PERANCANGAN ARCHITECTURE ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM
STUDI KASUS SMA NEGERI 5 MATARAM
Dosen Pengampu
1. Dr. Husain, S.Kom., M.Kom
2. Muhamad Wisnu Alfiansyah, S.Kom., M.Sc.
Disusun Oleh:
1. Dianisa Tilani (2101020014) 2. Uly Fujianti (2101020018) 3. I Made Putra Sutresna G. (2101020027)
4. Dwi Rana (2101020030)
5. Ahmad Agum Gymnastiar (2101020036)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BUMIGORA
2024
ABSTRAK
Dalam penelitian ini, kami menganalisis struktur TOGAF ADM dan penggunaan teknologi value chain. Tujuh fase TOGAF ADM mengikuti perancangan sistem informasi perusahaan di SMA Negeri 5 Mataram. Fase-fase ini termasuk persiapan, visi arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi, kapabilitas dan solusi, dan rencana migrasi. Studi ini memberikan rekomendasi tentang cara menggunakan sistem informasi yang terdiri dari banyak komponen. Kepala sekolah menerima dengan baik hasil penelitian yang disampaikan selama diskusi.
Kata Kunci: Pengelolaan SMA Negeri 5 Mataram, TOGAF ADM, sistem informasi, rekomendasi aplikasi, arsitektur enterprise.
ABSTRACT
In this study, we analyzed the structure of TOGAF ADM and the use of value chain technology. Seven phases of TOGAF ADM followed the design of the enterprise information system at SMA Negeri 5 Mataram. These phases include preparation, architectural vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, capabilities and solutions, and migration plan. The study provided recommendations on how to use an information system consisting of many components. The principal received well the results of the study presented during the discussion.
Keywords: Management of SMA Negeri 5 Mataram, TOGAF ADM, information system, application recommendation, enterprise architecture.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan dengan judul
"Perancangan enterprise architecture menggunakan kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) studi kasus: SMAN 5 Mataram" ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam mata kuliah Arsitektur dan Integrasi Enterprise.
Dalam penyusunan laporan ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Guru pengampu, yang telah memberikan arahan, saran, dan bimbingan serta ilmu yang telah diberikan selama perkuliahan.
2. Kepala Sekolah SMAN 5 Mataram yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah ini.
3. Staff dan Guru di SMAN 5 Mataram yang telah menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan laporan ini.
Laporan ini membahas tentang perancangan Architecture enterprise menggunakan kerangka TOGAF di SMAN 5 Mataram. Kerangka TOGAF dipilih karena kemampuannya yang fleksibel dan komprehensif dalam merancang, merencanakan, dan mengelola arsitektur informasi dalam suatu organisasi. Studi kasus di SMAN 5 Mataram dilakukan untuk menganalisis kebutuhan arsitektur dan memberikan solusi yang tepat guna mendukung kegiatan operasional dan peningkatan kualitas layanan pendidikan di sekolah tersebut.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang arsitektur informasi.
Mataram, 21 Mei 2024 Kelompok 3
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI ...
BAB I PENDAHULUAN ...1 1.1 Latar Belakang
2.1 Rumusan Masalah 3.1 Batasan Masalah 4.1 Tujuan Penelitian 5.1 Manfaat Penelitian 6.1 Relevansi Penelitian 7.1 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5 BAB III METODOLOGI ...7
3.1 Studi Literatur 3.2 Pengumpulan Data
3.4 Penerapan Framework TOGAF ADM 3.5 Menguji kelayakan rencana
BAB IV PEMBAHASAN ...11 4.1 Tahap Persiapan
4.2 Fase Visi Arsitektur 4.3 Fase Arsitektur Bisnis 4.4 Fase Sistem Informasi 4.5 Fase Arsitektur Teknologi 4.6 Fase peluang dan solusi 4.7 Fase Rencana Migrasi 4.8 Pengujian
BAB V PENUTUP ...27 5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ...
1.1 Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu, telah terjadi kemajuan besar dalam sistem informasi dan teknologi informasi. Kemajuan ini telah membuat teknologi menjadi lebih mudah bagi penggunanya, menjadikannya bagian penting dari kehidupan kita. Dampaknya dapat dilihat di banyak bidang seperti ekonomi, kesehatan, agama, dan terutama di pendidikan 4.0, yaitu ketika teknologi canggih dimasukkan ke dalam sistem pendidikan, memungkinkan pembelajaran yang berkesinambungan tanpa batasan waktu atau tempat. Menurut Suriani (2019), sangat penting bagi sekolah untuk menyesuaikan diri dengan transformasi pendidikan 4.0. Sebagai contoh, guru harus memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan proses pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.
Untuk memungkinkan institusi pendidikan beradaptasi dan berkembang di era digital, langkah-langkah ini diperlukan. Berbagai prosedur bisnis, termasuk sistem pembelajaran, administrasi sekolah, sistem administrasi, dan perencanaan strategis, juga dipengaruhi oleh penggunaan teknologi informasi di lembaga pendidikan (Istikomah & Romadlon, 2023). Oleh karena itu, sekolah diharapkan dapat meningkatkan layanan pendidikan melalui penggunaan teknologi informasi. Salah satu sekolah menengah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, adalah SMA Negeri 5 Mataram.
Di SMA Negeri 5 Mataram, pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi dalam manajemen belum berkembang dengan baik. Kami mewawancarai kepala tim TIK untuk mendapatkan data tersebut. Saat ini, kebutuhan sektor dan area fungsional tertentu dipenuhi melalui pengembangan TI dan SI. Karena tidak ada integrasi sistem yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan kerja semua departemen, sistem informasi saat ini tidak dapat sepenuhnya mengelola kebutuhan semua area kerja. Sekolah terus menggunakan file Excel untuk menyimpan data untuk berbagai tugas bisnis. Ini menimbulkan masalah duplikasi data karena istilah "duplikasi data" digunakan ketika data yang sama ditemukan di berbagai file (Basaran et al., 2017). Duplikasi data dapat menyebabkan ketidakstabilan data, selain menghabiskan banyak ruang
penyimpanan. Selain memakan ruang penyimpanan data, duplikasi data juga dapat menyebabkan ketidakstabilan data. variabilitas data adalah ketika data dalam satu field berbeda-beda pada beberapa file (Basaran et al., 2017). Inkonsistensi data terjadi ketika nilai properti berubah dan perubahan tersebut ditulis hanya pada satu file data.
Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting untuk dilakukan guna menemukan solusi optimasi pemanfaatan TIK dan SI di SMA Negeri 5 Mataram melalui arsitektur bisnis. Optimasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan data, meningkatkan mutu layanan pendidikan, dan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing di era digital.
