KERUSAKAN BANGUNAN
Oleh : Pratiwi Nur Rahmaddi, S.T.
02 | DASAR HUKUM 5
03 | BANGUNAN GEDUNG 6
04 | PEMANFAATAN 7
05 | PEMELIHARAAN 8
06 | PERAWATAN 9
07 | TUJUAN 10
08 | PEMERIKSAAN BERKALA BEK 11 2. PROSEDUR PEMERIKSAAN
BERKALA 12
01 | MEKANISME PEMELIHARAAN &
PERBAIKAN 13
02 | ALAT DAN JADWAL SURVEY 14 03 | TABEL JADWAL PEMERIKSAAN
BERKALA 15
04 | PENGELOMPOKAN KEGIATAN
SURVEY 16
05 | PRA-SURVEY 17
06 | SURVEY LAPANGAN 18
07 | PASCA SURVEY 19
08 | TAHAPAN SURVEY 20
3. KATEGORI KERUSAN 21
01 | KATEGORI TINGKAT KERUSAKAN 22
03 | KERUSAKAN SEDANG 24
03 | KERUSAKAN BERAT 25
03 | KUSEN PINTU & JENDELA
03 | KERUSAKAN RINGAN 26
03 | KERUSAKAN SEDANG 27
03 | KERUSAKAN BERAT 28
04 | PLAFOND
03 | KERUSAKAN RINGAN 29
03 | KERUSAKAN SEDANG 30
03 | KERUSAKAN BERAT 31
05 | LANTAI
03 | KERUSAKAN RINGAN 32
03 | KERUSAKAN SEDANG 33
03 | KERUSAKAN BERAT 34
4. REKOMENDASI PENINDAKAN 35 01 | TIPE PEMELIHARAAN & PERAWATAN 36 02 | AKTIFITAS PEMELIHARAAN &
PERAWATAN 37
03 | LINGKUP PEKERJAAN PERAWATAN 38
04 | DAFTAR PUSTAKA 39
Latar Belakang dibuatnya buku pedoman ini adalah dalam rangka memenuhi tugas aktualisasi dalam kegiatan Latihan Dasar CPNS tahun 2021 dengan Judul Visualisasi Pedoman Pelaksanaan Survei Untuk Pemeliharaan & Perawatan Rusun Melalui Buku Pedoman Survei Di Lingkup BP2P Jawa I. Dan Berhubungan dengan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa I memiliki tugas untuk melakukan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung serta Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung, maka dari itu dilakukanlah survey untuk mengecek kerusakan bangunan, khususnya rumah
susun.
Buku ini ditujukan untuk menyederhanakan pedoman survey dan penilaian kerusakan pada elemen arsitektur bangunan yang tersebar diberbagai peraturan, sehingga dapat mempersingkat waktu dalam pencarian informasi dan juga dapat menyederhanakan peraturan-peraturan tersebut agar informasi lebih mudah dipahami oleh lingkup pegawai Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa I (BP2P Jawa I), khususnya untuk orang-orang yang baru akan melakukan
kegiatan survey untuk pertama kalinya.
Diharapkan dengan dibuatnya buku ini dapat membantu pegawai dalam mempelajari informasi dasar mengenai survey pemeriksaan berkala terhadap kerusakan elemen arsitektur bangunan dalam rangka Kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung dan dapat membantu agar proses survey di lapangan lebih terarah dan memiliki acuan
dalam hal penilaian kerusakan elemen arsitektural bangunan gedung.
Penulis
Pratiwi Nur Rahmaddi, S.T.
LATAR BELAKANG PEMBUATAN
home/publisher?issuu_
product=header&issuu_
subproduct=visual-story-
editor&issuu_context=link&issuu_
c t a = p u b l i s h
DASAR HUKUM
TENTANG BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN PEMERINTAH (PP) NOMOR 16 TAHUN 2021
TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
PERATURAN MENTERI PU NOMOR 22 TAHUN 2018
TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN BERKALA BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN MENTERI PU NO 16 TAHUN 2010
TENTANG PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN MENTERI PU
NO 24 TAHUN 2008
adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan latau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
adalah kegiatan perawatan, pemugaran, serta Pemeliharaan Bangunan Gedung dan lingkungannya untuk mengembalikan keandalan bangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaan menurut periode yang dikehendaki.
PELESTARIAN
BANGUNAN
GEDUNG
PEMANFAATAN adalah kegiatan memanfaatkan Bangunan Gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan, termasuk kegiaian pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.
Dilakukan melalui kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, serta pemeriksaan berkala bangunan agar Bangunan Gedung tetap laik fungsi sebagai Bangunan
Gedung PEMANFAATAN BANGUNAN GEDUNG
.
