BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum SMAN 1 Tumbang Titi Tahun Pelajaran 2024-2025 merupakan panduan penyelenggaraan seluruh kegiatan di SMAN 1 Tumbang Titi pada tahun ajaran 2024-2025 yang disusun mengacu pada evaluasi pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini disusun bersama-sama oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Dewan Guru, Dinas Pendidikan, Pengawas dan Orang tua melalui Komite Sekolah. Penyusunan Kurikulum ini memperhatikan karakteristik SMAN 1 Tumbang Titi serta evaluasi terhadap Kurikulum Satuan Pendidikan tahun sebelumnya.
Selain sebagai panduan penyelenggaraan Pendidikan di SMAN 1 Tumbang Titi pada
tahun berjalan, Kurikulum ini juga perlu dijadikan pijakan untuk penyusunan Kurikulum tahun berikutnya. Dengan demikian arah langkah Pendidikan di SMAN 1 Tumbang Titi diharapkan terjaga, berkesinambungan dan semakin berkualitas dari waktu ke waktu.
B. Karakteristik SMAN 1 Tumbang Titi
1. Potensi bentang alam yang dominan di sekitar sekolah.
SMA Negeri 1 Tumbang Titi berlokasi di Jalan Tentemak No. 1 Tumbang Titi dan berdiri sejak tahun 1992. Berada di dataran tinggi sekitar 1.312 hingga 2.084 meter di atas permukaan laut, terletak di lokasi kota kecamatan yang merupakan pusat perekonomian, lingkungan sekolah dikelilingi oleh perbukitan dan perkebunan kelapa sawit . Sekolah seluas 15.000 M2 dengan lahan terbuka 9.000 M2, memiliki
halaman sekolah yang ditanami dengan berbagai tanaman hias sertatanaman keras.
SMAN 1 Tumbang Titi terletak di lokasi kota kecamatan yang merupakan pusat perekonomian. Selain itu sekitar sekolah juga merupakan daerah perkabunan kelapa sawit dan sebagian kecil masyarakat ada juga yang beternak sapi dan ayam yang mempunyai potensi untuk memberikan pembekalan life skill pada peserta didik. Hal ini ditunjang dengan adanya instansi nasional yang menunjang, yakni Badan Pelatihan Teknologi Pertanian (BPPT).
Tumbang Titi merupakan daerah yang mendapat gelar secara nasional sebagai Kota Juang. Di sekitar Tumbang Titi juga terdapat tempat tempat yang bisa dijadikan sebagai wisata alam. Hal tersebut berpotensi untuk dikembangkan jiwa kewirausaha dibidang pariwisata dan pengembangan seni budaya peserta didik SMAN 1 Tumbang Titi.
2. Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah
Karena adanya perkebunan yang bersifat nasional, maka penduduk daerah Tumbang Titi merupakan campuran berbagai etnis, tetapi penduduk asli masih mendominasi penduduk Tumbang Titi. Oleh sebab itu kehidupan globalisasi berbagai etnis, agama, suku merupakan kehidupan yang sudah biasa. Begitupun agama hampir seluruh agama ada di Tumbang Titi.
3. Kekhasan/tradisi yang cukup kuat di Sekolah
Karena sebagian besar penduduk kecamatan Tumbang Titi merupakan suku Dayak dan Melayu, maka kekhasan/tradisi lebih pada budaya Dayak dan Melayu walaupun sudah bercampur menjadi budaya Nasional. Keberagaman suku, agama, dan etnis di sekitar Tumbang Titi merupakan potensi untuk mengembangan kebhinnekaan global peserta didik.
4. Peta Profil guru, siswa, dan orang tua di sekolah
SMAN 1 Tumbang Titi merupakan sekolah yang sudah berusia mapan namun sumber daya guru yang berpengalaman masih belum mencukupi. Sehingga sekolah masih harus merekrut guru honor baik yang dibiayai Pemda maupun sekolah.
Tenaga guru yang tersedia sejumlah 12 guru PNS, 13 PPPK, Guru Honorer Daerah sebanyak 6 dan Guru Honorer Sekolah sebanyak 7 orang. Pegawai administrasi sebanyak 2 orang, Pustakawan 1 orang dan tenaga keamanan 2 orang. Kekuatan Sumber Daya Guru ASN ditunjang dengan beberapa guru sudah bersertifikasi
sebanyak 30% dan 80% guru berusia muda. Kekuatan sumber daya guru ini merupakan potensi bagi pengembangan SMAN 1 Tumbang Titi ke depan.
Setiap tahunnya SMAN 1 Tumbang Titi sangat diminati oleh masyarakat yang ingin
bersekolah, sehingga setiap tahun kuota peserta didik selalu penuh dan pendaftar selalu berlebih. Jumlah peserta didik SMAN 1 Tumbang Titi pada tahun pelajaran 2024-
2025 sebanyak 570 orang, berasal dari keluarga yang berlatar pendidikan orang tua yang berbeda-beda. Enam puluh persen (60%) peserta didik berasal dari orang tua yang memiliki latar belakang Pendidikan minimal setara SMA, sisanya berpendidikan dibawahnya yang berprofesi sebagai petani, pedagang, buruh, tukang, bahkan ada yang pekerjaannya tidak menentu.
Peserta didik yang masuk SMAN 1 Tumbang Titi bervariasi baik kemampuan akademik ataupun nonakademik (ekonomi, latar belakang pendidikan keluarga), begitupun
minat dan bakatnya.
SMAN 1 Tumbang Titi di tahun ajaran 2024/2025 ini sudah menerapak Kurikulum merdeka untuk kelas X dan masih menerapkan kurikulum yang sama yakni Kurikulum 2013 untuk kelas XI dan XII. Hal ini tentu saja berdasarkan kajian yang mendalam terkait kesiapan sumber daya baik guru, siswa maupun masyarakat sekitar SMA Negeri 1 Tumbang Titi.
5. Kemitraan/ Kerjasama sekolah dengan pihak lain
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas kesempatan belajar bagi siswa, sekolah kami sudah dan akan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak eksternal. Kerja sama ini melibatkan dunia usaha, perguruan tinggi, pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), serta komunitas lokal.
Kemitraan ini bertujuan untuk mendukung tercapainya visi dan misi sekolah dalam mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global. Melalui kolaborasi yang strategis ini, sekolah dapat memanfaatkan sumber daya, keahlian, serta pengalaman dari berbagai pihak untuk memperkaya proses pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.
Beberapa bentuk kerja sama yang akan dan telah dijalin meliputi:
a. Dunia Usaha:
Program kunjungan dunia usaha yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai dunia kerja.
Dukungan berupa fasilitas pendidikan dan peralatan dari perusahaan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
b. Perguruan Tinggi:
Kegiatan bimbingan belajar dan pendampingan akademik oleh mahasiswa IKIP PGRI Pontianak.
c. Pemerintah:
Program pelatihan dan peningkatan kapasitas guru yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.
Bantuan dan dukungan dalam bentuk beasiswa dan peningkatan infrastruktur sekolah.
Penyuluhan dari instansi pemerintahan yang berada di sekitar kecamatan Tumbang Titi.
d. Komunitas Lokal:
Kegiatan ekstrakurikuler atau kokurikuler dan pengembangan potensi siswa berbasis budaya dan kearifan lokal.
Kolaborasi dengan tokoh masyarakat untuk memperkuat peran serta orang tua dan masyarakat dalam pendidikan.
