• Tidak ada hasil yang ditemukan

KSP SMANSATT 2024 2025 (validasi 2024)

N/A
N/A
Korisyah qa

Academic year: 2025

Membagikan "KSP SMANSATT 2024 2025 (validasi 2024)"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM SMA NEGERI 1 TUMBANG TITI TAHUN PELAJARAN 2024/2025

NPSN : 30103473

TUMBANG TITI

Alamat: Jalan Tentemak 1, Kecamatan Tumbang Titi-78874, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat

Email: [email protected] NSS. 301130610013 NPSN 30103473

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM SMA NEGERI 1 TUMBANG TITI TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Dengan ini kami nyatakan bahwa dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Negeri 1 Tumbang Titi Tahun Pelajaran 2024/2025 ini telah disusun sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dan ditetapkan/disahkan untuk diterapkan

Tumbang Titi, 30 Oktober 2024 Plt. Kepala Sekolah

Drs. Johanes Janggan Kartines, S.T.

NIP. 19691118 200701 1 018

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi dapat diselesaikan dengan baik. Kurikulum ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Tumbang Titi, dengan tujuan untuk menciptakan proses pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan.

Penyusunan kurikulum ini didasarkan pada kebutuhan untuk mempersiapkan peserta didik yang berkompeten, berkarakter, dan mampu bersaing di era globalisasi. Kurikulum ini dirancang agar dapat mengembangkan potensi setiap peserta didik secara optimal, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik, sehingga mereka dapat berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

Kami menyadari bahwa penyusunan kurikulum ini tidak akan mungkin terwujud tanpa bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengawas, orang tua murid, masyarakat sekitar, para pendidik, tenaga kependidikan, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan, masukan, dan kontribusi berharga dalam proses penyusunan kurikulum ini.

Semoga kurikulum ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh warga sekolah dan menjadi pedoman yang efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini.

Tim Pengembang Kurikulum

(4)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………... i

Lembar Penetapan dan Pengesahan……… ii

Kata Pengantar ………. iii

Daftar isi………. iv BAB I KARAKTER SATUAN PENDIDIKAN

A.

B.

C.

Latar Belakang………

Karakteristik SMA Negeri 1 Tumbang Titi………..

Kondisi Keunikan SMA Negeri 1 Tumbangn Titi………...

1 1 2 BAB II KARAKTER SATUAN PENDIDIKAN

A.

B.

C.

VISI SMA NEGERI 1 TUMBANG TITI……….

MISI SMA NEGERI 1 TUMBANG TITI………

TUJUAN SMA NEGERI 1 TUMBANG TITI………..

5 6 9 BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A.

B.

C.

D.

E.

F.

Pengaturan Beban Belajar……….

Intrakurikuler………..

Projel Penguatan Profil Pelajar Pancasila………

Pengembangn Diri dan Ekstarkurikuler………

Strategi Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar………..

Kalender Pendidikan……….

12 12 26 28 34 35 BAB IV PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A.

B.

Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Sekolah……….

Perencanaan Pembelajaran Ruang Lingkup Kelas……….

41 49 BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A.

B.

C.

Pendampingan………

Evaluasi………

Pengembangan Provesional……….

53 54 56

LAMPIRAN

(5)

BAB I

KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.

Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Kurikulum SMAN 1 Tumbang Titi Tahun Pelajaran 2024-2025 merupakan panduan penyelenggaraan seluruh kegiatan di SMAN 1 Tumbang Titi pada tahun ajaran 2024-2025 yang disusun mengacu pada evaluasi pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini disusun bersama-sama oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Dewan Guru, Dinas Pendidikan, Pengawas dan Orang tua melalui Komite Sekolah. Penyusunan Kurikulum ini memperhatikan karakteristik SMAN 1 Tumbang Titi serta evaluasi terhadap Kurikulum Satuan Pendidikan tahun sebelumnya.

Selain sebagai panduan penyelenggaraan Pendidikan di SMAN 1 Tumbang Titi pada

tahun berjalan, Kurikulum ini juga perlu dijadikan pijakan untuk penyusunan Kurikulum tahun berikutnya. Dengan demikian arah langkah Pendidikan di SMAN 1 Tumbang Titi diharapkan terjaga, berkesinambungan dan semakin berkualitas dari waktu ke waktu.

B. Karakteristik SMAN 1 Tumbang Titi

SMA Negeri 1 Tumbang Titi berlokasi di Jalan Tentemak No. 1 Tumbang Titi dan berdiri sejak tahun 1992. Berada di dataran tinggi sekitar 1.312 hingga 2.084 meter di atas permukaan laut, terletak di lokasi kota kecamatan yang merupakan pusat perekonomian, lingkungan sekolah dikelilingi oleh perbukitan dan perkebunan kelapa sawit . Sekolah seluas 15.000 M2 dengan lahan terbuka 9.000 M2, memiliki halaman sekolah yang ditanami dengan berbagai tanaman hias sertatanaman keras.

(6)

SMAN 1 Tumbang Titi terletak di lokasi kota kecamatan yang merupakan pusat perekonomian. Selain itu sekitar sekolah juga merupakan daerah perkabunan kelapa sawit dan sebagian kecil masyarakat ada juga yang beternak sapi dan ayam yang mempunyai potensi untuk memberikan pembekalan life skill pada peserta didik. Hal ini ditunjang dengan adanya instansi nasional yang menunjang, yakni Badan Pelatihan Teknologi Pertanian (BPPT).

Tumbang Titi merupakan daerah yang mendapat gelar secara nasional sebagai Kota Juang. Di sekitar Tumbang Titi juga terdapat tempat tempat yang bisa dijadikan sebagai wisata alam. Hal tersebut berpotensi untuk dikembangkan jiwa kewirausaha dibidang pariwisata dan pengembangan seni budaya peserta didik SMAN 1 Tumbang Titi.

C. Kondisi Keunikkan SMA Negeri 1 Tumbang Titi 1. Karakteristik masyarakat di sekitar sekolah

Karena adanya perkebunan yang bersifat nasional, maka penduduk daerah Tumbang Titi merupakan campuran berbagai etnis, tetapi penduduk asli masih mendominasi penduduk Tumbang Titi. Oleh sebab itu kehidupan globalisasi berbagai etnis, agama, suku merupakan kehidupan yang sudah biasa. Begitupun agama hampir seluruh agama ada di Tumbang Titi.

2. Kekhasan/tradisi yang cukup kuat di Sekolah

Karena sebagian besar penduduk kecamatan Tumbang Titi merupakan suku Dayak dan Melayu, maka kekhasan/tradisi lebih pada budaya Dayak dan Melayu walaupun sudah bercampur menjadi budaya Nasional. Keberagaman suku, agama, dan etnis di sekitar Tumbang Titi merupakan potensi untuk mengembangan kebhinnekaan global peserta didik.

3. Peta Profil guru, siswa, dan orang tua di sekolah

SMAN 1 Tumbang Titi merupakan sekolah yang sudah berusia mapan namun sumber daya guru yang berpengalaman masih belum mencukupi. Sehingga sekolah masih harus merekrut guru honor baik yang dibiayai Pemda maupun sekolah. Tenaga guru yang tersedia sejumlah 12 guru PNS, 13 PPPK, Guru Honorer Daerah sebanyak 6 dan Guru Honorer Sekolah sebanyak 7 orang. Pegawai administrasi sebanyak 2

(7)

orang, Pustakawan 1 orang dan tenaga keamanan 2 orang. Kekuatan Sumber Daya Guru ASN ditunjang dengan beberapa guru sudah bersertifikasi sebanyak 30% dan 80% guru berusia muda. Kekuatan sumber daya guru ini merupakan potensi bagi pengembangan SMAN 1 Tumbang Titi ke depan.