1 Dokumen rencana Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung serta pemeriksaan berkala beserta laporannya secara periodik;
.
2 Panduan praktis Penggunaan bagi Pemilik dan Pengguna; dan
.
3 Dokumentasi seluruh tahap pemanfaatan.
KELUARAN PADA TAHAP PEMANFAATAN BANGUNAN
• Arsitektural
• Struktural
• Mekanikal
LINGKUP PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
• Elektrikal
• Tata Ruang Luar
• Tata Graha
KEGIATAN PEMANFAAATAN MELIPUTI .
1 Penjurusan Rencana Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung, Serta Pemeriksaan Berkala .
2 Pelaksanaan Sosialisasi, Promosi, Dan Edukasi Kepada Pengguna Dan/Atau Pengunjung Bangunan Gedung .
3 Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung, Serta Pemeriksaan Berkala .
4 Pengelolaan Rangkaian Kegiatan Pemanfaatan, Termasuk Pengawasan Dan Evaluasi
.
5 Penyusunan Laporan Kegiatan Pemeliharaan & Perawatan Bangunan Gedung Serta Pemeriksaan Berkala.
PEMELIHARAAN adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung
selalu laik fungsi (preventive maintenance).
Dilakukan melalui kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, serta pemeriksaan berkala bangunan agar Bangunan Gedung tetap laik fungsi sebagai Bangunan
Gedung
PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
.
1 Pembersihan .
2 Perapihan .
3 Pemeriksaan .
4 Pengujian .
5 Perbaikan dan/atau penggantian bahan atau perlengkapan Bangunan Gedung,
KEGIATAN PEMELIHARAAN MELIPUTI
• Arsitektural
• Struktural
• Mekanikal
LINGKUP PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
• Elektrikal
• Tata Ruang Luar
• Tata Graha
PERAWATAN adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik
fungsi (currative maintenance).
dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kerusakan Bangunan Gedung dan bagian yang akan diubah atau diperbaiki
PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
.
1 Bagian Bangunan .
2 Komponen Bangunan .
3 Bahan Bangunan .
4 Prasarana dan Sarana
PEKERJAAN PERAWATAN MELIPUTI PERBAIKAN/
PENGGANTIAN
Berdasarkan dokumen rencana teknis perawatan Bangunan Gedung, dengan mempertimbangkan dokumen pelaksanaan konstruksi
.
1 Rehabilitasi .
2 Renovasi .
3 Restorasi
PEKERJAAN PERAWATAN MELIPUTI
TUJUAN
PEMELIHARAAN
BANGUNAN GEDUNG
TUJUAN
PERAWATAN
BANGUNAN GEDUNG
.
1 Mempertahankan kondisi bangunan agar tetap sesuai dengan standar rencana awal.
.
2 Menjamin keselamatan orang yang beraktivitas di dalam gedung.
.
3 Menekan biaya pemeliharaan .
4 Memberikan nilai jual bangunan yang lebih tinggi pada akhir masa pakai.
.
5 Menghindari kerusakan komponen atau elemen bangunan akibat keusangan.
.
6 Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamatan, dan sebagainya.
.
1 Tetap mampu melayani dan mampu memenuhi kebutuhan fungsi organisasi pemakai/pengelola gedung sesuai rencana pelayanan semula.
.
2 Menjaga kualitas pada tingkat tertentu untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh bangunan itu sendiri dengan kegiatan pelayanan yang tidak terganggu
.
3 Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas rencana,dan sekaligus menjaga modal yang diinvestasikan ke dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
.
4 Untuk mencapai tingkat biaya perawatan seoptimal mungkin, dengan melaksanakan kegiatan perawatan secara efektif dan efisien. Dan mencegah kerusakan berlanjut
PEMERIKSAAN BERKALA
adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian Bangunan Gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi Bangunan
Gedung.
dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan dengan rentang waktu tertentu, untuk menjamin semua komponen Bangunan Gedung dalam kondisi laik fungsi.
PEMERIKSAAN BERKALA
.
1 Tata cara pemeriksaan berkala Bangunan Gedung;
.
2 Daftar simak dan evaluasi hasil pemeriksaan berkala; dan .
3 Jenis kerusakan komponen Bangunan Gedung.
LINGKUP PEMERIKSAAN BERKALA
.
1 Komponen arsitektural Bangunan Gedung;
.
2 Komponen struktural Bangunan Gedung;
.
3 Komponen mekanikal Bangunan Gedung;
.
4 Komponen elektrikal Bangunan Gedung;
.