2.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan paparan latar belakang diatas, antara lain sebagai berikut:
2.1.1 Bagaimana tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi (TI dan SI) di SMA Negeri 5 Mataram saat ini?
2.1.2 Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengembangan dan integrasi TI dan SI di SMA Negeri 5 Mataram?
2.1.3 Bagaimana arsitektur bisnis yang optimal untuk pemanfaatan TI dan SI di SMA Negeri 5 Mataram dapat dirancang?
3.1 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini antara lain, sebagai berikut:
3.1.1 Penelitian ini terbatas pada penerapan dan pengembangan teknologi informasi dan sistem informasi di SMA Negeri 5 Mataram. Fokus utama adalah pada manajemen sekolah dan proses pembelajaran, tidak mencakup aspek-aspek lain seperti infrastruktur fisik atau sumber daya manusia secara keseluruhan.
3.1.2 Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari wawancara dengan kepala tim TIK, dokumen sekolah yang relevan, dan observasi langsung.
Penelitian tidak akan menggunakan data dari sumber eksternal atau pihak ketiga yang tidak berkaitan langsung dengan SMA Negeri 5 Mataram.
3.1.3 Fokus penelitian ini adalah pada teknologi informasi dan sistem informasi yang saat ini sudah ada dan digunakan di SMA Negeri 5 Mataram. Teknologi baru atau yang sedang dalam tahap pengembangan di luar konteks sekolah ini tidak akan dibahas secara mendetail.
3.1.4 Analisis dan rekomendasi dalam penelitian ini fokus pada arsitektur bisnis yang relevan untuk sekolah menengah atas seperti SMA Negeri 5 Mataram.
Arsitektur bisnis untuk lembaga pendidikan lain, seperti universitas atau sekolah dasar, tidak akan dibahas.
3.1.5 Metode penelitian yang digunakan terbatas pada wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Metode lain seperti survei atau eksperimen tidak akan digunakan dalam penelitian ini.
4.1
Tujuan Penelitian
Berikut ialah pemaparan dari tujuan penelitian ini, antara lain:
4.1.1 Menilai sejauh mana teknologi informasi dan sistem informasi telah diterapkan dalam manajemen sekolah dan proses pembelajaran di SMA Negeri 5 Mataram.
4.1.2 Mengembangkan solusi berbasis arsitektur bisnis untuk mengoptimalkan pemanfaatan TI dan SI, dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan data, serta mutu layanan pendidikan di SMA Negeri 5 Mataram.
4.1.3 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan di SMA Negeri 5 Mataram, melalui pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi yang lebih optimal, serta memberikan solusi yang konkret untuk mengatasi masalah-masalah yang ada.
5.1
Manfaat Penelitian
Berikut ialah manfaat dari penelitian ini, antara lain:
5.1.1 Manfaat Bagi Peneliti
a. Pengembangan Keahlian: Peneliti akan mengembangkan keahlian dalam analisis sistem informasi dan teknologi informasi, khususnya dalam konteks pendidikan.
b. Pengalaman Penelitian: Meningkatkan pengalaman dalam melaksanakan penelitian lapangan, wawancara, dan analisis data.
c. Kontribusi Akademik: Menambah literatur dan pengetahuan dalam bidang arsitektur bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan.
d. Peluang Publikasi: Kesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitian di jurnal akademik atau konferensi ilmiah, yang dapat meningkatkan reputasi peneliti.
5.1.2 Manfaat Bagi Universitas
a. Reputasi Akademik: Hasil penelitian dapat meningkatkan reputasi universitas dalam bidang riset teknologi informasi dan pendidikan.
b. Sumber Belajar: Menambah sumber belajar bagi siswa dan guru , terutama dalam mata kuliah yang terkait dengan sistem informasi dan manajemen pendidikan.
c. Kerjasama dan Hubungan Baik: Memperkuat hubungan antara universitas dan SMA Negeri 5 Mataram, membuka peluang untuk kolaborasi penelitian di masa depan.
d. Penerapan Penelitian: Universitas dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai contoh aplikasi nyata dari teori-teori yang diajarkan di kelas.
5.1.3 Manfaat Bagi SMA Negeri 5 Mataram
a. Peningkatan Efisiensi: Optimasi pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi manajemen sekolah dan proses pembelajaran.
b. Solusi untuk Kendala Teknologi: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan dan integrasi TI dan SI.
c. Mutu Layanan Pendidikan: Dengan penerapan solusi yang direkomendasikan, mutu layanan pendidikan di SMA Negeri 5 Mataram dapat meningkat.
d. Kesiapan Era Digital: Meningkatkan kesiapan sekolah dalam bersaing dan beradaptasi di era digital, menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan berdaya saing.
6.1
Relevansi Penelitian
Penelitian ini relevan dalam konteks perkembangan teknologi dan kebutuhan pendidikan modern. Di era education 4.0, integrasi teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan manajemen sekolah menjadi sangat penting. Oleh karena itu, penelitian ini berkontribusi langsung dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pemanfaatan teknologi yang lebih optimal, serta memberikan solusi nyata terhadap masalah-masalah yang ada di SMA Negeri 5 Mataram.
7.1
Sistematika Penulisan
Pada penulisan penelitian ini, sistematika penulisan laporan penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut:
7.1.1 BAB I : PENDAHULUAN: Bab ini berisi tentang pendahuluan, latar belakang masalah yang diangkat, rumusan masalah,batasan permasalahan, maksud penelitian sesuai dengan permasalahan, manfaat penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian.
7.1.2 BAB II: TINJAUAN PUSTAKA: Bab ini memuat penelitian terdahulu terkait dengan penelitian ini dan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini.
7.1.3 BAB III : METODOLOGI: Pada bagian ini dijelaskan tahapan pembuatan informasi dokumen perencanaan strategis. Langkah-langkah yang harus diambil didasarkan pada kerangka TOGAF.
7.1.4 BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN: Bab ini membahas tentang setiap tahapan pembuatan dokumen perencanaan strategissistem informasi yang dibuat. Hasil yang dicapaimenjelaskan langkah-langkah yang harus diambil organisasi untuk mengimplementasikan rencana tersebut.
7.1.5 BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN: Bab ini memuat kesimpulan akhir dari proses penelitian beberapatugas akhir dan memberikan rekomendasi untukperbaikan atau penelitian lebih lanjutpada topik yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SMAN 5 Mataram, yang didirikan pada tahun 1992, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri terfavorit di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan akreditasi yang diperolehnya, yaitu A (Unggul), SMAN 5 Mataram berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi seluruh siswanya.