Setiap tahunnya SMAN 1 Tumbang Titi sangat diminati oleh masyarakat yang ingin

bersekolah, sehingga setiap tahun kuota peserta didik selalu penuh dan pendaftar selalu berlebih. Jumlah peserta didik SMAN 1 Tumbang Titi pada tahun pelajaran 2024-

2025 sebanyak 570 orang, berasal dari keluarga yang berlatar pendidikan orang tua yang berbeda-beda. Enam puluh persen (60%) peserta didik berasal dari orang tua yang memiliki latar belakang Pendidikan minimal setara SMA, sisanya berpendidikan dibawahnya yang berprofesi sebagai petani, pedagang, buruh, tukang, bahkan ada yang pekerjaannya tidak menentu.

Peserta didik yang masuk SMAN 1 Tumbang Titi bervariasi baik kemampuan akademik ataupun nonakademik (ekonomi, latar belakang pendidikan keluarga), begitupun

minat dan bakatnya.

SMAN 1 Tumbang Titi di tahun ajaran 2024/2025 ini sudah menerapak Kurikulum merdeka untuk kelas X dan masih menerapkan kurikulum yang sama yakni Kurikulum 2013 untuk kelas XI dan XII. Hal ini tentu saja berdasarkan kajian yang mendalam terkait kesiapan sumber daya baik guru, siswa maupun masyarakat sekitar SMA Negeri 1 Tumbang Titi.

4. Kemitraan/ Kerjasama sekolah dengan pihak lain

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas kesempatan belajar bagi siswa, sekolah kami sudah dan akan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak eksternal. Kerja sama ini melibatkan dunia usaha, perguruan tinggi, pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), serta komunitas lokal.

Kemitraan ini bertujuan untuk mendukung tercapainya visi dan misi sekolah dalam mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global. Melalui kolaborasi yang strategis ini, sekolah dapat memanfaatkan sumber daya, keahlian, serta pengalaman dari berbagai pihak untuk memperkaya proses pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.

(8)

Beberapa bentuk kerja sama yang akan dan telah dijalin meliputi:

a. Dunia Usaha:

 Program kunjungan dunia usaha yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa mengenai dunia kerja.

 Dukungan berupa fasilitas pendidikan dan peralatan dari perusahaan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

b. Pemerintah:

 Program pelatihan dan peningkatan kapasitas guru yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.

 Bantuan dan dukungan dalam bentuk beasiswa dan peningkatan infrastruktur sekolah.

 Penyuluhan dari instansi pemerintahan yang berada di sekitar kecamatan Tumbang Titi.

c. Komunitas Lokal:

 Kegiatan ekstrakurikuler atau kokurikuler dan pengembangan potensi siswa berbasis budaya dan kearifan lokal.

 Kolaborasi dengan tokoh masyarakat untuk memperkuat peran serta orang tua dan masyarakat dalam pendidikan.

(9)

BAB II

VISI, MISI TUJUAN DAN STRATEGI SATUAN PENDIDIKAN

Visi, Misi, Tujuan dan Strategi merupakan pedoman bagi pelaksanaan segala kegiatan di SMAN 1 Tumbang Titi.

A. VISI SMAN 1 TUMBANG TITI

Visi SMAN 1 Tumbang Titi adalah sebagai berikut:

“Berbudi pekerti luhur, Berilmu, Mandiri, Berbudaya Berlandaskan Iman dan Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa”.

Terdapat 5 poin utama dalam visi SMAN 1 Tumbang Titi, yaitu:

Poin Utama Deskripsi

1. Percaya kepada Tuhan YME

Insan yang berkeTuhanan, memegang teguh ajaran agama yang

dianutnya sesuai dengan profil pelajar pancasila beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Berbudi pekerti luhur

Peserta didik harus mempunyai tingkah laku yang baik diantaranya hormat kepada orang tua, guru, hormat pada yang lebih tua dan sayang pada yang lebih muda usianya, sesuai dengan pencapaian profil pelajar pancasila berakhlak mulia.

3. Berilmu Peserta didik memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam di berbagai bidang sesuai dengan pencapaian profil pelajar pancasila bernalar kritis dan mandiri global, gotong royong, kreatif.

4. Mandiri Peserta didik memiliki kemandirian dalam belajar, kemandirian

emosional, sosial dan moral, dimana siswa mampu mengatasi tantangan , memecahkan masalah, serta beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, sesuai dengan profil pelajar pancasila Mandiri dan kreatif.

5. Berbudaya Lingkungan

Insan yang memiliki pandangan, sikap, perilaku, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Sesuai dengan pencapaian profil pelajar pancasila berkebhinekaan global dan gotong royong.

(10)

B. MISI SMAN 1 TUMBANG TITI

Misi merupakan strategi yang dilaksanakan untuk mencapai visi. Adapun Misi SMAN 1 Tumbang Titi adalah sebagai berikut:

Misi Sekolah Ketrkaitan dengan Visi

Deskripsi 1. Menanamkan dan

menumbuhkembangkan nilai nilai keimanan terhada Tuhan Yang Maha Esa melalui berbagai kegiatan pembelajarana di bidang akademis maupun non akademis

Poin 1 Kondisi fisik maupun psikis

lingkungan belajar dapat menunjang terbentuknya insan yang bertakwa kepada Tuhan YME

2. Mewujudkan budaya sekolah yang baik sebagai ladang tumbuh suburnya budi pekerti luhur serta selaras Profil Pelajar Pancasila

Poin 2 Budi pekerti yang luhur sebagaimana

diamanatkan profil pelajar Pancasila dapat terwujud melalui pembiasaan dalam budaya sekolah yang

diharapkan perlahan-lahan jadi budaya.

3. Mewujudkan pembelajaran bermakna yang mengutamakan pada karakteristik, kebutuhan, kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat

Poin 3 Dengan prinsip mengutamakan karakteristik dan kebutuhan peserta didik diharapkan pembelajaran terdiferensiasi bisa terfasilitasi sehingga kodrat alam dan kodrat jaman peserta didik bisa dikembangkan, serta dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan diharapkan pembelajaran

tetap dapat berlangsung dengan aktif,

efektif, kreatif serta menyenangkan.

Kegiatan pembelajaran yang berlangsung haruslah berorientasi pada karakteristik dan kebutuhan peserta didik.

4. Mewujudkan lingkungan sekolah menjadi rumah kedua bagi peserta didik menuju sekolah sehat dan berkarakter

Poin 5 Lingkungan sekolah yang

dimaksud adalah lingkungan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan serta lingkungan sekolah yang bersih, asri, sehat, aman dan

menyenangkan,untuk

mengembangkan potensi, minat, bakat dan kemampuan peserta didik sehingga muncul kreativitas dan inovasi.

(11)

5. Mewujudkan sistem pembinaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang terencana, terarah dan berkesinambungan

Poin 4,5 Peserta didik yang cerdas, mandiri dan berprestasi dapat terwujud dengan fasilitasi oleh guru-guru yang

kompeten. Pembinaan guru dapat dilaksanakan melalui optimalisasi MGMP sekolah, lesson study, workshop, Guru Penggerak, pelatihan-

pelatihan dan sebagainya.

6. Mewujudkan digitalisasi sekolah dengan

pengembangan sarana dan jaringan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran dan administrasi sekolah.

Poin 3 Digitalisasi diperlukan karena seluruh

perencanaan harus berbasis data, dengan data yang ter-digitalisasi maka memudahkan sekolah untuk mengambil keputusan yang tepat, begitu juga kegiatan pembelajaran yang sekarang mengarah pada digitalisasi melalui Learning Management System (LMS) serta administrasi sekolah yang terdigitalisasi memudahkan untuk menganalisis data.

7. Mewujudkan sistem

pengembangan perpustakaan yang representatif untuk mewujudkan warga sekolah yang berliterasi

Poin 2,3 Perpustakaan yang mudah diakses, sistem manajemen yang baik dan tampilan dan penataan yang menarik,

didukung dengan berbagai kegiatan literasi perlu dikembangkan untuk menumbuh suburkan kemampuan literasi sebagai bekal hidup di abad 21.

