• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Analisis dan Desain Balok Beton Bertulang

N/A
N/A
Pencari Kitab Suci

Academic year: 2024

Membagikan "Studi Analisis dan Desain Balok Beton Bertulang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BALOK BETON BERTULANG

PRAKTIK KERJA BETON BERTULANG

Dosen :

Andrias Rudi Hermawan, S.T., M.T.

2 TKG 3

Ridho Fauzan Maulana 2201421065

TEKNIK SIPIL

TEKNIK KONTRUKSI GEDUNG

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

(2)

I KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul "Studi Analisis dan Desain Balok Beton Bertulang" ini dengan baik. Proposal ini disusun sebagai bagian dari upaya kami untuk mendalami dan mengembangkan pengetahuan di bidang teknik sipil, khususnya dalam analisis dan desain struktur beton bertulang yang memiliki peranan penting dalam konstruksi bangunan.

Kami berharap proposal ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknik sipil, serta menjadi referensi bagi peneliti dan praktisi yang berminat dalam bidang struktur beton bertulang.

Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Depok, 21 Mei 2024

(3)

II DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan Penulisan ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

2.1 Pengertian dan Fungsi Balok Beton Bertulang ... 2

2.2 Persiapan dan Proses Pembuatan Balok Beton Bertulang ... 2

2.2.1 Persiapan pembuatan ... 2

2.3 Kerusakan dan Kesalah dalam Pembuatan Balok Beton Bertulang ... 3

2.3.1 Kesalahan umum dalam Pembutan Balok ... 3

2.3.2 Jenis Kerusakan pada Balok ... 3

BAB III PENUTUP ... 4

3.1 Kesimpulan... 4

DAFTAR PUSTAKA ... 5

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia konstruksi, material beton bertulang telah menjadi salah satu bahan yang paling penting dan banyak digunakan. Beton bertulang, atau reinforced concrete, merupakan kombinasi dari beton dan tulangan baja yang saling melengkapi dalam hal kekuatan tarik dan tekan. Beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi, namun kelemahan pada kekuatan tariknya ditutupi oleh tulangan baja yang memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Kombinasi ini menghasilkan material yang sangat kuat dan tahan lama, yang mampu menahan beban berat dan kondisi lingkungan yang keras.

Balok beton bertulang adalah elemen struktural yang sangat umum ditemukan dalam berbagai jenis bangunan, mulai dari gedung bertingkat tinggi hingga jembatan dan infrastruktur publik lainnya.

Kekuatan dan keandalannya dalam menahan beban menjadi alasan utama mengapa balok beton bertulang menjadi pilihan utama dalam desain struktur. Selain itu, teknologi beton bertulang terus berkembang dengan berbagai inovasi, seperti penggunaan serat sebagai pengganti atau pelengkap tulangan baja, serta pengembangan metode desain dan analisis yang lebih akurat dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Terdapa beberapa rumusan masalah yang akan dibahas diantaranya : 1. Apa saja pengertian dan fungsi balok beton bertulang ?

2. Apa saja persiapan dan proses pembuatan balok beton bertulang ? 3. Apa saja kerusakan/kesalahan dalam pembuatan balok beton bertulang ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Pembaca memahami pengertian dan fungsi dari balok beton bertulang 2. Pembaca memahami persiapan dan proses pembuatan balok beton bertulang

3. Pembaca memahami kerusakan dan kesalahn dalam pembuatan balok beton bertulang

(5)

2 BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Balok Beton Bertulang

Balok beton bertulang adalah komponen struktural yang terbuat dari beton dan diperkuat dengan tulangan baja. Penggunaan tulangan baja dalam balok beton bertulang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tarik beton yang lemah dalam menerima beban tarik. Beton bertulang mengombinasikan kekuatan tekan tinggi dari beton dengan kekuatan tarik tinggi dari baja, menciptakan elemen struktural yang kuat, tahan lama, dan mampu menahan beban yang besar. Fungsi Balok Beton Bertulang sendiri dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Menahan Beban: Balok beton bertulang berfungsi untuk menahan berbagai beban yang bekerja pada suatu struktur, baik beban mati (berat sendiri) maupun beban hidup (misalnya, manusia, perabot, dan kendaraan). Balok ini menyalurkan beban dari lantai, atap, dan dinding ke kolom dan fondasi.

2. Menahan Beban: Balok beton bertulang berfungsi untuk menahan berbagai beban yang bekerja pada suatu struktur, baik beban mati (berat sendiri) maupun beban hidup (misalnya, manusia, perabot, dan kendaraan). Balok ini menyalurkan beban dari lantai, atap, dan dinding ke kolom dan fondasi.

3. Mengatasi Kekuatan Tarik dan Tekan: Kombinasi beton dan tulangan baja dalam balok bertulang memungkinkan struktur untuk mengatasi kekuatan tarik dan tekan secara efektif, sehingga meminimalkan risiko retak dan keruntuhan.

2.2 Persiapan dan Proses Pembuatan Balok Beton Bertulang

Dalam Pembuatan balok beton bertulang dibutuhkan beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai proses pembuatan, diantarnya sebagai berikut

2.2.1 Persiapan pembuatan

1. Desain Struktur: Langkah pertama adalah melakukan desain struktur berdasarkan beban yang akan diterima oleh balok. Perhitungan ini menentukan ukuran, jumlah, dan penempatan tulangan yang sesuai.

2. Pemilihan Material: Memilih bahan beton dan baja tulangan dengan kualitas yang sesuai standar. Beton harus memiliki kekuatan tekan yang memadai, sedangkan tulangan baja harus memiliki kekuatan tarik yang tinggi.

