pendidikan
JasmaniPendidikan Jasmani adalah belajar
keterampilan gerak, gerak
manusia dimanipulasi dalam bentuk kegiatanfisik,
sepertimelalui
permainandan
olahraga yang didalamnya mengandungnilai-nilai, sikap dan beqperilaku positif.
Belajar keterampilan gerak dapatdiartikan sebagai suatu rangkaian proses pembelaj aran gerak yang dilakukan secara sistematis, terarahdan
terencana. Secaraspesifik
hakekat pendidikan jasmaniyaitu
sebagai berikut:1)
Pemenuhan hasratuntuk
bergerak; 2) Pengembangan kesegaranjasmani
yangberkaitan dengan unsur
keterampilan18 ll llNOItp lblume 2, Nomor 1, Oklober 2015
motoric dan kesehatan
(komponen kebugaranfisik); 3)
Pengembangan kete-rampilan; 4)
Mentransformasikannilai- nilai,
antaralain
appresiasi, percayadiri, harga diri, kooperatif,
tanggung jawab, sportifitas,komperatif
dan budaya hidup sehat;5)
Merangsang perfumbuhpn dan perkembangan jasmani juga rohani secara menyeluruhyakni : kognitif afektif
dan psikomotor.Dalam proses pembelajaran
pen- didikanj asmani, gurumengaj arkanberbagaiketerampilan gerak dasar, teknik
dan strategi permainan olahraga internalisasinilai-nilai (sportivitas, kejujuran,
kerja sama, dan kebersamaan), dan pembiasaan-pembiasaan hidup sehat yang
terusdiamati dalam setiap
pembelajaranya,bukan melalui
pengajaran konvensionaldidalam kelas yang bersifat
teoritis.Aktivitas-aktivitas yang dibeberkan dalam pengajaran pendidikan
jasmani,
sehinggaaktivitas
yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran yang baik.Defi nisi
Pendidikan
JasmaniPendidikanj asmani adalah suatuproses yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani rmtuk memperoleh perrumbuhan jasmani, kesehatan dan kese- garan
jasmani,
keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak sertapribadi yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas ber- dasarkan pancasila(Mutohir, 1996 :
4).Sementara
itu,
Bucher (1933) berpendapat bahwa pendidikan jasmani sebagai bagiandari
integral dari proses pendidikan secara keseluruhanyang
mempunyaitujuan
dan sasaranuntuk
meningkatkan keterampilan manusiamelalui
media akitivitas jasmaniyang telah diseleksi, dengan
maksudmencapai tujuan. (Bucher 1983 :
3).,f,
Sedangkan menurut kurikulum, pendidikan jasmani adalah proses melalui penyediaan penglaman
belajar
kepada pesertadidik berupa aktivitas jasmani, bermain
danberolahraga yang direncankan
secara sistematis guna merangsang pertumbuhandan
perkembanganfisrk,
keterampilanmotorik,
keterampilanberfikir,
emosional, social dan moral. Pembekalan pengalamanbelajar itu diarahkan untuk
membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjanghayat. (Depdiknas 2002: L).Walaupun pendidikan jasmani
ber- beda-beda, tetapi mengandung persamaan dan dapatditarik
kesimpulan. Pendidikan melaui gerak jasmani, dan dapat dikatakan lebih lanjut bahwa pendidikanj asmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yangkegiatanya melibatkan interaksi
antarapeserta didik dengan lingkungan
yang dikelolamelalui
akitivitas jasmani secara sistematis menuju pembentukan manusia sutuhnya. Aktivitasjasmani yang dimaksudadalah kegiatan untuk
meningkatkanketerampilan motorik dan nilai-nilai
fungsional yang mencakupkogitif, afektif dan sosial. Melalui pendidikan
jasmani diharapkan seseorang dapat sehat, segar jasmaninya seiring dengan perkembangan keterampilan, pengembangannilai
sikap dan minta peserta didik.Aktivitas-aktivitas
tersebut mencerminkan kesesuaian tujuan akhia yaitu pendidikan secara utuh.Teori
Pembelajaran
Belajar merupakan salah
satu bentukperilaku yang
amatpenting
bagikelangsungan hidup manusia.
Belajarmembantu manusia
menyesuaikandiri
(adaptasi) dengan lingkungannya. Dengan
adanya proses belajar inilah
manusia bertahanhidup
(survived).Belajar
secarasederhana dikatakan sebagai
prosesperubahan
dari belum mampu
menjadisudah mampu, terjadi dalarn
rangkawaktu waktu teftentu.
