• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI FENOMENOLOGI STRESS KERJA DRIVER GRAB: SEBAB, RESPON DAN KONSEKUENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "STUDI FENOMENOLOGI STRESS KERJA DRIVER GRAB: SEBAB, RESPON DAN KONSEKUENSI"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

Ditulis dan diserahkan untuk memenuhi kewajiban ujian akhir perolehan ijazah program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saya menyatakan bahwa tidak ada karya dalam penelitian ini yang pernah diajukan oleh orang lain untuk mendapatkan gelar universitas, dan sepanjang pengetahuan saya tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali dinyatakan secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Alhamdulillahirabbil'alamin, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah melimpahkan segala rahmat, rezeki, bimbingan, rahmat serta senantiasa memberikan hidayah, nikmat dan berkah sehingga penulis dapat menyelesaikan persiapan ini. Tugas akhir/penelitian yang berjudul “Studi Fenomenologis Stres Kerja Pengemudi Grab: Penyebab, Respon dan Akibat” ini berjalan lancar.

Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1), Jurusan Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengemudi ojek online khususnya Grab masih mengalami stres kerja meskipun jam kerja fleksibel dan tugas sederhana. Hasil dari penelitian ini adalah menjadi driver Grab tidak lepas dari stres kerja, dan terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres kerja pada driver Grab, diantaranya adalah faktor eksternal dan internal.

Tabel 2.1. Daftar Layanan Grab .............................................................................
Tabel 2.1. Daftar Layanan Grab .............................................................................
  • Latar Belakang
  • Fokus Penelitian
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Namun hal ini tidak menghalangi stres kerja yang dialami pengemudi Grab. Meskipun pengemudi Grab memiliki beban kerja yang ringan dan jam kerja yang fleksibel, namun pengemudi masih mempunyai faktor penyebab stres kerja, yang dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Selain kedua faktor di atas, pengemudi Grab juga menghadapi kendala baru yaitu pandemi COVID-19.

Dengan adanya fenomena diatas maka dapat dikatakan bahwa menjadi seorang driver ojek online pasti akan mengalami stres kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor utama terjadinya stres kerja pada Grip Manager di Yogyakarta. Bagi pihak lain, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi dan referensi bagi pembaca atau akademisi mengenai stres kerja manajer Gripen di Yogyakarta.

  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Penelitian
    • Gambaran Umum Perusahaan
  • Instumen Penelitian
  • Populasi Dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Wawancara
    • Observasi
    • Dokumentasi
  • Metode Analisis Data
  • Analisis Sebelum Lapangan
  • Uji Keabsahan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data primer, dimana data primer merupakan data yang berasal dari sumber data pertama di lapangan yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Sedangkan untuk pengambilan sampelnya penulis menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengumpulan sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2017). Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka atau melalui media seperti telepon, email, dan lain-lain untuk memperoleh data.

Menurut Sugiyono (2016), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk mencari masalah yang akan diteliti dan untuk memperkaya informasi yang diberikan responden secara mendalam, bisa dari segi perilaku dan makna dari perilaku. Metode analisis data yang peneliti lakukan adalah dengan menggunakan reduksi yaitu pemilihan data berdasarkan topik penelitian. Menurut Sugiyono (2015), reduksi data adalah mencatat data dan memberikan gambaran yang lebih rinci untuk memudahkan peneliti mengumpulkan data tambahan.

  • Pendahuluan
  • Keinginan Diri Sendiri
  • Kesulitan Mencari Pekerjaan
  • Diskusi Hasil

Selain dua faktor di atas, pilihan mereka menjadi driver Grab karena memanfaatkan waktu luang. Alasan pertama mengapa pengemudi Grab memilih profesi ini adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan. Berdasarkan hasil reduksi yang diperoleh dan disusun, peneliti menemukan hasil terkait hal-hal yang mendasari profesi driver Grab adalah salah satu pekerjaan yang digeluti oleh narasumber.

Selain persyaratan komitmen, faktor lainnya adalah pendapatan mereka dari pekerjaan tetap cenderung lebih kecil dibandingkan pendapatan dari bekerja sebagai pengemudi Grab. Selain karena keinginan pribadi, peneliti juga menemukan bahwa beberapa pengemudi Grab mengambil pekerjaan ini karena kendala yang mereka alami dalam melakukan pekerjaan konvensional lainnya. Selain keterbatasan kesempatan kerja tradisional, salah satu narasumber juga menjelaskan bahwa mereka terpaksa mengambil pekerjaan tersebut karena tidak lagi memiliki pekerjaan tetap, sehingga profesi pengemudi Grab menjadi salah satu alternatif bagi mereka untuk mencari nafkah.

