• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT MUALAF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT MUALAF"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Tesis ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan gelar Sarjana (S2) program Magister Hukum Islam, Jurusan Hukum Islam, Fakultas Agama, Universitas Muhammadiyah, Jakarta. Tesis berjudul “STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT MUALAF Studi Kasus: BAZNAS Muallaf Center (MCB)” yang ditulis oleh jurusan Lukmanul Hakim disetujui untuk diajukan pada Sidang Tesis Konsentrasi Hukum Islam, Jurusan Hukum Islam, Fakultas Agama, Universitas Muhammadiyah, Jakarta . Studi Kasus : BAZNAS Mualaf Center (MCB) Tesis ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemberdayaan mualaf yang dilakukan BAZNAS Mualaf Center (MCB) dalam meningkatkan kesejahteraan mualaf, menggali dampak pemberdayaan zakat terhadap mualaf untuk menganalisis, dan untuk menganalisis menganalisis pandangan hukum Islam tentang pemberdayaan zakat bagi mualaf.

Latar Belakang Masalah

Kedua, faktor “ketidakamanan” ekonomi, permasalahan ekonomi yang mendera mereka, menjadi alasan mereka menerima Islam.5 Dalam permasalahan yang kompleks, tidak jarang ditemukan kebingungan dalam penyaluran dana zakat kepada para mualaf. Kondisi seperti ini merupakan permasalahan yang akan mempengaruhi keimanan para mualaf dan sedikit banyak merugikan citra Islam di masyarakat jika tidak diperhatikan dan ditanggulangi oleh lembaga dan pemerintah. Saat ini MCB telah bermitra dengan lembaga program organisasi lain seperti Zakat Community Development dalam upaya meningkatkan kualitas mualaf, baik dalam pengembangan agama Islam maupun kesejahteraan ekonomi mualaf.

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Model penyaluran zakat MCB yang memungkinkan mustahik untuk terus menerus menghasilkan sesuatu, dengan harta zakat yang diterima, sangatlah penting. Berdasarkan latar belakang informasi di atas, untuk menggali juga pentingnya pemberdayaan zakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi para mualaf, maka penulis akan mengangkat judul “Strategi Pemberdayaan Zakat pada Mualaf Studi Kasus: BAZNAS Mualaf Center (MCB)”. Bagaimana pandangan hukum Islam mengenai pemberdayaan zakat bagi mualaf berdasarkan studi kasus BAZNAS Center (MCB) Pemberdayaan Zakat Mualaf mualaf dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi mualaf.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

15 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan sosial, politik, ekonomi dan hukum khususnya di bidang hukum Islam yang menjadi fokus penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat muslim mengenai pengelolaan dan pemberdayaan zakat bagi para mualaf. Untuk memberikan informasi dan pertimbangan kepada Lembaga Zakat khususnya BAZNAS Center for Mualaf (MCB) dalam melihat hukum Islam tentang Zakat bagi mualaf.

Hukum Zakat Dan Mualaf

  • Hukum Zakat
  • Kedudukan Zakat Dalam Islam
  • Tujuan Zakat dan Dampaknya Bagi Pribadi si Pemberi dan si Penerima
  • Zakat dan Asnab Yang Berhak Menerima Zakat
  • Kedudukan Mualaf dalam Hukum Zakat

Zakat akan menjadikan orang yang lemah dan orang miskin mencintai orang kaya. Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, orang-orang mualaf yang diyakinkan hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang dalam perjalanan. , jika sesuatu. Segolongan manusia yang mesti dijinakkan hatinya supaya bersedia berjihad memerangi orang-orang kafir dan melindungi umat Islam.

Sekelompok orang yang diberi sebagian harta zakatnya agar bersedia mewajibkan zakat bagi orang yang enggan mengeluarkan zakat. Mualaf yang taat adalah orang yang cenderung beranggapan bahwa sedekah itu untuk kemaslahatan umat Islam.

