BAB IV. ANALISA IV.1. Analisis Aspek Manusia
IV.1.1. Pelaku Kegiatan dan Urutan Kegiatan
Analisa sirkulasi pengguna sebagai pengguna layanan dan fasilitas ditempat :
Analisa sirkulasi pengguna sebagai peminjam layanan dan fasilitas :
PENITIPAN BARANG RESEPSIONIS
IN OUT
BAGIAN KATALOG RAK-RAK BUKU
MEJA / R. BACA
RAK PENGEMBALIAN
BUKU TEMPAT
LAPOR PEMINJAMAN PENITIPAN
BARANG RESEPSIONIS
IN OUT
BAGIAN KATALOG RAK-RAK BUKU
MEJA / R. BACA
FOTO COPY
RAK PENGEMBALIAN
BUKU
Analisa sirkulasi staff :
Analisa sirkulasi buku baru :
TEMPAT KERJA LOCKER
SEKURITI/ ABSEN
TEMPAT KERJA
LOADING
GUDANG SEMENTARA
PENGADAAN
KLASIFIKASI &
KATALOGISASI
RUANG PAMER RAK BUKU
Analisa sirkulasi buku rusak :
PENYIMPANAN BUKU RUSAK
BAGIAN PENGOLAHAN/
PERAWATAN
KONTROL / KLASIFIKASI RAK BUKU BUKU RUSAK
DIKEMBALIKAN
IV.1.2. Pelaku Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Kelompok
Ruang Ruang Kegiatan Sifat
Ruang
Pengguna
Hall / Lobby Sebagai pusat informasi bangunan, ruang tunggu dan ruang sirkulasi manusia.
Publik, berisik, ramai
Staff Penerima &
Informasi, Pengunjung.
Ruang Penitipan Barang
Sebagai tempat penitipan barang – barang yang tidak diperkenankan untuk dibawa masuk.
Publik, mudah diakses
Staff Penitipan Barang
Ruang / Meja Sirkulasi Buku
Sebagai tempat peminjaman dan pengembalian buku, serta tempat pegecekan buku sebelum dan sesudah dipinjamkan.
Terbuka, mudah diakses, terlihat jelas
Staff Peminjaman
& Pengembalian Buku, Staff Kasir
Ruang Katalog Kartu
Sebagai tempat informasi peletakan buku, ada tidaknya buku tersebut dalam bentuk kartu.
Pencari- an cepat, mudah diakses
Staff Katalog, Pengunjung.
Unit Pelayanan Pengunjung
Ruang Katalog
Sebagai tempat informasi peletakan buku, ada tidaknya buku tersebut dalam bentuk
Tenang, butuh
konsen- Staff Katalog, Pengunjung.
format komputer. trasi tinggi
Ruang Rak Buku
Tertutup
Sebagai tempat peyimpanan buku-buku khusus.
Tenang, nyaman, privasi
Staff
Pemeliharaan Buku
Ruang Rak Buku
Terbuka
Sebagai tempat peyimpanan buku-buku umum.
Tenang, nyaman, publik
Pengunjung, Staff Pemeliharaan Buku.
Ruang Rak Buku Unit Jual
Sebagai tempat penjualan buku-buku yang dijualkan.
Mudah terlihat, aman
Staff Unit Jual, Pengunjung
Ruang Baca Buku
Sebagai tempat / ruang untuk membaca buku-buku yang telah dipinjamkan dari rak.
Tenang, nyaman, publik
Pengunjung
Ruang
Penyimpanan Video
Sebagai tempat tersedianya peminjaman data dalam bentuk video.
Privasi, tenang, tertutup
Staff Audio &
Video
Ruang
Penyimpanan Kaset
Sebagai tempat tersedianya peminjaman data dalam bentuk kaset.
Privasi, tenang, tertutup
Staff Audio &
Video
Ruang
Penyimpanan CD & VCD
Sebagai tempat tersedianya peminjaman data dalam bentuk CD dan VCD.
Privasi, tenang, tertutup
Staff Audio &
Video
Ruang Sebagai tempat tersedianya Privasi,
Staff Audio &
Penyimpanan Slide
peminjaman data dalam bentuk slide.
tenang, tertutup
Video
Ruang Audio / Video
Sebagai tempat pemutaran Audio / Video.
Tertutup,
nyaman Pengunjung Ruang
Penyimpanan Surat Kabar
Sebagai tempat tersedianya peminjaman surat kabar.
publik, tenang, tertutup
Staff Surat Kabar
Ruang Baca Surat Kabar Terbaru
Sebagai tempat baca untuk bagian surat kabar terbaru.
Tenang, nyaman, santai
Pengunjung
Ruang Baca Surat Kabar
Sebagai tempat baca untuk bagian surat kabar.
Nyaman,
tenang Pengunjung Ruang Baca
Majalah
Sebagai tempat baca untuk bagian majalah.
Santai,
tenang Pengunjung
Ruang Internet
Sebagai tempat pencari data dengan menggunakan fasilitas teknologi.
Tenang, santai, nyaman
Staff Internet, Pengunjung
Toilet Sebagai tempat membuang air besar maupun kecil.
Servis,
lembab Pengunjung
Ruang Fotokopi
Sebagai tempat fotocopi buku-buku yang tidak boleh dipinjam.
Antri, berbentu k counter
Staff Fotokopi, Pengunjung Unit
Penunjang Pelayanan Pengunjung
Warung Sebagai tempat peyewaan / Nyaman,
Staff Warung
Telepon peminjaman telepon untuk umum.
perlu privasi
Telepon, Pengunjung
Warung Internet
Sebagai tempat peyewaan / peminjaman internet untuk umum.