C. Landasan Pengembangan Kurikulum Sekolah 1. Landasan Yuridis
Landasan yuridis pengembangan kurikulum sekolah merupakan dasar hukum yang menjadi acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulum di sekolah.
Landasan ini terdiri dari berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur sistem pendidikan di Indonesia, mulai dari konstitusi, undang-undang, hingga peraturan menteri dan lembaga terkait. Berikut adalah beberapa landasan yuridis utama dalam pengembangan kurikulum sekolah di SMA Negeri 1 Tumbang Titi:
1.1 Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Menetapkan kerangka dasar, tujuan, dan prinsip penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, termasuk pengembangan kurikulum. Pasal 36 dan 37 mengatur tentang pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik, serta memperhatikan keragaman potensi daerah.
1.2 Undang - Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Mengatur tentang peran, tugas, dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran dan pengembangan kurikulum, serta peningkatan kompetensi guru untuk menunjang penerapan kurikulum.
1.3 Peratutan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
Standar ini menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di semua jenjang pendidikan.
1.4 Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2024 Tentang Standar Isi
Mengatur ruang lingkup materi pembelajaran di semua jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga jenjang pendidikan menengah. Standar ini bertujuan untuk memastikan bahwa materi yang diajarkan sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan, dan mencakup berbagai bidang studi seperti pendidikan agama, Pancasila, kewarganegaraan, bahasa, matematika, dan lain-lain.
1.5 Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Kompetensi Kelulusan
Mengatur beberapa hal penting yang berfungsi sebagai pedoman untuk penentuan kelulusan peserta didik di berbagai jenjang pendidikan. Standar ini mengatur kriteria minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan pada akhir jenjang pendidikan.
1.6 Surat Edaaran Nomor 1 Tahun 2020 Tentang kebijakan merdeka belajar dalam penentuan kelulusan peserta didik dan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2024 / 2025
2 Landasan Sosiologis
Dalam pengembanga Kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi perlu memperhatikan landasan sosiologis. Hal ini untuk memastikan bahwa kurikulum yang dikembangkan tidak hanya relevan dengan konteks lokal, tetapi juga mampu membekali peserta didik dengan kemampuan untuk hidup dan berkontribusi di dalam masyarakat yang semakin kompleks dan beragam.
Berikut adalah landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi: kebutuhan sosial masyarakat, dinamisnya perubahan sosial, keadilan sosial dan inklusi, pembentukan identitas sosial, serta partisipasi masyarakat dalam pendidikan
3 Landasan Pedagogis
Landasan pedagogis dalam pengembangan kurikulum sekolah merupakan dasar yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pendidikan yang digunakan untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum. Landasan ini berfokus pada bagaimana proses belajar mengajar dapat dilakukan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi memeperhatian landasan pedagogis berikut ini:
3.1 Teori Belajar:
Pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi didasarkan pada teori- teori belajar yang relevan, seperti behaviorisme, konstruktivisme,
kognitivisme, dan humanisme.
3.2 Prinsip Perkembangan Peserta Didik:
Kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan kognitif, emosional, dan sosial peserta didik. Sehingga materi dan metode pengajaran harus sesuai dengan usia dan tingkat
perkembangan siswa, serta mampu mendukung pertumbuhan mereka secara holistik.
3.3 Tujuan Pendidikan:
Dalam Kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi telah ditetapkan tujuan pendidikan yang jelas, seperti pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan kemampuan untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum dirancang untuk membantu siswa mencapai tujuan-tujuan ini.
3.4 Strategi Pembelajaran:
Dalam pengembangan kurikulum SMA Negeri 1 tumbang Titi memeprtimbangkan pendekatan pedagogis yang berbeda, seperti pembelajaran aktif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran kolaboratif, dan pembelajaran diferensiasi. Strategi ini dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan belajar siswa dan memastikan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran.
3.5 Evaluasi dan Asesmen:
Evaluasi dan asesmen merupakan bagian penting dari landasan pedagogis.
Kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi mencakup metode yang efektif untuk menilai pencapaian siswa, baik melalui penilaian formatif (seperti umpan balik terus-menerus selama proses belajar) maupun penilaian sumatif (seperti ujian akhir atau proyek besar).
3.6 Pengembangan Profesional Guru:
Kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi memperhatikan pentingnya pengembangan profesional guru, karena guru adalah pelaksana utama kurikulum. Ini mencakup pelatihan berkelanjutan untuk memastikan bahwa guru memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengimplementasikan kurikulum secara efektif.
BAB II
VISI, MISI TUJUAN DAN STRATEGI
Visi, Misi, Tujuan dan Strategi merupakan pedoman bagi pelaksanaan segala kegiatan di SMAN 1 Tumbang Titi.
A. VISI SMAN 1 TUMBANG TITI
Visi SMAN 1 Tumbang Titi adalah sebagai berikut:
“Berbudi pekerti luhur, Berprestasi, Mandiri, Berbudaya Berlandaskan Iman dan Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa”.
Terdapat 5 poin utama dalam visi SMAN 1 Tumbang Titi, yaitu:
Poin Utama Deskripsi
1. Percaya kepada Tuhan
YME
Insan yang berkeTuhanan, memegang teguh ajaran agama yang dianutnya sesuai dengan profil pelajar pancasila beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berbudi pekerti luhur
Peserta didik harus mempunyai tingkah laku yang baik diantaranya hormat kepada orang tua, guru, hormat pada yang lebih tua dan sayang pada yang lebih muda usianya, sesuai dengan pencapaian profil pelajar pancasila berakhlak mulia.
3. Berprestasi Berprestasi dalam mengembangkan kecerdasannya untuk mencapai cita- citanya secara akademik maupun non akademik Sesuai dengan
pencapaian profil pelajar pancasila bernalar kritis dan mandiri global, gotong royong, kreatif.
4. Mandiri Peserta didik dapat berdiri sendiri yang ditunjukkan dengan kemampuan intelektual dan vokasional sebagai bekal menjalani kehidupan setelah tamat SMA baik melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau kembali ke masyarakat dengan
bekerja atau berkarya sesuai kompetensinya. Sesuai dengan profil pelajar pancasila Mandiri dan kreatif.
5. Berbudaya Lingkungan
Insan yang memiliki pandangan, sikap, perilaku, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Sesuai dengan pencapaian profil pelajar pancasila berkebhinekaan global dan gotong royong.
B. MISI SMAN 1 TUMBANG TITI
Misi merupakan strategi yang dilaksanakan untuk mencapai visi. Adapun Misi SMAN 1 Tumbang Titi adalah sebagai berikut:
Misi Sekolah Keterkaitan
dengan Visi Deskripsi
1. Menanamkan dan
menumbuhkembangkan nilai nilai keimanan terhada Tuhan Yang Maha Esa melalui berbagai kegiatan pembelajarana di bidang akademis maupun non akademis
Poin 1 Kondisi fisik maupun psikis
lingkungan belajar dapat menunjang terbentuknya insan yang bertakwa kepada Tuhan YME
2. Mewujudkan budaya sekolah yang baik sebagai ladang tumbuh suburnya budi pekerti
luhur serta selaras Profil Pelajar
Pancasila
Poin 2 Budi pekerti yang luhur sebagaimana diamanatkan profil pelajar Pancasila dapat terwujud melalui pembiasaan dalam budaya sekolah yang
diharapkan perlahan-lahan jadi budaya.
