• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sukses Menekuni Bisnis Maskapai Penerbangan

N/A
N/A
Diana Purnomo

Academic year: 2023

Membagikan "Sukses Menekuni Bisnis Maskapai Penerbangan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LK 2.3 RENCANA AKSI

Nama : Enung Karwati

Unit Kerja : SMP Negeri 156 Jakarta

Tujuan Bukti Penilaian Kegiatan belajar dan asesmen formative Peserta didik mampu

menganalisis alur cerita dari teks cerita inspiratif dengan baik dan tepat.

 Bukti Penilaian dengan guru memberikan LKPD siswa dan guru memberikan nilai berdasarkan kisi-kisi penilaian untuk LKPD tersebut.

 Kisi-kisi dan LKPD terlampir di lampiran

1. Guru memberikan informasi dan menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan PPT dengan model pembelajaran Direct Instruction (Pembelajaran Langsung) 2. Guru membagi siswa ke dalam ke beberapa

kelompok menjadi 3-5 orang perkelompok 3. Guru menampilkan bacaan dari cerita Kisah

Inspiratif Susi Pudjiastuti: Sukses Menekuni Bisnis Maskapai Penerbangan membagikan LKPD untuk setiap kelompok agar dapat dianalisis.

4. Siswa mulai melakukan kegiatan diskusi mencari data untuk menganalisis dan

menyimpulkan ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif dengan baik dan benar

5. Guru dan siswa secara bersama-sama melakukan penyelidikan (mencari data/

referensi/ sumber) dari buku peserta didik atau referensi lainnya untuk bahan diskusi.

6. Kelompok lain menyimak dan menanggapi dengan menuliskan kesimpulan hasil masukan dari kelompok lainnya

7. Siswa mengumpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan bersama kelompoknya.

8. Siswa mengisi LKPD.

9. Siswa dan guru membuat kesimpulan terhadap materi yang telah didiskusikan.

10. Peserta didik bersama guru menyimpulkan dan mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran hari ini

(2)

Lampiran I LKPD Bacaan Inspiratif

Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti:

Sukses Menekuni Bisnis Maskapai Penerbangan

Susi Pudjiastuti yang saat ini menjabat sebagai seorang Menteri Perikanan Dan Kelautan di Tanah Air. Kesuksesan dan jabatan yang begitu penting ini tidak semata ia dapatkan dengan mudah dan tanpa perjuangan, namun dengan kerja keras dan ketidakputusasaannya, membuatnya menjemput kesuksesan dan menggapai gerbang kebahagiannya dengan tangannya sendiri. Ia lahir di Pangandaran pada tanggal 15 Januari tahun 1965 dan tergolong keluarga berkecukupan. Ayah dan ibunya, H. Ahmad Karlan dan Hj. Suwuh Lasminah adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai seorang saudagar sapi dan kerbau yang mendatangkan hewan ternak tersebut dari Jawa Tengah untuk dijual kembali di Jawa Barat.

Selepas menyelesaikan pendidikan SMP, Susi langsung melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah di Jawa Tengah. Hanya saja pada saat memasuki tahun ke dua jenjang pendidikannya, ketika itu ia barua berusia 17 tahun dirinya memutuskan untuk berhenti sekolah, keputusan yang diambilnya tentu sangat disesalkan oleh orangtuanya. Namun, berkat keuletan dan kerja kerasnya, Susi lebih memilih kembali ke Pangandaran dan mencari segala peluang bisnis, mulai dari berjualan baju dan bedcover ia tekuni dengan tanpa mengeluh. Namun pada akhirnya, potensi Pantai Pangandaran yang menjadi salah satu kawasan penghasil ikan mendorong Susi untuk memanfaatkan peluang tersebut sebagai peluang berbisnis. Berbekal modal seadanya hanya Rp. 750.000,-, itupun adalah hasil dari menjual perhiasaannya berupa cincin, Susi pun memulai bisnis ikan pertamanya.