Tenang, santai, nyaman
Staff Warung Internet,
Pengunjung
Kantor Pos &
Jasa
Pengiriman
Sebagai tempat pengiriman jasa dan pos-pos, disediakan untuk umum.
Publik, berisik, ramai
Staff Kantor Pos
& Jasa Pengiriman,
Pengunjung
Kafe
Sebagai tempat ngobrol, tempat santai, tempat makan, dll.
Nyaman, fleksibel, santai
Staff Kafe, Pengunjung
Ruang Pameran
Sebagai tempat pameran buku – buku terbaru.
Aman,
terlihat Staff, Pengunjung
Mushola Sebagai tempat sholat bagi yang beragama muslim.
sholat
Staff, Pengunjung
Toilet Sebagai tempat membuang air besar maupun kecil.
Servis,
lembab Pengunjung
Bongkar Muat
Sebagai tempat gudang sementara untuk perbaikan perpustakaan bila perabotan dalam keadaan rusak.
Berisik, akses tersendiri , privasi
Staff Servis
Unit Servis Gudang Buku
Sebagai tempat peyimpanan buku-buku yang baru
Privasi,
tertutup, Staff Servis
Sementara sementara, sebelum dimasukan ke gudang buku.
aman
Gudang Buku
Sebagai tempat peyimpanan buku-buku yang telah disortir dan akan dimasukan ke rak buku.
Privasi, tertutup,
aman Staff Servis
Ruang Perawatan
Sebagai tempat perawatan buku – buku yang telah rusak.
Privasi,
aman Staff Servis
Ruang Staff Sebagai tempat peristirahatan dan kegiatan staff lainnya.
Nyaman,
tenang Staff
Pantry
Sebagai dapur kering dan kecil, untuk meyiapkan minuman atau makanan.
Perlu penghaw aan baik, kotor
Staff
Ruang Pengelola Bid.
Pengadaan
Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas mengelola buku-buku pada perpustakaan.
Nyaman, tenang, fungsion al
Staff Pengelola Bid. pengadaan
Ruang Pengelola Bid.
Perencanaan
Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas merencanakan tata ruang dan letak pada perpustakaan.
Nyaman, tenang, fungsion al
Staff Pengelola Bid. Perencanaan Unit Staff
Pengelola
Ruang Pengelola
Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff
Nyaman,
tenang, Staff Pengelola Bid Pengolahan
Bid.
Pengolahan
yang bertugas mengelolah fasilitas-fasilitas penunjang yang masuk ke dalam lingkup perpustakaan.
fungsion al
Ruang Pengelola Bid.
Kerjasama / Humas
Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas untuk merencanakan dan menjalankan kerjasama terhadap perpustakaan lain.
Nyaman, tenang, fungsion al
Staff Pengelola Bid. Kerjasama / Humas
Ruang Pengelola Bid.
Keuangan
Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas mengelola keuangan perpustakaan.
Nyaman, tenang, fungsion al
Staff Pengelola Bid. Keuangan
Ruang Pengelola Bid.
Administrasi
Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas mengelola administrasi perpustakaan.
Nyaman, tenang, fungsion al
Staff Pengelola Bid. Adiministrasi
Ruang Pengelola Bid.
Multimedia
Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas mengelola fasilitas multimedia.
Nyaman, tenang, fungsion al
Staff Pengelola Bid. Multimedia
Ruang Pengelola Bid
Sebagai tempat bekerja dan beraktivitasnya staff-staff yang bertugas memelihara dan memperhatikan seluruh hal
Nyaman, tenang, fungsion al
Staff Pengelola Bid. Pemeliharaan Bangunan
Tabel 1 : Pelaku kegiatan dan hubungan ruang
Bangunan tentang bangunan.
Ruang Rapat Pengelola
Sebagai tempat rapat / berdiskusi.
Tertutup,
diskusi Staff
Toilet Sebagai tempat membuang air besar maupun kecil.
Servis,
lembab Staff
IV.2. Analisa Aspek Bangunan IV.2.1. Kebutuhan dan Dimensi Ruang
Rekapitulasi Jumlah Buku Periode : 1998 - 2006
Jumlah Buku
0 100 200 300 Lokasi Judul Eks Judul Eks Judul Eks Judul Eks Anggrek 2529 8264 224 610 84 159 1065 2460
JWC 643 1222 36 77 7 9 423 731
Kijang 8 8 13 13 2 2 105 149
Total 3180 9494 273 700 91 170 1593 3340 Jumlah Buku
400 500 600 700 Lokasi Judul Eks Judul Eks Judul Eks Judul Eks Anggrek 545 1091 618 2290 3469 11704 585 1165
JWC 36 53 96 245 1097 2062 36 51
Kijang 710 1369 4 4 21 26 5 9
Total 1291 2513 718 2539 4587 13792 626 1225
Jumlah Buku Total Buku 800 900
Lokasi Judul Eks Judul Eks Judul Exs Anggrek 319 520 79 130 9517 28393
JWC 17 30 10 13 2401 4493
Kijang 598 874 88 112 1554 2566 Total 934 1424 177 255 13472 35452
Tabel 2 : Rekapitulasi Jumlah Buku
Rekapitulasi Kegiatan Tahunan Sirkulasi Periode 2005
Jumlah Pengunjung Bulan Mahasiswa Dosen Karyawan
Non
Binus Total
Januari 9035 26 26 927 10014
Februari 7020 47 44 759 7870
Maret 14853 61 21 1571 16506
April 13048 31 27 1333 14439
Mei 8218 38 24 942 1222
Juni 10984 20 15 1121 12140
Juli 4905 39 18 529 5491
Agustus 3906 18 39 369 4332
September 13970 63 15 1094 15142
Oktober 14189 43 27 1356 15615
November 6694 16 42 772 7524
Desember 11730 29 43 3100 14902
Total 118552 431 341 13873 133197
Tabel 3 : Rekapitulasi Kegiatan Tahunan Sirkulasi
• Jumlah koleksi buku perpustakaan tahun 2006 adalah 13472 judul dengan 35452 examplar.