Perubahan yangitu
harus secara relative bersifat menetap (permanen) dan hanyatidak terjadi
pada perilaku yang saatini
nampak (immediate behavior) tetapijuga
padaperilaku
yangmungkin terjadi di masa
mendatang.(potential behavior).
Hal lain
yang perludiperhatikan ialah bahwa
perubahan-perubahan tersebut terjadi
karenapengalaman ini membedakan
dengan perubahan-perubahan lainyang disebabkan oleh kemasakan (kematangan).Banyak ahli
berpendapat bahwabelajar merupakan suatu proses
yang asosiatif, yaitu asosiasi atau koneksi antarasuatu rangsangan tertentu
(stimulus)dengan reaksi tertentu (respon). Sementara
itu
adayang
menyatakan bahwa belajar secara sederhana memangdapat
terjadi secara asosiatif, tetapi dalam proses belajaryang rumit, kompleks, persepsi
serta pengertian akan situasi secara keseluruhan lebih memegang peranan. Selain itu belaj ar tidak semata-mata merupakan suatu akibatdari kondisi dalam lingkungan
sepertipada model-model belajar klasikal
dan insffumertal conditioning, tetapi juga bisaterjadi
karena mencontohperilaku
yang terjadidi
sekitarnya.Menurut pendekatan kontrukti- visme, belajar adalah
membangun dan memantapkan pengetahuan sebagai hasil transformasi pengalaman yang dilakukanmelalui aneka ragam interaksi
pesetradidik
dengan sumber.Dalam
psikologipendidikan prinsip yang paling
pentingmenurut teori konstruktivis
adalahguru tidak hanya sekedar
memberi pengetahuan kepada peserta didik, pesertadidik sendiri membangun
pengetahuandi dalam pikirannya. Guru
memberikanStrotegi Pembeloioron... - Beoirix - ll 19
kemudahan dalam proses belajar dengan meberikan kesempatan kepada pesrta
didik
menemukan sendiri dan mengajar pesertadidik menjadi nalar dan secara
sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Hal tersebut diperjelas oleh SlavinQ99 :225)
bahwa"the
teacher can give_ student that lead to higher understandings,
yet
student themselvesmust clim
theseladders". Hal tersebut
mengisyaratkanbahwa guru dapat memberi jalan
dankesempatan
kepada
pesertadidik
yangdapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agarpeserta
didik
sendiri yang melalui jalan tersebut(slavin,
1994:225).Ilakikat Pembelajaran
PengertianPembelajaran
Pembelajaran adalah operasionalisasi
dari kurikulum, dalam hal ini
adalahgan-garis besar pro$am
pernbelajaran.Pembelajaran
di sekolah terjadi te{adi
apabila terdapat interaksi guru dan pesertadidik dengan lingkungan
pembelajaran yang diarahkan untukmencapai tujuan pem- belajaran. Pembelajaran merupakan upaya mernbelajarakan pesertadidih
yang secaraimplisit terlihat bahwa dalam pembelajaran
ada kegiatan memilih,
menetapkan dan mengembangkan metodeuntuk
mencapairmtuk
mencapaihasil yang
diinginkan.Dari definisi ini
dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah upaya guru yang ber- tujuan dalarn artian bahwa tujuan tersebut adalahguru
membelajarkan peserta didik untuk mencapai Tujuan belajar.Pembelajaran dapat
diartikan
sebagaiupaya
menciptakankondisi yang
me- pesertadidik
dapat belajar.Pembelajaran
merupakan upaya
untuk membelal'arakan peserhdidi(
pembelajaran lebih mengutamakan pada bagaimana upaya20 ll JINOTIP Volume 2, Nomor 1. Oklober 2015
guru
mendorong atau memfasilitasi pesrta didik belajar, bukan pada apa yang dipelajari pesertadidik. Istilah
pembelajaran adalah menggarnbarkan bahwa pesefiadidik
lebih banyak berperan dalam mengkonstruksikanpengeahuan bagi dirinya dan
bahkan pengeahuan itu bukan hasil tansformasi dari guru.Bucher. C.A., (1983)
menge- mukakan bahwa pembelajaran pendidikanjasmani dapat disebut ilmu
apabila memenuhi karakteristik sebagaiberikut:
a)memiliki
daya ramal dan kontrol terhadaphasil belajr; b) dapat dievaluasi
secarasistematik dan dapat dipecah
menjadi rangkaian kegiatan yang dapat dikuasai; c) mengandung pemahaman tentang tingkahlaku, desai instruksional,
penyampaian dan manajemen;d)
berkaitan erat denganprinsip
belajar seperti kesiapan, motivasi,pelatihan, umpan balik dan
kemajuan secaraurutan; e) di mungkinkan
untuk mengkaji pengjaran"Teoritical
ScientificPerspektif'
Berdasarkan karakteristik
