• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT IZIN PENELITIAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SURAT IZIN PENELITIAN "

Copied!
150
0
0

Teks penuh

Pengembangan LKS Berbasis Masalah Sosial Ilmiah di Kelas IPA untuk Mempromosikan Berpikir Kritis pada Siswa Kelas VII SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKPD) berbasis isu-isu IPS dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas VII.

Identifikasi Masalah

Sehingga pembelajaran yang lalu mudah dilupakan karena jawaban hanya disalin dari materi yang ada menyebabkan kemampuan berpikir kritis siswa tidak berkembang. Berangkat dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Socio-Scientific Issues (SSI) Untuk Menumbuhkan Berpikir Kritis Siswa.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) a. Pengertian LKPD

Untuk membantu pelajar menambah maklumat tentang konsep yang dipelajari melalui aktiviti pembelajaran yang sistematik. 22. Pelajar boleh mempelajari sesuatu dengan memahami isu-isu yang wujud dan seterusnya mengaitkannya dengan pelajaran dan seterusnya membincangkannya.

Bahan Ajar

Peneliti menyimpulkan dari beberapa definisi bahan ajar dimana bahan ajar merupakan alat yang dapat membantu seorang guru dalam mengajar, dengan adanya bahan ajar penyebarannya akan lebih mudah dan bermanfaat sehingga siswa dapat menyerap pelajaran yang ada. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya menurun.

Pencemaran Air

Pencemaran Udara

Pecemaran Tanah

Siswa dikatakan mampu membudayakan berpikir kritis yaitu memecahkan masalah sendiri dengan mencari berita yang relevan. Indikator berpikir kritis menurut Facione (2015) meliputi interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan dan pengaturan diri 42 Interpretasi adalah kemampuan yang dapat memahami, menjelaskan dan memberi arti pada data dan informasi.

Penelitian Relevan

Kerangka Berpikir

Bahan ajar di SMPN saat ini masih sulit dipahami oleh siswa bahkan LKPD hanya digunakan oleh guru pada saat kesibukan sehingga memaksa siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada. Sehingga peneliti mencoba mengembangkan LKPD dengan menerapkannya pada permasalahan sosial yang sering terjadi dalam kehidupan siswa dan bersifat ilmiah. LKPD memuat permasalahan yang ada seperti materi tentang pencemaran lingkungan, siswa harus mencari jawaban dengan sumber yang valid agar siswa mengetahui mana jawaban yang hoax atau yang asli.

Siswa diharapkan untuk mendiskusikan keabsahan masalah dengan temannya, membuat siswa berpikiran terbuka. Tanpa disadari, siswa telah meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka dengan berdiskusi dan berhubungan dengan teman-temannya. R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi di masyarakat luas.

Waktu dan Tempat Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Potensi dan Masalah
  • Mengumpulkan Data
  • Validasi Desain
  • Revisi Desain
  • Uji Coba Produk
  • Revisi Produk
  • Produk Akhir

LKPD yang digunakan masih belum menarik dan belum sesuai dengan komponen yang telah ditetapkan, kemudian LKPD yang ada belum mendorong berpikir kritis siswa, penyajian materi di LKPD masih belum mampu menarik daya ajar . Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan LKS yang memiliki tampilan dan ilustrasi yang menarik. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan bahan ajar LKPD yang dapat menunjang proses pembelajaran dan sesuai dengan permasalahan kekinian dengan menggunakan pendekatan Social Science Issues (SSI).

Peneliti mengumpulkan data melalui observasi awal di 4 SMP di kota Bengkulu. Pengamatan tersebut berupa permintaan kepada LKPD guru untuk menjadi model dalam pengembangan LKPD yang telah ada dengan memperhatikan mata pelajaran IPA VII. kelas pencemaran lingkungan. Validasi produk dapat dilakukan dengan meminta beberapa ahli atau ahli berpengalaman mengevaluasi produk yang baru dirancang. Validasi produk juga dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa pakar dan ahli yang berpengalaman dalam mengevaluasi produk yang dirancang.

Pakar yang akan memvalidasi dan mengevaluasi LKS terdiri dari tiga pakar yaitu dosen IAIN Bengkulu, Pakar Bahasa, Pakar Materi dan Pakar Media dari Dosen IPA Tadris.