Sekolah ini menawarkan dua jurusan, yaitu IPA dan IPS, serta berbagai fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar.
Selain fokus pada bidang akademik, SMAN 5 Mataram juga aktif dalam menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka, olahraga, seni, dan budaya. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa di luar bidang akademik, serta melatih jiwa kepemimpinan dan sportivitas mereka. Berkat keunggulan-unggulan tersebut, SMAN 5 Mataram telah melahirkan banyak alumni yang berprestasi di berbagai bidang, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional (SMA Negeri 5 Mataram - Website Resmi, n.d.).
Untuk meningkatkan penggunaan teknologi informasi di SMA Negeri 5 Mataram, arsitektur perusahaan harus dioptimalkan. Arsitektur perusahaan adalah sekumpulan prinsip, metode, dan model yang digunakan untuk merancang dan menerapkan struktur organisasi, proses bisnis, sistem informasi, dan infrastruktur perusahaan. Arsitektur perusahaan memfasilitasi pengambilan keputusan strategis, membantu dalam pengembangan sistem informasi, dan memungkinkan pengelolaan aset sistem informasi secara metodis untuk memenuhi persyaratan strategi bisnis (Nurmiati & L, 2020).
Pengembangan dan pemeliharaan arsitektur perusahaan merupakan proses teknis yang kompleks dan melibatkan banyak pemangku kepentingan. Oleh karena itu, manajemen yang sesuai dengan pedoman yang jelas diperlukan. Untuk merancang arsitektur sistem, diperlukan kerangka kerja yang dapat mengorganisir inovasi dalam perusahaan dan memudahkan pengembangan arsitektur. Jika perusahaan belum memiliki arsitektur perusahaan dan perlu mengembangkan yang sederhana dan jelas, kerangka referensi arsitektur perusahaan TOGAF dapat digunakan.
TOGAF, atau The Open Group Architecture Framework, adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan arsitektur perusahaan. TOGAF merupakan kerangka untuk membangun, mengelola, mengimplementasikan, serta
memelihara arsitektur perusahaan. Proses pembuatan kerangka kerja arsitektur termasuk dalam Metode Pengembangan Arsitektur (ADM) TOGAF (Siahaan, 2021).
BAB III METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan kerangka penelitian arsitektural yang sesuai dengan garis besar struktur TOGAF ADM (The Open Group Architecture Framework Architecture Development Method).
Metodologi penelitian terdiri dari beberapa tahapan, termasuk tinjauan literatur, pengumpulan data, dan adaptasi tindakan TOGAF ADM untuk perancangan sistem informasi pada SMA Negeri 5 Mataram. Untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang kompehersif, tiap tahapan dijelaskan secara rinci.
3.1 Studi Literatur
Tahap pertama penelitian ini adalah tinjauan pustaka, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan pengetahuan tentang teori, metode dan konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian. Jurnal ilmiah, buku, media online dan berbagai sumber pendukung lainnya digunakan sebagai sumber informasi. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk memberikan landasan teori yang kuat dan memberikan gambaran penggunaan framework TOGAF ADM dalam desain arsitektur enterprise. Hasil tinjauan literatur ini menunjukkan bahwa TOGAF ADM merupakan framework yang tepat dalam penelitian ini karena dapat memberikan struktur yang jelas dan terorganisir.
3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi.Wawancara dilakukan kepada kepala TIK. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan sistem informasi/teknologi informasi (SI/IT) sekolah saat ini. Informasi yang diperoleh dari wawancara ini penting untuk memahami situasi saat ini dan kebutuhan yang ada. Pengamatan SI/IT dan pengamatan pengguna adalah dua item pengamatan yang menjadi fokus pengamatan. Analisis fungsional, input/output, topologi jaringan, proses bisnis sistem informasi, dan fondasi sistem informasi (desktop atau berbasis web) adalah beberapa temuan dari SI/TI. Pada saat yang sama, observasi pengguna mencakup analisis alur kerja pengguna sistem,
prosedur operasi standar (SOP), dan deskripsi pekerjaan. Informasi yang diperoleh dari observasi ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi nyata SI/TI di SMA Negeri 5 Mataram.
3.4 Penerapan Framework TOGAF ADM
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menerapkan framework TOGAF ADM mulai dari tahap persiapan hingga tahap perencanaan transisi. Setiap tahapan TOGAF ADM dijelaskan sebagai berikut:
3.4.1 Tahap persiapan
Menentukan desain dan strategi implementasi untuk arsitektur perusahaan adalah tujuan dari fase persiapan. Pada tahapan persiapan ini, prinsip-prinsip arsitektur diidentifikasi dan lingkungan bisnis dianalisis menggunakan teknik analisis SWOT. Analisis SWOT membantu untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman SMA Negeri 5 Mataram dalam konteks SI/TI.
3.4.2 Fase Visi Arsitektur
Pada fase visi arsitektur, ruang lingkup tujuan perancangan arsitektur enterprise sistem informasi diidentifikasi dengan memetakan fungsi inti dan fungsi pendukung SMA Negeri 5 Mataram . Metode analisisnya menggunakan rantai nilai, yang membantu mengidentifikasi dan memetakan nilai dari berbagai kegiatan sekolah.
3.4.3 Fase arsitektur bisnis
Pada fase arsitektur bisnis, proses bisnis dianalisis dengan menggunakan diagram rantai nilai sebagai acuan. Proses bisnis yang dianalisis kemudian dideskripsikan menggunakan model Model dan Notasi Proses Bisnis (BPMN) dan dipetakan pada lembar kerja proses bisnis. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang proses bisnis saat ini.
3.4.4 Tahap arsitektur sistem informasi
Tahap arsitektur sistem informasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu tahap arsitektur aplikasi dan tahap arsitektur informasi. Dalam arsitektur aplikasi, hasilnya adalah tabel daftar aplikasi yang direkomendasikan berdasarkan analisis proses bisnis dari langkah sebelumnya. Pada saat yang sama, arsitektur informasi
mengidentifikasi kumpulan data yang mendukung arsitektur aplikasi dan mendeskripsikannya dalam bentuk diagram kelas. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa aplikasi yang direkomendasikan dapat didukung oleh struktur data yang sesuai.
3.4.5 Fase Arsitektur Teknologi
Fase arsitektur teknologi melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, analisis kesenjangan dilakukan antara kondisi teknis saat ini dan solusi yang diusulkan serta tujuan penyelesaian. Kedua, rekomendasi dibuat tentang topologi jaringan komputer menggunakan diagram jaringan komputer. Ketiga, menentukan teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan. Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk memastikan bahwa infrastruktur teknologi yang ada mendukung implementasi arsitektur perusahaan yang diusulkan.
