PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perselisihan di bidang ekonomi syariah antara lembaga keuangan dan lembaga pembiayaan syariah dengan kliennya. Perselisihan di bidang ekonomi syari'ah antara orang-orang yang beragama Islam, di mana perjanjian kontrak secara tegas menyatakan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan didasarkan pada prinsip-prinsip syari'ah. Sengketa ekonomi syariah juga dapat berupa perkara Permohonan Pernyataan Pailit (PPP) dan dapat pula berupa Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di bidang ekonomi syariah, selain perkara turunan kepailitan (perkara tidak murni sebagai kasus kebangkrutan).
2009 tentang Peradilan Agama, semua nasabah lembaga keuangan dan lembaga keuangan syariah dan/atau bank konvensional yang membuka bidang usaha syariah secara otomatis terikat pada ketentuan ekonomi syariah, baik dalam pelaksanaan akadnya maupun dalam hal menyelesaikan perselisihan. 2 Oleh karena itu, penyelesaian sengketa ekonomi syariah dilakukan di pengadilan agama sesuai dengan amanat undang-undang. Fatwa DSN MUI menjadi salah satu dasar bagi hakim dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah yang timbul di Pengadilan Agama.
Hal inilah yang menarik untuk ditelaah kedudukan Fatwa DSN MUI sebagai landasan hukum dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di pengadilan agama. Oleh karena itu, disertasi ini akan membahas kedudukan Fatwa DSN MUI sebagai dasar hukum penyelesaian sengketa ekonomi syariah di pengadilan agama.
Pertanyaan Penelitian
DSN-MUI akan mengeluarkan fatwa ekonomi syariah untuk memberikan arahan kepada para praktisi dan regulator. Namun fatwa tersebut dalam hukum positif belum diketahui kekuatan hukumnya oleh DSN-MUI, sehingga digunakan sebagai landasan operasional lembaga keuangan syariah. Namun, tidak sedikit fatwa DSN-MUI yang melebur ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan khususnya bidang ekonomi syariah di lembaga keuangan syariah.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Ibnu Afreliana berjudul “Aspek Hukum Fatwa DSN MUI Dalam Penyelenggaraan Lembaga Keuangan Syariah”. Tesis ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha menjelaskan dampak fatwa syariah dalam operasional lembaga keuangan syariah yang menerapkan prinsip syariah secara jelas, mengingat fatwa adalah nasihat atau nasihat yang dapat dilaksanakan atau diabaikan. Dari uraian singkat beberapa tulisan dan artikel ilmiah yang ada, terlihat bahwa masih kurangnya penelitian yang komprehensif mengenai kedudukan fatwa DSN MUI sebagai dasar hukum penyelesaian sengketa ekonomi syariah. Perbedaan dari kajian-kajian yang telah dilakukan, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Andi Sofian Efendi yang lebih memfokuskan pada pengaruh fatwa MUI terhadap kebijakan pemerintah.
Ibnu Afrelian yang memaparkan masalah Aspek Hukum Fatwa DSN MUI dalam penyelenggaraan lembaga keuangan syariah. 8 Andi Shofian Efendi, Dampak Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Terhadap Proses Pengambilan Kebijakan Pemerintah Indonesia, Tesis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, hal.
Metode Penelitian
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
Sumber data adalah objek yang darinya dapat diperoleh data.11 Karena penelitian yang akan penulis lakukan adalah penelitian kepustakaan, maka sumber data yang akan penulis gunakan adalah sumber data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang sudah tersedia dalam berbagai bentuk seperti tulisan yang diterbitkan, dokumen pemerintah, buku, penerbit dan lain-lain.12 Senada dengan pendapat tersebut, dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui dokumen, jurnal dan buku. , yang relevan dengan pertanyaan yang diangkat dalam penelitian, dengan menggunakan data berupa penelitian kepustakaan. Sumber hukum primer adalah data dasar yang peneliti kumpulkan langsung dari buku atau sumber utama.13 Dengan demikian, sumber primer atau sumber utama dalam penelitian ini adalah KMA/032/SK/IV/2006.
Merupakan sumber yang memberikan penjelasan mengenai sumber primer.14 Seperti Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Peraturan Perundang-undangan, buku Muhammad Atho Mudzhar berjudul Fatwa Majelis Ulama Indonesia;. Kajian Pemikiran Hukum Islam di Indonesia dan Buku Lain Terkait Fatwa DSN MUI Sebagai Dasar Hukum Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di Peradilan Agama. Merupakan materi yang memberikan petunjuk dan penjelasan mengenai materi primer dan materi sekunder 15 Materi tersebut berupa kamus, ensiklopedi, internet dan buku-buku tentang metodologi penelitian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu cara memperoleh data dengan mendaftarkan arsip-arsip yang sesuai dengan masalah yang diteliti.16 Teknik ini dilakukan dengan melihat pustaka atau buku-buku yang ada, khususnya yang berkaitan dengan Fatwa DSN MUI. , kekuatan fatwa sebagai dasar hukum penyelesaian sengketa ekonomi syariah di pengadilan agama dan kekuatan KMA sebagai dasar pengesahan fatwa. Dengan menganalisis data maka diterapkan metode Content Analysis yaitu dengan menerapkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari suatu buku atau dokumen 19 Setelah dilakukan analisis maka akan diperoleh kesimpulan tentang kedudukan Fatwa DSN MUI sebagai dasar hukum dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di pengadilan agama.