• Penambahan koleksi buku ( 3 – 5% pertahun) 5% x 13472 = 673.6 ~ 674 judul / tahun 1 judul = 4 eksamplar, maka :
4 x 674 = 2696 eksamplar / tahun
• Perpustakaan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan 10 – 20 tahun mendatang.
• Penambahan koleksi buku setelah 20 tahun : 20 x 2696 eksamplar = 53920 eksamplar 20 x 674 judul = 13480 judul
• Jumlah koleksi buku setelah 20 tahun : 35452 + 53920 = 89372 ~ 89400 eksamplar 13472 + 13480 = 26952 ~ 26950 judul
• Luas lantai yang dibutuhkan untuk koleksi buku : Standar = 10m2 setiap 1000 eksamplar, maka : 10 x (89400 / 1000) = 894 m2 ~ 900 m2.
• Perbandingan koleksi buku denagn koleksi non buku = 1 : 1/2 (diasumsikan)
• Luas yang dibutuhkan untuk koleksi non buku adalah 1 x 450 = 450 m2
• Koleksi non buku antara lain : o Ruang visual 20%
o Ruang mikrofilm 25%
o Ruang slide 15%
o Ruang audio 20%
• Jumlah pengunjung perpustakaan pada saat peak (maksimum) adalah pada bulan maret dengan kapasitas 16506 orang / bulan.
1 hari = 16506 / 30 = 550.2 orang ~ 600 orang.
• Ruang catalog perpustakaan : 1 buku = 3 katalog
total keseluruhan = 3 x 26950 judul = 80850 kartu
Ruang Standar Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Unit Pelayanan Pengunjung
Hall 0.8 m2/org NAD 600org 0.8 x 600 480m2 Ruang
Penitipan
Barang 0.2 m2/org NAD 600org 0.2 x 600 120m2 Ruang
Sirkulasi Studi
Buku 6 m2/org Banding 3org 6 x 3 18m2 Ruang
Informasi 2 m2/org
Godfrey
F 3org 2 x 3 6m2
Ruang
Katalog 1m2/36641 Allan 80850 80850/36641 +
Kartu kartu Konya kartu 30 % sirk 3m2 Ruang
Katalog Allan
Komputer 2.75m2/kmp Konya 8kmp 2.75 x 8 22m2 Ruang 1 rak =
Koleksi 120bk = Studi
Buku Khusus 3m2 Banding 6000bk 3 x 6000/120 150m2
Ruang
Koleksi 10m2 = Allan
Buku Umum 1000 exs Konya 89400bk 10 x 89400/1000 900m2 Ruang 1 rak =
Koleksi 120bk = Studi
Buku jual 3m2 Banding 1200bk 3 x 1200/120 30m2 Ruang
Baca Buku 2.7m2/org TSS 600org 2.7 x 600 1620m2 Ruang
Visual 20%
Godfrey
F 450m2 20% x 450 90m2 Ruang
Mikrofilm 25%
Godfrey
F 450m2 25% x 450 113m2 Ruang
Slide 15%
Godfrey
F 450m2 15% x 450 68m2 Ruang
Audio 20%
Godfrey
F 450m2 20% x 450 90m2 Ruang
Internet 2.5m2/org NAD 46org
46 x 2.5 +
30%sirk 150m2
Studi 1.5 x 10 +
Toilet 1.5m2/unit Banding 10 unit 30%sirk 20m2 Total 3380m2
Ruang Standar Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Unit Penunjang Pelayanan Pengunjung
Allan
Lobby 0.167m2/org Konya 600org 0.167 x 600 100m2 Ruang Allan
Seminar 2m2/org Konya 100 2 x 100 200m2
Ruang Allan
Persiapan 20%r.seminar Konya 200 20% x 200 40m2 Ruang
Fotokopi 5m2/msn
Godfrey
F 4 msn 5 x 4 20m2 Ruang
Telepon 0.81m2/KBU NAD 5KBU 0.81 x 5 5m2 70%
pengunjung Allan
Kafetaria 1m2/org Konya 600org 70% x 600 x 1 420m2 Studi
Mushola 1m2/org Banding 30org 1x 30 30m2
Studi 1.5 x 16 +
Toilet 1.5m2/unit Banding 16 unit 30%sirk 32m2 Warung Studi
Serba Guna 15m2/unit Banding 17 unit 17 x 10 170m2 Total 1017m2
Ruang Standar Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Unit Staff Pengelola
Ruang Kepala Studi
Perpustakaan 15m2/org Banding 1org 15 x 1 15m2 Ruang
Wakil Studi
Perpustakaan 9m2/org Banding 1org 9 x 1 9m2 Ruang Studi
Administrasi 5m2/org Banding 3org 3 x 5 15m2 Ruang Studi
Fumigasi 20m2/org Banding 1org 20 x 1 20m2 Ruang Studi
Istirahat 1m2/org Banding 15org 15 x 1 15m2 Ruang
Rapat 2m2/org NAD 22org 2 x 22 44m2 Gudang Studi
Buku 6m2/600vol Banding 3000 6 x (3000/600) 30m2 Ruang Studi
Perawatan 6m2/600vol Banding 2000 6 x (2000/600) 20m2 Ruang 2m2/org Studi 100org 1 x 200 + 260m2
Staff Banding 30%sirk Studi
Pantry 1.5 m2/org Banding 8org 1 x 8 12m2 Ruang
Bongkar
Muat 50m2 NAD 1 unit 50 x 1 50m2
Studi 1.5 x 4 +
Toilet 1.5m2/unit Banding 4 unit 30%sirk 8m2 Total 498m2
Total keseluruhan 4895m2 Tabel 4 : Dimensi kebutuhan ruang
Sirkulasi kebutuhan ruang adalah 30 % x 4895 = 1468.5 m2 Total luas bangunan adalah = 4895 + 1468.5 = 6363.5 ~ 6400 m2 Kebutuhan parkir :
Parkir Mobil Pegunjung :
Asumsi Parkir Pegunjung = 5% dari jumlah pegunjung 5% x 600 = 30 parkir pegunjung.