3.4.6 Fase Kemampuan dan Solusi
Fase Kemampuan dan Solusi mencakup analisis kesenjangan infrastruktur SI dan TI. Input pada fase ini merupakan output dari fase arsitektur sistem informasi dan arsitektur teknologi informasi. Analisis ini penting untuk mengidentifikasi peluang perbaikan dan solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi SI/TI di SMA Negeri 5 Mataram.
3.4.7 Tahap Perencanaan Transisi
Tahap perencanaan transisi merupakan langkah terakhir dalam implementasi TOGAF ADM pada penelitian ini. Pada langkah ini, metode strategis McFarland digunakan untuk menetapkan urutan implementasi aplikasi dan membuat peta jalan rekomendasi implementasi. Pada fase ini tujuannya adalah merancang langkah-langkah implementasi yang terstruktur dan tepat sasaran.
3.5 Menguji kelayakan rencana
Tahap akhir dari prosedur penelitian ini adalah menguji kelayakan rencana dan hasil rekomendasi implementasi SI dan TI dengan menggunakan metode focus group Discussion (FGD). Pengujian ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan dan memastikan bahwa rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi industri. FGD merupakan metode
yang efektif untuk menguji dan memvalidasi temuan penelitian dengan memasukkan sudut pandang berbeda dari peserta diskusi.
gambar 1 Prosedur Penelitian
4.1 Tahap Persiapan
BAB IV PEMBAHASAN
Tahap awal penelitian ini diawali dengan analisis SWOT untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang lingkungan bisnis SMA Negeri 5 Mataram . Analisis ini meliputi penilaian terhadap lingkungan internal dan eksternal sekolah, meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil analisis SWOT ini menjadi dasar perencanaan strategi pengembangan arsitektur komersial sistem informasi sekolah.
4.1.1 Analisis Internal
Analisis internal meliputi evaluasi terhadap kelebihan dan kelemahan SMA Negeri 5 Mataram. Keunggulan dari SMAN 5 Mataram yaitu akreditasi A (Unggul) dan menghadirkan pendidikan berkualitas melalui Kurikulum 2013 dan Sistem Kredit Semester (SKS) di dua jurusan, yaitu IPA dan IPS. Sekolah ini unggul dalam prestasi, dengan banyak alumni berprestasi, dan menyediakan fasilitas lengkap seperti ruang kelas modern, laboratorium canggih, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Ditunjang tenaga pengajar berkualitas dan kegiatan ekstrakurikuler yang beragam, SMAN 5 Mataram menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan menyenangkan untuk mengantarkan siswanya menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan berprestasi. Kekuatan yang tidak kalah pentingnya adalah komitmen kuat sekolah untuk terus mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta memantau perkembangannya. Namun, beberapa kelemahan juga diidentifikasi dalam analisis ini. Pengelolaan data terhambat oleh kinerja server yang kurang optimal dan sistem operasi yang kurang diperbaharui.
Kualitas jaringan Internet lokal juga kurang optimal, karena bandwidth yang tidak sebanding dengan jumlah pengguna dan standar kualitas peralatan base station.
Selain itu, pihak sekolah masih belum memiliki rencana pengembangan sistem informasi yang jelas.
4.1.2 Analisis Eksternal
Analisis eksternal meliputi penilaian terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi SMA Negeri 5 Mataram . Peluangnya antara lain kemajuan teknologi yang semakin pesat sehingga meningkatkan penggunaan perangkat seperti laptop dan smartphone. Anggaran pelatihan berhasil meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tambahan peluang peningkatan adaptasi teknologi dan peningkatan produktivitas di era industri 4.0 juga menjadi peluang yang signifikan. Tersedianya program pelatihan berupa seminar dan workshop bagi guru dan guru dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, kehadiran penyedia pengembangan aplikasi berbasis web dan mobile di sekolah meningkatkan peluang pengembangan SI/TI. Di sisi lain, bahayanya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat, namun tidak diimbangi dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang optimal. Resesi akibat pandemi juga berdampak pada tertundanya biaya pendidikan siswa . Kebijakan kurikulum pemerintah yang sering berubah juga menjadi tantangan tersendiri. Pembelajaran jarak jauh akibat situasi pandemi menyebabkan menurunnya keinginan belajar siswa. Ancaman lainnya adalah cybercrime yang dapat mengganggu keamanan sistem informasi sekolah.
4.1.3 Hasil analisis SWOT
Hasil analisis SWOT memberikan gambaran lengkap mengenai kondisi internal dan eksternal yang dihadapi SMA Negeri 5 Mataram dalam pengembangan arsitektur sistem informasi enterprise. Kelebihan yang dimiliki sekolah hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengatasi kelemahan yang ada. Untuk mendukung pengembangan sistem informasi, peluang yang ada harus dioptimalkan dan ancaman harus dilawan dengan langkah mitigasi yang tepat. Tabel di bawah ini merangkum hasil analisis SWOT:
tabel 1 Analisis SWOT
Internal Eksternal
Faktor Kekuatan (Strength) Faktor Peluang (Opportunity) - Akreditasi A (Unggul). - Kemajuan teknologi yang
pesat.
- Pendidikan berkualitas melalui Kurikulum 2013 dan SKS.
- Peningkatan penggunaan perangkat seperti laptop dan smartphone
- Anggaran pelatihan untuk peningkatan kualitas SDM.
- Program pelatihan dan workshop untuk guru dan tenaga kependidikan.
- Kehadiran penyedia layanan pengembangan aplikasi berbasis web dan mobile - Prestasi akademis dan non-
akademis yang tinggi.
- Fasilitas lengkap (ruang kelas modern, laboratorium canggih, perpustakaan, lapangan olahraga).
- Tenaga pengajar berkualitas dan kegiatan ekstrakurikuler beragam.
- Komitmen terhadap pengembangan TIK.
Faktor Kelemahan (Weakness) Faktor Ancaman (Threat) - Kinerja server yang kurang
optimal dan sistem operasi yang tidak up-to-date.
- Perkembangan teknologi yang cepat namun tidak diimbangi fasilitas dan SDM optimal.
- Resesi akibat pandemi berdampak pada pembayaran biaya pendidikan.
- Kebijakan kurikulum yang sering berubah-ubah.
- Ancaman cybercrime yang dapat mengganggu keamanan sistem informasi sekolah.
- - Kualitas jaringan internet yang rendah.
