• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Survei indeks massa tubuh dan tingkat daya tahan kardiovaskular (Vo2 max) peserta ekstrakurikuler olahraga Madrasah Aliyah Negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Survei indeks massa tubuh dan tingkat daya tahan kardiovaskular (Vo2 max) peserta ekstrakurikuler olahraga Madrasah Aliyah Negeri"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

65 Volume 13, Nomor 2, (2023) hal. 65-79

ISSN: 2722-4686 (Online), ISSN: 2087-3751 (Print)

Journal Homepage:

https://www.jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/motion

Survei indeks massa tubuh dan tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) peserta ekstrakurikuler olahraga Madrasah Aliyah Negeri

Muhammad Iqbal Irfansyah¹, Hariyoko²

¹Universitas Negeri Malang, Indonesia, email: irfansyahiqbal76@gmail.com

2Universitas Negeri Malang, Indonesia, email: hariyoko.fik@um.ac.id

Info Artikel Abstract

Diajukan: September 2023 Diterima: Oktober 2023 Diterbitkan: Oktober 2023

Keyword:

Body Mass Index;

Cardiovascular Endurance (VO2 max); Extracurricular

Kata Kunci:

Indeks Massa Tubuh; Daya Tahan Kardiovaskular (VO2 max); Ekstrakurikuler

Estimation of body mass index and level of cardiovascular endurance (VO2 max) of extracurricular sports participants is the goal of this study.

Extracurricular activities can improve physical fitness so that the body becomes healthy and fit because it is actually an activity that really supports physical education lessons. This can be seen from various kinds of extracurriculars such as futsal, volleyball, badminton, pencak silat, and table tennis which are part of sports activities. Survey research with a quantitative approach, namely the type used in this study. This study used extracurricular participants as the main subject, totaling 55 participants. Body mass index results showed that 65% of participants had ideal body weight, 13% were underweight, 7% were underweight, 7% were underweight, 7% were underweight. For the results of cardiovascular endurance (VO2 max) it is very poor as much as 36%, 18% less category, 35% moderate category, 7% good category, 2% very good category and 2% very good category. It can be stated that the body mass index of sports extracurricular participants is classified as normal and the level of physical fitness is classified as very low.

Abstrak

Memperkirakan indeks massa tubuh dan tingkat daya yahan kardiovaskular (VO2 max) peserta ekstrakurikuler olahraga adalah tujuan dari penelitian ini.

Kegiatan ekstrakurikuler mampu meningkatkan kebugaran jasmani sehingga tubuh menjadi sehat dan bugar karena nyatanya merupakan kegiatan yang sangat menunjang pelajaran pendidikan jasmani. Hal ini terlihat dari berbagai macam ekstrakurikuler seperti futsal, bola voli, bulu tangkis, pencak silat, dan tenis meja yang merupakan bagian dari kegiatan olahraga. Penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif yaitu jenis yang digunakan dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan peserta ekstrakurikuler sebagai subjek utama yang berjumlah 55 peserta. Ditunjukan hasil dari indeks massa tubuh mendapatkan hasil 65% peserta mendapatkan hasil berat badan ideal, 13% kekurangan tingkat berat, 7%, kekurangan tingkat ringan, 7%, kelebihan ringan, 7%

kelebihan tingkat berat. Untuk hasil daya tahan kardiovaskular (VO2 max) sangat kurang sebanyak 36%, kategori kurang 18%, kategori sedang 35%, kategori baik 7%, kategori baik sekali 2% dan kategori unggul 2%. Bisa dinyatakan indeks massa tubuh peserta ekstrakurikuler olahraga tergolong normal dan tinggkat kebugaran jasamani tergolong sangat kurang.

Penulis Korespondensi:

Muhammad Iqbal Irfansyah, Universitas Negeri Malang Email: irfansyahiqbal76@gmail.com

© 2023 The Authors. Published by PJKR Universitas Islam 45, Bekasi. Licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

(2)

66 PENDAHULUAN

Manusia dan olahraga terkait erat karena olahraga dapat membuat manusia sehat secara fisik dan spiritual. Olahraga merupakan salah satu pendekatan bagi manusia untuk terorganisir yang mendukung, mempromosikan, dan mengembangkan potensi sosial, spiritual, dan fisik manusia (Yudho, 2022). Anak-anak yang berusia sekolah menerima bimbingan dalam kebugaran dan kesehatan melalui pendidikan jasmani. Menurut Asmar (2020 yang disumbangkan oleh pendidikan jasmani yaitu pendidikan jasmani membuka potensi, memuaskan keinginan untuk bergerak, menanamkan dasar-dasar keterampilan praktis, mengarahkan energi surplus, dan menyinkronkan proses pendidikan di semua tingkatan secara fisik, kognitif, dan emosional.

