MAKALAH
Pengantar Ilmu Perpustakaan
Studi Lapangan ke Perpustakaan Kecil Nagari Andaleh
Oleh :
RIZKI ANANDA 21120002
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Mafardi, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT 2023
KATA PENGANTAR
Bissmilahirrohmanirrahim
Alhamdulillah segala puji syukur hanya untuk Allah yang telah mencurahkan Rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dalam menyusun makalah ini yang berjudul "Studi Lapangan Ke Perpustakaan Nagari Andaleh” Shalawat serta salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW dan keluarganya juga para sahabatnya serta para pengikut nya yang serta sampai akhir zaman.
Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam isi, bentuk maupun susunan kalimatnya akan tetapi berkat bimbingan dan dorangan serta do'a dari berbagai pihak maka kesulitan-kesulitan yang kami hadapi, Alhamdulillah dapat teratasi.
Namun penulis tetap menerima dan mengaharapkan kritik serta saran dari pembaca yang menuju ke arah kebaikan dan kesernpurnaan dalam makalah ini. Semoga apa yang kami usahakan ini kiranya dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca umumnya, Amin.
Padang panjang, 14 Juli 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ...
BAB 1 PENDAHULUAN ...
1.1 Latar Belakang ...
1.2 Batasan Masalah ...
1.3 Rumusan Masalah ...
1.4 Tujuan...
BAB II PEMBAHASAN ...
2.1 Nagari Andaleh ...
2.2 Upaya Untuk Menarik Perhatian Pembaca di Perpustakaan Mini ...
2.3 Upaya Untuk Menumbuhkan Minat Baca Anak di Perpustakaan Mini ...
2.4 Cara Menjaga Kebersihan Perpustakaan Mini ...
BAB III PENUTUP ...
3.1 Kesimpulan...
DAFTAR PUSTAKA ...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpustakaan merupakan salah satu lembaga penting dalam menyediakan akses informasi kepada masyarakat. Dalam era digital seperti sekarang ini, perpustakaan juga perlu mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi agar dapat memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien kepada pengguna. Salah satu aspek penting yang perlu dipahami dalam konteks perpustakaan adalah sistem jaringan informasi. Karena pentingnya perpustakaan ini bagi masyarakat, maka dengan ini kami melakukan studi lapangan ke taman baca yang ada di nagari Andaleh.
1.2 Batasan Masalah
Dengan adanya penulisan makalah ini, maka penulis menetapkan batasan masalahnya ialah mengenal perpustakaan mini atau yang dinamakan konter baca nagari Andaleh
1.3 Rumusan Masalah
Dengan adanya penulisan makalah ini, maka penulis mendapatkan Rumusan Masalah sebagai berikut :
1. Kelebihan dan kekurangan konter baca nagari Andaleh 2. Hal yang harus disediakan oleh perpustakaan nagari Andaleh
1.4 Tujuan
Penulisan makalah ini ialah sebagai laporan dari hasil studi lapangan yang akan saya kirimkan ke dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Nagari Andaleh
Nagari Andaleh merupakan nagari yang terletak di kaki gunung marapi Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar dengan ketinggian lebih kurang 900 meter diatas permukaan laut .
Pada awal nya nagari ini merupakan wilayah dibawah kekuasaan kerajaan pagaruyung yang berada dalam titah tuan gadang batipuah, di nagari ini juga terdapat pohon andemik sumatera yaitu nya KAYU ANDALEH yang berumur lebih kurang 800 tahun berdasarkan penelitian dari fakultas pertanian Universitas Andalas, yang kemudian pohon andaleh ini menjadi ikon nagari andaleh yang dikenal sebelumnya dengan sebutan Andaleh Nagari Bungo. seiring berjalan kayu ini membesar di tengah-tengah perkampungan warga dan pohon ini diberi nama “Kayu Andaleh” dan keluarga mulai bertambah banyak dan nama nagari tersebut diberi nama Nagari Andaleh,
Seperti pribahasa Minangkabau yaitu “Kayu gadang di tangah koto, ureknyo tampek baselo, batangnyo tampek basanda, dahannyo tampek bagantuang, daunnyo tampek balinduang kepanehan dan tampek bataduah kahujanan, buah babungo labek, buah manih bisa dimakan anak nagari, bungonyo harum mamikek hati”
Nagari Andaleh, disamping berperan dalam perjuangan suara rakyat terhadap sentralisasi pemerintahan atau PRRI, juga memiliki julukan yang cukup terkenal dimata masyarakat luar yaitu Nagari Bungo.