Luas Parkir = 30 x 15 m2 = 450 m2 Asumsi Parkir Pegawai = 4% dari jumlah pegawai
4 % x 100 = 4 parkir pegawai.
Luas Parkir = 4 x 15 m2 = 60 m2 Parkir Motor Pegunjung :
Perbandingan Parkir Mobil dan Parkir Motor = 1 : 3
Asumsi Parkir Pegunjung = 3 x 30 = 90 parkir pegunjung Luas Parkir = 90 x 2 m2 = 180 m2
Asumsi Parkir Pegawai = 3 x 4 = 12 parkir pegawai Luas Parkir = 12 x 2 m2 = 24 m2
Sehingga total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m2, dengan 510 m2 untuk 34 parkir mobil dan 204 m2 untuk 102 parkir motor.
IV.2.2. Sirkulasi Dalam Bangunan Sirkulasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
Sirkulasi Horizontal dapat dibedakan menjadi 2 tipe, antara lain :
Jenis sirkulasi Keuntungan Kerugian
1. Linier
a. Linier menerus
b. Linier bertekuk
c. Linier berpotongan
d. Linier bercabang
e. Linier berbelok
Sirkulasi jelas dan terarah
Mudah disesuaikan dengan tapak yang berkontur
Mudah dalam pencapaian ke bangunan
Kurang efisien karena
membutuhkan banyak ruang
f. Linier melingkar
2. Radial
Lintasan yang
berkembang dari atau berhenti pada suatu pusat titik yang sama
Memusatkan kegiatan / orientasi
Efisiensi tinggi karena hanya membutuhkan ruang minimal
Langsung dan mudah untuk mencapai titik tertentu
Penyesuaian terhadap kontur cukup baik
Arah sirkulasi terpusat pada satu titik sehingga perhatian ke titik- titik lainnya berkurang
Tabel 5 : Jenis sirkulasi horizontal
Sirkulasi vertikal dapat dibedakan menjadi 2 tipe, antara lain :
o Lift / Elevator, berupa jalan penghubung antar lantai. Dimana dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu lift pengunjung ( 20 -30 detik waktu tunggu, ukuran lift untuk kapasitas orang adalah 2.70m x 2.70m), dan lift barang (0.25 – 1 menit/detik, kapasitas barang 1- 5 ton).
o Tangga dibedakan menjadi 2 macam yaitu tangga biasa dan tangga darurat. Tangga biasa merupakan penghubung antar lantai tanpa menggunakan mesin biasanya tangga hanya digunakan maksimal 4 lantai. Sedangkan tangga darurat di butuhkan bilamana lift dan escalator tidak berfungsi pada saat darurat. Letak tangga harus mudah dijangkau dengan jarak maksimum ke setiap titik adalah 30m, juga harus mudah di lihat dan dapat langsung keluar ke area terbuka.
Untuk sirkulasi vertikal pada bangunan direncanakan menggunakan tangga sebagai sirkulasi utama, sedangkan untuk sirkulasi horizontal menggunakan sistem sirkulasi linear menerus, hal ini dimaksudkan agar sirkulasi yang terbentuk dapat lebih terarah dan lebih jelas, serta menyesuaikan bentuk massa bangunan yang berbentuk persegi.
R. Koleksi Umum
R. Diskusi R. Baca Perorangan R. Koleksi
Khusus
R. Baca R. Koleksi
Non Buku
Katalog
R. Sirkulasi
R. Kontrol
Hall R. Internet
Pengolahan, Penjilidan,
Pengadaan Gudang
R. Istirahat
R. Tata
Usaha R. Kepala R. Staff Bongkar
Barang
Hall R. Pamer
R. Seminar
R. Penunjang
Main Entrance
Side Entrance
IV.2.3. Hubungan Skematik
Gbr 1 : Hubungan Skematik
IV.2.4. Sistem Massa Bangunan
Penerapan pola massa bangunan dapat di bagi menjadi 2,yakni :
Pola Massa Tunggal
o Kebutuhan lahan sempit.
o Pencapaian sirkulasi menjadi cepat dan efisien.
o Pengawasan dan Pemeliharaan lebih mudah.
o Sifat bangunan terpusat.