5 Komponen perpipaan (plumbing) Bangunan Gedung;
.
6 Komponen tata ruang luar Bangunan Gedung KOMPONEN YANG DIPERIKSA
PROSEDUR
PEMERIKSAAN
KERUSAKAN
MENENTUKAN PROGRAM PEMELIHARAAN & PERBAIKAN
3-5 TAHUN 1 TAHUN 6 BULAN 3 BULAN BULANAN MINGGUAN HARIAN
PROSEDUR TEKNIS PEMERIKSAAN
PROSEDUR TEKNIS MANAJEMEN PEMELIHARAAN
PROSEDUR TEKNIS PERBAIKAN
TERDAPAT KERUSAKAN
MULAI
SELESAI TIDAK
KERUSAKAN ADA
MEKANISME
PEMELIHARAAN
& PERBAIKAN
Pelaksanaan pemeriksaan berkala dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dengan rentang waktu tertentu, untuk menjamin semua komponen bangunan gedung dalam kondisi laik fungsi.
Pemeriksaan berkala Bangunan gedung, sesuai fungsinya, dilakukan untuk kurun waktu tertentu, dan dokumen hasil pemeriksaan berkala disusun menurut format baku sebagai kelengkapan dokumen perpanjangan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
Jadwal Pemeriksaan Berkala pada Bangunan Gedung dilakukan pada setiap komponen dan elemen bangunan gedung yang jadwalnya dapat dilakukan setiap hati, setiap minggu, setiap bulan, sertiap tiga bulan, setiap enam bulan, setiap tahun dan dimungkinkan pula diperiksa untuk jadwal waktu yang lebih panjang Pemeriksaan berkala dilakukan bukan saja sekedar kegiatan rutin yang terkait dengan pergantian suku cadang yang mencapai usia efektif tetapi juga dikarenakan terjadinya kerusakan yang memerlukan perawatan dan perbaikan pada komponen dan elemen bangunan gedung.
JADWAL
PEMERIKSAAN BERKALA
Peralatan Survey adalah salah satu komponen penunjang lancarnya kegiatan survey. Perlengkapan survey digunakan untuk membantu mempermudah proses surver.
Perlengkapan yang perlu disiapkan untuk Survey Lapangan adalah
PERLENGKAPAN ALAT SURVEY
.
1 Dokumen Pendukung .
2 Papan Jalan .
3 Alat Tulis .
4 Form Penilaian/ Checklist .
5 Meteran .
6 Camera / Handphone untuk Dokumentasi
NO EELEMEN BANGUNAN
RENTANG PEMERIKSAAN
HARI MINGGU 1 BULAN 3 BULAN 6 BULAN TAHUN 3-5 KET THN
1. UMUM
V V
2. ARSITEKTUR
V
3. STRUKTURAL
V V
PEMERIKSAANTAMBAHAN SETIAP SETELAH
BENCANA ALAM
4. MEKANIKAL
V V
5. ELEKTRIKAL
V V
6. TATA RUANG LUAR
V V
Umum:
• Fungsi Ruang
• Fungsi Bangunan
TABEL JADWAL
PEMERIKSAAN BERKALA
• Kebersihan
• Keandalan Bangunan • SUMBER : PERMEN PU NO 16 TAHUN 2010
SURVEY PRA PASCA SURVEY SURVEY
LAPANGAN PENGELOMPOKAN
KEGIATAN SURVEY
Pada tahap ini dilakukan perencanaan dan persiapan sebelum survey. Pada tahap ini harus dilakukan secara teliti karena kesalahan dalam persiapan akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran saat survey dilakukan. Hal ini diharapkan agar saat pengambilan data di lapangan optimal
1. PRA SURVEY
Brief
1
Pengenalan Proyek
Penentuan
2
Metode Pengambilan
Data
Perencanaan
3
Estimasi Waktu
Pemeriksaan
4
Kelengkapan Dokumen
Persiapan
5
Alat dan Materi Survey
Pada tahap ini adalah proses pengambilan data pada object yang akan didata. Surveyor yang bekerja di lapangan akan mengikuti prosedur untuk melakukan pengambilan data berdasarkan metode dan titik yang telah di tentukan.
Survey lapangan bertujuan untuk memperoleh data primer yang merupakan data utama dalam suatu informasi yang akan di
Pemeriksaan
6
Visual Elemen
Pemeriksaan Pola
7
Kerusakan dan Kondisi Elemen
2. SURVEY LAPANGAN
Penghitungan
8
Luasan Kerusakan
Pengkategorian
9
Tingkat Kerusakan
Pencataatan
10
Dokumentasidan
Tahapan terakhir ini merupakan pengolahan data hasil survey dan evaluasi.
