• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suhu, Salinitas, dan Kedalaman di Perairan Teluk Semangka, Lampung

N/A
N/A
Dimas Ridwan

Academic year: 2024

Membagikan "Suhu, Salinitas, dan Kedalaman di Perairan Teluk Semangka, Lampung"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN 3

PRAKTIKUM DESKRIPSI OSEANOGRAFI

VISUALISASI DATA CTD MENGGUNAKAN ODV WILAYAH KAJIAN TELUK SEMANGKA, LAMPUNG

DIMAS RIDWAN MAULANA C5410211059

SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

IPB UNIVERSITY 2024

(2)

Sumber Data : Marine Copernicus (Global Ocean Physics Reanalysis) Area Studi : Teluk Semangka, Lampung (104°30-105°10 E, 5°30-5°58 S) Software : Ocean Data View 5.7.2 dan QGIS 3.32

1. Peta titik data suhu dan salinitas serta kondisi geografis perairan Teluk Semangka Teluk Semangka merupakan perairan yang termasuk di dalam wilayah administrasi Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung (Fatoni et al. 2021). Perairan Teluk Semangka bersinggungan langsung dengan wilayah Kecamatan Cukuh Balak, Kota Agung, dan Wonosobo. Pada bagian mulut teluk (arah Tenggara), terdapat Pulau Tabuan yang merupakan pulau kecil yang terluas (3.294 ha) di Provinsi Lampung (Sarida et al.

2023). Posisi geografis Teluk Semangka adalah 104º32’ - 105º08’ BT dan 5º30’-5º55’ LS.

Data suhu dan salinitas diunduh dari website http://marine.copernicus.eu (Marine Copernicus) yang bersifat Open Source. Berikut hasil pembuatan peta titik data suhu dan salinitas yang diolah pada software ODV.

Gambar 1 Peta titik data suhu dan salinitas perairan Teluk Semangka. Kotak merah merupakan pick data station untuk plot section

(3)

Gambar 2 Batimetri Teluk Semangka (BATNAS)

Gambar 3 Profil melintang kedalaman berdasarkan titik section data suhu dan salinitas di Teluk Semangka

Titik data suhu dan salinitas (Gambar 1) menunjukkan cakupan wilayah perairan Teluk Semangka. Plot persegi panjang yang mengarah ke tenggara Teluk Semangka ditentukan berdasarkan letak stasiun yang dapat mengGambarkan pola section data suhu dan salinitas.

Titik data tersebut diambil karena memiliki rute lurus terpanjang dari pangkal hingga mulut Teluk Semangkan tanpa adanya hambatan (daratan/barrier). Secara keseluruhan, perairan Teluk Semangka memiliki rentang kedalaman hingga 1350 m (Gambar 2), namun kedalaman pada section titik data yang telah ditentukan mencapai 950 m (Gambar 3).

Berdasarkan Gambar 3, didapatkan morfologi Teluk Semangka, yaitu continental shelf pada jarak 0-0.3° dengan kedalaman 0-400 m. Kemudian adanya tonjolan yang mengGambarkan dekat pulau kecil pada jarak 0.3-0.45°, selanjutnya ada slope kecil yang curam pada jarak 0.45-0.47° dengan kedalaman 100-250 m. Lalu terdapat continental slope pada 0.48-0.54°

dengan kedalaman 200-950 m dan abysal plain pada kedalaman 900-1000 m dengan jarak 0.54-0.62°.

(4)

2. a. Sebaran menegak suhu dan salinitas bulanan (Januari – Desember 2023) di perairan Teluk Semangka

Sebaran menegak salinitas disajikan pada Gambar berikut:

Gambar 4 Sebaran menegak suhu bulanan tahun 2023 (a) Januari, (b) Februari, (c) Maret, (d) April, (e) Mei, (f) Juni, (g) Juli, (h) Agustus, (i) September, (j) Oktober, (k) November, (l) Desember di perairan Teluk Semangka

k l

j

i g h

f e

d

a b c

(5)

Sebaran menegak salinitas disajikan pada Gambar berikut:

Gambar 5 Sebaran menegak salinitas bulanan tahun 2023 (a) Januari, (b) Februari, (c) Maret, (d) April, (e) Mei, (f) Juni, (g) Juli, (h) Agustus, (i) September, (j) Oktober, (k) November, (l) Desember di perairan Teluk Semangka

k l

j

i g h

e f d

a b c

(6)

Berdasarkan Gambar 4, pada bulan Januari-Februari, distribusi suhu terhadap kedalaman menunjukkan gradien yang curam dari permukaan hingga 200 m, menandakan adanya lapisan thermocline yang berkembang kuat akibat pemanasan permukaan laut di wilayah tropis. Suhu cenderung stabil pada kedalaman 200-400 m, sementara di bawah 400 m suhu hampir konstan, menunjukkan kondisi perairan dalam yang tidak banyak terpengaruh oleh variasi permukaan. Pada bulan Januari, pengaruh angin muson barat menyebabkan suhu permukaan laut yang lebih hangat, berbeda dengan bulan Agustus yang ditandai oleh angin muson timur yang mendorong upwelling dan menyebabkan suhu permukaan lebih dingin. Pada bulan Agustus, gradien suhu di lapisan permukaan sedikit lebih landai dibanding Januari, namun suhu di lapisan menengah dan bawah tetap stabil dengan sedikit variasi. Distribusi suhu ini juga dipengaruhi oleh pola upwelling dan downwelling musiman, di mana upwelling lebih dominan pada bulan Agustus dan downwelling pada bulan Januari. Selain itu, arus laut seperti Arlindo yang mengalir dari Samudra Pasifik ke Samudra Hindia juga mempengaruhi distribusi suhu di Teluk Semangka.

Sama halnya dengan profil menegak suhu, profil menegak salinitas (Gambar 5) menunjukkan pada mixed layer terdapat stratifikasi salinitas yang rendah dengan variasi nilai antara 32 hingga 34 PSU. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh pencampuran air tawar dari aliran sungai atau curah hujan pada lapisan permukaan. Selama bulan Agustus, di mana musim kemarau sedang berlangsung, curah hujan berkurang. Namun, aliran air tawar yang masuk dari sungai-sungai di sekitar teluk masih berkontribusi pada penurunan salinitas di lapisan permukaan. Hal ini juga menunjukkan pergerakan massa air yang terbatas di lapisan atas. Di kedalaman 200-600 m, salinitas mulai stabil dan meningkat secara bertahap hingga mencapai nilai sekitar 34.5 PSU. Bagian ini memperlihatkan proses pencampuran massa air laut yang lebih stabil dibandingkan dengan lapisan permukaan. Pada kedalaman ini, massa air laut relatif tidak terpengaruh oleh pengaruh eksternal seperti sungai atau curah hujan, dan karakteristik massa air didominasi oleh sirkulasi air laut dari Laut Jawa, Selat Karimata, dan Samudra Hindia. Proses pencampuran vertikal juga menjadi faktor penting dalam distribusi salinitas di lapisan menengah. Kemudian menurut Wardani et al. (2014), fenomena IOD berpengaruh terhadap variabilitas salinitas permukaan secara horizontal.

b. Tabel kondisi minimum, maksimum, dan rerata suhu dan salinitas bulanan (Januari – Desember 2023) di perairan Teluk Semangka

(7)

Tabel 1 Kondisi suhu dan salinitas kedalaman 0-950 m di Teluk Semangka tahun 2023 Variabel Bulan Maksimum Minimum Rerata

Suhu Potensial

(°C) 1 29.094 4.048 25.653

2 29.440 3.985 25.556

3 30.265 3.849 25.036

4 30.031 4.062 25.552

5 30.961 3.870 26.446

6 30.825 3.821 26.141

7 30.134 3.935 25.474

8 29.711 3.839 24.036

9 29.550 3.928 22.853

10 30.382 3.920 23.537 11 31.182 3.869 24.252 12 30.640 3.782 25.170 Salinitas (PSU) 1 35.095 32.470 33.546 2 35.072 32.107 33.345 3 35.073 31.361 33.132 4 35.084 31.207 33.127 5 35.061 31.367 33.292 6 35.156 31.996 33.477 7 35.041 31.800 33.490 8 35.003 31.819 33.583 9 35.194 32.205 33.835 10 35.479 32.818 34.142 11 35.878 32.647 34.219 12 35.815 32.340 34.310

Kondisi suhu dan salinitas Teluk Semangka pada kedalaman 0-950 m terdapat pada Tabel 1. Suhu maksimum terjadi pada bulan November (31.182℃), sedangkan suhu minimumnya terjadi pada bulan Desember (3.782℃). Meski begitu, rerata suhu tertinggi terjadi pada bulan Mei dan terendahnya terjadi pada bulan September. Kemudian, salinitas maksimum terjadi pada bulan November (35.878 PSU), sedangkan salinitas minimum terjadi pada bulan April (31.207 PSU). Rerata salinitas tertinggi terjadi pada bulan Desember, sedangkan terendah terjadi pada bulan April.