Pola Massa Majemuk
o Pola Perletakan massa dinamis o Memerlukan lahan yang luas
o Pemisahan beberapa kelompok aktivitas
o Sifat bangunan menyebar dan memusat pada suatu titik aktivitas.
Perancangan Pepustakaan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara ini memilih jenis pola massa bangunan majemuk melalui pertimbangan dalam berbagai hal, sebagai berikut :
Bentuk massa lebih terorganisir.
Adanya pengelompokan aktivitas.
Sirkulasi pencapaian.
Aturan pemerintah daerah.
Lahan yang luas.
Ingin menciptakan ruang terbuka terpusat sebagai penghijauan .
Dalam buku Architecture Form, Space and Order oleh Francis D.K. Ching, disebutkan bahwa bentuk dasar bangunan secara umum ada tiga, yaitu:
Bentuk Keuntungan Kerugian
1. Segitiga Bentuk stabil dan berkarakter kuat
Mudah digabungkan menjadi bentuk-bentuk geometris lain (misalnya segienam, segidelapan, dsb.)
Orientasi ruang pada tiap- tiap sudutnya
Pengembangan ruang pada ketiga sisinya
Kurang efisien
Fleksibilitas ruang kurang
Layout ruang sulit
2. Segiempat Bentuk statis
Mudah dikembangkan ke segala arah
Orientasi ruang pada keempat sisi pembatasnya
Layout ruang baik dan mudah
Ruang memiliki efisiensi yang tinggi, mudah digabungkan dengan bentuk lain
Orientasi ruang cenderung statis
3. Lingkaran Bentuk halus
Orientasi ruang memusat dan statis
Indah dilihat dari luar
Sulit dikembangkan
Fleksibilitas ruang rendah
Sulit digabungkan dengan bentuk lain
Layout ruang sulit
Tabel 6 : Bentuk dasar bangunan
Massa yang akan direncanakan berupa bangunan majemuk yang memiliki ketinggian 3 lapis, bentuk dasarnya adalah modifikasi dari segi empat. Bangunan bermassa
agak panjang karena menyesuaikan dengan kondisi tapak yang memanjang, serta untuk meminimalkan penyinaran matahari dari arah barat.
Analisa sistem massa bangunan perpustakaan ini dapat dikelompokan menjadi : 1. Analisa sistem pencahayaan.
Sistem penerangan yang ada pada perancangan perpustakaan ini dibagi menjadi dua yaitu:
Penerangan alami
Pada siang hari penerangan alami dimanfaatkan semaksimal mungkin guna menghemat energi listrik dengan memberi bukaan pada setiap dinding, serta ukuran bukaan yang cukup lebar. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan penerangan alami adalah cahaya yang masuk harus merata keseluruh ruangan, cahaya yang masuk tidak terlalu silau dan cahaya yang ada harus cukup kuat sehingga tanpa penerangan buatan manusia dapat melihat dengan jelas.
Penerangan buatan
Penerangan buatan merupakan salah satu upaya untuk memberikan cahaya masuk kedalam mata melalui pantulan sehingga manusia dapat melakukan aktivitasnya. Sumber daya untuk penerangan buatan ini berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), genset atau diesel yang dipergunakan bilamana listrik dari PLN padam.
Jenis lampu yang digunakan dalam perpustakaan ini adalah jenis lampu TL (Fluroencent) dan lampu pijar. Lampu TL memancarkan warna putih sehingga mata
tidak cepat lelah. Sedangkan lampu pijar digunakan untuk menambah estetika bangunan karena warna yang dipancarkan adalah kuning.
Dasar pemikiran yang dipakai untuk konsep perancangan sistem penerangan dalam perpustakaan ialah pemenuhan tingkat intensitas terang yang memenuhi syarat untuk tiap – tiap ruang. Intensitas terang tidak sama. Daftarnya adalah sebagai berikut :
1. areal baca (majalah dan surat kabar) 200 lux 2. meja baca (ruang baca umum) 400 lux 3. meja baca (ruang baca perujukan) 600 lux
4. areal sirkulasi 600 lux
5. areal pengolahan 400 lux
6. areal akses tertutup (closed access) 100 lux 7. areal koleksi buku 200 lux
8. areal kerja 400 lux
9. areal pandang dengar 100 lux
2. Analisa Sistem Penghawaan.
Sistem penghawaan yang diterapkan dalam bangunan ini ada 2 yaitu :
Penghawaan alami
Berupa pemanfaatan udara luar yang bersih dengan menggantikan udara dalam bangunan yang sudah kotor. Sistem penghawaan alami ini menggunakan ventilasi silang guna mempelancar aliran udara.
Penghawaan buatan
Selain penghawaan alami juga ada penghawaan buatan yang digunakan agar menciptakan temperatur udara yang diinginkan dengan melihat kondisi di sekitar tidak mendukung. Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC split karena sistem ini dapat mengatur temperatur udara yang diinginkan secara sendiri pada masing – masing ruangan, serta AC split memakan listrik tidak begitu boros.
Penggunaan AC split ini dikarenakan tidak semua ruangan mampu menerima penghawaan alami secara baik mengingat bangunan ini adalah umum yang di gunakan oleh banyak mahasiswa, oleh sebab itu perlu adanya pengatur temperatur udara.
Daerah nyaman thermal bagi manusia dapat dilihat pada temperatur tertentu : - Rentang temperatur antara ( 24 – 28 ) ° C.
