Environmental awareness can be achieved through the use of materials derived from natural fibers as a form of energy conservation and environmental protection. For the above reasons, it is necessary to develop the use of natural fibers that are widely available in Indonesia, while the purpose of this study is to determine the characteristics of soundproof concrete material with the use of coconut fiber, PC cement and sand as the main material. The goal is to find out its ability to dampen sound. Contohnya sabut kelapa (cocofiber), Serat Sabut Kelapa adalah salah satu limbah yang belumu dimanfaatkan secara maximal in Indonesia.
Faktanya, jumlah sabut yang dihasilkan dari panen kelapa setiap tahunnya di Indonesia cukup besar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi persentase sabut dalam campuran maka kemampuan meredam suara semakin besar.
KATA PENGANTAR
- Kedua Orang tua, kakak dan adik-adik saya yang selalu memberikan motivasi, nasehat, cinta dan kasih sayang, material serta doa dari awal
- Seluruh staff pengajar dan karyawan di jurusan Teknik Sipil Universitas Medan Area
- Rekan saya dilaboratorium Noise & vibration control Teknik mesin Universitas Sumatera Utara, Agus Suparjo, Afriansyah, yang telah
- Seluruh rekan-rekan mahasiswa teknik sipil angkatan 2013 Universitas Medan Area
Kamaluddin Lubis, MT selaku Dosen Pembimbing I, dan Ny. tesis ini. Kedua orang tuaku, kakak-kakakku yang selalu memberikan motivasi, nasehat, kasih sayang, materi dan doa sejak awal. Motivasi, nasehat, kasih sayang, materi dan doa dari awal sampai akhir sampai dengan akhir skripsi ini. Rekan saya di Laboratorium Pengendali Kebisingan dan Getaran, Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Agus Suparjo, Afriansyah, yang pernah kuliah di Universitas Sumatera Utara, Agus Suparjo, Afriansyah, yang telah membantu saya dalam penelitian saya.
LAMBOK SIMANJUNTAK
PENDAHULUAN
- Maksud dan Tujuan
- Rumusan Masalah
- Batasan masalah
- Metode Penelitian
- Metodologi Penulisan
- Bab I Pendahuluan berisikan latarbelakang masalah, maksud dan tujuan, rumusan masalah, batasan masalah dan metode penelitian
- Bab II Tinjauan Pustaka meliputi teori-teori dan rumus-rumus dari beberapa sumber bacaan yang mendukung analisis permasalahan yangbeberapa sumber bacaan yang mendukung analisis permasalahan yang
- Bab III Metodologi Penelitian membahas tentang langkah-langkah kerja dan tatacara pengambilan data
- Bab IV Analisis Data menyajikan analisa data dari hasil penelitian yang dilakukan
- Bab V Kesimpulan dan Saran berisikan kesimpulan berdasarkan analisis data, yang menjadi dasar untuk menyusun suatu sasaran sebagai suatudata, yang menjadi dasar untuk menyusun suatu sasaran sebagaisuatu
- Kerangka Penelitian
Penambahan sabut kelapa dan PVA/RE memberikan pengaruh yang nyata terhadap kekuatan mekanik. Penelitian penggunaan sabut kelapa sebenarnya sudah banyak digunakan, misalnya untuk chipboard, untuk genteng beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat material beton kedap suara dengan bahan baku utama sabut kelapa, semen PC dan pasir.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan sabut kelapa terhadap kemampuan meredam suara. Permasalahan utama yang akan kami soroti dalam penelitian ini adalah pengaruh penambahan sabut kelapa sebagai bahan tambahan pada campuran beton yang dapat meredam suara.
Pemeriksaan bahan
Pemotongan Cetakan
Pengeringan
Pengujian kebisingan
Kesimpulan Selesai
Pengecoran/ Pencetakan
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum
Sement Portland
Sifat fisika semen portland 1. Kehalusan butir (finesess)
- Kepadatan (density)
- Konsistensi
- Waktu pengikatan
- Panas hidrasi
- Perubahan volume (kekalan)
Konsistensi semen portland mempunyai pengaruh yang paling besar pada saat pencampuran awal yaitu pada saat berlangsungnya pengerasan hingga beton mengeras. Konsistensi yang terjadi bergantung pada perbandingan antara semen dan air, serta aspek material semen seperti kehalusan dan laju hidrasi. Setting time merupakan waktu yang diperlukan semen untuk mengeras, mulai dari bereaksi dengan air hingga menjadi pasta semen yang cukup kuat dan mampu menahan tekanan.
