• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Sport Event Rafting Berbasis Komunitas Di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi Pengembangan Sport Event Rafting Berbasis Komunitas Di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DOI: 10.34013/barista.v9i02.1032

[email protected]

Received: September 08, 2022; Revised: December 10, 2022; Accepted: December 30, 2022

Strategi Pengembangan Sport Event Rafting Berbasis Komunitas Di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan

Wisanggeni Agus Priyanto1, Muhammad Iqbal Djohan2, Dilla Pratiyudha3

Politeknik Pariwisata Palembang e-mail: [email protected]

Abstract

This research focuses on the development of sport event rafting as a community-based special interest tourism product considering that Lahat Regency will host the Provincial Level Sports Week in South Sumatra in 2023. This study aims to determine the form of planning, implementation, evaluation and strategy owned by community-based sport rafting event in Lahat Regency in managing it as a Sports Tourism-based tourist destination. The method used is the mix method, which is a combination of quantitative and qualitative. For the quantitative approach, data collection techniques were used using random sampling with accidental sampling, while for the qualitative approach, data collection techniques were used using non-probability sampling with accidental sampling. For representative results, researchers took a number of 35 respondents. Analysis of the data used through the Miles and Huberman models. To test the validity using the triangulation method. Based on the results of the study, the SWOT analysis shows that the results of external and internal analysis obtained a combination of SO/strength and opportunity to get the highest score with a total value of 6.60, it is meaning that the determination of priority program indicators can be carried out by referring to mapping and encouraging special access from toll roads so that tourists get ease of accessibility to enjoy the natural landscape and tourist spots, especially rafting in Lahat Regency, as well as making river zoning for sports/competition and for family rafting.

Keywords: Sport Event; River Tourism; Development Strategy

Abstrak

Penelitian ini berfokus pada pengembangan sport event rafting sebagai produk wisata minat khusus berbasis komunitas mengingat Kabupaten Lahat akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Tingkat Provinsi se- Sumatera Selatan pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan strategi yang dimiliki oleh sport event rafting berbasis komunitas yang ada di Kabupaten Lahat dalam mengelola sebagai destinasi wisata berbasis Sports Tourism. Metode yang digunakan adalah mix method, yaitu perpaduan antara kuantitatif dan kualitatif. Untuk pendekatan secara kuantitatif, digunakan teknik pengumpulan data menggunakan random sampling dengan accidental sampling, sedangkan pendekatan secara kualilatif, digunakan teknik pengumpulan data menggunakan non probability sampling dengan jenis accidental sampling.

Untuk mendapatkan hasil yang represantatif, peneliti mengambil sejumlah 35 responden. Analisa data yang digunakan melalui model Miles dan Huberman. Untuk menguji validitas data menggunakan metode triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian, pada analisis SWOT menunjukkan bahwa Hasil analisa external maupun internal didapatkan kombinasi S-O / kekuatan dan peluang mendapatkan nilai tertinggi dengan jumlah nilai 6.60, artinya penentuan indikator program yang prioritas bisa dilaksanakan dengan mengacu kepada pemetaan dan mendorong akses khusus dari tol agar wisatawan mendapatkan kemudahan aksesibilitas menikmati landscape alam dan spot-spot wisata khususnya rafting di Kabupaten Lahat, serta pembuatan zonasi sungai untukolahraga/kompetisi dan untuk rafting keluarga.

Kata Kunci : Sport Event; Wisata Sungai; Strategi Pengembangan

A. PENDAHULUAN

Salah satu kontribusi penting yang dapat disumbangkan dari pengembangan sektor pariwisata adalah pemberdayaan masyarakat atau komunitas lokal. Dengan tumbuh dan berkembangnya sektor pariwisata, maka diharapkan kantong-kantong kemiskinan dapat diminimalisir terutama di daerah yang potensial untuk dijadikan kawasan wisata. Mengacu pada hal tersebut diatas maka tidak mengherankan jika kemudian pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling diharapkan

(2)

dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah dan juga sebagai upaya pemanfaatan potensi lokal untuk optimalisasi sumber daya alam dan buatan yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia.

Tentunya dengan pengelolaan yang baik dan terintegrasi pada level administrasi pemerintah maupun stakeholders lainnya. Hal ini juga diatur dalam perundang-undangan nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan yang menyatakan bahwa prinsip penyelenggaraan pariwisata diharapkan adalah memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas;

memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup; memberdayakan masyarakat setempat dan menjamin keterpaduan antar sektor, antar daerah antara pusat dan daerah yang merupakan satu kesatuan sistematik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antar pemangku kepentingan. Regulasi undang undang kepariwisataan sebagaimana yang disebutkan diatas memberikan arahan bahwa pemanfaatan sektor pariwisata ini tentunya harus mengacu pada sumber daya pariwisata alam dan budaya yang potensial menjadi daya tarik pariwisata di daerah tersebut. Salah satunya adalah memperhatikan kekhususan dari wilayah tersebut. Hal berikutnya yang harus jelas adalah potensi wisata jenis apa yang bisa dikembangkan, sesuai dengan regulasi undang undang kepariwisataan yaitu dengan mengacu pada sumber daya pariwisata alam dan budaya yang potensial menjadi daya tarik pariwisata di daerah tersebut salah satunya adalah dengan memperhatikan kekhususan dari wilayah tersebut.

