Studi Kasus di Pondok Pesantren Darul Muttaqin

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Saat ini, keinginan komunitas pesantren adalah memperkuat eksistensinya sebagai lembaga pendidikan jalur pesantren (kurikulum pondok pesantren) dan pendidikan sekolah (kurikulum Kemenag dan Kemendikbud). Ke depan, keinginan masyarakat untuk pendidikan pertanian adalah mampu menjawab tantangan masa depan.

Masalah dan Fokus Penelitian

Apa faktor pendukung dan penghambat pengelolaan kurikulum di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Rumbia Lampung Tengah. Bagaimana Implementasi Manajemen Kurikulum Implementasi Pesantren Darul Muttaqin Rumbia Lampung Tengah di Era Globalisasi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Terdahulu yang Sejenis

Penelitian tesis dilakukan oleh Arpani di Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud Putera Kabupaten Hulu Sungai Selatan 20 Tesis ini menghasilkan tinjauan deskriptif tentang masalah bagaimana dinamika landasan penetapan kurikulum yang berbasis dinamika karakter dan bagaimana dinamika dimensi kurikulum meliputi gagasan, rencana. 20 Arpani, Dinamika Dimensi Kurikulum di Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud Putera Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Tesis Tidak Diterbitkan, (Banjarmasin: IAIN Antasari, 2005).

KAJIAN TEORI

Globalisasi

Pengertian Globalisasi
Penyebab Terjadinya Globalisasi
Dampak adannya Globalisasi
Pesantren dan Globalisasi

Organisasi IPMA (Ikatan Pelajar Madrasah) merupakan organisasi internal siswa sekolah di lingkungan Pesantren Darul Muttaqin. Dalam perkembangannya, lembaga pendidikan pesantren Darul Muttaqin tidak akan lepas dari kurikulum yang diterapkan. Dari penjelasan di atas, maka relevansi kurikulum yang diterapkan di pondok pesantren Darul Muttaqin adalah sesuai dengan perkembangan zaman.

Peran Pesantren Menghadapi Globalisasi

Unsur-Unsur yang Ada dalam Pesantren

Hal ini memudahkan diadopsinya segala kebijakan pada masa itu, karena semua santri bahkan masyarakat di lingkungan pesantren menghormati kiai. Pertama, santri mukim adalah santri yang berasal dari daerah terpencil dan tinggal di pondok pesantren. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam telah mengalami suatu bentuk perkembangan sesuai dengan perubahan zaman, terutama dengan pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam hal ini pesantren tetap merupakan lembaga pendidikan Islam yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat ke masyarakat. Pesantren ini merupakan salah satu tipe pesantren pengembangan karena orientasi pembelajarannya cenderung menganut semua sistem pembelajaran klasikal dan meninggalkan sistem pembelajaran tradisional. Pesantren ini disebut komprehensif karena merupakan perpaduan sistem pendidikan dan pengajaran antara tradisional dan modern.

Jadi penyelesaian sistem pembelajaran yang ditawarkan pesantren dibakukan pada penyelesaian kitab atau kitab-kitab yang dipelajari, bukan pada pemahaman utuh suatu topik (maudlu`i). Kemudian tipologi pondok pesantren Darul Muttaqin Rumbia Lampung Tengah adalah pesantren komprehensif, karena sistem pengajaran di dalamnya selain mempelajari kitab kuning juga memiliki madrasah atau sekolah formal.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Pendekatan Penelitian
Data dan Sumber Data

Data
Sumber Data

Prosedur Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data
Alat Pengumpulan Data
Tahapan Penelitian

Analisis Data
Pengecekan Keabsahan Data

Pesantren Darul Muttaqin adalah pesantren salaf kholafi, artinya adalah pesantren yang mencakup. Ustadz yang membimbing dan mengajar di Pesantren Darul Muttaqin baik pendidikan formal maupun non formal. Ada beberapa jenis pemantauan dan pengendalian implementasi kurikulum pesantren di Pondok Pesantren Darul Muttaqin.

Secara umum manajemen kurikulum yang dipraktikkan di pondok pesantren Darul Muttaqin membagi kurikulum menjadi dua klasifikasi. Kegiatan yang dilakukan di Pondok Pesantren Darul Muttaqin adalah belajar sambil bekerja, belajar sambil berbuat. Pesantren Darul Muttaqin pada umumnya di lembaga pendidikan formal menggunakan monitoring hasil belajar dan audit sekolah.