- Kelembaban ( RH ) ( 40 – 60 ) %.
- Aliran uadara ( air velacity ) : 0 – 0, 20 m/dtk.
Tingkat pengkondisian ruangan yang di inginkan dalam menjaga kualitas koleksi adalah sebagai berikut :
- Temperatur 22 – 24 ºC untuk ruang koleksi buku, ruang baca dan ruang kerja.
- Temperature 20 ºC untuk ruang komputer.
- Kelembapan 40 - 50%
3. Analisa Struktur dan Konstruksi Bangunan.
Struktur yang dipilih pada perancangan ini adalah memperhatikan beberapa faktor diantaranya adalah keadaan fisik tanah, faktor ekonomis struktur, faktor teknis bangunan meliputi kekuatan dan kekakuan, serta faktor penempatan jaringan utilitas. Stuktur bangunan dapat dibagi menjadi 2 bagian yakni :
Sub Structure
Merupakan bagian struktur bawah yang berfungsi menyalurkan beban – beban yang berkerja dari atas ke bawah. Diantaranya adalah pondasi, sloof, dan lantai kerja. Adapun faktor – faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan sub strucuter adalah jenis tanah, kedalaman, dan daya dukung tanah, beban dari atas yang harus disalurkan ketanah secara merata, pertimbangan biaya pelaksanaan, serta bahan bangunan yang digunakan dan yang tersedia. Jenis pondasi yang digunakan untuk perpustakaan ini adalah pondasi setempat, dengan pertimbangan : o Keuntungan : dapat menahan beban 2 lantai yang cukup besar, bahannya mudah
didapat, pengecoran setempat dengan truk molen.
o Kerugian : membutuhkan space untuk truk molen, waktu pemasangan rangka pondasi relatif lama.
Upper Structure
Merupakan sturktur utama yang berfungsi sebagai penyalur beban dari atas berupa beban hidup dan beban mati ke pondasi baik secara vertical maupun horizontal. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sistem struktur ini
adalah penyaluran beban vertikal dan horizontal diperlukan dan menghasilkan hubungan kaku, adanya bukaan pada sisi dinding terluar pada unit bangunan,
dinding yang digunakan sebagai partisi antar ruang. Berikut adalah perbandingan pemilihan bahan struktur kaku :
o Konstruksi beton bertulang
Rangka beton lebih mudah dalam menghasilkan bentuk yang fleksibel karena dapat dicor setempat, waktu pelaksanaan memerlukan waktu yang relatif lama karena perlu dicor pada tempat perletakannya dan pada kondisi tanah yang buruk, beton dapat melindungi tulangan besi baja karena beton tidak berkarat.
o Konstruksi baja
Rangka baja lebih sulit dalam menghasilkan bentuk yang fleksibel karena ada ukuran – ukuran tertentu, waktu pelaksanaan rangka baja memerlukan waktu yang relatif cepat Karena tinggal pasang, pada kondisi tanah yang buruk, baja tidak dapat melindungi lapisan tulangan besi baja karena dapat berkarat.
4. Analisa Utilitas Bangunan
Utilitas bangunan merupakan salah satu faktor keamanan dan kenyamanan dalam kelangsungan kegiatan pada gedung perpustakaan tersebut. Oleh karena itu dipertimbangkan beberapa hal, yakni adanya kenyamanan pada pengguna atas temperature suhu, cahaya, kebisingan, dan keamanan akan bahaya kebakaran dan kriminalitas, serta kemudahan dalam pemasangan dan pemeliharaan peralatan.
5. Analisa Sistem Penyediaan Air Bersih
Sumber air bersih berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM) yang kemudian ditampung pada reservoir atas lalu di distribusikan ke ruang–ruang yang membutuhkan, instalasi air bersih ini digunakan untuk :
Instalasi pendingin mesin AC.
Instalasi untuk toilet, dapur, dan kamar mandi.
Instalasi untuk keamanan kebakaran seperti fire hydran dan springkler.
6. Analisa Sistem Pembuangan Limbah
Pembuangan limbah ini dibagi menjadi 2 yaitu limbah sampah dan limbah cairan/padat. Pembuangan limbah sampah berupa system pengumpulan pada suatu area kemudian di angkut oleh truk kelokasi pembuangan akhir. Sedangkan limbah cairan/padat berupa air hujan, air kotor pada kamar mandi semuanya diteruskan melalui talang vertikal yang tertanam di dinding disalurkan ke riol saluran bawah dan di lanjutkan ke riol kota, tiap jarak tertentu mempunyai bak kontrol. Sedangkan limbah padat di salurkan melalui proses penetralan di STP.
7. Analisa Sistem Penanggulangan Kebakaran.
Kebakaran dapat terjadi akibat dari kelalain atau kesengajaan manusia dalam menyalakan api yang tidak terkendali, sehingga dapat memakan jiwa korban dan harta benda. Oleh karena itu perlu adanya pencegahan melalui beberapa langkah, diantaranya adalah :
o Sistem deteksi, antara lain : Heat Detector untuk mendeteksi panas, Smoke Detector untuk mendeteksi asap, Flame Detector untuk mendeteksi lidah api.
o Titik Panggil Manual (TPM) Ini adalah alat yang dioperasikan secara manual untuk memberikan isyarat adanya kebakaran. TPM yang digunakan adalah tombol yang ditekan secara manual jika terjadi kebakaran.
o Lampu Darurat, Lampu yang akan menyala begitu alarm aktif.