3. Sebaran Melintang Suhu dan Salinitas Bulan Januari (Musim Barat) dan Agustus (Musim Timur) Tahun 2023 di Teluk Semangka

Profil melintang suhu pada musim barat (Januari) dan musim timur (Agustus) di Teluk Semangka disajikan pada Gambar berikut:

(8)

Gambar 6 Profil melintang suhu berdasarkan stasiun pick data section di Teluk Semangka (a) Januari dan (b) Agustus tahun 2023

Profil melintang salinitas pada musim barat (Januari) dan musim timur (Agustus) di Teluk Semangka disajikan pada Gambar berikut:

(9)

Gambar 7 Profil melintang salinitas berdasarkan stasiun pick data section di Teluk Semangka (a) Januari dan (b) Agustus tahun 2023

Pada profil melintang suhu dan salinitas terdapat data kosong dengan warna putih yang menandakan dasar perairan. Hal ini disebabkan titik data (pick station) yang diteliti merupakan garis lurus dari pangkal hingga mulut teluk. Berdasarkan Gambar 6, Distribusi suhu menunjukkan lapisan permukaan yang lebih hangat pada bulan Januari, dengan suhu di atas 27°C, yang semakin dingin ke arah kedalaman. Suhu di bawah 200 m mencapai sekitar 7-9°C. Gradien suhu tajam terlihat antara 100-200 m, menunjukkan termoklin yang cukup kuat. Adapun pada bulan Agustus, lapisan permukaan tetap hangat (sekitar 29°C), namun termoklin lebih melandai, menandakan stratifikasi yang lebih stabil. Di bawah 200 m, suhu tetap dingin sekitar 7-9°C. Pada Januari, Teluk Semangka menunjukkan karakteristik musim penghujan di Indonesia, di mana laut cenderung lebih dangkal dan stratifikasi suhu lebih tajam. Sedangkan di Agustus, masuknya angin muson timur menyebabkan pencampuran vertikal yang lebih besar di lapisan atas laut, sehingga menghasilkan stratifikasi suhu yang lebih stabil di perairan tersebut.

Berdasarkan Gambar 7, diketahui pada bulan Januari distribusi salinitas di permukaan laut (kedalaman <200 m) cenderung lebih rendah dengan nilai sekitar 33 PSU di bagian terluar teluk. Nilai salinitas meningkat secara bertahap dengan kedalaman, mencapai lebih dari 34 PSU pada lapisan yang lebih dalam (>600 m). Pada kedalaman di bawah 200 m, tampak adanya stratifikasi yang jelas dengan peningkatan salinitas ke arah dasar laut.

Fenomena ini kemungkinan disebabkan oleh pengaruh sirkulasi air laut di musim hujan, di mana air tawar yang lebih banyak masuk ke permukaan laut dari sungai-sungai sekitar, menyebabkan penurunan salinitas pada lapisan atas. Adapun pada bulan Agustus, distribusi salinitas di permukaan laut lebih tinggi dibandingkan dengan Januari, mencapai hingga 34 PSU bahkan di lapisan permukaan. Stratifikasi salinitas masih terlihat, tetapi lapisan dengan salinitas rendah jauh lebih tipis dibandingkan dengan bulan Januari. Kedalaman yang lebih

(10)

dalam menunjukkan stabilitas dengan nilai salinitas yang tetap di kisaran 34.75 hingga 35 PSU. Hal ini menunjukkan pengaruh minim dari air tawar selama musim kemarau, di mana curah hujan lebih sedikit dan evaporasi lebih besar, menyebabkan peningkatan salinitas pada lapisan permukaan.

4. Sebaran Permukaan Suhu dan Salinitas Bulanan (Januari – Desember 2023) di Perairan Teluk Semangka

Gambar 7 Profil spasial suhu bulanan di Teluk Semangka tahun 2023 (a) Januari, (b) Februari, (c) Maret, (d) April, (e) Mei, (f) Juni, (g) Juli, (h) Agustus, (i) September, (j) Oktober, (k) November, (l) Desember

(11)

Gambar 8 Profil spasial salinitas bulanan di Teluk Semangka tahun 2023 (a) Januari, (b) Februari, (c) Maret, (d) April, (e) Mei, (f) Juni, (g) Juli, (h) Agustus, (i) September, (j) Oktober, (k) November, (l) Desember

Berdasarkan Gambar 7, sebaran suhu permukaan di Teluk Semangka mengalami kondisi maksimum pada bulan November. Pada kondisi ini, sebaran suhu berkisar dari 30- 31°C dengan sebaran suhu tertinggi berada di timur. Lalu kondisi suhu minimum berada pada bulan September yang berkisar 28-29°C dengan sebaran suhu terendah berada di barat.