3. Mewujudkan pembelajaran bermakna yang
mengutamakan pada karakteristik, kebutuhan,
kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, keluarga dan masyarakat
Poin 3 Dengan prinsip mengutamakan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik diharapkan pembelajaran terdiferensiasi bisa terfasilitasi sehingga kodrat alam dan kodrat jaman peserta didik bisa dikembangkan, serta dengan mengutamakan kesehatan dan
keselamatan diharapkan pembelajaran tetap dapat berlangsung dengan aktif, efektif, kreatif serta menyenangkan.
Kegiatan pembelajaran yang berlangsung haruslah berorientasi pada karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
4. Mewujudkan lingkungan sekolah menjadi rumah kedua
bagi peserta didik menuju sekolah sehat dan berkarakter
Poin 5 Lingkungan sekolah yang
dimaksud adalah lingkungan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta lingkungan sekolah yang bersih, asri, sehat, aman dan menyenangkan,untuk mengembangkan potensi, minat, bakat dan kemampuan peserta didik sehingga muncul kreativitas dan inovasi.
5. Mewujudkan sistem pembinaan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang
terencana, terarah dan berkesinambungan
Poin 4,5 Peserta didik yang cerdas, mandiri dan berprestasi dapat terwujud dengan fasilitasi oleh guru-guru yang kompeten. Pembinaan guru dapat dilaksanakan melalui optimalisasi MGMP sekolah, lesson study,
workshop, Guru Penggerak, pelatihan- pelatihan dan sebagainya.
6. Mewujudkan digitalisasi sekolah dengan
pengembangan sarana dan jaringan teknologi
informasi
dan komunikasi dalam kegiatan
pembelajaran dan administrasi sekolah.
Poin 3
Digitalisasi diperlukan karena seluruh perencanaan harus berbasis data, dengan data yang ter-digitalisasi maka memudahkan sekolah untuk mengambil keputusan yang tepat, begitu juga kegiatan pembelajaran yang sekarang mengarah pada digitalisasi melalui Learning Management System (LMS) serta administrasi sekolah yang terdigitalisasi memudahkan untuk menganalisis data.
7. Mewujudkan sistem pengembangan perpustakaan
yang representatif untuk mewujudkan warga sekolah
yang berliterasi
Poin 2,3 Perpustakaan yang mudah diakses, sistem manajemen yang baik dan tampilan dan penataan yang menarik, didukung dengan berbagai kegiatan literasi perlu dikembangkan untuk menumbuh suburkan kemampuan literasi sebagai bekal hidup di abad 21.
8. Membangun insan akademik yang berjiwa wirausaha agar dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia global.
Poin 4 Dengan kegiatan kewirausahaan baik berupa intra kurikuler maupun kokurikuler, peserta didik diharapkan memiliki jiwa wirausaha baik soft skill ataupun hard skill agar dapat survive menyesuaikan diri.
9. Memaksimalkan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler sebagai bagian pengembangan potensi bakat dan minat peserta didik serta penguatan Profil Pelajar Pancasila
Poin 3 Kegiatan ekstrakurikuler adalah sarana memfasilitasi peserta didik untuk menumbuh kembang kan berbagai kecerdasan majemuk peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kecerdasannya untuk berprestasi dalam bidang non akademis, juga menumbuh kembangkan penguatkan karakter peserta didik. Serta menguatkan 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan Pendidikan Nasional.
10. Mengikutsertakan peserta didik dalam berbagai kompetisi
baik akademik maupun non akademik.
Poin 3 dan 5
Pengikutsertaan peserta didik pada berbagai ajang diharapkan dapat mewujudkan insan yang berprestasi baik akademik maupun non- akademik. Hal ini juga diharapkan dapat membangun wawasan berkebhinekaan global.
C. TUJUAN SMAN 1 TUMBANG TITI
Berorientasi terhadap visi dan misi, tujuan SMAN 1 Tumbang Titi tertuang dalam tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang sebagai berikut,
Perencanaan Jangka Pendek (satu tahun)
• Membentuk insan yang bertaqwa yang memegang teguh ajaran agama yang dianutnya melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler.
• Mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila ke dalam seluruh aktivitas sekolah baik intra, ko dan ekstrakurikuler.
• Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir, dan berwawasan lingkungan serta berorientasi masa depan;
• Menghasilkan sistem Assesmen yang otentik melalui sistem asesmen yang baik.
• Mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang seni dan olahraga
• Menjadikan asesmen sebagai alat untuk memfasilitasi kebutuhan karakteristik peserta didik untuk belajar serta menjadikan alat untuk selalu memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan yang berorientasi pada kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
• Menjadikan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan menjadikan peserta didik menjadi pusat pembelajaran.
• Menumbuhkembangkan rasa kebhinekaan global melalui penanaman pemahaman akan bahaya Bullying, tindak kekerasan, rokok dan narkoba.
• Menghasilkan diversifikasi kurikulum agar relevan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan peserta didik, keluarga, dan berbagai sektor pembangunan serta sesuai dengan karakteristik SMAN 1 Tumbang Titi.
Perencanaan Jangka Menengah (empat tahun)
Terselenggaranya Kurikulum Sekolah sesuai dengan kaidah-kaidah yang diatur oleh kemendikbud ristek.
Seluruh peserta didik memahami dan menginternalisasikan Profil Pelajar Pancasila
Membentuk insan yang bertaqwa yang memegang teguh ajaran agama yang dianutnya yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S1, semua mengajar sesuai bidangnya dan pencapaian standar kompetensi lainnya;
Menghasilkan sistem pembekalan vokasional bagi peserta didik yang terencana, terarah dan berkesinambungan;
Menghasilkan sistem pengelolaan lingkungan sekolah yang efektif dan efisien;
Memenuhi standar sarana prasarana guna mendukung pembelajaran yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat sebagai prinsip utama Kebijakan Pendidikan.
Menghasilkan sistem kepramukaan yang dapat membangun karakter peserta didik;
Perencanaan Jangka Panjang (delapan tahun)
Terselenggarannya kurikulum sekolah yang dapat menjadikan lulusan memiliki ciri Profil Pelajar Pancasila
Mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara maksimal sebagai bekal hidupnya baik yang melanjutkan ke pendidikan atau perguruan tinggi (negeri maupun swasta) maupun yang langsung berkiprah dalam kehidupan masyarakat
Membentuk insan yang mandiri dengan memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalah hidupnya dengan tidak ada ketergantungan pada orang lain
Terbangunnya insan akademik yang kreatif, inovatif dan berjiwa wirausaha yang dapat memanfaatkan potensi lokal terutama pariwisata dan pertanian agar dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia global
Memenuhi tuntutan pengembangan perpustakaan sekolah yang representatif untuk mewujudkan warga sekolah yang literat;
Memenuhi standar sekolah berbudaya lingkungan (adiwiyata);
Menciptakan sekolah ramah anak yang bersih, asri, sehat, aman, nyaman dan menyenangkan, bebas dari asap rokok, dan tindak kekerasan;
Terwujudnya wirausahawan muda yang kreatif dan mandiri dalam menciptakan produk inovatif dengan memanfaatkan bahan dasar yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
D. Strategi yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas peserta didik
• Memaksimalkan peran serta BP/BK dalam rangka pembimbingan karier serta mengawal peserta didik masuk ke perguruan tinggi negeri atau swasta.
• Membangun karakter peserta didik dan pencapaian Profil pelajar Pancasila melalui kegiatan kepramukaan.
• Memaksimalkan kegiatan Parenting dalam rangka mengawal minat, bakat, kemampuan serta karier peserta didik dengan membangun komunikasi yang kontinu dengan orang tua peserta didik.