Berdasarkan kekhususan tersebut (Ismayanti, 2010) membagi beberapa jenis wisata berdasarkan objeknya antara lain: wisata pantai (marine tourism), wisata etnik (ethnic tourism), wisata cagar alam (ecotourism), wisata berburu, wisata olahraga (sports tourism), wisata kuliner, wisata religius, wisata agro, wisata gua, wisata belanja, wisata ekologi, wisata budaya. Mengacu pada pembagian jenis wisata tersebut diatas maka penelitian ini berfokus pada jenis wisata sports tourism mengingat wisata olahraga memiliki keterkaitan langsung dengan penetapan provinsi Sumatera Selatan sebagai pusat layanan unggulan atau center of excellence wisata olahraga di Indonesia.

Berdasarkan fakta tersebut maka potensi yang besar untuk dikembangkan adalah wisata yang dengan basis sumber daya alam, salah satunya adalah wisata minat khusus. Adapun (Fandeli, 1992) membagi fokus wisata minat khusus yaitu; Pertama aspek budaya, fokusnya adalah tarian/musik/seni tradisional, kerajinan, arsitektur, pola tradisi masyarkat, aktivitas ekonomi yang spesifik, arkeologi dan sejarah. Kemudian yang kedua aspek alam, berfokus pada kekayaan flora fauna, gejala geologi, keeksotikan taman nasional, hutan, sungai, air terjun, pantai, laut dan perilaku ekosistem tertentu. Lebih lanjut Fandeli (1992) membagi beberapa kriteria yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menetapkan suatu bentuk wisata minat khusus, yaitu adanya unsur : learning yaitu kegiatan wisata yang mengarah pada unsur pembelajaran. Kemudian rewarding, yaitu kegiatan wisata yang memasukkan unsur pemberian penghargaan atau mengagumi keindahan/keunikan kekayaan dari suatu atraksi yang kemudian menimbulkan penghargaan, lalu ada unsur enriching, yaitu pariwisata yang memasukkan peluang terjadinya pengkayaan pengetahuan masyarakat, dan yang terakhir adalah adventuring, yaitu pariwisata yang dirancang sebagai wisata petualangan.

Wisata minat khusus yang dikombinasikan dengan olahraga kian berkembang dalam beberapa tahun terakhir, hal ini ditunjukkan dengan suksesnya pelaksanaan beberapa event sport tourism yang diadakan di Indonesia. Tidak terkecuali Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki 17 Kabupaten/kota yang tersebar dengan berbagai keunggulan sumber daya alam yang dimiliki.

Berikut adalah data mengenai komunitas penggerak pariwisata di salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Lahat:

Tabel 1. Data Komunitas Penggerak Pariwisata di Kabupaten Lahat No. Nama Komunitas Jenis Komunitas Desa/Kecamatan

1. Tebat Lempaung Indah Kelompok Sadar Wisata Gedung Agung/Merapi Timur 2. Lahat Rafting Jasa Arung Jeram Lahat

3. Arus Sakti Jasa Arung Jeram Tanjung Sakti 4. Panoramic of Lahat Budaya dan Pariwisata Lahat

5. Bukit Besak Kelompok Sadar Wisata Tj. Beringin/Merapi Selatan 6. Pala Cughup Kelompok Sadar Wisata Lawang Agung/Muara Payang 7. Sehati Kelompok Sadar Wisata Bandar Aji/Jarai

8. Pancar Manis Kelompok Sadar Wisata Tj. Menang/Jarai

(3)

Barista: Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata, Volume 9 Nomor 02, 2022: 117-128ISSN 119│

9. Penenangan Kelompok Sadar Wisata Muara Tiga/Mulak Ulu 10. Cughup Maung Kelompok Sadar Wisata Rindu Hati/Gumay Ulu 11. Cughup Buluh Kelompok Sadar Wisata Lubuk Selo

