• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat dan Penggunaan Bahan Baku dalam Industri

N/A
N/A
Gracia Lie

Academic year: 2024

Membagikan "Sifat dan Penggunaan Bahan Baku dalam Industri"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Industri umumnya memiliki syarat mutu bahan baku yang khusus perlu dikontrol komposisi dan jumlahnya, misalnya:

1. Sakrosa untuk gula bit

Sukrosa atau sakarosa merupakan oligasakarida yang dapat terhidrilisis menjadi glukosa dan fruktosa dalam suasana asam. Secara komersil umbi bit mengandung 10-17% sakarosa dengan proses pemurnian.

2. Pati pada kentang

Kentang merupakan sumber karbohidrat yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan, bahan baku industry, dan pakan ternak. Kentang banyak mengandung senyawa karbohidrat salah satunya adalah senyawa pati. Nilai kandungan gizi kentang per 100 gram yaitu energy sebesar 77 kkal, karbohidrat sebesar 19 gram, pati sebesar 15 gram, lemak sebesar 0,1 gram, protein sebesar 2 gram, dan air sebesar 75 gram (Samadhi, 2007). Pati merupakan suatu senyawa karbohidrat kompleks dengan ikatan 𝛼-glikosidik. Pati dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fermentasi) dalam jangka panjang (Winarno, 2004). Dari hasil penelitian Niken (2013), kadar pati yang terdapat pada kentang sekitar 22% - 28%.

3. Lemak pada daging

Daging sapi merupakan pangan segar yang kaya akan kandungan protein. Daging sapi mengandung asam amino essensial, vitamin, dan beberapa jenis mikronutrien. (Komariah dkk, 2009). Selain protein komponen terbesar lainnya yang tergantung di dalam daging daging sapi adalah lemak, dengan kandungan sekitar 14%. Keberadaan lemak di dalam daging menentukan flavor yang khas pada daging dan jumlah komponen zat gizi lainnya seperti ai, protein, dan mineral. Semakin tinggi kandungan lemaknya maka semakin menurun jumlah air dan protein yang terkandung di dalam daging tersebut. Selain itu, komponen jaringan lemak penyusun daging juga mempengaruhi tingkat keempukan dari daging (Muchtadi dkk, 2015).

(2)

4. Asam lemak yang diinginkan dan tidak diinginkan pada minyak

Asam lemak yang diinginkan adalah lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda.

Dimana lemak tak jenuh tunggal terkandung berbagai makanan dan minyak nabati yang mengandung asam lemak sepertiasam oleat, dan asam linoleat. Asam lemak yang tidak diinginkan adalah asam lemak trans yang dapat meningkatkan kolestrol jahat dan menurunkan kolestrol baik.

5. Pigmen pada buah dan sayur

- Karotenoid adalah pigmen pemberi warna pada buah dan sayuran. Karotenoid bermanfaat mencegah serangan jantung, stroke, kebutaan, beberapa jenis kanker, dan memperlambat penuaan.

- Beta Karoten terdapat pada buah dan sayur berwarna kuning seperti manga, papaya, wortel, labu, dan sayuran hijau.

6. Protein pada gandum dan barley

Biji gandum merupakan jenis serealia yang mengandung karbohidrat dan protein dalam jumlah yang tinggi. Menurut Vasal (2000), kandungan protein dalam gandum sebesar

11-14%, dan barley sebesar 8-11%.

DAFTAR PUSTAKA

Pujiharto Ruth Dwi Angelina. 2017. Kualitas Permen Jelly Dengan Variasi oKonsentrasi Slurry Umbi Bit (Beta vulgaris L.)

Samadi, B. 2007. Usaha Tani Kentang. Yogyakarta: Kanisius

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama.

Komariah, S., Rahayu dan Sarjito. 2009. Sifat fisik daging sapi, kerbau dan domba pada lama postmortem yang berbeda. Buletin Peternakan. 33(3) : 183-189

Muchtadi, Sugiyono, T. R dan Ayustaningwarno, F. 2015. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan Cetakan kelima. Alfabeta, Bandung. https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/50/khasiat- di-balik-warna-buah-dan-sayuran

Referensi

Dokumen terkait

Kelangkaan bahan baku yang terjadi pada industri pengolahan rotan di Kabupaten Cirebon bukan dikarenakan persediaan bahan baku yang telah menipis, melainkan karena tingginya

KAJIAN PENGEMBANGAN INDUSTRI YANG BERBASIS BAHAN BAKU HASIL PRODUK PERTANIAN (Studi Kasus Pengolahan Kakao Terfermentasi). BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Model persediaan yang sesuai dengan kondisi permintaan bahan baku industri pengalengan ikan adalah model probabilistik atau stokastik dengan kebijakan pemantauan kontinu,

ANALISIS SISTEM INFORMASI BAHAN BAKU DAN INDUSTRI KERAMIK DI BALAI BESAR KERAMIK5. Laporan

Kajian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan bahan baku industri pengolahan hasil perikanan dan persebaran bahan baku menurut wilayah propinsi di Indonesia.

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa selisih tertinggi total biaya persediaan bahan baku kedelai antara kebijakan industri dengan perhitungan persediaan bahan

Analisis Kebutuhan Bahan Baku Untuk Pengembangan Industri Pengolahan Ikan BAB I - Analisis Kebutuhan Bahan BakuUntuk Pengembangan Industri Pengolahan Ikan I - 93 BAB V

Dokumen ini membahas tentang penelitian yang dilakukan untuk mengetahui metode yang lebih efektif dalam pembuatan biochar dari bahan baku yang bertekstur