E. Strategi yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidik
• Mengoptimalkan kegiatan Lesson Study berbasis Sekolah untuk membangun komunitas belajar tenaga pendidik.
• Mendorong tenaga pendidik untuk selalu menggunakan strategi pembelajaran abad 21, pemecahan masalah, pembuatan projek dengan strategi pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan.
• Mengoptimalkan peran serta kepala sekolah untuk melakukan supervisi yang berkelanjutan dalam mengawal pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN A. Intrakurikuler
Kurikulum yang diterapkan untuk kelas X( Fase E ) pada Tahun Ajaran 2024/2025 adalah Kurikulum Merdeka Belajar sedangkan untuk kelas XI dan XII adalah Kurikulum 2013.
Adapun pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu pendekatan berbasis mata pelajaran. Setiap mata pelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel yang lain. Tatap muka dilaksanakan secara regular setiap minggu dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan struktur kurikulum dari pemerintah.
1. Muatan Kurikulum
Pada bagian ini akan diuraikan muatan kurikulum Intrakurikuler di SMA Negeri 1 Tumbang Titi untuk Kelas X (Fase E) serta kelas XI dan XII Pengorganisasian pelaksanaan Pembelajaran Intrakurikuler menggunakan strategi paralel.
Berdasarkan Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Muatan Kurikulum Intrakurikuler SMAN 1 Tumbang Titi terdapat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Mata Pelajaran Fase E Kurikulum Merdeka
No Mata Pelajaran Tatap Muka Per
Tahun
Projek 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti*) 72
(2) 36
2 Pendidikan Pancasila 54 (2)** 18
3 Bahasa Indonesia 108 (3) 36
4 Matematika 108 (3) 36
5 Fisika 72 (2) 36
6 Kimia 72 (2) 36
7 Biologi 72 (2) 36
8 Sosiologi 72 (2) 36
9 Ekonomi 72 (2) 36
10 Sejarah 72 (2) 36
11 Geografi 72 (2) 36
12 Bahasa Inggris 108 (3) -
13 Pend. Jasmani OR dan Kesehatan 72 (2) 36
14 Informatika 72 (2) -
15 Seni Budaya***) 54 (2)** 18
16 Adat Budaya Masyarakat Tumbang
Titi (Muatan Lokal) 72 (2) -
Keterangan:
* Siswa memilih sesuai Agama masing-masing
** Pembelajaran tidak 36 minggu tapi 27 minggu
*** Sekolah menyediakan salah satu. SMAN 1 Tumbang Titi menyediakan Seni Budaya.
Tabel 3.2 Alokasi Waktu Mata Pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA)
Kurikulum 2013
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Belajar Kelas XI Kelas XII Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Mulok 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11. Matematika 4 4
12. Biologi 4 4
13. Fisika 4 4
14. Kimia 4 4
15. Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 4 2
Jumlah 44 44
Tabel 3.3 Alokasi Waktu Mata Pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum 2013
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu Belajar Kelas XI Kelas XII Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Matematika 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
10. Mulok 2 2
Kelompok C (Peminatan)
11. Geografi 4 4
12. Sejarah 4 4
13. Sosiologi 4 4
14. Ekonomi 4 4
15. Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 4 2
Jumlah 44 44
2. Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum SMA Negeri 1 tumbang Titi tahun ajaran 2024-2025 adalah sebagai berikut:
a. Konsep filosofi kurikulum yang diterapkan adalah spiral yaitu pengulangan dengan tingkat kedalaman yang semakin meningkat pada kelas yang lebih
tinggi.
b. Integrasi Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan dalam program Intrakurikuler (Tatap Muka), Kokurikuler (Projek), Ekstra Kurikuler dan Budaya Sekolah.
c. Kurikulum Operasional SMAN 1 tumbang Titi tahun ajaran 2024-2025 mengatur muatan kurikulum untuk k e l a s X ( fase E) dan K e l a s X I d a n X I I .
d. Pada Fase E siswa mengambil semua mata pelajaran yang harus diikuti sesuai dengan struktur Kurikulum Merdeka.
e. Pada Kelas XI dan XII siswa mengambil Mata pelajaran umum, Mata pelajaran peminatan dan pilihan sesuai dengan struktur kurikulum 2013.
f. Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan sistem Reguler yaitu dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran dengan yang lain. Tatap muka dilaksanakan setiap minggu dengan jumlah jam tatap muka sesuai yang ditetapkan.
g. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka dan projek diatur sesuai dengan jadwal kegiatan tatap muka dan projek.
B. K o k u r i k u l e r ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)
1. Penguatan dimensi Profil Pelajar Pancasila untuk Gerakan revolusi mental adalah:
bernalar kritis, gotong royong, dan kreatif.
2. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk mengembangkan 6 dimensi yakni:
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, 2) Berkebinekaan global,
3) Bergotong-royong, 4) Mandiri,
5) Bernalar kritis, 6) Kreatif.
3. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila disesuaikan dengan prinsip-prinsip kunci Penguatan Profil Pelajar Pancasila yakni:
1) Holistik, 2) Kontekstual,
3) Berpusat pada Siswa, 4) Eksploratif.
4. Projek dilaksanakan dalam Tim yang terdiri dari:
1) Kepala Satuan Pendidikan, 2) Pendidik,
3) Siswa,
4) Dinas Pendidikan Provinsi, 5) Pengawas,
6) Komite Satuan Pendidikan, 7) Masyarakat (Orang tua dan Mitra) 5. Pada fase E dilaksanakan 3 projek
6. Pelaksanaan projek dilakukan dengan cara kolaborasi guru pada masing-masing fase
7. Deskripsi elemen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
8. Tema yang diambil untuk fase E tahun pelajaran 2022/2023 adalah:
a. Gaya Hidup Berkelanjutan b. Bangunlah Jiwa Raga c. Kearifan Lokal
9. Waktu Pelaksanaan Projek
Projek dilaksanakan dengan setiap projek memilih tema yang berbeda:
Projek 1: Juli – Oktober dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan“
Projek 2: November – Februari dengan tema “Bangunlah Jiwa Raga”
Projek 3: Februari – Juni dengan tema “Kearifan Lokal ”
Tabel 3.4 Deskripsi Project
Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan Projek Dalam Satu Tahun Kegiatan Projek
C. Ekstr akuri kuler
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya No Tema Kelas Dimensi Profil Pelajar
Pancasila Elemen
1 Gaya Hidup berkelanjut an
X • Beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa
• Gotong royong
• Bernalar Kritis
• Kreatif
• Aklak kepada alam
• Kolaborasi
• Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
• Memiliki keluwesan berfikir dalam mencari alternatif 2 Bangunlah
Jiwa Raga X • Kreatif
• Mandiri
• Bernalar Kritis
• Gotong-royong
• Menghasilkan gagasan yang orisinal
• Pemahaman diri dan situasi
• Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
• Kolaborasi 3 Kearifan
Lokal
X • Kreatif
• Kebhinekaan global
• Gotong royong
• Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
• Mengenal dan menghargai budaya
• Kolaborasi
No Kegiatan Waktu
1 Penentuan Tema Juni 2024
2 Pembentukan Tim Juli 2024
4 Penentuan Mekanisme Juli 2024 5 Sosialisasi Kegiatan Projek pada Juli 2024
6 Pelaksanaan Projek 1 Fase E Agustus – Oktober 2024
7 Pelaksanaan Projek 2 Fase E November 2024 – Februari 2025 8 Pelaksanaan Projek 3 Fase E Maret – Mei 2024
9 Perayaan Hasil Belajar Projek Juni 2025 10 Pelaporan Hasil Projek Juni 2025 11 Evaluasi dan Tidak Lanjut Projek Juni 2025
bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas
Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.
