No. STUDI LITERATUR TRANS STUDIO MALL 23 PASKAL SHOPPING CENTER 1. LOCATION
Lokasi merupakan penentu daya tarik suatu pasar modern. Faktor lokasi sangatlah penting baik bagi developer/investor sebagai pihak yang menentukan lokasi pasar modern, maupun tenant di dalamnya.
Faktor- factor yang mempengaruhi investor memilih lokasi pembangunan pasar modern adalah aksesibilitas, specific site, kebijakan zonasi (Berman & Evan, 2001).
Pertimbangan pemilihan lokasi pasar modern adalah konsumen,
aksesibilitas, lokasi pesaing dan cost.
Dimensi pemilihan lokasi sangat luas.
Pemilihan lokasi melibatkan aspek ekonomi, kondisi geografi,
perencanaan kota, dan perilaku konsumen. Dengan pemilihan lokasi yang berbeda dapat menimbulkan dampak yang berbeda pula, baik positif maupun negatif. Terdapat zona atau lokasi yang dapat menarik konsumen lebih dari lokasi lainnya.
Zona-zona tersebut antara lain zona primer, zona sekunder dan zona pinggir. Hal tersebut ditentukan oleh penggunaan lahan di suatu kota
(Gilbert, 2003).
Jl. Jendral Gatot Subroto No.289 A, Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat (40273)
Jl. Pasir Kaliki No.25-27, Kb. Jeruk, Kec. Andir, Kota
Bandung, Jawa Barat (40241)
2. CIRCULATION
Merupakan sebuah ruang untuk para pengunjung pada sebuah mall. Koridor memiliki 2 macam, yaitu :
• Koridor Utama, merupakan koridor dengan lebar kurang lebih 15m yang menjadi orientasi dari tenan yang berada di sepanjang tenan tersebut.
• Koridor Sekunder, merupakan koridor yang berada pada sepanjang koridor utama dengan lebar 6m.
Umumnya pola mall bersifat linear.
Penataan umum pada mall adalah berupa koridor tunggal dengan standar lebar 8-16m. Pintu masuk harus dapat diakses dari berbagai arah untuk memudahkan akses pengunjung (Yempormase, 2012).
Trans Studio Mall terdapat 2 jenis sirkulasi :
1. Sirkulasi horizontal (menuju arah gedung parkir mall, entrance Trans Studio Mall, & etrance Trans Luxury Hotel)
2. Sirkulasi vertikal (lift & eskalator)
Mall 23 Paskal dikelilingi oleh jalur kendaraan dengan lebar jalan lebih dari 4m, sehingga kendaraan besar seperti mobil dan truk dapat masuk dan keluar setiap keliling mall.
Sirkulasi kendaraan diatur sesuai peraturan manajemen dengan menerapkan rambu-rambu di beberapa titik jalan.
Sirkulasi kendaraan dibuat menjadi one way untuk mengurangi kemacetan lalu lintas pada saat jumlah pengunjung banyak.
Sirkulasi lainnya yakni sirkulasi vertical (lift & eskalator).
3. ORIENTATION
Sinar matahari akan memanaskan seluruh bidang bangunan yang menghadap ke arahnya. Arah timur sebagai arah terbit matahari memberikan efek panas yang tidak menyenangkan antara jam 09AM-11AM.
Sedangkan arah barat sebagai arah terbenamnya matahari memancarkan panasnya secara maksimal pada jam 1PM–3PM. Matahari memberikan radiasi yang berpengaruh terhadap bangunan. Matahari juga dapat
menimbulkan gangguan dari panas dan silau cahayanya (Wijaya, 1988).
Orientasi site Trans Studio Mall ini mengarah pada arah Barat Daya. Sedangkan bangunan Trans Studio Mall memiliki orientasi ke arah Barat. Fasad bangunan yang menghadap ke arah barat dimanfaatkan untuk mendapatkan cahaya matahari yang lebih banyak kedalam mall pada siang hari.
Mall 23 Paskal memiliki orientasi ke arah Timur sebagai fasad depan bangunan, arah Selatan sebagai fasad samping dan arah Barat sebagai fasad belakang bangunan.
Cahaya matahari langsung masuk kedalam mall melalui fasad depan, arah Timur. Pada orientasi arah Selatan tidak
mendapati Cahaya matahari secara langsung.
