Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan buku ini, sehingga buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Sekian perkenalan saya, semoga dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh semua pihak yang berkepentingan, terima kasih.
Latar Belakang
Tujuan dan Sasaran
Fungsi tujuan tersebut antara lain sebagai dasar perumusan kebijakan dan strategi penataan ruang, memberikan arahan bagi penyusunan indikasi program utama, dan sebagai dasar penetapan ketentuan pengendalian penggunaan lahan daerah. Tujuan pelaksanaan pengelolaan pemanfaatan ruang adalah untuk menjamin pemanfaatan ruang berlangsung sesuai dengan rencana tata ruang. “Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan dengan penetapan rencana zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pemberian sanksi.”
Sehingga fungsi pengendalian pemanfaatan ruang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan rincian rencana yang ada untuk selanjutnya digunakan untuk menciptakan penataan ruang yang teratur. Izin pemanfaatan ruang diberikan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan umum; menghindari eksternalisasi negatif; dan memastikan penggunaan ruang sesuai dengan rencana tata ruang, standar, dan kualitas minimum tertentu. Izin diberikan kepada calon pengguna ruang yang akan melakukan kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan/jalur berdasarkan petunjuk rencana tata ruang.
Dalam memanfaatkan ruang, setiap orang wajib menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan; ruang yang dimanfaatkan sesuai izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; mematuhi ketentuan yang diatur dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang; dan menyediakan akses ke area tersebut melalui. Petunjuk sanksi bagi pemohon izin pemanfaatan ruang yang tidak memenuhi ketentuan izin pemanfaatan ruang yang diminta;
Ruang Lingkup
Persyaratan Menempuh Studio Perencanaan Wilayah
Laporan Akhir Sanggar Perencanaan Wilayah diselesaikan dalam 1 (satu) semester sesuai kalender akademik, dengan selalu berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Kajian Perencanaan Wilayah. Oleh karena itu analisis sosiokultural diperlukan dalam perencanaan pembangunan daerah. Pemusatan kegiatan pada suatu daerah terjadi karena pertumbuhan dan pembangunan daerah sangat kuat. Berisi tentang kondisi makro lokasi yang dipilih, dimana informasi masukannya mendukung Sanggar Perencanaan Wilayah untuk dilaksanakan.
Tertulis dalam lampiran yang menjelaskan buku-buku yang akan dijadikan acuan utama dalam buku Laporan Akhir Studio Perencanaan Wilayah. Dengan demikian, penciptaan kawasan lindung merupakan salah satu bentuk pengaturan pemanfaatan ruang pada kawasan lindung seperti rehabilitasi kawasan, konservasi, penelitian dan pendidikan, wisata alam dan bentuk pemanfaatan hasil hutan mangrove secara lestari lainnya. Secara umum indikasi program yang disusun terdiri dari sektor/subsektor yang berkaitan langsung dengan pemanfaatan ruang (sebagai implikasi rencana tata ruang yang telah disusun) beserta lokasi pelaksanaan program, lembaga pengelola, dan kemungkinan sumber pendanaan. dana. yang dapat diperoleh dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan swasta.
Mekanisme pengendalian pemanfaatan ruang di atas, pertama melalui mekanisme pelaporan, meliputi mekanisme pemberian informasi obyektif mengenai pemanfaatan ruang yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang, mekanisme pemantauan yang meliputi observasi, pemeriksaan cermat terhadap perubahan termasuk kualitasnya. . penataan ruang dan lingkungan hidup yang tidak sesuai dan dilaksanakan oleh instansi yang berwenang, serta dilakukan mekanisme evaluasi untuk mengevaluasi kemajuan kegiatan pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan penataan ruang yang ditetapkan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang. dilakukan. . Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan upaya untuk melakukan tindakan agar rencana pemanfaatan ruang, meliputi pemanfaatan lahan, pemanfaatan air, pemanfaatan udara, dan pemanfaatan sumber daya alam lainnya pada kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan perdesaan, dan perkotaan dapat terwujud.
Persayaratan Administratif
Jangka Waktu Studio
PRINSIP DASAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH
Keterkaitan Ilmu Lain dalam Perencanaan Wilayah
Perencanaan pembangunan daerah pada dasarnya adalah upaya untuk menerapkan konsep-konsep pembangunan ekonomi pada dimensi keruangan, sehingga perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu akumulasi yang tidak terputus dari konsep-konsep pembangunan ekonomi yang melihat peluang dan penawaran (opportunity and supply side), yaitu dari kemampuan atau potensi yang dimiliki. wilayah untuk berkembang, dan dari perspektif permintaan sebagai peluang (sisi permintaan ± peluang pasar) untuk dibangun. Oleh karena itu, analisis sumber daya alam baik dari segi kuantitas, kualitas dan sebarannya merupakan masukan penting bagi kegiatan perencanaan pembangunan daerah.