Julukan ini diresmikan pada tahun 2006 oleh pemerintah Sumatera Barat (Dirjen Holtikultura dan tanaman hias). Berawal dari salah seorang masyarakat Andaleh yang pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar, dan ia tidak sengaja menemukan sebuah bunga yang indah dan ia merasa bunga tersebut memiliki nilai jual. Bunga yang ditemui tersebut bernama Bunga Suket (Platycerium Coronarium). Kemudian, ia pun mencoba menjual bunga tersebut di pasar. Tidak disangka bunganya laku dengan harga yang cukup tinggi.
Setelah itu, masyarakat ke pasar bunga tersebut untuk ditanami di halaman rumahnya.
Bunga yang ditanam oleh seorang warga tersebut ternyata tumbuh subur dan indah. Lantas, ia melihat sebuah peluang bisnis dari bunga tersebut, dan mencoba untuk menjajakannya di
pasar Padang Panjang. Tak disangka, ternyata bunga tersebut laku terjual di pasaran. pada Tahun 2022 juga Nagari Andaleh menjadi Nagari Berprestasi no Satu di tingkat Provinsi Sumatera Barat dan No 3 di tingkat Nasional.
Di sekitar pohon kayu andaleh ini ada sebuah konter baca yang merupakan hasil karya masyarakat Andaleh dalam rangka untuk meningkatkan literasi masyarakatnya dan menjadi pohon tersebut sebagai ajang wisata dan bersantai, sehingga dibuatlah sebuah taman yang di dalamnya ada sebuah perpustakaan yang dinamakan konter perpustakaan.
Meskipun demikian masih banyak lagi yang harus ditambahkan pada perpustakaan tersebut dan butuh perhatian khusus agar buku dan barang barang yang ada di dalamnya terjaga dengan baik.
2.2 Upaya Untuk Menarik Perhatian Pembaca di Perpustakaan Mini
Untuk menarik perhatian masyarakat dalam membaca di perpustakaan mini, berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:
1. Koleksi yang Menarik: Pastikan perpustakaan mini memiliki koleksi buku yang menarik dan beragam, termasuk buku-buku populer, buku anak-anak, novel, buku nonfiksi, dan lain-lain. Perhatikan minat dan kebutuhan masyarakat setempat dalam memilih koleksi, sehingga mereka merasa tertarik untuk membaca.
2. Penyusunan yang Menarik: Susun buku-buku dengan cara yang menarik dan mudah diakses. Gunakan rak buku yang eye-catching atau kemas buku dengan cover yang menarik untuk menarik minat pengunjung.
3. Program Baca Rutin: Selenggarakan program baca rutin, seperti kelompok membaca, klub buku, atau diskusi buku. Program ini akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman membaca, sehingga dapat meningkatkan minat membaca mereka.
4. Kegiatan Kreatif: Selenggarakan kegiatan kreatif yang berhubungan dengan membaca, seperti lomba menulis, lomba baca puisi, atau workshop menulis. Ini dapat mendorong kreativitas dan minat membaca masyarakat.
5. Bacaan Tematik: Sesuaikan koleksi dengan tema atau topik yang sedang populer atau relevan di masyarakat. Misalnya, jika ada film atau buku terkenal yang sedang tren, sediakan buku-buku terkait di perpustakaan mini untuk menarik minat pengunjung.
6. Promosi dan Sosialisasi: Lakukan promosi dan sosialisasi tentang keberadaan perpustakaan mini di masyarakat. Gunakan media sosial, brosur, atau undangan kegiatan untuk memberitahu masyarakat tentang kegiatan dan koleksi yang ada di perpustakaan mini.