1. Fungsi dan Tujuan
1.1 Fungsi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut.
a. Fungsi pengembangan, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan Peserta Didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi dan bakat, serta pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan. b. Fungsi sosial, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial Peserta Didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral serta nilai sosial.
b. Fungsi rekreatif, yakni bahwa Ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan Peserta Didik. Ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi Peserta Didik.
c. Fungsi persiapan karier, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir Peserta Didik melalui pengembangan kapasitas.
1.2 Tujuan pelaksanaan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut.
a. Ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor Peserta Didik.
b. Ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat, minat, dan potensi
Peserta Didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya 2. Jenis Ekstrakurikuler
Jenis Ekstrakurikuler sebagai berikut:
a. krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
b. karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;
c. latihan olah-bakat atau latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
d. keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis Al- Quran, retret; atau
e. bentuk kegiatan lainnya.
Ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai format sebagai berikut.
a. Individual, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik secara perorangan.
b. Kelompok, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh kelompok-kelompok Peserta Didik.
c. Klasikal, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik dalam 1 (satu) rombongan belajar.
d. Gabungan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik antar rombongan belajar.
e. Lapangan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah Peserta Didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan
Berikut jenis Ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tumbang Titi Kerohanian (Islam, Katolik,Kristen)
Pramuka Paskibra UKS Olah Raga
Drumband Seni Tari
2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Peserta didik harus mengikuti minimal satu jenis ekstrakurikule (kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti lebih dari satu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar. Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan Kesiswaan.
Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai. Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu).
3. Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler
Kinerja Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler perlu mendapat Penilaian atau asesmen dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan hasil capaian kompetensi Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian atau asesmen dilakukan secara kualitatif
Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler dan dinyatakan dalam buku rapor. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan hasil capaian kompetensi, keikutsertaan peserta didik serta prestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.
D. Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 Tumbang Titi disusun dengan mengacu kepada Kalender Pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Barat, dengan tetap memperhatikan jumlah minggu efektif dan hari efektif pembelajaran dalam satu tahun pembelajaran. Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 diatur sebagai berikut:
Alokasi Waktu
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Tahun pelajaran dimulai pada hari Senin 10 Juli 2024. Tiga hari sebelum permulaan tahun pelajaran diisi dengan kegiatan sebagai berikut:
Kelas X mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara tatap muka dengan materi :
- pengenalan Tata Tertib dan Tata Krama ;
- pengenalan Kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi dan Sistem Penilaian;
- cara belajar efektif;
- menyanyikan lagu-lagu nasional;
- pengenalan pengembangan diri (ekstrakurikuler), terutama pengenalan kepramukaan
Hari pertama tahun pelajaran baru diisi dengan kegiatan sebagai berikut:
Kelas X – XII diisi pembagian kelas, perkenalan peserta didik dengan walikelas, pemilihan pengurus kelas, pemberian jadwal Pembelajaran Tatap Muka, orientasi/sosialisasi materi pelajaran oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi satu tahun pelajaran menjadi dua semester, yaitu semester ganjil dan semester genap. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Kondisi Khusus Pembelajaran tatap muka pada pagi hari sampai siang hari dengan pengaturan sebagai berikut
Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Hari Kelas
X ( FASE E ) XI MIPA XI IPS XII MIPA XII IPS Senin 07.00-13.45
WIB 07.00-15.15
WIB 07.00-15.15
WIB 07.00-15.15
WIB 07.00-15.15 WIB Selasa 07.00-14.30
WIB 07.00-14.30
WIB 07.00-14.30
WIB 07.00-14.30
WIB 07.00-14.30 WIB
Rabu 07.00-14.30
WIB
07.00-14.30 WIB
07.00-14.30 WIB
07.00-14.30 WIB
07.00-14.30 WIB Kamis 07.00-14.30
WIB
07.00-14.30 WIB
07.00-14.30 WIB
07.00-14.30 WIB
07.00-14.30 WIB Jumat 07.00-11.00
WIB 07.00-11.00
WIB 07.00-11.00
WIB 07.00-11.00
WIB 07.00-11.00 WIB
Jumlah JP 42 44 44 44 44
Adapun dalam satu tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif ditetapkan minimal 34 minggu dan maksimal 38 minggu. Waktu pembelajaran disesuaikan dengan Kondisi Khusus pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka, dengan mengacu pada surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat serta memperhatikan protokol kesehatan.
3. Pelaksanaan Penilaian dan Ujian
Penilaian dan ujian yang diberikan kepada peserta didik terdiri dari:
a. Penilaian Harian atau Penilaian Formatif diatur oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan di jam intrakurikuler .
b. Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) dan Penilaian Sumatif Akhir Tahun dikoordinasikan oleh Waka Kurikulum dan dilaksanakan oleh Panitia Penilaian Sumatif
c. Pelaksanaan Assesmen Nasional (AN) dan Survey Karakter yang dilaksanakaan pada awal semester ganjil bagi siswa kelas XI
d. Penilaian Sumatif Satuan Pendidikan diberikan pada akhir kelas XII dilaksanakan oleh sekolah.
4. Pembagian Laporan Hasil Belajar
Laporan hasil belajar disampaikan kepada orang tua sebanyak empat kali dalam satu tahun pelajaran, yaitu:
a. Laporan hasil belajar semester ganjil diambil dari nilai Penilaian Sumatif Akhir, dibagikan pada minggu ketiga Desember atau paling lambat minggu pertama bulan Januari.
b. Laporan hasil belajar semester genap diambil dari Penialain Sumatif Akhir Tahun dibagikan pada minggu ketiga atau keempat bulan Juni.
5. Kegiatan peserta didik
Kegiatan peserta didik terdiri dari:
a. Kegiatan tengah semester.
b. Kegiatan akhir semester ganjil dilaksanakan setelah PSAS;
c. Kegiatan akhir semester genap dilaksanakan sesudah PSAT :
d. Kegiatan dalam rangka memperingati hari besar Nasional/Daerah dan Keagamaan
e. Kegiatan pengembangan diri.
6. Perkiraan Libur Umum
a. Libur Umum Tahun 2024 :
1) Tahun Baru Islam 1446 H, 7 Juli 2024;
2) Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024;
3) Maulid Nabi Muhammad SAW, 16 September 2024;
4) Hari Raya Natal, 25 Oesember 2024;
5) Cuti Bersama Hari Raya Natal, 26 Oesember 2024. b. Libur Umum Tahun 2025 :
b. Libur Umum Tahun 2025 :
1) Tahun Baru Masehi, 1 Januari 2025;
2) Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, 27 Januari 2025;
3) Tahun Baru Imlek 2576 (Ular Kayu), 29 Januari 2025;
4) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka) 1947 Saka, 29 Maret 2025;
5) Hari Raya Idul Fitri, 31 Maret 2025;
6) Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri, 2 s.d 4 April 2025;
7) Wafat Yesus Kristus, 18 April 2025;
8) Hari Buruh Sedunia, 1 Mei 2025;
9) Hari Raya Waisak 2569, 9 Mei 2025;
10) Kenaikan Yesus Kristus, 29 Mei 2025;
11) Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025;
12) Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, 7 Juni 2025;
13) Tahun Baru 1447 Hijriah, 27 Juni 2025.