Indeks massa tubuh (IMT) seseorang ditentukan dengan membagi tinggi badan (TB) dalam meter dengan tinggi kuadrat (BB) dalam kilogram. (Dhara and Chatterjee 2015). Menurut Arimbi, dkk., (2022) Angka indeks massa tubuh, atau body mass index BMI dalam bahasa Inggris, digunakan untuk menggambarkan golongan berat badan seseorang, terlepas dari apakah itu seimbang. Menentukan berat badan dan indeks massa tubuh yang tepat adalah salah satu kriteria yang digunakan untuk menentukan keseimbangan energi seseorang. (Hidayah, dkk., 2022)

Saat olahraga, tubuh membutuhkan oksigen 15 kali lebih banyak karena napas terasa lebih cepat dan berat saat berolahraga. Kemampuan paru paru untuk mengolah oksigen diukur sebagai VO2 max, makin tinggi nilai VO2 max, seseorang dikatakan semakin bugar (Purbangkara dkk., 2022). VO2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg berat badan (Indrayana and Yuliawan, 2019).

Pendidikan jasmani adalah salah satu metode pembelajaran yang dimaksudkan untuk mengembangkan kesehatan fisik, dan diantisipasi untuk membantu dalam perkembangan tubuh, pikiran, emosi, dan keterampilan sosial. (Arifin, 2017).

Ungkapan serupa juga dinyatakan oleh Alif & Sudirjo (2019) Pendidikan jasmani adalah metode pengajaran melalui kegiatan gerak dengan tujuan untuk membangun ilmu motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, sportivitas, kecerdasan

(3)

67 emosional, dan kebugaran jasmani. Setiap siswa yang mengambil pelajaran ini diharapkan berada dalam kondisi fisik yang layak.

Kegiatan pendidikan yang dikenal sebagai ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa diluar jam sekolah yang diperlukan dengan tujuan meningkatkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan mereka di bidang selain yang tercakup dalam kurikulum inti (Wiji, dkk., 2021). Pernyataan juga disampaikan oleh Karyanto (2022) bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kesempatan belajar yang berlangsung diluar pelajaran dan jauh dari layanan konseling. Mereka dirancang untuk membantu anak-anak tumbuh dengan cara yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi, kemampuan, dan minat mereka. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler, termasuk olahraga seperti futsal, bola voli, bulu tangkis, pencak silat, dan tenis meja, dapat dianggap sebagai kegiatan yang pada dasarnya sangat mendukung kursus pendidikan jasmani.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler membantu untuk meningkatkan kebugaran jasmani sehingga tubuh dapat menjadi sehat dan bugar.

Pada umumnya karakteristik usia antara 15- 18 tahun masuk dalam kategori masa remaja pertengahan. Dwiyono (2021) menyebutkan tiga tahap perkembangan usia remaja dalam proses penyesuaian diri menuju dewasa, yaitu: a) Remaja Awal: 10- 12 tahun (early adolescence). (b) Remaja Madya: 13-15 tahun (middle adolescence).

(c) Remaja Akhir: 16-19 tahun (late adolescence). Pada masa remaja (usia 15 hingga 18) ditandai dengan kemampuan tumbuh dalam struktur fungsinya dan dapat diprediksi (Sutianah, 2022).