  • Pendahuluan
  • Kondisi Lapangan Dalam Bekerja
  • Persaingan Antar Driver Ojek Online Perusahaan Pesaing
  • Pandemi Covid-19
  • Diskusi Hasil

Dengan adanya persaingan ini, para pengemudi akan semakin kesulitan mendapatkan pesanan, akibat tidak seimbangnya supply dan demand setiap harinya. Hal ini juga berdampak pada perusahaan Grab sehingga perusahaan-perusahaan tersebut berlomba-lomba mengatasi permasalahan yang sedang terjadi. Oleh karena itu, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup besar bagi para eksekutif Grab.

Hal ini mungkin berkaitan dengan kategori stres kerja yang dijelaskan dalam buku Hani Handoko (2004) bahwa penyebab stres kerja dapat timbul dari 2 kategori yaitu di tempat kerja dan di luar pekerjaan, yaitu kondisi dimana stres kerja terdapat di lingkungan kerja. (di tempat kerja) dan di luar lingkungan kerja (di luar pekerjaan). Hal ini sejalan dengan penelitian yang berjudul “Strategi Bersaing Pengemudi Ojek Online Di Kecamatan Sempaja Selatan Dalam Menghadapi Persaingan Antar Pengemudi Ojek Online Di Kota Samarinda” yang ditulis oleh Sayid Achmad Akbar, dkk. Dengan adanya pandemi, para pengemudi ojek online tidak bisa bekerja karena kehilangan pelanggan secara tiba-tiba, sehingga para pengemudi tidak mendapatkan penghasilan yang seharusnya.

  • Pendahuluan
  • Sistem Yang Menyulitkan Driver Grab
  • Persaingan Antar Driver Grab
  • Diskusi Hasil

Tekanan utama bagi para eksekutif Grab juga diambil dari sistem pemeringkatan yang diberikan induk perusahaan melalui pelanggan. Rating ini mempunyai dampak yang cukup besar terhadap kinerja/efektivitas seorang pengemudi, dimana rating tersebut akan mempengaruhi kondisi tertentu seperti besar kecilnya pesanan yang akan diterima oleh pengemudi. Berdasarkan besarnya pesanan yang diterima, pengemudi akan mendapatkan banyak poin. Semakin banyak poin yang diterima, semakin banyak pula insentif yang diterima pengemudi.

Persaingan antar pengemudi dapat menjadi salah satu faktor stres kerja bagi pengemudi Grab karena adanya perbedaan sistem yang disebabkan oleh sistem penilaian antara pengemudi yang satu dengan pengemudi lainnya. Selain itu, dalam persaingan antar pengemudi Grab ini, tidak jarang pengemudi melakukan tindakan penipuan dengan melakukan pemesanan fiktif. Salah satu alasan pengemudi Grab memaksimalkan kinerja adalah karena adanya insentif yang dijanjikan perusahaan jika pengemudi memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahaan.

  • Pendahuluan
  • Berhati-Hati Dalam Bekerja
  • Double Work
  • Diskusi Hasil

Oleh karena itu, pengemudi yang mengalami masalah ini akan lebih berhati-hati dan memilah pesanan yang diterimanya. Hal ini sudah menjadi sesuatu yang harus dilakukan pengemudi ketika target harian dan poin performanya sudah mencapai batas. Bagi sebagian driver, profesi menjadi driver Grab bukan merupakan pekerjaan mereka satu-satunya, melainkan merupakan pekerjaan sampingan atau memang pekerjaan utama, namun hasil dari profesi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehingga memaksa para driver untuk mencari pekerjaan tambahan lainnya, hal ini disampaikan langsung oleh narasumber.

Hal ini dilakukan para pengemudi Grab sebagai salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan pribadinya. Pasalnya, ada risiko yang mungkin Anda hadapi seperti perampokan, pengaruh cuaca, angin malam yang tidak baik bagi kesehatan, dan lembur. Hal ini tidak sepenuhnya efektif karena pesanan fiktif bisa muncul kapan saja, bahkan pada malam hari.