Pemberdayaan

  • Konsep Pemberdayaan
  • Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
  • Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
  • Indikator Pemberdayaan
  • Peran Zakat dalam Pemberdayaan Masyarakat

Strategi Pemberdayaan Mualaf Studi Kasus: BAZNAS Convertible Center (MCB) namun terdapat beberapa karya atau tulisan ilmiah yang berkaitan dengan topik ini. Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan kegiatan Program Pemberdayaan Mualaf di BAZNAS Jakarta Mualaf Center. Program Pusat Konversi BAZNAS merupakan program dari Departemen Distribusi dan Pemanfaatan yang bertugas mengarahkan dan.

MoU dengan masjid alumni IPB, terdapat 20 mualaf yang nantinya akan dibina oleh tim Mualaf Baznas Center. Analisis Hasil dan Dampak Implementasi Pemberdayaan Baznas Center Mualaf (MCB) Terhadap Kesejahteraan Mualaf Baznas (MCB) Terhadap Kesejahteraan Mualaf. Pada tahun 2016, MCB mengalami pemadaman listrik, kemudian diaktifkan kembali pada tahun 2018. 81 Pada tahun itu, menurut sumber, Mr. Salahuddin, selaku Direktur Utama BAZNAS Convertible Center (MCB), menunjuk dua orang manajer utama, antara lain seorang manajer pembinaan (Syiar Edukasi) dan seorang manajer pemberdayaan dan advokasi.

Kesimpulan dari temuan artikel yang berjudul Strategi Pemberdayaan Zakat Mualaf Oleh BAZNAS Mualaf Center Dalam Peningkatannya. 89 kesejahteraan mualaf bahwa BAZNAS Mualaf Center merupakan program dari Departemen Pendistribusian dan Pemanfaatan yang bertugas memberikan bimbingan dan pendampingan kepada mualaf sesuai dengan syarat syariat Islam untuk menjadi muslim dan muslimah kopi. BAZNAS Cabriolet Center telah melakukan upaya penguatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan para mualaf di Indonesia.

Dari strategi yang telah diterapkan, terlihat hasil yang dirasakan di berbagai titik dalam hal pemberdayaan mualaf sesuai peta sebaran Center for Converting to Islam (MCB) BAZNAS tahun 2020.

Kajian Pustaka Penelitian Terdahulu yang Relevan

8

Metodologi Penelitian

  • Pendekatan dan Metode
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Metode Analisis Data

Sesuai dengan judul masalah yang ditetapkan, maka penelitian dilakukan di lapangan (field study) 48 Jenis penelitian yang penulis lakukan tergolong deskriptif kualitatif yaitu upaya mendeskripsikan, menganalisis dan. 52 menginterpretasikan data yang dikumpulkan dalam proses penelitian 49 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran rinci tentang latar belakang, ciri-ciri dan keunikan suatu kasus.

Metode pengumpulan data merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan jenis-jenis data yang akan diteliti.50 Teknik pengumpulan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara kepada informan dan juga dengan cara observasi langsung kepada anggota atau pengelola BAZNAS Mualaf Center di Jakarta. 49 Penelitian kualitatif memberikan gambaran yang sistematis, akurat, dan proses interpretasi data di lapangan berorientasi sesuai tujuan yang ingin kita capai dalam penelitian. Panduan wawancara berperan sebagai alat penuntun dalam mengumpulkan data dari informan pada saat wawancara.

Dalam penelitian sangat diperlukan dalam proses penelitian, hal ini untuk memudahkan proses pengumpulan data sementara dalam bentuk tertulis untuk diolah lebih lanjut. Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah secara kualitatif dan dianalisis secara sistematis kaitannya dengan observasi data tertulis, data tidak tertulis dan data yang diperoleh dari wawancara kemudian dideskripsikan. Semakin banyak data yang dapat diperoleh di lapangan, maka perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data, yang akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan penulis dalam mengumpulkan data.