Jika semua sesuai dengan perencanaan bahkan hasil survey lapangan juga menunjukkan hasil yang baik, proses ini akan terlewati dengan mudah. Proses pada tahap pasca survey relatif lebih lama karena terdapat tahap evaluasi dimana hasil survey diambil garis besarnya, disimpulkan dan diambil analisa dalam menindak lanjuti hasil survey tersebut.
3. PASCA SURVEY
Pelaporan dan
11
Evaluasi Hasil Pemeriksaan
BRIEF
PENGENALAN PROYEK PENENTUAN METODE
PENGAMBILAN DATA PERENCANAAN
ESTIMASI WAKTU
PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DOKUMEN PERSIAPAN ALAT DAN MATERI
SURVEY PEMERIKSAAN VISUAL ELEMEN
ARSITEKTURAL PEMERIKSAAN TERHADAP POLA
KERUSAKAN DAN KONDISI ELEMEN ARSITEKTURAL
PENGHITUNGAN LUASAN
KERUSAKAN PENGKATEGORIAN TINGKAT
KERUSAKAN PENCATATAN DAN DOKUMENTASI
KONDISI AKTUAL KOMPONEN PELAPORAN DAN EVALUASI HASIL PEMERIKSAAN
22
11 33
4 4 55
66 77
8
8 99 10 10 11 11
TAHAPAN
SURVEY
KATEGORI KERUSAKAN ELEMEN BANGUNAN
ARSITEKTURAL
Kerusakan Bangunan Gedung merupakan kondisi tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan yang disebabkan oleh:
a. penyusutan atau berakhirnya umur bangunan;
b. kelalaian manusia; atau c. bencana alam.
KATEGORI TINGKAT KERUSAKAN
Tingkat kerusakan Bangunan Gedung meliputi kerusakan:
KERUSAKAN
RINGAN KERUSAKAN
SEDANG KERUSAKAN BERAT
Merupakan kerusakan terutama pada komponen nonstruktural, seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai, dan dinding pengisi. Yang dapat diperbaiki dengan kegiatan sederhana
Merupakan kerusakan pada sebagian komponen non-struktural, dan/atau komponen struktural, seperti struk- tur atap dan lantai. Tidak boleh miring lebih dari 1%, kerusakan struktur tidak boleh lebih dari 30% khusunya pada sambungan kolom dan balok dan tidak melampaui ambang batas deformasi yang diijinkan. Pada kerusakan ini ter- dapat kegiatan penggantian elemen atau perbaikan elemen tanpa adanya pembongkaran
Merupakan kerusakan pada seba- gian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non- struk- tural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Kerusakan struktur lebih dari 30%, dan harus terdapat kegiatan penggantian dan pembongkaran pada elemen tersebut
CAT BURAM / PUDAR
AKIBAT THINNER KURANG BAIK, SIRKULASI UDARA KURANG BAIK/
LEMBAB ATAU CAT TIDAK TAHAN DENGAN PERUMAHAN CUACA
PERUBAHAN WARNA
AKIBAT LINGKUNGAN LEMBAB, TERUS MENERUS TERPAPAR SINAR MATAHARI/ CAT TIDAK
TAHAN PERUBAHAN CUACA
CAT MENGGELEMBUNG
GELEMBUNG UDARA YANG TERPERANGKAP DIBAWAH LAPISAN CAT AKIBAT LEMBAB/ PERMUKAAN BERMINYAK/ PERMUKAAN YANG
BELUM KERING
CAT MENGELUPAS DAN PECAH
AKIBAT PENGECETAN PADA PERMUKAAN YANG KOTOR ATAU YANG MENGALAMI PENGAPURAN
RETAK RAMBUT DENGAN LEBAR < 0,3 MM
RETAK YANG DIAKIBATKAN OLEH MUAI SUSUT LAPISAN PLESTERAN DAN/ATAU
ACIAN.