pembe- lajaran tersebutdi
atas dapat disimpulkan bahwa pendidikanjasmani
sebagai salah satu kompponen pembelajarantidak
akan berarti, apabila guru mengalami kesulitandalam rnemahami dan
melaksanakan pembelajaran, Jika implementasinya dapat dicapai pembelaj aran pendidikan jasmani, maka guru diharapkan dapat menigkatkankemampuannya dalam
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tuntankurikulum
yang berlaku. Berdasarkan haltersebut menunjukkan, bahwa
melalui pembelajaran pendidikan jasmani pesertadidik
diharapkanmemiliki
pengembangan keterampilan gerak, pemahamankognitif,
dan sikap positiff terhadap
aktivitasjasmani, agar kelak menjadi
manusia dewasayang sehat,
segarjasmani
dan;.)F
rohaniserta memiliki kepribadian
yang mantap.Apabila kita kaji
lebihjauh lagi
tentang konsep pengajaran, maka konsep pengajaran mengandungkonotasi
guru, sedangkankonsep
pesertadidik
adalahyang
aktif
belajar. Konsep pengajaran dan konsep pembelajaran dapat disimpulkantidak
mengandung maknayang
berbedadan
sering digunakan secara bergantian.Pengajaran lebih menekankan
upaya guru dalam membelajarkan pesertadidik mencapai tujuan kurikulum.
Adapun pembelajaran menekankanpada
proses yang menggambarkan pesertadidik
lebihbanyak
berperandalam
mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya dan pengetahuanitu
adalahbukan hasil
transformasi dariguru.Jadi pembelajaran adalah
upayauntuk membelajarkan peserta didik melalui
kegiatan proses belajar mengajaratara guru
dengan pesertadidik
dalam mengembangkan metode untuk hasil yang diinginkan.Tujuan Pembelajaran
Tirjuan utama
pendidikanjasmani
yaitu mernbantu peserta didik agar dapat mening-katkan keterampilan gerak mereka. Di
samping itu, agarpeserta didikmersa senang
dan mau
berpartisipasidalam
berbagaiaktivitas. Tirjuan ifli
mengisyara&an,apabila peserta didik telah
memilikifimdasi keterampilan gerak, dan sikap yang
positif
terhadap aktivitasjasmani,
maka kelak akan menjadi manusia dewasa yang sehatdan
segar jasmani dan rohani sertamemiliki
kepribadian yang mantap. Untuk mencapai tujuanini
diharapkan guru tidakberperan sebagai pemberi
pangetahuantetapi lebih berperan
sebagai fasilitatoryang
memungkinkan pesertadidik
dapat mengaktifl<an seluruh unsw dinamis dalam proses belajar,yang
dapat mengarahkanpeserta didik pada kegiatan konstruksi ilrnu pengetahuannya.
Tujuan yang
dimaksud adalah hasil belajar.Di
samping pendapat lainnya yang dikemukakan, proses belajar pada indMdu-individu di sekolahmerupakanfactor
penentu keberhasilan belajar, oleh sebabitu
maka terlebih dahulu diperlukan suatu rancangan pembelajaran yang formal"dan sistematis. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pengetahuan atau keterampilan yang dicapai peserta
didik
adalah sebagai hasil belajar danpembelajaran yang diterimanya di sekolah. Pendapat lain yang berkaitan dengan belajar pendidikan jasmani mengemukakan pendapatnyabahwa kesiapan fisik
danmental
untuk
belajar apa saja merupakan komponen dalam belajar keterampilam/skill adalah kesiapan. Kesiapan belajar mengarahpada
kesadaran menerimainstruksi
dan pencapaian tujuan, karena setelah belajar diharapkanterjadi
perubahandalam diri
peserta didik/pesertadidik yang
belajar.Misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu,dari tidak bisa
melakukanmenjadi
bisa melakukan,dari tidak terampil
menjaditerampil. Jadi tujuan ini
secara eksplisit diupayakan melalui kegiatan pembelajaran.Tujuan
suatu pembelajaran akan tercapai apabila pesera didik telah siapuntr*
belajar.Kesiapan
yang
dimaksudkan agar terjadi perubahan tingkah laku, bukan pada aspek kognitif saja, tetapi juga pada aspek lainnya seperti afektif dan psikomotor.Kreativitas
Dewasa
ini istilah kreativitas
atau daya c ipta sering digunakan dalam kegiatan manusia sehari-hari, sering pula ditekankanpentingnya pengembangan
kreativitasbaik pada anak didik, pegawai
negeri maupun pada merek a y ang berwiraswasta.Kreativitas biasanya dairtikan
sebagaikemampuan untuk menciptakan
suatuStroiegi Pemb,eloloron ... - tseotrix - ll 21
6
produk baru.
