• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pengumpulan Biochar Dari Bahan Baku Keras

N/A
N/A
Saskia Fiestika

Academic year: 2024

Membagikan "Teknik Pengumpulan Biochar Dari Bahan Baku Keras"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Judul Peneliti Tahun Jurnal Tujuan Metode Hasil Karakteristi

k Biochar pada Beberapa Metode Pembuatan dan Bahan Baku

Dhea Pratiwi, Syakur, dan Darusman

2021 Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 6 No 3

Mendapatkan bahan baku yang mempunyai karakteristik yang baik dan mengetahui metode yang lebih efektif sebagai pembakaran biochar dari bahan baku yang bertekstur keras.

- Pembuatan biochar menggunakan metode Kon-Tiki, soil pit, dan drum yang menggunakan bahan baku bambu petung, kayu pulai, dan tempurung kelapa.

- Pada semua perlakuan biochar dapat dilihat bahwa jenis biochar kayu pulai dengan beberapa metode pembuatan yaitu Kon-Tiki, soil pit, dan drum memiliki nilai rata-rata yang rendah dibandingkan dengan jenis dan metode

pembuatan biochar lainnya, juga didapatkan nilai terendah pada perlakuan P4 (kayu pulai dengan metode Kon-Tiki). Hal ini diduga bahwa jenis bahan baku kayu pulai pada dasarnya berbahan keras dan memiliki kandungan lignin sekitar 18- 33%, memiliki ukuran pori meso dengan diameter rata-rata 26,87 mikrometer, juga waktu proses pembakaran yang tidak terlalu lama yaitu 65 menit dengan suhu 764 °C, sehingga tidak mudah menjadi abu. Apabila kadar abu dalam biochar tersebut tinggi maka akan berdampak buruk pada kualitas/mutu biochar sendiri.

Petunjuk Teknis Pembuatan Biochar Dengan Sistem Selongsong Putar

Dr. Ir. Susila Herlambang, MSi. Ir. AZ.

Purwono BS., MP.

Susanti Rina N, ST, M.Eng. Dr.

Heru Tri Sutiono, S.E., M.

2017 Gerbang Media Aksara ISBSN : 978-602- 248-28-2

Untuk memberikan petunjuk pembuatan biochar dengan menggunakan tong putar

- Menjemur bahan baku yang berupa tempurung kelapa - Menggunakan alat pirolizer Rotary Drum Pyrolizer

(RDP) atau piroliser dengan sistem tong berputar

- Dalam buku ini menunjukkan penggunaan Rotary Drum Pyrolizer (RDP) dapat digunakan untuk membuat biochar dari berbagai macam biomassa. Untuk lama dan beban panas yang digunakan tentu berbeda.

Pirolisis Ampas Tebu (Saccharum officinarum Linn) : Pengaruh Suhu terhadap

Siti Jamilatun, Joko Pitoyo, dkk

2022 Pengolahan ampas tebu dengan pirolisis akan

menghasilkan produk cair (organic phase dan water phase), padat (biochar) dan gas. Pirolisis dilakukan pada suhu 300, 400, 500, 550 dan 600°C didalam reactor fixed- bed. Menggunakan ukuran partikel 14 mesh. Dilakukan dalam waktu dua jam

Hasil uji Gas Cromatography and Mass Spectroscopy (GC-MS) untuk water phase diperoleh senyawa levoglukosan (78 % area) yang sangat potensial diolah menjadi ethanol. Potensi biochar dapat dikembangkan untuk material maju dan banyak keperluan dengan surface area dengan kisaran 180,3- 198,0 m2/g, average pore size pada kisaran 1,217-4,230 nm, total pore volume pada kisaran 0,001- 0,122 cc/g. Kandungan gas hasil

(2)

Yield dan Karakteristi k Produk

pirolisis ampas tebu adalah CO2 dan CH4. Pada suhu 300°C hanya terbentuk CO2, selanjutnya pada 400 ke 600°C CH4 meningkat tajam pada kisaran 95,04 ke 98,10%.

