• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER DAYA GAMBUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SUMBER DAYA GAMBUT"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MASYARAKAT GAMBUT DAN PRAKTEK BAIK PENGELOLAAN

SUMBER DAYA GAMBUT

(3)
(4)

KOMOJOYO PRESS

MASYARAKAT GAMBUT DAN PRAKTEK BAIK PENGELOLAAN

SUMBER DAYA GAMBUT

Mahyuni Ismar Hamid

Siti Aulia

(5)

MASYARAKAT GAMBUT DAN PRAKTEK BAIK PENGELOLAAN SUMBER DAYA GAMBUT

Copyright: 2022 Penulis:

Dr.Mahyuni, M.AP Ismar Hamid, S.S., M.S.i Siti Aulia

Editor:

M. Najeri Al Syahrin, S.IP., MA Layout: Komojoyo Press

Desain Sampul: Yana Julia Penerbit:

Komojoyo Press (Anggota IKAPI) Jl.

Komojoyo 21A RT11/RW4 Mrican

Caturtunggal, Depok, Sleman 55281

Cetakan Pertama, Januari 2022

ISBN : 978-623-6961-70-4

(6)

RINGKASAN

Dalam politik sumber daya alam terdapat tiga paradigma yang saling bertentangan, yakni: paradigma konservasionis, yang mendudukkan sumber daya alam semata untuk pelestarian; paradigma developmentalis, yang memandang seluruh sumber daya alam adalah aset pembangunan; paradigma eko-populis, yakni cara pandang holistik bahwa manusia, flora-fauna dan lingkungannya adalah satu kesatuan ekosistem, sehingga hilangnya satu unsur akan mengguncang sendi unsur lainnya. Perspektif dari elemen non masyarakat gambut terkait dengan pengelolaan lahan gambut masih didominasi paradigma eko- developmentalis cum konservasionis. Sehingga perlu mempromosikan cara pandang dan praktek baik masyarakat gambut, sebagai bentuk penguatan paradigmatik untuk pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Buku ini berupaya mempromosikan pemikiran dan perilaku eko-populis yang ada pada masyarakat sebagai basis material dalam mengkonseptualisasikan gagasan pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan dalam perspektif ekologi politik.

Buku ini merupakan rangkuman hasil penelitian yang bertujuan: menemukan pemikiran dan tindakan eko-populis dalam pengelolaan lahan gambut pada masyarakat lokal;

strategi dalam mempertahankan pemikiran dan tindakan eko- populis tersebut; dan, memperkuat kedudukan paradigma eko-populis sebagai paradigma yang relevan dengan aspirasi pengelolaan lahan gambut berkelanjutan. Kabupaten Barito

(7)

Kuala dipilih sebagai lokasi, yang didasarkan pada kondisi lahan gambutnya yang sebagian masih dalam kondisi baik, serta telah didiami masyarakat dalam kurun waktu yang lama.

Secara spesifik, di Desa Sawahan Kecamatan Cerbon, Desa Asia Baru Kecamatan Kuripan dan Desa Jambu Baru Kecamatan Kuripan.

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa masyarakat lokal (gambut) memandang bahwa potensi alamiah lahan gambut sejatinya mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Masyarakat gambut lebih mengutamakan pertambahan nilai produk dari potensi alamiah lahan gambut. Dalam hal ini, terdapat keinginan untuk membudidayakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, namun membatasi pada jenis tanaman yang tidak mengharuskan perubahan sifat bentang alam (konversi) dalam membudayakannya. Secara spesifik, paradigma eko-populis pada masyarakat lokal teraktualisasi melaui tindakan: 1) Menghindari cara bertani yang menuntut perubahan sifat bentang alam lahan gambut secara ekstrem (konversi); 2) Mengelola sumber-sumber alamiah lahan gambut sebagai sumber ekonomi, misalnya tanaman purun, gulinggang dan lain-lain, dengan menekankan pada pertambahan nilai produk; 3) Memproduksi kayu galam secara terbatas meskipun memiliki nilai ekonomi yang menggiurkan; 4) Adanya gerakan konservasi purun; 5) Menolak perkebunan monokultur; 6) Adanya gerakan bebas Karhutla yang diaktulisasikan masyarakat lokal dengan

(8)

meminimalisir metode membakar dalam pembukaan lahan;

dan, 7) Lain-lain.