4. PARKING AREA
Area parkir merupakan area penunjang yang juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
penghasilan mall. Adapun area parkir
Terdapat area parkir indoor (basement) & outdoor (LG). Terdapat area parkir indoor (basement) & outdoor (sekitar Hyper Square).
yang harus disediakan di dalam suatu pusat perbelanjaan hendaknya
berkisar antara 3,5–5,25 tempat parkir untuk setiap 100m2 luas lantai pedagang atau unit toko (dengan estimasi 3-4 hari perputaran) atau 150 kendaraan setiap 4046,86m2 (TH Diana, 2012).
“Peningkatan jumlah pemilikan kendaraan akan berpengaruh terhadap kebutuhan ruang parkir.”
(Hobbs, 1979)
Ketetapan besar ruang parkir kendaraan untuk mobil dengan panjang ≥ 5,00m dan lebar ≥ 2,30m dan untuk tempat parkir darurat lebarnya ≥ 3,50m. Untuk susunan tempat parkir dengan tegak lurus 90°
menggunakan standar untuk lebar jalan 5,50m dan lebar tempat parkir 2,50m (Data Arsitek jilid 2 Edisi 33, 2002).
Teknis penyelenggaraan fasilitas untuk ukuran kebutuhan ruang parkir yang dibutuhkan (Naasra, 1988) :
5. UTILITY Area utilitas elektrikal terdapat pada lantai basement yakni ruang genset & ruang panel.
Tbung gas yang disalurkan menuju dapur resto, dsbg.
Pipa plumbing yang berada di area rooftop.
Ruang chiller yang terdapat mesin chiller untuk disalurkan menuju mall & hotel.
Area utilitas elektrikal (panel room) terdapat pada lantai 2.
6. FACILITIES
Fasilitas pendukung pada sebuah pusat perbelanjaan (Chiara & Crosbie, 1983) :
A. Fasilitas perbelanjaan
berdasarkan lingkup pelayanan skala regional 150.000- 400.000 pengunjung, fasilitas kategori ini meliputi 50-100 unit retail/tenan,
Fasilitas yang tersedia
1.
Trans Studio Theme Park : Pusat rekreasi indoor berkelas internasional
Fasilitas yang tersedia 1. Atrium mall
supermarket dan department store.
B. Fasilitas rekreasi. Fasilitas ini biasanya dibedakan menurut :
• Kesenangan : foodcourt, restaurant, fast food, dan caffe.
• Hiburan : Bioskop, auditorium, community center.
•
Ketangkasan : arena permainan dan game.2.
Trans Studio Mall Bandung : Pusat Perbelanjaan (Atrium mall, zona Fnb, Bioskop XXI, Dept. Store, tenan-tenan, Antisipasi kebakaran, Loading dock, Toilet, Musholla)
3.
Mega Tower : Kantor pusat Bank Mega cabang Bandung
4.
The Trans Luxury Hotel - Hotel bintang 5
5.
Ibis Hotel Bandung - Hotel bintang 3
2. Ruang Utilitas & Loading dock
3. Antisipasi Kebakaran
4. Tenan-tenan
5. Musholla
6. Foodcourt
6.
Masjid Agung Trans Bandung
7. Bioskop CGV
8. Ruang khusus menyusui/nursery room
7. ENTRANCE
Penempatan entrance sebagai suatu ruang yang menyediakan akses untuk masuk atau keluar atau pintu atau jalan masuk yang berguna sebagai area penerima, fasilitas entrance dapat berupa plaza yang berguna sebagai zona ruang terbuka yang menjadi penyambung antara ruang luar dengan ruang dalam tapak (Efri, 2017).
Main entrance untuk mobil berorientasi ke arah timur laut.
Jalur entrance didesain dengan lebar ±17m untuk memudahkan pengunjung masuk ke Trans Studio Mall.
Main entrance sepeda motor bersebelahan dengan main entrance mobil dan hanya memiliki lebar ±1m, termasuk jalur exit sepeda motor.
Entrance untuk pejalan kaki memberikan respon positif karena terletak di area depan sehingga berdekatan dengan gerbang utama.
Terdapat 4 main entrance pada mall 23 Paskal :
Cai Lobby : Pintu utama yang terletak pada bagian timur bangunan mall.
Hejo Lobby : Pintu yang terletak pada bagian selatan bangunan.
Langit Lobby : Terdapat pada bagian barat mall.
Ruhai Lobby : Terletak pada bagian utara.
8. ACCESSIBILITY
“Seharusnya semua prasarana
pelayanan umum yang ada di berbagai wilayah Jawa Barat khususnya Kota madya Bandung, sudah menyediakan aksesibilitas (kemudahan) bagi para penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan
penghidupannya.”