8. Membangun insan akademik yang berjiwa wirausaha agar dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia global.

Poin 4 Dengan kegiatan kewirausahaan baik berupa intra kurikuler maupun kokurikuler, peserta didik

diharapkan

memiliki jiwa wirausaha baik soft skill

ataupun hard skill agar dapat survive

menyesuaikan diri.

9. Memaksimalkan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler sebagai bagian pengembangan potensi bakat dan minat peserta didik serta penguatan Profil Pelajar Pancasila

Poin 3 Kegiatan ekstrakurikuler adalah sarana memfasilitasi peserta didik untuk menumbuh kembang kan berbagai kecerdasan majemuk peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kecerdasannya untuk berprestasi dalam bidang

non akademis, juga menumbuh kembangkan penguatkan karakter

(12)

peserta didik. Serta menguatkan 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan Pendidikan Nasional.

10. Mengikutsertakan peserta didik dalam berbagai kompetisi baik akademik maupun non akademik.

Poin 3,5 Pengikutsertaan peserta didik pada berbagai ajang diharapkan dapat mewujudkan insan yang berprestasi baik akademik maupun non-

akademik. Hal ini juga diharapkan dapat membangun wawasan berkebhinekaan global.

(13)

C. TUJUAN SMAN 1 TUMBANG TITI

Berorientasi terhadap visi dan misi, tujuan SMAN 1 Tumbang Titi tertuang dalam tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang sebagai berikut,

1. Perencanaan Jangka Pendek (satu tahun)

• Membentuk insan yang bertaqwa yang memegang teguh ajaran agama yang dianutnya melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler.

• Mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila ke dalam seluruh aktivitas sekolah baik intra, ko dan ekstrakurikuler.

• Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir, dan berwawasan lingkungan serta berorientasi masa depan;

• Menghasilkan sistem Assesmen yang otentik melalui sistem asesmen yang baik.

• Mengembangkan potensi peserta didik dalam bidang seni dan olahraga

• Menjadikan asesmen sebagai alat untuk memfasilitasi kebutuhan karakteristik peserta didik untuk belajar serta menjadikan alat untuk selalu memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan yang berorientasi pada kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

• Menjadikan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan menjadikan peserta didik menjadi pusat pembelajaran.

• Menumbuhkembangkan rasa kebhinekaan global melalui penanaman pemahaman akan bahaya Bullying, tindak kekerasan, rokok dan narkoba.

• Menghasilkan diversifikasi kurikulum agar relevan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan peserta didik, keluarga, dan berbagai sektor pembangunan serta sesuai dengan karakteristik SMAN 1 Tumbang Titi.

2. Perencanaan Jangka Menengah (empat tahun)

 Terselenggaranya Kurikulum Sekolah sesuai dengan kaidah-kaidah yang diatur oleh kemendikbud ristek.

 Seluruh peserta didik memahami dan menginternalisasikan Profil Pelajar

(14)

Pancasila

 Membentuk insan yang bertaqwa yang memegang teguh ajaran agama yang dianutnya yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

 Pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S1, semua mengajar sesuai bidangnya dan pencapaian standar kompetensi lainnya;

 Menghasilkan sistem pembekalan vokasional bagi peserta didik yang terencana, terarah dan berkesinambungan;

 Menghasilkan sistem pengelolaan lingkungan sekolah yang efektif dan efisien;

 Memenuhi standar sarana prasarana guna mendukung pembelajaran yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat sebagai prinsip utama Kebijakan Pendidikan.

 Menghasilkan sistem kepramukaan yang dapat membangun karakter peserta didik;

3. Perencanaan Jangka Panjang (delapan tahun)

 Terselenggarannya kurikulum sekolah yang dapat menjadikan lulusan memiliki ciri Profil Pelajar Pancasila

 Mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara maksimal sebagai bekal hidupnya baik yang melanjutkan ke pendidikan atau perguruan tinggi (negeri maupun swasta) maupun yang langsung berkiprah dalam kehidupan masyarakat

 Membentuk insan yang mandiri dengan memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalah hidupnya dengan tidak ada ketergantungan pada orang lain

 Terbangunnya insan akademik yang kreatif, inovatif dan berjiwa wirausaha yang dapat memanfaatkan potensi lokal terutama pariwisata dan pertanian agar dapat hidup mandiri dan dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia global

 Memenuhi tuntutan pengembangan perpustakaan sekolah yang

(15)

representatif untuk mewujudkan warga sekolah yang literat;

 Memenuhi standar sekolah berbudaya lingkungan (adiwiyata);

 Menciptakan sekolah ramah anak yang bersih, asri, sehat, aman, nyaman dan menyenangkan, bebas dari asap rokok, dan tindak kekerasan;

 Terwujudnya wirausahawan muda yang kreatif dan mandiri dalam menciptakan produk inovatif dengan memanfaatkan bahan dasar yang ada di lingkungan sekitar sekolah.

D. Strategi yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas peserta didik

1. Memaksimalkan peran serta BP/BK dalam rangka pembimbingan karier serta mengawal peserta didik masuk ke perguruan tinggi negeri atau swasta.

2. Membangun karakter peserta didik dan pencapaian Profil pelajar Pancasila melalui kegiatan kepramukaan.

3. Memaksimalkan kegiatan Parenting dalam rangka mengawal minat, bakat, kemampuan serta karier peserta didik dengan membangun komunikasi yang kontinu dengan orang tua peserta didik.

E. Strategi yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidik 1. Mengoptimalkan kegiatan Lesson Study berbasis Sekolah untuk membangun

komunitas belajar tenaga pendidik.

2. Mendorong tenaga pendidik untuk selalu menggunakan strategi pembelajaran abad 21, pemecahan masalah, pembuatan projek dengan strategi pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan.

3. Mengoptimalkan peran serta kepala sekolah untuk melakukan supervisi yang berkelanjutan dalam mengawal pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan

BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

(16)

A. Pengaturan Beban Belajar

Pasal 15 dari Permendikbud No. 12 Tahun 2024 menjelaskan tentang beban belajar peserta didik yang mencakup alokasi waktu pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Beban belajar ini diatur dengan fleksibilitas, artinya satuan pendidikan dapat menyesuaikan alokasi waktu sesuai dengan kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan karakteristik peserta didik. Pendekatan ini memberikan ruang bagi sekolah untuk lebih adaptif dalam memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan individu. Peraturan ini juga menegaskan bahwa setiap satuan pendidikan harus mengatur struktur kurikulum yang mencakup intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, sehingga beban belajar peserta didik dapat dikelola secara seimbang untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

B. Intrakurikuler

Kurikulum yang diterapkan untuk kelas X ( Fase E ) pada Tahun Ajaran 2024/2025 adalah Kurikulum Merdeka Belajar sedangkan untuk kelas XI dan XII adalah Kurikulum 2013. Adapun pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu pendekatan berbasis mata pelajaran. Setiap mata pelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel yang lain. Tatap muka dilaksanakan secara regular setiap minggu dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan struktur kurikulum dari pemerintah.

1. Muatan Kurikulum

Pada bagian ini akan diuraikan muatan kurikulum Intrakurikuler di SMA Negeri 1 Tumbang Titi untuk Kelas X (Fase E) serta kelas XI dan XII Pengorganisasian pelaksanaan Pembelajaran Intrakurikuler menggunakan strategi paralel.