CAT BERKERUT
PENGAPLIKASIAN CAT TERLALU TEBAL DAN MENYUSUT SEIRING BERJALANNYA WAKTU DAN
MEMBENTUK KERUTAN
KERUSAKAN RINGAN
DINDING
RETAK BESAR PADA PLESTERAN
> 0,3 MM
DISEBABKAN OLEH MUAI SUSUT LAPISAN PLESTERAN DAN/ATAU ACIAN, ATAU DISEBABKAN OLEH GETARAN ATAU TERKENA BENTURAN BENDA
CAT DAN ACIAN MENGELUPAS HINGGA KE PLESTERAN
AKIBAT KEREKATAN ANTARA ACIAN DAN PLESTEREAN KURANG ERAT ATAU DISEBABKAN
OLEH KOMPOSISI ADUKAN TIDAK TEPAT
RETAKAN DALAM HINGGA PASANGAN BATA TERLIHAT
DISEBABKAN OLEH MUAI SUSUT LAPISAN PLESTERAN / ACIAN ATAU AKIBAT GETARAN ATAU
TERKENA BENTURAN KERAS
DINDING BERLUMUT ATAU BERJAMUR
AKIBAT PERMUKAAN DINDING SELALU MENGANDUNG AIR DAN LEMBAB, SIRKULASI UDARA BURUK DAN TIDAK TERKENA SINAR MATAHARI
L A N G S U N G
DINDING
KERUSAKAN
SEDANG
PASANGAN BATA TERBELAH DAN GOYANG
AKIBAT KEGAGALAN STRUKTUR, KUALITAS PEREKAT/
PLESTER KURANG BAIK, PEMBEBANAN TERLALU BERAT, ATAUPUN AKIBAT GETARAN GEMPA
TERDAPAT PASANGAN BATA YANG LEPAS DARI PASANGAN DINDING
DISEBABKAN KEGAGALAN STRUKTUR, KUALITAS PEREKAT/PLESTER KURANG BAIK, PEMBEBANAN TERLALU BERAT, ATAUPUN AKIBAT GETARAN GEMPA
RETAKAN BESAR PADA PASANGAN BATA
AKIBAT GETARAN DARI GEMPA, BENTURAN BENDA KERAS, KEGAGALAN STRUKTUR ATAU KUALITAS
PEREKAT/PLESTER KURANG BAIK
PLESTERAN DINDING RONTOK HINGGA PASANGAN BATA TERLIHAT
AKIBAT KUALITAS SEMEN ATAU PASIR YANG KURANG BAIK ATAUPUN KOMPOSISI ADUKAN KURANG TEPAT
KERUSAKAN BERAT
DINDING
PERUBAHAN WARNA PADA LAPISAN CAT
AKIBAT CAT TIDAK TAHAN TERHADAP PERUBAHAN CUACA
AKSESORIS PINTU/
JENDELA LONGGAR
AKIBAT SKRUP PENGENCANG KENDUR/HILANG, ATAUPUN PENGERJAAN PEMASANGAN
KURANG TEPAT
RETAK KECIL PADA RANGKA
AKIBAT PENYUSUTAN RANGKA KUSEN ATAUPUN BENTURAN/ GETARAN
SULIT DIGERAKAN/
MENUTUP TIDAK RAPAT
ENGSEL BERMASALAH, PEMASANGAN KURANG TEPAT ATAU
PEMASANGAN PANEL TIDAK LURUS
LAPISAN CAT/LAMINATE MENGELUPAS
PENGERJAAN PEMASANGAN/
PENGECATAN KURANG RAPI ATAU TERKELUPAS KARENA FAKTOR
K E L E M B A B A N
KERUSAKAN AKSESORIS PINTU/JENDELA
AKIBAT FAKTOR PENGGUNAAN, UMUR AKSESORIS YANG SUDAH TUA
ATAU MANUFACTURING ERROR
KUSEN
JENDELA
& PINTU
KERUSAKAN
RINGAN
RETAK LEBAR PADA FRAME / PANEL
AKIBAT CACAT PRODUKSI, TERKENA BENTURAN ATAU PENYUSUNAN PANEL PINTU /
J E N D E L A
SEALANT LEPAS
AKIBAT DAYA REKAT SEALANT YANG BERKURANG / HILANG DAN
ATAU TERKELUPAS,
RETAKAN DISEKITAR FRAME
DISEBABKAN OLEH PENYUSUTAN RANGKA KUSEN AKIBAT
PERUBAHAN SUHU
GAP/CELAH PADA SAMBUNGAN
DISEBABKAN OLEH GETARAN AKIBAT GEMPA ATAU PENYUSUTAN MATERIAL RANGKA
K U S E N
GAP ANTARA FRAME DENGAN DINDING
DISEBABKAN OLEH PENYUSUTAN RANGKA KUSEN ATAU UKURAN RANGA
KUSEN KURANG TEPAT
KERUSAKAN SEDANG
KUSEN
JENDELA
& PINTU
KEROPOS PADA FRAME/PANEL
