Implementasi Ayat Musyawarah Dalam Musyawarah Desa di Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma (Living Quran Study). MA. Dalam tulisan ini dikaji salah satu permasalahan yaitu “Bagaimana melakukan ayat musyawarah dalam musyawarah desa di Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma”. Informan dalam penelitian ini adalah peserta yang mengikuti musyawarah di Desa Musrenbang Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ayat-ayat musyawarah di desa Musrenbang di Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma dengan hidup berdampingan dengan masyarakat berarti ikut serta dalam kegiatan musrenbang tersebut dan disitulah ayat-ayat musyawarah dapat terwujud. dilaksanakan dalam Musrenbang. Vokal bahasa Arab, seperti halnya vokal Indonesia, terdiri atas vokal tunggal atau monoftong dan vokal ganda atau diftong.
Ta‟Marbūtah
Jika perkataan terakhir dengan ta' marbūtah diikuti dengan perkataan yang menggunakan perkataan "al" dan kedua-dua perkataan itu dibaca secara berasingan, maka ta'. Syaddah atau tasydid, yang dalam sistem tulisan Arab ditunjukkan dengan tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah ditunjukkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang menerima tanda syaddah.
Kata Sandang
لا
- Penulisan Kata
- Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang berlaku dalam
- Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid
- Konsonan Tunggal
- Vokal
- Ta‟Marbūtah
- Kata Sandang
- Penulisan Kata
- Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti yang
- Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu tajwid
Walaupun tidak terdapat huruf besar yang diketahui dalam sistem tulisan Arab, huruf tersebut juga digunakan dalam transliterasi ini. Penggunaan huruf besar seperti yang terdapat dalam EYD, termasuk = huruf besar digunakan untuk menulis huruf pertama nama peribadi dan permulaan ayat. Jika nama peribadi didahului dengan nama panggilan, huruf besar mesti sentiasa menjadi permulaan nama peribadi, bukan huruf pertama nama panggilan.
Penggunaan huruf kapital karena Allah hanya berlaku apabila aksara arabnya sudah lengkap dan apabila aksara tersebut digabungkan dengan kata lain sehingga ada kata lain yang dihilangkan maka tidak digunakan huruf kapital. Artikel dalam aksara Arab ditandai dengan huruf, mis. Dalam transliterasi ini, artikel tidak dibedakan berdasarkan artikel yang diikuti huruf syamsiyah dan artikel yang diikuti qomariyyah. Artikel yang diikuti huruf syamsiyyah semuanya ditranskripsikan dengan bunyi “al”, demikian pula artikel yang diikuti huruf qamariyyah.
Artikel yang diikuti huruf qomariyyah ditransliterasi menurut kaidah yang telah digariskan sebelumnya dan menurut bunyinya. Apabila diikuti dengan huruf syamsiyyah atau huruf qomariyyah, artikel tersebut ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda hubung.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN DAN HASIL
Implementasi Ayat Musyawarah Pada Musrenbang Desa Di Desa Taba
1 BAB I
2 dalam penyelesainya diperundingkan dan dipertimbangkan sehingga akan diambil pendapat
3 Hukum Islam mengatakan bahwa musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud
4 Abd Al-Hamid Ismail Al-Anshari mengatakan, bahwa musyawarah adalah eksplorasi
5 musyawarah bisa disebut Majelis Syura atau dengan bahasa yang populis Majelis
S Al-Baqarah (2) : 233
S Ali-Imran (3) : 159
6 mencibir kesalahan sahabat-sahabatnya dan Nabi tetap bermusyawarah baik dalam keadaan
S Asy-Syura (42) : 38
7 Rasyid Ridha mengomentari dari lafadz fi al-amri bahwa lapangan musyawarah disini
8 memilih satu lokasi untuk pasukan kaum muslimin dalam perang badar, sahabt beliau, Al-
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian 1. Secara Teori
Kajian Pustaka
10 mengambil beberapa kesimpulan, di antaranya: Berdasarkan tema kisah, ayat-ayat yang
11 pelaksanaan rapat Musrembang di Desa Manurung masih kurang aktif dan masih perlu
Sistematika Penulisan
12 bagi pembaca dalam mengetahui alur pembahasan yang terkandung di dalam skripsi. Adapun
13 BAB II
Ketiga, Al-Qur'an yang hidup juga dapat diartikan bahwa Al-Qur'an bukan sekedar kitab, melainkan sebuah kitab. Ketiga, Al-Qur’an yang hidup juga dapat diartikan bahwa Al-Qur’an bukan sekedar kitab, melainkan “kitab yang hidup” yang muncul dalam kehidupan sehari-hari dengan sangat nyata dan nyata dan bermacam-macam, tergantung. dalam hidup.41. Menurut Muhammad Yusuf, beliau mengatakan, “Respon masyarakat (realitas) terhadap Al-Qur’an dapat dikaitkan dengan Al-Qur’an yang hidup.”
