• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMBINAAN KEMANDIRIAN DAN KEDISIPLINAN SANTRI OLEH PENGASUH DI PONDOK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "STRATEGI PEMBINAAN KEMANDIRIAN DAN KEDISIPLINAN SANTRI OLEH PENGASUH DI PONDOK "

Copied!
152
0
0

Teks penuh

Bagaimana strategi pembinaan kemandirian dan kedisiplinan santri oleh pengasuh di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu? Pak Kyai selaku pengurus dan pengurus Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu yang telah mengizinkan dan memfasilitasi peneliti untuk melakukan penelitian.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

10 Wawancara observasi awal dengan Ustadz Anggi Sapta Wijaya di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu pada Sabtu 27 Januari 21. Oleh karena itu, peneliti mengangkat judul “Strategi Mendorong Kemandirian dan Disiplin Santri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu. ".

Identifikasi masalah

Batasan Masalah

Mempromosikan dampak bagi santri yang masih rendah dalam kemandirian dan kedisiplinan di Pesantren Darussalam karena sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembinaan kemandirian dan kedisiplinan di Pesantren Darussalam Kota Bengkulu.

Manfaat

  • Pembinaan
  • Strategi pembinaan
  • Tujuan Strategi Pembinaan

Pembinaan merupakan upaya memberikan kesempatan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi bagi peserta didik. Peserta didik menjadi komponen yang tidak dapat dipisahkan dari faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan, karena peserta didik merupakan obyek sekaligus subyek dari pembinaan yang berlangsung.

Pengertian Kemandirian

Kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk tidak bergantung atau membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus dirinya sendiri secara fisik (makan sendiri tanpa diberi makan, berpakaian sendiri tanpa bantuan, mandi dan buang air besar dan buang air kecil sendiri), mengambil keputusan tanpa emosi dan dalam interaksi sosial dengan orang lain. Dari beberapa definisi kemandirian dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah kemampuan seseorang untuk tidak bergantung atau membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus dirinya sendiri secara fisik (makan sendiri tanpa disuapi, berpakaian sendiri tanpa bantuan, mandi dan buang air besar serta buang air kecil sendiri). , dalam mengambil keputusan tanpa emosi dan dalam berinteraksi dengan orang lain secara sosial.

Aspek-aspek Kemandirian

Wujud kemandirian seseorang dapat dilihat dari kemampuannya mengemukakan gagasan, berpendapat, memenuhi kebutuhannya sendiri dan berani mempertahankan sikapnya. Wujud kemandirian seseorang dapat dilihat dari keberanian seseorang mengambil resiko dan mempertahankan pendapatnya meskipun pendapatnya berbeda dengan pendapat orang lain.

Perkembangan remaja santri

Masa selanjutnya adalah masa remaja madya terjadi antara usia 15-17 tahun, yang ditandai dengan perubahan-perubahan sebagai berikut. Perubahan perkembangan remaja tersebut dapat diatasi jika kita mempelajari proses perkembangan seorang anak pada tahap dewasa yaitu remaja awal, remaja tengah dan remaja akhir.

Pengertian Kedisiplinan

  • Cara Terbentuknya Kedisiplinan Kedisiplinan dapat terjadi dengan cara
  • Macam-Macam Kedisiplinan

Disiplin sebagai alat pendidikan diterapkan dalam rangka proses pembentukan, pemajuan dan pengembangan sikap dan perilaku yang baik. Sikap dan perilaku yang baik tersebut dapat berupa kerukunan, berbudi luhur, patuh, hormat, toleran dan disiplin. Disiplin akan menjadikan seorang siswa memiliki keterampilan mengenai metode pembelajaran yang baik, juga merupakan proses menuju pembentukan karakter yang baik.

Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri orang yang bersangkutan, merupakan faktor luar. 39 Jejak Pendidik Portal Pendidik Indonesia, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin”, http://www.jejakdinding.com/2017/01/Factor-Factor-yang. Pemahaman yang baik tentang sistem aturan perilaku, norma, kriteria dan standar sedemikian rupa sehingga pemahaman ini mendorong pemahaman yang mendalam atau kesadaran kepatuhan terhadap aturan.

Islam klasik pada umumnya terdiri dari dua kelompok santri, yaitu: - Santri mukim, yaitu santri atau santri yang datang dari jauh dan tinggal atau menetap di lingkungan pesantren. Santri yang berasal dari kampung-kampung sekitar pesantren tidak tinggal di komplek pesantren melainkan pulang setelah mengikuti pengajian. Dalam kehidupan di lingkungan pesantren, mereka umumnya mengurus sendiri kebutuhan sehari-hari dan menerima bekal yang sama dari santri satu ke santri lainnya.

Santri wajib mentaati tata tertib yang telah ditetapkan di pesantren dan jika ada pelanggaran maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Selain itu, kata pondok mungkin berasal dari bahasa Arab Funduq yang berarti penginapan atau hotel. Pesantren pada umumnya diawali dengan adanya kiai di suatu tempat, kemudian datang santri yang ingin belajar agama dengannya44.

Pengasuh Pondok Pesantren

Pondok Pesantren adalah dua istilah yang menunjukkan satu arti, yaitu pesantren dalam arti dasarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Oleh karena itu, wali pesantren dan santri harus memiliki standar kualitas tertentu, yang meliputi tanggung jawab, kewibawaan, kemandirian dan kedisiplinan. Kiai Istilah kiai tidak berasal dari bahasa Arab, melainkan dari bahasa Jawa, kata kiai memiliki arti agung, suci dan diberkahi.

45 Donny Atasyah fitrah, Dalam tesisnya “Upaya Wali Pesantren Dalam Membimbing Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Sosial Terpadu (IPS) Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Pesantren Daarun Nahdah Tawalib Bangkinang Kabupaten Kampar”, Fakultas Tabiyah dan Keguruan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru. Dari pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa peran kiai sangat menentukan keberhasilan pesantren yang diasuhnya. Demikian beberapa gambaran tentang unsur-unsur umum asrama Islam yang pada hakekatnya merupakan syarat dan gambaran kelengkapan unsur-unsur asrama Islam yang tergolong asli, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk berkembang atau berkembang. mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Faktor pendukung dan Penghambat kemandirian dan keisiplinan Santri di Pondok Pesantren

  • Visi dan Misi di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu

Mendidik generasi muda/santri yang 'Alim (Orang yang berilmu) dan 'Abid (Orang yang suka beribadah).

Hasil Penelitian yang Relevan

Letak perbedaan penelitian adalah penelitian ini mengkaji pengaruh kedisiplinan dan kemandirian terhadap hasil belajar keuangan, sedangkan peneliti mengkaji strategi untuk mendorong kemandirian dan kedisiplinan pada siswa persamaannya adalah kemandirian dan kedisiplinan. Letak perbedaan penelitian adalah penelitian ini mengkaji pengaruh kedisiplinan dan kemandirian terhadap hasil belajar ekonomi, sedangkan peneliti mengkaji strategi untuk mendorong kemandirian. Letak perbedaan penelitian adalah peneliti mengkaji disiplin belajar dan hukuman jika melakukan kesalahan, sedangkan peneliti menerapkan strategi untuk mendorong kemandirian dan kedisiplinan siswa.

Letak perbedaan penelitian adalah peneliti mempelajari kedisiplinan pendidikan karakter dan pembentukan kedisiplinan, tanggung jawab dan kemandirian siswa, sedangkan peneliti mempelajari strategi untuk mengembangkan kemandirian dan kedisiplinan siswa. Letak perbedaan penelitian adalah penelitian ini membahas tentang pendidikan karakter religius, kedisiplinan dan bakat dengan peningkatan kualitas sarana prasarana sekolah, sedangkan peneliti mengkaji strategi untuk mendorong kemandirian dan kedisiplinan santri di pondok pesantren. Letak perbedaan penelitian adalah berkaitan dengan penerapan konsep parenting dalam meningkatkan kemandirian anak usia dini, sedangkan peneliti mengkaji strategi untuk mendorong kemandirian dan kedisiplinan santri di pondok pesantren.