Atau
,mungkin
saja berupa gabungannya,kombinasinya,
sedangkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, kombinasibaru,
ataumelihat
hubungan- hubungan banr .antaraunsur, data,
atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya.Kreativitas terletak pada
kemam-pplan untuk melihat
asosiasi antara hal-hal atau
obyek-obyekyang
sebelumnya tidak ada atau tidak tampak hubungamya.Seorang anak
kecil
asyik bermain dengan balok-balok yang mempunyai bentuk danwarna yang
bermacam-macam, setiapkali
dapat men)nrsun sesuatu yang baru,artinya baru bagi dirinya
karena karena sebelumnya ia belum pernah membuat hal yang semacamitu. Anak ini
adalah anakyang kreatif,
berbeda dengananak
lain yang hanya membangun sesuatujika
adacontohnya.
Terdapat empat prinsip dasar sinektik
tentang kreativitas.
Pertama, kreativitas merupakan sesuatuyang penting
dalamkehidupan sehari-hari. Hampir
semuamanusia berhubungan dengan
proseskretivitas, yang
dikembangkan melalui seni atau penemuan-penemuan barulebihjauh
bahwaGordon
menekankan bahwakreativitas
merupakan sebagiandari
ke- hidupankita
sehari-hari dan berlangsung sepanjanghayat. Kedua, proses kreatif bukanlah
sesuatuyang misterius.
Hal tersebut dapat diekspresikan dalam gerakandalam lompat jangkit atav
mungkinmembanfti
orang
secara langsung untukmeningkatkan kreativitasnya.
Secaratrdisional, kreativitas didorong
oleh kesadaranyang member
petunjukuntuk mendeskripsikandan
menciptakan pro-sedur latihan lompt jangkit yang
dapat diterapkan dalam pembelaj aran pendidikanjasmani di lingkungan sekolah
atau lingkungan lain. Ketiga, penemuankreatif
22 ll IINOTEP Volume 2, Nomor 1. Oiiober 2015
sama
dalam
semuabidang, baik
dalambidang seni, ilmu, maupun
rekayasa.Selain itu, penemuan
kreatif
ditandai olehbeberapa proses intelaktual.
Keempat,berpikir kreatif
secaraindividu
maupunkelompok adalah sama. Individu
dan kelompok menurunkan ide-ide dan produk dalam berbagai hal.Proses pembelajaran pada hekatrrya
adalah untuk
mengembangkan aktivitasdan kreativitas peserta didik,
melalui berbagai interaksi dan perrgalaman belajar.Namun, dalam
pelaksaannya seringkali tidak disadasarigrru,
bahwa masih banyak kegiatan pembelajaranyang
dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan lreativitaspeserta didik.
Fungsi Bermain dalam Pendidikan Jasmani
Teknik
DasarLompat Jangkit
Lompat jagkit
biasajuga
disebutdengan lompat j ingkat atau lompat tiga (triple jump).Namun istilah atau nama yang resmi digunakan di Indonesia, yaitu yangtercantum
di
dalam buku peraturan perlombaan yang dikeluarkan oleh PersatuanAtletik
Seluruh Indonesia(PASI)
adalahLompat
Jangkit G{OP-
STEPJUMP).
Berdasarkan teori pada buku peraturan perlombaan danAD/
ART PASI 1990-1991 pasal 174 ayat
I
dan2
yang menyebutkan:1)
Lompat jangkiradalah suatu lompat yang terdiri
darijingkat (HOP),
sebuahlangkah
(STEP)dan sebuah lompatan
(ruMP)
terjadi urutseperti ini, 2) jangkit dilakukan
dengansi
pelompat mendarat dengankaki
yangsama
sesudahbertolak atau kaki
tolak(kaki tumpu dipakai mendarat
disusul dengan satu langkah penuh yang mendarat menggunakankaki
yanglain
dandiakhiri dengan gerakan lompat) (PASI,
1991:1s1)
:lf
Strategi pembelajaran lompat jangkit
denganmelalui
metodebermain
Bermain dan permainan merupakan
bagian hidup dan kehidupan
manusia, khususnya bagi anak-anak, bermain tidakbisa
dipisahkandari
mereka. Matakupanberpendapat; bahwa bermain
adalahpekerjaan yang dilakukan dengan senang
hati,
akantepat sekali bila bermain
dan permainandijadikan
modal utama dalam menciptakan situasibelajar
(Matakupan,!993: 5).