o Sistem Komunikasi Darurat, Sistem ini akan mematikan sarana yang ada secara otomatis jika terjadi kebakaran. Contohnya lift akan tidak berfungsi jika sistem mendeteksi terjadinya kebakaran.
o Pemadaman, Untuk memadamkan kebakaran, digunakan:
o Sprinkler, memadamkan api dengan cara menyemprotkan air atau bahan pemadam lainnya seperti gas (Dry Portable Extinguishers) untuk area khusus seperti ruang koleksi dan ruang penyimpan arsip, secara otomatis pada ruang yang terbakar. Radius yang dapat dijangkau adalah 25 m2/unit.
o Hidran kebakaran, radius pelayanan adalah 30 m2/unit
o Hidran Luar, radius pelayanan adalah 30 m2/unit dan area pelayanan adalah 800 m2
o Pemadam Ringan (Fire Extinguisher), merupakan pemadam berisi bahan kimia yang dapat digunakan dengan cara dibawa.
o Alat Bantu evakuasi berupa tangga darurat yang dilengkapi dengan blower untuk menekan asap keluar bangunan, serta pintu dan dinding tahan api.
8. Analisa Sistem Penangkal Petir
Penangkal petir merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk menangkal petir yang menyambar dengan menyalurkannya ke dalam tanah. Ada beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sistem penangkal petir yaitu faktor ekonomis, memperhatikan keserasian arsitekturnya dengan tetap menjaga keamanan teknis, serta ketahanan terhadap mekanis dan terhadap korosi. Salah satu sistem yang digunakan adalah sistem faraday dengan menghubungkan kawat tembaga ke saluran arde didalam tanah, sistem ini efisien namun memerlukan biaya yang cukup mahal.
9. Analisa Sistem Instalasi Listrik
Instalasi listrik perlu dipersiapkan dalam bangunan ini karena untuk menunjang seluruh kegiatan yang ada. Sumber listrik utama berasal dari PLN, yang disalurkan melalui gardu utama kemudian di teruskan ke ruang – ruang. Untuk melayani kebutuhan listrik dalam keadan darurat digunakan genset.
IV.3. Analisa Aspek Lingkungan IV.3.1. Perkotaan dan Lingkungan
Sesuai dengan fungsinya sebagai perpustakaan Universitas Bina Nusantara, maka proyek ini cukup fleksibel karena lokasi yang strategis, mempunyai lingkungan hunian yang tenang, sesuai dengan kebutuhan proyek, adanya sarana pendukung disekitar lingkungan berupa warung-warung makan, internet, toko, dsb. Serta adanya peraturan pelebaran jalan disekeliling tapak yang nantinya akan meningkatkan citra proyek itu sendiri.
IV.3.2. Tapak
Foto 61: Lingkungan Sekitar Tapak Foto 62 : Lokasi Tapak
Untuk menganalisa tapak maka ada hal – hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah memilih pintu masuk dari dan ke tapak, jenis lalu lintas didalam tapak, penempatan parkir, taman, sirkulasi kendaraan bermotor dan manusia, penempatan kelompok kegiatan tertentu dalam suatu tapak, bentuk dan ukuran ruang luar, jumlah blok bangunan dan dimensi bangunan, serta perletakan blok massa bangunan.
Tujuan diadakannya analisa tapak karena ada beberapa alasan yang menjadi acuannya yaitu keadaan lingkungan sekitar tapak, topografi dan bentuk tapak, peraturan, kepadatan lalu lintas. Selain itu perlu juga menentukan letak adan orientasi massa bangunan dengan memperhatikan aspek iklim seperti arah matahari dan pengudaraan, bentuk topografi tapak, peraturan, kondisi lingkungan sekitar, view yang terbaik.
Salah satu hal yang juga penting adalah zoning, didasarkan atas fungsi sifat kegiatan dan hubungan antar kegiatan – kegiatan yang berlangsung, penyesuaian terhadap kondisi dan lingkungan tapak, serta pola –pola sirkulasi dalam pencapaiannya. Tujuan di
adakannya zoning agar mempermudah pembagian kegiatan – kegiatan berbeda yang bersifat pribadi, dilakukan secara horizontal dan vertikal pada tapak.
KDB (Koefisien Dasar Bangunan) pada proyek ini adalah 60 %, yang berarti 40 % adalah lahan yang berupa ruang terbuka dengan dimanfaatkan sebagai sirkulasi kendaraan ataupun pejalan kaki, ruang gerak untuk kegiatan outdoor, dan juga sebagai ruang transisi antar kegiatan dan antar bangunan dalam tapak. Bentuk fisik dari penataan ruang terbuka adalah taman – taman dan plasa terbuka, ornamen outdoor, jalur – jalur pendestrian, dan sebagainya.
Lahan parkir yang disediakan untuk penghuni dan pengunjung perpustakaan adalah melalui pertimbangan antara lain luasan tapak dimana terbatasnya luasan tapak yang digunakan untuk lahan parkir dan memaksimalkan pengolahan lahan terbuka yang ada, mengingat lingkungan sekitar merupakan daerah yang padat. Maka dari itu area parkir yang disediakan adalah 510 m2 untuk 34 mobil dan 204 m2 untuk 102 motor. Sehingga luas yang terpakai untuk area pemakiran adalah 714 m2.
