Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dalam zona jenuh dimana tekanan hidrostatisnya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfir. Jika air tidak dapat mengalir sendiri, pompa digunakan untuk membantu mengeluarkan air tanah yang dalam ini. Kualitas air tanah dalam umumnya lebih baik daripada air dangkal karena filternya lebih lengkap dan bebas bakteri.
Dampak negatif dari pemompaan air tanah yang berlebihan terhadap air tanah dan sekitarnya adalah : Apabila penggunaan air tanah memutuskan sistem sirkulasi, yaitu jika air yang dipompa melebihi jumlah imbuhan maka akan terjadi penurunan volume air tanah yang ada. . Dengan demikian, kualitas air bawah tanah yang semula baik menjadi menurun bahkan tidak dapat digunakan sebagai bahan baku air minum.
Akibat pengambilan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan intrusi air laut akibat pergerakan air laut ke permukaan tanah. Mata air berasal dari air tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim, dan kualitas serta kuantitasnya sama dengan air dalam.
Kebutuhan Air
Kebutuhan air bersih untuk perkantoran ditetapkan sebesar 25 liter/karyawan/hari (Direktorat Teknik Kesehatan Ditjen Cipta Karya DPU), yaitu rata-rata kebutuhan air untuk minum, wudhu, cuci tangan atau kaki, kakus, dll . . terkait dengan kebutuhan air perkantoran. Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjen DPU Cipta Karya, penggunaan air untuk sarana kesehatan adalah 250 liter/tempat tidur/hari. Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Ditjen DPU Cipta Karya, kebutuhan air bersih untuk siswa sekolah adalah 25 liter/siswa/hari, lainnya terkait kebutuhan air di perkantoran.
Kebutuhan air untuk ibadah dihitung berdasarkan luas bangunan rumah ibadah (m²). Satuan konsumsi air menurut Direktorat Teknik Penyehatan Ditjen DPU Cipta Karya untuk rumah ibadah ditetapkan sebesar 50 liter/murid/hari. Kebutuhan air bersih untuk hotel/penginapan didasarkan pada kebutuhan masing-masing tempat tidur dan data jumlah tempat tidur yang tersedia. Kebutuhan lain termasuk kebutuhan air untuk memadamkan kebakaran, taman dan penghijauan, serta kehilangan atau kebocoran air.
Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Ditjen DPU Cipta Karya, kebutuhan air publik, kehilangan air dan kebakaran diambil 45% dari total kebutuhan air domestik. Persentase pembagian kebutuhannya adalah sebagai berikut: 3% untuk masyarakat berupa kebutuhan air untuk taman kota dan penghijauan, 28% untuk kehilangan air dan 14% untuk kebutuhan air pemadaman.
Sistem Distribusi dan Air Bersih
Satuan konsumsi air menurut Direktorat Teknik Penyehatan Ditjen DPU Cipta Karya untuk hotel ditetapkan sebesar 200 liter/tempat tidur/hari. Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjen DPU Cipta Karya, konsumsi air untuk industri adalah 10% dari konsumsi air domestik. Lokasi reservoir tergantung pada topografi sumber. Letak reservoir mempengaruhi sistem distribusi aliran yaitu secara gravitasi, pemompaan atau kombinasi pemompaan gravitasi.
Dalam cecair yang ideal, apabila mengalir dalam paip, tiada tenaga yang hilang, tetapi dalam cecair biasa yang mempunyai kelikatan, terdapat geseran antara bendalir dan dinding paip dan/atau antara bendalir dan bendalir itu sendiri, mengakibatkan kehilangan tenaga. .
Kehilangan Air
Pendaftaran pengguna air tertunda untuk banyak pelanggan baru atau yang dikategorikan sebagai pelanggan yang beralih, yang mencegah perusahaan air minum untuk menagih tagihan tepat waktu atau berdasarkan klasifikasi tarif yang benar. Jenis meter air yang tidak sesuai, tingkat ketelitian yang rendah, atau kalibrasi, perawatan dan penggantian meter air tidak dilakukan dengan benar. Konsumsi air di kantor pemerintah daerah, irigasi kebun atau pemadam kebakaran industri tidak diukur atau ditagihkan sesuai prosedur yang berlaku 5.
Pipa atau tangki air bocor karena terbuat dari bahan yang kurang baik, pipa dan peralatan yang sudah tua atau karena tekanan yang berlebihan. Kebocoran akibat tekanan yang terlalu tinggi pada jaringan pipa dan tekanan yang terjadi secara tidak wajar. Mitigasi kehilangan air yang dilakukan adalah tindakan darurat atau mengarah pada sifat analisis untuk membentuk metode pemeliharaan berkelanjutan.