7. Libur Semester
Libur Semester bagi SMA Negeri 1 Tumbang Titi diatur sebagai berikut : a. Libur semester 1 (satu) berlangsung selama 13 hari.
b. Libur semester 2 (dua) berlangsung selama 13 hari.
c. Libur semester 1 (satu) mulai hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2024 dan
berakhir hari Sabtu, tanggal 4 Januari 2025.
d. Libur semester 2 (dua) mulai hari Sabtu, tanggal 21 Juni 2025 dan berakhir hari Sabtu, tanggal 5 Juli 2025.
8. Libur Ramadhan
a. Libur awal Ramadhan berlangsung 1 hari sebelum bulan Ramadhan dan1 hari pada awal bulan Ramadhan, serta 5 hari sebelum tanggal 1 Syawal.
b. Libur Idul Fitri berlangsung 3 hari sesudah tanggal 1 Syawal.
c. Selama libur Ramadhan dapat dimanfaatkan dengan kegiatan yang bersifat keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.
B. Penetapan Kalender Pendidikan Kegiatan-Kegiatan Rutin Sekolah
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Penerimaan Peserta didik Baru
2. Rapat Persiapan Tahun Ajaran Baru 10 Juli 2024 3. Upacara Pembukaan Tahun Ajaran Baru 10 Juli 2024 4. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 10,11,12 Juli 2024 5 Doa / Misa awal Tahun Pelajaran 19 Juli 2024 6. Koordinasi : TU, Walikelas, Koordinator,
BP, guru mata pelajaran Minggu Pertama Setiap Bulan (hari disesuaikan)
7. Rapat Komite Sekolah dan Sosialisasi
Kebijakan Sekolah kepada Orang Tua Minggu pertama Agustus 2024 8. Pelatihan-pelatihan guru Agustus 2024– Mei 2025
9. Remedial/Pengayaan Setelah pulang sekolah Agustus – November 2024 dan Januari – Mei 2025 10. Rapat Dinas Setiap dua bulan sekali (hari disesuaikan)
atau insidentil
11. HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024
12. Perkiraan Asesmen Nasional Senin, 19 Agustus – Kamis, 22 Agustus 2024
13 Kegiatan /Penilaian Tengah Semester 23 – 27 September 2024 14 Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024
15 Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) 2 Desember – 14 Desember 2024 16 Class Meeting/ School Meeting 11 -14 Desember 2023
17 Pembagian LHB Semester Ganjil 20 Desember 2024 18 Rapat Evaluasi Semester Ganjil dan
Persiapan KBM Semester Genap Setelah PSAS Ganjil Desember 2024 19 Rapat dan Persiapan Penilaian Sumatif Januari – Maret 2025
Satuan Pendidikan
20 Rekoleksi & Istighosah kelas XII 11 April 2025 21 Penilaian Sumatif Akhir Jenjang 14-25 April 2025 S22 Pelepasan Peserta didik Kelas XII April 2025 23 Rapat Kelulusan dan Pengumuman April 2025 24 Penilaian Sumatif Akhir Tahun 2 – 14 Juni 2025 25 Peringatan Hari Pendidkan Nasional dan
Bulan Bahasa 2 Mei 2025
26 Class Meeting/ School Meeting 16 – 19 Juni 2025 27 Rapat Verifikasi dan Pleno Kenaikan Kls Minggu ke-3 Juni 2025 28 Rapat Kerja Sekolah, revisi kurikulum, dan
Persiapan Tahun Pelajaran Baru Minggu ke-3 Juni 2025 29 Pembagian LHB Semester Genap Minggu ke-3 Juni 2025
BAB IV
PERANCANGAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Perencanaan Tingkat Satuan Pendidikan
Perencanaan Pembelajaran Intrakurikuler pada SMA N 1 Tumbang Titi dapat dilihat dari infografis berikut ini:
Gambar 4.1 Perencanaan Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan
Setelah melalaui tahapan perencanaan di atas, maka dapat ditentukan distribusi alokasi waktu untuk kegiatan pembelajaran intrakurikuler (tatap muka) dan kegiatan projek Penguatan Profil Pelajara Pancasila pada semester 1 dan 2 untuk Fase E dan F.
Kegiatan intrakurikuler dan project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan sesuai jadwal yang telah diatur oleh sekolah.
Perencanaan Pembelajaran Tingkat Satuan pendidikkan ini untuk merumuskan 1. Alokasi Waktu Kegiatan Tatap Muka dan Projek
2. Jadwal kegiatan Project dan Tatap Muka 3. Analisis Capaian Pembelajaran
4. Alur Tujuan Pembelajaran
Contoh Dokumen Perencanaan Pembelajaran Lingkup Satuan Pendidikan (Alur Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi)
Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan
Pembelajaran (TP) Alur Tujuan Pembelajaran
Pemahaman Konsep
Pada akhir fase ini peserta didik mampu memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi. Peserta didik
memahami skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan
berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi.
Peserta didik memahami pola hubungan antara kelangkaan dan biaya peluang. Peserta didik memahami konsep keseimbangan pasar serta memahami
pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva.
Peserta didik memahami konsep sistem
pembayaran dan memahami konsep uang sebagai alat pembayaran. Peserta didik
memahami berbagai bentuk alat pembayaran non-tunai yang
berlaku di Indonesia serta memahami
penggunaannya. Peserta didik memahami konsep bank dan industri keuangan non- bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan.
● Memahami
kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi
● Memahami
skala prioritas sebagai acuan dalam
menentukan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi
● Memahami
hubungan antara kelangkaan dengan biaya peluang.
● Memahami
konsep keseimbangan pasar dan pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva
● Memahami konsep sistem
pembayaran dan uang sebagai
alat pembayaran
● Memahami berbagai bentuk alat pembayaran non-tunai yang berlaku di Indonesia serta cara penggunaannya
● Memahami konsep bank dan industri keuangan non- bank serta berbagai produk yang dihasilkan
1. Memahami kelangkaan sebagai inti dari masalah ilmu ekonomi.
2. Memahami skala prioritas sebagai acuan dalam menentukan berbagai kebutuhan yang harus
dipenuhi.
3. Memahami hubungan antara kelangkaan dengan biaya peluang.
4. Menyusun skala prioritas
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya.
5. Memahami konsep keseimbangan pasar
dan
pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva.
6. Menyimpulkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar.
7. Memahami konsep sistem pembayaran dan uang sebagai alat pembayaran.
8. Memahami berbagai bentuk alat
pembayaran non- tunai yang berlaku di Indonesia serta cara penggunaannya.
9. Menyimpulkan hubungan antara sistem
pembayaran dengan alat pembayaran.
10. Memahami konsep bank dan industri keuangan non-bank serta berbagai produk yang dihasilkan.
11. Membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan.
Keterampilan Proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu melakukan kegiatan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik atau metode
yang sesuai untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan
informasi, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan hasil penelitian mengenai berbagai fenomena ekonomi
berdasarkan
konsep-konsep ekonomi.
Peserta didik mampu
merefleksikan dan
merencanakan projek lanjutan secara kolaboratif. Peserta didik mencari dan
menggunakan
berbagai sumber belajar yang relevan terkait konten ilmu
● Menyusun skala prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya
● Menyimpulkan data hasil pengamata n
atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar
● Menyimpulkan hubungan
kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik mengolah dan menyimpulkan berdasarkan data hasil pengamatan atau
wawancara
tentang terbentuknya keseimbangan pasar.