Setelah wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada hari Selasa, 24 Januari 2023 pukul 09:00 pagi di MAN 2 Kota Madiun dengan pembina ekstrakurikuler MAN 2 Kota Madiun, mendapatkan hasil berupa ekstrakurikuler MAN 2 Kota Madiun berjumlah 27. Jumlah ekstrakurikuler olahraga ada 8, yang terdiri dari atletik, renang, bola basket, bola voli, bulutangkis, catur, futsal, pencak silat, tenis meja. Akan tetapi ekstrakurikuler olahraga yang aktif yaitu, bola voli, bulutangkis, dan futsal. Dari jadwal latihan yang sudah teratur, dengan pelatih yang sudah sesuai dengan cabang olahraganya, sarana prasarana sudah mendukung, sebagian pelatih sudah ada yang mengikuti lisensi seperti bulutangkis, prestasi ekstrakurikuler yang cukup, pelatih

(4)

68 belum mempunyai program latihan, dan ada juga beberapa peserta yang mengikuti kegiatan meningkatkan kebugaran jasmani di luar sekolah seperti mengikuti tim yang sesuai dengan cabang olahraganya, belum adanya pengukuran indeks massa tubuh dan tes VO2 max sesuai norma setelah pandemi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dilaksanakannya tes tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max)dan pengukuran indeks massa tubuh sangat diperlukan bagi peserta ekstrakurikuler MAN 2 Kota Madiun. Menurut uraian diatas, untuk memastikan indeks massa tubuh dan tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) peserta ekstrakurikuler MAN 2 Kota Madiun peneliti akan meneliti dengan judul "Survei Indeks Massa Tubuh dan Tingkat Daya Tahan Kardiovaskular (VO2 max) Peserta Ekstrakurikuler Olahraga di MAN 2 Kota Madiun".

METODE

Berdasarkan pertanyaan dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan yaitu survey dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menggambarkan data yang berupa angka kemudian dijelaskan secara rinci dan jelas. Waktu penelitian dilaksanakan pada 24-25 Mei 2023 dan MAN 2 Kota Madiun menjadi tempat pelaksanaan penelitian ini.

Subjek dari penelitian ini yaitu peserta ekstrakurikuler olahraga di MAN 2 Kota Madiun khususnya pada cabang olahraga futsal, voli, dan bulutangkis yang berjumlah 141 peserta. Dari keseluruhan peserta ekstrakurikuler olahraga di MAN 2 Kota Madiun tersebut diambil 55 peserta yang aktif dari 44 peserta laki-laki dan 11 peserta perempuan. Pemilihan sampel tersebut menggunakan teknik purposive sampling yang digunakan menentukan kriteria khusus terhadap sampel (Priyono.

2016). Hasil pengukuran indeks massa tubuh dan tes tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) yang diperoleh selanjutnya akan diolah secara deskriptif kuantitatif, data yang dihasilkan kemudian disajikan berupa persentase, rumus persentase (Muhamad, M, et al, 2022) yang digunakan yaitu:

(5)

69 Keterangan:

P = frekuensi yang sedang dicari persentasenya f = jumlah frekuensi/banyak individu

n = angka persentase

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) dan tes Multistage Fitness Test (MSFT/ MT) atau Bleep Test (Tangkudung, James, el al, 2020). Kemudian hasil pengukuran indeks massa tubuh dan tes tingkat daya tahan kardiovaskular (Vo2 max) dengan kategori usia 13 sampai 19 tahun disesuaikan dengan norma yang ditetapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Metode yang digunakan penelitiin ini deskriptif kuantitatif bertujuan untuk mendeskripsikan indeks massa tubuh dan tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max). Jenis penelitian ini menggunakan penelitian survei dan teknik pengumpulan data menggunakan pengukuran indeks massa tubuh dan Multistage Fitness Test (MSFT/ MT) atau Bleep Test. Hasil dari analisis data didapatkan berupa persentase kategori indeks massa tubuh dan tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) peserta ekstrakurikuler MAN 2 Kota Madiun. Total sampel berjumlah 55 peserta dari 141 peserta ekstrakurikuler MAN 2 Kota Madiun. Berikut adalah hasil indeks massa tubuh dan tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) peserta setelah dimasukkan dalam bentuk nilai.