Lornpat
jangkit
merupakan salah satu nomor atletik yang tercantum dalam GBPP, dan merupakan mata pelajaraninti
yangwajib diikuti oleh
semua pesertadidik.
Agar pembelaj aran atletik menyenangkan, maka pembelajaran perlu dimodifikasi dan disesuaikan dengan
tingkat
pertumbuhandan
perkembangananak. Menurut ahli atletik
Lange Gunter berpendapat bahwa:Atletik dapat dilalarkan
secara bennain ditunjukan pada aaspek aktivitas bermaindalam atletik. Fokusnya pada
saran-saran dan
kemungkinan-kemungkinan pendidikanatletik yang
dapat dipandang dari berbagi segi, menarik dan penuh event (Lange Gunter, 1995: 1).Untuk ifu, permainan atletik
yangdigunakan dalam proses
pembelajaran keterampilan dasar lompatjangkit
perlumengutamakan unsure
kegembiraandan kesenangan. Permainan atletik
merupakan modifikasi mater pembelaj aran keterampilan dasar lompatjangkit
sebagaipelatihan
awal/pendahuluanuntuk
me- mudahkan pesertadidik
melakukanteknik
dasar sebelumteknikdasaryang sebenarnya.
Meodifikasi
merupakan penyederhanaandari
peraturan sarana dan prasaran telah diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pesertadidik. Ini
berartidengan rnodifikasi diharapkan
suasanapembelajaran keterampilan dasar lompat
jangkit
lebih menarik dapat dilakukan dandiikuti
pesertadidik
tanpa merasa takut dan gagal dalam tugas gerak.Implementasi pendekatan
polagerak dominan dalam
pembelajaran atletikdi
sekolah dasarmeliputi:
1) prosespembelajaran yang hanya
berorientasi.kepada hasil tanpa
memperhatikanvariasi dan proses
pengembangannyasering menjebak peserta didik
dalam kebosanan;2)
pendekatanyang
dapat membantu menyegarkankembali
nuansaatletik yang sementara ini
dianggapsebagai pembelajaran yang
monoto, membosankandan
tanpavariasi
adalahmelalui dimensi ritmik dan
permainan;dan 3)
ritmik
dan permainan adalah suatudaya kehidupan yang vital dan
dapatmenimbulkan
kegembiraan, kegairahan, kelincahan, relaksasi, dan yang bermanfaatuntuk
memudahkantimbulnya
inspirasi.Manfaat
permainandalam
pembelajaranatletik, meliputi: i)
mengembangkangerak berirama; 2)
memberikan nuansa kompetisi/Perlombaandalam
persaingan diantara pesertadidik;
3) penggunaan alat bantu yangvariatif
dapat digunakan dalam permainan dapat memberikan kegembiraandan
kepuasan kepada pesertadidik;
a) penggunaan alat bantu yang menarik dan mudah, menempatkan pesefiadidik
padapenguasaan penuh, sehingga mereka tidak segan-segan
mengambil resiko
untuk memperoleh kemenangan; dan 5) menguji ketangkasan yang tersembunyi (menggali kompetisi peserta didik).Pelaksanaan
pembelajaran teknik lompat jangkit melalui
metodebermain
Hasil belajar, menyeleksi dan meng- kombinasikan
ketampilan -
ketrarnpilanSirotegi Pembeloloron .. . - Beotrix - ll 23
tekinik-teknik dan ide-ide yang
sesua-idengan olahraga perorangan
(atletik)' Beberapa indikator: 1) mendemonstrasikanteknik yang baik
dalam semua tahap lari atau nomor-nomor latt; 2) mengaplikasikan berbagai teknik lompat jauh, lompat jangkit dan lompattinggi, 3)
memilih pendekatan dengan event yang dihadapi; 4) melalnrkan berbagai usaha dalamkompetisi; dan
5) menekankan kapan penggunakan power dan kapan menggunakan control yang baik'METOI}OLOGI
SamPel
dalam Penelitian ini
Yaitusiswa kelas lima sekolah dasar
yang memperolehmata pelajaran
pendidikanjasarrani. Waktu yang
digunakan dalam pengambilan data adalah tigajampelajwan (3x45 menit),
denganrincian dua jam untuk
pelaksaan pernbelajarandan
satu jam untuk evaluasi (tes). Dalam pelaksaanpembelajaran guru menggunakan
alat peraga lompatjangkit yaitu
kertas warnamerah berbentuk persegi panjang
dankertas warna binr berbentuk
lingkaran'Kertas warna merah harus diinjak
oleh kaki kanan dan
kertaswarna biru berbentuk lingkaran diinjak oleh kaki kiri
dengan metodebermain.