Ditarik kesimpulan bahwa pada masyarakat lokal (gambut) eksis pemikiran dan tindakan yang mampu menselaraskan kepentingan ekologis dan manusia (masyarakat). Pemikiran dan tindakan yang sejalan dengan paradigma eko-populis, dan terbukti mampu menjaga ekosistem lahan gambut dari kerusakan. Temuan dan kesimpulan penelitian ini merupakan tesis penting untuk meretas kesalahan fundamental-filosofis dalam pengelolaan lahan gambut.

(9)

PRAKATA

Semoga aktifitas keseharian kita senantiasa dalam koridor memperjuangkan keberlanjutan lingkungan demi mewujudkan keadilan antar generasi.

Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Yang Maha Kuasa, sebab hanya dengan Ridho-Nya maka penulisan buku yang berjudul “Masyarakat Gambut dan Praktek Baik Pengelolaan Sumber Daya Gambut” ini dapat dirampungkan. Selanjutnya, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang memiliki andil dalam penulisan buku ini, yakni: 1) Rektor Universitas Lambung Mangkurat; 2) LPPM ULM; 3) Dekan FISIP ULM; 4) Pemerintah Kabupaten Barito Kuala; 5) Pemerintah Kecamatan Cerbon, Kabupaten Barito Kuala; 6) Pemerintah Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala; 7) Pemerintah dan Masyarakat Desa Sawahan, Kecamatan Cerbon, Kabupaten Barito Kuala; 8) Pemerintah dan Masyarakat Desa Asia Baru, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala; 9) Pemerintah dan Masyarakat Desa Jambu Baru, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala; dan, 10) Rasa bangga yang tak terhingga kepada Anisa Amalia, Mona Warah, Ribka Aprilia dan Sava’ah Intan Liani, yang telah mencurahkan energinya membantu pencarian, penemuan dan pengumpulan data penelitian.

Buku ini merupakan rangkuman hasil penelitian dengan topik yang dirumuskan berdasarkan kajian terhadap satu isu

(10)

penting yang menjadi sorotan dunia hari ini. Isu pengelolaan lahan gambut yang memiliki keterkaitan erat dengan masalah perubahan iklim yang mengancam terwujudnya keadilan antar generasi. Buku ini hadir untuk memberikan perspektif kritis terkait dengan pengelolaan lahan gambut. Buku ini diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan pengelolaan lahan gambut berkelanjutan.

Banjarmasin, 1 Januari 2022 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

RINGKASAN...i

PRAKATA...iii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...viii

BAB 1PENDAHULUAN...1

BAB IIKAJIAN SEJENIS, SENI DAN MANFAAT KAJIAN...6

2.1 Kajian Sejenis...6

2.2 Seni Kajian...8

2.3 Manfaat...9

BAB IIIETIKA LINGKUNGAN DAN PARADIGMA EKO- POPULIS...12

3.1 Etika Lingkungan...12

3.2 Paradigma Eko-Populis...16

BAB IV LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN BARITO KUALA DAN KEBIJAKAN PENGELOLAANNYA...18

4.1 Lahan Gambut di Povinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten Barito Kuala...18

4.2 Catatan Kritis Terhadap Kebijakan Pengelolaan Lahan Gambut di Kabupaten Barito Kuala...29

BAB VMELIHAT DESA GAMBUT DARI DEKAT...31

(12)

5.1 Desa Sawahan; Merawat Tradisi, Beradaptasi Dengan Kebudayaan Baru...33 5.2 Desa Asia Baru Berbenah Merajut Asa...47 5.3 Desa Jambu Baru Melawan Arus Pemikiran Eko-

Developmentalistik...57

6.1 Cara Pandang Masyarakat Terhadap Pengelolaan Lahan Gambut...64 6.2 Tradisi Bertani di Atas Lahan Gambut...67 6.3 Kerajinan Tangan Purun; Dari Tradisi Menjadi

Topangan Ekonomi...71 6.4 Produksi Galam Secara Terbatas...73 6.5 Gerakan Penanaman Purun dan Konservasi Lahan

Gambut...75 6.6 Menolak Perkebunan Monokultur Skala Besar...77 6.7 Inisiatif Lokal untuk Desa Bebas Karhutla...83 6.8 Kontradiksi Dalam Mempertahankan Nilai-nilai Eko-

Populis...85 BAB VIIPENUTUP...93 DAFTAR PUSTAKA...96 BAB VI CARA PANDANG DAN PERILAKU EKO-

POPULIS MASYARAKAT GAMBUT...64

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Kriteria desa yang ditetapkan menjadi fokus kajian...31 Tabel 5.2 Pemanfaatan lahan di Desa Sawahan...34 Tabel 5.3 Struktur penduduk Desa Sawahan berdasarkan

tingkat pendidikan...35 Tabel 5.4 Pemanfaatan lahan di Desa Asia Baru...48 Tabel 5.5 Struktur penduduk Desa Asia Baru berdasarkan

usia...50

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Mekanisme pertukaran antara human system denganecological system...17 Gambar 4.1 Peta KHG Sungai Barito – Sungai Tapin...20 Gambar 4.2 Peta KHG Sungai Balangan – Sungai Batang