Tabel 1. Deskriptif Statistik IMT dan Daya Tahan Kardiovaskular (VO2 max) Indeks Massa Tubuh VO2 max

N 55 55

Jumlah 1163,7 1876,3

Min 15,1 20,8

Max 30,3 56,8

Mean 21,15 34,75

SD 3,53 9,20

(6)

70 Hasil indeks massa tubuh pada peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun yang telah di tampilkan pada tabel 1 dengan jumlah peserta 55 di ketahui jumlah skor 1163,7 skor minimal 15,1 skor maksimal 30,3 rata-rata 21,15 simpangan baku 3,53. Untuk daya tahan kardiovaskular (VO2 max) dengan jumlah peserta 55 di ketahui jumlah skor 1876,3 skor minimal 20,8 skor maksimal 56,8 rata-rata 34,75 simpangan baku 9,20.Semua tabel yang disertakan harus dirujuk dalam teks utama dan judul dan judul tabel harus diposisikan di atas tabel.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Indeks Massa Tubuh No

IMT Klasifikasi Frekuensi Persentase Laki-

laki Perempuan Laki-

laki Perempuan 1. <17,0 Kekurangan berat

badan tingkat berat 4 0 9% 0%

2. 17,0-18,4 Kekurangan berat

badan tingkat ringan 2 3 5% 27%

3. 18,5-25,0 Berat badan ideal 28 6 64% 55%

4. 25,0-27,0 Kelebihan berat

badan tingkat ringan 7 1 16% 9%

5. ˃27,0 Kelebihan berat

badan tingkat berat 3 1 7% 9%

44 11 100% 100%

Data yang diperoleh dari pengukuran indeks massa tubuh mendapatkan kekurangan berat badan tingkat berat frekuensi laki-laki 4 peserta (9%) dan frekuensi perempuan 0 peserta (0%). Mendapatkan kekurangan berat badan tingkat ringan frekuensi laki-laki 2 peserta (5%) dan frekuensi perempuan 3 peserta (27%).

Mendapatkan berat badan ideal frekuensi laki-laki 28 peserta (64%) dan frekuensi perempuan 6 peserta (55%). Kelebihan berat badan tingkat ringan frekuensi laki-laki 7 peserta (16%) dan frekuensi perempuan 1 peserta (9%). Kelebihan berat badan tingkat berat frekuensi laki-laki 3 peserta (7%) dan frekuensi perempuan 1 peserta (9%).

(7)

71

0 5 10 15 20 25 30

Kekurangan berat badan tingkat berat

Kekurangan berat badan tingkat ringan

Berat badan ideal

Kelebihan berat badan tingkat ringan

Kelebihan berat badan tingkat berat

Laki-Laki Perempuan Gambar 1. Diagram Total Persentase Hasil Pengukuran IMT.

Tabel atau Gambar 1 menunjukkan rekapitulasi total persentase hasil pengukuran indeks massa tubuh peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun, sebagai berikut:

a. Kategori kekurangan berat badan tingkat berat dengan persentase 7%.

b. Kategori kekurangan berat badan tingkat ringan dengan persentase 9%.

c. Kategori berat badan ideal dengan persentase 62%.

d. Kategori kelebihan berat badan tingkat ringan dengan persentase 15%.

e. Kategori kelebihan berat badan tingkat berat dengan persentase 7%.

Gambar 2. Diagram Batang Total Frekuensi Hasil Pengukuran IMT

7% 9%

62%

15%

7%

Kekurangan berat badan tingkat berat

Kekurangan berat badan tingkat ringan Berat badan ideal

Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat

(8)

72 Gambar 2 menunjukkan rekapitulasi total frekuensi hasil pengukuran indeks massa tubuh peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun, sebagai berikut:

a. Kategori kekurangan berat badan tingkat berat sebanyak 4 laki-laki dan 0 perempuan.

b. Kategori kekurangan berat badan tingkat ringan sebanyak 2 laki-laki dan 3 perempuan.

c. Kategori berat badan ideal sedang sebanyak 28 laki-laki dan 6 perempuan.

d. Kategori kelebihan berat badan tingkat ringan sebanyak 7 laki-laki dan 1 perempuan.

e. Kategori kelebihan berat badan tingkat berat sebanyak 3 laki-laki dan 1 perempuan.