Kemudian kertas-kertas wama tersebutdiatur
sesuai kebutuhan. Padaawalnya kertas
wama- warni disusun dengan berurutan sehinggapeserta didik mudah
melakukannYakemudian,
susunankertas diatur
secaratidak berurutan
sehingga pesertadidik
memerlukanpemikiran dan
pemahaman untuk melakukan injakan kaki pada kertas- kertas tersebut dan agar tidak salah-Untuk
melakukan Pengamatan Pem-belajaran
digunakan pedoman observasidan untuk meminta pendapat
pesertadidik
tentang rasa senang dan rasa puas pada strategi pembelajaranteknik
lompatjangkit
denganmelalui
metode bermain'Teknik
pengambilandata
menggunakan angket/ kuesioner.Hasil pengamatan langsung
dankuesioner dilakukan analisis untuk melihat
hubungan antara
pengamatan langsung denganhasil
kuesioner'Di
samping itu,dilakukan studi dokumentasi
denganmebandingkan arrtara prestasi
siswa sebelum penerapan strate gi pemebelaj aranteknik lompat jangkit dengan
metodebermain dan
setelah penerapan strategipembelajaran tersebut
dilaksanakan,maka dianalisis,
apakahada
penigkatan prestasi siswa sebelum dilakukan strategi pembelajaranteknik
lompatjangkit
dan setelah dilakukan eksperimen tersebut ?HASIL PENELTTIAN DAN PEMBAHASAN
Pada awal Pembelajaran
gurumeminta peserta didik melakukan
pe-manasan
di
lapangan dengan berlari-kecilberkeliling
lapangan sebanyaktiga kali'
Semuamata
pesertadidik tertuju
padakertas berwarna-warni dengan
bentukyang berbeda. Kertas warna
tersebutdibentuk lingkaran, persegi panjang
di tengah lapangan.Guru mulai
melakukan pembelajarannya. Dengan meminta siswamengacak kertas-kertas berwarna
tadidengan menjelaskan kertas-kertas
tadi sebagai alat bantu lompat jangkit-Untuk setiaP kertas warna
merah berbentuk persegi panjang sebagai tanda24 ll llNOiEP Volume 2. Nomor l. Otitober 2015
i4.'6
bahwa
boleh diinjak
dengankaki
kanan, sedangkankertas warna biru
berbentuklingkaran sebagai tanda untuk
bolehdiinjak
dengankaki kiri.
Guru meny'usunkertas
wana-wa.rnitadi dengan
urutan yangtidak
samayaitu
merah-biru-merah-biru
sebanyakenam warna merah
dan enamwama biru. Guru meminta
siswamelakukan kegiatan berjalan
diatas kertas warna merah danbiru
dengankaki
kanan harus menginjak warna merah dankaki kiri menginjak warna biru.
Semua siswa melakukannya sebanyaktiga kali,
sebagai pemanasan dan menghafal
kakii
manayang
digunakanuntuk
menginjakkertas warna-wami. Bagi siswa
yangmelakukan kesalahan diberi
hukuman pushup
sebanyaktiga kali.
Selanjutnya,siswa diminta lari-lari kecil di
kertaswarna-warni tadi, sesuai
kesepakatanjika
pesertadidik
melakukan kesalahanmenginjak
kertaswarna
akan mendapat hukuman. Kemudian kertas warna-warni diatur dengan jaraknya satu dengan yang lainnya agak berjauhan, dan pesertadidik melakukan lari yang agak lebih
cepatdari yang terdahulu. Sambil
member istirahat dan siswa berpikir, guru mengatur karpetlebih
agaksulit
dengan caratidak
beraturan. Kemudian, guru meminta siswamelakukan kegiatan lari-lari kecil
ataumelangkah cepat di atas kertas
warnawarni tadi.