Berdasarkan Peratura Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi no 12 tahun 2024 muatan Kurikulum Intrakurikuler SMAN 1 Tumbang Titi terdapat dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Mata Pelajaran Fase E Kurikulum Merdeka

No Mata Pelajaran Tatap Muka Per

Tahun

Projek

(17)

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti*) 72 (2) 3

2 Pendidikan Pancasila 54 (2) 61

3 Bahasa Indonesia 108 (3) 38

4 Matematika 108 (3) 63

5 Fisika 72 (2) 63

6 Kimia 72 (2) 63

7 Biologi 72 (2) 63

8 Sosiologi 72 (2) 63

9 Ekonomi 72 (2) 63

10 Sejarah 72 (2) 63

11 Geografi 72 (2) 63

12 Bahasa Inggris 108 (3) 6-

13 Pend. Jasmani OR dan Kesehatan 72 (2) 3

14 Informatika 72 (2) 6-

15 Seni Budaya**) 54 (2) 1

16 Adat Budaya Masyarakat Tumbang 8 Kalimantan Barat (Muatan Lokal)

72 (2) -

Keterangan:

* Siswa memilih sesuai Agama masing-masing

** Sekolah menyediakan salah satu. SMAN 1 Tumbang Titi menyediakan Seni Budaya.

Tabel 3.2 Alokasi Waktu Mata Pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA) Kurikulum 2013

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu Belajar Kelas XI Kelas XII Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

(18)

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Mulok 2 2

Kelompok C (Peminatan)

11. Matematika 4 4

12. Biologi 4 4

13. Fisika 4 4

14. Kimia 4 4

15. Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 4 2

Jumlah 44 44

(19)

Tabel 3.3 Alokasi Waktu Mata Pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum 2013

Mata Pelajaran

Alokasi Waktu Belajar Kelas XI Kelas XII Kelompok A (Wajib)

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Matematika 4 4

5. Sejarah Indonesia 2 2

6. Bahasa Inggris 2 2

Kelompok B (Wajib)

7. Seni Budaya 2 2

8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3

9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2

10. Mulok 2 2

Kelompok C (Peminatan)

11. Geografi 4 4

12. Sejarah 4 4

13. Sosiologi 4 4

14. Ekonomi 4 4

15. Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 4 2

Jumlah 44 44

2. Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum SMA Negeri 1 tumbang Titi tahun ajaran 2024-2025 adalah sebagai berikut:

a. Konsep filosofi kurikulum yang diterapkan adalah spiral yaitu pengulangan dengan tingkat kedalaman yang semakin meningkat pada kelas yang lebih tinggi.

b. Integrasi Profil Pelajar Pancasila dilaksanakan dalam program Intrakurikuler (Tatap Muka), Kokurikuler (Projek), Ekstra Kurikuler dan Budaya Sekolah.

c. Kurikulum Operasional SMAN 1 tumbang Titi tahun ajaran 2024-2025 mengatur muatan kurikulum untuk k e l a s X ( fase E) dan K e l a s X I d a n X I I .

d. Pada Fase E siswa mengambil semua mata pelajaran yang harus diikuti sesuai dengan struktur Kurikulum Merdeka.

(20)

e. Pada Kelas XI dan XII siswa mengambil Mata pelajaran umum, Mata pelajaran peminatan dan pilihan sesuai dengan struktur kurikulum 2013.

f. Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan sistem Reguler yaitu dilakukan terpisah antara satu mata pelajaran dengan yang lain. Tatap muka dilaksanakan setiap minggu dengan jumlah jam tatap muka sesuai yang ditetapkan.

g. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka dan projek diatur sesuai dengan jadwal kegiatan tatap muka dan projek.

3. Capaian Pembelajaran

Capain Pembelajaran di SMA Negeri 1 Tumbang Titi merujuk pada permendikbud no 12 tahu 2024. Capaian Pembelajaran dibagi ke dalam beberapa fase, yakni Fase E (kelas 10) dan Fase F (kelas 11-12). Kurikulum ini berfokus pada perkembangan keterampilan abad 21 serta kesiapan siswa menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Setiap mata pelajaran memiliki capaian yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan di masing-masing fase. Beberapa kompetensi utama yang ditekankan di semua mata pelajaran di SMA meliputi:

 Pemahaman mendalam terhadap konten pengetahuan,

 Pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif,

 Peningkatan keterampilan kolaborasi dan komunikasi.

Selain itu, CP dalam Kurikulum Merdeka menekankan pada profil pelajar Pancasila, yang mencakup aspek-aspek seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial.

4. Muatan Lokal

Muatan lokal di SMA Negeri 1 Tumbang Titi dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Pemerintahan Daerah Provinsi Kalimantan Barat yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 87 Tahun 2022. Selain itu pelaksanaan muatan lokal menyesuiakan dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah.

a. Jenis Muatan Lokal di SMA Negeri 1 Tumbang Titi

 Bahasa Daerah: Pembelajaran bahasa Dayak dan Melayu yang ada di Tumbang Titi

 Kesenian Tradisional: Seni tari, seni musik tradisional dan seni rupa khas daerah Tumbang Titi.

(21)

 Kearifan lokal dan Adat Istiadat: Pengetahuan tentang adat dan tradisi masyarakat dayak dan melayu Tumbang Titi, termasuk hokum adat, tata cara adat, dan ritual tradisional seperti gawai dayak.

 Lingkungan hidup dan potensi alam: pemahaman tentang hutan, sumber daya alam, dan cara-cara pelestarian lingkungan yang relevan di Kalimantan Barat, seperti upaya pengelolaan hutan lestari, pertanian berkelanjutan, serta perlindungan flora dan fauna.

 Keterampilan Khusus: Pembuatan kerajinan tangan lokal seperi anyaman rotan, dan ukir kayu khas dayak.

b. Startegi pelaksanaan muatan lokal di SMA Negeri 1 Tumbang Titi

 Mengembangkan dan menetapkan pelaksanaan mulok mengacu kepada kurikum mulok yang ditetapkan oleh Pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat serta relevan dengan kondisi sosial, ekonomi dan budaya di Tumbang Titi

 Pelaksanaan mulok diintegrasikan dengan P5 di kelas X dan dilaksanakan secara mandiri di kelas XI dan XII

 Pihak sekolah bekerja sama dengan tokoh adat, budayawan, dan komunitas lokal untuk merumuskan materi pembelajaran dan kegiatan praktik yang berkaitan dengan adat istiadat dan kearifan lokal.

 Membberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru yang mengampu pelajaran mulok.

c. Capaian Pembelajaran Muatan lokal di SMA Negeri 1 Tumbang Titi Fase E Kelas X SMA

Pada akhir fase E, peserta didik dapat memahami keanekaragaman kearifan lokal budaya daerah Kalimantan Barat dalam ruang lingkup bahasa Daerah; kesenian Daerah yang terdiri atas seni tari, seni musik, dan seni rupa; keterampilan aneka olahan makanan khas Daerah; kerajinan khas Daerah; potensi sumber daya alam; adat istiadat Daerah; dan permainan khas Daerah sehingga mereka dapat menjelaskan secara kritis dan kreatif , terampil dalam mempraktikan dan selanjutnya mengkritalisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kebhinnekaan lokal dan globalnya.