Kedua Al-Qur'ān dipandang oleh masyarakat sebagai ilmu (ilmu) dalam bidang profan (sakral) di satu sisi dan sebagai kitab petunjuk (huda) yang bernilai sakral di sisi lain.42. Living Qur’an juga dapat diartikan gejala-gejala yang muncul di masyarakat berupa pola-pola perilaku yang bersumber atau merespon makna nilai-nilai Al-Qur’an. Bentuk respon masyarakat terhadap teks Al-Qur'an adalah penerimaan masyarakat terhadap teks Al-Qur'an tertentu dan tafsir tertentu.
Teks Al-Quran yang hidup di masyarakat disebut dengan living Quran, sedangkan penerapan tafsir tertentu di masyarakat dapat disebut dengan tafsir yang hidup.43. Dengan adanya living qur’an yang merupakan wujud al-qur’an yang dipahami secara kontekstual oleh masyarakat muslim. Oleh karena itu, living Qur'an merupakan kajian atau penelitian ilmiah terhadap berbagai peristiwa sosial yang berkaitan dengan kehadiran Al-Qur'an atau keberadaan Al-Qur'an di kalangan umat Islam tertentu.44 Pemahaman Al-Qur'an secara kontekstual akan ' berdampak pada kehidupan sosial masyarakat yang sarat dengan nilai-nilai Al-Quran.
Pada dasarnya menghayati Al-Qur'an adalah mempelajari Al-Qur'an dari masyarakat dan fenomena nyata dari fenomena sosial. Jadi living Qur'an tetaplah kajian Al-Qur'an, namun sumber datanya bukan wahyu, melainkan fenomena sosial atau fenomena alam. Jika kajian terhadap living Qur'an masih menggunakan wahyu sebagai sumber data utamanya, maka ia masih belum bisa disebut sebagai living Qur'an, melainkan kajian kaidah, teologi, syariah, atau Al-Qur'an murni.45 .
41 Heddy Shri Ahimsta Putra, The Living Qur'an: Berbagai Perspektif Antropologi, di Surat Kabar (Walisongo juga bisa dilihat dari surat kabar, Didi Junaedi, The Living Qur'an: Pendekatan Baru dalam Kajian Al-Qur'an (A Studi Kasus di Pondok Pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa Kalimukti Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon), 45 Magfiroh, Ad-Darb dalam Surah Al-Qur'an An-Nisa: 34 Perspektif Gender (Mempelajari Living Qur'an an dalam Masyarakat Pahlawan Kota Palembang) Skripsi Palembang : Universitas Raden Fatah, 2019), hal. Lihat lebih lengkap Ahmad 'Ubaydi Hasbi, The Living Qur'an-Hadits, (Ciputat: Maktabah Darus Sunnah, 2019), hal.