Peserta
didik menyimpulkan hubungan antara sistem pembayaran dengan alat pembayaran. Peserta didik
membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta
menyimpulkan tentang lembaga jasa keuangan dalam
dengan alat pembayaran
● Membuat pola hubungan antara Otoritas Jasa Keuangan dan lembaga jasa keuangan.
● Menyusun rencana investasi pribadi.
12. Menyusun rencana investasi pribadi.
INFOGRAFIS
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN EKONOMI FASE E
5. Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Gambar 4.2 Alur Perencanaan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pada fase E dilaksanakan 3 projek.
Pelaksanaan projek dilakukan dengan cara kolaborasi semua guru mata pelajaran.
Pemilihn tema projek dan produk ditentukan berdasarkan analisis konten materi, kondisi dan lata belakang siswa. Dalam penentuan menentukan tema guru melakukan analisis kebutuhan (need analysis) dan berkolaborasi dengan semua gur mata pelajaran interdisciplinary.
Tema dan tahapan pelaksanaan pembelajaran projek bisa dilihat pada table berikut Tabel 4.1 Tema dan Tahapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Fase Tema Produk Kegiatan
Fase E Gaya Hidup Berkelanjutan - Poster
- Karya Kerajinan dari sampah
1. Persiapan dan Pengenalan 2. Kontekstualitas 3. Aksi Nyata 4. Refleksi dan
Tindak Lanjut Bangunlah Jiwa Raga - Poster
- Karya Tulis ilmiah
Kearifan Lokal - Produk kerajinan - Produk makanan - Pentas seni B. Perencanaan Pembelajaran Tingkat Guru Mata Pelajaran
1. Perencanaan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran disusun melalui Forum Group Discussion Guru SMAN 1 Tumbang Titi dengan melakukan tahapan-tahapan berikut: memahami CP, memilih contoh Alur Tujuan Pembelajaran yang disediakan oleh Kemendikbudristek dan memilih buku teks / Modul Ajar yang telah tersedia sebagai sumber utama pembelajaran. Untuk lebih jelasnya kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat Guru Mata Pelajaran dapat dilihat pada infografis berikut:
Gambar 4.3 Perencanaan Pembelajaran Tingkat Guru Mata Pelajaran Perencanaan Pembelajaran Tingkat Guru
IHT dilaksanakan oleh sekolah dengan menghadirkan nara sumber
Memilih alur dari tujuan pembelajaran yang sesuai dengan
Analisis CP
Dilaksanakan dalam MGMP sekolah dengan menentukan konten materi dan kompetensi
Memilih Buku Teks,Modul Ajar/RPP yang sudah
tersedia Mengadakan IHT Guru Memahami Capaian
Pembelajaran
Memilih ATP Memilih buku/ Modul Ajar/ RPP
2. Modul Ajar / RPP
MODUL AJAR EKONOMI Nama
Sekolah
Fase/Kelas E/ X
Alokasi Waktu 6 JP
Topik Keseimbangan Pasar
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase E, peserta didik di Kelas X mampu merefleksikan kembali konsep kelangkaan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mampu membedakan dengan jelas antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Peserta didik mampu menyusun skala prioritas kebutuhan mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
Peserta didik memahami bahwa kegiatan ekonomi adalah suatu siklus yang terjadi dalam rangka upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Peserta didik memahami uang sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan dan dikelola guna memenuhi kebutuhan saat ini dan merencanakan kebutuhan yang akan datang melalui perencanaan keuangan yang berbasiskan pemahaman atas berbagai manfaat produk keuangan perbankan maupun non- perbankan.
Tujuan Pembelajaran 1.Memahami konsep keseimbangan pasar dan pemodelannya dalam bentuk tabel dan kurva.
2.Menyimpulkan data hasil pengamatan atau wawancara tentang terbentuknya keseimbangan pasar.
● Peserta didik reguler atau umum.
● Peserta didik dengan profil belajar auditori, visual, dan kinestetik.
● Peserta didik dengan kesiapan belajar yang mandiri dan membutuhkan bimbingan orang tua.
● Jumlah peserta didik di dalam kelas maksimal 30 orang.
Bernalar kritis, bergotong royong (bekerja sama dalam kerja kelompok), bersikap demokratis (dalam mengemukakan pendapat) dan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
A. Pelaku Ekonomi
B. Circular Flow Diagram (CFD) C. Permintaan
D. Penawaran
E. Keseimbangan Pasar
DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA
MATERI PEMBELAJARAN
KARAKTERISTIK PESERTA
DIDIK
TUJUAN PEMBELAJARAN
KRITERIA KETERCAPAIAN PEMBELAJARAN (KKTP)
ASESMEN 1. Memahami
konsep keseimbanga n
pasar dan pemodelanny a
dalam bentuk tabel dan kurva.
2. Menyimpulkan
data hasil
pengamatan Atau wawancara tentang
terbentuknya keseimbanga n pasar.
Peserta didik mampu:
1.1.Menjelaskan pelaku kegiatan ekonomi yang terdapat pada lingkungan sekitar.
1.2.Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan ekonomi yang terjadi pada lingkungan sekitar.
1.3.Menjelaskan
pemahamannya sendiri tentang pasar dan unsur- unsur yang terdapat di dalamnya.
1.4. Menjelaskan konsep harga dan kuantitas barang sebagai variabel utama dalam terbentuknya keseimbangan pasar.
1. Asesmen Awal:
Peserta didik menyebutkan jenis-jenis pelaku kegiatan ekonomi yang terdapat di lingkungan sekolah (lingkungan terdekat) atau mengamati gambar dan menjawab pertanyaan pemantik
2. Asesmen formatif : Observasi kelas atas partisipasi peserta didik dalam kerja kelompok (tertuang dalam lembar aktivitas peserta didik).
2.1.Mengamati kegiatan ekonomi yang terjadi pada lingkungan sekitar.
Mencatat hasil pengamatan 2.2.terhadap kondisi harga dan kuantitas barang akibat dari terjadinya kegiatan ekonomi 2.3.pada lingkungan sekitar.
2.4.Membuat model keseimbangan pasar (tabel dan kurva)
3. Asesmen sumatif : Presentasi tugas, Tes Tertulis dalam bentuk soal essay.
- LKPD 1 - LKPD 2 - LKPD 3
- LKPD 4
PERTEMUAN 1
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) 1.1Menjelaskan pelaku kegiatan ekonomi yang terdapat pada lingkungan sekitar.
1.2Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan ekonomi yang terjadi pada lingkungan sekitar.
2.1Mengamati kegiatan ekonomi yang terjadi pada lingkungan sekitar.
Pendahuluan
Alokasi waktu 15 menit ● Guru mengkondisikan peserta didik (berdo’a, memeriksa kehadiran peserta didik)
● Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan disampaikan
● Guru memandu peserta didik dengan memberikan pertanyaan terbuka sebagai bentuk asesmen awal:
⮚ Siapa saja pelaku ekonomi yang ada di lingkungan sekolah?
● Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
● Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
● Guru menyampaikan acuan pembelajaran yang digunakan
● Guru menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Alokasi waktu 60 menit ● Guru menampilkan gambar seperti dibawah ini:
Guru bisa menampilkan gambar lain seperti minimarket, tempat usaha rumahan atau kantin sekolah.