12. Pelancu Kelompok Sadar Wisata Ulak Pandan Sumber: Diolah peneliti dari cahayaserelo.com; koranindonesia.id (2021)

Penetapan Provinsi Sumatera Selatan sebagai centre of excellence dari wisata olahraga seharusnya dapat mendorong semua stakeholders untuk melihat peluang yang ada, sehingga tujuan pariwisata untuk membangkitkan ekonomi sekaligus membuka lapangan kerja bukan hanya sekedar pendahuluan pada setiap penelitian bertema pariwisata, melainkan bisa dan realistis untuk diwujudkan dengan berbagai program yang mendorong terciptanya tujuan tersebut. Penelitian ini kemudian berfokus di Kabupaten Lahat sebagai salah satu implementasi kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lahat dengan Politeknik Pariwisata Palembang di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, mengingat hasil pra-penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa potensi yang cukup besar dalam rangka mendukung Kabupaten Lahat untuk mengembangkan potensi wisata minat khusus antara lain terdapat beberapa komunitas lokal yang bergerak di sektor pariwisata khususnya mengelola aktivitas wisata sungai yang merupakan bagian dari wisata petualangan. Setelah dilakukan interview awal terhadap beberapa tokoh ternyata ditemukan bahwa pelaksanaannya masih belum optimal yang salah satunya disebabkan oleh tata kelola event yang belum profesional. Sehingga penelitian ini dilakukan secara mendalam mengenai pengembangan sport event rafting sebagai produk wisata minat khusus berbasis komunitas di Kabupaten Lahat, mengingat Kabupaten Lahat juga akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga tingkat Provinsi se- Sumatera Selatan pada tahun 2023.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Kabupaten Lahat yang memiliki luas wilayah 4.361,83 km 2 dengan batasan wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Muara Enim dan Musi Rawas. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kota Pagar Alam dan Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, lalu di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim, dan kemudian sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang.Sungai Lematang.

Penelitian ini menggunakan metode mix methode, yaitu perpaduan antara kualitatif dan kuantitatif. (Sugiono, 2011) menyebutkan bahwa metode ini merupakan metode penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian sekaligus, kualitatif dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga akan diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Proses analisa data menggunakan model Miles dan Huberman dimana data primer diperoleh dari hasil observasi secara langsung, dokumentasi, diskusi (FGD) serta wawancara.

Penelitian ini juga menggunakan angket/kuesioner untuk mengumpulkan data. Uji validitas data dilakukan dengan metode triangulasi. Pengidentifikasian masalah mengenai strategi pengembangan sport event rafting di Kabupaten Lahat menggunakan analisis SWOT. Untuk mendapatkan hasil yang representatif, maka diambil sebanyak 35 responden yang berasal dari wisatawan yang datang berkunjung ke tempat wisata Kabupaten Lahat, komunitas yang bergerak pada pengembangan sektor pariwisata, regulator kepariwisataan dan unit pemerintah yang terkait dengan pengembangan sport event yang ada di Kabupaten Lahat.

C. HASIL DAN ANALISIS

Kondisi internal dan eksternal sport event rafting di Kabupaten Lahat

Hasil penelitian mengenai kondisi internal dan eksternal sport event rafting di Kabupaten Lahat menggunakan analisis SWOT dengan cara membuat daftar strength, weakness, opportunities, dan threats yang disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada Kabupaten Lahat. Kemudian dari masing - masing faktor akan ditentukan nilai dari 5.0 (sangat bagus) - 1.0 (buruk) yang disesuaikan dengan hasil wawancara dan observasi. Selanjutnya memetakan aspek kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang kemudian dibuat pembobotan berdasarkan tingkat signifikansi dari nilai 1 (signifikan) sampai nilai 3 (sangat signifikan). Bobot diberikan pada masing-masing faktor

(4)

strategis dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00. Faktor - faktor tersebut diberi bobot didasarkan pada pengaruh posisi strategis.

Tabel 2. Kriteria Untuk Wisata Olahraga Rafting Kabupaten Lahat

No. Faktor Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan

1. Memiliki landscape alam yang sejuk dan sungai yang indah. 0.30 4 1.20 2. Arus sungai dianggap memenuhi standar kegiatan wisata rafting

baik untuk wisata keluarga maupun kompetisi olahraga. 0.20 3 0.60 3. Terdapat beberapa komunitas rafting dengan personil yang

memiliki sertifikasi pada bidang safety and security rafting. 0.25 3 0.75 4. Budaya lokal masyarakat yang terbuka, ramah, dan mau menerima

wisatawan 0.15 4 0.60

5. Memiliki atraksi wisata agro sebagai penunjang kegiatan wisata

rafting. 0.10 3 0.30

Subtotal 1.00 3.45 Tabel 3. Kriteria Untuk Wisata Olahraga Rafting Kabupaten Lahat

No. Faktor Internal Bobot Rating Skor

Kelemahan

1. Belum adanya regulasi lokal yang khusus berkaitan dengan sport

event rafting di kabupaten Lahat. 0.10 4 0.20

2. Akses ke kabupaten Lahat yang memerlukan waktu cukup lama

terutama dari kota Palembang sebagai hub city. 0.30 4 1.20 3. Sarana pendukung pelaksanaan sport event rafting seperti

penginapan, tempat makan belum merata ke semua spot wisata rafting yang ada.