Daya tahan pasta semen yang diawetkan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kemampuan mengembangnya bahan campuran dan kemampuan mempertahankan volume setelah proses pengawetan. Kefanaan semen disebabkan oleh terlalu banyak kapur bebas yang tidak terbakar sempurna dan terdapat dalam campuran.
Sifat kimia
- Jenis-Jenis Semen Portland
- Senyawa Kimia
- Penetapan Faktor Air Semen 1. Penetapan faktor air semen
Tipe II, semen portland, yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Semen ini digunakan untuk konstruksi bangunan dan beton yang terus-menerus bersentuhan dengan air kotor atau air tanah atau untuk pondasi yang tersuspensi dalam tanah yang mengandung air agresif (garam sulfat) dan saluran pembuangan limbah atau bangunan yang berhubungan langsung dengan rawa. Tipe III, Semen Portland, yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi pada fase awal setelah terjadi pengerasan.
Semen ini digunakan untuk tugas-tugas yang besar dan masif, misalnya untuk pekerjaan bendungan, pondasi besar atau tugas-tugas besar lainnya. Semen ini digunakan untuk bangunan yang bersentuhan dengan air laut, air limbah industri, bangunan yang terkena gas atau uap kimia agresif dan untuk bangunan yang bersentuhan dengan air tanah yang mengandung persentase sulfat yang tinggi.
0,52 Beton yang terus menerus berhubungan dengan air
- Dari berat jenis agregat campuran dibuat garis miring berat jenis gabungan yang sesuai dengan garis miring yang paling dekat dengan
- Kebutuhan air yang diperoleh pasa langkah k dimasukkan kedalam sumbu horizontal gambar 3.6, kemudian dari titik ini ditarik garis
- Dari titik potong ini ditarik garis horizontal kekiri sehingga diperoleh nilai berat jenis beton
- Agregat
- Agregat Halus
- Agregat Kasar
- Batu pecah alami : Bahan ini diperoleh dari cadas atau batu pecah alami yang digali,yang berasal dari gunung merapi
- Kerikil alami : kerikil didapat dari proses alami, yaitu dari pengikisan tepi maupundasar sungai oleh air sungai yang mengalir
- Agregat kasar buatan : terutama berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan. Biasanya hasil dari proses lain
- Agregat untuk pelindung nuklir dan berbobot berat : dengan adanya tuntutan yang spesifik pada zaman atom yang sekarang ini, juga untuk pelindung
- Susunan butiran (gradasi)
- Agregat kasar yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang akan berhubungan dengan
- Agregat kasar harus terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tidak berpori atau tidak akan pecah atau hancur oleh pengaruk cuaca seperti terik matahari
- Kekerasan butiran agregat diperiksa dengan bejana Rudellof dengan beban penguji 20 ton dimana harus dipenuhi syarat berikut
- Kekerasan butiran agregat kasar jika diperiksa dengan mesin Los Angeles dimana tingkat kehilangan berat lebih kecil dari 50%
- Sifat-sifat Beton
- Ada 3 pengertian disini, yaitu kompaktibilitas, mobilitas dan stabilitas Kompaktibilitas
- Jumlah air pencampur
- Kandungan semen
- Gradasi campuran pasir dan kerikil
- Bentuk butiran agregat kasar
- Cara pemadatan dan alat pemadat
Serabut kelapa merupakan produk sampingan dan merupakan bagian terbesar dari kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari berat kelapa. Besarnya potensi produksi sabut kelapa belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan manufaktur yang dapat meningkatkan nilai tambah. Sabut kelapa atau dalam perdagangan global dikenal dengan nama sabut, serat sabut, benang sabut, karpet sabut dan permadani, merupakan produk yang berasal dari pengolahan sabut kelapa.