Penjelasan di atas merupakan sistem kontrol yang dilakukan di Pondok Pesantren Darul Muttaqin ditinjau dari kurikulumnya. Dari temuan lapangan dapat dikatakan bahwa kurikulum Pesantren Darul Muttaqin relevan dengan era global.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqin

Sejarah Pondok Pesantren Darul Muttaqin
Data Obyektif Pondok Pesantren Darul Muttaqin
Struktur kelembagaan Pondok Peantren Darul Muttaqin

Asrama Islam ini terletak di Pertigaan Ma'arif, Desa Rukti Basuki, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah. Akhirnya pada tanggal 3 Mei 1982 asrama Darul Muttaqin diresmikan oleh Camat Rumbia. Nama Darul Muttaqin diberikan oleh seorang ulama besar sekaligus seorang tarikoh mursyid di pesantren Tribakti At-Taqwa Rama Puja yaitu K.H Djoyo ulomo.

Beliau adalah salah satu guru dari pendiri pesantren pertama, Darul Muttaqin, dimana K.H. Ali Mestofa belajar pertama kali sekitar umur 9 sampai 10 tahun, ia tidak puas hanya belajar dengan K.H. Djoyo Ulom. Dengan arti kata tersebut, Pesantren Darul Muttaqin berharap agar umat yang berada di dalamnya menjadi orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT dan masyarakat pada umumnya. Pada generasi kedua ini pesantren Darul Muttaqin dibawah pimpinan Kyai Habib Ansori, Kyai Habib Ansori memiliki keinginan untuk melestarikan pesantren yang telah diperkenalkan dan dikembangkan oleh generasi pertama.

Kondisi lingkungan Pondok Pesantren Darul Muttaqin disini antara lain fasilitas fisik yang disediakan pondok bagi santri Darul Muttaqin maupun bagi tamu yang memiliki minat terhadap Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Di Pondok Pesantren Darul Muttaqin, penempatan pegawai dipilih secara demokratis, artinya santri diberi hak untuk dicalonkan menjadi pengurus dalam waktu 2 tahun.

Manajemen kurikulum Pondok pesantren Darul Muttaqin

Perencanaan (planning)
Pengorganisasasian (organizing)
Pelaksanaan (actuating)
Pengontrolan (controling)

Misi Pesantren Darul Muttaqin terutama untuk mempersiapkan kader muslim yang berkualitas di bidang tafaqquh fiddin (kedalaman ilmu agama) er (kemantapan kepribadian) dan Kafa'ah (keterampilan operasional) untuk inisiatif pengembangan masyarakat. 116Wawancara dengan Ustadz Muslimin pengurus pondok dengan menunjukkan data tentang visi dan misi pondok pesantren Darul Muttaqin Rumbia. 118Wawancara dengan Ustadz Muslimin pengurus pondok pesantren dengan menunjukkan data tentang visi misi pondok pesantren Darul Muttaqin Rumbia.

Oleh karena itu, Asrama Islam Darul Muttaqin memiliki tugas sejarah dalam mendidik kader-kader ulama tersebut. Program bahasa ini ditangani oleh masing-masing lembaga pendidikan formal yang diamanatkan oleh pesantren pada lembaga pendidikan formal di Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Pesantren Darul Muttaqin memiliki usaha ekonomi yang tergabung dalam Koperasi Pesantren Darul Muttaqin yang selanjutnya disebut Koppontren.

Uraian di atas merupakan sistem monitoring dan evaluasi di Pondok Pesantren Darul Muttaqin yang dilihat dari kurikulum yang diterapkan. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan saran, kritik dan program untuk pengembangan pondok pesantren Darul Muttaqin ke depan.

Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Kurikulum Pondok

Faktor Pendukung
Faktor Penghambat

Pesantren ini sudah memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta ruangan permanen yang cukup baik untuk penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Tidak semua tenaga kependidikan memiliki pemahaman yang mendalam tentang manajemen kurikulum yang diterapkan, sehingga kurikulum yang telah dirancang dan dirumuskan belum mencapai sasaran. Tidak semua santri mencapai tujuan sesuai dengan kurikulum yang dirumuskan di sekolah formal maupun non formal di Pondok Pesantren Darul Muttaqin.

Relevansi Kurikulum Pesantren Darul Muttaqin di Era Dunia Beberapa gambaran tentang Pesantren Darul Muttaqin di atas.

