• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISA. Analisa sirkulasi pengguna sebagai pengguna layanan dan fasilitas ditempat :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV. ANALISA. Analisa sirkulasi pengguna sebagai pengguna layanan dan fasilitas ditempat :"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV. ANALISA IV.1. Analisis Aspek Manusia

IV.1.1. Pelaku Kegiatan dan Urutan Kegiatan

Analisa sirkulasi pengguna sebagai pengguna layanan dan fasilitas ditempat :

Analisa sirkulasi pengguna sebagai peminjam layanan dan fasilitas :

PENITIPAN BARANG RESEPSIONIS

IN OUT

BAGIAN KATALOG RAK-RAK BUKU

MEJA / R. BACA

RAK PENGEMBALIAN

BUKU TEMPAT

LAPOR PEMINJAMAN PENITIPAN

BARANG RESEPSIONIS

IN OUT

BAGIAN KATALOG RAK-RAK BUKU

MEJA / R. BACA

FOTO COPY

RAK PENGEMBALIAN

BUKU

(2)

Analisa sirkulasi staff :

Analisa sirkulasi buku baru :

TEMPAT KERJA LOCKER

SEKURITI/ ABSEN

TEMPAT KERJA

LOADING

GUDANG SEMENTARA

PENGADAAN

KLASIFIKASI &

KATALOGISASI

RUANG PAMER RAK BUKU

(3)

Analisa sirkulasi buku rusak :

PENYIMPANAN BUKU RUSAK

BAGIAN PENGOLAHAN/

PERAWATAN

KONTROL / KLASIFIKASI RAK BUKU BUKU RUSAK

DIKEMBALIKAN

(4)

IV.1.2. Pelaku Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Kelompok

Ruang Ruang Kegiatan Sifat

Ruang

Pengguna

Hall / Lobby Sebagai pusat informasi bangunan, ruang tunggu dan ruang sirkulasi manusia.

Publik, berisik, ramai

Staff Penerima &

Informasi, Pengunjung.

Ruang Penitipan Barang

Sebagai tempat penitipan barang – barang yang tidak diperkenankan untuk dibawa masuk.

Publik, mudah diakses

Staff Penitipan Barang

Ruang / Meja Sirkulasi Buku

Sebagai tempat peminjaman dan pengembalian buku, serta tempat pegecekan buku sebelum dan sesudah dipinjamkan.

Terbuka, mudah diakses, terlihat jelas

Staff Peminjaman

& Pengembalian Buku, Staff Kasir

Ruang Katalog Kartu

Sebagai tempat informasi peletakan buku, ada tidaknya buku tersebut dalam bentuk kartu.

Pencari- an cepat, mudah diakses

Staff Katalog, Pengunjung.

Unit Pelayanan Pengunjung

Ruang Katalog

Sebagai tempat informasi peletakan buku, ada tidaknya buku tersebut dalam bentuk

Tenang, butuh

konsen- Staff Katalog, Pengunjung.

(5)

format komputer. trasi tinggi

Ruang Rak Buku

Tertutup

Sebagai tempat peyimpanan buku-buku khusus.

Tenang, nyaman, privasi

Staff

Pemeliharaan Buku

Ruang Rak Buku

Terbuka

Sebagai tempat peyimpanan buku-buku umum.

Tenang, nyaman, publik

Pengunjung, Staff Pemeliharaan Buku.

Ruang Rak Buku Unit Jual

Sebagai tempat penjualan buku-buku yang dijualkan.

Mudah terlihat, aman

Staff Unit Jual, Pengunjung

Ruang Baca Buku

Sebagai tempat / ruang untuk membaca buku-buku yang telah dipinjamkan dari rak.

Tenang, nyaman, publik

Pengunjung

Ruang

Penyimpanan Video

Sebagai tempat tersedianya peminjaman data dalam bentuk video.

Privasi, tenang, tertutup

Staff Audio &

Video

Ruang

Penyimpanan Kaset

Sebagai tempat tersedianya peminjaman data dalam bentuk kaset.

Privasi, tenang, tertutup

Staff Audio &

Video

Ruang

Penyimpanan CD & VCD

Sebagai tempat tersedianya peminjaman data dalam bentuk CD dan VCD.

Privasi, tenang, tertutup

Staff Audio &

Video

Ruang Sebagai tempat tersedianya Privasi,

Staff Audio &

(6)

Penyimpanan Slide

peminjaman data dalam bentuk slide.

tenang, tertutup

Video

Ruang Audio / Video

Sebagai tempat pemutaran Audio / Video.

Tertutup,

nyaman Pengunjung Ruang

Penyimpanan Surat Kabar

Sebagai tempat tersedianya peminjaman surat kabar.

publik, tenang, tertutup

Staff Surat Kabar

Ruang Baca Surat Kabar Terbaru

Sebagai tempat baca untuk bagian surat kabar terbaru.

Tenang, nyaman, santai

Pengunjung

Ruang Baca Surat Kabar

Sebagai tempat baca untuk bagian surat kabar.

Nyaman,

tenang Pengunjung Ruang Baca

Majalah

Sebagai tempat baca untuk bagian majalah.

Santai,

tenang Pengunjung

Ruang Internet

Sebagai tempat pencari data dengan menggunakan fasilitas teknologi.

Tenang, santai, nyaman

Staff Internet, Pengunjung

Toilet Sebagai tempat membuang air besar maupun kecil.

Servis,

lembab Pengunjung

Ruang Fotokopi

Sebagai tempat fotocopi buku-buku yang tidak boleh dipinjam.

Antri, berbentu k counter

Staff Fotokopi, Pengunjung Unit

Penunjang Pelayanan Pengunjung

Warung Sebagai tempat peyewaan / Nyaman,

Staff Warung

(7)

Telepon peminjaman telepon untuk umum.

perlu privasi

Telepon, Pengunjung

Warung Internet

Sebagai tempat peyewaan / peminjaman internet untuk umum.