Penelitian Terdahulu

  • Stress Kerja
  • Transportasi Online
  • Kompensasi

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dibahas oleh penulis adalah subjek penelitiannya tidak mempertimbangkan pegawai jasa transportasi online. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan transportasi online dengan era teknologi 4.0 di Indonesia. Kesamaan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis sektor transportasi online, seperti Grab dan Gojek.

Kesamaan dari penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang kompensasi yang diberikan perusahaan kepada manajer online. Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, selain itu perbedaannya juga terletak pada fokus pembahasan yang akan dibahas. Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, selain itu perbedaannya juga terletak pada fokus pembahasan yang akan dibahas.

Landasan Teori

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Stress Kerja
  • Transportasi Online
  • Sistem Insentif Finansial

Hal ini disebabkan oleh perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin pesat. Perusahaan transportasi online atau yang sering disebut Transportation Network Companies (TNC) atau Ride Sharing Business merupakan perusahaan yang menghubungkan calon penumpang dengan pengemudi mobil melalui smartphone. Cara kerja aplikasi adalah calon penumpang dapat membuka aplikasi lalu memesan jenis kendaraan yang diinginkan (misalnya: taksi, sepeda motor, mobil, pikap, dll), kemudian calon penumpang menyinkronkan titik peta virtual dengan titik sebenarnya. lokasi calon penumpang dan kemudian Pengemudi yang berada dekat dengan lokasi calon penumpang akan menerima perintah dan menuju ke titik pertemuan dengan calon penumpang tersebut.

Calon penumpang dapat mengetahui keberadaan pengemudi dan berapa lama waktu yang dibutuhkan pengemudi untuk sampai di lokasi penjemputan calon pelanggan. Saat itu, profesi driver ojek online menjadi cukup populer dan akhirnya diminati banyak orang. Hal ini disebabkan adanya tawaran dari perusahaan yang memiliki syarat yang cukup sederhana untuk masuk ke perusahaan tersebut.

Hal ini mendapat respon positif dari masyarakat menengah ke bawah karena mereka dapat bekerja dengan nyaman dan berada dalam aliansi perusahaan yang terpercaya. Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang driver ojek online cukup mudah dilakukan dan memiliki jam kerja yang fleksibel. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut perlahan diterima oleh sebagian pengunjuk rasa hingga perusahaan taksi terkemuka di Indonesia akhirnya berdamai dengan GO-JEK.

Hal ini terbukti dari hasil kerjasama antara perusahaan GO-JEK dan BlueBird, dimana pelanggan kini dapat memesan layanannya melalui aplikasi GO-JEK. Hal ini juga merupakan bentuk pengakuan organisasi atas kinerja karyawan dan komitmennya terhadap organisasi (perusahaan). Ketika sistem insentif moneter diperkenalkan, hal itu akan bergantung pada prestasi atau produktivitas masing-masing karyawan.

Dalam hal ini setiap individu dalam tim menerima kompensasi yang sama berdasarkan hasil kerja timnya.

Kesimpulan

Saran

P: Kalau dapat orderan fiktif, respon dari kantor cepat atau tidak pak? Biasanya jika kita memesan pesanan fiktif otomatis saldo kita tertagih, namun sesampainya di tempat tujuan ternyata tidak ada orang disana. U: Perintah fiktif rata-rata pintar, licik, kalau kita ngobrol tiba-tiba tidak ada orang di tengah jalan.

P: Dan untuk saran dari perusahaan mengenai pesanan fiktif tersebut, apakah ada pak? Walaupun saya tidak mengeksekusi perintah fiktif (perintah fiktif untuk kepentingan driver), tapi seperti menembak perintah seperti itu ya kak. Pesanan fiktif itu banyak macamnya gan, mungkin yang dihindari para driver adalah pesanan fiktif dari pelanggan yang tidak mengetahuinya.

Jadi menurut saya, kalau dibilang tidak ada pesanan fiktif, itu tidak benar, pasti ada pesanan fiktif. Jadi salah satu dari mereka mendapat perintah, yang lain meninggal. jika) sudah, hidupkan kembali keduanya, mana yang lebih dulu ya?

Gambar

Tabel 2.1. Daftar Layanan Grab .............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tentunya menurut saya tau ya kak, bagi yang ingin tahu, karna setiap pertemuan kan selanjutnya itu materinya sesuai dengan yang di buku, jadi kalau kami sebagai