Adapun kondisi salinitas permukaan (Gambar 8) menunjukkan sebaran salinitas maksimum terjadi pada bulan Januari yang berkisar 33-33.5 PSU. Sebaran salinitas maksimum mendominasi hampir di seluruh perairan Teluk Semangka. Kemudian kondisi salinitas minimum berada pada bulan Mei, dengan sebaran salinitas terendah berada di timur.

b. Tabel Kondisi Minimum, Maksimum, dan Rerata Suhu dan Salinitas Bulanan (Januari – Desember 2023) di Perairan Teluk Semangka

Tabel 2 Kondisi suhu dan salinitas permukaan di Teluk Semangka tahun 2023 Variabel Bulan Maksimum Minimum Rerata Suhu Potensial

(°C) 1 28.959 28.451 28.712

2 29.233 28.349 28.768 3 29.797 28.891 29.252 4 30.031 29.393 29.515 5 30.753 29.939 30.319

6 30.53 29.79 30.088

(12)

7 29.944 29.063 29.483 8 29.515 28.278 28.932 9 29.334 28.011 28.832 10 30.253 28.892 29.708 11 31.113 29.662 30.631 12 30.431 29.48 30.064 Salinitas (PSU) 1 33.357 32.827 33.132 2 33.172 32.238 32.746 3 32.781 31.513 32.033 4 33.003 31.445 32.031 5 32.743 31.442 32.049

6 32.9 31.996 32.333

7 32.615 31.8 32.135

8 32.539 31.845 32.098 9 32.838 32.395 32.593 10 33.207 32.821 33.009 11 33.052 32.658 32.759 12 33.445 32.408 32.638

Berdasarkan data pada Tabel 2, suhu permukaan maksimum di Teluk Semangka terjadi pada bulan November (31.113℃), sedangkan suhu terendahnya terjadi pada bulan September (28.011℃). Koherensi data rerata suhu permukaan tertinggi juga terjadi pada bulan November, namun rerata suhu terendah berbeda, yaitu pada bulan Januari. Berbeda dengan salinitas, di permukaan salinitas tertinggi terjadi pada bulan Desember (33.445 PSU), sedangkan salinitas terendahnya terjadi pada bulan Mei (31.442 PSU). Kemudian, rerata terendah salinitas permukaan Teluk Semangka terdapat pada bulan April, sedangkan rerata tertingginya pada bulan Januari. Suhu permukaan tertinggi dan terendah terjadi pada musim yang sama, yaitu peralihan 2 (September-November). Hal ini bisa disebabkan oleh kejadian upwelling, fluktuasi arus dari Laut Jawa dan Selat Karimata yang berubah, El Nino, dan kondisi cuaca/atmosfer sekitar. Suhu dan salinitas permukaan di Teluk Semangka tidak menunjukkan perbedaan musiman yang signifikan, berdasarkan data diperoleh perbedaan suhu musiman berkisar 1-2℃ atau 0.1-0.5 PSU dikarenakan Teluk Semangka merupakan perairan semi-tertutup. Kondisi batimetri Teluk Semangka juga sangat berpengaruh dalam menghasilkan gradien sebaran vertikal suhu dan salinitas, karena batimetri berperan dalam proses tranpor arus.

(13)

Daftar Pustaka

Fatoni K, Solihin I, Muninggar R. 2021. Kinerja operasional pelabuhan perikanan di perairan Teluk Semangka Kabupaten Tanggamus Lampung. Journal of Marine Fisheries Technology and Management. 12(2):173-183.

Wardani R, Pranowo WS, Indrayati E. 2014. Variabilitas salinitas berkaitan dengan ENSO dan IOD di Samudera Hindia (Selatan Jawa hingga selatan Nusa Tenggara) periode tahun 2004 – 2010. Jurnal Harpodon Borneo. 7(1):9-18.

Referensi

Dokumen terkait

llubut~gfrn A11tirr.u Suhu, S$rlinitas, drrn Arus dengan Distribnsi-Kelimlxthan Zooplankton dan Ichtyoplankton yang tersaring Banggo Net di Perairan Teluk Tornini pada

1) SPL di perairan Teluk Lampung pada bulan Juli 2012 malam hari dan siang hari memiliki variabilitas seragam.. 3) Suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan tidak

Dafar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.. Tipologi Komunitas Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Pencemaran Perairan Di Teluk Lsmaung. Analisis data dilakukan di

KARAKTERISTIK DAERAH POTENSIAL PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DI TELUK BONE-LAUT FLORES BERDASARKAN DATA SATELIT SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-A PADA PERIODE..

Berdasarkan hasil analisis data lapang, nilai tertinggi parameter TOM di perairan Teluk Pidada sebesar 18 mg/L, sehingga pada parameter ini hampir 98% perairan tidak sesuai untuk