• Tidak ada hasil yang ditemukan

Susunan Dalam Satu Naskah UU KUP sebagaimana ... - DDTC

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Susunan Dalam Satu Naskah UU KUP sebagaimana ... - DDTC"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Dalam hal memproses dokumen perpajakan, wajib pajak wajib menunjukkan nomor pokok wajib pajaknya. Wajib Pajak yang tidak mendaftar untuk memperoleh NPWP dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 3a) Wajib Pajak dengan kriteria tertentu dapat melaporkan beberapa masa pajak dalam 1 (satu) SPT Masa.

3b) Wajib Pajak dengan kriteria dan tata cara pelaporan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. Surat Pemberitahuan disampaikan setelah Direktur Jenderal Pajak melakukan pemeriksaan atau menerbitkan surat ketetapan pajak. menginformasikan wajib pajak. Namun untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, Direktur Jenderal Pajak dapat mengirimkan SPT kepada Wajib Pajak.

Berdasarkan Undang-Undang ini, Direktorat Jenderal Pajak tidak wajib menerbitkan surat ketetapan pajak atas semua Surat Pemberitahuan yang disampaikan oleh wajib pajak. Sejak permohonan wajib pajak dikabulkan, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Keputusan Pembetulan sesuai dengan permohonan wajib pajak. Dalam rangka mendorong Wajib Pajak untuk melaporkan jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, apabila dari hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ditambah dengan administratif. sanksi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

Untuk mendorong Wajib Pajak agar melaporkan besarnya pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, jika hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (100 persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

PENAGIHAN PAJAK

Dalam hal wajib pajak mengajukan permohonan pembetulan, keberatan, banding, atau peninjauan kembali, tenggang waktu penagihan pajak 5 (lima) tahun dihitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali. . Dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Wajib Pajak hanya menyetujui pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp. dua ratus juta rupiah). Direktur Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan Wajib Pajak dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar sampai dengan Rp. tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

Ayat ini mensyaratkan Wajib Pajak untuk membuktikan ketidakbenaran ketetapan pajak dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan terhadap pajak yang ditetapkan berdasarkan jabatan. Apabila Wajib Pajak tidak dapat membuktikan kepalsuan surat ketetapan pajak per jabatan, maka keberatannya akan ditolak. 5a) Dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding, jangka waktu pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), ayat (3a), atau Pasal 25 ayat (7), atas jumlah pajak yang tidak dibayar adalah pada saat pengajuan keberatan, ditunda sampai 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal dikeluarkannya Keputusan Banding.

Ayat ini mengatur bahwa bagi Wajib Pajak yang mengajukan banding, jangka waktu pembayaran pajak yang dibebani ditunda paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal dikeluarkannya surat keputusan banding. Selain itu, Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 60% (enam puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam ayat ini. Direktur Jenderal Pajak memenuhi sebagian keberatan Wajib Pajak dengan jumlah pajak terutang sebesar tujuh ratus lima puluh juta rupiah.

Selanjutnya Wajib Pajak mengajukan banding dan Pengadilan Pajak memutuskan bahwa pajak yang harus dibayar sebesar Rp 450 juta.). Atas dasar keberatan yang diajukan wajib pajak, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan surat keputusan keberatan yang menolak semua keberatan wajib pajak. Hasil putusan Peninjauan Kembali mengabulkan permohonan Pemohon dan menyatakan bahwa jumlah pajak yang masih harus dibayar Wajib Pajak sebesar Rp 3 Miliar.

Hasil Putusan Peninjauan Kembali mengabulkan permohonan pemohon dan menyatakan jumlah pajak yang masih harus dibayar oleh Wajib Pajak adalah tiga miliar rupiah). Oleh karena itu, pemeriksa harus memiliki tanda pengenal pemeriksa dan disertai surat perintah pemeriksaan serta menunjukkannya kepada Wajib Pajak yang diperiksa. Petugas pemeriksa wajib memberikan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh Wajib Pajak yang diperiksa sebagaimana dimaksud dalam ayat ini disesuaikan untuk keperluan pemeriksaan, baik dalam rangka pengujian kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, maupun untuk tujuan lain dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. peraturan perundang-undangan pajak. Dalam hal Wajib Pajak tidak hadir dalam jangka waktu yang ditentukan, hasil pengawasannya ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

KETENTUAN KHUSUS KETENTUAN KHUSUS

Bantuan tersebut meliputi pelaksanaan kewajiban formal dan material serta pemenuhan hak-hak wajib pajak yang diatur dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Surat kuasa adalah orang yang mendapat kuasa khusus dari Wajib Pajak untuk melaksanakan haknya dan memenuhi kewajiban perpajakan tertentu dari Wajib Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Untuk menjalankan hak dan memenuhi kewajiban perpajakan, seorang wakil yang ditunjuk oleh wajib pajak harus memiliki wewenang tertentu di bidang perpajakan.

PT ABC adalah wajib pajak dalam negeri yang menyediakan platform peer-to-peer lending di Indonesia. Para ahli seperti ahli bahasa, akuntan, dan pengacara yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak untuk membantu pelaksanaan undang-undang perpajakan sama dengan pejabat pajak yang juga dilarang mengungkapkan rahasia wajib pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Informasi yang dapat disampaikan adalah identitas Wajib Pajak dan informasi umum mengenai perpajakan.