Secara tradisional, sabut hanya digunakan untuk membuat sapu, keset, tali dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Serat sabut diolah menjadi lembaran sabut yang digunakan untuk menutupi jok mobil, spring bed dan lainnya. Sabut kelapa sudah menjadi komoditas ekspor negara tetangga penghasil kelapa, memenuhi kebutuhan dunia sekitar 75,7 ribu ton pada tahun 1990.
Meskipun Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia, namun pangsa pasar sabut kelapa masih sangat kecil. Kecenderungan kebutuhan serat sabut dunia yang semakin meningkat serta berkembangnya jumlah dan ragam industri di Indonesia yang berpotensi memanfaatkan serat sabut sebagai bahan baku/bahan penolong merupakan potensi besar bagi pengembangan pengolahan serat sabut. industri. Sabut kelapa pada umumnya hanya digunakan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga yang masih menggunakan kayu bakar.
Di daerah tempat budidaya kelapa, batok kelapa seringkali dibuang begitu saja tanpa diolah kembali untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat. Nah, kali ini kita akan mempelajari proses pengolahan sabut kelapa hingga mendapatkan hasil yang bisa kita manfaatkan.Sabut kelapa (coconut fiber) merupakan salah satu produk yang dihasilkan. Sabut merupakan hasil samping pengolahan kopra, minyak kelapa dan perdagangan kelapa untuk konsumsi rumah tangga.
Hal ini karena molekul lebih sering bertabrakan pada suhu rendah, sehingga gelombang suara mempunyai peluang lebih besar untuk merambat dengan cepat.
Pengukuran Bunyi
Cara mengukur daya bunyi berdasarkan besarnya energi yang dihasilkan suatu sumber bunyi disebut daya bunyi, yang dilambangkan dengan (P) dalam satuan watt (W). Bila benda sumber bunyi bergetar dan getarannya menyebar ke segala arah, maka distribusi ini akan menimbulkan ruang berbentuk bola.Pengukuran selanjutnya adalah dengan tekanan bunyi yang dinyatakan dalam Pascal (Pa), karena hasil bunyinya pengukuran intensitas juga kecil. Tekanan bunyi didefinisikan sebagai perubahan rata-rata tekanan udara di atmosfer yang disebabkan oleh adanya benda bergetar yang menekan partikel udara.
Mengukur tekanan bunyi tidaklah mudah karena menggunakan nilai yang sangat kecil (bunyi yang sangat keras hanya menghasilkan tekanan di udara sebesar 0,707 Pa). Pengukuran intensitas bunyi dengan menggunakan tekanan disebut dengan tingkat tekanan bunyi (SPL), yaitu suatu nilai yang menunjukkan perubahan tekanan udara akibat rambat gelombang bunyi.
Akustika Dalam Ruang
Basis ini kemudian dikembangkan untuk memastikan perubahan suara tersebut tidak mengganggu pendengaran manusia (nyaman didengar). Meningkatnya kebisingan di sekitar rumah atau bangunan harus ditanggapi secara serius oleh pemiliknya, termasuk dengan membuat perencanaan yang dapat mengurangi kebisingan di dalam bangunan. Menciptakan sifat akustik yang baik pada ruang tertutup lebih sulit dibandingkan pada ruang terbuka, hal ini dikarenakan sifat dan arah rambat gelombang bunyi hanya datang dari satu titik.
Jenis-jenis bunyi
Koefiesien serapan kebisingan (Noise absortion coefficient)
Walaupun sifat bahan tidak berubah, namun koefisien serapan suatu bahan dapat berubah sesuai dengan frekuensi bunyi yang masuk. Nilai koefisiennya antara 0 sampai 1, jika nilai serapan bunyi 0 maka gelombang bunyi dipantulkan semua, jika nilainya 1 maka gelombang bunyi. Ketika gelombang bunyi menumbuk suatu material, sebagian energi bunyi akan diserap dan sebagian lagi dipantulkan.
Penyerapan dan pemantulan gelombang bunyi dapat dinyatakan dalam koefisien serapan suatu bahan (α), yang didefinisikan sebagai perbandingan antara energi yang diserap bahan tersebut dengan energi total yang mempengaruhi bahan tersebut.