(22)

Elemen Capaian Pembelajaran

Pengetahuan Pada akhir fase peserta mampu memahami, mendeskripksikan dan menganalisis sejarah dan perkembangan budaya *)suku -suku di Kalimantan Barat sebagai asal usul keturunan nenek moyang bangsa Indonesia,sebaran suku-suku di daerah Kalimantan Barat berdasarkan letak geografis, kehidupan adat istiadat dan keberagaman suku di daerah Kalimantan Barat, cerita rakyat (hikayat) ke dalam *)bahasa daerah di Kalimantan Barat , konsep latihan dan pengukuran komponen kebugaran jasmani terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) menggunakan instrument terstandar, melalui permainan tradisional gala kepong khas Kalimantan Barat, salah satu bentuk latihan kecepatan

reaksi melalui permainanan tapok pipit khas Kalimantan Barat,karya seni dua dimensi desain motif Melayu dan Dayak, karya kerajinan dan pengemasan dari bambu / rotan/ dahan sagu berdasarkan desain /motif khas daerah setempat yang ada di Kalimantan Barat ,

(23)

Keterampilan Pada akhir fase peserta didik mampu menunjukkan keterampilannya dalam mendemonstrasikan, memamerkan dan mengeksplotasi sejarah dan perkembangan budaya

*)suku -suku di Kalimantan Barat sebagai asal usul keturunan nenek moyang bangsa Indonesia, sebaran suku- suku di daerah Kalimantan Barat berdasarkan letak geografis, kehidupan adat istiadat dan keberagaman suku di daerah Kalimantan Barat, cerita rakyat (hikayat) ke dalam

*)bahasa daerah di Kalimantan Barat , konsep latihan dan pengukuran komponen kebugaran jasmani terkait kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) menggunakan instrument terstandar, melalui permainan tradisional gala kepong khas Kalimantan Barat, salah satu bentuk latihan kecepatan reaksi melalui permainanan tapok pipit khas Kalimantan Barat,karya seni dua dimensi desain motif Melayu dan Dayak, karya kerajinan dan pengemasan dari bambu / rotan/ dahan sagu berdasarkan desain /motif khas daerah setempat yang ada di Kalimantan Barat (tanjak, takin, penangkin dan gerabah)

*) Pilihan suku-suku di Kalimantan Barat adalah suku Melayu Pontianak/Sanggau/Sintang/Sambas/Ketapang

*) Pilihan adat istiadat adalah Saprahan/ Naek Tojang/ Robo- robo/ Gawai Dayak/ Nampar Bideu/ Cap Gomeh

*) Pilihan suku -suku di Kalimantan Barat adalah suku Melayu Pontianak/Sanggau/Sintang/Sambas/Ketapang

*) Pilihan suku -suku di Kalimantan Barat adalah suku Melayu Pontianak/Sanggau/Sintang/Sambas/Ketapang

*) Pilihan Bahasa daerah adalah

Melayu Pontianak/Sanggau/Sintang/Sambas/Ketapang Dayak Iban/ Dayak Kanayatn

Karakter dan Internalisasi Nilai

Pada akhir fase peserta didik mampu melakukan analisis dan mengapresiasi muatan nilai-nilai budaya daerah berada pada ruang lingkup : bahasa Daerah; kesenian Daerah yang terdiri atas seni tari, seni musik, dan seni rupa; keterampilan aneka

(24)

olahan makanan khas Daerah; kerajinan khas Daerah; potensi sumber daya alam; adat istiadat Daerah; dan permainan khas Daerah.

(25)

Fase F Kelas XI dan XII SMA/SMK

Pada akhir fase F, peserta didik dapat memahami keanekaragaman kearifan lokal budaya daerah Kalimantan Barat dalam ruang lingkup bahasa Daerah; kesenian Daerah yang terdiri atas seni tari, seni musik, dan seni rupa; keterampilan aneka olahan makanan khas Daerah; kerajinan khas Daerah; potensi sumber daya alam; adat istiadat Daerah; dan permainan khas Daerah sehingga mereka dapat menjelaskan secara kritis dan kreatif , terampil dalam mempraktikan dan selanjutnya mengkritalisasi nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kebhinnekaan lokal dan globalnya.

Elemen Capaian Pembelajaran

Pengetahuan Pada akhir fase peserta didik mampu memahami, mendeskripsikan dan menganalisis karya kain tenun Sambas dan kain tenun Ikat Dayak berdasarkan desain /motif khas daerah setempat yang ada di Kalimantan Barat*, mendeskripsikan karya kerajinan tangan pernak pernik dan kerajinan tangan khas suku Dayak yang ada di Kalimantan Barat, mendeskripsikan jenis, dan nilai estetis ragam gerak dasar tari jepin, tari persembahan dan tari tandak sambas sebagai tarian khas Kalimantan Barat, menganalisis sistem pengolahan makanan fungsional khas daerah Kalimantan Barat *, menganalisis teknik produksi produk grafika

/kemasan untuk menambah cita rasa dan bernilai estitika sehingga mempunyai nilai jual tinggi terhadap makanan tradisional khas Kalimantan Barat, menganalisis bentuk- bentuk kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam bidang kehutanan, pertanian, perkebunan, perikanan pertambangan, lahan gambut, dan pariwisata yang ada di Kalimantan Barat,

*) Sumber daya alam disesuaikan daerah masing-masing. Pilihan sumber daya alam adalah Kehutanan potensi penghasil kayu belian, kayu bengkirai, meranti,merbau. Pertanian potensi penghasil nenas, singkong, pisang, lidah buaya

21 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(26)

Perkebunan potensi penghasil kelapa sawit, bambu muda /Rebung Perikanan air tawar potensi penghasil ikan belidak, arwana Pertambangan potensi penghasil bijih bauksit Lahan Gambut potensi pariwisata hutan Mangrove Pariwisata adanya tugu khatulistiwa (peristiwa Kulminasi), Keraton kadariah

*) Pilihan kain Songket Sambas / kain tenun corak Insang/ kain tenun ikat Dayak/ kain tenun Gelombang Muare

*)tar/hadrah/sape'/serunai /marawis khas Kalimantan Barat

*)Pilihan makanan khas ; bubur padas, sayuk keladi, kripik rebung, pengkang,ikan asam padas, pacri nanas, sotong Keterampilan Pada akhir fase peserta didik mampu mendemonstrasikan , cara

membuat dan memakai kain tenun berdasarkan desain

/motif khas daerah setempat yang ada di Kalimantan Barat, menganalisis sistem produksi produk grafika /kemasan untuk kain tenun Sambas dan kain tenun Ikat Dayak untuk meningkatkan harga jual sebagi oleh-oleh khas Kalimantan Barat, membuat , mengolah dan memamerkan karya kerajinan tangan pernak pernik dan kerajinan tangan khas suku Dayak yang ada di Kalimantan Barat, menganalisis teknik produksi produk grafika /kemasan pernak-pernik kerajinan khas suku Dayak untuk meningkatkan harga jual sebagi oleh-oleh khas Kalimantan Barat, mengembangkan teks prosedur dalam melakukan sesuatu dengan memerhatikan penggunaan bahasa daerah Kalimantan Barat.

*)Pilihan Bahasa adalah bahasaMelayu

Pontianak/Sanggau/Sintang/Sambas/Ketapang dan Dayak Iban/

Dayak Kanayatn

**) Minimal 2 bahasa yang dipelajari

Menganalisis konsep latihan dan pengukuran komponen kebugaran jasmani terkait keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) menggunakan instrumen 22 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(27)

terstandar melalui permainan tradisional Sumpit dan kejar benteng, merancang program latihan untuk meningkatkan derajat kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan secara pribadi melalui permainan tradisional Pangka Gasing, memperagakan ragam tari jepin, tari persembahan dan tari tandak sambas sesuai dengan iringan, menampilkan permainan

musik berdasarkan jenisnya

teknik*)tar/hadrah/sape'/serunai/marawis, mengonstruksi tundang dengan memerhatikan struksur dan isi dalam bahasa Melayu Pontianak, mempraktikkan rancangan program latihan untuk meningkatkan derajat kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan secara pribadi.melalui permainan tradisional Sepak Beleg, mempraktikkan rancangan program latihan untuk meningkatkan derajat kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan secara pribadi melalui permainan tradisional Lari Balok, mengolah/membuat makanan fungsional

*)makanan tradisional khas Kalimantan Barat, menyajikan contoh tindakan bijaksana pada pemanfaatan sumber daya alam bidang pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata dalam bentuk makalah

Karakter Internalisasi Nilai

Pada akhir fase peserta didik mampu melakukan analisis dan mengapresiasi muatan nilai-nilai budaya daerah berada pada ruang lingkup : bahasa Daerah; kesenian Daerah yang terdiri

23 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(28)

C. K o k u r i k u l e r ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

1. Penguatan dimensi Profil Pelajar Pancasila untuk Gerakan revolusi mental adalah: bernalar kritis, gotong royong, dan kreatif.

2. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk mengembangkan 6 dimensi yakni:

1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, 2) Berkebinekaan global,

3) Bergotong-royong, 4) Mandiri,

5) Bernalar kritis, 6) Kreatif.

3. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila disesuaikan dengan prinsip-prinsip kunci Penguatan Profil Pelajar Pancasila yakni:

1) Holistik, 2) Kontekstual,

3) Berpusat pada Siswa, 4) Eksploratif.

4. Projek dilaksanakan dalam Tim yang terdiri dari:

1) Kepala Satuan Pendidikan, 2) Pendidik,

3) Siswa,

4) Dinas Pendidikan Provinsi, 5) Pengawas,

6) Komite Satuan Pendidikan, 7) Masyarakat (Orang tua dan Mitra) 5. Pada fase E dilaksanakan 3 projek

6. Pelaksanaan projek dilakukan dengan cara kolaborasi guru pada masing- masing fase

7. Deskripsi elemen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

8. Tema yang diambil untuk fase E tahun pelajaran 2022/2023 adalah:

a. Gaya Hidup Berkelanjutan b. Bangunlah Jiwa Raga c. Kearifan Lokal

26 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(29)

9. Waktu Pelaksanaan Projek

Projek dilaksanakan dengan setiap projek memilih tema yang berbeda:

Projek 1: Juli – Oktober dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan“

Projek 2: November – Februari dengan tema “Bangunlah Jiwa Raga”

Projek 3: Februari – Juni dengan tema “Kearifan Lokal

Tabel 3.4 Deskripsi Project

Tabel 3.5 Jadwal Kegiatan Projek Dalam Satu Tahun Kegiatan Projek

27 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i No Tema Kelas Dimensi Profil Pelajar

Pancasila Elemen

1 Gaya Hidup berkelanjut an

X  Beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa

 Gotong royong

 Bernalar Kritis

 Kreatif

 Aklak kepada alam

 Kolaborasi

 Memperoleh dan

memproses informasi dan gagasan

 Memiliki keluwesan berfikir dalam mencari alternatif solusi

2 Bangunlah Jiwa Raga

X  Beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

 Kreatif

 Bernalar Kritis

• Akhlak beragama

 Akhlak pribadi

• Pemahaman diri dan situasi

• Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan 3 Kearifan

Lokal X  Kreatif

 Kebhinekaan global

 Gotong royong

 Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal

 Mengenal dan menghargai budaya

 Kolaborasi

No Kegiatan Waktu

1 Penentuan Tema Juni 2024

2 Pembentukan Tim Juli 2024

4 Penentuan Mekanisme Juli 2024

(30)

D. Pengembangan Diri dan Ekstrakurikuler

Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan konseling dan ekstrakurikuler yang merupakan kegiatan program kurikulum. Kegitan Bimbingan Konseling dan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Tumbang Titi dilaksanakan secara berkolaboras.

1. Layanan Bimbingan Konseling di SMA Negeri 1 Tumbang Titi a. Layanan Konseling pribadi

Layanan konseling pribadi adalah salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang berfokus pada pemberian bantuan langsung dan tatap muka kepada peserta didik untuk mengatasi masalah pribadi, emosional, sosial, maupun akademis yang mempengaruhi perkembangan dan kesejahteraan mereka. Layanan ini bertujuan untuk membantu peserta didik memahami diri mereka sendiri, membuat keputusan yang tepat, dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.

Penerapan Layanan Konseling Pribadi di SMA Negeri 1 Tumbang Titi melalui tahapan tahapan sebagai berikur:

 Identifikasi Masalah:

Masalah-masalah pribadi yang dihadapi siswa diidentifikasi melalui berbagai cara, seperti observasi guru, laporan dari wali kelas atau 28 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

5 Sosialisasi Kegiatan Projek pada Juli 2024

6 Pelaksanaan Projek 1 Fase E Agustus – Oktober 2024

7 Pelaksanaan Projek 2 Fase E November 2024 – Februari 2025 8 Pelaksanaan Projek 3 Fase E Maret – Mei 2024

9 Perayaan Hasil Belajar Projek Juni 2025 10 Pelaporan Hasil Projek Juni 2025 11 Evaluasi dan Tidak Lanjut Projek Juni 2025

(31)

orang tua, dan siswa yang datang langsung ke guru BK untuk meminta bantuan.Guru BK dapat menggunakan tes psikologi atau wawancara untuk mengetahui lebih mendalam masalah yang dihadapi oleh siswa.

 Konseling Individu:

Dilakukan secara tatap muka antara konselor (guru BK) dengan siswa.

Dalam sesi ini, konselor membantu siswa mengenali masalahnya, mengeksplorasi perasaannya, dan merumuskan solusi atau langkah- langkah yang perlu diambil. Sesi ini bisa dilakukan di ruang BK yang kondusif dan rahasia agar siswa merasa nyaman untuk berbagi.

b. Layanan Konseling Sosial

Di SMA Negeri 1 Tumbang Titi masalah sosial yang dihadapi siswa bisa diidentifikasi melalui pengamatan guru, laporan dari teman sebaya, wali kelas, atau siswa itu sendiri yang melapor ke guru BK. Masalah yang umum meliputi konflik antar teman, bullying, kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru, atau masalah komunikasi.

Layanan BK yang biasa dilakukan adalah Konseling Kelompok dan atau Individu.

Konseling Individu dilakukan jika masalah sosial yang dihadapi oleh siswa bersifat personal atau memerlukan pendekatan khusus. Guru BK akan mendengarkan masalah sosial yang dialami siswa dan membimbing mereka untuk menemukan solusi, seperti cara mengatasi konflik atau beradaptasi dengan teman sebaya. Konseling Kelompok dilakukan jika masalah sosial melibatkan beberapa siswa atau jika tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial secara umum, layanan ini bisa dilakukan dalam bentuk kelompok kecil. Dalam konseling kelompok, siswa dapat belajar dari pengalaman dan perspektif teman sebaya mereka.

c. Layanan Konseling Belajar

Layanan konseling belajar adalah bentuk layanan bimbingan dan konseling yang fokus pada membantu siswa mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan proses belajar. Tujuannya adalah agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal dengan mengembangkan kemampuan belajar, motivasi, dan strategi yang efektif. Layanan ini mencakup pengidentifikasian dan pemecahan hambatan yang dihadapi siswa dalam proses belajar, seperti kesulitan konsentrasi, manajemen waktu, serta 29 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(32)

teknik belajar yang kurang efektif.

Penerapan Layanan Konseling Belajar di SMA Negeri 1 Tumbang Titi:

 Identifikasi Masalah Belajar:

Masalah belajar siswa diidentifikasi melalui pengamatan guru, hasil evaluasi akademik, laporan dari wali kelas atau orang tua, serta siswa yang datang langsung ke guru BK. Masalah yang umum meliputi kesulitan memahami materi pelajaran, kesulitan mengelola waktu, kurangnya motivasi, stres menghadapi ujian, atau gangguan konsentrasi.

 Konseling Individu: Konseling Individu dilakukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar secara spesifik. Guru BK akan bekerja sama dengan siswa untuk memahami sumber masalah dan merumuskan solusi, seperti strategi belajar yang lebih efektif atau cara mengatasi kecemasan akademik. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan perhatian penuh dan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

 Konseling Kelompok: Konseling Kelompok dilakukan untuk siswa yang menghadapi masalah belajar yang serupa. Misalnya, sesi kelompok tentang manajemen waktu, teknik belajar yang efektif, atau cara mempersiapkan diri menghadapi ujian. Diskusi kelompok ini bisa menjadi tempat bagi siswa untuk saling berbagi pengalaman, mendapatkan dukungan, dan mempelajari cara-cara baru dalam belajar.

d. Layanan konseling karier dalam rangka mengembangkan kapasitas peserta didik.