Tenang, santai, nyaman

Staff Warung Internet,

Pengunjung

Kantor Pos &

Jasa

Pengiriman

Sebagai tempat pengiriman jasa dan pos-pos, disediakan untuk umum.

Publik, berisik, ramai

Staff Kantor Pos

& Jasa Pengiriman,

Pengunjung

Kafe

Sebagai tempat ngobrol, tempat santai, tempat makan, dll.

Nyaman, fleksibel, santai

Staff Kafe, Pengunjung

Ruang Pameran

Sebagai tempat pameran buku – buku terbaru.

Aman,

terlihat Staff, Pengunjung

Mushola Sebagai tempat sholat bagi yang beragama muslim.

sholat

Staff, Pengunjung

Toilet Sebagai tempat membuang air besar maupun kecil.

Servis,

lembab Pengunjung

Bongkar Muat

Sebagai tempat gudang sementara untuk perbaikan perpustakaan bila perabotan dalam keadaan rusak.

Berisik, akses tersendiri , privasi

Staff Servis

Unit Servis Gudang Buku

Sebagai tempat peyimpanan buku-buku yang baru

Privasi,

tertutup, Staff Servis

(8)

Sementara sementara, sebelum dimasukan ke gudang buku.

aman

Gudang Buku

Sebagai tempat peyimpanan buku-buku yang telah disortir dan akan dimasukan ke rak buku.

Privasi, tertutup,

aman Staff Servis

Ruang Perawatan

Sebagai tempat perawatan buku – buku yang telah rusak.

Privasi,

aman Staff Servis

Ruang Staff Sebagai tempat peristirahatan dan kegiatan staff lainnya.

Nyaman,

tenang Staff

Pantry

Sebagai dapur kering dan kecil, untuk meyiapkan minuman atau makanan.

Perlu penghaw aan baik, kotor

Staff

Ruang Pengelola Bid.

Pengadaan

Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas mengelola buku-buku pada perpustakaan.

Nyaman, tenang, fungsion al

Staff Pengelola Bid. pengadaan

Ruang Pengelola Bid.

Perencanaan

Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas merencanakan tata ruang dan letak pada perpustakaan.

Nyaman, tenang, fungsion al

Staff Pengelola Bid. Perencanaan Unit Staff

Pengelola

Ruang Pengelola

Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff

Nyaman,

tenang, Staff Pengelola Bid Pengolahan

(9)

Bid.

Pengolahan

yang bertugas mengelolah fasilitas-fasilitas penunjang yang masuk ke dalam lingkup perpustakaan.

fungsion al

Ruang Pengelola Bid.

Kerjasama / Humas

Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas untuk merencanakan dan menjalankan kerjasama terhadap perpustakaan lain.

Nyaman, tenang, fungsion al

Staff Pengelola Bid. Kerjasama / Humas

Ruang Pengelola Bid.

Keuangan

Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas mengelola keuangan perpustakaan.

Nyaman, tenang, fungsion al

Staff Pengelola Bid. Keuangan

Ruang Pengelola Bid.

Administrasi

Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas mengelola administrasi perpustakaan.

Nyaman, tenang, fungsion al

Staff Pengelola Bid. Adiministrasi

Ruang Pengelola Bid.

Multimedia

Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas mengelola fasilitas multimedia.

Nyaman, tenang, fungsion al

Staff Pengelola Bid. Multimedia

Ruang Pengelola Bid

Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas memelihara dan memperhatikan seluruh hal

Nyaman, tenang, fungsion al

Staff Pengelola Bid. Pemeliharaan Bangunan

(10)

Tabel 1 : Pelaku kegiatan dan hubungan ruang

Bangunan tentang bangunan.

Ruang Rapat Pengelola

Sebagai tempat rapat / berdiskusi.

Tertutup,

diskusi Staff

Toilet Sebagai tempat membuang air besar maupun kecil.

Servis,

lembab Staff

(11)

IV.2. Analisa Aspek Bangunan IV.2.1. Kebutuhan dan Dimensi Ruang

Rekapitulasi Jumlah Buku Periode : 1998 - 2006

Jumlah Buku

0 100 200 300 Lokasi Judul Eks Judul Eks Judul Eks Judul Eks Anggrek 2529 8264 224 610 84 159 1065 2460

JWC 643 1222 36 77 7 9 423 731

Kijang 8 8 13 13 2 2 105 149

Total 3180 9494 273 700 91 170 1593 3340 Jumlah Buku

400 500 600 700 Lokasi Judul Eks Judul Eks Judul Eks Judul Eks Anggrek 545 1091 618 2290 3469 11704 585 1165

JWC 36 53 96 245 1097 2062 36 51

Kijang 710 1369 4 4 21 26 5 9

Total 1291 2513 718 2539 4587 13792 626 1225

Jumlah Buku Total Buku 800 900

Lokasi Judul Eks Judul Eks Judul Exs Anggrek 319 520 79 130 9517 28393

JWC 17 30 10 13 2401 4493

Kijang 598 874 88 112 1554 2566 Total 934 1424 177 255 13472 35452

Tabel 2 : Rekapitulasi Jumlah Buku

(12)

Rekapitulasi Kegiatan Tahunan Sirkulasi Periode 2005

Jumlah Pengunjung Bulan Mahasiswa Dosen Karyawan

Non

Binus Total

Januari 9035 26 26 927 10014

Februari 7020 47 44 759 7870

Maret 14853 61 21 1571 16506

April 13048 31 27 1333 14439

Mei 8218 38 24 942 1222

Juni 10984 20 15 1121 12140

Juli 4905 39 18 529 5491

Agustus 3906 18 39 369 4332

September 13970 63 15 1094 15142

Oktober 14189 43 27 1356 15615

November 6694 16 42 772 7524

Desember 11730 29 43 3100 14902

Total 118552 431 341 13873 133197

Tabel 3 : Rekapitulasi Kegiatan Tahunan Sirkulasi

• Jumlah koleksi buku perpustakaan tahun 2006 adalah 13472 judul dengan 35452 examplar.