Tabel 3. Hasil Tes Tingkat Daya Tahan Kardiovaskular (VO2 max)

NO Nilai Frekuensi Persentase

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1. Sangat Kurang 11 9 25% 82%

2. Kurang 8 2 18% 18%

3. Sedang 19 0 43% 0%

4. Baik 4 0 9% 0%

5. Baik Sekali 1 0 2% 0%

6. Unggul 1 0 2% 0%

Jumlah 44 11 100% 100%

Data yang diperoleh dari tes tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) mendapatkan sangat kurang frekuensi laki-laki 11 peserta (25%) dan frekuensi perempuan 9 peserta (82%). Mendapatkan kurang frekuensi laki-laki 8 peserta (18%) dan frekuensi perempuan 2 peserta (18%). Mendapatkan sedang frekuensi laki-laki 19 peserta (43%) dan frekuensi perempuan 0 peserta (0%). Mendapatkan baik frekuensi laki-laki 4 peserta (9%) dan frekuensi perempuan 0 peserta (0%). Mendapatkan baik sekali frekuensi laki-laki 1 peserta (2%) dan frekuensi perempuan 0 peserta (0%).

Mendapatkan unggul frekuensi laki-laki 1 peserta (2%) dan frekuensi perempuan 0 peserta (0%).

(9)

73 Gambar 3. Diagram Persentase Tingkat Daya Tahan Kardiovaskular (VO2 max)

Gambar 3 menunjukkan rekapitulasi total persentase hasil tes tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun, sebagai berikut:

a. Kategori unggul dengan jumlah total persentase 2%.

b. Kategori baik sekali dengan jumlah total persentase 2%.

c. Kategori baik dengan jumlah total persentase 7%.

d. Kategori sedang dengan jumlah total persentase 35%.

e. Kategori kurang dengan jumlah total persentase 18%.

f. Kategori sangat kurang dengan jumlah total persentase 36%.

Gambar 4. Diagram Batang Total Frekuensi Tingkat Daya Tahan Kardiovaskular (VO2 max)

36%

18%

35%

7% 2%2%

Sangat Kurang Kurang Sedang Baik Baik Sekali Unggul

0 5 10 15 20

Sangat Kurang

Kurang Sedang Baik Baik Sekali

Unggul

Laki-Laki Perempuan

(10)

74 Gambar 4 menunjukkan rekapitulasi total frekuensi hasil tes tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun, sebagai berikut:

a. Kategori unggul sebanyak 1 peserta laki-laki dan 0 perempuan.

b. Kategori baik sebanyak 4 peserta laki-laki dan 0 perempuan c. Kategori baik sekali sebanyak 1 peserta laki-laki dan 0 perempuan.

d. Kategori sedang sebanyak 19 peserta laki-laki dan 0 perempuan.

e. Kategori kurang sebanyak 8 peserta laki-laki dan 2 perempuan.

f. Kategori sangat kurang sebanyak 11 peserta laki-laki dan 9 perempuan.

Pembahasan

Dari hasil penelitian indeks massa tubuh peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun yang berjumlah 55 peserta mendapatkan hasil 65% peserta mendapatkan hasil berat badan ideal, 13% kekurangan tingkat berat, 7%, kekurangan tingkat ringan, 7%, kelebihan ringan, 7% kelebihan tingkat berat. Dari hasil penelitian dapat dikatakan IMT peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun dapat digolongkan normal atau ideal. Hasil ini sama dengan Syauqy (2017) Ada 83 responden 65 memiliki indeks massa tubuh normal dengan persentase 78%, 13 tergolong kategori gemuk dengan persentase 16%, dan 5 tergolong kategori kurus dengan persentase 6%. Hasil asil dari Kusnandar, dkk., (2020) menunjukan 5 atlet berada pada kategori berat badan lebih dengan persentase 25%, 11 atlet berada pada kategori normal dengan persentase 55%, 4 atlet berada pada kategori kurus dengan persentase 20%, dan tidak ada atlet yang memiliki IMT kategori obesitas.

Kebiasaan yang sering dilakukan oleh kebanyakan remaja baik putra maupun putri mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi misalnya es, coklat, gorengan, permen dan makan tidak teratur, sedangkan kebanyakan dari mereka melakukan aktivitas belajar dengan kegiatan ekstrakulikuler yang padat sehingga mengalami gangguan pencernaan, akibatnya proses penyerapan dalam tubuh terganggu sehingga menyebabkan kekurangan nutrisi dan juga zat besi yang mempengaruhi ukuran bentuk tubuh dan status gizi (Sukarno dkk., 2016). Untuk diketahui bahwa kurangnya

(11)

75 aktivitas fisik berpengaruh negatif terhadap kebugaran jasmani yang terlihat melalui IMT (Bayu dkk., 2021).