- Kurangnya rencana pengembangan sistem informasi yang jelas.
Arsitek perusahaan menggunakan prinsip-prinsip arsitektur sebagai panduan ketika membuat keputusan desain, mencari tahu pengaturan dan susunan setiap elemen dalam desain, menetapkan standar untuk memilih teknologi mana yang akan digunakan, dan merancang dan mengimplementasikan arsitektur.
Berikut pedoman yang digunakan sebagai dasar perancangan arsitektur enterprise sistem informasi SMA Negeri 5 Mataram:
1. Arsitektur yang akan dibuat harus selaras dengan tujuan, prosedur, dan proses bisnis SMA Negeri 5 Mataram. Itu tidak boleh bertentangan dengan hal-hal ini.
2. Keamanan harus disertakan dalam arsitektur yang dirancang.
3. Akses tidak sah ke konten sistem informasi harus dicegah.
4. Membuat prosedur akses data lebih mudah 5. Diperlukan integrasi aplikasi yang dihasilkan.
6. Beberapa platform harus didukung oleh teknologi yang digunakan.
7. Arsitektur yang akan dibuat harus mudah diperbaiki.
4.2 Fase Visi Arsitektur
Hasil identifikasi objek desain arsitektur enterprise pelingkupan sistem informasi diperoleh dengan memetakan aktivitas utama dan aktivitas pendukung di SMA Negeri 5 Mataram. Proses analisis value chain dilakukan untuk memetakan aktivitas utama dan pendukung sdari sekolah. Hasilnya digambarkan dalam bentuk diagram value chain berikut
gambar 2 Value Chain SMA Negeri 5 Mataram
4.3 Fase Arsitektur Bisnis
Pendefinisan area bisnis SMA Negeri 5 Mataram pada fase ini berkaitan dengan hasil analisis value chain SMA Negeri 5 Mataram (Gambar 2). Dengan demikian, proses bisnis yang ada terdiri dari proses bisnis dasar dan proses bisnis pendukungnya. Proses bisnis inti terdiri dari 4 (empat) proses yaitu: 1) Penerimaan siswa baru, 2) Proses akademik, 3) Ujian dan 4)Wisuda/Kelulusan. Proses pendukung bisnis terdiri dari 7 (tujuh) proses, yaitu: 1) pengelolaan keuangan, 2) pengelolaan persuratan, 3) pengelolaan perpustakaan, 4) pengelolaan kesiswaan, 5) pengelolaan kepegawaian, 6) pengelolaan SI/TI dan 7) wilayah. dan manajemen infrastruktur. Berdasarkan hasil analisis proses bisnis maka arsitektur bisnis SMA Negeri 5 Mataram dapat dimodelkan seperti pada gambar dibawah ini.
gambar 3 Arsitektur Bisnis SMA Negeri 5 Mataram
4.4 Fase Sistem Informasi
Fase ini dibagi menjadi dua fase yaitu fase arsitektur aplikasi dan fase arsitektur informasi. Disarankan untuk menggunakan beberapa model aplikasi dalam fase arsitektur aplikasi. Pertimbangan permintaan ini akan didasarkan pada kebutuhan informasi penting dari setiap fungsi bisnis, kebutuhan komunikasi antar fungsi bisnis, dan kebutuhan alat untuk setiap fungsi bisnis.
Terdapat 14 (empat belas) aplikasi yang direkomendasikan, antara lain: 1) sistem registrasi ulang (SI_DU) yang digunakan untuk menyimpan informasi siswa pada saat registrasi ulang; 2) Sistem rencana jurusan (SI_JADWAL) yang digunakan untuk memperoleh informasi jadwal jurusan guru dan siswa; 3) sistem absensi (SI_ABSEN) yang digunakan untuk membantu proses kehadiran siswa pada jam pelajaran; 4) sistem ujian (SI_UJI) yang digunakan untuk
menggantikan ujian berbasis kertas dengan ujian tanpa kertas;5) Sistem Surat Keterangan Lulus (SI_SKL),yang digunakan untuk mencetak Surat Keterangan Lulus (SKL); 6) Sistem keuangan dan akuntansi sekolah (SI_KAS), yang digunakan sebagai alat bantu akuntansi dan pengelolaan keuangan sekolah;
7)Sistem Agenda Surat (SI_AGENDA), yang digunakan untuk mencatat agenda email masuk, mencatat sebaran email dan jumlah surat keluar. 8) Sistem Perpustakaan (SI_PUS), yang digunakan untuk menyimpan perpustakaan di perpustakaan dan mencatat transaksi peminjaman dan pengembalian buku siswa sekolah; 9) Sistem informasi kesiswaan (SI_SIS) yang digunakan untuk mendokumentasikan informasi kesiswaan; 10) Sistem Penerimaan Beasiswa (SI_BEA) digunakan untuk menampilkan informasi beasiswa dan mendaftar beasiswa. 11) Sistem Registrasi Pelanggaran Siswa (SI_LANGGAR) yang digunakan untuk mencatat pelanggaran peraturan dompet yang dilakukan siswa;
12) Sistem penyimpanan alumni(SI_ALUMNI) digunakan untuk menyimpan informasi tentang alumni; 13) sistem informasi guru dan pegawai (SI_GP) yang digunakan untuk mendokumentasikan informasi dan arsip milik guru dan pegawai;
dan 14) sistem penyimpanan barang(SI_IB) yang digunakan untuk mendokumentasikan penerimaan dan pengeluaran barang. Desain aplikasi umum yang direkomendasikan dapat digabungkan dalam model arsitektur bisnis (Gambar 3). Hasil pemetaan ditampilkan pada Gambar 4.
Arsitektur aplikasi dapat dimodelkan menggunakan lanskap aplikasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Berdasarkan lanskap aplikasi terlihat bahwa beranda sekolah dapat diakses oleh umum. Kemudian solusi sistem aplikasi terbatas pada kontrol pengguna. Pengelolaan pengguna pada lanskap aplikasi ini berlangsung dalam bentuk sistem SSO (Single Sign On), dimana autentikasi pengguna hanya perlu dilakukan satu kali saja untuk mengakses sistem yang ada.
SSO ini mengontrol agar pengguna yang masuk dapat mengakses aplikasi apa pun.