Penyajian data adalah penyajian data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif dalam bentuk uraian singkat sehingga lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi.

Gambaran Umum Mualaf Center BAZNAS (MCB)

  • Definisi Mualaf Center BAZNAS (MCB)
  • Program Mualaf Center BAZNAS (MCB
  • Strategi Pencapaian Program Mualaf Center BAZNAS (MCB)
  • Kategori program MCB
  • Tahapan Program Mualaf Center BAZNAS (MCB
  • Peta Sebaran Mualaf Center BAZNAS (MCB) 2020

Sebelumnya tidak pernah ada pengajian bagi para mualaf, namun setelah kedatangan Da'i MCB, perkembangan spiritual bisa dirasakan oleh para mualaf Baduy. Pelatihan mingguan dan bulanan saat ini berjalan dengan baik karena mereka telah mengundang para mubaligh dari daerah Cianjur. Monterado tidak bekerja secara rutin antara bulan Januari hingga Mei 2019, dengan berbagai kendala, antara lain jarak yang sangat jauh antara tempat tinggal dai dan tempat pelatihan.

Sebelumnya di kedua kota tersebut tidak ada pengajian mingguan dan bulanan, saat ini kegiatan pengajian tersebut dilakukan secara rutin. Sebelumnya di kota Muara Siberut dan Meilepet tidak ada pengajian mingguan dan bulanan, saat ini kegiatan pengajian tersebut dilakukan secara rutin. Ada da'I AMCF tapi tidak dilanjutkan dan tidak ada pembinaan khusus untuk anak.

Sebelumnya hanya ada satu pendakwah yang berasal dari ZCD, namun belum membentuk kelompok orang tua, hanya menyasar anak-anak. Terdapat empat Masjid pembinaan mualaf yang menjadi titik pembinaan MCB Da'I di Tondok Lemo, yaitu Masjid Al-Hidayah, Nurul Iman Kepek, Masjid Pabuaran, Nurul Iman Tontok Lemo. Saat ini pendekatannya masih terus mengikuti pembinaan, meski perlahan semangat belajar Al-Qur'an mulai terbangun.

Program MCB pada saat ini belum berjalan dengan baik, hal ini disebabkan oleh pengunduran diri Da'i MCB yang ditempatkan di Dusun Bambaloku, daerah dakwah yang agak sulit menjadi alasan pengunduran diri Da'i tersebut. Guna mengisi kekosongan posisi Da'i dan agar dakwah tetap berjalan di titik Tojo Una Una, pada bulan Oktober 2019 MCB merekrut Da'i setempat. Hingga saat ini, para pendakwah yang dilantik masih melakukan persiapan sebelum naik ke posisi pembinaan masing-masing.

Gambar 3. Kegiatan Pembinaan Mualaf  b. Pemantapan
Gambar 3. Kegiatan Pembinaan Mualaf b. Pemantapan

Analisis Hasil dan Dampak Implementasi Pemberdayaan Mualaf Center

Menurut An-Najah, berikut beberapa pendapat para ulama mengenai zakat produktif: Pendapat pertama; mengatakan bahwa zakat produktif diperbolehkan secara hukum. Apabila terjadi kerugian maka akan merugikan fakir miskin dan kelompok lain yang berhak menerima zakat, sehingga haknya pun hilang. Pendapat ketiga: 79 Zakat produktif diperbolehkan setelah kebutuhan dasar orang miskin dan kelompok lainnya terpenuhi terlebih dahulu, kemudian sisanya dapat diinvestasikan pada proyek-proyek yang menguntungkan, dan hasilnya segera dibagikan kepada kelompok yang berhak menerima zakat.

