2.1. Lokasi Tapak
Lokasi tapak berada di jalan Pertanian ( kelurahan Kebon Sari; kecamatan Wonocolo; wilayah Surabaya selatan) dengan batas-batas lokasi sebagai berikut:
• Batas Utara: jalan tol Surabaya -Mojokerto
• Batas Timur: Condominium jalan tol Surabaya -Gempol
• Batas Selatan: jalan Pertanian
• Batas Barat: jalan Kebon Sari Tengah, kali Surabaya Luas tapak: + 21.600 meter persegi.
Gambar 2.1. Lokasi tapak 2.2. Pendaerahan(z0/tmg)
Dari hasil analisis tapak, maka pendaerahan pada site adalah :
Bagian yang bersebrangan dengan jalan digunakan sebagai fasilitas publik (yang berfungsi agar memudahkan interaksi). Semakin kedalam semakin mengecil zonanya hingga zona privat.
2.3. Pengaruh Lingkungan Sekitar Terhadap Tapak dan Pengaruh Perancangan Tapak Terhadap Lingkungan Sekitar
2.3.1. Pengaruh Lingkungan Sekitar Terhadap Tapak.
Lingkungan sekitar tapak memiliki pengaruh yang besar terhadap perancangan tapak, hal ini terlihat pada perancangan tapak yaitu:
• Sirkulasi kendaraan di jalan pertanian pada jam-jam kerja cukup padat dan pada jalan ini arus lalu lintasnya terbagi menjadi 2 arah dan cukup untuk 2 mobil dengan arah yang berlawanan. Kepadatan pada jalan ini diakibatkan karena jalan ini berdekatan dng jalan ateri,yaitu: jalan A.Yani. Selain itu juga daerah di sepanjang jalan pertanian ini adalah daerah perumahan.
• Sirkulasi kendaraan di Jalan Kebonsari Tengah tidaklah terlalu padat jika dibandingkan dengan jalan pertanian dan pada jalan ini lalu lintasnya terbagi menjadi 2 arah dan cukup untuk 2 mobil dengan 2 arah yang
berlawanan. Di sepanjang jalan Kebonsari Tengah ini mempakan juga daerah perumahan kedua jalan ini (Pertanian dan Kebonsari Tengah) juga dilalui oleh angkutan umum.
• Sirkulasi kendaraan di jalan Kebonsari (jalan buntu-sebelah utara site) dapat dikatakan relative karena sirkulasi kendaran yang terjadi hanya penduduk di Perumahan sepanjang jalan ini dan jalan ini tidak dilalui oleh angkutan umum.
• Sirkulasi pada jalan di sekitar lokasi site/tapak ini mempengaruhi jalan masuk kendaraan masuk atau keluar site.
• Arah masuk ke site diletakkan pada J In. Kebonsari Tengah. Hal ini dikarenakan untuk menghindari kemacetan yang terjadi. Begitu pula arah keluarnya juga pada jalan Kebonsari Tengah ini (hanya ditujukan bagi pengunjung).
• Penempatan penghentian kendaraan umum diletakkan pada kedua sisi.
• Jalan masuk dan keluar untuk karyawan dan pengelolah diletakan di Jalan Kebonsari (Jalan Buntu). Karena jalan ini tingkat privasinya cukup tinggi.
• Peraturan-peraturan daerah yang berlaku:
Koefisien Dasar Bangunan (KDB): 30%
Koefisien Lantai Bangunan (KLB): 0.3 - 3 Garis Sempadan Bangunan (GSB):
Utara = 5 m; Timur = 5 m ; Barat = 5 m; Selatan = 5 m
Gambar 2.3.1. Penataan Tapak
2.3.2. Pengaruh Perancangan Tapak Terhadap Lingkungan Sekitar
Perancangan tapak di usahakan tidak memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan di sekitarnya.
• Untuk lalu lintas, pintu masuk dan pintu keluar keluar tapak diluar berjauhan supaya tidak menggangu arus lalu lintas pada jalan di sekeliling tapak, sehingga kendaraan yang akan masuk dan keluar dari tapak tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas (Jl.Kebon Sari Tengah).
• Untuk kebisingan, pada bagian belakang samping site yang berbatasan dengan rumah penduduk diberi barrier berupa pohon dan tanaman pendek untuk memberikan penyaringan baik berupa pengelihatan dan pendengaran.
• Untuk drainase, air kotor dari berbagai macam fasilitas ditampung dulu kedalam perangkap lemak/ bak kontrol supaya tidak mencemari sebelum sebelum dibuang ke saluran kota.
2.4. Pencapaian Tapak
Pintu masuk utama (main entrance) tapak berada di bagian depan tapak jalan Pertanian karena jalan ini merupakan jalan primer yang frekwensi lalu lintasnya selalu ramai.Pintu masuk samping (side entrance) diletakan pada jalan Kebon Sari Tengah digunakan untuk pengunjung yang membavva kendaraan dan juga bagi pengunjung pejalan kaki demikian juga bagi karyawan. Pintu masuk servis diletakkan pada jalan Kebon Sari (jalan buntu) karena jalan ini relative sepi dan tidak ramai.
2.5. Sistem Sirkulasi Dalam Tapak
Untuk sirkulasi dalam tapak dapat dibedakan atas:
• Sirkulasi publik, yaitu sirkulasi pengunjung kefasilitas museum, komersial dan sanggar dapat dicapai melalui main entrance dan juga side entrance.
• Sirkulasi privat, yaitu sirkulasi pengelola, staff dan karyawan yang
mengelola gedung di bidang administrasi dan pemeliharaan gedung, maka untuk keprivasianya jalur sirkulasi direncanakan dari service entrance tempat parkir, kemudian langsung dapat menuju ke kantor.
• Sirkulasi servis, untuk sirkulasi barang yang dijual diletakkan pada bagian service entrance.
Sirkulasi dalam tapak dibuat terpisah antara pengunjung dan pengelola yaitu mam side entrance dan service entrance dengan tujuan kenyamanan dan keamanan pengguna fasilitas gedung dan kemudahan pencapaian dalam tapak.
2.6. Sistem Parkir
Sistem parkir yang digunakan dalam tapak terpisah antara parkir pengunjung dengan parkir pengelola. Area parkir dalam bangunan dibagi menjadi dua bagian yaitu:
2.6.1. Parkir Pengunjung
Untuk parkir mobil pengunjung komersial, museum, dan sanggar terletak pada bagian yang bersebelah dengan jalan Kebon Sari Tengah.
2.6.2. Parkir Pengelola dan karyawan
Area parkir pengelola dan karyawan berada pada bagian belakang bangunan yang pencapaianya melalui jalan Kebon Sari (jalan buntu).