Tā' marbūtah di akhir kata. Ketentuan ini tidak diperlukan untuk kata-kata Arab yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, doa, dan sebagainya, kecuali jika diinginkan pengucapan aslinya).
سىصلا
ضورفلا يور ةٍّسلا نِا
Latar Belakang Masalah
Inilah potret nyata kasus suap yang dibingkai Ratu Saba untuk Nabi Sulaiman, dengan asumsi bahwa Nabi Sulaiman bisa dipengaruhi dan dibeli, sehingga membiarkan Ratu Saba menjalani kehidupan penyembahan berhala dan kesesatan. 5. 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap (LN Tahun 1980, No. 58), yang disahkan dan mulai berlaku pada tanggal 27 Oktober 1980. 6 Namun Undang-undang ini mempunyai batasan mengenai tindak pidana suap, yaitu menyangkut kepentingan umum. kepentingan, 7 oleh karena itu praktik suap individu tidak dapat dihukum. Praktek suap yang sudah berlangsung sejak lama dan dibiarkan terjadi terus-menerus menjadikan suap sebagai suatu perbuatan yang seolah-olah dibenarkan.
Di Indonesia sendiri, banyak sekali kasus suap yang menjadi topik utama di media massa. Beberapa contoh kasus suap yang ramai dibicarakan dalam beberapa waktu terakhir antara lain kasus Bank Century, kasus Hambalang, kasus simulator SIM, kasus pembelian Al-Quran, dan kasus suap impor yang melibatkan beberapa petinggi Partai Keadilan Sejahtera. kebetulan salah satunya adalah: partai politik berbasis Islam di Indonesia. Lihat Febriana Firdaus, “Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Masih Buruk” di www.tempo.com, diakses 14 Juni 2013.
Dalam banyak ayat tidak disebutkan secara tegas tentang tindak pidana suap, namun beberapa istilah yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi sudah menunjukkan adanya tindak pidana tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung petunjuk tentang masalah suap. Kita perlu melihat kembali teks Al-Qur'an untuk melihat pesan moral apa yang sebenarnya terkandung di dalamnya.
Sedangkan alasan penulis memilih Al-Quran dan Tafsirnya (Edisi yang Disempurnakan) sebagai objek kajian tim Kementerian Agama RI karena tafsir ini merupakan salah satu produk pemerintah di bidang agama, sungguh luar biasa. berupaya mendorong peningkatan akhlak mulia sebagai bangsa yang besar dan bermartabat.14 Buku ini lahir sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan pemahaman umat Islam terhadap agama dan juga sebagai jawaban terhadap permasalahan yang timbul di masyarakat agar berkembang. Selain keterlibatan negara, buku ini disusun oleh beberapa ulama, Dewan Pengorganisasi Tafsir Al-Quran. Penyebab lainnya adalah banyaknya kasus suap yang terjadi di lingkungan Kementerian Agama sendiri. Salah satu kasus terbaru adalah kasus suap proyek pengadaan Alquran yang digagas Kementerian Agama RI.
Kementerian Agama Indonesia, Mukaddimah Al-Qur'an dan Tafsir (edisi penyempurnaan) (Jakarta: Kementerian Agama Indonesia, 2010), hlm. Terlepas dari ada atau tidak pesan dari pemerintah yang mewarnai tafsir ini, namun kehadiran kitab Al-Qur'an dan Tafsirnya sangatlah patut diapresiasi sebagai salah satu karya tafsir anak bangsa Indonesia. yang telah membantu mengembangkan tafsir Al-Quran ke dalam bahasa yang mudah difahami oleh masyarakat di Indonesia.
Rumusan Masalah
Untuk mengetahui tafsir tim Kementerian Agama mengenai petunjuk Al-Qur'an untuk mencegah tindak pidana suap. Untuk mengetahui relevansi penafsiran tim Kementerian Agama RI terhadap isu suap dalam Al-Quran dan Tafsirnya dengan realitas sosial bangsa Indonesia saat ini. Diharapkan dapat mempunyai nilai yang bermanfaat bagi perkembangan kajian Islam pada umumnya dan kajian Al-Qur’an pada khususnya.
Diharapkan mampu memberikan informasi mengenai ayat-ayat yang berbicara tentang suap khususnya menurut tafsir tim Kemenag RI terhadap Al-Quran dan Tafsirnya.