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Metode R&D
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Metode R&D

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Angket
  • Angket Kepraktisan LKPD
  • Dokumentasi
  • Tes (Pretest-Posttest)

Produk akhir merupakan hasil pengembangan berdasarkan penilaian ahli media, ahli bahasa dan ahli materi. Untuk mencari data digunakan perancangan LKS pembelajaran IPA yang sejalan dengan kepedulian guru dan siswa serta perbaikan produk. Angket validasi ahli materi digunakan untuk memperoleh data kelayakan produk mengenai kebenaran konsep yang digunakan.

Lembar Kerja Siswa (LKPD) yang dibuat merupakan upaya peneliti untuk memecahkan masalah dalam rumusan masalah penelitian, tentunya subjek penelitian yaitu guru dan siswa itu sendiri harus menilai kebermanfaatan dari LKPD yang dibuat. Angket tanggapan guru diisi saat melakukan uji coba lapangan yang akan mengevaluasi kelayakan LKPD untuk bahan ajar. Pada saat melakukan uji coba lapangan untuk mengevaluasi kelayakan implementasi dan pengembangan bahan ajar, diisi angket respon siswa.

Tes yang dilakukan oleh peneliti adalah pre-test dan post-test, dimana pre-test digunakan untuk mengetahui keadaan awal subjek sebelum diberi perlakuan dengan produk tertentu.

Teknik Analisis Data

  • Angket Analisis Hasil Validasi LKPD Berbasis Socio-Scientific Isssues Peneliti membuat lembar validasi yang berisikan pernyataan
  • Analisis Data Respon Siswa Dan Guru
  • Analisis Keefektifan
  • Hasil Analisis Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal
  • Hasil Perancangan dan Pengembangan Produk Awal

Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta: Raja Grafindo (2008) hal. 43. Kemampuan berpikir kritis siswa dianalisis dengan menggunakan rumus gain score. R = skor mentah yang diperoleh siswa SM = skor maksimal pada tes yang ditentukan. 60. Purwanto, 2008) Data yang terkumpul diolah dengan kriteria sebagai berikut: .61. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa (LKPD) berbasis isu-isu sosial ilmiah dalam pembelajaran IPA untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMP Negeri 19 Kota Bengkulu.

Hasil observasi awal yang peneliti temukan di 4 sekolah dari total 25 SMP Negeri di Kota Bengkulu menunjukkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKPD) yang digunakan oleh guru di sekolah pertama ditemukan data LKPD yang hanya memiliki judul kegiatan. komponen. Di sekolah keempat ditemukan komponen Lembar Kerja Siswa (LKPD) yang memiliki judul kegiatan, tujuan, alat dan bahan, alur kerja dan bahan diskusi. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa pengembangan LKPD masih perlu dilakukan dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Hasil observasi awal menunjukkan bahwa guru hanya menggunakan bahan ajar konvensional dan menggunakan lembar kerja siswa (SWP) yang tidak memenuhi semua komponen SWPD, selain itu SWPD yang digunakan guru kurang efektif dalam membina siswa. keterampilan berpikir kritis, disini peneliti tertarik untuk menerapkannya di SMPN 19 Kota Bengkulu karena situasi di sekolah tetangga.

Tabel 3.7 Kategori Kualitas  Kategori  Keterangan
Tabel 3.7 Kategori Kualitas Kategori Keterangan

Analisis Hasil 1. Uji Kelayakan

Uji Kepraktisan

Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 17 Mei hingga 28 Juni 2021, mulai dari mendapatkan izin penelitian untuk penelitian dari SMP Negeri 19 Kota Bengkulu, validasi LKPD, hingga kegiatan penelitian. Peneliti dapat melakukan penelitian secara langsung (tatap muka) dengan siswa dan guru pada akhir bulan Mei, subjek penelitian adalah 10 siswa kelas VII dan satu orang guru IPA kelas VII. Berdasarkan tabel uji skala kecil untuk siswa kelas VII SMP Negeri 19 Kota Bengkulu di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berupa lembar kerja pembelajaran IPA berbasis Socio Scientific Issues (SSI), dapat dikategorikan sangat praktis. .