Ketika baru memulai bisnis di bidang perikanan, Susi membeli ikan dari tempat pelelangan dan mulai memasarkannya ke sejumlah restoran yang ada di Pangandaran. Meskipun pemasaran ke sejumlah restoran tidak selalu berjalan mulus, namun hal tersebut tidak pernah menyurutkan niat dan tekadnya untuk berjuang dan berusaha. Hanya membutuhkan waktu satu tahun, Susi berhasil menjadi pebisnis yang menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran. Bahkan ia sendiri langsung meluncur ke Jakarta untuk menawarkan ikan segar jualannya untuk ditawarkan ke sejumlah restoran sekaligus untuk di ekspor. Mengingat pada saat itu, jumlah permintaan stok lobster dari luar negeri begitu besar, maka tak lantas kesempatan ini ia sia-siakan, ia sampai rela memburu lobster ke segala penjuru Indonesia.

Kesuksesan dalam bidang perikanan ternyata turut pula mendatangkan suatu hambatan baru untuk Susi. Stok lobster dan ikan yang melimpah yang ia dapatkan justru malah terhambat masalah transportasi yang kurang memadai, terutama sulitnya menemukan transportasi udara. Sementara jika dikirim melalui jalur laut dan darat kualitas ikan dan lobster akan menjadi tidak segar ketika sampai ke tangan pemesan. Namun, dari hambatan inilah yang ternyata memunculkan sebuah ide baru yang cemerlang untuk seorang Susi Pudjiastuti si wanita tangguh yang tak pernah menyerah, terlintaslah dalam benaknya untuk membeli sebuah pesawat.

Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan seharga Rp 20 miliar menggunakan pinjaman bank. Melalui PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan digunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang. Di saat bisnis perikanan mulai merosot, Susi 12 menyewakan pesawatnya itu untuk misi kemanusiaan. Selama tiga tahun berjalan, maka perusahaan penerbangan ini semakin berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di Papua, 4 pesawat di Balikpapan, Jawa dan Sumatera. Menteri Susi Pudjiastuti merupakan sosok yang tegas seperti keputusan tegasnya dalam memberantas pencurian ikan yang sering terjadi di wilayah perairan nusantara serta usahanya dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.

(3)

Petunjuk kerja

1. Bacalah teks Cerita Inspira f Susi Pudjiastu dengan saksama!

2. Analisislah struktur teks cerita inspira f yang berjudul Cerita Inspira f Susi Pudjiastu berdasarkan format berikut!

ORIENTASI

PERUMITAN PERISTIWA

KOMPLIKA

SI

(4)

RESOLUSI

KODA

(5)

Kisi-Kisi Penilaian

NO DESKRIPSI PENILAIAN SKOR

1

 peserta didik mampu menganalisis alur ungkapan simpati dalam bacaan

 peserta didik kurang mampu menganalisis alur ungkapan simpati dalam bacaan

 peserta didik tidak mampu menganalisis alur ungkapan simpati dalam bacaan

5 3 1 2

 peserta didik mampu menganalisis alur ungkapan kepedulian dalam bacaan

 peserta didik kurang mampu menganalisis alur ungkapan kepedulian dalam bacaan

 peserta didik tidak mampu menganalisis alur ungkapan kepedulian dalam bacaan

5 3 1

3

 peserta didik mampu menganalisis alur ungkapan empati dalam bacaan

 peserta didik kurang mampu menganalisis alur ungkapan empati dalam bacaan

 peserta didik tidak mampu menganalisis alur ungkapan empati dalam bacaan

5 3 1 4

 peserta didik mampu menyimpulkan alur ungkapan simpati dalam bacaan

 peserta didik kurang mampu menyimpulkan alur ungkapan simpati dalam bacaan

 peserta didik tidak mampu menyimpulkan alur ungkapan simpati dalam bacaan

5 3 1

5

 peserta didik mampu menyimpulkan alur ungkapan kepedulian dalam bacaan

 peserta didik kurang mampu menyimpulkan alur ungkapan kepedulian dalam bacaan

 peserta didik tidak mampu menyimpulkan alur ungkapan kepedulian dalam bacaan

5 3 1

6

 peserta didik mampu menyimpulkan alur ungkapan empati dalam bacaan

 peserta didik kurang mampu menyimpulkan alur ungkapan empati dalam bacaan

 peserta didik tidak mampu menyimpulkan alur ungkapan empati dalam bacaan

5 3 1 Nilai akhir = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal (30)

Referensi

Dokumen terkait

The learning application in the form of adaptive learning media developed in this study has received a proper assessment from experts, both learning technology experts, software design