• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUBAK DENGAN SEGALA POTENSI DAN AKTIVITASNYA DI DESA MAMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SUBAK DENGAN SEGALA POTENSI DAN AKTIVITASNYA DI DESA MAMBANG "

Copied!
76
0
0

Teks penuh

Mahasiswa Unud yang mengikuti kegiatan KKN-PPM periode XI di desa Mambang atas keseriusannya dalam mempersiapkan program tersebut. “Pergerakan Subak Menuju Hegemoni Global” merupakan tema yang diangkat dalam kegiatan KKN-PPM yang akan berlangsung di Desa Mambang. Hubungan harmonis filosofi THK menjadi pendekatan yang tepat untuk diterapkan pada keberadaan subak di Desa Mambang.

Profil Kelompok Sasaran dan Permasalahannya

Beberapa pihak yang ditunjuk sebagai mitra dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) adalah: 1) Subak Babakan Anyar, Desa Mambang; 2) Kelompok Peternakan Bali; 3) SD Desa Mambang 2; dan 4) Pemerintahan Desa Mambang. Keempat mitra ini dilibatkan dalam kegiatan KKN-PPM ini untuk mencapai target produksi yang diusulkan. Filosofi dari konsep KKN-PPM adalah sebuah media pembelajaran interaktif antara mahasiswa dan masyarakat desa Mambang untuk memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapi Subak di tengah pesatnya pengaruh global.

Persiapan dan Pembekalan

Sebelum berangkat ke desa, mahasiswa KKN-PPM Unud mendapat pelatihan dari DPL, pakar tema KKN PPM dan mitra. Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilaksanakan oleh tim yang berada di bawah tanggung jawab Ketua LPPM Universitas Udayana. Perekrutan mahasiswa peserta KKN PPM dilakukan oleh tim pelaksana dengan memperhatikan relevansi pengetahuan mahasiswa mengenai tema kegiatan.

Gambar 1. Diagram alir mekanisme kerja Kegiatan  KKN-PPM Unud
Gambar 1. Diagram alir mekanisme kerja Kegiatan KKN-PPM Unud

Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melibatkan peran serta masyarakat Desa Mambang dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan sosialisasi dilakukan kepada seluruh mitra yang terlibat dalam kegiatan KKN-PPM ini sesuai dengan tujuan kegiatan ini; Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat bagi mahasiswa KKN-PPM Unud yang berkecimpung di desa ini untuk belajar menjadi surveyor dan mengetahui lebih jauh permasalahan petani;

Tabel 1. Volume Pekerjaan
Tabel 1. Volume Pekerjaan

Rencana Keberlanjutan Program dan Evaluasi

Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan merupakan salah satu desa baru binaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana. Selama ini banyak penelitian yang dihasilkan oleh LPPM Unud dan belum disebarluaskan di desa ini. Potensi-potensi penelitian yang dikembangkan dalam skala laboratorium pada masa KKN-PPM ini dimanfaatkan untuk mendukung tercapainya Subak sebagai warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.

SUBAK DAN EKSISTENSINYA DI DESA MAMBANG

Pengertian Subak

Eksistensi Subak di Desa Mambang

Sumber pengairan sawah petani bergantung pada empelan, luapan dan temuku yang ada pada masing-masing anggota sawah Subak. Jumlah bangunan untuk pendistribusian air di seluruh subah Desa Mambang disajikan secara lengkap pada Tabel 4. Dalam pendistribusian air, unsur keadilan selalu diutamakan dalam penyediaan air dengan membuat bangunan untuk atau temuku.

Pemeliharaan aliran air yang mengalir di sawah rutin dilakukan melalui kegiatan gotong royong dengan seluruh anggota Subak. Pembersihan saluran irigasi yang tersumbat dan penerapan larangan pembuangan sampah pada saluran irigasi dengan menerapkan awig-awig pada setiap sub DAS. Subak didirikan untuk mengatur pola pembagian air kepada anggotanya (Windia, 2006) dan dalam perkembangan saat ini hal tersebut akan sedikit terganggu karena di Desa Mambang sumber air yang masuk ke saluran irigasi Subak terbatas bahkan saat ini sedang hujan. -kategori Subak yang diberi makan.

Tabel 2. Luas Wilayah dan Keanggotaan Subak di Desa Mambang
Tabel 2. Luas Wilayah dan Keanggotaan Subak di Desa Mambang

Profil Desa Mambang

Tengah, Banjar Dinas Mambang Kaja, Banjar Dinas Mambang Celuk Kaja, Banjar Dinas Mambang Celuk Kelod dan Banjar Dinas Sambat See serta 2 banjar adat diantaranya Desa Pekraman Mambang Gede dan Desa Pekraman Dukuhpulu Kaja. Untuk memperlancar kerjasama di bidang pertanian, para petani di Desa Mambang membentuk organisasi pertanian tradisional yaitu Subak. Di Desa Mambang terdapat 4 subak yang terdiri dari 3 subak basah dan 1 subak abian (subak kering).