Telaah Pustaka
Penelitian terhadap hadis-hadis yang membicarakan risywah juga dilakukan oleh Abdul Kholiq dalam tesisnya yang berjudul “Hadits Tentang Kutukan Pelaku Suap (Risywah) dalam Al-Kutub Al-Tisʻah (Kajian Hadits Ma’anil).”17 Tidak banyak lagi yang lain. . bukan. Dari karya Suyitno di atas, Kholiq juga membahas hadis tentang suap, hanya saja ia menggunakan contoh dari perawi hadis lainnya. 17 Abdul Kholiq, Hadits Tentang Kutukan Pelaku Suap (Risywah) di Al-kutub Al-Tis'ah (Kajian Hadits Ma'anil), Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010. Selain itu, ada pula buku karangan Abu Abdul Halim S yang berjudul “Suap: Dampak dan Bahaya Bagi Masyarakat; Tinjauan Syariah dan Sosial”. Dalam buku ini ia banyak membahas potret risywah (penyuapan) dalam sejarah sejarah umat manusia.
Dalam karya ilmiah lainnya, kajian mengenai suap juga pernah dilakukan oleh Wahib Zain dengan judul penelitian “Kejahatan Suap: Kajian Banding Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Menurut Hukum Pidana Islam.” 19 Dalam tesis yang diterbitkan pada tahun 2010 ini, Wahib Zain mengkaji suap dengan menganalisis perbandingan dari segi kriteria dan sanksi hukum. Dalam penelitian ini beliau menggunakan tafsīr Al-Qur'ān Al-Ḥakīm Asy-Syahīr Bi At-Tafsīr Al-Manār karya Muhammad Rasyid Ridha sebagai sumber data sekunder dalam penelitiannya.
Penelitian mengenai suap dalam bentuk tesis juga pernah dilakukan oleh Idris Salis yang berjudul “Tindak Pidana Suap Dalam Rekrutmen Aparatur Sipil Negara”. 19 Wahib Zain, “Tindak Pidana Suap: Studi Banding Undang-Undang No. Tindak Pidana Korupsi Menggunakan Hukum Pidana Islam”, Tesis Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010. Studi Banding Antara Hukum Positif dan Hukum Islam). 20 Dengan menggunakan pendekatan hukum normatif, Idris menyimpulkan bahwa baik hukum positif maupun hukum Islam sama-sama menganggap suap sebagai perbuatan melawan hukum.
Sedangkan dalam hukum positif sesuatu dianggap tindak pidana korupsi atau suap apabila hanya melibatkan pejabat yang berkaitan dengan jabatannya saja. Dari penelitian awal yang penulis lakukan, sudah banyak artikel yang membahas tentang suap, namun belum ada penelitian atau karya ilmiah tentang suap yang fokus pada penafsiran Kementerian Agama RI terhadap Al-Quran dan Tafsirnya (edisi penyempurnaan). . 20 Idris Salis, “Tindak Pidana Suap Dalam Rekrutmen CPNS (Studi Perbandingan Antara Hukum Positif dan Hukum Islam)”, Fakultas Khusus Syariah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2006.
Sumber data primer dalam hal ini adalah sumber yang dijadikan subjek utama penelitian yaitu Al-Qur'an dan Tafsirnya (edisi penyempurnaan) oleh tim Kementerian Agama. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mendokumentasikan berbagai sumber yang berkaitan dengan topik penelitian, baik primer maupun sekunder.
Sistematika Pembahasan
Deskriptif berarti penyajian dan penafsiran terhadap data-data yang ada, yang dalam pelaksanaannya tidak hanya sebatas pengumpulan data saja, tetapi juga mencakup penjelasan dan analisis terhadap data tersebut.22 Sedangkan Analitik berarti menjelaskan segala aspek yang terlibat dalam penafsiran ayat-ayat tersebut dengan cara memuat penjelasan. artinya. -makna yang terkandung didalamnya sesuai dengan data yang diperoleh.23. Bab kedua berupa uraian profil Kitab Al-Quran dan Tafsirnya (Edisi Penyempurnaan), memuat biografi penulis tim Kementerian Agama RI, serta ciri-cirinya. buku. Bab keempat merupakan bab inti yang memuat tafsir ayat-ayat yang berkaitan dengan suap dan petunjuk pencegahannya dalam kitab Al-Qur'an dan Tafsirnya (edisi penyempurnaan).
Di sini teks ayat akan diuraikan, kemudian ditelusuri tafsir ayatnya, dan dianalisis komposisinya.
Kesimpulan
Tim Mufassir menjelaskan bahwa ketakwaan merupakan landasan keimanan seseorang yang menjadikan dirinya senantiasa beramal shaleh dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Selain itu, ketakwaan juga menjadi penghalang bagi seorang muslim untuk melakukan kejahatan dan kezaliman yang disebabkan oleh nafsu dan godaan setan. Tim Mufassir menekankan pentingnya menjaga amanah di segala bidang, terutama dalam rangka pelaksanaan ketentuan yang berkaitan dengan kepentingan umum.
Dijelaskan pula bahwa akibat yang mungkin timbul akibat hilangnya kepercayaan tidak hanya merupakan azab dari Allah SWT saja, namun juga berdampak negatif terhadap kehidupan bermasyarakat. Ada tiga kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap individu: bertawakal kepada Allah, bertawakal kepada orang lain, dan bertawakal pada diri sendiri. Tim Mufassir menjelaskan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk menegakkan keadilan dalam masyarakat dan dalam segala hal.
Dalam menegakkan keadilan, manusia dilarang mengikuti hawa nafsunya agar tidak terpesong dari kebenaran. Dalam kitab Al-Qur'an dan Tafsirnya (Edisi Sempurna) dijelaskan bahawa kehidupan dunia ini hanya sementara, yang kekal adalah kehidupan. Apa yang harus diingat, walaupun Islam melarang kita melupakan dunia ini, yang perlu diutamakan ialah akhirat, bukan sebaliknya.
Mencintai harta benda bukanlah hal yang dilarang oleh Allah karena manusia mau tidak mau harus mencintainya. Allah menjelaskan bahwa yang patut dibanggakan bukanlah harta benda dan anak, melainkan amal shaleh yang buahnya akan dirasakan manusia sepanjang zaman hingga akhirat. Jika dikaitkan dengan maraknya praktik suap di Indonesia saat ini, beberapa petunjuk Alquran yang penulis jelaskan masih tetap ada.
Lima prinsip dasar yang penulis jelaskan hendaknya dipahami dan dilaksanakan oleh setiap individu yang beriman.
Saran
Psikologi Korupsi” dalam Wijayanto en Ridwan Zachrie (red.), Korupsi Merusak Indonesia: Penyebab, Akibat dan Prospek Pemberantasan. Godsdiens remaja korrupsiekultuur?” dalam Suyitno (red.), Korupsi, Hukum dan Moralitas Keagamaan: Membahas Yurisprudensi Anti Korupsi. Akar Sejarah Korupsi di Indonesia” dalam Wijayanto en Ridwan Zachrie (red.), Korupsi Merusak Indonesia: Penyebab, Akibat dan Prospek Pemberantasan.
Korupsi di Lembaga Peradilan” dalam Wijayanto dan Ridwan Zachrie (eds.), Korupsi Merusak Indonesia: Penyebab, Akibat, dan Prospek Pemberantasan. Korupsi di Negara Mayoritas Muslim: Kajian Sistem Politik”, dalam Suyitno (ed.), Korupsi, Hukum dan Moralitas Agama: Membahas Yurisprudensi Anti Korupsi. Indeks Terjemahan Al-Qur'anul Karim Dilengkapi Ayat: Panduan Mencari Ayat pada Suatu Materi/Pembahasan dalam Bahasa Indonesia.
Korupsi, Indonesia Kita dan Dunia Usaha' dalam Wijayanta dan Ridwan Zachrie (eds.), Korupsi Merusak Indonesia: Penyebab, Akibat dan Prospek Pemberantasan. Febriana Firdaus, “Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Masih Buruk” di www.tempo.com, diakses 14 Juni 2013. Dialektika Tafsir Al-Qur'an dan Politik Kekuasaan Sebelum dan Sesudah Reformasi” pada Seminar Nasional “Sejarah Perkembangan Tafsir di Indonesia sebelum dan sesudah Reformasi. Pasca Reformasi: Arah Baru Pemikiran Interpretif Indonesia”.
Icha Rastika, "Akil Mochtar menjadi tersangka dua kasus suap" di www.kompas.com, diakses 17 Desember 2013.