Konsep Wilayah
Konsep wilayah ini dilihat dari segi geografis (deskripsi alam) dimana wilayah ini dibatasi berdasarkan keseragaman internal. Konsep wilayah ini dilihat dari segi fungsional, dimana wilayah secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat dan daerah belakang (dalam negeri).
KERANGKA ACUAN KERJA
Contoh Proposal Studio
Pertumbuhan ekonomi merupakan elemen penting dalam proses pembangunan daerah yang masih menjadi tujuan utama dalam rencana pembangunan di samping pembangunan sosial. Untuk dapat mengukur tingkat keberhasilan pembangunan khususnya di bidang perekonomian, maka salah satu alat yang dapat dijadikan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah melalui penyajian angka pendapatan daerah. Hakikat teori dasar ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi suatu daerah/kota ditentukan oleh ekspor (barang dan jasa) daerah tersebut;
Rencana tata ruang merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang digambarkan dalam sistem perencanaan kota wilayah dan jaringan sarana dan prasarana penghubung wilayah. Penerapan mekanisme perizinan yang efektif akan memudahkan pengendalian pembangunan dan membatasi pelanggaran tata ruang. Insentif merupakan sarana atau upaya pemberian penghargaan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan rencana tata ruang.
Sedangkan disinsentif merupakan alat untuk mencegah, membatasi tumbuhnya atau berkurangnya kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. Penetapan sanksi terhadap pelanggaran penataan ruang bertujuan agar terselenggaranya penataan ruang secara teratur dan ditaatinya peraturan perundang-undangan di bidang penataan ruang.
ISU DAN PERMASALAHAN
Kriteria Isu dan Permasalahan
DESAIN SURVEY
Identifikasi Kebutuhan Data
Definisi lain dari pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi terjadi ketika output per kapita meningkat. Teori pertumbuhan ekonomi regional menganalisis suatu wilayah sebagai sistem perekonomian terbuka yang terhubung dengan wilayah lain melalui aliran faktor produksi dan pertukaran barang. Oleh karena itu, pembahasan mengenai struktur dan faktor-faktor penentu pertumbuhan daerah akan menjadi sangat penting bagi pemerintah daerah dalam menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
Kemungkinan masuk dan keluarnya tenaga kerja dan modal menyebabkan perubahan laju pertumbuhan ekonomi daerah.
Perangkat Survey
KOMPILASI DAN DATA HASIL SURVEY
Penyajian Data
Secara umum, dua analisis besar akan dilakukan pada Wilayah Rencana, yaitu analisis kapasitas tanah dan analisis kesesuaian tanah. Sebelum kedua analisis tersebut dilakukan, disusun Satuan Kapasitas Lahan (SKL), yaitu survei yang dilakukan untuk melihat kapasitas fisik geografis suatu wilayah, sehingga dapat dikembangkan kaitannya dengan aspek fisik dan geologi. Terkait hal tersebut telah diterbitkan sembilan SKL, yaitu SKL kemudahan pekerjaan, SKL kestabilan lereng, SKL kestabilan pondasi, SKL ketersediaan air, SKL morfologi, SKL ketersediaan air, SKL kemudahan pekerjaan, SKL kemudahan pekerjaan, SKL kemudahan pekerjaan, SKL kemudahan pekerjaan, SKL kemudahan pekerjaan, SKL kemudahan pekerjaan, SKL kemudahan pekerjaan, SKL kemudahan pekerjaan erosi, SKL untuk bencana dan SKL untuk drainase.
Analisis Kemampuan Lahan
Analisis Kesesuaian Lahan
Analisis kesesuaian lahan bertujuan untuk mengetahui potensi penggunaan lahan untuk satu atau lebih aset. Menurut konsep penilaian lahan yang dikembangkan oleh FAO (1976), pembagian lahan menjadi sesuai dan tidak sesuai adalah pengklasifikasian kesesuaian lahan ke dalam kategori spesies yang masing-masing diberi simbol S dan N. Masing-masing kelas kemudian dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan batasan atau batasannya. faktor penghambat (karakteristik lahan) dalam kategori satuan.
