• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tajwid al-isra' ayat 26 - 30

N/A
N/A
04@Hijazi Maulidina

Academic year: 2023

Membagikan "Tajwid al-isra' ayat 26 - 30"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Tajwid ayat 26:

ِتٰاَو = Mad Badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata, dengan posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Dibaca panjang 2 harakat.

ُقْلا = Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf qaf. Dibaca secara jelas.

ىٰب = Mad Asli atau mad thabi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif, dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

ٗهّق = Mad Shilah qashirah karena huruf ha (kata ganti) berjumpa dengan huruf selain hamzah. Dibaca panjang 2 harakat.

ِمْلا = Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu mim. Dibaca secara jelas.

ْيِك = Mad Thabi’i karena huruf kaf berharakat kasrah berjumpa ya sukun, dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

َنْبا = Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Dibaca dengan dipantulkan secara ringan.

ّسلا = Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca dengan idgham (masuk ke huruf sin).

ْيِب = Mad Asli atau mad thabi’i karena huruf ba berharakat kasrah berjumpa ya sukun, dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

َلَو = Mad Thabi’i karena huruf lam berharakat fathah berjumpa alif, dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

ْبَت = Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Dibaca dengan dipantulkan secara ringan.

ْيِذ = Mad Asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun, dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

اًرْي = Mad ‘iwad karena huruf ra berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Dibaca tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.

Tajwid ayat 27

ّنِا = Ghunnah karena nun bertanda tasydid. Dibaca dengan dengung ditahan selama 3 harakat.

ُمْلا = Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu mim. Dibaca secara jelas.

(2)

ْيِر = Mad Asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat kasrah bertemu ya sukun, dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

اَك = Mad Asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah berjumpa alif, dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, aksara bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

ْٓوُن = Mad Jaiz munfasil karena huruf mad bertemu hamzah di kata lain. Dibaca panjang 2, 4, atau 5 harakat.

اَوْخ = Mad Asli atau mad thabi’i sebab huruf wau berharakat fathah berjumpa alif, dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

ّشلا = Alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam berjumpa karakter syamsiyah syin. Dibaca dengan idgham (masuk ke huruf syin).

ِطٰي = Mad thabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif, dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

ْيِط = Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Dibaca dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.

َناَكَو = Mad Asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah bertemu alif, dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

ّشلا = Alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam berjumpa huruf syamsiyah syin. Dibaca dengan idgham (masuk ke huruf syin).

ٰيّش = Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

ٰط = Mad thabi’i karena huruf tha berharakat fathah bertemu alif, dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

ٖهّب = Mad shilah qashirah karena huruf ha bertemu dengan huruf selain hamzah. Dibaca panjang 2 harakat.

ْوُفَك = Mad Asli atau mad thabi’i sebab huruf fa berharakat dhamah bertemu wau sukun, dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Dibaca panjang 2 harakat.

اًر = Mad ‘iwad karena huruf ra berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Dibaca tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.

(3)

Tajwid ayat 28:

1. Terdapat dua hukum di sini, pertama adalah ghunnah sebab huruf mim bertanda tasydid dan cara

membacanya dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat. Yang kedua adalah mad asli atau mad thabi'i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

2. Ghunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat.

3. Idzhar karena huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

4. Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

5. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang selama 4 atau 5 harakat.

6. Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

7. Idgham bilaghunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.

8. Mad asli atau mad thabi'i karena huruf kaf berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

9. Mad asli atau mad thabi'i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

10. Idgham mutamatsilain karena huruf lam sukun bertemu huruf lam berharakat tasydid. Cara membacanya huruf pertama diidghamkan ke huruf kedua.

11. Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf qaf. Cara membacanya dengan jelas.

12. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf qaf berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

(4)

13. Idgham bighunnah karena huruf lam berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

14. Mad lin dikarenakan huruf ya sukun didahului oleh huruf mim berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

15. Mad asli atau mad thabi'i karena huruf sin berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu sukun, hamzah, waqaf, serta tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.

16. Mad 'iwadh karena ra berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.

Isi Kandungan ayat 26-28:

Berikut ini adalah isi kandungan Surat Al Furqan Ayat 26-27:

1. Islam adalah agama yang penuh kasih sayang, mengajarkan umatnya untuk membantu sesama.

2. Ayat ini memerintahkan untuk memberikan nafkah kepada kerabat dekat dan menginfakkan sebagian harta untuk orang-orang yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan ibnu sabil.

3. Larangan boros atau mubazir.

4. Orang yang boros atau mubazir adalah saudaranya setan dalam pemborosan dan kemaksiatan.

5. Setan sangat ingkar kepada Allah. Sifat ini bisa menular kepada orang-orang yang boros atau mubazir.

Tajwid Ayat 29:

1. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

2. Qalqalah sugra

Yaitu huruf jim barisnya mati (sukun).

3. Mad thabi'i (mad asli)

(5)

Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

4. Idzhar khalqi

Yaitu tanwin bertemu dengan huruf hamzah, cara membacanya suara tanwin dibaca jelas.

5. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu huruf lam bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

6. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

7. Qalqalah sugra

Yaitu huruf ba barisnya mati (sukun).

8. Qalqalah sugra

Yaitu huruf tho barisnya mati (sukun).

9. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

10. Alif lam qomariyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf ba (huruf Qomariyyah), cara membacanya lam mati dibaca jelas.

11. Qalqalah sugra

Yaitu huruf qof barisnya mati (sukun).

12. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

13. Idgham bighunah

Yaitu tanwin bertemu dengan huruf mim (huruf idgham), cara bacanya suara tanwin dimasukan ke huruf mim, cara membacanya di tahan serta dengung.

14. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

15. Mad iwadh

Yaitu kalimat yang berbaris tanwin fatah diwaqafkan, cara membacanya suara tanwin dihilangkan, panjangnya 2 harakat kecuali kalimat yang huruf akhirnya ta marbuthoh, karena ta marbuthoh jika diwaqafkan huruf ta berubah menjadi ha mati.

Tajwid ayat 30:

(6)

1. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad Yaitu nun bertasydid cara bacanya ditahan serta dengung.

2. Tafhim

Yaitu huruf ra barisnya fatah, cara membacanya huruf ro dibaca tebal.

3. Qalqalah sugra

Yaitu huruf ba barisnya mati (sukun).

4. Alif lam syamsiyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf ro (huruf syamsiyyah), cara bacanya huruf lam di masukan ke huruf ro (huruf syamsiyyah).

5. Idgham bighunah

Yaitu nun mati bertemu dengan ya (huruf idgham), cara bacanya suara nun dimasukan ke huruf ya, cara membacanya di tahan serta dengung.

6. Mad wajib mutasil

Yaitu mad thabi’i kumpul dengan hamzah dalam satu kalimat, cara membacanya dibaca panjangnya 5 harahat.

7. Qalqalah sugra

Yaitu huruf qof barisnya mati (sukun).

8. Tanda waqaf

Yaitu singkatan dari Al waqfu aula artinya lebih baik waqaf dari pada washal (lebih baik berhenti daripada lanjut).

9. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad Yaitu nun bertasydid cara bacanya ditahan serta dengung.

10. Mad silah khoshiroh

Yaitu sebelum ha dhamir ada huruf yang hidup (yang ada barisnya), kalau sebelum ha dhamir hurufnya mati maka itu tidak bisa disebut mad shilah khoshiroh, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

11. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

(7)

12. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

13. Mad silah khoshiroh

Yaitu sebelum ha dhamir ada huruf yang hidup (yang ada barisnya), kalau sebelum ha dhamir hurufnya mati maka itu tidak bisa disebut mad shilah khoshiroh, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

14. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

15. Iqlab

Yaitu tanwin bertemu dengan huruf ba, cara bacanya suara tanwin atau tanwin dirubah yang asalnya “N”

menjadi “M”.

16. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat.

17. Mad iwadh

Yaitu kalimat yang berbaris tanwin fatah diwaqafkan, cara membacanya suara tanwin dihilangkan, panjangnya 2 harakat kecuali kalimat yang huruf akhirnya ta marbuthoh, karena ta marbuthoh jika diwaqafkan huruf ta berubah menjadi ha mati.

Isi Kandungan ayat 29-30:

Dalam ayat tersebut, Allah Swt menggambarkan bahwa orang-orang yang enggan untuk menafkahkan atau menyedekahkan hartanya diibaratkan orang yang membelenggu tangannya pada leher mereka masing-masing.

Sementara Allah Swt juga tidak menginginkan kepada kaum muslim untuk menafkahkan hartanya secara berlebihan.

Dalam ayat tersebut terdapat kalimat kiasan yang digunakan Allah Swt untuk menyifati orang-orang yang kikir, bakhil dan pelit. Orang yang tidak memiliki kepedulian sama sekali terhadap kerabat atau tetangga, bahkan enggan untuk memberikan sebagian hartanya disamakan dengan orang yang menggantungkan tangannya pada leher.

Sementara bentuk larangan Allah Swt kepada kaum muslim untuk tidak membelanjakan harta benda secara berlebihan dan di luar kewajaran, sekalipun untuk menafkahkan, menyedekahkan atau berinfak yang bernilai kebaikan. Mendermakan harta memang dianjurkan, akan tetapi harus tetap sesuai dengan aturan ajaran Islam. Sebab, jika terlalu kikir atau berlebihan keduanya memiliki risiko yang tidak baik.

Dalam ayat tersebut juga menjelaskan terkait dengan risiko apakah seseorang itu terlalu kikir atau bahkan berlebihan dalam menafkahkan hartanya. Orang yang kikir, enggan bersedekah dan kurang peduli terhadap sesama akan dicaci, di bully dan bahkan mendapatkan tekanan psikis. Dampaknya berupa penyesalan bagi orang yang berlebihan dalam menafkahkan hartanya kenapa? Karena posisi seseorang yang mungkin asalnya kaya suatu waktu mengalami kebangkrutan bahkan sampai menghabiskan seluruh hartanya. Dari sinilah penyesalan itu muncul dan pentingnya menabung untuk masa depan. Peduli secara sosial memang merupakan perbuatan yang luhur akan tetapi bersikap proposional dan menetapkan dalam skala prioritas jauh lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Making a Difference in the Lives of Students Ag Mechanics Career Development Event Joyce Bonish, Marketing Analyst Firestone Agricultural Tire Company 4600 NW 2nd Avenue, Suite 100

Jam Ketiga, melafalkan huruf-huruf Arab berharakat fatha, kasrah dan dhammah tanwin, membaca kata- kata berharakat fathah, kasrah, dhammah tanwin dan sukun, membaca kata-kata