Penerapan Layanan Konseling Karier di SMA Negeri 1 Tumbang Titi:

 Identifikasi Minat dan Bakat: Guru BK bekerja sama dengan siswa untuk mengenali minat dan bakat yang mereka miliki melalui tes psikologi, wawancara, observasi, serta diskusi terbuka. Tes minat dan bakat, seperti tes aptitude atau tes inventori karier, bisa digunakan untuk membantu siswa mengidentifikasi bidang karier yang sesuai dengan potensi mereka.

 Informasi Karier: Guru BK menyediakan informasi terkait berbagai jenis karier, tren dunia kerja, pendidikan lanjutan yang dibutuhkan, serta 30 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(33)

prospek kerja di masa depan. Informasi ini diberikan melalui brosur, pameran pendidikan, ceramah dari praktisi di bidang tertentu, serta kunjungan ke perguruan tinggi atau perusahaan. Siswa juga dibantu dalam memahami keterkaitan antara pelajaran yang mereka tempuh saat ini dan profesi yang mungkin mereka pilih di masa depan.

 Bimbingan Perencanaan Karier: Guru BK membantu siswa merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan karier mereka. Ini termasuk memilih jurusan yang tepat di perguruan tinggi atau mempersiapkan diri untuk langsung masuk ke dunia kerja setelah lulus sekolah. Siswa juga diajari keterampilan penting seperti membuat resume, menghadiri wawancara kerja, dan menghadapi dunia profesional.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Tumbang Titi

Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.

Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas

Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

a. Fungsi dan Tujuan

Fungsi Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut.

 Fungsi pengembangan, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan Peserta Didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi dan bakat, serta pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan. b. Fungsi sosial, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial Peserta Didik. Kompetensi 31 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(34)

sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada Peserta Didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral serta nilai sosial.

 Fungsi rekreatif, yakni bahwa Ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan Peserta Didik. Ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi Peserta Didik.

 Fungsi persiapan karier, yakni bahwa Ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir Peserta Didik melalui pengembangan kapasitas.

Tujuan pelaksanaan Ekstrakurikuler pada Satuan Pendidikan sebagai berikut.

 Ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor Peserta Didik.

 Ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat, minat, dan potensi Peserta Didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya

b. Jenis Ekstrakurikuler

Jenis Ekstrakurikuler sebagai berikut:

a. krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;

b. karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

c. latihan olah-bakat atau latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;

d. keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis Al-Quran, retret; atau

e. bentuk kegiatan lainnya.

Ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam berbagai format sebagai 32 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(35)

berikut.

a. Individual, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik secara perorangan.

b. Kelompok, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh kelompok-kelompok Peserta Didik.

c. Klasikal, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik dalam 1 (satu) rombongan belajar.

d. Gabungan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh Peserta Didik antar rombongan belajar.

e. Lapangan, yakni Ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau sejumlah Peserta Didik melalui kegiatan di luar sekolah atau kegiatan lapangan

Berikut jenis Ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tumbang Titi Kerohanian (Islam, Katolik,Kristen)

Pramuka Paskibra UKS Olah Raga Drumband Seni Tari

c. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Peserta didik harus mengikuti minimal satu jenis ekstrakurikule (kecuali bagi yang terkendala), dan dapat mengikuti lebih dari satu program ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya belajar.

Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan Kesiswaan.

Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu 33 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(36)

tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan setiap hari setelah jam pelajaran usai.

Sementara itu kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung, dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang dapat direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu tertentu (blok waktu).

d. Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler

Kinerja Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler perlu mendapat Penilaian atau asesmen dan dideskripsikan dalam rapor. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan hasil capaian kompetensi Peserta Didik dalam Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian atau asesmen dilakukan secara kualitatif

Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler dan dinyatakan dalam buku rapor. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan hasil capaian kompetensi, keikutsertaan peserta didik serta prestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.

E. Strategi Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar

Strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang diterapkan di SMA Negeri 1 Tumbang Titi lebih fleksibel dan berpusat pada kebutuhan peserta didik. Berikut adalah gambaran umum dari pendekatan strategi pembelajaran dan penilaian di SMA Negeri 1 Tumbang Titi

1. Strategi Pembelajaran

 Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Siswa belajar melalui proyek yang relevan dan bermakna. Ini memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah nyata.

 Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Siswa didorong untuk menemukan solusi dari masalah yang diberikan. Ini mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

34 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(37)

 Pembelajaran Diferensiasi: Pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa. Guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan variasi cara belajar.

 Pembelajaran Mandiri: Siswa didorong untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan guru. Pembelajaran ini mendukung pengembangan keterampilan belajar sepanjang hayat.

 Pembelajaran Interdisipliner: Menghubungkan berbagai mata pelajaran dalam satu proyek atau tema untuk memberi siswa pandangan yang lebih luas dan menyeluruh.

2. Penilaian Hasil Belajar

 Penilaian Formatif: Fokus pada proses belajar dan memberikan umpan balik yang terus-menerus untuk membantu siswa memahami apa yang perlu mereka tingkatkan.

 Penilaian Sumatif: Dilakukan di akhir periode pembelajaran untuk menilai pencapaian siswa terhadap standar kompetensi yang ditetapkan.

 Penilaian Autentik: Siswa dinilai berdasarkan tugas-tugas yang

mencerminkan kemampuan mereka dalam situasi nyata, seperti proyek, presentasi, atau karya tulis.

 Portofolio: Siswa mengumpulkan karya yang mencerminkan kemajuan mereka selama proses pembelajaran. Ini juga melibatkan refleksi dari siswa terhadap proses belajarnya.

 Penilaian Diri dan Teman Sebaya: Siswa menilai kemajuan mereka sendiri serta memberikan umpan balik kepada teman-teman sekelasnya untuk meningkatkan kemampuan refleksi diri.

F. Kalender Pendidikan

Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 Tumbang Titi disusun dengan mengacu kepada Kalender Pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, dengan tetap memperhatikan jumlah minggu efektif dan hari efektif pembelajaran dalam satu tahun pembelajaran. Kalender Pendidikan SMA Negeri 1 diatur sebagai berikut:

Alokasi Waktu

1. Permulaan Tahun Pelajaran

35 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(38)

Tahun pelajaran dimulai pada hari Senin 10 Juli 2024. Tiga hari sebelum permulaan tahun pelajaran diisi dengan kegiatan sebagai berikut:

Kelas X mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara tatap muka dengan materi :

- pengenalan Tata Tertib dan Tata Krama ;

- pengenalan Kurikulum SMA Negeri 1 Tumbang Titi dan Sistem Penilaian;

- cara belajar efektif;

- menyanyikan lagu-lagu nasional;

- pengenalan pengembangan diri (ekstrakurikuler), terutama pengenalan kepramukaan

Hari pertama tahun pelajaran baru diisi dengan kegiatan sebagai berikut:

Kelas X – XII diisi pembagian kelas, perkenalan peserta didik dengan walikelas, pemilihan pengurus kelas, pemberian jadwal Pembelajaran Tatap Muka, orientasi/sosialisasi materi pelajaran oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

2. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester dengan membagi satu tahun pelajaran menjadi dua semester, yaitu semester ganjil dan semester genap.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Kondisi Khusus Pembelajaran tatap muka pada pagi hari sampai siang hari dengan pengaturan sebagai berikut Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Hari Kelas

X ( FASE E ) XI MIPA XI IPS XII MIPA XII IPS Senin 07.00-13.45

WIB

07.00-15.15 WIB

07.00-15.15 WIB

07.00-15.15 WIB

07.00-15.15 WIB Selasa 07.00-14.30

WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB

Rabu 07.00-14.30

WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB Kamis 07.00-14.30

WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB

07.00-14.30 WIB Jumat 07.00-11.00

WIB

07.00-11.00 WIB

07.00-11.00 WIB

07.00-11.00 WIB

07.00-11.00 WIB

Jumlah JP 42 44 44 44 44

36 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(39)

Adapun dalam satu tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif ditetapkan minimal 34 minggu dan maksimal 38 minggu. Waktu pembelajaran disesuaikan dengan Kondisi Khusus pada pelaksanaan pembelajaran tatap muka, dengan mengacu pada surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat serta memperhatikan protokol kesehatan.

