• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA 150 | DIPONEGORO SCIENCE TECHNO PARK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TA 150 | DIPONEGORO SCIENCE TECHNO PARK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Universitas Diponegoro merupakan salah satu universitas terkemuka di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1956 dan diresmikan pada tahun 1957 dengan nama Universitas Semarang. Bukan usia yang muda lagi, saat ini Undip telah berumur 60 tahun yang tengah menuju visinya yaitu

“Universitas Diponegoro Menjadi Universitas Riset yang Unggul”. Guna meningkatkan akses, pemerataan, mutu dan relevansi pendidikan Undip telah membuka Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU-Undip) di beberapa wilayah yang meliputi Pekalongan, Batang dan Rembang.

Kampus PSDKU-Undip di Batang saat ini menempati gedung Eks. Gedung Kantor Dinas Pertanian Batang, kota Batang dengan program studi yang dibuka adalah D-3 Administrasi Pajak dan D-3 Hubungan Masyarakat.

Mereview Buku Masterplan Kampus Universitas Diponegoro Tahun 2020 – 2029 mengenai Pengembangan Aset Lahan Universitas Diponegoro yang salah satunya berada di Desa Tumerep, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang telah direncanakan pengembangan Science Techno Park di bidang pertanian. Pengembangan lahan tersebut diarahkan sebagai pusat pengembangan minyak atsiri dan kawasan agro-tourism yang mendukung Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU- Undip) dengan perencanaan Kampus Fakultas Peternakan dan Pertanian dengan kapasitas 6 prodi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Dr. Redyanto Noor, M.Hum selaku Ketua Lembaga Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU-Undip) menyampaikan, lahan seluas 9,5 Ha telah resmi dihibahkan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang ditandai dengan sudah diserahkannya sertifikat hibah tanah kepada Universitas Diponegoro tahun 2019 lalu.

Dilansir dari Tribun Jateng 2019 bahwa pemilihan program studi yang ada sejalan dengan pengembangan kebijakan dan master plan yang dibuat oleh Pemkab yang mendukung di sektor pariwisata. Bupati Batang H. Wihaji, S.Ag., M.Pd menyamapikan bahwa dengan berdirinya PSDKU Undip diharapkan bisa meningkatkan nilai Indek Pembangunan Manusia di Batang dan diharapkan masyarakat dapat menangkap peluang usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonominya.

Kabupaten Batang berada pada pesisir pantai utara Pulau Jawa yang membentang dari wilayah pantai hingga dataran tinggi. Hal tersebut menyebabkan kondisi wilayah kabupaten Batang merupakan perpaduan antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan. Dengan kondisi tersebut Kabupaten Batang berpotensi dalam pengembangan agroindustri, agrowisata dan agribisnis. Saat ini Kabupaten Batang terbagi dalam 15 kecamatan dimana tercatat luas wilayah 78.864,16 Ha yang terdiri dari 62.641,50 Ha (79,43%) lahan pertanian sedangkan 16.222,66 Ha (20,57%) merupakan lahan non pertanian (Kabupaten Batang dalam Angka, 2019).

Dengan demikian pengembangan Kampus PSDKU-Undip di Batang akan berfokus pada bidang pertanian yang dikemas dalam satu kawasan terpadu yang menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset dan pelatihan, kewirausahaan yang disebut sebagai Science Techno Park berupa pengembangan kawasan agro-tourism minyak atsiri. Kawasan yang dikelola secara profesional diharapkan menjadi sarana bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan akademik dalam merencanakan, merancang, mengimplementasikan, mengembangkan, dan

(2)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 2 mengendalikan usaha/industry pertanian yang mampu meningkatkan kesejahteraan/perekonomian dan taraf kehidupan.

Konsep Diponegoro Agro Science Techno Park (DASTP) dapat didefinisikan sebagai kawasan yang dapat memfasilitasi sarana pendidikan serta pusat pengembangan sains dan teknologi bidang pertanian yang dikelola sebagai pertumbuhan wirausaha dengan perguruan tinggi sebagai institusi/universitas penggerak utamanya, dimana dalam lingkup ini akan berfokus pada komoditas tanaman penghasil minyak atsiri yang nantinya juga didirikan sebagai tempat wisata baru yang berkonsep wisata edukasi. Wisata tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan penghasilan baik untuk kepentingan operasionalnya sendiri maupun meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

Desain rencana kawasan tersebut menggunakan penekanan desain Green Building. Konsep Green Building sendiri menekankan terhadap peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, serta material bangunan. Hal tersebut sebagai upaya penghematan energi yang dapat diterapkan pada suatu gedung guna menjaga kelestarian lingkungan tetap selaras dan harmonis.

1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah merumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek-aspek perencanaan dan perancangan Kampus PSDKU-Undip di Kabupaten Batang, berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada dengan suatu penekanan desain yang spesifik, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam mendesain Kawasan Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang.

1.2.2 Sasaran

Sasaran dari tersusunnya Laporan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) sebagai pedoman dan acuan dalam membuat konsep desain perencanaan dan perancangan Kawasan Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang melalui aspek-aspek panduan perancangan berdasarkan hasil dari analisis dan peraturan yang berlaku.

1.3 Manfaat 1.3.1 Subyektif

Sebagai acuan/pedoman dalam proses perencanaan dan perancangan arsitektur yang merupakan rangkaian proses Tugas Akhir Departemen Arsitektur Universitas Diponegoro dan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir pada program Studi S1 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

1.3.2 Obyektif

Sebagai usulan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dalam perancangan Kawasan Diponegoro Agro Science Techno Park yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan arsitektur pada khususnya, baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan.