Pemberian zakat dalam bentuk ini akan mendorong masyarakat untuk memulai usaha atau memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat miskin. Dalam proses penyaluran zakat produktif kepada para mualaf, MCB sesuai dengan syariat Islam dengan pandangan ketiga bahwa zakat produktif diperbolehkan setelah kebutuhan dasar orang miskin dan kelompok lain terpenuhi terlebih dahulu, kemudian sisanya dapat diinvestasikan pada keuntungan. proyek yang hasilnya langsung dapat dinikmati oleh kelompok yang berhak menerima zakat. Pemberdayaan Zakat Bertransformasi menjadi zakat produktif ini, MCB juga menyesuaikan dengan peraturan Kementerian Agama Republik Indonesia Kategori ketiga adalah zakat produktif tradisional.

Pemberian zakat dalam bentuk ini akan mendorong masyarakat untuk mendirikan usaha atau memberikan lapangan kerja baru bagi mustahik yang termasuk dalam kategori miskin. Mualaf di kota cenderung lebih kesulitan dalam pembinaan dan pemberdayaan, karena sebaran mualaf di kota sangat luas. Zakat produktif diperbolehkan setelah kebutuhan dasar masyarakat miskin dan kelompok lainnya terpenuhi terlebih dahulu.

91 Selain itu, pendapat ini juga sesuai dengan peraturan Kementerian Agama Republik Indonesia pada bagian Zakat Produktif Tradisional dan Zakat Produktif Kreatif.

Tinjauan Potensi Zakat Bagi Kesejahteraan Mualaf

Faktor-faktor Penghambat Efektifitas Pemberdayan Mualaf Center

Landak, Kalimantan Barat, Dusun Buntu Sesong Atas, Desa Tondok Lemo, Kecamatan. Makale Selatan, Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi, Kecamatan Tojo, Kab. Hal ini terlihat dari terbatasnya dana BAZNAS bagi para mualaf, padahal BAZNAS memiliki dana yang banyak, namun dana tersebut lebih banyak dialokasikan kepada mustahiq mustahiq lain selain mualaf. Kendala yang dialami MCB dalam memberdayakan perekonomian mualaf adalah pertama terbatasnya dana dari BAZNAS untuk mualaf, padahal dana BAZNAS sangat besar namun dana tersebut lebih banyak dialokasikan kepada mustahiq mustahiq lain selain mualaf.

Ketiga, mualaf di kota cenderung lebih kesulitan dalam pelatihan dan pemberdayaan, karena sebaran mualaf di kota sangat luas, jika pelatihan diadakan secara mingguan dan bulanan, maka tidak semua orang bisa ikut karena memerlukan sarana transportasi, jarak tempuh yang cukup jauh dan faktor lainnya, beban kerja dan jadwal kerja para mualaf di berbagai kota. Dirut MCB juga mengakui bahwa pemberdayaan mualaf di kota tersebut belum menemukan model yang tepat, karena faktor kompleksitas yang ada di kota tersebut. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Makalah, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian, Edisi Revisi Cet 1 (Makassar: UIN Aalaudin).

Ramadhanu Andika, Model Pemberdayaan Ekonomi Mualaf Lembaga Amil Zakat: Studi Kasus LAZ BMH Pada Kalangan Mualaf Suku Tengger, Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Damopoli Muljono dan Tim Penulis Ilmiah UIN Alaudin, 2013, Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah; Makalah, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian, Edisi Revisi Cet 1. Musniyati, 2018, “Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Mualaf di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya”, Jurusan Ekonomi Islam, Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

S, 2018, Kontribusi Baitul Mal Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Maulaf Berbasis Zakat di Provinsi Aceh”, Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 3. Kegiatan Pembinaan Mualaf  b. Pemantapan
Gambar 5. Kegiatan Program Pembinaan di desa Tuva dan Padende
Gambar 6. Kegiatan Pembinaan Keislaman Kab. Mentawai  8. Kec. Siberut Selatan, Kab. Kep

Referensi

Dokumen terkait

“Hukum Pemanfaatan Harta Zakat, Infaq Dan Shadaqah Untuk Penanggulangan Wabah Covid-19 (Analisis Terhadap Fatwa Mui No 23 Tahun 2020 Tentang Pemanfaatan Harta