3. Pelaksanaan Penilaian dan Ujian

Penilaian dan ujian yang diberikan kepada peserta didik terdiri dari:

a. Penilaian Harian atau Penilaian Formatif diatur oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan di jam intrakurikuler .

b. Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) dan Penilaian Sumatif Akhir Tahun dikoordinasikan oleh Waka Kurikulum dan dilaksanakan oleh Panitia Penilaian Sumatif

c. Pelaksanaan Assesmen Nasional (AN) dan Survey Karakter yang dilaksanakaan pada awal semester ganjil bagi siswa kelas XI

d. Penilaian Sumatif Satuan Pendidikan diberikan pada akhir kelas XII dilaksanakan oleh sekolah.

4. Pembagian Laporan Hasil Belajar

Laporan hasil belajar disampaikan kepada orang tua sebanyak empat kali dalam satu tahun pelajaran, yaitu:

a. Laporan hasil belajar semester ganjil diambil dari nilai Penilaian Sumatif Akhir, dibagikan pada minggu ketiga Desember atau paling lambat minggu pertama bulan Januari.

b. Laporan hasil belajar semester genap diambil dari Penialain Sumatif Akhir Tahun dibagikan pada minggu ketiga atau keempat bulan Juni.

5. Kegiatan peserta didik

Kegiatan peserta didik terdiri dari:

a. Kegiatan tengah semester.

b. Kegiatan akhir semester ganjil dilaksanakan setelah PSAS;

c. Kegiatan akhir semester genap dilaksanakan sesudah PSAT :

d. Kegiatan dalam rangka memperingati hari besar Nasional/Daerah dan Keagamaan

e. Kegiatan pengembangan diri.

6. Perkiraan Libur Umum

37 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(40)

a. Libur Umum Tahun 2024 :

1) Tahun Baru Islam 1446 H, 7 Juli 2024;

2) Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024;

3) Maulid Nabi Muhammad SAW, 16 September 2024;

4) Hari Raya Natal, 25 Oesember 2024;

5) Cuti Bersama Hari Raya Natal, 26 Oesember 2024. b. Libur Umum Tahun 2025 :

b. Libur Umum Tahun 2025 :

1) Tahun Baru Masehi, 1 Januari 2025;

2) Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah, 27 Januari 2025;

3) Tahun Baru Imlek 2576 (Ular Kayu), 29 Januari 2025;

4) Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka) 1947 Saka, 29 Maret 2025;

5) Hari Raya Idul Fitri, 31 Maret 2025;

6) Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri, 2 s.d 4 April 2025;

7) Wafat Yesus Kristus, 18 April 2025;

8) Hari Buruh Sedunia, 1 Mei 2025;

9) Hari Raya Waisak 2569, 9 Mei 2025;

10) Kenaikan Yesus Kristus, 29 Mei 2025;

11) Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025;

12) Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, 7 Juni 2025;

13) Tahun Baru 1447 Hijriah, 27 Juni 2025.

38 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(41)

7. Libur Semester

Libur Semester bagi SMA Negeri 1 Tumbang Titi diatur sebagai berikut : a. Libur semester 1 (satu) berlangsung selama 13 hari.

b. Libur semester 2 (dua) berlangsung selama 13 hari.

c. Libur semester 1 (satu) mulai hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2024 dan berakhir hari Sabtu, tanggal 4 Januari 2025.

d. Libur semester 2 (dua) mulai hari Sabtu, tanggal 21 Juni 2025 dan berakhir hari Sabtu, tanggal 5 Juli 2025.

8. Libur Ramadhan

a. Libur awal Ramadhan berlangsung 1 hari sebelum bulan Ramadhan dan1 hari pada awal bulan Ramadhan, serta 5 hari sebelum tanggal 1 Syawal.

b. Libur Idul Fitri berlangsung 3 hari sesudah tanggal 1 Syawal.

c. Selama libur Ramadhan dapat dimanfaatkan dengan kegiatan yang bersifat keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.

B. Penetapan Kalender Pendidikan Kegiatan-Kegiatan Rutin Sekolah

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Penerimaan Peserta didik Baru

2. Rapat Persiapan Tahun Ajaran Baru 10 Juli 2024 3. Upacara Pembukaan Tahun Ajaran Baru 10 Juli 2024 4. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 10,11,12 Juli 2024 5 Doa / Misa awal Tahun Pelajaran 19 Juli 2024 6. Koordinasi : TU, Walikelas, Koordinator,

BP, guru mata pelajaran

Minggu Pertama Setiap Bulan (hari disesuaikan)

7. Rapat Komite Sekolah dan Sosialisasi

Kebijakan Sekolah kepada Orang Tua Minggu pertama Agustus 2024 8. Pelatihan-pelatihan guru Agustus 2024– Mei 2025

9. Remedial/Pengayaan Setelah pulang sekolah Agustus – November 2024 dan Januari – Mei 2025 10. Rapat Dinas Setiap dua bulan sekali (hari disesuaikan)

atau insidentil

11. HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024

12. Perkiraan Asesmen Nasional Senin, 19 Agustus – Kamis, 22 Agustus 2024

13 Kegiatan /Penilaian Tengah Semester 23 – 27 September 2024 14 Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024

39 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

(42)

15 Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS) 2 Desember – 14 Desember 2024 16 Class Meeting/ School Meeting 11 -14 Desember 2023

17 Pembagian LHB Semester Ganjil 20 Desember 2024 18 Rapat Evaluasi Semester Ganjil dan

Persiapan KBM Semester Genap Setelah PSAS Ganjil Desember 2024 19 Rapat dan Persiapan Penilaian Sumatif

Satuan Pendidikan Januari – Maret 2025

20 Rekoleksi & Istighosah kelas XII 11 April 2025 21 Penilaian Sumatif Akhir Jenjang 14-25 April 2025 S22 Pelepasan Peserta didik Kelas XII April 2025 23 Rapat Kelulusan dan Pengumuman April 2025 24 Penilaian Sumatif Akhir Tahun 2 – 14 Juni 2025 25 Peringatan Hari Pendidkan Nasional dan

Bulan Bahasa 2 Mei 2025

26 Class Meeting/ School Meeting 16 – 19 Juni 2025 27 Rapat Verifikasi dan Pleno Kenaikan Kls Minggu ke-3 Juni 2025 28 Rapat Kerja Sekolah, revisi kurikulum, dan

Persiapan Tahun Pelajaran Baru Minggu ke-3 Juni 2025 29 Pembagian LHB Semester Genap Minggu ke-3 Juni 2025

40 | K u r i k u l u m S M A N e g e r i 1 T u m b a n g T i t i

Referensi

Dokumen terkait

Pendampingan MPLS-SB Pendampingan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Siswa Baru (MPLS-SB) di kelas X TP 2 berjalan lancar Siswa mengikuti serangkaian kegiatan dengan tertib

Secara umum proses pembelajaran pada masa pandemi dan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk mata pelajaran IPA dengan menggunakan media berbasis teknologi yang

Dalam rangka menyambut murid baru tahun pelajaran 2021/2022, SMA Islam Al Azhar 15 Semarang menyelenggarakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)..

Deskripsi tugas panitia masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) SMP Negeri 264 Jakarta tahun pelajaran

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah KB & TK ISLAM ADDAHLAN tahun

ii Karakteristik UPTD SD Negeri 03 Balai Panjang berdasarkan Refleksi dan Rekomendasi Rapor Pendidikan tahun 2024, serta analisis konteks pada tahun pelajaran 2023/2024 dideskripsikan

Modul ajar ini dirancang untuk program MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) bagi siswa TK B di TK Darul Qur'an Al Karim Tahun Ajaran