(3)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 3 1.4 Ruang lingkup

1.4.1 Ruang Lingkup Substansial

Ruang lingkup perencanaan dan perancangan Diponegoro Agro Science Techno Park berfokus pada lingkungan disiplin ilmu arsitektur terutama perancangan Kampus dan bangunan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan Masterplan Kampus Universitas Diponegoro di Kabupaten Batang.

1.4.2 Ruang Lingkup Spasial

Perencanaan dan perancangan Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang ini termasuk dalam lingkup pengembangan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU-Undip) yang memperhatikan standar- standar perancangan sebuah Maserplan Kampus dengan segala fasilitas utama dan penunjangnya.

1.5 Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan antara lain adalah metode deskriptif, metode dokumentatif, dan metode komparatif. Hasil gabungan pembahasan dengan metode metode tersebut diharapkan dapat diperoleh suatu pendekatan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan laporan. Adapun penjabaran mengenai metode pembahasan adalah sebagai berikut:

1.5.1 Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode pembahasan dengan mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan data sehingga diperoleh suatu pendekatan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan laporan. Dengan metode ini dilakukan pengumpulan data melalui studi literatur ataupun melalui data-data dari instansi terkait kemudian memaparkan informasi dan masalah yang ada secara berurutan serta menghubungkannya kedalam faktor-faktor yang menunjang berkaitan dengan desain Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang. Selain itu dilakukan wawancara yang dilakukan kepada pihak-pihak yang dianggap penting dan perlu guna mendukung proses penyusunan laporan.

1.5.2 Metode Dokumentatif

Metode dokumentatif dilakukan dengan mendokumentasikan kegiatan survei atau observasi lapangan ke beberapa objek serupa bangunan yang relevan dengan cara pengambilan gambar. Proses observasi ini juga dapat memberikan pengalam ruang kepada perancang.

1.5.3 Metode Komparatif

Metode komparatif dilakukan dengan mengadakan studi perbandingan terhadap objek bangunan serta melihat dari buku, jurnal, ataupun internet yang memiliki karakteristik serupa sehingga relevan dan berpotensi mendukung judul untuk mendapatkan data. Data yang diperoleh kemudian diidentifikasi dan dianalisa serta dibandingkan untuk dijadikan referensi dalam kegiatan perencanaan dan perancangan Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang.

1.6 Sistematika pembahasan

Kerangka Penulisan dalam landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur yang akan dikerjakan secara garis besar adalah berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir yang memaparkan garis besar dari landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur.

(4)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan pustaka, standar, peraturan, referensi dan studi banding yang berkaitan dengan Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang serta berisi tinjauan tentang penekanan desain Green Building melalui platform EDGE.

BAB III TINJAUAN LOKASI

Berisi data serta tinjauan umum mengenai Kabupaten Batang, baik, potensi, permasalahan, fenomena serta peraturan yang berlaku. Selain itu membahas tentang tinjauan lokasi dan potensi pembangunan kampus pengembangan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU-Undip) sebagai Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang .

BAB IV ANALISIS PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang berkaitan dengan aspek fungsional, kontekstual, kinerja, teknis , dan visual arsitektur.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Berisi hasil kajian dan analisa berupa program perencanaan serta program perancangan kawasan Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang dalam aspek fungsional, kontekstual, kinerja, teknis , dan visual arsitektur, berdasarkan literatur dan studi banding.

(5)

DIPONEGORO AGRO SCIENCE TECHNO PARK| 5 1.7 Alur Pikir

Diagram 1.1. Alur Pikir Sumber: Analisa Pribadi

ANALISA

Analisa tinjauan dan data untuk membuat pendekatan program perancangan yang berkaitan dengan pengembangan Diponegoro Agro Science Techno Park

PERENCANAAN Pengguna Aktivitas

Kebutuhan Ruang Program Ruang

PERANCANGAN Pendekatan kontektualitas,

Green Building melalui platform EDGE eksplorasi

desain.

LATAR BELAKANG AKTUALITAS

 Universitas Diponegoro sedang mengoptimalkan aset tanah yang tersebar pada beberapa lokasi di Provinsi Jawa Tengah.

 Universitas Diponegoro ingin berkontribusi dalam peningkatan akses, pemerataan, mutu dan relevansi pendidikan di Kabupaten Batang.

 Keberadaan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU-Undip) mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur di Kabupaten Batang dan daerah sekitarnya.

TUJUAN & SASARAN

Mendapatkan suatu landasan perencanaan dan perancangan kawasan Diponegoro Agro Science Techno Park

URGENSI

Dibutuhkannya desain Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU-Undip) di Kabupaten Batang, sejalan dengan Masterplan Kampus Universitas Diponegoro Tahun 2020 – 2029.

ORIGINALITAS

Merencanakan dan merancang kawasan terpadu Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU-Undip) di Kabupaten Batang yang dikemas dalam bentuk Diponegoro Agro Science Techno Park dengan pendekatan green building melalui platform EDGE yang memenuhi kaidah aspek perencanaan dan perancangan arsitektur.

STUDI PENDEKATAN Studi Literatur dan

Wawancara TINJAUAN PUSTAKA

Studi Literatur definisi dan Standar Tipologi Kampus FPP, Science Techno Park dan Green

Building

Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Diponegoro Agro Science Techno Park di Kabupaten Batang

STUDI LAPANGAN &

KOMPARASI Survey dan Studi Preseden Kampus FPP, Science Techno Park

dan Rumah Atsiri Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Furthermore, the compressive strength data of natural and recycle concrete aggregate will been analyzed in order to get a formula of the concrete strength when design for concrete mix