METODE PENELITIAN
- Lokasi Penelitian
- Metode penelitian
- Labjack
- Impedence Tube
Pada proses pencacahan sabut kemudian dipotong dengan ukuran antara 5mm-10mm dengan menggunakan alat gunting sehingga sabut menjadi potongan-potongan kecil dan mudah bercampur dengan beton. Untuk proses selanjutnya siapkan cetakan tabung paralon sesuai ukuran yang ditentukan oleh Laboratorium Kebisingan Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara dengan panjang 50 mm dan diameter 110 mm. Proses pemotongan ini menggunakan gergaji besi manual.
Set Up Peralatan
- Sambungkan kabel microphone yang berada di ujung impedance tube ke labjack
- Sambungkan kabel microphone 1,2 dan 3 ke labjack
- Sambungkan kabel USB dari labjack ke Laptop/PC
- Untuk proses selanjutnya untuk mendapatkan nilai absorsi suara menggunakan sofware MATLAB
- Bahan-bahan penelitian
- Job mix
Dalam menentukan campuran beton dalam hal ini ditentukan dengan cara pencampuran dengan cara membandingkan volume wadah dengan volume semen, volume pasir, volume sabut kelapa dan faktor air semen. Sebelum dicetak dicari terlebih dahulu massa jenis masing-masing benda yang dicampur yaitu massa jenis pasir = 1400 kg/m3, massa jenis semen = 3100 kg/m3, massa jenis air = 1000 kg/m3 dan massa jenis sabut kelapa adalah 0,034 gr/cm3. Untuk menentukan nilai serapan bunyi pada beton dibuat 6 buah benda uji berbentuk silinder dengan diameter 11 cm dan tinggi 5 cm, masing-masing untuk benda uji beton normal dan untuk beton dengan penambahan sabut kelapa.
Setelah beton mengeras selama 24 jam, cetakan silinder dibuka dan direndam selama 28 hari berdasarkan SNI 1972:2008. Pemilihan sabut karena mempunyai kekuatan yang lebih baik dan ketersediaannya melimpah, maka sabut dipotong kecil-kecil berukuran 1 cm, sehingga lebih mudah dalam pembuatan spesimen dan terlihat bersih. Bentuk penyerap bunyi yang digunakan untuk membuat beton peredam bunyi adalah pipa PVC dengan diameter ± 4 inchi, mengikuti alat uji kedap suara (penyerapan bunyi), yaitu pipa impedansi, yaitu pipa berbentuk silinder dengan tahanan diameter ± 4 inchi. .
Job mix adalah proses pencampuran bahan atau dengan kata lain pengecoran, dengan perbandingan semen sedangkan serat sabut diaplikasikan dengan menambahkan persentase pada setiap sampel benda uji. Dimana penentuan fasa pada penelitian ini memenuhi syarat standarisasi yang tercantum dalam PBI 197 ayat 36, pada subbab 4.4 menunjukkan kekentalan campuran beton, pada tabel 4.3.4 beton luar bangunan terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. jumlah minimum air semen per . m3 beton (kg) 275 dengan nilai faktor air semen maksimum 0,60 yang direncanakan pada penelitian ini jumlah semen 0,62 gr/cm3 > semen minimum 0,275 gr/cm3 dengan fasa 0,56.
DAFTAR PUSTAKA
Pengukuran spesimen campuran beton dengan bahan tambah serat serabut kelapa dengan variasi 0% pada Frekuensi 250 Hz dapat dilihat pada
Pengukuran spesimen campuran beton dengan bahan tambah serat serabut kelapa dengan variasi 7% pada masing-masing frekuensi dapat dilihat
Pengukuran sampel campuran beton dengan penambahan serabut kelapa ditunjukkan dengan variasi 7% pada setiap frekuensi. Pengukuran sampel campuran beton dengan penambahan serabut kelapa ditunjukkan dengan variasi 15% pada setiap frekuensi.
Pengukuran spesimen campuran beton dengan bahan tambah serat serabut kelapa dengan variasi 15% pada masing-masing frekuensi dapat dilihat