15 Berdasarkan penjelasan yang ada diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa
Sejarah Living Qur’an
16 Living Qur‟ān yang dilakukan sahabat berbentuk pengamatan seperti ketika para
Manfaat Kajian Living Qur’ ā n
17 apa pesan Al-Qur'an, maka dapat menyadarkan dan mengajak mereka pada fungsi Al-Qur'an.
17 apa pesan dari Al-Qur‟ān, maka dapat menyadarkan dan mengajak mereka bahwa fungsi Al-
Objek Kajian Living Qur’ ā n
18 Secara filosofis, setiap disiplin ilmu haruslah memiliki objek yang dijadikan sebagai
Definisi Musyawarah
19 mencangkup segala sesuatu yang dapat diambil atau dikeluarkan dari yang lain (termasuk
20 Hadist) maupun tatacara pelaksanaan persoalan yang sudah ada nashnya. Seperti
Ayat-Ayat Musyawarah
Ayat ini mengandung nilai renungan, yaitu: Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan tidak membenarkan perilaku tergesa-gesa. Perilaku tergesa-gesa menyebabkan seseorang menjadi ceroboh, ceroboh, gegabah dan tidak dewasa dalam pertimbangan yang dibuat. Ayat ini diturunkan sebagai pujian kepada kelompok Muslim Madinah (Anshors) yang bersedia membela Nabi SAW. umumnya untuk setiap kelompok yang mengadakan diskusi.
Musyawarah merupakan tradisi yang perlu dikembangkan karena memberikan ruang terbukanya potensi-potensi yang muncul dari masyarakat sekitar kita, namun komitmen dalam melaksanakan dan kepatuhan terhadap hasil musyawarah jauh lebih utama, dan bertawakal kepada Allah dilakukan dengan komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan hasil musyawarah. Ayat-ayat ini menyebutkan berbagai sifat manusia yang Allah janjikan pahala kekal di sisi-Nya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa salah satu ciri orang beriman yang bertawakal kepada Allah adalah mereka yang mengembangkan tradisi musyawarah dalam urusannya.
Sebab itulah Imam Hasan Bashri berkata: “Tidak ada orang yang bermusyawarah melainkan mereka mencari jalan keluar”.65. Tidak semestinya ramai yang menyertai rundingan, tetapi rundingan juga boleh dijalankan dengan penyertaan seorang sahaja. Sebagaimana yang Nabi lakukan dengan al-Hubabi ibn al-Mundzir berkenaan pemilihan tempat yang strategik dalam Perang Badar dan Nabi menerima pendapatnya.
Perkara yang sama dilakukan kepada Salman al-Farisi berkaitan dengan penggalian terusan semasa perang Khandaq. Musyawarah mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat dan Islam sangat memperhatikan unsur ini, sehingga salah satu nama huruf dalam Al-Qur’an ada. 22 yang dinamakan Surah al-Syura dan ayat yang kita kaji ini merupakan salah satu daripada ayat tersebut.
22 yang bernama surat al-Syura dan ayat yang kita kaji ini adalah salah satu ayat yang
Dan jika keduanya hendak menikah (sebelum dua tahun) dengan persetujuan dan musyawarahnya, maka tidak ada dosa bagi keduanya”. Ayat ini membicarakan tentang bagaimana seharusnya hubungan suami isteri ketika membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah rumah tangga dan ini berkaitan dengan anak-anak, seperti menangani pengurusan anak.70 Al-Quran memberi petunjuk bahawa perkara ini dan juga isu-isu lain harus. dibincangkan dengan lebih baik antara suami dan isteri. Selepas itu, penyusuan susu ibu tidak lagi memberi kesan kepada mahram.71 Kebanyakan imam berpendapat bahawa penyusuan susu ibu tidak menjadi mahram melainkan bayi yang disusui itu juga berumur 2 tahun dan terdapat anak yang disusukan oleh seorang wanita, manakala umurnya melebihi 2 tahun. tua. maka penyusuan tidak menjadikan mahramnya.mahram baginya.