AKIBAT PENGARUH CUACA DAN KELEMBABAN ATAU CACAT PRODUKSI ATAUPUN ABENTURAN
KERAS
FRAME/PANEL KEROPOS AKIBAT
RAYAP
KERUSAKAN AKIBAT RAYAP YANGA MENGGEROGOTI KUSEN
BAGIAN RANGKA PATAH/PECAH
DISEBABKAN OLEH BENTURAN/
STRUKTUR FRAME YANG RAPUH
KACA
RETAK PARAH/ PECAH
RETAK DIAKIBATKAN OLEH GETARAN ATAU TERKENA
T U M B U K A N
FRAME/PANEL MEMBUSUK
AKIBAT PEMBUSUKAN MATERIAL KARENA TERKENA AIR/
KELEMBABAN TERUS MENERUS
KUSEN
JENDELA
& PINTU
KERUSAKAN
BERAT
PLAFOND BERDEBU/
BURAM
AKIBAT AKUMULASI DEBU DAN CAT YANG MEMUDAR
PLAFOND BERNODA/
KOTOR
DISEBABKAN OLEH REMBESAN AIR ATAU TERKENA CAIRAN LAIN DAN DIBIARKAN MENGERING
LAMA
CAT PELAPIS MENGGELEMBUNG
AKIBAT KELEMBABAN/DEBU YANG TERPERANGKAP PADA PERMUKAAN SEBELUM DICAT ATAU AKIBAT PERUBAHAN SUHU
CAT PELAPIS MENGGELUPAS
AKIBAT KUALITAS CAT YANG KURANG BAIK ATAU TERKENA
PERUBAHAN SUHU/CUACA .
RETAK RAMBUT PADA PERMUKAAN
RETAKAN AKIBAT GETARAN ATAU TUMBUKAN
KERUSAKAN RINGAN
PLAFOND
PLAFOND BERGELOMBANG
DISEBABKAN OLEH MASALAH PADA SAMBUNGAN RANGKA
PL A FO N D
RETAK LEBAR PADA PERMUKAAN
DISEBABKAN OLEH GETARAN, TUMBUKAN ATAU KESALAHAN
STRUKTUR
SAMBUNGAN LIST TERLEPAS
DISEBABKAN OLEH GETARAN ATAU TUMBUKAN ATAUPUN
STRESS PADA SAMBUNGAN
PERMUKAAN BERJAMUR
AKIBAT KELEMBABN ATAU TERKENA TETESAN AIR TERUS MENERUS DAN TIDAK TERKENA
SINAR MATAHARI
RUSAK AKIBAT KEBOCORAN RINGAN
DISEBABKAN OLEH KEBOCORAN/
LIMPASAN AIR, NAMUN BELUM TERLALU PARAH
LUBANG KECIL PADA PLAFOND
AKIBAT TERKENA TUMBUKAN ATAUPUN AKIBAT GETARAN
PLAFOND
KERUSAKAN
SEDANG
TERBELAH SEBAGIAN DAN MENYEBABKAN LUBANG
KERUSAKAN PADA STRUKTUR RANGKA PLAFOND ATAUPUN PENGERJAAN YANG
TIDAK TEPAT
PLAFOND PECAH, AMBLAS DAN HANCUR
KERUSAKAN PADA STRUKTUR RANGKA PLAFOND ATAU PENGERJAAN YANG TIDAK TEPAT ATAUPUN MASALAH PEMBEBANAN
PLAFOND LAPUK KARENA KEBOCORAN BERAT
DISEBABKAN OLEH KEBOCORAN PARAH DAN TERKENA AIR SECARA TERUS-MENERUS
KERUSAKAN BERAT
PLAFOND
NODA KARAT PADA LANTAI
NODA AKIBAT KEBOCORAN PADA UTILITAS ATAU TERKENA BENDA BERKARAT DALAM WAKTU YANG LAMA
LANTAI BERNODA
AKIBAT PARTIKEL DEBU YANG MASUK KEDALAM PORI-PORI KERAMIK KARENA LAPISAN TERLUAR KERAMIK TERKISKIS
RETAK RAMBUT
<0,3 MM
AKIBAT CACAT PRODUKSI, PEMUAIAN KERAMIK AKIBAT PERUBAHAN SUHU ATAUPUN
G E TA R A N / T U M B U K A N
PERUBAHAN WARNA PADA LANTAI/KUSAM
AKIBAT TERPAPAR SINAR UV, ZAT ASING MEREASAP KE PORI KERAMIK KARENA GROUTING YANG KURANG BAIK ATAU PENGGUNAAN PEMBERSIH BERBAHAN
KERAS
PERBEDAAN WARNA PADA KERAMIK
KERAMIK MENYERAP KELEMBABAN SEKITAR ATAUPUN
MANUFACTURING DEFECT
GROUT RUSAK
PENGERJAAN YANG KURANG BAIK ATAU MATERIAL GROUT
BERKUALITAS RENDAH
LANTAI
KERUSAKAN
RINGAN
RETAKAN BESAR > 0,3MM
AKIBAT TERTIMPA BENDA BERAT, TERKENA TUMBUKAN KERAS ATAU KUALITAS KERAMIK KURANG BAIK
KERAMIK PECAH & TERBELAH
AKIBAT TERKENA BENTURAN ATAU TERTIMPA BENDA BERAT. TERBELAH
NAMUN TIDAK HANCUR
COAKAN PADA KERAMIK
DISEBABKAN OLEH BENTURAN KERAS/
TERTIMPA BENDA BERAT, KERAMIK TERBELAH DAN TERLEPAS DARI
D U D U K A N N Y A
KERAMIK TERANGKAT TAPI TETAP UTUH
AKIBAT PERMUKAAN DASAR TIDAK RATA, KERAMIK MENYERAP KELEMBABAN SEKITAR ATAU MUTU ADHESIVE KURANG BAIK, KERAMIK TERANGKAT NAMUN TIDAK HANCUR
KERAMIK
TERLEPAS DARI DUDUKAN
AKIBAT DAYA REKAT TILE ADHESIVE BERKURANG ATAU REMBESAN AIR YANG MASUK KE AREA TILE ADHESIVE DAN MENGURANGI DAYA REKATNYA
KERUSAKAN SEDANG
LANTAI
KERAMIK REMUK/ BANYAK RETAKAN
AKIBAT INSTALASI KURANG BAIK, PERUBAHAN TEMPERATUR ATAUPUN TERKENA GETARAN BESAR ATAU TERTIMPA
BENDA BERAT
KERAMIK HANCUR DAN TERLEPAS DARI DUDUKAN
AKIBAT AIR YANG MENYERAP KE BAGIAN TILE ADHESIVE DAN MENGURANGI DAYA REKAT KERAMIK, DAN KERAMIK TERTIMPA
ATAU TERKENA BENTURAN KERAS
KERAMIK
TERANGKAT DAN HANCUR
PERMUKAAN DASAR TIDAK RATA, KERAMIK MENYERAP KELEMBABAN SEKITAR / MUTU ADHESIVE KURANG BAIK, LALU KERAMIK TERKENA BEBAN DAN MENJADI HANCUR
LANTAI AMBLAS
AKIBAT TANAH DASAR LEMBEK, RETAK KARENA PEMADATAN KURANG SEMPURNA,ATAUPUN KARENA STRUKTUR PENOPANG RUSAK / KEGAGALAN STRUKTUR
LANTAI
KERUSAKAN
BERAT
REKOMENDASI
PENINDAKAN
KONDISI
PEMELIHARAAN PENCEGAHAN (PREVENTIVE MAINTENANCE)
merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempertahankan keutuhan fisik semula dan mencegah atau meniadakan perawatan korektif. Kegiatan yang dilakukan secara teratur dengan melakukan inspeksi bangunan gedung berikut perlengkapan/peralatannya secara rutin, agar dapat menemukan permasalahan arsitektural, struktural, mekanikal, elektrikal dan tata ruang luar, sebelum terjadi kerusakan yang membutuhkan perbaikan kecil, sedang atau besar.
Corrective maintenance merupakan kegiatan yang melibatkan kegiatan-kegiatan nyata yang ditujukan untuk mempertahankan fungsi dari peralatan/perlengkapan bangunan gedung, fungsi utilitas, dan fungsi-fungsi lainnya sebagaimana ditentukan pada dokumen kontrak untuk dan oleh penyedia jasa/pengguna jasa. Perbaikan dilakukan berdasarkan kondisi kerusakan komponen bangunan gedung.
PERAWATAN KOREKTIF (CORRECTIVE MAINTENACE)
PEMELIHARAAN/PERAWATAN RUTIN (ROUTINE MAINTENANCE)
merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan, yang merupakan bagian terbesar dari pekerjaan tata graha (housekeeping). Kegiatan yang difokuskan pada pekerjaan pembersihan dan perapihan, serta perawatan rutin, seperti penggantian suku cadang yang sudah waktunya diganti
merupakan kegiatan yang ditujukan pada usaha meningkatkan penampilan bangunan gedung (perawatan kosmetik) dengan melakukan penggantian pada beberapa bagian bangunan gedung dengan bahan-bahan yang baru.