(Peraturan Pemerintah dan Pedoman serta Persyaratan Teknis
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan No.30/PRT/M/2006)
Dapat di akses dengan mudah untuk menuju Trans Studio Mall melalui beberapa jalan. Karena Jl. Gatot Subroto merupakan akses yang mudah dicapai darimana saja dan masuk kedalam kawasan yang strategis. Posisi drop off Trans Studi Mall terlihat dari gerbang masuk utama memudahkan pengunjung.
Pintu masuk parkir basement dapat diakses melalui pintu barat yang mempunyai dua jalur landai terpisah untuk memudahkan kendaraan masuk dan keluar. Mall 23 Paskal juga memiliki 2 aula utama untuk drop off pengunjung.
9. ZONING AREA
Area Retail
1) Anchor Store (Magnet) Sebuah pusat perbelanjaan hendaknya memiliki toko yang mampu menjadi salah satu daya tarik utama bagi pengunjung. Adapun toko jenis ini dapat berupa :
• Department store
•
Grocery stores2) Area Retail : Pertokoan besar biasanya dilengkapi ruang aula dan peragaan, restoran, kedai minuman, tempat bermain anak, bank, kantor pos biro perjalanan, bioskop dan taman.
3) Food Court : Pada sebuah area perbelanjaan terdiri dari kios-kios yang menawarkan berbagai macam makanan.
4) Area Perkantoran : Shopping mall yang menyediakan area kantor
Zona Retail
• H&M, Sport station, Metro, Uniqlo, dsbg
• Kabobs, Wendys, dll
• Transmart
• Meeting room Zona Hiburan
• Trans Studio Theme Park
• Bioskop XXI Zona Penunjang
• Area parkir indoor (basement) & outdoor
• Toilet pria, toilet Wanita, & toilet khusus difabel
• Nursery room Zona Pengelola
• Ruang teknisi/teknik
• Ruang manager
• Ruang staff
Zona Retail
• ZARA, Sport station, PULL&BEAR, Uniqlo, dsbg
• Sagoo, Solaria, Hokben, dll
• Meeting room Zona Hiburan
• Game Master
• Bioskop CGV Zona penunjang
• Area parkir indoor (basement) & outdoor
• Toilet pria, toilet Wanita, toilet khusus anak- anak, & toilet khusus difabel
• Nursery room Zona Pengelola
• Ruang teknisi/teknik
• Ruang manager
• Ruang staff
sewa yang ditujukan untuk
mewadahi kegiatan jasa pelayanan informasi dan atau konsultasi yang dilakukan oleh penyewa.
Area Hiburan
1) Sinema : Area yang dikhususkan untuk mempertontonkan film atau sinema.
2) Zona penjelajahan anak-anak : Area yang dikhususkan untuk
memberikan ruang bermain dan belajar bagi anak-anak.
Area Penunjang
Area penunjang dalam sebuah shopping mall merupakan area yang berfungsi untuk menunjang kegiatan yang berlangsung di dalam mall.
1) Area Parkir : Area penunjang yang juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber penghasilan shopping mall.
2)
Lavatory : Tempat untuk melakukan kegiatan buang air (besar dan kecil), Lavatory dibedakan menjadi tiga, yakni : lavatory untuk pria, wanita, dan difabel.3) Baby’s Room : Ruang untuk mengurus bayi seperti untuk mengganti popok, menyusui dan mengganti pakaian bayi.
Area Pengelola
Area yang dikhususkan sebagai tempat staff/managemen shopping mall untuk melakukan pengelolaan, menerima tamu, merencanakan strategi promosi, dsbg.
Area Pintu Masuk
Pintu Masuk Akses pintu masuk sebaiknya dapat dicapai dari segala arah untuk memudahkan akses pengunjung.
Area Sirkulasi
1) Horizontal : Pada bagian selasar disarankan memiliki lebar minimal 1980 mm, dengan selasar
tambahan 990.
2) Vertikal :Ketinggian lantai untuk unit-unit besar antara 4000-5000 mm sedangkan untuk unit-unit kecil 3000 mm (tergantung pada jenis pelayanannya). Umumnya, pergerakan vertikal antar lantai menggunakan elevator atau lift, tangga berjalan (escalator), travelator dan tangga.
(TH Diana, 2012)
10. BUILDING MASS
A. Tipe pusat perbelanjaan menurut fisik (Northen, 1977). Jenis pusat perbelanjaan dari sisi fisik bangunan, yaitu :
1) Shopping Mall : Adanya area untuk berjalan yang berada tepat di depan pertokoan 3- 3.5m dan pusat reservasi sekitar 4-8m.