Dasar Teori
Kebutuhan Air Bersih
Klasifikasi Golongan Pelanggan PDAM Pringsewu
Analisis Kebutuhan Air Bersih PDAM Pringsewu
- Debit Aliran
- Aliran Air
- Jaringan Pipa
- Analisa Jaringan Menggunakan Software 1. Epanet 2
Kecepatan aliran air di dalam pipa dianggap konstan karena air dianggap sebagai fluida yang tidak dapat dimampatkan. Ciri-ciri aliran adalah unsur-unsur cair yang terpisah bergerak dalam lapisan-lapisan paralel secara teratur, seperti aliran air di permukaan tanah. Kuantitas atau debit air yang disediakan tergantung pada jumlah penduduk dan jenis industri yang dilayani.
Analisis pipeline cukup rumit dan membutuhkan perhitungan yang besar, oleh karena itu penggunaan komputer dalam analisis ini akan mengurangi kesulitan tersebut. Untuk jaringan pengkabelan yang kecil, kalkulator tetap dapat digunakan untuk perhitungan.Untuk menyelesaikan perhitungan sistem jaringan pengkabelan digunakan metode Hardy Cross dan bantuan program komputer dalam penelitian ini. Prinsip metode Hardy Cross adalah tagihan air masuk harus sama dengan tagihan air keluar.
Dengan debit yang telah dikoreksi untuk Q = Q + ΔQ, prosedur dari 1 sampai 6 diulang sampai akhirnya ΔQ dengan Q adalah debit yang sebenarnya. Pada masing-masing jaringan tersebut penjumlahan aljabar kehilangan energi adalah nol dengan catatan aliran searah jarum jam (dilihat dari pusat jaringan .) diberi tanda positif sedangkan aliran berlawanan arah jarum jam diberi tanda negatif. Jika dalam suatu jaringan rugi-rugi daya akibat arus searah jarum jam lebih besar daripada arus yang berlawanan arah jarum jam (∑Q2>0) maka arah koreksi luahan berlawanan arah (negatif).
Jika sebuah pipa membentuk dua jaring, maka koreksi debit untuk pipa tersebut terdiri dari dua ∆ yang diperoleh dari kedua jaring tersebut. EPANET adalah program komputer yang menggambarkan simulasi hidrolik dan tren kualitas air mengalir di jaringan pipa. Jaringan itu sendiri terdiri dari pipa, node (titik sambungan pipa), pompa, katup dan tangki air atau reservoir.
EPANET dirancang sebagai alat untuk mencapai dan mewujudkan pemahaman tentang pergerakan dan nasib kandungan air minum dalam jaringan distribusi.
Tahapan Menggunakan EPANET
Metode Newton Raphson
- Lokasi Penelitian
- Survey Perkembangan Jumlah Penduduk
- Survey dan Investigasi Kebutuhan Air Baku untuk Air Bersih
- Desain Sistem Penyediaan Air Bersih
Jika tebakan awal pada akar adalah xi, garis singgung dapat ditarik dari titik [xi,f(xi)]. Ini dapat dilakukan dengan mengetahui bahwa jika Anda menggunakan deret Taylor lengkap, Anda akan mendapatkan hasil yang akurat. Perencanaan sistem penyediaan air bersih dilakukan di Desa Podomoro, salah satu desa di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Jarak desa podomoro ke kecamatan 1 km, dan jarak desa podomoro ke kabupaten 5 km, dan luas desa podomoro 253 ha. Pengukuran aliran pada sumber air di Desa Podomoro dengan pengukuran aliran langsung menggunakan metode apung yaitu pengukuran aliran dengan stopwatch dan benda terapung. Jumlah penduduk di suatu wilayah sangat mempengaruhi jumlah kebutuhan air di wilayah tersebut, sehingga perlu dilakukan pendataan penduduk yang akan digunakan untuk menentukan kebutuhan air bersih.
Berdasarkan hasil survey dapat diketahui karakteristik desa dan taraf hidup masyarakat sehingga dapat diprediksi rata-rata kebutuhan air bersih per kapita. Dalam merencanakan sistem penyediaan air baku air bersih perlu diketahui distribusi air bersih dari sumber air ke pemukiman penduduk, pola atau skema penyaluran air bersih dari sumber air ke pemukiman penduduk. Dibuat untuk menyimpan air saat kebutuhan pengguna sedikit, menyuplai air saat kebutuhan pengguna meningkat, kemudian mendistribusikannya ke wilayah pelayanan/konsumen melalui jaringan pipa distribusi.