Semua sistem ini terintegrasi satu sama lain melalui layanan online. Fitur keamanan jaringan untuk mencegah kejahatan dunia maya berupa pencurian data dan akses tidak sah terhadap data.
gambar 4 Pemetaan Rancangan Aplikasi
gambar 5 Landscape Aplikasi
Pada tahap arsitektur informasi, ditemukan 25 (dua puluh lima) entitas yang terlibat untuk mendukung kebutuhan informasi aplikasi dan disajikan dalam bentuk diagram kelas, berikut ialah gambar class diagram perhatikan gambar dibawah ini.
gambar 6 Class Diagram
4.5 Fase Arsitektur Teknologi
Arsitektur analisis kesenjangan teknis diperoleh dengan memeriksa keadaan arsitektur teknologi saat ini, kemudian mengusulkan solusi untuk mencapai tujuan arsitektur teknologi masa depan. Hasil analisis kesenjangan arsitektur teknologi disajikan pada tabel berikut.
tabel 2 Analisis Kesenjangan Arsitektur Teknologi di SMA Negeri 5 Mataram
No Arsitektur teknologi terkini Usulan solusi Target arsitektur masa depan 1 Internet saat ini
menggunakan
dua jalur Indiehome. Jalur pertama sebesar 10 Mbps dan kedua 50 Mbps.
Tingkatkan kapasaitas menjadi minimal 60 mbps dedicated.
Kapasitas dan kecepatan akses meningkat terutama di jam-jam yang ramai pemakaian.
2 firewall jaringan belum sepenuhnya kuat.
Memasang firewall pada jaringan.
Adanya pos keamanan jaringan yang mengontrol lalu lintas data.
3 Pendistribusian jaringan internet belum
optimal karena
masih terdapat beberapa tempat kosong (yang
tidak dapat
tersambung jaringan internet) di
lingkungan sekolah.
Memperbaiki distribusi jaringan dengan
memberikan usul sebuah topologi jaringan yang baru.
Semua area sekolah terjangkau jaringan internet.
4 Access point yang digunakan hanya bisa menampung 100 orang.
Mengganti access point dengan yang baru sehingga 1 access point dapat menampung sampe 200 orang.
Tidak adanya penurunan kualitas internet karena pemakaian secara bersamaan.
5 Jumlah komputer yangbelum memadai.
Perbanyak jumlahkomputer.
Pelaksanaan kegiatan yang memerlukan jumlah komputer yang banyak, dapat berjalan dengan lancar.
6 Penggunaan software yang tidak up to date
Melakukan update pada software yang digunakan.
Penggunaan software yang up to date.
Berikt ialah rekomendasi-rekomendasi untuk beberapa kesenjangan diatas, sebagai berikut:
a. Rekomendasi Software - OS Server : Linux - Web Server : Nginx - DBMS : MySQL
- OS Komputer : Windows 11 - Office Software : Microsoft 365 b. Rekomendasi Hardware
- Server : Intel Xeon Silver 4210 2.2 Ghz RAM 32 GB
HDD 4 TB
- Komputer : Intel Core 7020U 2.3 GHz RAM 4 GB
HDD 500 GB - Firewall : CPU J9100
6 GE port RAM 8 GB SSD 256 GB
- Access Point : Ubiquity Unifi AP AC Lite UAP-AC-Lite c. Rekomendasi Topologi Jaringan
Topologi jaringan yang ditampilkan dalam gambar adalah topologi hybrid, yang menggabungkan beberapa jenis topologi jaringan seperti topologi bintang (star), topologi bus, dan topologi wireless. Berikut adalah penjelasan dari topologi jaringan yang ada:
1. Internet dan Keamanan:
o Jaringan dimulai dari koneksi internet yang dihubungkan melalui modem dengan kecepatan 60 Mbps.
o Modem ini terhubung ke firewall yang berfungsi untuk melindungi jaringan dari akses yang tidak diinginkan dan ancaman keamanan.
2. Router dan Server:
o Setelah firewall, koneksi diteruskan ke router Mikrotik yang mengelola distribusi jaringan ke seluruh bagian sekolah.
o Router ini juga terhubung ke server utama dan server cadangan (backup server) yang menyediakan layanan jaringan dan penyimpanan data.
3. Distribusi ke Lab Komputer dan Gedung Baru:
o Router Mikrotik terhubung ke beberapa switch yang kemudian mendistribusikan koneksi ke berbagai laboratorium komputer (Lab.
Komputer 1, 2, 3, dan 4) dan gedung baru (Gedung Baru Lt. 2).
o Setiap laboratorium komputer memiliki switch sendiri yang menghubungkan komputer-komputer di dalam laboratorium tersebut.
4. Distribusi ke Gedung Utama dan Area Lainnya:
o Koneksi dari router Mikrotik juga didistribusikan ke switch di lobi gedung utama, yang kemudian terhubung ke switch-switch di lantai 2 dan lantai 3 gedung utama.
o Setiap lantai memiliki switch yang menghubungkan ke ruang-ruang spesifik seperti ruang guru, ruang aula, dan lainnya.
5. Koneksi Wireless:
o Beberapa switch terhubung ke access point (AP) wireless yang menyediakan koneksi nirkabel di area seperti laboratorium kimia, biologi, fisika, kantin, lobi gedung utama, lapangan upacara, pos satpam, ruang UKS, dan lapangan basket.
6. Ruang Wakasek dan Ruang TU:
o Koneksi jaringan juga mencakup ruang wakasek dan ruang tata usaha (TU), yang masing-masing terhubung ke switch untuk menyediakan koneksi ke komputer-komputer di ruangan tersebut.
Topologi ini menunjukkan pengaturan jaringan yang cukup kompleks dan efisien, menggabungkan penggunaan kabel untuk koneksi yang stabil di area-area tertentu dan koneksi nirkabel untuk fleksibilitas dan akses mudah di area lain.
Struktur ini memastikan bahwa semua bagian sekolah, baik yang berada di gedung utama maupun gedung baru, serta area umum, memiliki akses internet yang baik dan terintegrasi.
gambar 4 Rekomendasi Topologi Jaringan di SMA Negeri 5 Mataram
4.6 Fase peluang dan solusi
Hasil dari fase peluang dan solusi adalah analisis kesenjangan sistem informasi dan infrastruktur TI. Kesenjangan sistem informasi menggambarkan keadaan sistem informasi saat ini dan keadaan sistem informasi di masa yang akan datang serta memberikan rekomendasi berupa penambahan, pembaharuan atau kelanjutan kegiatan. Kesenjangan teknologi informasi menggambarkan keadaan teknologi saat ini dalam keadaan teknologi informasi di masa depan dan memberikan rekomendasi penambahan atau penggantian alat.
5.1.1 Kesenjangan Teknologi Informasi
a. Komponen-komponen
ISP (Internet Service Provider): Penyedia layanan internet.
Network Topology: Desain topologi jaringan.