0.25 4 1.00

4. Minimnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang

memiliki kualifikasi untuk mengelola rafting sebagai sport event. 0.20 2 0.40 5. Packaging event wisata rafting yang kurang menarik. 0.15 2 0.30 Subtotal 1.00 3.10 Tabel 4. Kriteria Untuk Wisata Olahraga Rafting Kabupaten Lahat

No. Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang

1. Secara geografis, kabupaten Lahat telah menjadi daerah penyangga destinasi pariwisata, khususnya sport event rafting pada zona Kota Palembang menuju kota Pagar Alam.

0.20 3 0.60

2. Terbit Perpres nomor 109 tahun 2020 dimana pembangunan jalan tol yang melewati kabupaten Lahat dan sekitarnya dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional.

0.35 4 1.40

3. Kerjasama dengan asosiasi pelaksanaan event dan agen perjalanan di kota Palembang sebagai hub city telah terjalin dan berpeluang semakin berkembang.

0.15 3 0.45

4. Tren positif peningkatan wisatawan yang datang dengan tanpa

reservasi (walk-in guest) dari tahun ke tahun. 0.10 1 0.10 5. Kerjasama pemerintah daerah melalui dinas pariwisata dengan

lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada event sport tourism telah terjalin dengan baik dalam beberapa tahun terakhir.

0.20 3 0.60

Subtotal 1.00 3.15

(5)

Barista: Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata, Volume 9 Nomor 02, 2022: 117-128ISSN 121│

Tabel 5. Kriteria Untuk Wisata Olahraga Rafting Kabupaten Lahat

No. Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

Ancaman

1. Adanya aktifitas tambang galian C yang merubah pola arus sungai di

beberapa sungai yang menjadi sport event rafting. 0.30 4 1.20 2. Alih fungsi lahan yang menyebabkan kerusakan alam, seperti

longsor yang terjadi di jalur utama transportasi antar kota dan di area sungai tempat sport event rafting berlangsung.

0.25 4 1.00

3. Profesi sebagai operator sport event rafting yang masih dianggap belum menjanjikan bagi generasi muda sebagai penerus perkembangan wisata rafting.

0.15 2 0.30

4. Persaingan antar komunitas rafting dengan aktifitas sejenis dan

wisata air lainnya di dalam kabupaten Lahat. 0.10 4 0.20 5. Persaingan antar kabupaten/kota yang memiliki potensi sport event

rafting dengan aktifitas sejenis. 0.20 1 0.20

Subtotal 1.00 3.00 Penggunaan analisis SWOT kemudian diterapkan pada masing - masing elemen yang kemudian saling disilangkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi keadaan yang sebenarnya.

Strategi pengembangan sport event rafting di kabupaten Lahat disusun berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi. Faktor internal dan faktor eksternal dapat dilihat pada tabel 6,7,8,9. Strategi S-O atau dikenal juga dengan strategi agresif adalah memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil peluang-peluang yang ada.

Tabel 6. Strategi S - O pada sport adventure rafting Kabupaten Lahat

Strength:

Opportunities:

Strength:

1) Memiliki landscape alam yang sejuk dan sungai yang indah.

2) Arus sungai dianggap memenuhi standar kegiatan wisata rafting baik untuk wisata keluarga maupun kompetisi olahraga.

3) Budaya lokal masyarakat yang terbuka, ramah dan mau menerima wisatawan.

4) Terdapat beberapa komunitas rafting dengan personil yang memiliki sertifikasi pada bidang safety and security rafting.

5) Memiliki atraksi wisata agro sebagai penunjang kegiatan wisata rafting.

Opportunities:

1) Terbit Perpres Nomor 109 Tahun 2020 dimana pembangunan jalan tol yang melewati kabupaten Lahat dan sekitarnya dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional 2) Secara geografis, Kabupaten Lahat

telah menjadi daerah penyangga destinasi pariwisata khususnya zona kota Palembang – kota Pagar Alam.

3) Kerjasama dengan agen perjalanan di kota Palembang sebagai hub city, telah terjalin dan berpeluang

1) Perlunya pemetaan dan mendorong akses khusus dari tol agar wisatawan mendapatkan kemudahan aksesibilitas menikmati landscape alam dan spot-spot wisata khususnya rafting di kabupaten Lahat.

2) Pembuatan zonasi sungai untuk olahraga/kompetisi dan untuk rafting keluarga.

3)

Kerjasama antara komunitas- komunitas maupun operator rafting dengan agen perjalanan wisata dari Kota Palembang sebagai hub city

4)

Melaksanakan hasil kesepakatan Kerjasama

(6)

semakin berkembang.

4) Tren positif peningkatan wisatawan yang datang dengan tanpa reservasi (walk-in guest) dari tahun ke tahun.

5) Kerjasama pemerintah daerah melalui dinas pariwisata dengan lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada sport tourism telah terjalin dengan baik

dalam beberapa tahun terakhir.

dengan Lembaga Pendidikan tinggi untuk pengembangan sumberdaya manusia komunitas-komunitas rafting di Lahat.