• Penambahan koleksi buku ( 3 – 5% pertahun) 5% x 13472 = 673.6 ~ 674 judul / tahun 1 judul = 4 eksamplar, maka :

4 x 674 = 2696 eksamplar / tahun

• Perpustakaan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan 10 – 20 tahun mendatang.

• Penambahan koleksi buku setelah 20 tahun : 20 x 2696 eksamplar = 53920 eksamplar 20 x 674 judul = 13480 judul

(13)

• Jumlah koleksi buku setelah 20 tahun : 35452 + 53920 = 89372 ~ 89400 eksamplar 13472 + 13480 = 26952 ~ 26950 judul

• Luas lantai yang dibutuhkan untuk koleksi buku : Standar = 10m2 setiap 1000 eksamplar, maka : 10 x (89400 / 1000) = 894 m2 ~ 900 m2.

• Perbandingan koleksi buku denagn koleksi non buku = 1 : 1/2 (diasumsikan)

• Luas yang dibutuhkan untuk koleksi non buku adalah 1 x 450 = 450 m2

• Koleksi non buku antara lain : o Ruang visual 20%

o Ruang mikrofilm 25%

o Ruang slide 15%

o Ruang audio 20%

• Jumlah pengunjung perpustakaan pada saat peak (maksimum) adalah pada bulan maret dengan kapasitas 16506 orang / bulan.

1 hari = 16506 / 30 = 550.2 orang ~ 600 orang.

• Ruang catalog perpustakaan : 1 buku = 3 katalog

total keseluruhan = 3 x 26950 judul = 80850 kartu

(14)

Ruang Standar Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Unit Pelayanan Pengunjung

Hall 0.8 m2/org NAD 600org 0.8 x 600 480m2 Ruang

Penitipan

Barang 0.2 m2/org NAD 600org 0.2 x 600 120m2 Ruang

Sirkulasi Studi

Buku 6 m2/org Banding 3org 6 x 3 18m2 Ruang

Informasi 2 m2/org

Godfrey

F 3org 2 x 3 6m2

Ruang

Katalog 1m2/36641 Allan 80850 80850/36641 +

Kartu kartu Konya kartu 30 % sirk 3m2 Ruang

Katalog Allan

Komputer 2.75m2/kmp Konya 8kmp 2.75 x 8 22m2 Ruang 1 rak =

Koleksi 120bk = Studi

Buku Khusus 3m2 Banding 6000bk 3 x 6000/120 150m2

Ruang

Koleksi 10m2 = Allan

Buku Umum 1000 exs Konya 89400bk 10 x 89400/1000 900m2 Ruang 1 rak =

Koleksi 120bk = Studi

Buku jual 3m2 Banding 1200bk 3 x 1200/120 30m2 Ruang

Baca Buku 2.7m2/org TSS 600org 2.7 x 600 1620m2 Ruang

Visual 20%

Godfrey

F 450m2 20% x 450 90m2 Ruang

Mikrofilm 25%

Godfrey

F 450m2 25% x 450 113m2 Ruang

Slide 15%

Godfrey

F 450m2 15% x 450 68m2 Ruang

Audio 20%

Godfrey

F 450m2 20% x 450 90m2 Ruang

Internet 2.5m2/org NAD 46org

46 x 2.5 +

30%sirk 150m2

Studi 1.5 x 10 +

Toilet 1.5m2/unit Banding 10 unit 30%sirk 20m2 Total 3380m2

(15)

Ruang Standar Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Unit Penunjang Pelayanan Pengunjung

Allan

Lobby 0.167m2/org Konya 600org 0.167 x 600 100m2 Ruang Allan

Seminar 2m2/org Konya 100 2 x 100 200m2

Ruang Allan

Persiapan 20%r.seminar Konya 200 20% x 200 40m2 Ruang

Fotokopi 5m2/msn

Godfrey

F 4 msn 5 x 4 20m2 Ruang

Telepon 0.81m2/KBU NAD 5KBU 0.81 x 5 5m2 70%

pengunjung Allan

Kafetaria 1m2/org Konya 600org 70% x 600 x 1 420m2 Studi

Mushola 1m2/org Banding 30org 1x 30 30m2

Studi 1.5 x 16 +

Toilet 1.5m2/unit Banding 16 unit 30%sirk 32m2 Warung Studi

Serba Guna 15m2/unit Banding 17 unit 17 x 10 170m2 Total 1017m2

Ruang Standar Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Unit Staff Pengelola

Ruang Kepala Studi

Perpustakaan 15m2/org Banding 1org 15 x 1 15m2 Ruang

Wakil Studi

Perpustakaan 9m2/org Banding 1org 9 x 1 9m2 Ruang Studi

Administrasi 5m2/org Banding 3org 3 x 5 15m2 Ruang Studi

Fumigasi 20m2/org Banding 1org 20 x 1 20m2 Ruang Studi

Istirahat 1m2/org Banding 15org 15 x 1 15m2 Ruang

Rapat 2m2/org NAD 22org 2 x 22 44m2 Gudang Studi

Buku 6m2/600vol Banding 3000 6 x (3000/600) 30m2 Ruang Studi

Perawatan 6m2/600vol Banding 2000 6 x (2000/600) 20m2 Ruang 2m2/org Studi 100org 1 x 200 + 260m2

(16)

Staff Banding 30%sirk Studi

Pantry 1.5 m2/org Banding 8org 1 x 8 12m2 Ruang

Bongkar

Muat 50m2 NAD 1 unit 50 x 1 50m2

Studi 1.5 x 4 +

Toilet 1.5m2/unit Banding 4 unit 30%sirk 8m2 Total 498m2

Total keseluruhan 4895m2 Tabel 4 : Dimensi kebutuhan ruang

Sirkulasi kebutuhan ruang adalah 30 % x 4895 = 1468.5 m2 Total luas bangunan adalah = 4895 + 1468.5 = 6363.5 ~ 6400 m2 Kebutuhan parkir :

Parkir Mobil Pegunjung :

Asumsi Parkir Pegunjung = 5% dari jumlah pegunjung 5% x 600 = 30 parkir pegunjung.