7. Kolaborasi dengan Komunitas: Jalin kerjasama dengan komunitas lokal, seperti sekolah, kelompok usia, atau organisasi masyarakat. Dengan melakukan kolaborasi, perpustakaan mini dapat mengadakan kegiatan bersama yang dapat meningkatkan minat membaca masyarakat.
8. Ruang Nyaman: Pastikan perpustakaan mini memiliki ruang yang nyaman dan tenang untuk membaca. Sediakan kursi yang nyaman, pencahayaan yang cukup, dan suasana yang kondusif untuk membaca.
9. Layanan Bantuan: Sediakan layanan bantuan dan panduan bagi pengunjung yang membutuhkan. Pustakawan atau staf perpustakaan mini dapat membantu pengunjung
dalam mencari buku atau memberikan rekomendasi bacaan yang sesuai dengan minat mereka.
Dengan upaya-upaya ini, diharapkan perpustakaan mini dapat menarik perhatian masyarakat dalam membaca dan menjadi tempat yang diminati untuk mendapatkan buku dan kegiatan membaca.
2.3 Upaya Menumbuhkan Minat Baca Anak di Perpustakaan Mini
Untuk menumbuhkan minat baca anak di perpustakaan mini, berikut beberapa jenis buku yang sebaiknya dikoleksi:
1. Buku Cerita Anak: Sediakan berbagai macam buku cerita anak dengan berbagai tema dan genre, seperti cerita dongeng, cerita binatang, cerita fiksi, dan sebagainya. Buku cerita anak akan membantu anak-anak membangun imajinasi dan kecintaan mereka terhadap membaca.
2. Buku Bergambar: Buku bergambar dengan ilustrasi yang menarik akan menarik minat anak-anak untuk membaca. Pilih buku dengan gambar yang berkualitas dan mendukung cerita yang disampaikan.
3. Buku Aktivitas: Buku aktivitas, seperti buku mewarnai, teka-teki, dan buku kegiatan lainnya, dapat membuat anak-anak terlibat aktif dalam membaca dan belajar. Buku- buku ini dapat memberikan kesenangan dan tantangan bagi anak-anak.
4. Buku Nonfiksi: Sediakan buku nonfiksi yang sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman anak-anak. Misalnya, buku tentang hewan, alam, sains, sejarah, atau bidang lain yang menarik bagi mereka. Buku nonfiksi dapat membantu anak-anak memperluas pengetahuan mereka dan membangun minat mereka dalam pembelajaran.
5. Buku Bilingual: Sediakan buku-buku yang ditulis dalam dua bahasa, misalnya bahasa lokal dan bahasa Inggris. Buku bilingual dapat membantu anak-anak dalam meningkatkan kemampuan bahasa mereka sambil membaca dan menikmati cerita.
6. Buku Pop-up atau Interaktif: Buku pop-up atau buku dengan elemen interaktif, seperti flap atau suara, dapat meningkatkan minat anak-anak dalam membaca. Buku-buku ini memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan dan menarik.
7. Buku Pemenang Penghargaan: Cari buku-buku yang memenangkan penghargaan atau rekomendasi dari organisasi atau lembaga yang terpercaya. Buku-buku ini biasanya memiliki kualitas cerita yang baik dan dapat menarik minat anak-anak.
8. Buku Berdasarkan Minat dan Usia: Perhatikan minat dan usia anak-anak dalam memilih buku. Sesuaikan koleksi dengan minat dan usia mereka untuk memastikan buku-buku yang disediakan dapat menarik minat mereka.
Selain jenis buku di atas, penting juga untuk memperbarui koleksi secara berkala dan menyesuaikan dengan perkembangan tren dan minat anak-anak. Libatkan anak-anak dalam proses pemilihan buku dan dengarkan feedback mereka untuk terus meningkatkan koleksi perpustakaan mini dan memenuhi kebutuhan mereka.