3. Pembuatan Bekisting: Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton segar sampai mengeras. Bekisting harus kuat, stabil, dan sesuai dengan bentuk serta ukuran balok yang diinginkan.

2.2.2 Proses Pembuatan

1. Pemasangan Tulangan: Tulangan baja dipotong dan dibentuk sesuai desain, kemudian ditempatkan di dalam bekisting. Tulangan diikat kuat dengan kawat pengikat untuk memastikan posisinya tidak berubah selama pengecoran beton.

2. Pengecoran Beton: Beton segar dituangkan ke dalam bekisting yang sudah berisi tulangan.

Pengecoran harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari pembentukan rongga udara dan memastikan beton mengisi seluruh volume bekisting.

(6)

3 3. Pemadatan dan Perawatan Beton: Setelah pengecoran, beton dipadatkan menggunakan vibrator untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dan memastikan kepadatan beton.

Setelah itu, beton dibiarkan mengeras dan dirawat dengan menjaga kelembaban permukaan agar proses hidrasi berlangsung optimal.

2.3 Kerusakan dan Kesalah dalam Pembuatan Balok Beton Bertulang

Balok dengan kualitas yang baik memiliki cara pembutan yang benar dan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan, namun sebaliknya, jika pembuatan balok tidak benar maka balok berkemungkinan besar mengalami kerusakan entah itu kerusakan kecil ataupun besar, berikut adalah kesalahan umum dan kerusakan dalam pembuatan balok beton bertulang

2.3.1 Kesalahan umum dalam Pembutan Balok

Berikut adalah beberapa kesalahan umum pada pembuatan balok beton bertulang :

1. Desain yang Tidak Memadai: Kesalahan dalam perhitungan beban atau desain tulangan dapat mengakibatkan balok tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menahan beban.

2. Kualitas Material yang Buruk: Penggunaan beton atau baja dengan kualitas rendah dapat mengurangi kekuatan dan daya tahan balok.

3. Proses Pengecoran yang Salah: Pengecoran yang tidak merata, pemadatan yang kurang, atau perawatan yang tidak cukup dapat menyebabkan cacat pada beton.

2.3.2 Jenis Kerusakan pada Balok

Berikut adalah beberapa kerusakan umum pada balok beton bertulang :

1. Retak pada Beton: Retak dapat terjadi akibat beban berlebih, penyusutan beton, atau kualitas beton yang rendah. Retak yang parah dapat mengurangi kapasitas struktur dan menyebabkan keruntuhan.

2. Korosi pada Tulangan: Paparan lingkungan yang lembab atau agresif dapat menyebabkan korosi pada tulangan baja, mengurangi kekuatan tarik dan adhesi antara beton dan baja.

3. Ketidakmampuan Struktur: Kesalahan dalam desain, pemilihan material, atau proses pembuatan dapat menyebabkan balok tidak mampu menahan beban yang direncanakan, mengakibatkan deformasi berlebih atau keruntuhan.

(7)

4 BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Balok beton bertulang merupakan elemen struktural penting yang mengombinasikan kekuatan tekan beton dan kekuatan tarik baja untuk menciptakan struktur yang kuat, tahan lama, dan mampu menahan beban besar. Proses pembuatan balok beton bertulang melibatkan beberapa tahap penting mulai dari desain, pemilihan material, pemasangan tulangan, pengecoran beton, hingga perawatan beton. Kesalahan dalam salah satu tahap ini dapat menyebabkan kerusakan dan kegagalan struktur.

Penerapan prinsip-prinsip yang tepat dalam desain dan pembuatan balok beton bertulang sangat penting untuk memastikan kekuatan dan keandalan struktur bangunan. Dengan memperhatikan setiap detail dalam proses pembuatan, risiko kerusakan dapat diminimalkan dan umur layanan struktur dapat diperpanjang.

(8)

5 DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, T. (2011). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.

Neville, A. M. (2011). Properties of Concrete. Pearson Education.

MacGregor, J. G., & Wight, J. K. (2012). Reinforced Concrete: Mechanics and Design. Pearson.

Nilson, A. H., Darwin, D., & Dolan, C. W. (2010). Design of Concrete Structures. McGraw- Hill.

Wang, C. K., & Salmon, C. G. (2012). Reinforced Concrete Design. John Wiley & Sons.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar dan kenaikan momen lentur balok beton bertulang baja biasa dan balok beton bertulang baja dengan penambahan kawat

Penelitian beton bertulang bambu dilakukan dengan pengujian kuat tarik dan lentur beberapa bambu serta uji lentur balok beton sederhana dengan variasi susunan tulangan

Bagaimana regangan yang terjadi antara perhitungan teoritis dibandingkan dengan lendutan balok beton bertulang normal, dan balok beton bertulang yang ditambahkan

PENGUJIAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT UJI TEKAN..

Bagaimana Tegangan tarik terjadi antara perhitungan teoritis dibandingkan dengan lendutan balok beton bertulang normal, dengan perkuatan balok beton bertulang yang ditambahkan

Dalam penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) buah balok beton bertulang, dimana 1 (satu) buah merupakan beton bertulang normal (tanpa hollow) dan 1 (satu) buah balok

Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbandingan kapasitas geser hasil uji lentur dan hasil analisis numerik untuk struktur balok beton bertulang yang memiliki sengkang kait 90 o

Dalam penelitian ini pengujian dilakukan pada balok beton bertulang penampang T berlubang memanjang (hollow core rc beam), dan balok beton bertulang penampang T dengan