2) Shopping Arcade : Terdiri dari pedestrian yang lebih kecil dan tertutup, dengan toko- toko dikedua sisi (double loaded). Biasanya tanpa tempat duduk, tanpa taman, dan furniture lain.
3) Hypermarket : Lokasi Hypermarket berada di sisi pusat kota dan area
perbelanjaan lebih dari 5000m2. 4) Superstore : Pertokoan
dengan area berjualan diatas 2500m2.
5) Supermarket : Toko makanan dengan sistem self service memiliki area tidak kurang dari 400m2.
6) Departement store : Toko yang biasanya memiliki area berjualan 10.000-20.000m2 dan
Trans Studio Mall termasuk department store, variety shop, regional store, & superblock.
Mall 23 Paskal termasuk department store, variety shop, regional store, & superblock.
menawarkan banyak pilihan barang.
7) Shop Units: Area unit retail dengan luas kurang dari 400m2.
B. Tipe pusat perbelanjaan menurut variasi barang yang dijual ada 2 jenis pusat perbelanjaan
(Beddington, 1982). Dari variasi barang yang dijual :
1) Specialty Shop : Toko yang menjual barang sejenis, seperti : sepatu, pakaian, dsbg.
2) Variety Shop : Area toko 200m2 hingga 15.000m2 dengan menjual bermacam-macam barang.
C. Tipe pusat perbelanjaan menurut luas area pelayanan (Uli, 1977).
Pusat perbelanjaan terbagi menjadi :
1) Regional Shopping Center : Terdiri dari 2 bangunan atau bahkan lebih yang seukuran dengan department store, luas area sekitar 27.870- 92.900m2. Skala pelayanan 150.000-400.000 pengunjung, lokasi strategis, tergabung dengan area perkantoran, rekreasi, seni.
2) Community Shopping Center : Luas area sekitar 9.290- 23.225m2, memiliki supermarket dengan pelayanan pengunjung 40.000-150.000, junior
department store, lokasi tidak jauh dari pusat kota.
3) Neighborhood Shopping Center:
Dengan jangkauan pelayanan 5000-40.000 pengunjung, luas area 2.720-9.290m2. Unit yang paling besar berbentuk supermarket, lokasi di lingkungan tertentu.
11. SEQUENCES
"Sekuen di dalam mall memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen.
Penempatan yang strategis dari toko-toko dan ruang terbuka dapat menciptakan alur yang alami dan memikat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya tarik dan
kenyamanan pengunjung.”
(Judith R, 2017)
Dekat area drop off, terdapat entrance Trans Studio Mall dan pada sisi kiri gedung ada akses langsung menuju Trans Studio Theme Park. Adanya permainan cahaya dalam mall melalui void tepat ditengah atrium mall.
Pada area rooftop bangunan terdapat foodcourt yang sebagian area dibagi menjadi indoor dan outdoor (smoking area).
12. VEGETATION
Vegetasi harus dapat berperan secara maksimal agar dapat menunjang aktfitas bangunan dan meningkatkan kenyamanan lingkungan mall tersebut. Diberikannya vegetasi yang berfungsi sebagai penunjuk arah sirkulasi kendaraan maupun manusia (Yulian, 2017).
Tanaman yang menghasilkan banyak oksigen antara lain tanaman berjenis sansiviera, puring, palem, bambu, peace lily, dan english ivy.
Selain menghasilkan oksigen yang banyak, tanaman tersebut dapat mengurangi polusi udara. Polusi udara dapat terjadi di dalam maupun di luar bangunan. Pada umumnya polusi udara di dalam ruangan disebabkan oleh plywood, fiberboard, wallpaper, partikel board, floorboard, carpet, karena material tersebut mengandung senyawa kimia. Sedangkan polusi udara di luar ruangan disebabkan oleh asap kotor, dan debu. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengantisipasi permasalahan tersebut adalahh dengan memberi tanaman hijau dan memberi penghijauan dalam ruangan untuk mengurangi
kontaminasi debu. Tanaman memiliki daya untuk menarik debu sehingga dapat menjadi filter debu
(Alvianto, 2015).
Vegetasi yang ada hanya di area luar (sekitar site Trans Studio Mall) dan tidak ada di dalam mall.
