• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Makalah Sarkasme Opini Publik

N/A
N/A
Cristiano Bryan

Academic year: 2025

Membagikan "Struktur Makalah Sarkasme Opini Publik"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Struktur Makalah

1. Judul

Pengaruh Gaya Bahasa Sarkasme di X terhadap Opini Publik Mengenai Kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta

2. Abstrak (Ringkasan)

Makalah ini membahas pengaruh gaya bahasa sarkasme di media sosial X terhadap opini publik mengenai kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif dengan instrumen kuesioner berbasis skala Likert. Populasi penelitian adalah pengguna media sosial X di DKI Jakarta, dengan jumlah sampel antara 100–200 responden yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa paparan gaya bahasa sarkasme memengaruhi persepsi mereka terhadap Anies Baswedan, baik dalam bentuk meme, video, maupun konten visual lainnya. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan kajian sosiolinguistik dan komunikasi politik digital di Indonesia.

3. Latar Belakang

Latar belakang berangkat dari meningkatnya penggunaan media sosial, khususnya X, sebagai ruang publik digital yang memungkinkan pengguna menyampaikan kritik sosial dan politik. Tokoh publik seperti Anies Baswedan sering menjadi objek sindiran melalui konten sarkastik. Fenomena ini memperlihatkan perubahan pola komunikasi publik yang kini cenderung menggunakan bahasa satir dan sarkasme. Maka, penelitian ini penting untuk memahami bagaimana gaya bahasa tersebut memengaruhi opini publik, serta peran intensitas, jenis konten, dan interaksi netizen dalam membentuk persepsi terhadap tokoh politik.

4. Rumusan Masalah

- Apakah terdapat pengaruh gaya bahasa sarkasme di X terhadap opini publik mengenai kinerja Gubernur DKI Jakarta?

- Apakah terdapat pengaruh intensitas paparan sarkasme di X terhadap opini publik mengenai kinerja Gubernur DKI Jakarta?

- Apakah terdapat pengaruh jenis konten sarkasme di X terhadap opini publik mengenai kinerja Gubernur DKI Jakarta?

- Apakah terdapat pengaruh frekuensi interaksi netizen terhadap opini publik tentang kinerja Gubernur DKI Jakarta?

(2)

5. Tujuan

- Mengetahui pengaruh gaya bahasa sarkasme di X terhadap opini publik.

- Mengetahui pengaruh intensitas paparan sarkasme terhadap opini publik.

- Mengetahui pengaruh jenis konten sarkasme terhadap opini publik.

- Mengetahui pengaruh frekuensi interaksi netizen terhadap opini publik mengenai Anies Baswedan.

6. Manfaat

- Teoretis: Memberikan kontribusi terhadap literatur sosiolinguistik dan komunikasi politik digital.

- Praktis:

- Bagi mahasiswa/akademisi: sebagai studi kasus komunikasi politik di media sosial.

- Bagi pemerintah: sebagai masukan dalam strategi komunikasi publik.

- Bagi masyarakat: meningkatkan literasi digital dan komunikasi yang etis di media sosial.

7. Kerangka Teoretis

- Bahasa Indonesia: KBBI, Simatupang et al. (2019) - Sarkasme: Tarigan (2013), Anshari (2018)

- Media Sosial: Nasrullah (2018), Kartikasari et al. (2023) - Intensitas dan Frekuensi Penggunaan: Andarwati (2016) - Jenis Konten: Prayoga (2019)

- Opini Publik: Frazier Moore, Emory Bogardus, Leonard W. Doob, Dan Nimmo

8. Pembahasan

Bab pembahasan mencakup analisis data kuesioner dari responden mengenai:

- Pengaruh gaya bahasa sarkasme dalam membentuk opini negatif terhadap Anies Baswedan.

- Pengaruh konten sarkasme seperti meme dan video yang dianggap lebih mudah memengaruhi opini publik.

- Frekuensi interaksi seperti like, retweet, dan komentar terhadap konten sarkastik yang berkontribusi dalam pembentukan opini.

- Penilaian terhadap gaya sarkasme sebagai bentuk kritik yang lebih menarik dan berkesan dibanding bahasa netral.

9. Kesimpulan

Gaya bahasa sarkasme di media sosial X terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap opini publik mengenai kinerja Anies Baswedan. Paparan yang terus-menerus terhadap konten sarkastik, khususnya dalam bentuk visual (meme dan video), membentuk persepsi negatif dan mendorong sikap kritis dari masyarakat. Frekuensi interaksi netizen

(3)

seperti like dan komentar juga berperan dalam memperkuat persepsi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memiliki literasi digital yang baik dalam menyikapi konten sarkastik agar tidak terbentuk opini yang bias atau tidak objektif.

Referensi

Dokumen terkait