Praktis Berdasarkan data di atas pada tabel 4.9 dan tabel 4.10 diperoleh bahwa responden siswa sebesar 86,83% dan termasuk dalam kategori sangat praktis. Sedangkan menurut responden guru, kelayakan kepraktisan LKPD berbasis Isu Sosial Ilmiah (SSI) pada materi Pencemaran Lingkungan termasuk dalam kategori sangat praktis dengan persentase penilaian 87. berarti soal-soal tes disusun menurut metode dan aturan tertentu.

Tabel 4.10  Responden Guru
Tabel 4.10 Responden Guru

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Hasil Tahap Studi Pendahuluan
  • Hasil Tahap Perancangan dan Pengembangan Produk Awal
  • Hasil Tahap Uji Kelayakan
  • Hasil Tahap Uji Kepraktisan

Sebagai kelanjutan dari permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan Produk Lembar Kerja Siswa (LKPD) berbasis isu-isu IPS dalam pembelajaran IPA untuk merangsang kemampuan berpikir kritis siswa VII. kelas SMP Negeri 19 Kota Bengkulu. Bahan ajar yang dimaksud adalah Lembar Kerja Siswa (LKPD) berbasis isu-isu sosio-sains dalam pembelajaran IPA untuk mendorong berpikir kritis pada siswa kelas VII. kelas SMP. Dengan demikian, berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan oleh peneliti praktis untuk digunakan pada siswa kelas 7 SMA dengan kategori sangat praktis. .

Sedangkan rata-rata skor kepraktisan 87,14% pada kategori sangat praktis diselesaikan oleh mahasiswa. Research development (R&D) ini menghasilkan produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKPD) berbasis isu-isu IPS dalam pembelajaran IPA untuk mendorong berpikir kritis pada siswa kelas VII SMP Negeri 19 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa: Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa LKS berbasis masalah IPS dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMP. sekolah menengah atas.

Peneliti mengambil isu-isu sosial yang sedang viral di sekitar SMPN 19 Kota Bengkulu untuk dimasukkan ke dalam LKPD kemudian diterapkan pada siswa.

Saran

Berdasarkan hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan sangat memungkinkan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran siswa kelas VII SMP. Hasil survei siswa pada bahan ajar LKPD dengan persentase 86,83% (sangat praktis), hasil survei guru menunjukkan persentase 87% (sangat praktis), kecuali berdasarkan hasil tes siswa. mereka memperoleh hasil pre-test sebesar 46,5%. (Cukup baik) dan mengalami peningkatan pada hasil post test yaitu 74,5% (Dapat Diterima) berdasarkan hasil responden guru dan siswa serta hasil tes, dapat disimpulkan bahwa LKPD yang dikembangkan memiliki kategori praktis dan dimungkinkan menggunakan. Mengingat produk hasil penelitian dan pengembangan dapat memberikan manfaat bagi pembelajaran, maka disarankan kepada guru untuk mengembangkan produk ini dengan cakupan yang lebih luas atau pada materi lain, bahkan di masa yang akan datang.

Perlu adanya pengembangan lebih lanjut media pembelajaran berbasis isu-isu IPS dalam pembelajaran IPA untuk mendorong berpikir kritis pada siswa kelas VII SMP guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Merekonstruksi materi pendidikan dengan konteks soal-soal IPS tentang bahan tambahan makanan untuk meningkatkan keterampilan sains siswa. Pengembangan LKS Berbasis Poe (Memprediksi, Mengamati, Menjelaskan) pada Materi Program Linear Kelas XII SMA.

Selecting Socio-Scientific Issues for Teaching a Grounded Theory Study of How Science Teachers Co-Design Curricula Based on SSI.

SURAT IZIN PENELITIAN

ANGKET PENILAIAN KELAYAKAN

ANGKET PENILAIAN KEPRAKTISAN GURU DAN SISWA

PRE-TEST DAN POST-TEST

Gambar

Gambar 2.1 Gambar Kerangka Berpikir Bahan Ajar
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Metode R&D
Gambar 3.4 Kerangka Perencanaan Desain
Gambar 3.3 Cover LKPD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur Penelitian Tahap penelitian ini mengikuti prosedur seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.Tahap pendahuluan meliputi dua tahap, yaitu menganalisis kondisi lapangan untuk