3) Bekerjasama dengan agrowisata dalam pembuatan paket-paket wisata

Tabel 7. Strategi W - O pada sport adventure rafting Kabupaten Lahat

Weakness:

Opportunities:

Weakness:

1) Akses ke kabupaten Lahat yang memerlukan waktu cukup lama terutama dari Kota Palembang, sebagai hub city

2) Sarana pendukung pelaksanaan sport event rafting seperti penginapan, tempat makan belum merata ke semua spot wisata rafting yang ada

3) Belum adanya regulasi lokal yang khusus berkaitan dengan sport event rafting di kabupaten Lahat 4) Packaging event wisata rafting yang

kurang menarik

5) Minimnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki kualifikasi untuk mengelola rafting sebagai sport event.

(7)

Barista: Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata, Volume 9 Nomor 02, 2022: 117-128ISSN 123│

Opportunities:

1) Terbit Perpres Nomor 109 Tahun 2020 dimana pembangunan jalan tol yang melewati Kabupaten Lahat dan sekitarnya dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional

2) Secara geografis, kabupaten Lahat telah menjadi daerah peyangga destinasi pariwisata khususnya zona Kota Palembang - Kota Pagar Alam.

3) Kerjasama dengan agen perjalanan di kota Palembang sebagai hub city telah terjalin dan berpeluang semakin berkembang.

4) Tren positif peningkatan wisatawan yang datang dengan tanpa reservasi (walk-in guest) dari tahun ke tahun.

5) Kerjasama pemerintah daerah melalui dinas pariwisata dengan lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada sport tourism telah terjalin dengan baik dalam beberapa tahun terakhir.

1) Memberikan dorongan/masukan kepada pemerintah daerah untuk

menyiapkan rencana

pembangunan aksesibilitas ke daerah/spot tujuan wisata khususnya rafting di kabupaten Lahat.

2) Melakukan mapping sarana pendukung pariwisata seperti penginapan dan tempat makan serta melaksanakan pelatihan- pelatihan pengembangan kapasitas sumber daya manusia pengelola bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan.

3) Membuat regulasi-regulasi lokal yang khusus berkaitan dengan wisata rafting di kabupaten Lahat.

4) Melaksanakan kerjasama terkoordinasi berkaitan dengan agen- agen perjalanan dengan membuat paket-paket wisata yang menarik.

Tabel 8. Strategi S-T pada sport adventure rafting Kabupaten Lahat

Strength:

Threats:

Strength:

1) Memiliki landscape alam yang sejuk dan sungai yang indah.

2) Arus sungai dianggap memenuhi standar kegiatan wisata rafting baik untuk wisata keluarga maupun kompetisi olahraga.

3) Budaya lokal masyarakat yang terbuka, ramah dan mau menerima wisatawan.

4) Terdapat beberapa komunitas rafting dengan personil yang memiliki sertifikasi pada bidang safety and security rafting.

5) Memiliki atraksi wisata agro sebagai penunjang kegiatan wisata rafting.

(8)

Threats:

1) Adanya aktifitas tambang galian C yang merubah pola arus sungai di beberapa sungai yang menjadi spot wisata rafting.

2) Alih fungsi lahan yang menyebabkan kerusakan alam, seperti longsor yang terjadi di jalur utama transportasi antar kota dan di area sungai tempat wisata rafting berlangsung.

3) Persaingan antar kabupaten/kota yang memiliki potensi wisata rafting dengan aktifitas sejenis.

4) Persaingan antar komunitas rafting dengan aktifitas sejenis dan wisata air lainnya di dalam kabupaten Lahat.

1) Membuat zonasi dan peraturan yang jelas berkaitan dengan aktifitas galian tambang agar landscape alam yang sejuk dan sungai yang indah tidak rusak.

2) Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat berkaitan dengan tema- tema kepariwisataan.

3) Bekerjasama dengan komunitas masyarakat untuk menjaga lahan- lahan untuk mengurangi kerusakan akibat alih fungsi lahan.

4) Melakukan kerjasama antara komunitas-komunitas rafting, wisata air

dan wisata argo untuk

mengembangkan paket wisata agar dapat bersaing dengan kabupaten/kota lain.

Tabel 9. Strategi W - T Pada Sport Adventure Rafting Kabupaten Lahat

Weakness:

Threats:

Weakness:

1) Akses ke kabupaten Lahat yang memerlukan waktu cukup lama terutama dari kota Palembang, sebagai hub city

2) Sarana pendukung pelaksanaan sport event rafting seperti penginapan, tempat makan belum merata ke semua spot wisata rafting yang ada

3) Belum adanya regulasi lokal yang khusus berkaitan dengan wisata rafting di kabupaten Lahat

4) Packaging event wisata rafting yang kurang menarik

5) Minimnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang memiliki kualifikasi untuk mengelola rafting sebagai sport event

Threats:

1) Adanya aktifitas tambang galian C yang merubah pola arus sungai di beberapa sungai yang menjadi spot wisata rafting.