Kerangka Berfikir

Hasil penelitian bahwa kemandirian anak usia dini di desa adat Serangan disebabkan oleh konsep pola asuh demokratis dalam upaya meningkatkan kemandirian anak agar anak dapat melakukan segala aktivitasnya tanpa bantuan orang lain. Upaya kyai atau ustad dan ustazah dalam melaksanakan tujuan yang diinginkan dalam memajukan dan mendisiplinkan santri. Mengusahakan kemandirian dan kedisiplinan siswa dalam mencapai suatu tujuan yang baik bagi siswa3.

Agar santri mencapai kedewasaan dalam dirinya dan di lingkungan Pondok Pesantren Darusalam.

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir  Strategi kyai atau ustad dan
Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir Strategi kyai atau ustad dan

Jenis Penelitian

Seting Penelitian

Subyek dan Informan Penelitian

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Memiliki kepercayaan diri c. Dilakukan dengan disiplin diri. Latih pengendalian diri. berpakaian sendiri tanpa bantuan, mandi dan buang air besar dan buang air kecil sendiri), untuk membuat keputusan tanpa emosi dan mendalam.

Teknik Pengumpulan Data

Kajian ini dijalankan untuk memerhati dan memahami tingkah laku kumpulan manusia dan individu dalam situasi tertentu. Penyelidikan ini disahkan dengan menggunakan kamera tersembunyi atau instrumen lain yang sama sekali tidak diketahui oleh orang yang diperhatikan65.

Teknik Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

Setelah menampilkan data, akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

Temuan Umum Penelitian

  • Deskripsi Wilayah Penelitian
  • Misi
  • Tujuan
  • laptop 6 unit

Agar Pesantren Darussalam Kota Bengkulu lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah diprogramkan maka disusun struktur Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu sebagai berikut71. Jumlah santri dan santriwati di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu terdiri dari 35 putra dan 35 putri yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu asrama putra dan asrama putri seperti 72. Pondok Pesantren Darussalam merupakan salah satu pesantren tertua di Kota Bengkulu dengan 53 siswa dan siswi.

Memiliki gedung dan alat pengajaran yang cukup lengkap yaitu tempat belajar yang melayani pesantren Darusslam. Kyai dan ustad serta ustadzah di Pondok Pesantren Darussalam berusaha menjadikan pesantren ini sebagai tempat belajar yang lebih baik dan menjadikan santri menjadi santri yang berakhlak dan berbakti. Namun masih terdapat beberapa permasalahan seperti pagar pembatas dan tempat yang masih belum mendukung santri putra dan putri di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu.

Tabel 4.1 : Data ustadz dan ustadzah
Tabel 4.1 : Data ustadz dan ustadzah

Temuan Khusus Penelitian

  • Bagaimanakah strategi pembinaan kemandirian dan kedisiplinan santri oleh pengasuh di pondok pesantren darusssalam kota bengkulu?
  • Bagaimana proses pembinaan kemandirian dan kedisiplinan santri oleh pengasuh di pondok pesantren darussalam kota bengkulu serta
  • Apa faktor pendukung dan penghambat proses pembinaan kemandirian dan kedisiplinan di pondok pesantren darussalam kota
  • Wawancara ustadz dan ustadzah pengasuh santri putri dan santri laki- laki Ustadz Nurul Triono dan Ustadzah lisma warni. Berikut adalah
  • Bagaimana proses pembinaan kemandirian dan kedisiplinan santri di pondok pesantren darussalam kota bengkulu serta bagaimana solusinya?
  • Apa faktor pendukung dan penghambat proses pembinaan kemandirian dan kedisiplinan di pondok pesantren darussalam kota Bengkulu ?
  • Bagaimanakah strategi pembinaan kemandirian dan kedisiplinan santri oleh pengasuh di pondok pesantren darusssalam kota
  • Pembahasan