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
Sumber: https://money.kompas.com/
Pertanyaan yang dapat diajukan kepada peserta didik sekaligus sebagai asesmen awal:
1. Apakah kalian pernah pergi ke tempat tersebut?
2. Aktivitas atau kegiatan apa saja yang muncul di tempat tersebut?
3. Siapa saja yang terlibat di dalam kegiatan tersebut?
4. Apa yang dijual atau dihasilkan dari tempat tersebut?
5. Apa yang akan terjadi apabila aktivitas di tempat tersebut terhenti?
● Guru memberikan post it kepada peserta didik
● Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan dengan menuliskan pada post it tersebut
● Guru meminta peserta didik untuk melakukan presentasi pertanyaan yang sebelumnya diajukan
Bagi peserta didik yang belum memenuhi pengetahuan prasyarat bisa diberikan pertanyaan lain yang lebih mudah, menerapkan kegiatan tutor teman sebaya atau mengamati kegiatan di kantin sekolah bersama peserta didik lain yang sudah memenuhi pengetahuan prasyarat.
Pertanyaan yang dapat ditanyakan kepada peserta didik:
1. Amati kegiatan di kantin sekolah! Apakah kalian sering jajan di kantin sekolah?
2. Sebutkan kegiatan apa yang muncul di kantin sekolah tersebut!
3. Siapa saja pihak yang berinteraksi di kantin sekolah?
Bagi peserta didik yang sudah memenuhi pengetahuan prasyarat, guru meminta untuk menjadi tutor teman sebaya baru setelah semuanya memenuhi pengetahuan prasyarat melanjutkan ke tahapan selanjutnya.
● Guru mengaitkan pertanyaan dengan materi yang akan
Disampaikan
● Guru memberikan penguatan materi tentang pelaku ekonomi dan circular flow diagram. Materi pelaku ekonomi bisa dicari melalui link berikut ini:
Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=bXgxHy2SHdg&t=149s Atau menggunakan buku sekolah penggerak kelas 10.
● Guru memberikan lembar aktivitas 1 bagian 1 untuk dikerjakan secara berpasangan (buat kombinasi pasangannya untuk peserta didik yang sudah memiliki pengetahuan prasyarat dengan peserta didik yang belum memiliki pengetahuan prasyarat)
● Guru menginstruksikan kepada peserta didik untuk memahami lembar aktivitas yang diberikan
● Selama proses pengerjaan, guru berpindah dari satu kelompok ke kelompok yang lain
● Guru menunjuk beberapa perwakilan peserta didik untuk menjawab pertanyaan di lembar aktivitas 1
Penutup Alokasi waktu 15
menit
● Guru mengkondisikan peserta didik ke tempat duduknya masing- masing.
● Guru bersama peserta didik membuat simpulan tentang materi
● Guru memberikan refleksi (lembar refleksi terlampir)
● Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu permintaan dan penawaran
● Guru menutup pertemuan dan mengucapkan salam.
C. Sistem Asesmen
Asesmen pembelajaran di SMAN 1 Tumbang Titi dilakukan melalui asesmen formatif dan asesmen sumatif, namun porsi asesmen formatif presentasinya lebih banyak dari pada asesmen sumatif. Asesmen ini memiliki tujuan sebagai berikut, a. Asesmen Diagnostik, dilakukan untuk mendiagnosa karakteristik, kebutuhan,
gaya belajar, dan kecerdasan peserta didik yang dibutuhkan dalam pengelompokan peserta didik, pembelajaran terdiferensiasi, dankegiatan- kegiatan lainnya.
b. Asesmen formatif, dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang dilakukan serta mengetahui ketercapaan Capaian Pembelajaran serta mendeskripsikan kecakapan belajar para peserta didik sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai mata pelajaran yang ditempuhnya.
c. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para peserta didik ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
d. Menentukan tindak lanjut hasil Assesmen, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
e. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Asesmen dilaksanakan berupa tes dan non tes. Guru melakukan asesmen formatif, sumatif dan diagnostik secara terencana. Asesmen dilakukan dalam bentuk unjuk kerja, penugasan, observasi, tes tertulis dan bentuk lainnya yang diperlukan.
1. Kenaikan Kelas dan Kelulusan 1.1 Kenaikan Kelas
Mengutip dari Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah edisi revisi tahun 2024, penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran. Dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, perlu dilakukan musyawarah antara pendidik, yang mempertimbangkan keseluruhan proses belajar peserta didik serta pendampingan oleh pendidik dari awal tahun ajaran, sehingga opsi tidak naik kelas menjadi pilihan paling akhir.
Peserta didik SMA Negeri 1 Tumbang Titi dinayatak naik kelas atau berpindah fase apabila:
Mengikuti kegiatan belajar mengajar di setiap kelas dan atau fase.
Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
Mengikuti ujian akhir semester untuk kenaikan kelas.
Ditetapkan naik kelas dalam rapat dewan pendidik.
1.2 Kelulusan.
Berdasarkan pada SE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Penilaian Pendidik pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar
dan Jenjang Pendidikan Menengah, peserta didik SMAN 1 Tumbang Titi dinyatakan lulus apabila:
Menyelesaikan program pembelajaran dibuktikan dengan rapor tiap semester.
Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
Mengikuti ujian yang diselenggarakan sekolah.
Ditetapkan lulus dalam rapat dewan pendidik.
1.3 Remedial
Remedial diselenggarakan bagi peserta didik yang belum menyelesaikan Capaian pembelajarannya. Pelaksanaan remedial disesuaikan dengan waktu yang telah disepakati antara guru dan siswa. Sebagai kontrol perkembangan siswa maka pertiga bulan sekali dilaksanakan evaluasi tentang perkembangan siswa oleh wali kelas dalam bentuk evaluasi penilaian Formatif.
BAB V
PENDAMPINGAN, PENGEMBANGA PROFESIONAL DAN EVALUASI
Pendampingan, pengembangan keprofesionalan, dan evaluasi SMA Negeri 2 Playen dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana agar tujuan yang ditetapkan tercapai. Proses ini dikelola oleh Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Pendampingan, pengembangan keprofesionalan, dan evaluasi dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur
A. Pendampingan
Tabel 5.1 Kegiatan Pendampingnan
No Bentuk
Pendampingan
Strategi Pendampingan
Waktu SDM yang
Terlibat
Keterangan
1 Memahami penggunaan perangkat ajar, ATP, Modul Ajar
Melaksanakan kegiatan pelatihan penggunaan perangkat ajar guru kelas X Selanjutnya dilakukan secara periodic Tutor sebaya
Mei 2024 sampai dengan Juli 2025
Guru Pengampu Fase E Pengawas Komite Pembelajaran Kepala Sekolah Narasumber
Dilakukan IHT/
workshop
2 Strategi dan model pembelajaran
Tutor sebaya, Pendampingan oleh Waka Kur, kepala Sekolah
Juli 2024 sampai dengan juni 2025
Guru, Kepala sekolah, Waka Kur Narasumber
Dikemas dalam penilaian kinerja/SKP 3 Pengembanga
n
pembelajaran
Pendampingan dilakukan minimal 1 kali satu semester oleh tutor, Waka Kur, kepala Sekolah.
Periodik semester
Guru yang ditunjuk, Waka kur, Kepala Sekolah Narasumber
Dikemas dalam penilaian kinerja / SKP 4 Pengembanga
n penilaian
Pendampingan dilakukan minimal 1 kali satu semester oleh tutor, Waka Kur, Kepala Sekolah
Periodik semester
Guru yang ditunjuk , Waka kur, Kepala Sekolah
Dikemas dalam penilaian kinerja / SKP