Sesuai dengan kesepakatan bersamaantara guru dan siswa,
bagi siswa yang melakukan kesalahan dengan menginjak kertas warna-warnitadi
tetap diberi hukuman yang berupa wujud untukmemotivasi
siswa agartidak
melakukan kesalahan.Permainan
dilakukan dua atau
tigakali
sampaisiswa tidak lagi
melakukan kesalahanyang
sama. Selanjutnya siswadimina
beristirahat sejenak dan sementaraguru mengahr kembali
susunan kertas warna-wami secara tidak teratur dan cukup sulit dan dengan jarak antara kertas wama merah dan wamabiru tertentu dengantujuan adanya keseimbangan. Setelah istirahat guru meminta kembali siswa untuk berlari satu persatu berdasarkan urutan absensi untukdinilai. Dalam
melakukan penilaian guru bersikap luwes dan fleksibel dan tidak kaku, sehingga siswa tidak merasa sedang dinilai oleh grru karena situasi siswa dalam kondisi bermain sehingga tidak adaperasaan tertekan, takut atau cemas akan melakukan kesalahan dalam lompat jangkit. Siswa merasa senang melakukan permainan tersebut walaupun sedangdinilai oleh
guru,tapi
siswa tetap bergembiradan
bersendagurau
dengan teman-temannya. Gurupun tidak mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian karena semrlanyaberjalan
denganwajar
dalam situasi bermain.Meskipun siswa dihadapkan
pada yang agak merxantang lagi karena harus melakukan gerakkaki dan
berpikir untr;ktidak
melakukan kesalahan. Namun semuaitu
dilakukan oleh siswa durgan hati gembira dan dalam situasi bennain sehingga semuanya -beq-alan lancar. Setelah semua siswa melakukan tugasdan
tanggung jawabnya dan dinilai, kemudian guru meminta siswa untuk beristirahat dan berganti pakaian untuk selanjutrya mengikuti pelajaran berikutnya.Sambil beristirahat tarnpak jelas setiap wajah siswa terlihat seftmg dan gernbira meskipun badan terasa sangat letih.
Skolegi pembeloioron .. . - Beoirix - ll 25
G t5
Kreativitas guru
menciptakan media pembelajaran berupakertas warna
yang dibennrk persegi panjang maupun lingkaranyang
digunakanuntuk
perrnainan dalam teknik lompat jangkit sangat baik sekali dan membuahkanhasil yang positif.
Prestasi belajar siswaakan
meningkat. Sebelumdilakukan kegiatan pada
pembelajaranyang
dilala:kanguru nilai
ratturata siswa adalah 6,38 dan setelah dilalcukan kegiatanpembelajaran dengan kreativitas
guru mengunakanmedia
pembelajaran, maka nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 7,28.Hal tersebut mengindikasikan bahwa adanya prestasi belajar
yang
dargan demikian bahwa kreativitas yang dilakukan guru tersebu tidak sia-sia ataumenarikminat siswa. Tampaknya memang sederhana, hanya berupa kertas yang dibentuk bangun datar,rurnur
bagi siswa kreativitas guru tersebut sangat memotivasi siswa untuk melakukansuatu hal yang
terbaiknya.Baik
dalam melalarkan lompatan maupun saat menjalani hukuman dimana apabila siswa melalarkan kesalahan dalam menginjak kertas warna warni sesuai dengan kesepakatan. Dalam halini
dibuktikan bahwa dalamdiri
siswa telah tertanam rasa tanggung jawab dan sportivitas yang tinggr. Selain itu telah dapat memotivasi siswa rurtuk benikap dan berbuat jujur.Apabila siswa
melakukan kesalahan denganmenginjak kertas warna
dengan kaki yang salah maka dengan suka rela dan penuh tanggung jawab siswa tersebut akan menjalani hukumannya tanpa diminta oleh guru atau temantemannya. Dengan penuh kesadaran atau rasa tanggungjawab
yang tinggi itulah siswa akan menjalani hukumandengan melakukan push up
sebanyaktiga kali.
Apabila kebiasaan berbuatjujur
terus dikembangkan dan dipelihara, makapada akhimya tercipta
manusia-manusia unggulan, berkarakteryang baik
sebagai sumber daya yang berkualias, jujur sehingga mampu bersaing di era global.Dalam
melaksanakan pembelajaran,guru telah
dapat membuat siswa merasa senangdan tidak
tertekan ataupun takut.Apabila peserta
didik
selalu merasa senang pada setiap mengikuti pembelajaran, maka siswajuga
akan menyenangi materi yangdiajarkan guru mauplm mata
pelajaran tersebut secara utuh. Apabila dalam setiap pembelajaranguru selalu merujuk
pada setiapprinsip
dalam pembelajaran adalah pembelajaranyang
dimana melibatkan si belajar ( siswa ) secara aktif, serta membuat si belaj ar (s iswa) kreatif sehingga pembelaj aran tersebut dapat berlangsung secara efektif,efisien dan juga
menyenangkanbagi
sibelajar (PAKEM).