Faktor pendukung dan penghambat sangat mempengaruhi santri di pondok pesantren untuk mendorong kemandirian dan kedisiplinan santri. Bagaimana proses mewujudkan kemandirian dan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu dan bagaimana solusinya? Pembinaan kemandirian dan kedisiplinan seperti apa yang dipraktikkan ustadz di Pesantren Darussalam Kota Bengkulu?

Apakah ada santri yang belum mampu melakukan kemandirian tata tertib dan disiplin di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu? Kapan dan dimana proses ustadz menerapkan strategi pemajuan kemandirian dan kedisiplinan di Pesantren Darussalam Kota Bengkulu? Bagaimana proses pembinaan kemandirian dan kedisiplinan, apakah masih ada santri yang tidak mau dibina dan menerapkan aturan yang ada di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu?

Apakah orang tua santri putra dan putri menanggapi dengan baik pembinaan kemandirian dan kedisiplinan di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu? Solusi untuk mengatasi kendala dalam mendorong kemandirian dan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Darussalam Bengkulu yaitu.

PENUNUTUP

Kesimpulan

Proses pembinaan yang dilakukan oleh Kyai dan Ustadz Pondok Pesantren Darussalam dilakukan secara berjenjang setiap harinya, secara alami dengan pendekatan mengenal sifat, karakter dan perilaku para santri. Proses pembinaan kedisiplinan yang dilakukan di Pondok Pesantren Darussalam yaitu: Secara alami dan bertahap setiap hari dan pada saat yang sama jika melakukan pelanggaran, hukuman langsung berlanjut kemudian memberikan nasihat dan teguran, untuk membentuk disiplin ditegakkan dengan aturan dilakukan untuk memberikan nasehat dan teguran kepada setiap santri, agar menjauhi perbuatan yang melanggar aturan. Faktor pendukung adalah motivasi dan dukungan dari pimpinan Yayasan Pesantren Darussalam, Kota Bengkulu dan para Kyai, serta Ustadz dan Ustadzah.

Faktor penghambat atau kendala dalam proses pembinaan ada 2 yaitu 1) Internal (berasal dari dalam lingkungan tempat tinggal yang Islami).

Saran

Nasran, Peran Pesantren Dalam Membangun Karakter Santri Disiplin dan Mandiri (Studi pada Pesantren IMMIM Putra Makassar). Strategi Menumbuhkan Harga Diri Santri di Pondok Pesantren Daarul Ahsan Desa Dangdeur Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang. Pendidikan karakter di pondok pesantren dalam pembentukan kedisiplinan, tanggung jawab dan kemandirian santri.

Untuk penelitian jurnal tentang strategi pengembangan dukungan siswa di Pesantren Daarul Ahsan, Desa Dangdeur, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang. Observasi awal bersama Ustadz Waluyo, S.P, di Pondok Pesantren Darussalam Kota Bengkulu, Sabtu, 14 November 2020. 16 Maret 2021 Observasi sambil mengikuti kegiatan di Pondok Pesantren Darussalam sekaligus foto-foto.

Gambar Depan Yayasan Pondok Pesantren Darrussalam Kota Bengkulu
Gambar Depan Yayasan Pondok Pesantren Darrussalam Kota Bengkulu

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir  Strategi kyai atau ustad dan
Tabel 4.1 : Data ustadz dan ustadzah
Tabel 4.2 : Nama santriati
Tabel 4.2 : Nama santri
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud penulis dalam skripsi yang berjudul ‚Strategi Pembelajaran S{araf pada Santri Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh, Kembaran,