IV.3.3. Sirkulasi Dalam Tapak
Pintu masuk utama pada proyek perpustakaan ini diletakkan pada bagian tenggara, dan pintu keluar di letakkan di timur laut yaitu jalan Kebon Jeruk Raya dengan berbagai pertimbangan diantaranya untuk kemudahan dalam mengakses ke tapak yang merupakan jalan terbesar di antara jalan di sekeliling tapak, strategis dan merupakan jalan besar, serta akses untuk keluar lebih gampang karena terhindar dari kepadatan kendaraan yang keluar masuk daerah tersebut. Pintu masuk bagi pejalan kaki diletakan pada bagian tenggara yaitu jl. Kebon Jeruk Raya dengan pertimbangan proses pencapaian lebih mudah mengingat
padatnya kemacetan pada jalan utama, serta menghindari terjadinya kecelakan akibat sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki yang saling menyilang. Mengingat bahwa tapak ini hanya mempunyai satu sisi yang berhubungan dengan jalan raya yaitu bagian sisi timur.
Sirkulasi di luar tapak bagi para pejalan kaki diberikan jalur pedestrian pada sisi timur. Sedangkan sirkulasi didalam tapak sistem sirkulasi di buat terpisah antara pejalan kaki dan kendaraan. Untuk sirkulasi kendaraan didalam tapak di buat pada bagian sisi selatan dan utara untuk memudahkan pengaksesan masuk dan keluar tapak, sedangkan sirkulasi pejalan kaki menggunakan pola linear untuk kejelasan sirkulasi, terarah dan memberi kemudahan bagi pegguna perpustakaan. Sirkulasi service dibuat jalur tersendiri yang langsung menuju daerah service bangunan itu sendiri.
IV.3.4. Tata Ruang Luar
Luas tapak secara keseluruhan adalah 15000m2, dengan luas area yang boleh di bangun dengan kondisi KDB 60 % yaitu 9000m2 dan luas area ruang terbuka adalah 6000m2.
Kondisi tapak ditinggikan terhadap lingkungan sekitarnya guna memberi pembatas antara tapak dengan lingkungan sekitarnya tanpa perlu penggunaan pagar yang tinggi dengan alasan keamanan, sehingga orientasi bukaan bangunan ke arah lingkungan tidak terhalang pagar.
Perencanaan tata ruang luar dipengaruhi oleh : 1. Orientasi bangunan
Orientasi bangunan diarahkan untuk menciptakan hubungan secara visual dari arah tapak ke lingkungan yaitu dengan cara membuat bukaan – bukaan pada
sisi bangunan yang menghadap keluar, membentuk ruang – ruang lingkungan, dengan memanfaatkan elemen – elemen bangunan, landscape dan lain – lain, sehingga terbentuk ruang antar bangunan dalam tapak dengan bangunan di sekitar tapak, sedangkan orientasi kedalamnya diarahkan agar terbentuk ruang pengikat yang berfungsi sebagai tempat interaksi atau komunikasi.
2. Elemen Pengisi Ruang Luar
Elemen yang ada pada ruang luar ini adalah vegetasi dan elemen keras.
Vegetasi dimaksudkan untuk memberi nilai tambah pada estestis bangunan, sebagai unsur teduh yang berfungsi melindungi pejalan kaki dari sengatan panas sinar matahari atau air hujan serta sebagai filter atau penyaring dari gangguan kebisingan di sekitar lokasi tapak. Sedangkan elemen keras seperti tong sampah, tempat duduk, pagar, pedestrian, lampu dan sebagainya merupakan fasilitas penunjang bangunan tersebut.
Analisa Zoning
Pada area publik berada pada sisi timur yaitu jalan Kebon Jeruk Raya, hal ini dimaksudkan karena jalan tersebut merupakan pintu masuk utama, pada bagian private merupakan area bagi para pengunjung perpustakaan yang terletak ditengah – tengah tapak, bagian penunjangan merupakan sarana pendukung untuk bagian private yang terletak di bagian utara, area service berada di belakang, dan area parkir berdekatan dengan jalan Kebon Jeruk Raya hal ini dimaksudkan agar proses sirkulasi bagi pengendara beroda dua ataupun empat dapat dengan mudah mengakses tapak tersebut.
Gbr 4 : Analisa Zoning
Analisa Entrance
Jalan utama yaitu jalan Kebon Jeruk Raya merupakan pilihan utama dalam main entrance maupun side entrance karena merupakan satu – satunya sisi yang dapat di akses untuk menuju perpustakaan ini. Pintu masuk terletak disebelah tenggara sedangkan pintu keluar diletakan di timur laut, hal ini dikarenakan arus lalu lintas yang ada sangat padat serta perlu adanya proses pencapaian yang lebih nyaman dan cepat.
Gbr 5 : Analisa Entrance
Analisa Pergerakan Matahari
Perletakan bangunan di letakkan memanjang ke arah timur – barat, hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan panas cahaya matahari yang diserap, terutama matahari sore yang berada di arah barat. Untuk bukaan di letakan pada sisi arah utara dan selatan.
Gbr 6 : Analisa Matahari
Analisa Peredam Kebisingan
Perletakan tapak ini di hanya dapat dilalui oleh satu sisi saja yaitu sebelah timur, oleh sebab itu, perlu adanya vegetasi sebagai peredam kebisingan di jalan serta sebagai filter udara yang masuk kedalam tapak. Selain sebagai peredam kebisingan dan filter udara, vegetasi ini juga mampu memberi nilai tambah atas estetis bangunan. Untuk sisi – sisi lainnya merupakan daerah hunian penduduk sekitar.
Gbr 7 : Analisa Kebisingan