STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR
SRI WIGATI
TK Pertiwi Gempollegundi
STRATEGI PEMBELAJARAN
Meliputi :
Kegiatan pembelajaran dikelas dengan memutarkan video jenis-jenis pekerjaan melalui laptop.
Membuka ruang diskusi siswa dengan memberi pertanyaan pemantik mengenai macam-macam jenis pekerjaan yang
diamati siswa di video dan jenis pekerjaan yang ada disekitar siswa.
Mengajak siswa belajar diluar kelas dan mengajak siswa bekerjasama mengumpulkan bahan alam disekitar dan berkolaborasi dengan teman membuat tulisan jenis
pekerjaan menggunakan bahan alam.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu menyamakan mendidik anak dengan mendidik rakyat.
"Kehidupan kita saat ini adalah buah dari pendidikan yang kita terima saat masih anak - anak"
KI HAJAR DEWANTARA
Anak - anak yang saat ini belajar bersama kita
kelak akan menjadi bagian dari masyarakat dimasa depan.
Peran seorang pendidik sangat besar, karena hal apapun yang kita lakukan dikelas dari segi
memfasilitasi proses belajar, metode kerja
kelompok atau hal sekecil ucapan pujian atau
cemoohan yang tidak sengaja kita ucapkan akan meninggalkan makna bagi murid - murid yang
kelak akan menjadi bagian dari masyarakat.
MENGENALI DAN MEMAHAMI
DIRI SEBAGAI PENDIDIK
"Anak - anak akan tumbuh
berdasarkan kekuatan kodratnya
yang unik, tidak mungkin pendidik mengubah padi menjadi jagung"
KI HAJAR DEWANTARA
MENDIDIK DAN MENGAJAR
Peran pendidik menuntun agar murid bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya.
Pendidikan tidak hanya berbentuk pengajaran yang memberikan pengetahuan kepada murid, tetapi mendidik (ketrampilan berfikir) dan
mengembangkan (kecerdasan batin) yang pada
akhirnya murid dapat melancarkan hidup untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan saat ini ditekankan untuk menuntun anak memiliki ketrampilan abad 21, yang meliputi :
Berfikir kritis dan solutif Kreatif dan inovatif
Komunikasi Kolaborasi
MENDAMPINGI MURID DENGAN UTUH DAN MENYELURUH
Maka cara mendidik anak pun harus sesuai dengan
tuntunan zaman, dimana cara belajar dan interaksi murid abad 21 tentu berbeda dengan murid dipertengahan
abad ke -20