2) Alih fungsi lahan yang menyebabkan kerusakan alam, seperti longsor yang terjadi di jalur utama transportasi antar kota dan di area sungai tempat wisata rafting berlangsung.

3) Persaingan antar kabupaten/kota yang memiliki potensi wisata rafting dengan aktifitas sejenis.

4) Persaingan antar komunitas rafting dengan aktifitas sejenis dan wisata air lainnya di dalam kabupaten Lahat.

1. Dukungan pemerintah dalam hal regulasi-regulasi berkaitan dengan aktifitas tambang dan alih fungsi lahan 2. Peningkatan kapasitas dan kualitas

sumberdaya manusia pariwisata agar bisa dapat unggul bersaing dengan kabupaten lain.

3. Perlunya regulasi khusus berkaitan dengan aktifitas rafting dan wisata air agar terjadi persaingan yang sehat.

4. Dukungan pemerintah dalam pembuatan paket wisata-paket wisata khusus yang berbeda di kabupaten Lahat dengan kabupaten lain.

(9)

Barista: Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata, Volume 9 Nomor 02, 2022: 117-128ISSN 125│

5) Persaingan antar kabupaten/kota yang memiliki potensi wisata rafting dengan aktifitas sejenis

Kondisi Eksisting dan Pengelolaan Sport Event Rafting oleh Komunitas di Kabupaten Lahat.

Terdapat beberapa komunitas rafting atau yang mengelola kegiatan rafting sebagai aktivitas utama komunitas mereka antara lain komunitas Lahat Rafting, komunitas Garis Milang, komunitas Karang Dalam Rafting, komunitas Arus Sakti. Rata – rata komunitas tersebut telah berdiri sejak 10 tahun terakhir, salah satunya adalah Lahat Rafting yang berdiri sejak 4 Maret 2012 merupakan salah satu komunitas memiliki 3 divisi kegiatan yaitu divisi olahraga, divisi pariwisata dan divisi sosial serta cukup konsisten menjadikan rafting menjadi bagian dari divisi pariwisata sebagai aktivitas utama dengan menjadi operator wisata rafting dan juga mendidik para anggotanya untuk berprestasi dibidang olahraga arung jeram. Saat ini jumlah anggotanya sudah mencapai 60 orang, dengan 30 orang diantaranya merupakan instruktur rafting yang bersertifikasi pemandu arung jeram dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Setiap tahunnya komunitas Lahat Rafting melaksanakan 12 event resmi maupun non-formal (internal) yang paling terakhir adalah event 1 dekade Lahat Rafting yang bertempat di Destinasi Wisata Curup Buluh Desa Lubuk Selo kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat, komunitas Lahat Rafting merayakan 1 Dekade kiprahnya dalam dunia rafting.

Kemudian ada komunitas lain, yaitu Garis Milang, organisasi pencinta alam dan lingkungan hidup. Garis Milang Lahat yang didirikan pada 14 Februari 2005 elah melahirkan 8 angkatan yang ditempa melalui pendidikan dan latihan setiap dua tahun sekali. yang bergerak pada divisi pencinta alam. Bertempat di Sekretariat Garis Milang, Jl. Lingkar Musi, Desa Muara Siban, kecamatan Pulau Pinang, kabupaten Lahat. Dengan divsi diantaranya, divisi rafting (arung jeram), caving (susur gua), climbing (panjat tebing), gunung hutan, serta dua exhibition class paralayang dan diving (selam).

Strategi Pengembangan Sport Event Rafting di kabupaten Lahat.

Dalam menentukan strategi pengembangan sport event rafting di kabupaten Lahat, dilakukan analisis menggunakan SWOT dengan melihat faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (ancaman dan peluang) yang akan menjadi dasar dalam pembuatan strategi.

Tabel 4. Tabel Rumusan Kombinasi Strategi Matriks SWOT pada Sport Event Rafting Kabupaten Lahat.

Strength Weakness

Opportunities Strategi (S - O)

3.45 + 3.15 = 6.60 Strategi (W-O) 3.10 + 3.15 = 6.25 Threats Strategi (S - T)

3.45 + 3.00 = 6.45 Strategi (W - T) 3.10 + 3.00 = 6.10 Sumber: diolah tim peneliti berdasarkan analisa matriks SWOT (2022)

Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa kombinasi S - O mendapatkan jumlah nilai tertinggi sebesar 6.60, sehingga penentuan indikator program yang prioritas bisa diterapkan dengan mengacu pada rumusan yang telah disajikan. Indikator program yang harus dilakukan diantaranya:

1. Perlunya pemetaan dan mendorong akses khusus dari tol agar wisatawan mendapatkan kemudahan aksesibilitas menikmati landscape alam dan spot - spot wisata khususnya rafting di Kabupaten Lahat.