KARAKTERISTIK SUBAK DI DESA MAMBANG

Subak Babakan Anyar

Sebelum kepemimpinan I Wayan Semidra, administrasi subak Babakan Anyar belum terorganisir dengan baik, bahkan belum ada administrasi tertulis. Saat ini organisasi Subak berkembang seiring dengan mulainya Subak Babakan Anyar mempunyai kepengurusan. Sedangkan program yang belum dilaksanakan antara lain perbaikan Balai Subak Babakan Anyar dan pembuatan awig-awig.

Akibat tidak adanya awig di Subak Babakan Anyar, maka tidak ada aturan mengenai sanksi apabila seorang Subak krama tidak menghadiri rapat atau melakukan pelanggaran. Apabila timbul permasalahan mengenai subak Babakan Anyar maka akan diadakan rapat dan keputusan dari rapat tersebut biasanya dijadikan acuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Secara keseluruhan Subak Babakan Anyar menghasilkan 5 ton gabah per hektar dengan estimasi pendapatan penjualan sebesar Rp.

Permasalahan terbesar Subak Babakan Anyar adalah kurangnya sumber air terutama pada musim kemarau. Selain itu, saluran sekunder di Subak Babakan Anyar selebar 10 meter sehingga mengganggu distribusi air. Subak Babakan Anyar bergantung pada musim hujan sebagai sumber air utama karena subak ini merupakan subak tadah hujan.

Subak Babakan Anyar beranggotakan 200 orang yang terbagi dalam tiga tempekan. Tempekan Babakan Anyar beranggotakan 108 orang, Tempekan Babakan Betenan beranggotakan 55 orang, dan Tempekan Babakan Beduuran beranggotakan 37 orang.

Krama subak Tempekan Babakan Betenan

Krama subak Tempekan Babakan Beduuran

Subak Gede Mambang

Subak Gede Mambang merupakan salah satu subak basah yang terletak di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Setelah itu dilakukan pemekaran pada tahun 2000, dimana Subak Gede dipecah menjadi dua subak yaitu Subak Gede Mambang dan Subak Penarukan. Sebagai sebuah organisasi, Subak Gede Mambang mempunyai struktur kepengurusan yang dipimpin oleh seorang Pekaseh, seorang Bendahara dan seorang Sekretaris.

Struktur Subak Gede Mambang terbagi menjadi 5 tempek, dimana masing-masing tempek dipimpin oleh seorang kelian tempek dan stafnya yang disebut prajuru. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pekaseh Subak Gede Mambang, I Nyoman Wirda, terdapat 6 periode pergantian kepemimpinan di Subak Gede Mambang hingga saat ini. Sebelum kepemimpinan I Nyoman Wirda, administrasi Subak Gede Mambang belum terorganisir dengan baik, bahkan belum ada administrasi tertulis.

Subak Gede Mambang mengandalkan musim hujan sebagai sumber air utama karena subak ini merupakan subak tadah hujan. Selain itu, permasalahan lain yang dikeluhkan Krama Subak Gede Mambang adalah minimnya sumber air karena Waduk Telaga Waja digunakan untuk PDAM. Subak Gede Mambang mempunyai awig-awig dan pararem yang berisi aturan-aturan mengenai organisasi Subak.

Ada pula denda yang dikenakan bagi subak krama yang tidak mengikuti kegiatan, yakni 50.000 per hari.

Krama subak Tempekan Babakan

Pelanggaran dan sanksi : pencurian air (jika melanggar dua kali hanya mendapat instruksi/teguran, jika melanggar tiga kali akan mendapat sanksi berupa pemberian hadiah pesaban kecil-kecilan dan penutupan irigasi sawah). Hukum: diterapkan dalam praktek, namun pelanggaran berupa pencurian air tidak pernah terjadi.

Krama subak Tempek Gede

Krama Tempek Mungkling

Krama Tempekan Munduk

Subak Penarukan

Subak Penarukan terletak di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, dibentuk dengan pengurus seperti ketua, sekretaris, dan bendahara yang dipilih berdasarkan musyawarah mufakat. Untuk keanggotaan subak, Subak Penarukan mempunyai anggota yang sebagian besar berada di Dusun Mambang Gede. Subak Penarukan memiliki Pura Ulun Suwi dan Pura Bedugul yang terletak di Dusun Mambang Gede.

Setiap odalah yang ada di pura anggota Subak Penarukan wajib Ngayah, jika tidak maka anggota akan dikenakan sanksi dan denda sesuai dengan luas negara dan jumlah ngayahnya. Subak Penarukan merupakan subak basah yang sudah mempunyai saluran utama air di bendungan yang ada di Dusun Mambang Kaja. Subak Penarukan mempunyai prajuru dan setiap prajuru mendapat subak papahan yaitu biaya setiap prajuru sebesar Rp.