Luas Parkir = 30 x 15 m2 = 450 m2 Asumsi Parkir Pegawai = 4% dari jumlah pegawai

4 % x 100 = 4 parkir pegawai.

Luas Parkir = 4 x 15 m2 = 60 m2 Parkir Motor Pegunjung :

Perbandingan Parkir Mobil dan Parkir Motor = 1 : 3

Asumsi Parkir Pegunjung = 3 x 30 = 90 parkir pegunjung Luas Parkir = 90 x 2 m2 = 180 m2

Asumsi Parkir Pegawai = 3 x 4 = 12 parkir pegawai Luas Parkir = 12 x 2 m2 = 24 m2

(17)

Sehingga total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m2, dengan 510 m2 untuk 34 parkir mobil dan 204 m2 untuk 102 parkir motor.

IV.2.2. Sirkulasi Dalam Bangunan Sirkulasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

ƒ Sirkulasi Horizontal dapat dibedakan menjadi 2 tipe, antara lain :

Jenis sirkulasi Keuntungan Kerugian

1. Linier

a. Linier menerus

b. Linier bertekuk

c. Linier berpotongan

d. Linier bercabang

e. Linier berbelok

ƒ Sirkulasi jelas dan terarah

ƒ Mudah disesuaikan dengan tapak yang berkontur

ƒ Mudah dalam pencapaian ke bangunan

ƒ Kurang efisien karena

membutuhkan banyak ruang

(18)

f. Linier melingkar

2. Radial

Lintasan yang

berkembang dari atau berhenti pada suatu pusat titik yang sama

ƒ Memusatkan kegiatan / orientasi

ƒ Efisiensi tinggi karena hanya membutuhkan ruang minimal

ƒ Langsung dan mudah untuk mencapai titik tertentu

ƒ Penyesuaian terhadap kontur cukup baik

ƒ Arah sirkulasi terpusat pada satu titik sehingga perhatian ke titik- titik lainnya berkurang

Tabel 5 : Jenis sirkulasi horizontal

(19)

ƒ Sirkulasi vertikal dapat dibedakan menjadi 2 tipe, antara lain :

o Lift / Elevator, berupa jalan penghubung antar lantai. Dimana dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu lift pengunjung ( 20 -30 detik waktu tunggu, ukuran lift untuk kapasitas orang adalah 2.70m x 2.70m), dan lift barang (0.25 – 1 menit/detik, kapasitas barang 1- 5 ton).

o Tangga dibedakan menjadi 2 macam yaitu tangga biasa dan tangga darurat. Tangga biasa merupakan penghubung antar lantai tanpa menggunakan mesin biasanya tangga hanya digunakan maksimal 4 lantai. Sedangkan tangga darurat di butuhkan bilamana lift dan escalator tidak berfungsi pada saat darurat. Letak tangga harus mudah dijangkau dengan jarak maksimum ke setiap titik adalah 30m, juga harus mudah di lihat dan dapat langsung keluar ke area terbuka.

Untuk sirkulasi vertikal pada bangunan direncanakan menggunakan tangga sebagai sirkulasi utama, sedangkan untuk sirkulasi horizontal menggunakan sistem sirkulasi linear menerus, hal ini dimaksudkan agar sirkulasi yang terbentuk dapat lebih terarah dan lebih jelas, serta menyesuaikan bentuk massa bangunan yang berbentuk persegi.

(20)

R. Koleksi Umum

R. Diskusi R. Baca Perorangan R. Koleksi

Khusus

R. Baca R. Koleksi

Non Buku

Katalog

R. Sirkulasi

R. Kontrol

Hall R. Internet

Pengolahan, Penjilidan,

Pengadaan Gudang

R. Istirahat

R. Tata

Usaha R. Kepala R. Staff Bongkar

Barang

Hall R. Pamer

R. Seminar

R. Penunjang

Main Entrance

Side Entrance

IV.2.3. Hubungan Skematik

Gbr 1 : Hubungan Skematik

IV.2.4. Sistem Massa Bangunan

Penerapan pola massa bangunan dapat di bagi menjadi 2,yakni :

ƒ Pola Massa Tunggal

o Kebutuhan lahan sempit.

o Pencapaian sirkulasi menjadi cepat dan efisien.

o Pengawasan dan Pemeliharaan lebih mudah.

o Sifat bangunan terpusat.

(21)

ƒ Pola Massa Majemuk

o Pola Perletakan massa dinamis o Memerlukan lahan yang luas

o Pemisahan beberapa kelompok aktivitas

o Sifat bangunan menyebar dan memusat pada suatu titik aktivitas.

Perancangan Pepustakaan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara ini memilih jenis pola massa bangunan majemuk melalui pertimbangan dalam berbagai hal, sebagai berikut :

ƒ Bentuk massa lebih terorganisir.

ƒ Adanya pengelompokan aktivitas.

ƒ Sirkulasi pencapaian.

ƒ Aturan pemerintah daerah.

ƒ Lahan yang luas.

ƒ Ingin menciptakan ruang terbuka terpusat sebagai penghijauan .