Relevansi Kurikulum Pondok Pesantren Darul Muttaqin Di Era

Relevansi akademik
Relevansi Sosial

Pesantren Darul Muttaqin merespon dengan baik dalam kerangka al akhdzu bi al jadῖdi al ashlāh (mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik). Dalam respon tersebut, Pesantren Darul Muttaqin mengimplementasikan beberapa jenis kurikulum yang relevan dengan kebutuhan era global, yaitu bahasa dan teknologi. Dalam realita yang ada, Pondok Pesantren Darul Muttaqin menggunakan program bahasa dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti kursus bahasa asing, percakapan atau muhadasah, berbicara/khitabah.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pesantren Darul Muttaqin melaksanakan pendidikan agama, akhlak dan ilmu baik melalui lembaga pendidikan formal, pendidikan pesantren, pelatihan, pembinaan minat dan bakat maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi sosial, Asrama Darul Muttaqin merupakan miniatur dari sebuah komunitas atau disebut Komunitas Kecil. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya komunitas lulusan pondok pesantren Darul Muttaqin yang diberi nama “Kadam”.

Organisasi Alumni ini memberikan kontribusi baik secara fisik maupun non fisik kepada Pondok Pesantren Darul Muttaqin. Dari data di atas terlihat bahwa pesantren Darul Muttaqin Rumbia sangat besar peranannya dalam memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Penafsiran

Pondok Pesantren Darul Muttaqin
Manajemen Kurikulum Pesantren
Relevansi Kurikulum Pondok Pesantren Darul Muttaqin dengan Era

Sehingga Pondok Pesantren Darul Muttaqin telah memiliki beberapa lembaga pendidikan formal, informal dan pelatihan keterampilan sesuai minat dan bakat santri. Diselenggarakan sebagai Pondok Pesantren Darul Muttaqin, kurikulum pendidikan ditujukan untuk menciptakan orang-orang sebagai Khalifah Philardian. Dalam konteks pondok pesantren, santri dibekali dengan pelatihan kejuruan atau dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti yang diadakan di Pondok Pesantren Darul Muttaqin.

Kedua, aspek program yang disiapkan oleh Pondok Pesantren Darul Muttaqin sejalan dengan kategori pesantren yang siap menyambut arus globalisasi melalui seleksi yang ketat. Dengan demikian, Pesantren Darul Mutaqind bersiap menghadapi era global dengan peluang dan tantangannya. Dari segi akademik, Pondok Pesantren Darul Muttaqin menerapkan jenis kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan era global, yaitu bahasa dan teknologi.

Keberhasilan kurikulum yang diterapkan di pondok pesantren Darul Muttaqin dibuktikan dengan kemajuan yang dicapai oleh para alumni di pusat. Pondok Pesantren Darul Muttaqin secara bertahap mulai fokus pada metodologi dan suasana dialogis yang dibangun.

Pembahasan

Dengan mewujudkan tujuh faktor tersebut, Pesantren Darul Muttaqin mengelola kurikulumnya dengan fungsi-fungsi manajemen dasar meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pemberdayaan dan pengendalian. Kurikulum Pondok Pesantren Darul Muttaqin dapat dilihat pada pembahasan pendahuluan bahwa Pesantren ini merencanakan para santrinya menjadi orang-orang shalih pada masanya. Organisasi yang dilakukan oleh pondok pesantren Darul Muttaqin harus membentuk lembaga pendidikan untuk menentukan kurikulum yang bersinergi dengan kebutuhan.

Pondok Pesantren Darul Muttaqin telah mendirikan Madrasah Aliyah dan SMP IT dalam kurikulum pendidikan formalnya yang berafiliasi dengan pemerintah. Pesantren Darul Muttaqin secara umum membagi kurikulum menjadi dua jenis, yaitu kurikulum pendidikan formal dan kurikulum pendidikan pesantren. Adanya manajemen kurikulum di pondok pesantren Darul Muttaqin memiliki faktor pendukung dan penghambat, dua faktor tersebut adalah sebagai berikut.

Eksistensi kurikulum pesantren Darul Muttaqin dengan era global dibuktikan dengan dua relevansi, yaitu relevansi akademik dan relevansi. Bagi Pondok Pesantren Darul Muttaqin untuk meningkatkan kualitas pendidikan seiring dengan pesatnya laju informalitas dan globalisasi di dunia ini.

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah menelaah masalah penelitian ini melalui pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut. Dapat dikatakan bahwa telah dibentuk berbagai program kegiatan di pondok pesantren dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Panduan Kurikulum Pondok Pesantren Sumbersari berfungsi sebagai monitor implementasi lapangan sehingga menjadi bahan perencanaan dan pengembangan kurikulum selanjutnya.

Dari relevansi akademik terlihat dari program-program yang dikembangkan dengan mengajarkan mata pelajaran teknologi informasi (TI) dan bahasa yang diajarkan di setiap lembaga formal maupun di rumah tinggal Islam.

Saran

Hasbullah, 1996, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Alur Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangannya, Jakarta: PT Grafindo Persada. Mastuhu, 1994, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Kajian Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS.