• Tidak ada hasil yang ditemukan

dalam Tafsir Al-Misbah Surat Yusuf dari Ayat 4 s/d 10

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "dalam Tafsir Al-Misbah Surat Yusuf dari Ayat 4 s/d 10"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

Bagaimana buli dalam al-Quran (Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah Surat Yusuf dari ayat 4 hingga 10). Apakah penyelesaian buli dalam al-Quran (Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah Surat Yusuf dari ayat 4 hingga 10).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian yang Relevan

Quraish Shihab, yang penulis tesisnya adalah Buli dalam Al-Quran (Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah Surat Yusuf dari ayat 4 hingga 10). Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah, yang tesis penulisnya mengenai Buli dalam Al-Quran (Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah Surat Yusuf dari ayat 4 hingga 10).

Metodologi Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kepustakaan, yaitu suatu rangkaian kajian yang berkaitan dengan metode pengumpulan data perpustakaan, atau penelitian yang dilakukan di perpustakaan, yang objek penelitiannya biasanya diteliti melalui berbagai informasi perpustakaan (buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, surat kabar, majalah). dan dokumen). Sumber primer adalah data yang berkaitan langsung dengan subjek penelitian, sumber Al-Quran Karim dan Hadits digunakan dalam penelitian ini.

Sistematikan Penulisan

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Bullying

Roland berpendapat bahwa bullying adalah kekerasan berkepanjangan, fisik atau psikologis, yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap individu yang tidak dapat membela diri dalam situasi yang sebenarnya. Ferrington berpendapat bahwa intimidasi adalah penindasan berulang kali terhadap orang yang secara fisik atau psikologis kurang kuat oleh orang yang lebih kuat.

Faktor Terjadinya Bullying

Banyak faktor yang menyebabkan pelaku melakukan tindakan bullying kepada orang lain, dikutip dari buku Abd Rahman Assegaf, ada lima faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan atau bullying. Ada dua pihak yaitu pihak yang melanggar dan pihak yang memberikan sanksi, apabila sanksi tersebut melebihi batas, atau tidak sesuai dengan ketentuan pelanggaran maka terjadilah yang disebut kekerasan atau bullying. Kekerasan atau intimidasi dalam pendidikan dapat disebabkan oleh sistem pendidikan yang buruk dan kebijakan yang diterapkan dengan buruk.

Kekerasan atau bullying dalam pendidikan juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan tayangan media massa. Kekerasan atau bullying dapat menjadi cerminan dari perkembangan kehidupan masyarakat yang mengalami pergeseran yang cepat sehingga muncul jalan pintas.

Bentuk dan Jenis Bullying

Kontak fisik-aktif langsung, seperti memukul, mendorong, menggigit, menendang, menyambar, mencakar, termasuk pemerasan, dan sebagainya. Perilaku non-verbal langsung, seperti: terlihat sinis, menunjukkan ekspresi wajah yang merendahkan, biasanya disertai dengan perundungan fisik atau verbal. Perilaku non-verbal-pasif-tidak langsung, seperti: membuat seseorang diam, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, dan sebagainya.

Perilaku tidak langsung-pasif-verbal, seperti: membiarkan rumor tentang target berkembang, tidak menyampaikan informasi yang dibutuhkan korban. Perilaku tidak langsung-pasif-nonverbal, seperti: menyebabkan orang lain tidak melakukan sesuatu yang dianggap penting oleh target.

Dampak Bullying

Korban bullying juga berpotensi menjadi pelaku di kemudian hari, akibat balas dendam yang tak terbalas. Tentu saja, efek yang disebutkan para peneliti di atas hanyalah beberapa dari sekian banyak efek yang dihasilkan. Sehingga jika suatu saat ia berada dalam situasi yang tidak menguntungkan, ia tidak mudah rapuh dan dapat menghadapinya dengan baik.

Karena selalu dipandang rendah, korban bullying memiliki insting untuk menjaga harga dirinya, sehingga ia memberikan segalanya.

Cara Menghindari Bullying dan Cara Penanganannya

Menciptakan sistem anti-bullying dengan menetapkan aturan yang tegas mengenai bullying, memberikan sosialisasi anti-bullying, kemudian terus memberikan perlindungan kepada korban dan saksi, serta membutuhkan kerjasama dengan semua pihak terkait 23 4. Yaitu proses pengobatan dan penyembuhan gangguan penyakit psikologis dan spiritual melalui intervensi psikologis dengan metode dan teknik berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah. Proses koping yang paling sederhana bisa dilakukan melalui doa, karena itulah proses ini sering disebut isytisyfa.

Psikoterapi Islam biasa disebut dengan al-isytisyfa bi al-Qur'an wa al-Du'a, upaya penyembuhan penyakit dan penderitaan jiwa berdasarkan tuntunan nilai-nilai Al-Qur'an dan doa. Saat ini, teknik dan metode psikoterapi Islam telah berkembang menjadi delapan bentuk, yaitu; al-Qur'an, shalat, dzikir, shalat, puasa, wudhu/hidroterapi, hikmah dan terakhir tasawuf dan tarekat.

Biografi M. Quraisy Shihab

Pada usia 23 tahun, Quraish Shihab meraih gelar sarjana di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan Hadits, Universitas Al-Azhar. Jika kebanyakan ulama biasanya memilih untuk mempelajari fikih dan hukum Islam, Quraish Shihab memilih jalan hidupnya sebagai penafsir Al-Qur'an. Selain kiprahnya sebagai dosen, Quraish Shihab juga menjabat sebagai Rektor kampus selama dua periode berturut-turut hingga tahun 1998.

Melihat potensinya, Quraish Shihab kemudian diangkat menjadi Menteri Agama Republik Indonesia di bawah Presiden Soeharto pada tahun 1998. Meski jabatannya sebagai Menteri Agama berumur pendek karena lengsernya Soeharto, Quraish Shihab diberi mandat lagi menjadi duta besar.

Karya-Karya M. Quraish Shihab

Dalam konteks ini, Quraish Shihab mencoba mereduksi kekuatan al-Manar yang menekankan pada ciri-ciri rasionalitas dalam penafsiran ayat-ayat Alquran. String Permata Untuk Anakku; Pesan Al-Qur'an untuk mengkaji latar belakang terbitnya buku ini merupakan permintaan putri M. Quraish Shihab dalam penafsiran Al-Qur'an, penulis buku ini berdasarkan pengalaman penulis sebagai seorang guru interpretasi di universitas.

Mengungkap Tabir Ketuhanan: Asma al-Husna dalam Perspektif Al-Qur'an, (Jakarta: Lentera Hati, 2001), buku ini menyajikan tafsir M. Quraish Shihab tentang Asma al-Husna sebagaimana tertuang dalam Al-Qur'an agar pembaca mengenal Allah lebih baik, karena "bukan Jika kamu tahu, maka kamu tidak mencintai," M.

Telaah Kitab Tafsir Al-Misbah

Quraish Shihab untuk menulis Tafsir Al-Mishbah, hal ini dapat dilihat dari daun sirih yang dipindahkannya dalam Tafsir Al-Mishbah Vulume I. Latar belakang terbitnya Tafsir al-Mishbah ini didahului dengan penafsiran yang lebih awal berjudul “Tafsir al-Quran al -Karim” pada tahun 1997, yang dianggap kurang menarik bagi banyak orang, bahkan ada yang merasa bosan untuk menjelaskan arti kosakata atau aturan yang disajikan. Dalam tafsir al-Mishbah, tema utama surah-surah Al-Qur'an selalu dijelaskan atau tujuan utama seputar ayat-ayat surah adalah untuk membantu memperbaiki kesalahan dan memberikan kesan yang benar.

10 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keharmonisan Al-Qur'an, (Ciputat: Lampion Hati, 2007), Vol. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah yang merupakan gabungan dari beberapa metode seperti tahlil karena menjelaskan berdasarkan urutan ayat dalam al-Qur'an, muqaran (perbandingan) karena mewakili perbedaan pendapat orang lain, baik klasikal dan modern, dan Sem karena mereka dalam Tafsir al-Mishbah topik utama sur al-al- selalu dijelaskan.

Karakteristik Tafsir Al-Misbah

Dalam menjelaskan makna quru'a di atas, Quraish Shihab mengutip pendapat ulama lain yang tergabung dalam mazhab Hanafi, yang berarti tiga siklus haid. Pandangan ini berbeda dengan mazhab Maliki dan Syafi'i yang memahami tiga quru' berarti tiga waktu suci. Bagi yang menganggap quru' artinya suci, maka masa iddah/menunggu selesai, dan bagi yang memahami artinya haid, kewajibannya berlanjut hingga akhir masa yang ketiga.

Mereka yang memahaminya dalam arti suci memudahkan wanita, selain memberikan masa tenggang bagi suaminya. Sedangkan orang-orang yang memahaminya dalam pengertian haid memperpanjang penundaan lebih lanjut bagi para suami karena talak tidak dilakukan kecuali bila wanita itu suci.

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kandungan Ayat Secara Umum

Kisah tersebut merupakan salah satu kisah ghaib yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai mukjizat baginda. 2 Kementerian Agama di Indonesia, Al-Qur'an Bayan (Solusi pemahaman tematik Al-Qur'an), (Jakarta: Al-Qur'an Top, 2009) h. Dalam ayat berikut, Tuhan memulakan cerita dengan mimpi Yusuf dan tafsiran mimpi itu, yang dijelaskan oleh bapanya Yakub.

Kemudian ayahnya (Ya'qub) memahami mimpi tersebut dan percaya bahwa anaknya akan menjadi orang yang penting dan berkuasa di masa depan. Ayat terakhir mengawali kisah Yusuf dengan menjelaskan mimpinya dan ta'bir menurut pendapat ayahnya Yaqub.

Kajian Tematik

Artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Artinya: “Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang menimpamu. mereka melakukannya.Maksudnya: “Maka Tuhanmu telah memilih kamu (menjadi nabi) dan mengajarkan kamu sebahagian daripada tafsir mimpi dan menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah melimpahkan nikmat-Nya kepadamu. dua orang bapa sebelum ia selesai. , (iaitu) Ibrahim dan Ishak.

Tafsiran yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah pernyataan lapangan tentang apa yang dilihat dalam mimpi. Nah, tafsir mimpi adalah penjelasan tentang apa yang akan berlaku di dunia nyata berkaitan dengan apa yang diimpikan. Cuma, sudah tentu kekayaan yang dikurniakan Allah swt kepada Nabi Yusuf sejauh ini melebihi kemampuan manusia biasa.

Sebelum lebih jauh melihat apa yang terjadi setelah mimpi Yusuf, ayahnya berkata, ada baiknya kita berhenti sejenak untuk mencari tahu tentang mimpi.

Bullying dalam Al-Quran

Analisis Data

Hasil penelitian tentang bullying dalam Al-Qur'an (perspektif M.Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah Surah Yusuf dari ayat 4 sampai 10). Bab ini memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian tentang bullying dalam Al-Qur'an (Perspektif M.Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah Surat Yusuf dari Ayat 4 sampai 10), serta saran-saran berdasarkan hasil penelitian. Quraish Shihab, Tafsir AL-MISBAH: Pesan, Kesan dan Keharmonisan Al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Vol: 6, h.

Quraish Shihab, TAFSIR AL-MISBAH: Pesan, Efek dan Keharmonisan Al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Jilid: 6. Quraish Shihab, TAFSIR AL-MISBAH: Pesan, Kesan dan Keharmonisan Al-Qur'an an (Jakarta La: , 2002), Jilid: 11. Quraish Shihab, Menafsirkan AL-MISBAH: Pesan, Kesan dan Harmoni Al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Jilid: 15.

Quraish Shihab, TAFSIR AL-MISBAH: Pesan, Kesan dan Keharmonisan Al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Jilid: 13. Quraish Shihab, TAFSIR AL-MISBAH: Pesan, Kesan dan Keharmonisan Al-Qur'an an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), volume: 8. Setelah penulis melakukan analisis terhadap tafsir Yusuf ayat 4 – 10 dari sudut pandang M.Quraish Shihab dalam tafsir al Misbah, maka disini penulis akan menyimpulkan Solusi Bullying dalam Al-Quran dari Perspektif M.

KESIMPULAN DAN SARAN4

Saran

Penelitian yang mengacu pada Al Quran akan selalu menarik dan tidak ada habisnya. Seperti penelitian yang diulas oleh penulis, mengenai bullying dalam surat Yusuf ayat 4 - 10 dari sudut pandang M.Quraish Shihab dalam tafsir al Misbah. Al-Quran banyak menyebutkan tentang bullying, baik secara fisik maupun verbal (non fisik).

Mungkin masih banyak ayat-ayat yang boleh dijadikan rujukan untuk memberi penyelesaian kepada buli itu sendiri. Pendidikan Akhlak Nilai Larangan Sombong dalam Surah Luqman Ayat 12-19 Pengajian Tafsir Al-Misbah dan Al-Qurthubi”.

Referensi

Dokumen terkait

Ayat 143 surat al-Baqarah ditafsirkan oleh Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, yang menyatakan bahwa umat Islam adalah umat tengah (moderat) dan teladan, menempatkan