Access Point: Titik akses nirkabel.
Komputer: Komputer dalam jaringan.
Server: Server dalam jaringan.
OS (Operating System): Sistem operasi yang digunakan.
Office Software: Perangkat lunak perkantoran.
DBMS (Database Management System): Sistem manajemen basis data.
Web Server: Server yang menjalankan layanan web.
Baru: Komponen baru yang mungkin ditambahkan di masa depan.
b. Komponen saat ini
ISP: Sudah ada (U).
Network Topology: Sudah ada (U).
Access Point: Sudah ada (U).
Komputer: Sudah ada (U).
Server: Sudah ada (U).
OS: Sudah ada (U).
Office Software: Sudah ada (U).
DBMS: Sudah ada (U).
Web Server: Sudah ada (U).
c. Komponen masa depan
Firewall: Perlu ditambahkan (Add).
Komputer: Ada rencana penambahan komputer (U).
Server: Ada rencana penambahan server atau upgrade server yang sudah ada (U).
Office Software: Ada rencana pembaruan atau penambahan perangkat lunak perkantoran (U).
DBMS: Ada rencana pembaruan atau penambahan sistem manajemen basis data (U).
Web Server: Ada rencana pembaruan atau penambahan server web (U).
d. Simbol
U: Menunjukkan bahwa komponen tersebut sudah ada saat ini atau direncanakan untuk ditambahkan/ditingkatkan di masa depan.
Add: Menunjukkan bahwa komponen tersebut perlu ditambahkan di masa depan
5.1.2 Kesenjangan Sistem Informasi a. Komponen-komponen
Aplikasi e-Rapor: Aplikasi untuk penilaian rapor elektronik.
Aplikasi Agenda: Aplikasi untuk pengelolaan agenda sekolah.
Aplikasi Perpustakaan: Aplikasi untuk manajemen perpustakaan.
Website Profil: Situs web yang memuat profil sekolah.
SI_DU: Sistem Informasi Daftar Ulang.
SI_JADWAL: Sistem Informasi Jadwal.
SI_ABSEN: Sistem Informasi Absensi.
SI_UJI: Sistem Informasi Ujian.
SI_SKL: Sistem Informasi Sekolah.
SI_KAS: Sistem Informasi Kas.
SI_AGENDA: Sistem Informasi Agenda.
SI_PUS: Sistem Informasi Perpustakaan.
SI_SIS: Sistem Informasi Siswa.
SI_BEA: Sistem Informasi Beasiswa.
SI_LANGGAR: Sistem Informasi Pelanggaran.
SI_ALUMNI: Sistem Informasi Alumni.
SI_GP: Sistem Informasi Guru dan Pegawai.
SI_IB: Sistem Informasi Inventaris Barang.
b. Komponen saat ini
Website Profil: Sudah ada dan dipertahankan (Retain).
c. Komponen masa depan
Aplikasi PPDB: Sudah ada dan dipertahankan (Retain).
Aplikasi Dapodik: Sudah ada dan dipertahankan (Retain).
Aplikasi e-Rapor: Sudah ada dan dipertahankan (Retain).
SI_DU: Perlu ditambahkan (Add).
SI_JADWAL: Perlu ditambahkan (Add).
SI_ABSEN: Perlu ditambahkan (Add).
SI_UJI: Perlu ditambahkan (Add).
SI_SKL: Perlu ditambahkan (Add).
SI_KAS: Perlu ditambahkan (Add).
SI_AGENDA: Perlu diperbarui (Update).
SI_PUS: Perlu diperbarui (Update).
SI_SIS: Perlu ditambahkan (Add).
SI_BEA: Perlu ditambahkan (Add).
SI_LANGGAR: Perlu ditambahkan (Add).
SI_ALUMNI: Perlu ditambahkan (Add).
SI_GP: Perlu ditambahkan (Add).
SI_IB: Perlu ditambahkan (Add).
d. Simbol
Retain: Menunjukkan bahwa aplikasi tersebut sudah ada dan akan dipertahankan.
Update: Menunjukkan bahwa aplikasi tersebut sudah ada dan perlu diperbarui.
Add: Menunjukkan bahwa aplikasi tersebut perlu ditambahkan di masa depan.
4.7 Fase Rencana Migrasi
Pemetaan strategis McFarland digunakan untuk analisis, yang mengklasifikasikan aplikasi ke dalam empat kuadran berdasarkan kepentingannya dalam operasi dan strategi organisasi. Berikut penjelasan masing-masing kuadran dan grup aplikasi:
4.7.1 Kuadran Strategis McFarland
a. Fungsi Penting: Aplikasi di kuadran ini sangat penting untuk operasional organisasi sehari-hari. Berikut ialah aplikasi di kwartal operasi kunci anatara lain SI_DU (Sistem Informasi Pendaftaran Ulang), SI_UJI (Sistem
Informasi Ujian), SI_KAS (Sistem Informasi Tunai), SI_SIS (Sistem Informasi Siswa), SI_GP (Informasi Guru dan Staf).
b. Strategis: aplikasi pada kuartal ini memiliki nilai strategis yang tinggi dan dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi.
Implementasi aplikasi ini penting untuk mendukung tujuan jangka panjang.
Adapun sistem informasi yang dimaksud antara lain:
SI_SCHEDULE)SI_ABSEN (Sistem informasi kehadiran), SI_SKL (sistem informasi sekolah), SI_IB (sistem informasi inventaris), SI_PUS (sistem informasi perpustakaan).
c. Potensi tinggi: aplikasi pada kuadran ini mempunyai potensi yang baik untuk meningkatkan operasional atau memberikan manfaat strategis di masa depan. Penerapan ini mungkin belum mendesak saat ini, namun patut dipertimbangkan untuk pengembangan di masa depan. Aplikasi di kuadran berpotensi tinggi antara lain: SI_BEA (Sistem Informasi Beasiswa), SI_LANGGAR (Sistem Informasi Pelanggaran), SI_AGENDA (Sistem Informasi Agenda).
d. Support: Aplikasi di kuadran support antara lain : SI_ALUMNI (Sistem Informasi Alumni).
4.7.2 Roadmap Implementasi
Berdasarkan pemetaan ini, roadmap implementasi aplikasi disusun dengan mempertimbangkan beberapa faktor:
Urutan Implementasi: Dimulai dari aplikasi yang masuk ke dalam kuadran Key Operational, kemudian Strategic, High Potential, dan terakhir Support.
Ketersediaan Resource: Pertimbangan terhadap sumber daya yang tersedia, baik itu tenaga kerja, waktu, maupun biaya.
Tingkat Kesulitan: Evaluasi terhadap kesulitan teknis dalam pengembangan dan implementasi masing-masing aplikasi.
tabel 3 Roadmap aplikasi
Nama Komponen Implementasi (Tahun)
SI_SIS (Sistem Informasi Siswa) 1
SI_DU (Sistem Informasi Pendaftaran Ulang)
1
SI_KAS (Sistem Informasi Kas) 1
SI_GP (Sistem Informasi Guru Staf) 1
SI_UJI (Sistem Informasi Ujian) 1
SI_JADWAL (Sistem Informasi Jadwal)
2
SI_SKL (Sistem Informasi Sekolah) 2
SI_ABSEN (Sistem Informasi Kehadiran)
2
SI_PUS (Sistem Informasi Perpustakaan)
2
SI_BEA (Sistem Informasi Beasiswa)
3
SI_AGENDA (Sistem Informasi Agenda)
3
SI_LANGGAR (Sistem Informasi Pelanggaran)
2
SI_IB (Sistem Informasi Inventaris) 2 SI_ALUMNI (Sistem Informasi
Alumni)
4
INFRASTRUKTUR JARINGAN 1
HARDWARE & SOFTWARE 1
4.8 Pengujian
Pengujian selama proses Forum Group Discussion (FGD), diperoleh feedback dari kepala sekolah dan kepala pengembangan TI/TIK dan kepala
administrasi. Selama proses FGD kami juga melihat antusiasme yang besar terhadap pengembangan sistem informasi lingkungan di SMA Negeri 5 Mataram.
Hasil pengujian ini diperoleh bahwa peserta menerima rekomendasi peneliti dengan baik dan diharapkan dapat dilaksanakan. Pada saat yang sama, kebiasaan guru, staf, dan siswa yang sudah lama bergantung pada pekerjaan fisik menghambat penerapan sistem informasi. Dan faktor usia guru dan pegawai juga menjadi faktor penghambatnya.
gambar Landscape Map View
5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang dijelaskan menurut tahapan penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
5.5.1. Pengelolaan SMA Negeri 5 Mataram berhasil dianalisis berdasarkan TOGAF ADM dengan menggunakan teknologi value chain. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kegiatan utama SMA Negeri 5 Mataram adalah penerimaan siswa baru, proses akademik, ujian dan wisuda/kelulusan.Fungsi penunjang di SMA Negeri 5 Mataram meliputi pengelolaan keuangan, persuratan, pengelolaan perpustakaan, kesiswaan, manajemen kepegawaian, pengelolaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengelolaan sarana dan prasarana.
5.5.2. Perancangan arsitektur enterprise sistem informasi SMA Negeri 5 Mataram direalisasikan dengan menggunakan 7 fase framework TOGAF ADM yaitu.
tahap persiapan, visi arsitektur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, yang terdiri dari arsitektur-arsitektur aplikasi dan informasi, arsitektur teknologi, kapabilitas dan solusi, serta rencana migrasi.
5.5.3. Penelitian ini memberikan rekomendasi aplikasi berbasis sistem informasi yang meliputi SI Daftar Ulang, SI Jadwal Mata Pelajaran, SI Absensi, SI Ujian, SI Surat Keterangan Lulus, SI Keuangan Sekolah dan Akuntansi, SI Agenda Surat, SI Perpustakaan, SI Siswa, SI Penerimaan Beasiswa, SI Pelanggaran, SI Alumni, SI Guru dan Pegawai, dan SI Persediaan Barang Dagangan.
5.5.4. Focus group Discussion menjelaskan dan mempresentasikan hasil penelitian ini untuk membuat rekomendasi bagi sistem teknologi informasi dan manajemen organisasi pengguna sistem informasi. . Hasil penelitian ini mendapat antusiasme yang besar dari kepala sekolah. Hasil pelaksanaan FGD ini menunjukkan bahwa rekomendasi peneliti diterima dengan baik
dan semoga dapat dilaksanakan di SMA Negeri 5 Mataram. Pada saat yang sama, kebiasaan guru, staf, dan siswa yang sudah lama bergantung pada pekerjaan fisik menghambat penerapan sistem informasi. Dan faktor usia guru dan staf juga menjadi kendala dalam proses adaptasi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
5.2.1. SMA Negeri 5 Mataram Apabila sekolah melaksanakan rekomendasi penelitian ini, diharapkan pihak sekolah dapat bekerjasama dengan pihak yang mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang langkah-langkah model secara detailn TOGAF ADM. Oleh karena itu, pelaksanaannya konsisten dengan rencana dan dapat meminimalkan kesalahan dalam prosesnya. Sekolah juga diharapkan mempersiapkan anggarannya dengan matang karena setiap rekomendasipenulis berupa aplikasi dan infrastruktur membutuhkan biaya yang cukup besar. Anggaran dibuat tidak hanya pada saat akuisisi tetapi juga untuk pemeliharaan.
5.2.2 Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini tidak menguji kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan TOGAF ADM, untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji kesiapan sekolah sebelum merencanakan arsitektur enterprise dengan TOGAF ADM. Setiap langkah dalamTOGAF ADM dapat dieksplorasi lebih lanjut secara terpisah, untuk memberikan model arsitektur perusahaan yang lebih akurat. Setiap rekomendasi implementasi dapat ditelaah lebih lanjut untuk membuat rencana implementasi. Penelitian tambahan juga dapat digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi pengalaman pengguna dari aplikasi yang direkomendasikan dan diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Basaran, D., Ntoutsi, E., & Zimek, A. (2017). Redundancies in data and their effect on the evaluation of recommendation systems: A case study on the Amazon reviews datasets. Proceedings of the 17th SIAM International Conference on
Data Mining, SDM 2017, 390–398.
https://doi.org/10.1137/1.9781611974973.44
Istikomah, & Romadlon, D. A. (2023). Sistem Penjaminan Mutu Pesantren.
Nurmiati, E., & L, E. V. D. I. L. (2020). Menggunakan TOGAF Architecture.
Applied Information Systems and Management, 3(1), 59–68.
Siahaan, M. (2021). Perancangan Enterprise Architecture Sistem Informasi Menggunakan Framework TOGAF ADM 9.2 PT. XYZ. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi Dan Komputer), 10(1), 141–149.
https://doi.org/10.32736/sisfokom.v10i1.1087
SMA Negeri 5 Mataram - Website Resmi. (n.d.). Retrieved June 25, 2024, from https://sman-5-mtr.sch.id/
Surani, D. (2019). STUDI LITERATUR : PERAN TEKNOLOG PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 456–469. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/article/view/5797