(22)

Dalam buku Architecture Form, Space and Order oleh Francis D.K. Ching, disebutkan bahwa bentuk dasar bangunan secara umum ada tiga, yaitu:

Bentuk Keuntungan Kerugian

1. Segitiga ƒ Bentuk stabil dan berkarakter kuat

ƒ Mudah digabungkan menjadi bentuk-bentuk geometris lain (misalnya segienam, segidelapan, dsb.)

ƒ Orientasi ruang pada tiap- tiap sudutnya

ƒ Pengembangan ruang pada ketiga sisinya

ƒ Kurang efisien

ƒ Fleksibilitas ruang kurang

ƒ Layout ruang sulit

(23)

2. Segiempat ƒ Bentuk statis

ƒ Mudah dikembangkan ke segala arah

ƒ Orientasi ruang pada keempat sisi pembatasnya

ƒ Layout ruang baik dan mudah

ƒ Ruang memiliki efisiensi yang tinggi, mudah digabungkan dengan bentuk lain

ƒ Orientasi ruang cenderung statis

3. Lingkaran ƒ Bentuk halus

ƒ Orientasi ruang memusat dan statis

ƒ Indah dilihat dari luar

ƒ Sulit dikembangkan

ƒ Fleksibilitas ruang rendah

ƒ Sulit digabungkan dengan bentuk lain

ƒ Layout ruang sulit

Tabel 6 : Bentuk dasar bangunan

Massa yang akan direncanakan berupa bangunan majemuk yang memiliki ketinggian 3 lapis, bentuk dasarnya adalah modifikasi dari segi empat. Bangunan bermassa

(24)

agak panjang karena menyesuaikan dengan kondisi tapak yang memanjang, serta untuk meminimalkan penyinaran matahari dari arah barat.

Analisa sistem massa bangunan perpustakaan ini dapat dikelompokan menjadi : 1. Analisa sistem pencahayaan.

Sistem penerangan yang ada pada perancangan perpustakaan ini dibagi menjadi dua yaitu:

ƒ Penerangan alami

Pada siang hari penerangan alami dimanfaatkan semaksimal mungkin guna menghemat energi listrik dengan memberi bukaan pada setiap dinding, serta ukuran bukaan yang cukup lebar. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan penerangan alami adalah cahaya yang masuk harus merata keseluruh ruangan, cahaya yang masuk tidak terlalu silau dan cahaya yang ada harus cukup kuat sehingga tanpa penerangan buatan manusia dapat melihat dengan jelas.

ƒ Penerangan buatan

Penerangan buatan merupakan salah satu upaya untuk memberikan cahaya masuk kedalam mata melalui pantulan sehingga manusia dapat melakukan aktivitasnya. Sumber daya untuk penerangan buatan ini berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), genset atau diesel yang dipergunakan bilamana listrik dari PLN padam.

Jenis lampu yang digunakan dalam perpustakaan ini adalah jenis lampu TL (Fluroencent) dan lampu pijar. Lampu TL memancarkan warna putih sehingga mata

(25)

tidak cepat lelah. Sedangkan lampu pijar digunakan untuk menambah estetika bangunan karena warna yang dipancarkan adalah kuning.

Dasar pemikiran yang dipakai untuk konsep perancangan sistem penerangan dalam perpustakaan ialah pemenuhan tingkat intensitas terang yang memenuhi syarat untuk tiap – tiap ruang. Intensitas terang tidak sama. Daftarnya adalah sebagai berikut :

1. areal baca (majalah dan surat kabar) 200 lux 2. meja baca (ruang baca umum) 400 lux 3. meja baca (ruang baca perujukan) 600 lux

4. areal sirkulasi 600 lux

5. areal pengolahan 400 lux

6. areal akses tertutup (closed access) 100 lux 7. areal koleksi buku 200 lux

8. areal kerja 400 lux

9. areal pandang dengar 100 lux

2. Analisa Sistem Penghawaan.

Sistem penghawaan yang diterapkan dalam bangunan ini ada 2 yaitu :

ƒ Penghawaan alami

Berupa pemanfaatan udara luar yang bersih dengan menggantikan udara dalam bangunan yang sudah kotor. Sistem penghawaan alami ini menggunakan ventilasi silang guna mempelancar aliran udara.

(26)

ƒ Penghawaan buatan

Selain penghawaan alami juga ada penghawaan buatan yang digunakan agar menciptakan temperatur udara yang diinginkan dengan melihat kondisi di sekitar tidak mendukung. Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC split karena sistem ini dapat mengatur temperatur udara yang diinginkan secara sendiri pada masing – masing ruangan, serta AC split memakan listrik tidak begitu boros.

Penggunaan AC split ini dikarenakan tidak semua ruangan mampu menerima penghawaan alami secara baik mengingat bangunan ini adalah umum yang di gunakan oleh banyak mahasiswa, oleh sebab itu perlu adanya pengatur temperatur udara.

Daerah nyaman thermal bagi manusia dapat dilihat pada temperatur tertentu : - Rentang temperatur antara ( 24 – 28 ) ° C.

- Kelembaban ( RH ) ( 40 – 60 ) %.

- Aliran uadara ( air velacity ) : 0 – 0, 20 m/dtk.

Tingkat pengkondisian ruangan yang di inginkan dalam menjaga kualitas koleksi adalah sebagai berikut :

- Temperatur 22 – 24 ºC untuk ruang koleksi buku, ruang baca dan ruang kerja.

- Temperature 20 ºC untuk ruang komputer.