2. Pembuatan zonasi sungai untuk olahraga/kompetisi dan untuk rafting keluarga.

3. Kerjasama antara komunitas - komunitas maupun operator rafting dengan agen perjalanan wisata dari kota Palembang sebagai hub city.

4. Melaksanakan hasil kesepakatan kerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi untuk pengembangan sumber daya manusia komunitas - komunitas rafting di kabupaten Lahat.

5. Bekerjasama dengan argo wisata dalam pembuatan paket - paket wisata.

(10)

Kemenarikan dari sebuah destinasi wisata terkadang sangat bergantung dari opini pengunjung dan kemampuan destinasi tersebut memuaskan kebutuhan mereka. Pariwisata dan olahraga merupakan dua hal yang saling terkait dan melengkapi. Olahraga sebagai aktivitas profesional, amatir atau rekreasi melibatkan banyak perjalanan untuk sekedar bermain atau bersaing di berbagai tujuan dan negara. Wisata olahraga menjadi salah satu sektor pariwisata yang mampu berkembang dengat cepat. Brymer & Gray yang dikutip oleh (Huda, 2020) menjelaskan bahwa olahraga petulangan adalah aktivitas olahraga rekreasi di luar ruangan, dan melakukan aktivitas olahraga dipandang memberikan efek yang positif pada kebugaran fisik dan mental seseorang yang melakukannya.

Beberapa studi yang dilakukan oleh para ahli salah satunya adalah oleh (Baumann, dkk, 2009) menjelaskan bahwa sport tourism menghasilkan dampak positif dan signifikan pada kunjungan wisatawan sebagai contohnya adalah sport event di Hawaii, yakni: Honoulu Marathon, Ironman Triathlon, dan Pro Bowl. Sedangkan (Fourie dan Gallego, 2011) menuliskan bahwasanya perhelatan megasport event seperti Summer Olympic Games, Winter Olympic Games, FIFA World Cup, Cricket World Cup, Rugby World Cup dan Lions Tour dapat membatu promosi pariwisata negara dimana kegiatan tersebut berlangsung secara efektif dan mampu menambah serta meningkatkan wisatawan yang berkunjung.

Sebagai salah satu olahraga air, rafting atau arung jeram makin diminati oleh masyarakat tidak hanya sebagai media berolahraga namun juga sebagai wisata. Rafting sendiri merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram, dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi. (Darsono dan Setra, 2008: 53).

D. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan data yang diperoleh, kabupaten Lahat memiliki potensi wisata alam sport tourism yang sangat menarik. Potensi yang dimiliki tersebut disesuaikan dengan kondisi lingkungan untuk menentukan langkah - langkah untuk diterapkan. Dari hasil analisa external yang dilakukan, terdapat beberapa peluang yang bisa berkontribusi signifikan terhadap perkembangan sport event rafting di kabupaten Lahat, kemudian kondisi eksisting yang ditemukan dilapangan mengenai pengelolaan sport event rafting oleh komunitas di kabupaten Lahat memiliki potensi yang baik mengingat komunitas yang berhasil diwawancarai memiliki konsistensi dan kontinuitas pelaksanaan kegiatan tersebut karena didukung oleh kekuatan yang ada di Kabupaten Lahat. Hasil analisa external maupun internal didapatkan kombinasi S-O / kekuatan dan peluang mendapatkan nilai tertinggi dengan jumlah nilai 6.60.

(11)

Barista: Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata, Volume 9 Nomor 02, 2022: 117-128ISSN 127│

DAFTAR REFERENSI References:

Journal Article:

Astuti, T. M. (2015). Sport Tourism To Increase Tourist Arrival In Indonesia. Jurnal Kepariwisataan Indonesia.

Baumann, R. Dkk. (2009). Bowling In Hawaii Examining The Effectiveness Of Sports-Based Tourism Strategies. Journal Of Sports Economics. Vol. 10

Brymer, E., Downey, G. J. & Gray, T. L. (2009). Extreme Sports As a Precursor To Environmental Sustainability. Journal Of Sport & Tourism.

Burdge, B. & Vanclay, F. (1996). Social Impact Assesssment: A Contribution To The State Of The Kyart Series. Impact Assessment 14.

Cohen. (1984). The Impact Of Tourism On The Physical Environment, Annals Of Tourism Research 5.

Dixon, Anthony W. (2013) Assesing The Economic Impact Of Sport Tourist Expenditures Related To a University Baseball Season Attendance. Journal Of Issues In Intercolegiate Athletics.

Fauzan Azqia Fathul Huda. (2020). Pengaruh Aktivitas Olahraga Petualangan Terhadap Sikap Peduli Lingkungan Terhadap Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Upi.