Ayat ini mengatakan: Artinya, jika ayah dan ibu bayi itu sepakat untuk menyapih anaknya sebelum anak itu berumur 2 tahun, dan keduanya berpendapat bahwa keputusan itu bermanfaat bagi bayinya, dan keduanya membicarakan hal ini terlebih dahulu dan mengambil keputusan. persetujuan., maka tidak ada dosa bagi salah satu dari mereka yang berbuat demikian. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila hanya dilakukan oleh salah satu pihak maka dianggap tidak cukup, dan tidak boleh salah satu pihak memaksakan kehendaknya dalam hal ini tanpa persetujuan pihak yang lain. Dalam firman Allah: “Jika keduanya ingin membiasakan (sebelum dua tahun) dengan persetujuan dan musyawarah mereka, maka tidak ada dosa bagi keduanya.”
Jika kedua orang tua sepakat untuk menyapih sebelum dua tahun, dan keduanya melihat manfaat menyapih setelah keduanya berdiskusi, maka kedua belah pihak tidak berdosa. 71 Asnawati, Ibrahim Bafadhol, Ade Wahidin, Tafsir Ibnu Katsir dalam Memberikan ASI Pada Anak Dalam Perspektif Al-Qur'an, Al Tadabbur: Jurnal Ilmu dan Tafsir Al-Quran Vol: 04 No.
24 Dalam bermusyawarah untuk mengambil keputusan tentu disertai dengan berbagai
25 dan tidak mencibir kesalahan sahabat- sahabatnya dan Nabi tetap bermusyawarah baik
26 bermusyawarah sebelum perang Uhud, apakah beliau tetap berada di Madinah atau
27 dimusyawarahkan, dan merupakan sunnah Rasulullah dan para sahabat serta sudah
30 Dewan Konstituante. Kedua, dasar hukum pelaksanaan demokrasi pemilu di Indonesia
31 BAB III
Waktu dan Lokasi Penelitian
Subjek/Informan Peneltian
Data Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data a. Pengamatan (Observasi)
33 Yaitu bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi
Teknik Keabsahan Data
35 remang atau belum ada kejelasan sehingga setelah melakukan suatu penelitian sudah
36 BAB III
Waktu dan Lokasi Penelitian
Subjek/Informan Peneltian
Data Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data d. Pengamatan (Observasi)
38 Yaitu bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi
Teknik Keabsahan Data
40 remang atau belum ada kejelasan sehingga setelah melakukan suatu penelitian sudah
Al-Mu‟jam Al-Mufahras Li Al Fazh Al-Qur‟an Al-Karim, Bejrut: Dar Al-Fikr. Al-Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir Al-Qur'an Al-Hakim Al-Manar IV, Bejrut: Dar Al-Ma'arif,. Fath al-Qadir al-Jami‟ Baina Fanmai al-Riwayah wa al-Darayah min „Ilmi al-Tafsir, Juz 1, Bejrut: Dar al-Fikr.
Mencium dan Menyentuh Al-Qur'an Upaya Mengembangkan Al-Qur'an Melalui Living Qur'an, Jurnal, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, Shuf Vol. Sejarah Perbincangan Dalam Al-Qur'an (Kajian Sejarah Perundingan Saudara Yusuf dan Ratu Saba'), Makalah. Junaedi, Didi, The Living Qur'an: Pendekatan Baru Kajian Al-Qur'an (Studi Kasus Pondok Prsanteren As-Siroj Al-Hasan Desa Kalimukti Dist.
Ad-Darb dalam Al-Qur'an Surah An-Nisa: 34 Tafsir Gender (Kajian Living Qur'an di Masyarakat Pahlawan Kota Palembang, Skripsi, Palembang: Universitas Raden Fatah. Qhutub, Sayyid, Tafsir Fi Zilal Al -Qur'an, Juz IV, Beirut: Dar al-Ma'rifah, t.d.