- Kelembapan 40 - 50%

(27)

3. Analisa Struktur dan Konstruksi Bangunan.

Struktur yang dipilih pada perancangan ini adalah memperhatikan beberapa faktor diantaranya adalah keadaan fisik tanah, faktor ekonomis struktur, faktor teknis bangunan meliputi kekuatan dan kekakuan, serta faktor penempatan jaringan utilitas. Stuktur bangunan dapat dibagi menjadi 2 bagian yakni :

ƒ Sub Structure

Merupakan bagian struktur bawah yang berfungsi menyalurkan beban – beban yang berkerja dari atas ke bawah. Diantaranya adalah pondasi, sloof, dan lantai kerja. Adapun faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sub strucuter adalah jenis tanah, kedalaman, dan daya dukung tanah, beban dari atas yang harus disalurkan ketanah secara merata, pertimbangan biaya pelaksanaan, serta bahan bangunan yang digunakan dan yang tersedia. Jenis pondasi yang digunakan untuk perpustakaan ini adalah pondasi setempat, dengan pertimbangan : o Keuntungan : dapat menahan beban 2 lantai yang cukup besar, bahannya mudah

didapat, pengecoran setempat dengan truk molen.

o Kerugian : membutuhkan space untuk truk molen, waktu pemasangan rangka pondasi relatif lama.

ƒ Upper Structure

Merupakan sturktur utama yang berfungsi sebagai penyalur beban dari atas berupa beban hidup dan beban mati ke pondasi baik secara vertical maupun horizontal. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sistem struktur ini

(28)

adalah penyaluran beban vertikal dan horizontal diperlukan dan menghasilkan hubungan kaku, adanya bukaan pada sisi dinding terluar pada unit bangunan,

dinding yang digunakan sebagai partisi antar ruang. Berikut adalah perbandingan pemilihan bahan struktur kaku :

o Konstruksi beton bertulang

Rangka beton lebih mudah dalam menghasilkan bentuk yang fleksibel karena dapat dicor setempat, waktu pelaksanaan memerlukan waktu yang relatif lama karena perlu dicor pada tempat perletakannya dan pada kondisi tanah yang buruk, beton dapat melindungi tulangan besi baja karena beton tidak berkarat.

o Konstruksi baja

Rangka baja lebih sulit dalam menghasilkan bentuk yang fleksibel karena ada ukuran – ukuran tertentu, waktu pelaksanaan rangka baja memerlukan waktu yang relatif cepat Karena tinggal pasang, pada kondisi tanah yang buruk, baja tidak dapat melindungi lapisan tulangan besi baja karena dapat berkarat.

4. Analisa Utilitas Bangunan

Utilitas bangunan merupakan salah satu faktor keamanan dan kenyamanan dalam kelangsungan kegiatan pada gedung perpustakaan tersebut. Oleh karena itu dipertimbangkan beberapa hal, yakni adanya kenyamanan pada pengguna atas temperature suhu, cahaya, kebisingan, dan keamanan akan bahaya kebakaran dan kriminalitas, serta kemudahan dalam pemasangan dan pemeliharaan peralatan.

(29)

5. Analisa Sistem Penyediaan Air Bersih

Sumber air bersih berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM) yang kemudian ditampung pada reservoir atas lalu di distribusikan ke ruang–ruang yang membutuhkan, instalasi air bersih ini digunakan untuk :

ƒ Instalasi pendingin mesin AC.

ƒ Instalasi untuk toilet, dapur, dan kamar mandi.

ƒ Instalasi untuk keamanan kebakaran seperti fire hydran dan springkler.

6. Analisa Sistem Pembuangan Limbah

Pembuangan limbah ini dibagi menjadi 2 yaitu limbah sampah dan limbah cairan/padat. Pembuangan limbah sampah berupa system pengumpulan pada suatu area kemudian di angkut oleh truk kelokasi pembuangan akhir. Sedangkan limbah cairan/padat berupa air hujan, air kotor pada kamar mandi semuanya diteruskan melalui talang vertikal yang tertanam di dinding disalurkan ke riol saluran bawah dan di lanjutkan ke riol kota, tiap jarak tertentu mempunyai bak kontrol. Sedangkan limbah padat di salurkan melalui proses penetralan di STP.

7. Analisa Sistem Penanggulangan Kebakaran.

Kebakaran dapat terjadi akibat dari kelalain atau kesengajaan manusia dalam menyalakan api yang tidak terkendali, sehingga dapat memakan jiwa korban dan harta benda. Oleh karena itu perlu adanya pencegahan melalui beberapa langkah, diantaranya adalah :

o Sistem deteksi, antara lain : Heat Detector untuk mendeteksi panas, Smoke Detector untuk mendeteksi asap, Flame Detector untuk mendeteksi lidah api.

(30)

o Titik Panggil Manual (TPM) Ini adalah alat yang dioperasikan secara manual untuk memberikan isyarat adanya kebakaran. TPM yang digunakan adalah tombol yang ditekan secara manual jika terjadi kebakaran.

o Lampu Darurat, Lampu yang akan menyala begitu alarm aktif.

o Sistem Komunikasi Darurat, Sistem ini akan mematikan sarana yang ada secara otomatis jika terjadi kebakaran. Contohnya lift akan tidak berfungsi jika sistem mendeteksi terjadinya kebakaran.

o Pemadaman, Untuk memadamkan kebakaran, digunakan:

o Sprinkler, memadamkan api dengan cara menyemprotkan air atau bahan pemadam lainnya seperti gas (Dry Portable Extinguishers) untuk area khusus seperti ruang koleksi dan ruang penyimpan arsip, secara otomatis pada ruang yang terbakar. Radius yang dapat dijangkau adalah 25 m2/unit.

o Hidran kebakaran, radius pelayanan adalah 30 m2/unit

o Hidran Luar, radius pelayanan adalah 30 m2/unit dan area pelayanan adalah 800 m2

o Pemadam Ringan (Fire Extinguisher), merupakan pemadam berisi bahan kimia yang dapat digunakan dengan cara dibawa.

o Alat Bantu evakuasi berupa tangga darurat yang dilengkapi dengan blower untuk menekan asap keluar bangunan, serta pintu dan dinding tahan api.