Siswa merasa senang dalam melakukan kegiatanb"lajar,
semuayang
diberikanguru juga pada
akhimya dapat dipahami dengan baik dan membuat siswamampu
a dengan baik pula. Dengan de,rnikian setiap pembelajaranyang dilaksanakan oleh guru
dapatmenampilkam
laeativitas-kreativitasnyayang
menyenangkan.Diharapka
;siswajangan terpacu untuk melakukan
kre-ativitas. Siswa dapat memilih
mediapembelajaran sesuai materi yang diajarkan
dan
dicontohkanguru maupun
alat-alat atau media lainnya yang baru sebagai hasil kretivitasnya. Sehingga pada akhimya akan tercipta manusia-manusia *reatif yang dapat menciptakanide
atau karya-karya kreasi yang baru berdasarkan contoh yang telah26 ll JINOTEP Volume 2, Nomor 1, Oklober 2015
ri6
ada, atart menhasilkan sesuatu yang baru sama sekali.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Pada awalnya susunan
kertasdiatur untuk
memudahakan pesertadidik
melakukan injakan. Namun apabila siswamelakukan kesalahan lompatan
atau menginjak kertas dengankaki
yang salahmaka diberi hukuman.
Hukumannya melakukanpush up
sebanyaktiga kali.
Karena lompatan dilakukan sambil bermain maka siswa
tidak
merasa takut mendapathukuman apabila melalokan
kesalahan.Kertas
disusunkembali
dengan susunanagak sulit dengan maksud agar
siswadapat berpikir terlebih dahulu
sebelum melakukan lompatan. Tanpa disadari siswa telah mampu menghadapi tantangan yang cukupsulit
yang diberikan oleh guru dan siswa mampu melakukan lompatanjangkit
denganbaik
tanpa melakukan kesalahan.Terjadi peningkatan prestasi,
yang sebelumnyanilai
rata-rata siswa 6,38 dan setelah menerapkan strategi pernbelajaranteknik
lompatjangkit ini
prestasi belajar siswa meningkat menjadi 7,28.Siswa
merasa senang melakukanteknik lompat jangkit dengan
melalui bermain, setiap melakukan kegiatan lompatjangkit
dilakukannya dengan senang dan gembira begitu juga ketika siswa melakukan kesalahan,maka
dengan kesadaran dan tanggungjawab
sendiri siswa melalarkan pushup
dengan senang sebagai hukuman tanpadiminta oleh
ataupun paksaan dariguru. Saat guru melakukan
penilaianterhadap lompatan jangkit tidak ada satupun diantara siswa yang melatr<ukan kesalahan, semua
siswa melalokan lompat
jangkit dengan baik dan sempurna.Ketika
selesai melakukan lompatjangkit
dengan penuh canda peserta didik beristirahit aunberganti . pakaianolalraga
dengan seragam sekolah putih-merahkembali mengikuti
pelajaran berikutnya.Saran
Diharapkan
agar guru selalu
berusaha rnembuat persiapan pembelajaran dengan sebaik-baiknya, mengacu pada pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagai si belajar.Siswa sebagai subjek menjadi
tolak
ukurpembelajaran yang dilaksanakan
guru sehinggaakan selalu
berusaha membuat siswa merasa senang dalam setiap kegiatan pembelajaran.Diharapkan agar setiap
Gurupendidikan jasmani sebaiknya
terlibat langsung dalam seluruh aktivitas kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dan terus memperhatikankegiatan siswa
tersebut dengan seksama serta jangan membiarkan siswa melakukan gerakan atau permainan sesuai kemauan siswadan guruhanya duduk- duduk sajadi pinggir
lapangan sementara siswa beradadi
tengah lapangan. Apabilasetiap
pembelajaranyang
dilaksanakan guru dapat melibatkan siswa secaraaktif dan kreatif,
dan membuat siswa merasa senang maka sangat dimungkinkan akan tercipta manusia-manusiaunggul
sebagai sumber daya yang berkualitas yang mampu bersaing di era global sekarang ini.Strqtegi Pembeloioron .. . - Beolrix - 11 27
DAFTAR PUSTAKA
Bucher, C.A. 1983. Foundation
ofPhysical
Education and sport, st. HouseCV
Mosby.
Department Pendidikan
Nasional,
2002,Kurikulum Berbasis
Kompetisi.Jakarta.
Lange Gunter 1995. Manual
ActualKnowledge for
IndonesiaLevel I
Coacher, Jakarta.
Matakupan. 1993. Materi Pokok Teori
Bermain, Jakarta.
Mutohir. 1996.
Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Jasmanidi
Sekolah Dasar, Lembaga PenelitianIKIP
Surabaya.Persatuan
Atlet Selrruh
Indonesia. 1991.Anggaran Dasar dan Rumah Targga.
PASI
1990-1991 Jakarta.Slavi, R.E.
1994. Education Psychology:Theory Research and
Practice.Second
Edition.
Boston:Allyn
and Bacon.i
,i il It tiil
H E [J
a
a
..i,1_:
28 ll illrlOIEP VoLme 2, Nomor 1. Oktober 2015