Fourie, J. Santana-Gallego, M. (2011). The Impact Of Mega-Sport Events On Tourist Arrivals. Tourism Management. Vol. 32

Journal Play Of Time In Sport Vol 5. (2014). Rasaala Journal: Recreation And Society In Africa And Latin America.

Praisra Dkk. (2021). Potensi Wisata Olahraga Air Sungai Ciherang: Kayak X Water Sport Tourism Potential Ciherang River: Kayaking X. Jurnal Ilmu Olahraga Dan Kesehatan. Universitas Padjdajaran, Bandung

Suarka, Fany Maharani. (2010). Strategi pengembangan Ekowisata Di Desa Jehem Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli. Tesis. Universitas Udayana. Denpasar.

Yu. C. L, D. Janta. (2005). Resident’s Perspective on Developing CommunityBased Tourism – A Qualitative Study of Muen Ngoen Kong Community, Chiang Mai, Thailand.

Book

Alastair, M. Morrison. (2013). Marketing And Managing Tourism Destinations. Usa: Roudledge.

Charles R. Goeldner & J.R. Brent Ritchie. (2003). Tourism: Principles, Practices, Philosophies, Ninth Edition, John Wiley & Sons Inc. Hoboken, New Jersey, Usa.

Cooper, Et. Al. (2005). Tourism Principle And Practice, 3nd Ed. Prentice Hall, Newyork.

Darsono, N Dan Setria. (2008). Olahraga Alam. Jakarta: Pt Perca.

Fandeli, Chalid. (1995). Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Liberty: Yogyakarta.

Griffin, (2004). Manajemen, Alih Bahasa Gina Gania, Erlangga, Jakarta

Goeldner, C. R., Ritchie, J. R. B. (2003): Tourism: Principles, Practices, Philosophies. Hoboken, Willey Hax Ac, Majluf Ns. (1991). The Strategy Concept And Process: a Pragmatic Approach. New Jersey:

Prentice- Hall, Inc

Higham, J. (2005). Introduction To Sport Tourism Destination Marketing And Management. In Sport Tourism Destination. Issues, Opportunities And Analysis.Oxford: Elsevier Butterworth- Heinemann.

Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Pt. Gramedia Widisarana 6869

Kusmayadi Dan Sugiarto, Endar. (2000). Metode Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: Pt.

Gramedia Pustaka Utama.

Pendit. (2002), Pengalaman Penerapan Bisnis Hasil Daerah Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Quinn, James Brian, Hennry Mintzberg, & Robbert M.James., (1999), The Strategy Process : Concepts, Contexts And Cases Prentice Hall. Inc New Jersey.

Rocharungsat, Pimrawee. (2008). Community- Based Tourism In Asia In: Moscardo, Gianna. (Eds) Community Capacity For Tourism Development. Usa:Cabi

Singarimbun M Dan Soffian E. (1989). Metode Penelitian Survai. LP3ES. Jakarta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R & D. Bandung, Alfabeta

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

Yogyakarta: Gava Media

Tisnawati. S dan K. Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta. Prenadamedia Group.

(12)

Internet Source

Https://Pib.Gov.In/Newsite/Printrelease.Aspx?Relid=191528

Https://Www.Globenewswire.Com/News-Release/2021/10/19/2316653/0/En/GlobalAdventure- Tourism- Market-Projected-To-Garner-1-796-243-8-Million-Revenue-By-2027-And-Rise-At-a- Cagr-Of-15-0-From-2020-To-2027-Exclusive-Report-320-Pages-By-Research-Dive.Html

Referensi

Dokumen terkait

Di Kecamatan Mulak Ulu permasalahan keluarga miskin adalah (a) harga hasil pertanian tidak stabil dan sangat tergantung dengan harga yang ditetapkan oleh

(Studi Kasus di Unit Pemukiman Transmigrasi Padaog Muara Dua Satua" Pemukirnan 2 Kecamatan Pulau Pi nang Kabupaten Lahat Propinsi Sumatera Selatan). ALHANANNASIR

Endapan lempung terdapat hampir di semua wilayah dalam Kabupaten Lahat, Endapan lempung (tanah liat) yang terdapatnya tidak jauh dari jalan raya sebagian telah dimanfaatkan oleh

(1) Selain Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, terdapat Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Kabupaten di bidang

Wisata yang menjadi pendukung pengelolaan dalam bidang pariwisata di Kabupaten Lombok. upaya pengembangan yaitu melalui perencanaan dalam pengembangan potensi wisata

Terdapat 4 bidang di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NTT yang wajib melaksanakan tugas memberikan pelayanan sektor

Teknologi penangkapan ikan pelagis yang efektif, efisien dan berkelanjutan adalah rawai hanyut karena rawai hanyut ramah terhadap lingkungan, sehingga kelestarian sumber daya

Strategi pengembangan pariwisata berkelanju- tan sustainable tourism development berbasis lingkungan pada fasilitas penunjang pariwisata di Kabupaten Badung dapat dilakukan melalui ke-