2.4 Cara Menjaga Kebersihan Perpustakaan Mini
Untuk menjaga kebersihan perpustakaan mini, berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:
1. Rutin Membersihkan: Lakukan pembersihan rutin di seluruh area perpustakaan mini, termasuk rak buku, meja, kursi, dan area umum lainnya. Bersihkan debu, kotoran, dan sampah yang ada menggunakan alat pembersih seperti sapu, pel, dan vacuum cleaner.
2. Menjaga Kebersihan Koleksi: Periksa secara berkala kondisi koleksi buku dan bahan pustaka, dan lakukan pembersihan jika diperlukan. Bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada buku menggunakan kain lembut atau kuas halus.
3. Menyediakan Tempat Sampah: Sediakan tempat sampah yang cukup di berbagai area perpustakaan mini, termasuk ruang baca, meja, dan area umum lainnya. Pastikan tempat sampah selalu kosong dan bersih dengan mengosongkannya secara teratur.
4. Mengatur Tata Letak: Atur tata letak perpustakaan mini dengan baik agar pengunjung dapat dengan mudah menemukan tempat sampah dan membuang sampah pada tempatnya. Pastikan tempat sampah terlihat jelas dan mudah diakses oleh pengunjung.
5. Menggunakan Penjaga Kebersihan: Bekerjasama dengan petugas kebersihan atau jasa pembersihan untuk membersihkan dan merawat area perpustakaan mini secara
profesional. Pastikan petugas kebersihan terlatih dan memiliki jadwal pembersihan yang teratur.
6. Edukasi Pengunjung: Sosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan perpustakaan mini kepada pengunjung. Ajarkan mereka bagaimana menjaga kebersihan dengan baik, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak buku, dan mencuci tangan sebelum dan setelah membaca.
7. Menggunakan Pelindung Buku: Gunakan pelindung buku atau plastik pelindung pada buku-buku di perpustakaan mini. Hal ini akan membantu melindungi buku dari noda atau kerusakan yang dapat terjadi akibat tangan yang kotor atau makanan dan minuman yang tumpah.
8. Menjaga Kebersihan Udara: Pastikan sirkulasi udara yang baik dengan menyediakan ventilasi yang memadai. Bersihkan atau ganti filter udara secara teratur untuk menjaga udara di perpustakaan mini tetap segar dan bersih.
9. Melakukan Inspeksi Rutin: Lakukan inspeksi rutin untuk memastikan kebersihan perpustakaan mini terjaga dengan baik. Identifikasi area yang membutuhkan pembersihan lebih lanjut atau perbaikan.
10. Melibatkan Komunitas: Ajak komunitas lokal, sukarelawan, atau anggota perpustakaan mini untuk turut serta dalam menjaga kebersihan perpustakaan. Selain membantu dalam pembersihan, ini juga dapat membangun rasa memiliki dan kepedulian terhadap perpustakaan mini.
Dengan menjaga kebersihan perpustakaan mini, pengunjung akan merasa nyaman dan terhindar dari risiko kesehatan. Kebersihan yang terjaga juga akan mempertahankan kualitas koleksi buku dan bahan pustaka dalam jangka panjang.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pustakaan tradisional adalah institusi yang menyediakan akses kepada masyarakat umum untuk membaca, belajar, dan melakukan penelitian dengan menggunakan koleksi buku dan bahan pustaka lainnya. Perpustakaan tradisional memiliki peran penting dalam mempromosikan minat baca, pendidikan, serta penyebaran pengetahuan dan informasi.
Perpustakaan tradisional biasanya memiliki berbagai jenis koleksi, termasuk buku- buku dalam berbagai genre, majalah, surat kabar, dan bahan pustaka lainnya. Koleksi ini dapat mencakup berbagai topik dan disesuaikan dengan kebutuhan dan minat anggota perpustakaan. Selain itu, perpustakaan tradisional juga dapat menyimpan koleksi khusus, seperti arsip sejarah, koleksi langka, atau bahan pustaka khusus lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi studi lapangan ke nagari Andaleh