Berdasarkan konsep ini, kemudian dikembangkan kriteria untuk menilai kesesuaian lahan untuk berbagai jenis tanaman, baik untuk tanaman tahunan yang mencakup hasil hutan, perkebunan dan buah-buahan, maupun untuk tanaman tahunan yang mencakup tanaman sekunder dan sayuran.
ANALISIS KEPENDUDUKAN
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses dimana terjadi peningkatan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Menetapkan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensi yang mencakup perubahan-perubahan besar seperti perubahan struktur perekonomian, perubahan sosial, pengurangan atau penghapusan kemiskinan, pengurangan kesenjangan dan pengangguran dalam rangka pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu laju pertumbuhan yang dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan yang terjadi dan merupakan indikator penting bagi daerah untuk menilai keberhasilan pembangunan.
Perkembangan dan pertumbuhan perekonomian suatu daerah akan lebih cepat apabila mempunyai keunggulan absolut yaitu kaya akan sumber daya alam dan mempunyai keunggulan komparatif jika suatu daerah lebih efisien dibandingkan daerah lain dalam melakukan kegiatan manufaktur dan komersial.
ANALISIS EKONOMI WILAYAH
Pendapatan Regional
Pendapatan daerah diartikan sebagai nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan perekonomian daerah tersebut dalam satu tahun, sedangkan pendapatan daerah menurut Tarigan adalah tingkat pendapatan masyarakat di wilayah yang dianalisis. Besar kecilnya pendapatan daerah dapat diukur dari total pendapatan daerah atau rata-rata pendapatan masyarakat di daerah tersebut. BRDP adalah besarnya nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu daerah selama jangka waktu tertentu.
Analisis Ekonomi Basis
Penetapan kawasan lindung bertujuan untuk mengatur hubungan antara berbagai kegiatan pembangunan dengan fungsi ruang yang ada guna mencapai pemanfaatan kawasan secara optimal sesuai dengan daya dukungnya. Kawasan lindung yang optimal dicapai sesuai dengan kriteria dan peraturan yang berlaku mengenai kawasan lindung. Tujuan perencanaan fisik kawasan merupakan arah terwujudnya ruang kawasan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.
Kebijakan kawasan kota merupakan suatu arah tindakan yang harus ditetapkan guna mencapai tujuan perencanaan kawasan kota, adapun fungsi kebijakan antara lain sebagai landasan merancang strategi perencanaan kawasan kota, sebagai landasan merancang perencanaan fisik kawasan perkotaan dan rencana struktur, memberikan petunjuk penyusunan spesifikasi program utama dan sebagainya. Sanksi terhadap pelanggaran perencanaan fisik diberikan berdasarkan besar kecilnya dampak yang ditimbulkan oleh pelanggaran perencanaan fisik; nilai manfaat pemberian jenis sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran perencanaan fisik; dan kerugian masyarakat akibat pelanggaran tata ruang. Pemanfaatan ruang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang dinyatakan sebagai milik umum oleh undang-undang;
ANALISIS SARANA WILAYAH
Analisis Perhitungan Sarana Wilayah
ANALISIS PRASARANA WILAYAH
Kelistrikan
Khusus untuk lingkungan properti, persyaratan gardu induk diperhitungkan: Medan listrik yang dapat dijangkau gardu induk standar = 6.257 m2 atau dibulatkan menjadi 0,5 Ha untuk 1 gardu induk. Untuk bangunan perkantoran/layanan/toko diperlukan satu gardu induk khusus untuk setiap luas lantai bangunan 1.000 m2 atau 50.000 m2.
Telekomunikasi
Hal-hal yang tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan yang harus dimasukkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah: Rencana pola ruang wilayah kabupaten adalah rencana pembagian pembagian ruang dalam wilayah kabupaten, termasuk pembagian ruang untuk wilayah kabupaten. fungsi perlindungan dan budidaya. Rencana pola tata ruang Kabupaten harus dituangkan dalam peta rencana pola tata ruang Kabupaten dalam skala atau lebih besar dengan sistem koordinat geografis.
Hal ini berlaku pada setiap pola tata ruang di wilayah kabupaten, dimana uraian zona (subzona) pada hierarki 3 dicantumkan dalam pedoman peraturan zonasi.
Kebutuhan dan Pengelolaan Air Bersih
ANALISIS STRUKTUR DAN POLA RUANG
Analisis Pola Ruang