8. Analisa Sistem Penangkal Petir

Penangkal petir merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk menangkal petir yang menyambar dengan menyalurkannya ke dalam tanah. Ada beberapa faktor

(31)

yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sistem penangkal petir yaitu faktor ekonomis, memperhatikan keserasian arsitekturnya dengan tetap menjaga keamanan teknis, serta ketahanan terhadap mekanis dan terhadap korosi. Salah satu sistem yang digunakan adalah sistem faraday dengan menghubungkan kawat tembaga ke saluran arde didalam tanah, sistem ini efisien namun memerlukan biaya yang cukup mahal.

9. Analisa Sistem Instalasi Listrik

Instalasi listrik perlu dipersiapkan dalam bangunan ini karena untuk menunjang seluruh kegiatan yang ada. Sumber listrik utama berasal dari PLN, yang disalurkan melalui gardu utama kemudian di teruskan ke ruang – ruang. Untuk melayani kebutuhan listrik dalam keadan darurat digunakan genset.

IV.3. Analisa Aspek Lingkungan IV.3.1. Perkotaan dan Lingkungan

Sesuai dengan fungsinya sebagai perpustakaan Universitas Bina Nusantara, maka proyek ini cukup fleksibel karena lokasi yang strategis, mempunyai lingkungan hunian yang tenang, sesuai dengan kebutuhan proyek, adanya sarana pendukung disekitar lingkungan berupa warung-warung makan, internet, toko, dsb. Serta adanya peraturan pelebaran jalan disekeliling tapak yang nantinya akan meningkatkan citra proyek itu sendiri.

(32)

IV.3.2. Tapak

Foto 61: Lingkungan Sekitar Tapak Foto 62 : Lokasi Tapak

Untuk menganalisa tapak maka ada hal – hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah memilih pintu masuk dari dan ke tapak, jenis lalu lintas didalam tapak, penempatan parkir, taman, sirkulasi kendaraan bermotor dan manusia, penempatan kelompok kegiatan tertentu dalam suatu tapak, bentuk dan ukuran ruang luar, jumlah blok bangunan dan dimensi bangunan, serta perletakan blok massa bangunan.

Tujuan diadakannya analisa tapak karena ada beberapa alasan yang menjadi acuannya yaitu keadaan lingkungan sekitar tapak, topografi dan bentuk tapak, peraturan, kepadatan lalu lintas. Selain itu perlu juga menentukan letak adan orientasi massa bangunan dengan memperhatikan aspek iklim seperti arah matahari dan pengudaraan, bentuk topografi tapak, peraturan, kondisi lingkungan sekitar, view yang terbaik.

Salah satu hal yang juga penting adalah zoning, didasarkan atas fungsi sifat kegiatan dan hubungan antar kegiatan – kegiatan yang berlangsung, penyesuaian terhadap kondisi dan lingkungan tapak, serta pola –pola sirkulasi dalam pencapaiannya. Tujuan di

(33)

adakannya zoning agar mempermudah pembagian kegiatan – kegiatan berbeda yang bersifat pribadi, dilakukan secara horizontal dan vertikal pada tapak.

KDB (Koefisien Dasar Bangunan) pada proyek ini adalah 60 %, yang berarti 40 % adalah lahan yang berupa ruang terbuka dengan dimanfaatkan sebagai sirkulasi kendaraan ataupun pejalan kaki, ruang gerak untuk kegiatan outdoor, dan juga sebagai ruang transisi antar kegiatan dan antar bangunan dalam tapak. Bentuk fisik dari penataan ruang terbuka adalah taman – taman dan plasa terbuka, ornamen outdoor, jalur – jalur pendestrian, dan sebagainya.

Lahan parkir yang disediakan untuk penghuni dan pengunjung perpustakaan adalah melalui pertimbangan antara lain luasan tapak dimana terbatasnya luasan tapak yang digunakan untuk lahan parkir dan memaksimalkan pengolahan lahan terbuka yang ada, mengingat lingkungan sekitar merupakan daerah yang padat. Maka dari itu area parkir yang disediakan adalah 510 m2 untuk 34 mobil dan 204 m2 untuk 102 motor. Sehingga luas yang terpakai untuk area pemakiran adalah 714 m2.

IV.3.3. Sirkulasi Dalam Tapak

Pintu masuk utama pada proyek perpustakaan ini diletakkan pada bagian tenggara, dan pintu keluar di letakkan di timur laut yaitu jalan Kebon Jeruk Raya dengan berbagai pertimbangan diantaranya untuk kemudahan dalam mengakses ke tapak yang merupakan jalan terbesar di antara jalan di sekeliling tapak, strategis dan merupakan jalan besar, serta akses untuk keluar lebih gampang karena terhindar dari kepadatan kendaraan yang keluar masuk daerah tersebut. Pintu masuk bagi pejalan kaki diletakan pada bagian tenggara yaitu jl. Kebon Jeruk Raya dengan pertimbangan proses pencapaian lebih mudah mengingat

(34)

padatnya kemacetan pada jalan utama, serta menghindari terjadinya kecelakan akibat sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki yang saling menyilang. Mengingat bahwa tapak ini hanya mempunyai satu sisi yang berhubungan dengan jalan raya yaitu bagian sisi timur.

Sirkulasi di luar tapak bagi para pejalan kaki diberikan jalur pedestrian pada sisi timur. Sedangkan sirkulasi didalam tapak sistem sirkulasi di buat terpisah antara pejalan kaki dan kendaraan. Untuk sirkulasi kendaraan didalam tapak di buat pada bagian sisi selatan dan utara untuk memudahkan pengaksesan masuk dan keluar tapak, sedangkan sirkulasi pejalan kaki menggunakan pola linear untuk kejelasan sirkulasi, terarah dan memberi kemudahan bagi pegguna perpustakaan. Sirkulasi service dibuat jalur tersendiri yang langsung menuju daerah service bangunan itu sendiri.