- Gambaran Umum PDAM Pringsewu
- Pertumbuhan Penduduk
- Analisis Kebutuhan Air
- Analisis Kehilangan Air
- Analisis Kebutuhan Air Total
- Analisis Kebutuhan Air Harian Maksimum
- Rencana Jaringan Pipa Primer
- Model 1 Jaringan Pipa
- Model 2 Jaringan Pipa
- Kesimpulan
- Saran
Dari hasil kajian sumber air yang terletak ± 5 km dari desa Podomoro diperoleh debit air sebesar 1 liter/detik. Dalam hal ini penelitian dilakukan di Dusun 2 RT 001/RW 002 Desa Podomoro Kecamatan Pringsewu dengan jumlah penduduk 370 jiwa. Kebutuhan air rumah tangga adalah kebutuhan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga Pelayanan air bersih bagi warga Dusun 2RT 001/RW 002 Desa Podomoro melalui keran umum sebesar 30 liter/orang/hari.
Kehilangan air umumnya disebabkan oleh kebocoran air pada pipa transmisi dan distribusi serta kesalahan pembacaan meter Persentase kehilangan air untuk perencanaan sistem penyediaan air bersih perdesaan adalah 15% dari rata-rata kebutuhan dimana rata-rata kebutuhan tersebut merupakan penjumlahan kebutuhan rumah tangga. kebutuhan bersama dengan kebutuhan non-domestik. Seiring dengan perkembangan kota, kebutuhan masyarakat akan fasilitas yang disediakan pemerintah akan semakin meningkat, termasuk kebutuhan akan air bersih yang memadai saat ini dan di masa mendatang. Permintaan air puncak adalah kebutuhan air pada jam-jam di mana permintaan air akan mencapai puncaknya.
Penggunaan pipa PVC karena pipa penyaluran air baku dari bronapter ke tangki dipasang di bawah tanah. Pada percobaan pertama ini, peneliti mengasumsikan diameter pipa dari source atau bronze captering ke reservoir menggunakan pipa PVC berdiameter 75 (3 inch). Pemilihan pipa PVC dikarenakan pemasangan pipa dari awal sumber hingga reservoir di dalam tanah. Selanjutnya pipa dibenamkan ke dalam tanah dengan material pipa PVC berdiameter 75 mm (3 inci) dan 40 mm (2,5 inci).
Dari percobaan pertama ini, hasil nilai program running Epanet semuanya positif. Rencana jaringan pipa dan tabel keluaran Epanet dapat dilihat pada Gambar 4.2. Pada percobaan pertama ini peneliti mengukur diameter pipa dari source atau source cap menuju reservoir dengan menggunakan pipa PVC dengan diameter 75 mm (3 inchi).Pemilihan pipa PVC dikarenakan pemasangan pipa tersebut dari awal sumber hingga reservoir yang berada di bawah tanah. Selanjutnya pipa dibenamkan ke dalam tanah dengan bahan pipa PVC dengan diameter 65 mm (2,5 inchi) Dari percobaan kedua ini, hasil program running Epanet kurang efisien dibandingkan model 1 pada percobaan sebelumnya.
Dari perbandingan model 1 dan model 2 disimpulkan bahwa model 2 lebih efisien karena lebih hemat biaya dan waktu yang dibutuhkan tidak jauh berbeda dengan model 1. Sebaiknya petugas pengelola air memperluas pengetahuannya tentang aplikasi perpipaan desain jaringan untuk membuatnya lebih mudah dan lebih cepat. Pemerintah harus selalu memantau peraturan dan spesifikasi standar baik dalam hal perencanaan maupun terkait dengan material yang telah dibakukan untuk perencanaan jaringan air bersih seperti RPIJM Pekerjaan Umum/Cipta Karya. 2016). Ringkasan kualitas air minum dari tandon air minum isi ulang di Kecamatan Ranotana-Weru dan Kecamatan Karombasan Selatan menurut parameter mikrobiologi. Jurnal Komunitas dan Pengobatan Tropis.
2012. Kualitas air minum yang dihasilkan depot air minum isi ulang di kecamatan Bungus Padang berdasarkan persyaratan mikrobiologis.