Hasil panen Subak Penarukan pada bulan September hingga Desember dengan produk antara lain beras, kacang panjang, dan jagung. Terdapat pembagian tembuku pada setiap subak, dalam Penarukan Subak pembagian tembuku dibagi dengan menentukan luas wilayah. Subak biasanya mengadakan rapat inti setiap 4 bulan sekali, pengelolaan lahan Subak Penarukan dikelola sendiri dan ada pula yang dikelola oleh penandu.

Subak Penarukan memiliki program lima tahun ke depan yaitu perbaikan saluran irigasi di setiap tempekan dan program pergantian pengelolaan Subak setiap 5 tahun sekali.

Subak Abian Dukuh Sakti

Subak Abian Dukuh Sakti bergantung pada musim hujan sebagai sumber air karena tidak mempunyai sumber air utama. Subak biasanya mengadakan pertemuan anggota dua kali dalam setahun dan anggota Subak biasanya melakukan gotong royong sebelum musim tanam berlangsung. Selain pertemuan dan gotong royong, anggota Subak juga mengadakan upacara rutin setiap enam bulan sekali (Piodalan) di Pura Subak.

Acuan atau hukum utama yang mengatur segala sesuatu dalam organisasi Subak Abia Dukuh Sakti adalah awig-awig. Anggota yang melanggar hukum akan menerima berbagai sanksi, salah satunya denda uang.

Krama subak Tempekan Tegeh

TRANSFER IPTEKS UNTUK EKSISTENSI SUBAK

  • Teknologi Pembuatan Silase Jerami
  • Produksi Biofestisida
  • Produksi Bioruin Sapi
  • Produksi Biogas dengan Pendekatan Digester Mobile Pengolahan kotoran ternak untuk dijadikan biogas
  • Teknologi Pembuatan Chicken Nugget
  • Teknologi Pembuatan Susu Kedelai
  • Pembuatan Keripik Pisang

Kegiatan demonstrasi yang dilakukan pada kegiatan KKN-PPM dilakukan dengan menggunakan metode Astawaet al. Pembuatan kompos menggunakan bahan baku berupa kotoran sapi yang diproduksi di kelompok SIMANTRI (Sistem Pertanian Terpadu). Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kompos kotoran sapi adalah: minimal 80-83% kotoran sapi dan sebaiknya dicampur dengan urin sapi, serbuk gergaji atau sekam atau jerami, 10% abu dapur, 2% kapur pertanian dan bahan-bahan yang merangsang mikroorganisme. (EM4).

Pada hari ke 7 sebaiknya tumpukan dibalik agar suplai oksigen dapat masuk ke dalam bahan secara merata. Kompos kotoran sapi yang dibuat dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk membantu memperbaiki struktur tanah pertanian. Langkah selanjutnya adalah menyaring, lalu pada sari daun pepaya yang sudah disaring, tambahkan lagi 4 liter air dan sesendok besar sabun.

Upaya pemanfaatan potensi gas metana pada kotoran sapi dengan pendekatan fermentasi pada mobile digester (Widihati et al., 2013) merupakan upaya yang dilakukan dalam kegiatan KKN-PPM ini, walaupun hanya sebagai langkah awal yaitu menjadi pembelajaran bagi kedua KKN-PPM. mahasiswa dan masyarakat tentang mekanisme terbentuknya gas dari fermentasi kotoran sapi. Sebelum memasukkan pakan berupa kotoran sapi dan babi giling ke dalam digester, sebaiknya ditambahkan terlebih dahulu 3-5 ember larutan starter berupa larutan yang kaya akan bakteri anaerob, misalnya larutan dari lumpur kolam ikan atau air limbah. . Tambahkan kotoran sapi dan babi yang telah dicampur (dibilas) dengan air dengan perbandingan kotoran:volume air = 2:3 dan singkirkan benda keras yang ada di dalamnya, seperti kayu gelondongan, batu atau kerikil.

Isikan gas ke dalam kompor gas dengan cara membuka keran, kemudian gas yang dihasilkan ditampung terlebih dahulu di dalam tangki bensin kemudian siap digunakan untuk menyalakan kompor gas.

Gambar 2. Kegiatan Demo Pembuatan Biourin dan Biofestisida dan Aplikasinya pada Tanaman Palawija
Gambar 2. Kegiatan Demo Pembuatan Biourin dan Biofestisida dan Aplikasinya pada Tanaman Palawija

Gambar

Gambar 1. Diagram alir mekanisme kerja Kegiatan  KKN-PPM Unud
Tabel 1. Volume Pekerjaan
Tabel 2. Luas Wilayah dan Keanggotaan Subak di Desa Mambang
Tabel 3. Tingkat Pendidikan Informan Kunci Subak di Desa Mambang
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hỏi năm nay chị bao nhiêu tuổi, mẹ bao nhiêu tuổi Correct - Click anywhere to continue Correct - Click anywhere to continue Incorrect - Click anywhere to continue Incorrect -