IV.3.4. Tata Ruang Luar

Luas tapak secara keseluruhan adalah 15000m2, dengan luas area yang boleh di bangun dengan kondisi KDB 60 % yaitu 9000m2 dan luas area ruang terbuka adalah 6000m2.

Kondisi tapak ditinggikan terhadap lingkungan sekitarnya guna memberi pembatas antara tapak dengan lingkungan sekitarnya tanpa perlu penggunaan pagar yang tinggi dengan alasan keamanan, sehingga orientasi bukaan bangunan ke arah lingkungan tidak terhalang pagar.

Perencanaan tata ruang luar dipengaruhi oleh : 1. Orientasi bangunan

Orientasi bangunan diarahkan untuk menciptakan hubungan secara visual dari arah tapak ke lingkungan yaitu dengan cara membuat bukaan – bukaan pada

(35)

sisi bangunan yang menghadap keluar, membentuk ruang – ruang lingkungan, dengan memanfaatkan elemen – elemen bangunan, landscape dan lain – lain, sehingga terbentuk ruang antar bangunan dalam tapak dengan bangunan di sekitar tapak, sedangkan orientasi kedalamnya diarahkan agar terbentuk ruang pengikat yang berfungsi sebagai tempat interaksi atau komunikasi.

2. Elemen Pengisi Ruang Luar

Elemen yang ada pada ruang luar ini adalah vegetasi dan elemen keras.

Vegetasi dimaksudkan untuk memberi nilai tambah pada estestis bangunan, sebagai unsur teduh yang berfungsi melindungi pejalan kaki dari sengatan panas sinar matahari atau air hujan serta sebagai filter atau penyaring dari gangguan kebisingan di sekitar lokasi tapak. Sedangkan elemen keras seperti tong sampah, tempat duduk, pagar, pedestrian, lampu dan sebagainya merupakan fasilitas penunjang bangunan tersebut.

(36)

Analisa Zoning

Pada area publik berada pada sisi timur yaitu jalan Kebon Jeruk Raya, hal ini dimaksudkan karena jalan tersebut merupakan pintu masuk utama, pada bagian private merupakan area bagi para pengunjung perpustakaan yang terletak ditengah – tengah tapak, bagian penunjangan merupakan sarana pendukung untuk bagian private yang terletak di bagian utara, area service berada di belakang, dan area parkir berdekatan dengan jalan Kebon Jeruk Raya hal ini dimaksudkan agar proses sirkulasi bagi pengendara beroda dua ataupun empat dapat dengan mudah mengakses tapak tersebut.

Gbr 4 : Analisa Zoning

(37)

Analisa Entrance

Jalan utama yaitu jalan Kebon Jeruk Raya merupakan pilihan utama dalam main entrance maupun side entrance karena merupakan satu – satunya sisi yang dapat di akses untuk menuju perpustakaan ini. Pintu masuk terletak disebelah tenggara sedangkan pintu keluar diletakan di timur laut, hal ini dikarenakan arus lalu lintas yang ada sangat padat serta perlu adanya proses pencapaian yang lebih nyaman dan cepat.

Gbr 5 : Analisa Entrance

(38)

Analisa Pergerakan Matahari

Perletakan bangunan di letakkan memanjang ke arah timur – barat, hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan panas cahaya matahari yang diserap, terutama matahari sore yang berada di arah barat. Untuk bukaan di letakan pada sisi arah utara dan selatan.

Gbr 6 : Analisa Matahari

(39)

Analisa Peredam Kebisingan

Perletakan tapak ini di hanya dapat dilalui oleh satu sisi saja yaitu sebelah timur, oleh sebab itu, perlu adanya vegetasi sebagai peredam kebisingan di jalan serta sebagai filter udara yang masuk kedalam tapak. Selain sebagai peredam kebisingan dan filter udara, vegetasi ini juga mampu memberi nilai tambah atas estetis bangunan. Untuk sisi – sisi lainnya merupakan daerah hunian penduduk sekitar.

Gbr 7 : Analisa Kebisingan

Gambar

FOTO COPY
Tabel 1 : Pelaku kegiatan dan hubungan ruang
Tabel 2 : Rekapitulasi Jumlah Buku
Tabel 3 : Rekapitulasi Kegiatan Tahunan Sirkulasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kinerja Metode Background

Pendampingan ini bertujuan untuk membantu pengembangan materi promosi daring dalam bentuk foto dan video promosi dalam sosial media bagi para penjahit kain endek di Singaraja..

KEEMPAT : Bagi Pendaftar Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jember Angkatan VI Tahun Akademik 2016/2017 yang dinyatakan diterima namun tidak

a) Dana wakaf salah satu instrumen yang digalakkan oleh Tamaddun karena wakaf uang dari masyarakat sangat perotensi besar. Sebagaimana diilustrasikan setiap anggota

Makin tinggi nilai PAJ berarti makin besar kesenjangan antara sekolah jenjang pendidikan tertentu dengan jenjang yang lebih tinggi. Dengan memperhatikan Tabel di atas

Dengan hasil ini dapat dinyatakan H 0 ditolak dan H a diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran kooperatif tipe Group

Hal ini disebabkan sebagian besar lahan di Kabupaten Gunungkidul maupun Kecamatan Girisubo merupakan lahan kering, sehingga padi ladang/gogo sesuai dibudidayakan di wilayah

Penerapan teknologi merupakan perubahan perilaku dengan kesadaran dan keyakinan bahwa teknologi yang diterapkan akan memberikan manfaat dengan keuntungan yang diperoleh