Optimasi Pirolisis Limbah Kayu Durian berdasarkan ukuran partikel dan suhu

Evy Setiawati, dkk

2021 Vol 13 No

2 untuk mengetahui kondisi optimum kadar air, abu, zat mudah menguap dan karbon terikat biochar limbah kayu durian berdasarkan ukuran partikel bahan baku dan suhu pirolisis.

Optimasi menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Desain Komposit Sentral (Central CompositeDesign (CCD).

Reaktor dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu yang diinginkan, yaitu 350, 450, 550 °C selama 2 (dua) jam.Arang yang dihasilkan diuji kadar air, kadar abu, kadar zat mudah terbang, dan kadar karbon terikat berdasarkan SNI 06-4369- 1996. Dilakukan dalam waktu 60 menit

Berdasarkan model quadratic pada persamaan matmatika, didapatkankadar air optimum biochar limbh kayu durian sebesar 3,83%

dengan ukuran partikel bahan baku pada 1,78 mm dan suhu pirolisis 505,1oC. Kadar zat mudah menguap optimum biochar sebesar 15,48% dengan ukuran partikel bahan baku 0,82 mm dn suhu pirolisis 542,2oC.

Kadar abu optimum biochar sebesar 2,14%

dengan ukuran partikel bahan baku 2,91mm dan suhu pirolisis 519,5oC. Kadar karbon terikat optimum biochar sebesar 77,84%

dengan ukuran partikel bahan baku 1,44 mm dan suhu pirolisis 549,5oC.

Pengaruh Suhu, Waktu, Dan Kadar Air Bahan Baku Terhadap Pirolisis Serbuk Pelepah Kelapa Sawit

Seri Maulina 2017 Vol 6 No 2 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu, waktu pirolisis dan kadar air bahan baku terhadap rendemen dan pH asap cair yang dihasilkan.

- Pengecilan ukuran bahan baku dapat meningkatkan laju pemanasan pada proses pirolisis

- Pengecilan ukuran bahan baku dapat meningkatkan laju pemanasan pada proses pirolisis

- Proses pirolisis dilakukan pada suhu 150,200,250 Celcius dengan variasi waktu 30, 60, 90 menit

Dari penelitian diketahui bahwa rendemen asap cair cenderung meningkat seiring naiknya suhu dan waktu pirolisis sampai pada kondisi dimana produksi gas yang sulit terkondensasi semakin banyak sehingga peningkatan suhu dan waktu pirolisis lebih lanjut akan menurunkan rendemen asap cair.

Rendemen asap cair ter

tinggi diperoleh pada suhu pirolisis 250 C selama 30 menit, yaitu sebesar 20,69%. pH asap cair terbaik diperoleh dari asap cair hasil pirolisis

pada suhu 250C selama 90 menit, yaitu 2,6%

Referensi

Dokumen terkait

Analisa bahan baku dalam proses pembuatan pakan ikan ini dilakukan di laboratorium. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi dari masing-masing bahan meliputi

Penelitian mengenai potensi biomassa fitoplakton Porphyridium cruentum dan Tetraselmis chui sebagai bahan baku pembuatan bioetanol dengan metode fermentasi telah

Pada metode ini dilakukan pengamatan pada bagian produksi untuk mengetahui perencanaan proses produksi dengan pemakaian bahan baku yang terbatas untuk

Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan singkat untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman masyarakat peserta PKM terkait aspek bahan baku

Hasil dari pengujian yang telah dilakukan adalah sistem mampu menghasilkan standar bahan baku per unit untuk mengetahui setiap unit bahan baku membutuhkan harga

Makalah ilmiah ini membahas tentang standarisasi bahan baku obat herbal

Dokumen ini berisi analisis bahaya dan cara pencegahannya pada bahan baku pembuatan sirup E-DHA

Jumlah Optimum Bahan Baku Per-order Jumlah Optimum bahan baku per-order merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui berapa besar jumlah bahan baku yang dipesan dalam satu kali