Indeks massa tubuh (IMT) adalah variabel penting yang mungkin berdampak pada kebugaran kardiovaskular (Andrastea, Karmaya, & Wardana 2018). Menurut Sendra (2018) dengan membentuk kebiasaan gaya hidup produktif dan segar seperti, melakukan olahraga fisik yang cukup, mengonsumsi makanan seimbang dan mengatur pola makan, seseorang dapat mencapai IMT yang sesuai.

Hasil keseluruhan setelah dilakukan penelitian daya tahan kardiovaskular (VO2 max) pada peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun yang berjumlah 55 peserta mendapatkan kategori sangat kurang sebanyak 36%, kategori kurang 18%, kategori sedang 35%, kategori baik 7%, kategori baik sekali 2% dan kategori unggul 2%. Untuk hasil penelitian sesuai jenis kelamin yaitu untuk laki laki berjumlah 44 peserta mendapatkan kategori sangat kurang sebanyak 25%, kategori kurang 18%, kategori sedang 43%, kategori baik 9%, kategori baik sekali 2% dan kategori unggul 2%. Untuk wanita berjumlah 11 peserta mendapatkan kategori sangat kurang sebanyak 82%, kategori kurang 18%, kategori sedang, baik, baik sekali dan unggul sebanyak 0%.

Dari hasil penelitian dapat dikatakan tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun dapat digolongkan sangat kurang. Hasil serupa sama dengan Saputro (2018) kriteria baik 0%, kriteria sedang 20%, kriteria kurang 64%, dan kriteria sangat kurang 16%. Hasil serupa sama dengan Andre, Muhammad & Sembring (2022) proporsi pada kelompok sedang persentase 52,78%, kelompok kurang 41,66%, kelompok baik dengan persentase 2,78% dan kelompok kurang sekali dengan persentase 2,78%.

VO2 max adalah tingkat maksimum oksigen yang dapat digunakan tubuh selama berolahraga diukur dengan satuan Mililiter (ML) Oksigen yang dikonsumsi dalam satu menit per kilogram berat badan anda (ml/kg/menit) (Anam dkkl., 2021).

Untuk laki laki usia 13-19 tahun bisa dikatakan baik yaitu 45.2-50.9 sedangkan wanita usia 13-19 tahun 35-38. Hasil rata rata VO2 max peserta ekstrakurikuler olahraga MAN 2 Kota Madiun yaitu 34.75 sangan jauh apa bila dibandangikan dengan atlit

(12)

76 nasional bahkan internasional seperti VO2 max atlet sepakbola PON Jatim 2021 menjelang multievent terbesar nasional yaitu PON Papua 2021 rata rata daya VO2 max nya adalah 55.686 (Anggara & Subagyo, 2022). VO2 max tim Nasional futsal putri Indonesia Sea Games 2017 hasil perhitungan data diperoleh rata-rata 41.46 (Mulyasari, 2018). VO2 max tim Nasional floorball pada kejuaraan Asia Oceania Floorball Competition (AOFC) mendapatkan rata rata 53.815 (Saepuloh & Pramdhan, 2017). VO2 max atlit Olimpiade canoe slalom dari Slovaki adalah 60.4 mL· kg-1.min- 1 (Bielik et al., 2019), dari hasil yang sudah dipaparkan bisa menjadi pertimbangan bagi pelatih, guru, dan peserta ekstrakulikuler olahragan MAN 2 Kota Madiun agar meningkatkan VO2 max atau melatih.

Dalam kehidupan sehari-hari fungsi kebugaran jasmani sangat diperlukan, terutama untuk menunjang segala aktivitas, baik untuk belajar, bermain, maupun keperluan lainnya. Orang yang kebugarannya baik mempunyai nilai VO2 max yang lebih tinggi dan dapat melakukan aktifitas lebih kuat dari pada mereka yang tidak dalam kondisi baik (Watulingas 2013). Menurut Kamaruddin, dkk., (2022), seseorang mungkin terlibat dalam olahraga atau kegiatan rutin lainnya untuk meningkatkan kebugaran fisik mereka. Faktor-faktor yang membuat kurangnya kemampuan VO2max pada para peserta disebabkan banyak hal yaitu latihan yang hanya dilakukan pada saat menjelang pertandingan, kurang latihan fisik, kurangnya kontrol dalam asupan makanan peserta, kurang memperhatikan dalam menjaga kondisi tubuh, pelatih tidak memiliki program latihan (Juniardi dkk., 2016). Melakukan latihan yang sesuai dengan program yang diberikan pelatih memberikan dampak yang baik bagi atletnya (Allsabah, 2021).

KESIMPULAN

Hasil penelitian mengenai survei indeks massa tubuh dan tingkat daya tahan kardiovaskular (VO2 max) jasmani peserta ekstrakurikuler olahraga di MAN 2 Kota Madiun dapat ditarik kesimpulan bahwa kategori dari indeks massa tubuh yang paling dominan adalah kategori normal sebanyak 62% laki-laki 64% dan wanita 55%.

Sedangkan kategori daya tahan kardiovaskular (VO2 max) yang paling dominan

(13)

77 adalah kategori sangat kurang sebanyak 36% laki-laki 25% dan perempuan 82%. Bisa dinyatakan indeks massa tubuh peserta ekstrakurikuler olahraga tergolong normal dan tinggkat kebugaran jasamani tergolong sangat kurang.

REFERENSI

Alif, Muhammad Nur, and Encep Sudirjo. (2019). Filsafat Pendidikan Jasmani.

Sumedang: UPI Sumedang Press

Allsabah, M. A. H. (2021). Survei kapasitas daya tahan aerobik (vo2 max) pada pemain sepakbola persik usia 20 Tahun. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga), 6(1), 174-180.

Anam, K., Evitamala, L., & Hariadi, H. (2021). Rehabilitas Pasca Covid-19 Dari Segi

Fisik. Jurnal Porkes, 4(2), Article 2.

https://doi.org/10.29408/porkes.v4i2.4151

Anggara, F. T., & Subagyo, I. (2022). Standarisasi VO2Max Atlet Sepakbola PON Jatim 2021. Jurnal Prestasi Olahraga, 5(2), 156–163.

Andrastea, Kadek Dwi Pradnya, I. Nyoman Mangku Karmaya, and I. Nyoman Gede Wardana. (2018). Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Tingkat Kebugaran Kardiovaskular Pada Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Usia 18-21 Tahun. Bali Anatomy Journal 1(2):30–34.

Andre, M., & Sembring, I. (2022). Survei kebugaran jasmani siswa pada masa pandemi. Jurnal Bina Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 102-109.

Anon. (2023). Metode Penelitian Kuantitatif - Priyono.Pdf.” Google Docs. Retrieved August 2023

Arimbi. (2022). Rekognisi Pendidikan, Olahraga, dan Kesehatan di Masa Endemi Covid-19. Penerbit NEM

Arifin, Syamsul. (2017). Internalisasi Sportivitas pada Pendidikan Jasmani. Zifatama Jawara.\

Asmar. (2020) Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Berbasis Video. Spasi Media.

Bayu, W., Syafaruddin, Samsyuramel, Yusfi, H., Solahuddin, S., & Victorian, A.

(2021). Gambaran aktivitas fisik dan indeks massa tubuh calon guru pendidikan jasmani selama pandemi Covid-19. Multilateral Jurnal Pendidikan

Jasmani Dan Olahraga, 20, 130–143.

https://doi.org/10.20527/multilateral.v20i2.10394

Bielik, V., Dalcheco Messias, L. H., Vajda, M., Lopata, P., Chudỳ, J., & Manchado- Gobatto, F. B. (2019). Is the aerobic power a delimitating factor for performance on canoe slalom? An analysis of Olympic Slovak canoe slalom medalists and non-Olympics since Beijing 2008 to Rio 2016. Journal of Human Sport and Exercise, 14(4), 876-892

Dhara, Santu, and Kallol Chatterjee. 2015. “A Study of VO2 max in Relation with Body Mass Index (BMI) of Physical Education Students.” Research Journal of Physical Education Sciences 3(6):9–12.

(14)

78 Fitrotul Hidayah. (2022). Unity of Siences Teori Dietetika berbagai Penyakit. Mata

Kata Inspirasi.

Indrayana, Boy, and Ely Yuliawan. (2019). “Penyuluhan Pentingnya Peningkatan Vo2max Guna Meningkatkan Kondisi Fisik Pemain Sepakbola Fortuna Fc Kecamatan Rantau Rasau.” Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education 3(1):41–50. doi: 10.21009/JSCE.03105.

Juniardi, E., Atiq, A., & Purnomo, E. (2016). Survei Tingkat Volume Oksigen Maksimal (VO2 max) Ekstrakurikuler Sepak Bola SMP 4 SEI. NYIRIH.

Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 5(2), 1-10.

https://doi.org/10.26418/jppk.v5i2.13810

Jurnal, J. M. J., and Ahmad Syauqy. (2017). Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kebugaran Jasmani Mahasiswa Prodi Kedokteran UNJA. JAMBI MEDICAL JOURNAL" Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan”, 5(1), 87-93.

Kamaruddin, Ilham, Irfan Hasanuddin, Nasruddin, Hasan, Achmad Maulana, Ansar CS, Veni Imawati, Fatkhur Rozi, Ika Nilawati, and Abdul Haris. (2022).

Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Get Press.

Karyanto, (2022). Manajemen Sekolah Unggul Berbasis Soft Skills. Penerbit Adab.

Kusnandar, Kusnandar, Didik Rilastiyo Budi, Arfin Deri Listiandi, Rifqi Festiawan, Panuwun Joko Nurcahyo, Muhamad Syafei, and Ngadiman Ngadiman.

(2020). “Bola Voli: Bagaimanakah Kondisi Indeks Massa Tubuh Atlet ?”

Sporta Saintika 5(2):95–106. doi: 10.24036/sporta.v5i2.134.

Lengkana, Anggi Setia, and Tatang Muhtar. (2021). Pembelajaran Kebugaran Jasmani. CV Salam Insan Mulia.

Mackenzie, Brian. (2015). 101 Performance Evaluation Tests. Green Star Media Limited.

Muhamad, M., Hanif, A. S., & Haqiyah, A. (2022). Statistika dalam pendidikan dan olahraga. PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers.

Purbangkara, dkk,. (2022). Buku Bahan Ajar Ilmu Faal Olahraga Dan Praktikum.

uwais inspirasi indonesia.

Rani Mulyasari. (2018). Profil Kondisi Fisik Tim Nasional Futsal Putri Indonesia Sea Games 2017 [Doctoral, Universitas Negeri Jakarta].

http://repository.unj.ac.id/1450/

Saepuloh, E., & Pramdhan, K. (2017). Tingkat Kondisi Fisik Tim Nasional Floorball pada Kejuaraan Asia Oceania Floorball Competition (AOFC). Jurnal Olahraga, 3(2), 80-86.

Sutianah. (2022). Perkembangan Peserta Didik. Penerbit Qiara Media.

Saputro, Yulianto. (2018). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putri Kelas Viii Mts Surya Buana Malang Tahun Pelajaran 2017/2018. JP.JOK (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) 1(2):92–101. doi:

10.33503/jpjok.v1i2.170.

Sendra, Alex. (2018). “Hubungan Status Gizi Dengan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas VIII SMP Negeri 02 Kerumutan Kabupaten Pelalawan.” PhD Thesis, Universitas Islam Riau.

(15)

79 Sukarno, K. J., Marunduh, S. R., & Pangemanan, D. H. (2016). Hubungan indeks massa tubuh dengan kadar hemoglobin pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. JKK (Jurnal Kedokteran Klinik), 1(1), 29-35.

Tangkudung, J., Haqiyah, A., Puspitorini, W., Tangkudung, A. W. A., & Riyadi, D. N.

(2020). The effect of body mass index and haemoglobin on cardiorespiratory endurance. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 11(8), 346-355.

Watulingas, I. (2014). Pengaruh Latihan Fisik Aerobik Terhadap VO2 max Pada Mahasiswa Pria Dengan Berat Badan Lebih (Overweight). eBiomedik, 1(2).

1064-1068-.

Wiji Hidayati, Syaefudin, & Muslimah. (2021). Manajemen Kurikulum Dan Program Pendidikan (Konsep dan Strategi Pengembangan). Semesta Aksara.

Yudo. (2021). Perkembangan Peserta Didik. Deepublish.

Yudho, F. H. P. (2017). Filsafat Ilmu dalam Perspektif Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jejak Pustaka..

Referensi

Dokumen terkait