Kegiatan ini dapat berupa redekorasi, rehabilitasi, renovasi, restorasi atau revitalisasi
PERAWATAN KOSMETIK (REFURBISMENT)
TIPE PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
BANGUNAN GEDUNG
PEKERJAAN INSPEKSI
merupakan pekerjaan pemeriksaan berkala untuk mengetahui kondisi peralatan/perlengkapan bangunan gedung. Data yang diperoleh dari hasil inspeksi digunakan untuk kegiatan perawatan terencana.
AKTIFITAS
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
PERAWATAN TERENCANA
merupakan perawatan yang dititik
beratkan pada perawatan pencegahan. Perawatan ini dapat berlangsung jika tersedia bahan-bahan dan suku cadang yang diperlukan
• 1) Melakukan pelumasan dan pembersihan rutin;
• 2) Melakukan service secara periodik;
• 3) Melakukan penggantian suku cadang secara periodik;
• 4) Melakukan pemeriksaan berkala.
PEKERJAAN REPARASI KECIL
merupakan pekerjaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga kerja yang trampil atau ahli, pelaksanaan perlu didukung oleh tersedianya bahan-bahan dan suku cadang, pelaksanaan harus sesuai dengan jadwal yang direncanakan tanpa mengabaikan faktor keselamatan dan kesehatan kerja.
PEKERJAAN REPARASI BESAR
merupakan pekerjaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan berat, pelaksanaan pekerjaan ini harus mempertimbangkan azas manfaat, baik dari sisi biaya maupun waktu, pelaksanaan harus direncanakan secara seksama, karena membutuhkan waktu yang relatif lama, pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang profesional.
PEKERJAAN KONSTRUKSI KECIL
merupakan pekerjaan yang meliputi pemasangan instalasi atau peralatan baru, pekerjaan harus dilakukan tanpa mengganggu aktifitas yang sedang berlangsung, pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang profesional
PEKERJAAN PEMILIHAN PERALATAN
merupakan pekerjaan yang meliputi pemilihan peralatan/
perlengkapan yang karena usianya harus diganti dengan yang baru, pemilihan harus dipertimbangkan atas azas manfaat, karena merupakan bagian dari investasi baru, pelaksanaannya harus melibatkan tenaga-tenaga ahli yang profesional
RENOVASI
kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperbaiki bangunan yang telah rusak berat dengan mengubah atau tanpa mengubah fungsi Bangunan Gedung, baik arsitektur, struktur, maupun utilitas bangunannya.Komponen Bangunan Gedung tetap dipertahankan seperti semula. Perbaikan ini dengan maksud meningkatkan kualittas dan kapasitas bangunan gedung
kegiatan dalam rangka memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan utilitas bangunannya dapat berubah.
RESTORASI
kegiatan memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah. Perbaikan ini tanpa meningkatkan kualitas dan/atau kapasitas dengan maksud dapat diguanakan sesuai dengan kondisi semula
REHABILITASI
LINGKUP PEKERJAAN PERAWATAN
BANGUNAN GEDUNG
Perawatan meliputi perbaikan dan/atau penggantian bagian bangunan, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana berdasarkan dokumen secara teknis perawatan bangunan gedung, dengan mempertimbangkan dokumen pelaksanaan konstruksi.
Perbaikan dan/atau penggantian dengan tingkat kerusakan sedang dan berat dilakukan setelah dokumen rencana teknis perawatan bangunan gedung.
DAFTAR PUSTAKA
iSI dari buku ini dikumpulkan dan dirangkum dari beberapa sumber, dan juga di rangkum agar lebih mudah dimengerti oleh berbagai pihak.
Cook, G.K., Hinks, A.J., 1992. Appraising Building Defect. England: Longman Scientific &
ddfTechnical
Gunawan, Rudy. 1978. Pengantar Iimu Bangunan. Yogyakarta: Yayasan Kanisius
Assaury, Moch. Sayid.,2014. Perencanaan Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan sdsDan Perbaikan Komponen Struktur Dan Arsitektur Geudng Apartement Newton The sdsHybrid Park., Bandung
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. (2008). “Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan sdsBangunan Gedung”, Nomor 24.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. (2010). “Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala sdsBangunan Gedung”, Nomor 16.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. (2010). “Pembangunan Bangunan Gedung Negara”, sdsNomor 22.
Peraturan Pemerintah. (2021). “Bangunan Gedung“, Nomor 16.
Nama : Pratiwi Nur Rahmaddi, S.T.
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 April 1997
Jabatan : CPNS
: Ahli Pertama - Teknik Tata Bangunan dan Perumahan
Golongan : III/A
Unit Organisasi : Ditjen. Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Unit Kerja : Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa I ( BP2P Jawa I )
Tahun Pembuatan : 2021