FATWA MUI
Pengertian dan Urgensi Fatwa MUI
- Pengertian Fatwa MUI
- Urgensi Fatwa MUI
Kata mufti juga dapat dipahami sebagai orang yang berilmu dalam memberikan pernyataan hukum. Sementara itu, dalam definisi Komisi Fatwa MUI disebutkan bahwa fatwa adalah penjelasan tentang hukum atau ajaran Islam mengenai masalah yang dihadapi atau dihadapi masyarakat dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan ajaran agamanya. Berdasarkan penjelasan di atas, fatwa MUI adalah suatu keputusan atau pendapat yang diberikan oleh MUI terhadap suatu masalah dalam kehidupan umat Islam.
Tujuan memberi fatwa adalah untuk menerangkan hukum Allah kepada masyarakat, yang akan menjadi panduan dan mengamalkannya. Tidak dibenarkan mengeluarkan fatwa hanya berdasarkan kehendak dan kepentingan tertentu atau andaian yang tidak mempunyai asas dalil. MUI sebagai wadah khidmat ulama bagi umat Islam di Indonesia, mempunyai beberapa fungsi dan tugas yang harus dilaksanakan.
Fatwa itu amat diperlukan bagi orang Islam yang tidak berkemampuan untuk mengeluarkan hukum secara langsung dari sumbernya, kerana fatwa tersebut mengandungi penjelasan tentang kewajipan agama (Faraidl), larangan (hudud) dan pernyataan tentang haram atau halalnya sesuatu.29. 29 Muhammad Ibn Ahmad al-Mahallî, Syarh 'alâ Matn Jam'i al-Jawâmi', (Mesir: . Mustafâ al-Bâbi al-Halabi), Jilid II hlm.
Fatwa DSN MUI dalam Fiqh dan Hukum Positif Indonesia
- Fatwa DSN MUI dalam Fiqh
- Kedudukan Fatwa dalam Hukum Positif di Indonesia
Sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Pasal 26 Bank Syariah, Fatwa DSN MUI telah dinyatakan sebagai acuan resmi dalam penyusunan Peraturan BI tentang Prinsip Syariah di Indonesia. Namun menurut bahasa ekonomi, syariah terdiri dari dua kata, yaitu ekonomi dan syariah. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sengketa ekonomi syariah adalah sengketa yang timbul akibat keberadaannya.
Payung Gadai Syariah dalam hal memenuhi prinsip syariah menganut fatwa DSN-MUI no. Sedangkan luasnya sengketa ekonomi syariah terkait dengan kegiatan ekonomi syariah yang dilakukan oleh masyarakat muslim. 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan, dapat disimpulkan bahwa hakim dapat menggunakan fatwa sebagai dasar hukum dalam penyelesaian sengketa niaga syariah.
Karena sampai saat ini masih banyak peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah sengketa ekonomi syariah. Dengan dimasukkannya aturan fatwa DSN MUI dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) dan peraturan perundang-undangan, maka fatwa DSN MUI memiliki kekuatan hukum tersendiri sebagai dasar hukum penyelesaian sengketa ekonomi syariah. Sebab, fatwa tersebut telah dikukuhkan secara sah oleh KMA/032/SK/IV/2006 untuk dijadikan dasar hukum penyelesaian sengketa ekonomi syariah.
Ibnu Afrelian, Aspek Hukum Fatwa DSN-MUI Dalam Penyelenggaraan Lembaga Keuangan Syariah, di Koran Adzkiya, (Metro: STAIN Jurai Siwo Metro), Vol 3 No. Apalagi ketika terjadi sengketa ekonomi syariah, fatwa DSN MUI menjadi salah satu dasar yang digunakan dalam memutus sengketa tersebut. Kedudukan Fatwa DSN sebagai landasan hukum dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di pengadilan agama.
Jika hakim tidak menemukan hukum untuk kasus sengketa ekonomi syariah, maka dia harus menemukan hukumnya. Dalam berbagai kegiatan ekonomi syariah tersebut, kemungkinan terjadinya perselisihan antar pihak yang terlibat cukup tinggi. Fatwa memiliki kedudukan yang sangat penting, fatwa dapat digunakan oleh hakim untuk menjadi hukum positif dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah karena AKPM No.
Fatwa DSN MUI yang dapat dijadikan landasan hukum bagi sengketa ekonomi syariah yang peluang terjadinya cukup besar antara lain fatwa pembiayaan mudharabah (Fatwa nomor 07/DSN-MUI/IV/2000), musyawarah (Fatwa nomor 08/DSN- MUI/IV/2000), dan Akad. Fatwa ini dapat dijadikan landasan hukum dalam penyelesaian sengketa ekonomi syariah di pengadilan agama. Karena Fatwa DSN MUI banyak mengatur tentang masalah ekonomi syariah yang nantinya akan masuk dalam KHES dan peraturan perundang-undangan juga.
Listyo Budi Santoso, “Kewenangan Peradilan Agama Dalam Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah (Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006)”, Tesis Skripsi Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, 2009.