Alai...21 Gambar 4.3 Peta KHG Sungai Barito – Sungai Alalak...22 Gambar 4.4 Peta KHG Sungai Utar – Sungai Serapat...23 Gambar 4.5 Peta KHG Sungai Maluka – Sungai Martapura...24 Gambar 4.6 Sumur bor yang dibangun TRGD di

Kabupaten Barito Kuala...25 Gambar 4.7 Kegiatan revitalisasi sumber sumber mata

pencarian masyarakat...28 Gambar 5.1 Peta Desa Sawahan...34 Gambar 5.2 Potret traktor yang tidak dimanfaatkan

masyarakat...38 Gambar 5.3 Pola budidaya jenis tanaman lain dengan

memanfaatkan pematang (pembatas petak tanaman padi)...41 Gambar 5.4 Pola budidaya jenis tanaman lain dengan

sistem lahan khusus...42 Gambar 5.5 Peta Desa Asia Baru...48

(15)

Gambar 5.6 Peta Desa Jambu Baru...57 Gambar 5.7 Dokumen kesepakatan antara masyarakat

dengan PT. TAL untuk tidak melanjutkan ekspansi perkebunan sawit di Desa Jambu Baru...58 Gambar 6.1 Praktek pertanian yang tidak menghilangkan

jenis tanaman asli lahan gambut...69 Gambar 6.2 Efisiensi pengelolaan lahan gambut melalui

pemanfaatan ruang-ruang kosong dan diversifikasi pertanian...71 Gambar 6.3 Teknologi pengolahanpurun...73 Gambar 6.4 Hutan dan model produksi kayu galam di

Desa Sawahan...75 Gambar 6.5 Gerakan penanaman purun dan konservasi

lahan gambut di Desa Asia Baru...76-77 Gambar 6.6 Daun gulinggang; potensi alamiah lahan

gambut yang menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat...83 Gambar 6.7 Potret sungai di Desa Sawahan pasca banjir...87 Gambar 6.8 Potret komoditi sawit di Desa Sawahan...91

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Restorasi Gambut. (2017). Laporan Pemetaan Sosial Desa Asia Baru Tahun 2017. Badan Restorasi Gambut.

Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Cahyono, Eko. (2017). Gemah Ripa Loh Jinawi, Untuk Siapa?:

Makin Jauhnya Cita-cita Kedaulatan Agraria. Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya. Vol. 1 No. 1.

. (2019). Akar Masalah dan Konflik Agraria. https://sajogyo- institute.org/akar-masalah-dan-konflik-agraria/.

Dharmawan, Arya Hadi. (2007). Dinamika Sosio-Ekonomi Pedesaan: Perspektif dan Pertautan Keilmuan Ekologi Manusia, Sosiologi Lingkungan dan Ekologi Politik.

Sodality: Jurnal Trans Disiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia. Vol. 01 No. 01.

Enggok, M. Sayuti. (2021). 5 Tahun Merestorasi Gambut di Kalimantan Selatan; Jejak Perjalanan 2016-2020.

Banjarmasin: CV. Sadari.

Glaser, Marion. (2006). The Social Dimension in Ecosystem Management: Strengths and Weakness of Human- Nature Mind Maps.Human Ecology Review. 13 (2).

Hamid, Ismar & Susilowati, Anggi Yus. (2020). Perjuangan Orang Mapnan Mempertahankan Hutan Di Kabupaten

(17)

Berau: Kritik Terhadap Antroposentrisme Dalam Pengelolaan SDA.Jurnal Empower. Vol 5. No. 1.

Kelompok Kerja Pengelolaan Lahan Gambut Nasional. (2006).

Strategi dan Rencana Tindak Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan.Jakarta: Departemen Dalam Negeri.

Keraf, A. Sonny. (2010). Etika Lingkungan. Yogyakarta:

Kanisius.

Khusnulkhatimah, Suliana. (2020). Ekosistem Gambut Butuh Restorasi Bukan Konversi. https://tirto.id/ekosistem- gambut-butuh-restorasi-bukan-konversi-f5vp.

Masganti, Anwar K. & Susanti, M.A. (2017). Potensi dan Pemanfaatan Lahan Gambut Dangkal Untuk Pertanian.

Jurnal Sumberdaya Lahan. Vol. 11 No. 1.

Pantau Gambut. (2018). Luas dan Sebaran Lahan Gambut di Indonesia. https://www.pantaugambut.id/pelajari/apa-itu- gambut/luas-dan-sebaran-lahan-gambut-di-indonesia.

Rambo, A. Terry. (1983). Conceptual Approaches to Human Ecology. Hawaii: East-West Environment and Policy Institute Honolulu.

Salman, Darmawan. (2012).Sosiologi Desa: Revolusi Senyap Dan Tarian Kompleksitas. Makassar: Ininnawa.

Santosa, Purwanto Budi. (2013). Perlindungan Hutan Rawa Gambut Berbasis Ekosistem. Jurnal Galam. Vol. VI No. 1.

(18)

Sugiono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta.

Susilo, Rachmad. K.D. (2009). Sosiologi Lingkungan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Usman, Sunyoto. (2012). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wittmer, Heidi & Birner, Regina. (2005). Between Conservationism, Eco-Populism and Developmentalism:

Discourse in Biodiversity Policy in Thailand and Indonesia.CAPRi Working Paper. 37.

(19)

BIODATA PENULIS

Mahyuni,

lahir di Banjarmasin, 05 April 1973. Menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Pemerintahan di Universitas Lambung Mangkurat, kemudian melanjutkan pendidikan Magister Administrasi Publik pada universitas yang sama di ULM Banjarmasin. Pendidikan S3 Doktoral di selesaikan di Universitas Padjajaran pada program studi Ilmu Pemerintahan. Sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Selatan. Kini berkarir sebagai dosen dan ketua program studi Ilmu Pemerintahan Fisip ULM.

Bidang spesialisasi keahlian dan minat riset adalah tata kelola

pemerintahan dan politik kepemiluan. Rutin menjadi

pembicara pada tema-tema pemerintahan, pemilu dan

pengawasan partisipatif di Kalimantan Selatan. Selain aktif

mengajar pada program S1 dan S2 di FISIP ULM, juga

menulis di beberapa jurnal nasional dan internasional.

(20)

BIODATA PENULIS

Ismar hamid, menyelesaikan studi magister

bidang sosiologi pada sekolah Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin tahun 2015 dengan tesis tentang konflik pengelolaan sumer daya alam. Dia menjadi Dosen di Prodi Sosiologi FISIP Universitas Lambung Mangkurat sejak tahun 2019. Sebelumnya dia adalah penggiat gerakan civil society. Bergabung di WALHI Sulawesi Selatan, SRP Payo-Payo, serta menjadi mitra LBH Makassar dalam advokasi isu-isu petani dan masyarakat miskin perkotaan, adalah beberapa diantaranya. Dan, pada tahun 2017- 2019 bekerja sebagai Comunity Development pada program Tropical Forest Conservation Act (TFCA) – Kalimantan.

Bidang spesialisnya adalah kajian ekologi-manusia dan konflik pengelolaan sumber daya alam. Sejak menjadi akademisi beberapa penelitian pengabdian dan publikasi ilmiah telah dihasilkan dengan tema seputaran ekologi–manusia, konflik pengelolaan sumber daya alam, dan pemberdayaan masyarakat.

Pada awal tahun 2021 menjadi salah satu pendiri Center For

Peatland Studies, sebagai wadah untuk berkontribusi dalam

mewujudkan pengelolaan gambut berkelanjutan. Dia

berpendapat bahwa demokrasi yang sejati tidak akan bisa

diwujudkan tanpa demokratisasi pengelolaan sumber daya

alam.

(21)

BIODATA PENULIS

Siti Aulia

lahir di Batulicin pada Selasa, 24 Agustus 1999. Setelah menamatkan pendidikan dasar di SDN 5 kampung Baru dia melanjutkan sekolah menengah di SMPN 1 Simpang Empat sebelum akhirnya melanjutkan di SMAN 1 Simpang Empat.

Pada 2017 dia memasuki perguruan tinggi

Universitas Lambung Mangkurat dan mengambil jurusan

Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sejak inilah

muncul ketertarikan dengan Kajian Sosiologi Lingkungan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam KHU Perdata sebagaimana disebutkan pada pasal 1541 kata tukar guling mempunyai arti suatu persetujuan yang mana kedua belah pihak mengikatkan dirinya untuk saling memberi suatu

Rank Section Student # Name Average Honor 47... Rank Section Student # Name Average Honor