Terdapat banyak pepohonan pada bagian Selatan mall.
lahan tersebut dimanfatkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), sekaligus juga disesuaikan dengan tema main entrance bagian selatan, yang disebut hejo lobby. Pada lantai atas yakni area foodcourt yang terletak di area outdoor terdapat taman disekelilingnya.
13. ACTIVITIES, BEHAVIORS, &
SEGMENTS
Kunjungan berulang ke shopping mall dan aktivitas yang lama disebabkan karena rasa senang dan nyaman mereka, yang secara tidak sadar membentuk ikatan dengan tempat yang terus berkembang dari waktu ke waktu, menjadikan tempat tersebut suatu kehadiran yang penting. Tempat tersebut menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari Sangat penting untuk memahami hubungan antara shopping mall dan pengunjungnya.
Terutama karena peranny yang potensial dalam pembangunan fasilitas umum, tempat-tempat khusus dan para pengunjung yang melakukan aktivitas di tempat tersebut (Maharani, dkk, 2011).
Kompleksitas kegiatan yang terjadi pada suatu mall (Pickard, 2002).
Aktivitas
• Shopping
• Window shopping
• Refreshing
• Hangout
• Rekreasi & wisata
• Makan di resto maupun café
• Beribadah di masjid agung
• Menongkrong
• Mengadakan event-event
• Pertemuan bisnis
Perilaku
• Mematuhi protocol kesehatan
• Mematuhi aturan dari mall yang ada
• Menjaga tata tertib & sopan
• Menghormati dan menghargai sesama antar pengunjung maupun dengan staff mall
Segmentasi
• Kalangan lansia
• Kalangan orang tua
• Kalangan remaja
• Kalangan anak-anak
• Kalangan balita/batita
Aktivitas
• Shopping
• Window shopping
• Refreshing
• Hangout
• Rekreasi
• Makan di resto maupun café
• Menongkrong
• Mengadakan event-event
Perilaku
• Mematuhi protocol kesehatan
• Mematuhi aturan dari mall yang ada
• Menjaga tata tertib & sopan
• Menghormati dan menghargai sesama antar pengunjung maupun dengan staff mall
Segmentasi
• Kalangan lansia
• Kalangan orang tua
• Kalangan remaja
• Kalangan anak-anak
• Kalangan balita/batita
14. MODULES & TENANT SIZES
Teruntuk modul pada bangunan ini akan menggunakan sistem grid yang disesuaikan dengan kebutuhan ruangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya modul bangunan, antara lain :
• Jalur sirkulasi
• Tata letak perabot
• Dimensi bahan bangunan yang ada di pasaran
(RR Adzani, dkk, 2021)
Per 3 parkir mobil dengan luas 64m² & ukuran tenan 8m²
15. HIERARCHY
Hierarki dalam arsitektur
menggambarkan komponen-komponen bangunan atau organisasi ruang dengan seberapa menonjol/penting
• Metro, H&M, serta Uniqlo merupakan anchor dari Trans Studio Mall. Metro memiliki 2 lantai dengan kisaran 6000m²
•
Area pengelola berada di lantai bawah (basement)• ZARA serta Uniqlo merupakan anchor dari Mall 23 Paskal.
Outlet ZARA berada di Lantai 1 dan memiliki ruang/lahan yang lebih luas
•
Area pengelola berada di lantai bawah (basement)mereka. Semakin terlihat suatu komponen, maka semakin penting bagi arsitek dan estetika keseluruhan desain. (Arsitur S, 2019).
16. DIMENSIONS
Pada dimensi mall, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sebuah mall tidak diperbolehkan terlalu panjang karena dapat menimbulkan kelelahan pada pengunjung. Panjang yang ideal pada sebuah pedestrian mall memiliki ukuran sekitar 200- 250m. Selain itu harus terdapat suatu ruangan untuk beristirahat dan adanya suatu vocal point agar
pengunjung tidak kehilangan hasratnya dalam berbelanja (Beddington 1982).
Luas lahan Trans Studio Mall : ±4H
Koridor : 8m (bagian tengah koridor dipakai untuk
berjualan/stan 2m) dengan sisa koridor kanan dan kiri 3m.
Luas lahan Mall 23 Paskal : 60,000m²
Koridor : 8m (bagian tengah koridor dipakai untuk
berjualan/stan 2m) dengan sisa koridor kanan dan kiri 3m.
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR – IV Studi Literatur & Studi Banding : Mall
Dosen Pembimbing : Firman Irmansyah, ST., MT.
Disusun Oleh :
Shafa Nurfitria (10421058/AR-2)
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2023/2024