Untuk pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dapat digunakan pihak ketiga yaitu bank, akuntan publik, notaris, konsultan pajak, kantor tata usaha dan pihak ketiga lainnya yang berkaitan dengan usaha atas permintaan tertulis dari Direktur Jenderal untuk Pajak. kegiatan Wajib Pajak yang menjadi sasaran pemeriksaan pajak atau pemungutan pajak atau penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan, wajib memberikan data atau bukti yang diperlukan. Konsultan pajak adalah setiap orang yang dalam lingkungan kerjanya secara bebas memberikan jasa konsultasi kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan haknya dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 1e) Atas permintaan wajib pajak, direktur jenderal kantor pajak wajib memberikan keterangan tertulis mengenai hal-hal yang menjadi dasar penolakan atau penerimaan sebagian permohonan perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1c).

Dalam praktiknya dapat ditemukan bahwa sanksi administrasi yang dikenakan kepada wajib pajak tidak tepat karena ketidaktelitian petugas pajak yang dapat memungut pajak dari wajib pajak yang tidak bersalah atau tidak memahami peraturan perpajakan. Selain itu, Direktur Jenderal Pajak karena jabatannya atau atas permintaan Wajib Pajak dan berdasarkan unsur keadilan dapat mengurangi atau membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar, misalnya Wajib Pajak yang keberatannya ditolak karena tidak memenuhi syarat formil (pengajuan surat keberatan tidak tepat waktu) meskipun syarat materil terpenuhi. Demikian pula Direktur Jenderal Pajak berdasarkan jabatannya atau atas permintaan Wajib Pajak dapat mengurangi atau membatalkan surat tagihan pajak yang tidak benar.

Dalam rangka mewujudkan keadilan dan melindungi hak-hak Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak berdasarkan kewenangannya atau atas permintaan Wajib Pajak dapat membatalkan hasil pemeriksaan pajak yang dilakukan tanpa menyampaikan surat pemberitahuan hasil pemeriksaan. pemeriksaan pajak atau tanpa mengadakan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan wajib pajak. Namun, apabila Wajib Pajak tidak hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam jangka waktu yang ditentukan, permohonan Wajib Pajak tersebut tidak dapat diproses. Wajib Pajak dalam keadaan seperti itu dapat mengajukan pengaduan tentang pelanggaran petugas pajak kepada unit internal Kementerian Keuangan.

KETENTUAN PIDANA KETENTUAN PIDANA

Dihapus. *)

Yang dihukum karena melakukan tindak pidana perpajakan tidak terbatas pada Wajib Pajak, wakil Wajib Pajak, kuasa hukum Wajib Pajak, pegawai Wajib Pajak, akuntan publik, konsultan pajak atau pihak lain, serta mereka yang menyuruhnya, yang ikut serta dalam pelaksanaan dia. , yang merekomendasikan atau membantu dalam pelaksanaan pelanggaran pajak.

PENYIDIKAN

Dihapus. *)

Ketentuan pasal ini dicabut karena bersifat esensial dari segi isi dari Undang-undang Pajak Penghasilan dan telah diatur dalam Undang-undang tersebut. Untuk semua hak dan kewajiban perpajakan untuk tahun pajak 1995 sampai dengan tahun pajak 2000 berlaku ketentuan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 sebelum diubah dengan Undang-undang. No.16 Tahun 2000 Untuk memberikan kepastian kepada Wajib Pajak tentang hak dan kewajiban perpajakan yang belum diselesaikan untuk Tahun Pajak 2000 dan sebelumnya, Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.1983 9 Tahun 1994 .

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam undang-undang ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Hal-hal yang belum cukup diatur tata caranya atau kelengkapannya, yang materinya sudah diatur dalam undang-undang ini, diatur lebih lanjut dengan keputusan pemerintah. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk menyesuaikan penerapan undang-undang ini dan prosedur yang diperlukan.

Peruntukan undang-undang ini juga terpakai kepada undang-undang cukai lain, melainkan dinyatakan sebaliknya.

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1984

  • Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
  • Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
  • Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
  • Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Undang-Undang Nomor 6 Tahun

- Hal-hal yang belum cukup diatur dalam undang-undang ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. - Undang-undang nomor 9 tahun 1994 tentang perubahan atas undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan: tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan:. - Undang-undang ini dapat disebut "UU tentang perubahan ketentuan umum dan undang-undang tentang tata cara perpajakan".

-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan : 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan :. - Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan : 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan :.

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

  • Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
  • Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pajak yang terutang berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat

“Apabila atas jumlah pajak yang masih harus dibayar, yang berdasarkan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang

(1) Pajak yang terutang berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Tagihan Pajak

“Apabila atas jumlah pajak yang masih harus dibayar, yang berdasarkan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang

“Apabila atas jumlah pajak yang masih harus dibayar, yang berdasarkan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar

Pajak yang terutang berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, Surat Tagihan

(1) Apabila atas pajak yang terutang menurut Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan tambahan jumlah pajak yang harus

Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 20 1 Atas jumlah pajak yang masih harus dibayar, yang berdasarkan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang