• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tampilan Identifikasi Pola Konsumsi Makan dan Aktivitas Fisik Pada Mahasiswa Sebelum dan Selama Masa Pagebluk Covid-19 di Kabupaten Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tampilan Identifikasi Pola Konsumsi Makan dan Aktivitas Fisik Pada Mahasiswa Sebelum dan Selama Masa Pagebluk Covid-19 di Kabupaten Jember"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

e-ISSN: 2774-7654

Identifikasi Pola Konsumsi Makan dan Aktivitas Fisik Pada Mahasiswa Sebelum dan Selama Masa Pagebluk Covid-19 di Kabupaten Jember

Djulian Nur Pratiwi1*, Galih Purnasari2

1)Program Studi Gizi Klinik, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember, Indonesia

2)Program Studi Gizi Klinik, Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember, Indonesia

*Korespondensi : Djulian Nur Pratiwi, email : pratiwidjulian@gmail.com

ABSTRAK

Akibat dari pagebluk Covid-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan diberlakukan kebijakan School From Home (SFH) yang berpengaruh pada gaya hidup mahasiswa. Gaya hidup yang dipengaruhi salah satunya adalah pola konsumsi makan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pagebluk Covid-19 pada pola konsumsi makan dan aktivitas fisik mahasiswa di Kabupaten Jember. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan metode observasional analitik. Besar subjek sebanyak 398 subjek. Teknik pengambilan subjek yang digunakan yaitu non probability sampling dengan cara snowball sampling. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat yang dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pola konsumsi makan dan aktivitas fisik mahasiswa selama pagebluk Covid-19, kecuali pada variabel makan siang, makan malam, konsumsi cemilan dan tidur malam lebih dari pukul 21.00.

Kesimpulan pada penelitian ini ada pengaruh pagebluk Covid-19 terhadap pola konsumsi makan dan aktivitas fisik mahasiswa, kecuali pada variabel makan siang, makan malam, konsumsi cemilan dan tidur malam lebih dari pukul 21.00.

Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Mahasiswa, Pagebluk Covid-19, Pola Konsumsi Makan

ABSTRACT

As a result of pandemic Covid-19, the Indonesia government implemented Large Scale Social Restriction (PSBB) and implemented a School from Home (SFH) that affected student lifestyle. One of the lifestyles that is influenced is the pattern of food consumption. The purpose of this study was to analyze the effect of the Covid-19 pandemic on food consumption patterns and physical activity in students in Jember Regency. This study uses an analytical observational method with a cross sectional. The subject size is 398 subjects. The sampling technique is non-probability sampling by means of snowball sampling. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis using Wilcoxon test. The results showed that there were differences in the pattern of food consumption and physical activity of students during the Covid-19 pandemic, except for the variables for lunch, dinner, snack consumption and night sleep past 21.00. The conclusion in this study is that there is an effect of the Covid-19 pandemic on the pattern of food consumption and physical activity of students, except for the variables of lunch, dinner, snack consumption and night sleep past at 21.00.

Key Word : College Student, Food Consumption Pattern, Pandemic Covid-19, Physical Activity

(2)

e-ISSN: 2774-7654

I. PENDAHULUAN

WHO China Country Office Menyampaikan informasi bahwa pada akhir tahun 2019 di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China untuk pertama kali ditemukan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya.

Pada 7 Januari 2020, pneumonia tersebut teridentifikasi sebagai jenis baru dari virus corona (Novel Coronavirus). Kasus Covid-19 akhirnya ditetapkan sebagai penyakit pagebluk oleh World Health Organization (WHO) pada 12 februari 2020 (Kemendagri, 2020). Pagebluk merupakan kejadian

menyebarnya suatu penyakit menular yang terjadi di banyak tempat dan menyerang manusia dalam jumlah banyak (Saragih dan Saragih, 2020).

Pagebluk Covid-19 menyebar dengan sangat cepat ke beberapa negara. Dari hasil data situs

Kemenkes RI 2020 pada tanggal 12 Agustus 2021, penyebaran pagebluk Covid-19 menunjukkan data global sebanyak 203.944.144 kasus terkonfirmasi dan 4.312.902 kasus meninggal (sumber : WHO, 2021). Data Indonesia sebanyak 3.774.155 kasus terkonfirmasi dan 113.664 kasus meninggal (sumber : PHEOC Kemkes RI., 2021).

Akibat dari pagebluk Covid 19 pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kementerian kesehatan juga mengeluarkan pedoman pembatasan sosial berskala percepatan besar untuk menangani pagebluk Covid-19 yang memiliki tujuan agar dapat mengurangi penularan Covid-19 yang semakin menyebar luas (Permenkes RI Nomor 9 Tahun 2020) (Kemenkes RI., 2020). Kehidupan masyarakat baik secara ekonomi, pangan dan sosial terkena dampak dari pemberlakuan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Peraturan pemerintah yang diterapkan berakibat pada menurunnya status ekonomi masyarakat sehingga mempengaruhi kesediaan kebutuhan pangan keluarga (Tobelo dkk., 2020).

Setelah peraturan PSBB dikeluarkan, berbagai tempat seperti sekolah, tempat umum, transportasi umum hingga industri diharuskan untuk tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu. Dengan adanya peraturan tersebut diberlakukan kebijakan School From Home (SFH), yaitu kegiatan belajar yang dilaksanakan secara online dari rumah. Hal ini juga diberlakukan pada perguruan tinggi, mahasiswa diharuskan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara online dari rumah masing-masing (Handarini, 2020). Kebijakan School From Home (SFH) akan berpengaruh pada gaya hidup mahasiswa. Gaya hidup yang dipengaruhi salah satunya adalah pola konsumsi makan. Berdasarkan penelitian Susanti dan Qalyubi (2020), menyatakan bahwa perilaku konsumsi pangan mahasiswa mengalami peningkatan pada saat pagebluk Covid-19,

mahasiswa lebih selektif dalam pemilihan makanan. Setiap individu sebaiknya mempertahankan pola makan dengan gizi seimbang dan teratur guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Kemenkes RI., 2020). Selain pola konsumsi makan, pagebluk Covid-19 juga berpengaruh terhadap aktivitas fisik. Pagebluk Covid-19 mengubah perilaku masyarakat menjadi pasif dengan hidup santai selama dirumah untuk menghabiskan waktu luangnya. Sehingga secara tidak langsung memiliki dampak terhadap aktivitas fisik yang dikerjakan (Arief, 2020).

Pola makan merupakan pengaturan jenis dan jumlah makanan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan status gizi agar tetap dalam kondisi baik serta menghalangi tubuh dijangkiti oleh penyakit dan membantu dalam proses penyembuhan (Depkes RI, 2009). Pola makan meliputi antara lain pola makan teratur, konsumsi air putih, frekuensi konsumsi buah dan sayur, akses makanan dan konsumsi

suplemen/vitamin. Menurut Kemenkes RI. (2020), selama pagebluk Covid-19 peningkatan kekebalan tubuh perlu dijaga dengan menerapkan pola makan yang sehat. Rekomendasi makanan yang tepat selama masa pagebluk Covid-19 berupa makanan segar seperti buah dan sayur, mengonsumsi vitamin, suplemen, membatasi konsumsi makanan olahan tinggi garam dan kalori serta minuman manis (Christianne de Faria Coelho-Ravagnani, et al., 2020).

Berdasarkan hasil penelitian Saragih dan Saragih (2020), dari 200 responden yang mengalami perubahan kebiasaan makan sebesar 62,5% pada masa pagebluk Covid-19. Penerapan kebijakan WFH (Work From Home) yang menjadi penyebab kebiasaan makan responden berubah, sehingga pola makan lebih teratur dan terjadi peningkatan keberagaman makanan. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan menyebar kuesioner

(3)

e-ISSN: 2774-7654

daring mengenai pola kebiasaan makan mahasiswa sebelum pagebluk Covid-19, didapatkan 71 mahasiswa mengisi kuesioner. Hasil penelitian pendahuluan ini menunjukkan bahwa mahasiswa di Kabupaten Jember belum menerapkan pola konsumsi makanan yang baik. Sebanyak 43,7% mahasiswa belum rutin sarapan, konsumsi sayur dengan persentase paling tinggi yaitu sebanyak 36,6 % mahasiswa konsumsi sayur 2 kali, sebanyak 70,4% tidak rutin mengonsumsi buah dan dalam akses makanan sebanyak 49,3% mahasiswa membeli makanan dari luar.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, adanya pagebluk Covid-19 dan perubahan sistem perkuliahan dari luring ke daring diduga akan mempengaruhi pola konsumsi pada mahasiswa. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pagebluk Covid-19 terhadap pola konsumsi makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa di Kabupaten Jember.

II. METODOLOGI

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian cross sectional dengan metode observasional analitik.

Metode pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuesioner yang dibagikan secara online dengan aplikasi google form. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data secara tertulis dari subjek penelitian terkait pola konsumsi makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa di Kabupaten Jember. Besar subjek yang digunakan yaitu sebanyak 398 subjek.

Teknik pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling.

Pengambilan subjek dilakukan dengan cara snowball sampling yaitu subjek diperoleh melalui proses bergulir dari satu responden ke responden yang lainnya, dimulai dengan menyebar ke beberapa orang kemudian disebar kembali ke orang lain (Nurdiani, 2014). Pengambilan subjek sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Kriteria yang diperlukan untuk menentukan subjek dalam penelitian ini adalah subjek merupakan mahasiswa di perguruan tinggi Kabupaten Jember, subjek bersedia menjadi responden, subjek tidak sedang menjalankan program diet, subjek tidak memiliki pekerjaan sampingan atau kegiatan yang termasuk dalam aktivitas berat.

Hasil penelitian akan dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji wilcoxon.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Subjek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa di Kabupaten Jember dengan rentang usia 17-25 tahun.

Gambar 1. Karakteristik Usia (Tahun) Responden

Berdasarkan gambar 1 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek penelitian berusia 21-25 tahun berjumlah 295 orang dengan persentase 74,1%.

25.9%

74.1%

Usia (Tahun)

17-20 21-25

(4)

e-ISSN: 2774-7654

Gambar 2. Karakteristik Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek berjenis kelamin perempuan berjumlah 322 orang dengan persentase 81,9%. Sedangkan, subjek berjenis kelamin laki-laki berjumlah 103 orang dengan persentase 19,1%.

Gambar 3. Tempat Tinggal

Berdasarkan gambar 3 menunjukkan bahwa tempat tinggal subjek sebelum pagebluk Covid-19 sebagian besar tinggal di kost/asrama berjumlah 261 orang dengan persentase 65,6%. Sedangkan, tempat tinggal subjek selama pagebluk Covid-19 sebagian besar tinggal di rumah orang tua berjumlah 317 orang dengan persentase 79,6%.

19,1%

81,9%

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

25,9%

79,6%

65,6%

14,3%

1,5%5,5% 0,5%4,3%

0,5%0,3%0,8% 0,5%0,5%0,3%

Sebelum Pagebluk Covid-19 Selama Pagebluk Covid-19 Tempat Tinggal

Rumah Orang Tua Kost/Asrama Rumah Kerabat Kontrakan Rumah Pribadi Apartemen Pondok Pesantren

(5)

e-ISSN: 2774-7654

Gambar 4. Uang Saku

Berdasarkan gambar 4 menunjukkan bahwa ada penurunan uang saku. Uang saku sebelum pagebluk Covid-19 sebagian besar subjek dalam kategori sedang berjumlah 184 orang dengan persentase 46,2%.

Sedangkan, uang saku selama pagebluk Covid-19 sebagian besar subjek dalam kategori rendah berjumlah 294 orang dengan persentase 73,9%.

Hasil penelitian uang saku sesuai dengan penelitian Waty, dkk. (2021) tentang analisis perilaku manajemen keuangan mahasiswa di masa pagebluk Covid-19, menunjukkan bahwa ada perubahan uang saku mahasiswa selama pagebluk Covid-19 yang disebabkan oleh menurunnya pendapatan orang tua dan mengalami permasalahan finansial.

Pola Konsumsi Makan

Pola makan teratur yang dianjurkan yaitu, 3 kali makan utama terdiri dari makan pagi, makan siang, makan malam dan 2 kali makan selingan (P2PTM Kemenkes RI., 2018).

Gambar 5. Keteraturan Makan

Berdasarkan gambar 5 menunjukkan adanya kecenderungan subjek memiliki pola makan yang lebih teratur. Tampak bahwa makan pagi dan makan siang lebih sering dilakukan oleh sebagian besar subjek selama pagebluk Covid-19 dibandingkan sebelum pagebluk Covid-19, sedangkan makan malam menunjukkan hasil yang sama yaitu sering dilakukan oleh sebagian besar subjek penelitian baik sebelum maupun selama pagebluk Covid-19.

17.1%

7.3%

46.2%

18.8%

36.7%

73.9%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Uang Saku

Tinggi (> Rp. 1.000.000) Sedang (Rp. 500.000-Rp. 1.000.000) Rendah (< Rp. 500.000)

53.5% 69.8% 77.4% 63.6% 74.1% 77.1%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Keteraturan Makan

Makan Pagi Makan Siang Makan Malam

(6)

e-ISSN: 2774-7654

Gambar 6. Konsumsi Cemilan

Berdasarkan gambar 6 menunjukkan bahwa konsumsi makanan selingan sebagian besar subjek mengonsumsi 2 kali sehari baik sebelum maupun selama pagebluk Covid-19. Konsumsi air putih dalam sehari dianjurkan minimal 8 gelas sehari atau setara dengan 2 liter. Air diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sehingga keseimbangan air perlu dipertahankan dengan memperhatikan jumlah keluaran air dan masukan air yang seimbang.

Gambar 7. Konsumsi Air Putih

Berdasarkan gambar 7 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek mengonsumsi air putih kurang dari 8 gelas per hari sebelum pagebluk Covid-19, sedangkan selama pagebluk Covid-19 sebagian besar subjek mengonsumsi 8 gelas per hari. Ada peningkatan konsumsi air putih pada subjek dari 33,9% menjadi 36,4%. Hasil penelitian mengenai konsumsi air putih ini sesuai dengan penelitian Agustina, dkk. (2021) tentang analisis perbedaan konsumsi gizi seimbang sebelum dan pada masa pagebluk Covid-19 pada remaja, terjadi peningkatan responden minum 8 gelas per hari sebelum (49,5%) dan masa Covid-19 (58,9%). Bila tubuh kekurangan air akan mengakibatkan tubuh mengalami dehidrasi, hal ini memudahkan mikroorganisme patogen masuk kedalam tubuh. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kebutuhan air seperti, tahap pertumbuhan, laju metabolisme, aktivitas fisik, laju pernafasan, suhu tubuh dan lingkungan,

4.5% 6.5%

35.2%

31.2%

38.7%

36.4%

16.1% 16.8%

5.5%

9%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Konsumsi Cemilan

Tidak konsumsi 1 kali/ hari 2 kali/ hari2 3 kali/ hari2 Lebih dari 3 kali/ hari

43.7%

35.4%

33.9% 36.4%

22.4%

28.1%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Konsumsi Air Putih

Kurang dari 8 gelas 8 gelas Lebih dari 8 gelas

(7)

e-ISSN: 2774-7654

jumlah dan jenis padatan yang dikeluarkan ginjal kelembaban udara dan pola konsumsi pangan (Kemenkes RI., 2014).

Konsumsi sayur dan buah yang dianjurkan bagi remaja dan dewasa sebanyak 400-600g per orang per hari. Sekitar dua pertiga dari anjuran konsumsi sayur dan buah tersebut merupakan porsi sayur atau sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah per hari (Kemenkes RI., 2014).

Gambar 8. Konsumsi Sayur

Berdasarkan gambar 8 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek tidak rutin mengonsumsi sayur baik sebelum maupun selama pagebluk Covid-19. Ada peningkatan konsumsi sayur per hari selama pagebluk Covid-19 dibanding sebelum pagebluk Covid-19. Peningkatan terbanyak yaitu pada konsumsi sayur 1 kali per hari dari 23,1% menjadi 27,4%.

Gambar 9. Konsumsi Buah

Berdasarkan gambar 9 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek tidak rutin mengonsumsi baik sebelum maupun selama pagebluk Covid-19. Ada peningkatan konsumsi buah per hari selama pagebluk Covid-19 dibanding sebelum pagebluk Covid-19. Peningkatan terbanyak yaitu pada konsumsi buah 1 kali per hari dari 12,3% menjadi 19,3%. Tubuh membutuhkan buah dan sayur sebagai zat gizi mikro dan sumber

2,8% 1,8%

43%

32,9%

23,1%

27,4%

22,6% 25,1%

7,8% 10,8%

0,8% 2%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Konsumsi Sayur

Tidak konsumsi Tidak rutin konsumsi 1 kali/ hari

2 kali/ hari 3 kali/ hari Lebih dari 3 kali/ hari

7% 3,3%

73,6%

66,3%

12,3% 19,3%

5% 8%

1,5%0,5% 2% 1%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Konsumsi Buah

Tidak konsumsi Tidak rutin konsumsi 1 kali/ hari

2 kali/ hari 3 kali/ hari Lebih dari 3 kali/ hari

(8)

e-ISSN: 2774-7654

tubuh. Sayuran hijau maupun sayuran berwarna dan buah juga mengandung senyawa bioaktif yang berperan sebagai antioksidan (Widani, 2019).

Analisis Pengaruh Pagebluk Covid-19 Terhadap Pola Konsumsi Makan pada Mahasiswa di Kabupaten Jember.

Tabel 1. Keteraturan Makan

Keteraturan

Makan Kategori

Sebelum Pagebluk Covid-19

Selama Pagebluk

Covid-19 Nilai

N % N % P

Makan pagi Ya Total

213 398

53,5 100

253 398

63,6

100 0,001 Makan siang Ya

Total

278 398

69,8 100

295 398

74,1

100 0,062 Makan

malam

Ya Total

308 398

77,4 100

307 398

77,1

100 0,898 Konsumsi

cemilan

Tidak konsumsi 1 kali/ hari 2 kali/ hari 3 kali/ hari

Lebih dari 3 kali/hari Total

18 140 154 64 22 398

4,5 35,2 38,7 16,1 5,5 100

26 124 145 67 36 398

6,5 31,2 36,4 16,8 9 100

0,125

Berdasarkan analisis bivariat uji wilcoxon yang dilakukan terhadap pola konsumsi makan pada mahasiswa di kabupaten Jember didapatkan nilai P pada makan pagi menunjukkan hasil 0,001 sehingga dinyatakan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan selama pagebluk Covid-19. Sedangkan nilai P pada makan siang sebesar 0,062, makan malam sebesar 0,898 dan konsumsi cemilan sebesar 0,125 sehingga dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan sebelum dan selama pagebluk Covid-19.

Hasil penelitian makan pagi sesuai dengan penelitian Agustina, dkk. (2021) tentang analisis perbedaan konsumsi gizi seimbang sebelum dan pada masa pagebluk Covid-19 pada remaja, menunjukkan bahwa ada perbedaan responden yang sarapan sebelum dan keadaan Covid-19 dimana hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,001. Makan pagi penting untuk menjaga stamina tubuh pada masa Covid-19. Makan pagi merupakan salah satu pesan gizi seimbang untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh pada pagi hari, terutama karbohidrat yang memiliki fungsi menyeimbangkan kadar gula dalam darah sebagai sumber energi dan kerja otak (Kemenkes RI., 2014).

Tabel 2. Konsumsi Air Putih, Sayur dan Buah

Pola Konsumsi

Makan Kategori

Sebelum Pagebluk Covid-19

Selama Pagebluk

Covid-19 Nilai

N % N % P

Konsumsi Air Putih Kurang dari 8 gelas 8 gelas

Lebih dari 8 gelas total

174 135 89 398

43,7 33,9 22,4 100

141 145 112 398

35,4 36,4 28,1 100

0,001

Konsumsi Sayur Tidak konsumsi Tidak rutin konsumsi 1 kali/ hari

2 kali/ hari 3 kali/ hari

Lebih dari 3 kali/hari Total

11 171

92 90 31 3 398

2,8 43 23,1 22,6 7,8 0,8 100

7 131 109 100 43

8 398

1,8 32,9 27,4 25,1 10,8 2 100

0,001

(9)

e-ISSN: 2774-7654

Pola Konsumsi

Makan Kategori

Sebelum Pagebluk Covid-19

Selama Pagebluk

Covid-19 Nilai

N % N % P

Konsumsi Buah Tidak konsumsi Tidak rutin konsumsi 1 kali/ hari

2 kali/ hari 3 kali/ hari

Lebih dari 3 kali/hari Total

28 293

49 20 6 2 398

7 73,6 12,3 5 1,5 0,5 100

13 264

77 32 8 4 398

3,3 66,3 19,3 8 2 1 100

0,001

Hasil penelitian konsumsi air putih, sayur dan buah sesuai dengan penelitian Permatasari, dkk. (2021) tentang hubungan pengetahuan dengan pola hidup mahasiswa kesehatan masyarakat UMS 2018 sebelum dan selama pagebluk, menunjukkan bahwa ada perbedaan pola hidup sebelum dan selama pagebluk untuk kebiasaan konsumsi air mineral, sayur dan buah mengalami peningkatan menjadi lebih baik dari sebelum pagebluk hingga selama pagebluk. Perubahan perilaku konsumsi sayur dan buah juga sesuai dengan hasil penelitian Noviasty dan Susant (2020), menunjukkan bahwa sebagian responden mengakui meningkatkan asupan konsumsi sayur dan buah selama masa pagebluk dari 51,56% meningkat menjadi 62,5%.Hal ini sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI. (2020) yang memberikan himbauan untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular Covid-19 dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan makanan yang memiliki peran aktif dalam meningkatkan daya tahan tubuh antara lain yaitu vitamin A, C, E dan Zinc yang banyak ditemukan dalam sayur dan buah.

Aktivitas Fisik

Gambar 10. Bangun Pagi Lebih dari Pukul 07.00

Berdasarkan gambar 10 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek bangun pagi lebih dari pukul 07.00 baik sebelum maupun selama pagebluk Covid-19. Subjek yang bangun pagi lebih dari pukul 07.00 sebelum pagebluk Covid-19 berjumlah 126 orang dengan persentase 31,7%. Subjek yang bangun pagi lebih dari pukul 07.00 selama pagebluk Covid-19 berjumlah 169 orang dengan persentase 42,5%. Ada peningkatan jumlah subjek bangun pagi lebih dari pukul 07.00 dari 31,7% menjadi 42,5%. Peningkatan terjadi karena adanya kebijakan School From Home (SFH), oleh sebab itu mahasiswa tidak perlu bangun

27.9%

19.3%

17.6%

14.8%

15.3%

11.3%

7.5%

12.1%

31.7%

42.5%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Bangun Pagi Lebih dari Pukul 07.00

Tidak pernah 1 kali/ minggu 2 kali/ minggu 3 kali/ minggu Lebih dari 3 kali/ minggu

(10)

e-ISSN: 2774-7654

Gambar 11. Tidur Siang

Berdasarkan gambar 11 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek tidur siang lebih dari 3 kali per minggu baik sebelum maupun selama pagebluk Covid-19. Ada peningkatan jumlah subjek tidur siang dari 25,4% menjadi 50%. Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan jumlah subjek tidur siang selama pagebluk Covid-19. Hal ini terjadi karena ruang gerak yang terbatas sehingga subjek lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan memiliki waktu untuk beristirahat atau tidur dalam siang hari.

Gambar 12. Tidur Malam Lebih dari Pukul 21.00

Berdasarkan gambar 12 menunjukkan bahwa sebagian besar subjek tidur malam lebih dari pukul 21.00 baik sebelum maupun selama pagebluk Covid-19. Ada peningkatan jumlah subjek tidur malam lebih dari pukul 21.00 namun tidak terlalu signifikan. Hasil penelitian tidur malam lebih dari pukul 21.00 sesuai dengan penelitian Fernando dan Hidayat (2020), menunjukkan bahwa sebesar 78,5% dari 100% subjek mahasiswa mengalami insomnia. Aktivitas sosial dapat menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk.

19.6%

8%

15.3%

8%

23.4%

14.8%

16.3% 19.1%

25.4%

50%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Tidur Siang

Tidak pernah 1 kali/ minggu 2 kali/ minggu 3 kali/ minggu Lebih dari 3 kali/ minggu

5.5% 3% 8% 5.3% 4.8% 8%

18.1%

14.6%

65.3% 67.3%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Tidur Malam Lebih dari Pukul 21.00

Tidak pernah 1 kali/ minggu 2 kali/ minggu 3 kali/ minggu Lebih dari 3 kali/ minggu

(11)

e-ISSN: 2774-7654

Seseorang sedang berada di puncak keaktifan dalam aktivitas sosial pada saat usia dewasa muda. Faktor elektronik juga dapat berpengaruh pada kualitas tidur, seperti gadget, televisi dan komputer yang berada di kamar tidur (Syamsoedin dkk., 2015).

Gambar 13. Olahraga

Berdasarkan gambar 13 menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah subjek yang berolahraga selama pagebluk Covid-19. Subjek yang berolahraga sebelum pagebluk Covid-19 berjumlah 90 orang meningkat menjadi 112 orang selama pagebluk Covid-19. Hasil penelitian aktivitas olahraga sesuai dengan penelitian Ashadi dkk. (2020), menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan mahasiswa berolahraga selama pagebluk Covid-19. Olahraga bermanfaat meningkatkan daya tahan tubuh, kebugaran, rasa percaya diri dan mengurangi stres (Welis dan Rifki, 2013). Olahraga yang dapat meningkatkan imunitas dalam tubuh adalah jenis olahraga yang memiliki intensitas ringan dan sedang seperti berjalan cepat, naik turun tangga atau melakukan aktivitas rumah (Permatasari dkk., 2021).

Analisis Pengaruh Pagebluk Covid-19 Terhadap Aktivitas Fisik pada Mahasiswa di Kabupaten Jember

Tabel 3. Aktivitas Fisik

Aktivitas Fisik Kategori

Sebelum Pagebluk Covid-19

Selama Pagebluk

Covid-19 Nilai P

N % N %

Bangun Pagi lebih dari pukul 07.00

Tidak pernah 1 kali/ minggu 2 kali/ minggu 3 kali/ minggu

Lebih dari 3 kali/minggu Total

111 70 61 30 126 398

27,9 17,6 15,3 7,5 31,7

100

77 59 45 48 169 398

19,3 14,8 11,3 12,1 42,5 100

0,001

Tidur siang Tidak pernah 1 kali/ minggu 2 kali/ minggu 3 kali/ minggu

Lebih dari 3 kali/minggu Total

78 61 93 65 101 398

19,6 15,3 23,4 16,3 25,4 100

32 32 59 76 199 398

8 8 14,8 19,1 50 100

0,001 22.6%

28.1%

Sebelum pagebluk Covid-19 Selama pagebluk Covid-19 Olahraga

Olahraga

(12)

e-ISSN: 2774-7654

Aktivitas Fisik Kategori

Sebelum Pagebluk Covid-19

Selama Pagebluk

Covid-19 Nilai P

N % N %

Tidur malam lebih dari pukul 21.00

Tidak pernah 1 kali/ minggu 2 kali/ minggu 3 kali/ minggu

Lebih dari 3 kali/minggu Total

22 12 32 72 260 398

5,5 3 8 18,1 65,3 100

21 19 32 58 268 398

5,3 4,8 8 14,6 67,3 100

0,723

Olahraga Ya Tidak Total

90 308 398

22,6 77,4 100

112 286 398

28,1 71,9 100

0,015

Hasil penelitian bangun pagi dan tidur siang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan selama pagebluk Covid-19. Ada peningkatan pada jumlah subjek lebih dari 3 kali per minggu yang bangun pagi lebih dari pukul 07.00 yaitu 31,7% meningkat menjadi 42,5%. Sedangkan, peningkatan jumlah subjek lebih dari 3 kali per minggu yang tidur siang yaitu 25,4% meningkat menjadi 50%. Tidur malam menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan sebelum dan selama pagebluk Covid-19. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Bulan (2021) tentang hubungan aktivitas fisik selama pagebluk covid-19 dengan kualitas tidur mahasiswa fakultas kedokteran universitas Sumatera Utara, menunjukkan bahwa perubahan pola tidur yang terus menerus terjadi karena adanya kebiasaan mengerjakan tugas akademik hingga larut malam.

Hal ini sejalan dengan penelitian Permatasari, dkk. (2021) tentang hubungan pengetahuan dengan pola hidup mahasiswa sebelum dan selama pagebluk Covid-19 menunjukkan bahwa kebiasaan begadang tidak berbeda jauh antara sebelum dan selama pagebluk Covid-19. Salah satu penyebab kebiasaan begadang adalah tugas yang cukup menguras waktu dengan waktu pengerjaan yang singkat. Faktor lain yang dapat menyebabkan perubahan pola tidur mahasiswa adalah penggunaan internet di malam hari dengan durasi lebih dari satu jam sebelum tidur (Yunaningsih dan Raf, 2020).

Hasil penelitian olahraga pada mahasiswa di Kabupaten Jember menunjukkan hasil terdapat perbedaan sebelum dan selama pagebluk Covid-19. Terjadi peningkatan aktivitas olahraga dari 22,6% menjadi 28,1%.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ashadi dkk. (2020) tentang pola aktivitas olahraga sebelum dan selama masa pagebluk pada mahasiswa fakultas olahraga dan fakultas non- olahraga, menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada pola aktivitas olahraga mahasiswa yang lebih sering dilakukan selama pagebluk Covid-19. Individu yang melakukan aktivitas olahraga ringan dapat meningkatkan fungsi imunitas, kadar imunitas yang lebih banyak dan bertahan dalam jangka waktu lama.

II. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pagebluk Covid-19 terhadap makan pagi, konsumsi air putih, konsumsi sayur dan buah, akses makanan, konsumsi makanan cepat saji, konsumsi minuman manis dan konsumsi suplemen/vitamin. Tidak ada pengaruh pagebluk Covid-19 terhadap makan siang, makan malam dan konsumsi cemilan. Ada pengaruh pagebluk Covid-19 terhadap bangun pagi lebih dari pukul 07.00, tidur siang, olahraga, lama mengerjakan tugas/kuliah di depan gadget dan waktu luang.

Tidak ada pengaruh pagebluk Covid-19 terhadap tidur malam lebih dari pukul 21.00.

Sesuai dengan hasil analisis, pembahasan dan kesimpulan maka dapat diajukan beberapa saran.

Adapun saran dari penelitian ini yaitu bagi subjek penelitian berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebagian besar subjek telah menerapkan pola konsumsi makan yang baik dan melakukan olahraga, maka diharapkan subjek tetap menerapkan kebiasaan tersebut dan mengurangi tidur sampai larut malam baik selama

(13)

e-ISSN: 2774-7654

ataupun setelah pagebluk Covid-19 agar kondisi tubuh tetap dalam keadaan sehat. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian terkait faktor yang dapat mempengaruhi perubahan pola konsumsi makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa.

III. UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada Direktur Politeknik Negeri Jember, Ketua Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Jember, Ketua Program Studi Gizi Klinik Politeknik Negeri Jember, Tim Koordinator Tugas Akhir, para dosen pembimbing dan seluruh mahasiswa di Kabupaten Jember yang ikut serta menjadi subjek dalam penelitian ini.

REFERENSI

1. Agustina A, Hardy FR PT. Analisis Perbedaan Konsumsi Gizi Seimbang Sebelum dan pada Masa Covid- 19 pada Remaja. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021;13:7–15.

2. Arief NA, Kuntjoro BFT, Suroto S. Gambaran Aktivitas Fisik Dan Perilaku Pasif Mahasiswa Pendidikan Olahraga Selama Pandemi Covid-19. Multilateral Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

2020;19(2):175.

3. Ashadi K, Mita Andriana L, Pramono BA. Pola Aktivitas Olahraga Sebelum dan Selama masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa Fakultas Olahraga dan Fakultas Non-Olahraga. Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran [Internet]. 2020;6(3):713–28. Available from:

https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v6i3.14937

4. De Faria Coelho-Ravagnani C, Corgosinho FC, Sanches FLFZ, Prado CMM, Laviano A, Mota JF. Dietary recommendations during the COVID-19 pandemic. Nutrition Reviews. 2021;79(4):382–93.

5. Departemen Kesehatan RI. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009 6. Fernando R, Hidayat R. Hubungan Lama Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Tahun 2020. J Ners [Internet]. 2020;4(2):83–9. Available from: http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/

7. Handarini OI, Wulandari SS. Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH). Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran. 2020;8(3):465–503.

8. Haryati H, Yunaningsih SP RJ. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo. Jurnal Surya Medika. 2020;1(3):107–15.

9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease

(COVID-19). Germas [Internet]. 2020;0–115. Available from:

https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/REV-04_Pedoman_P2_COVID- 19__27_Maret2020_TTD1.pdf [Diakses 11 Juni 2021].

10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang [Internet]. Indonesia; 2014 p. 1–96. Available from:

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK No. 41 ttg Pedoman Gizi Seimbang.pdf

11. Kementerian Kesehatan RI. Guide to balanced nutrition during covid-19 [Internet]. Germas; 2020. p. 32.

Available from: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Panduan-gizi- seimbang-pada-masa-covid-19_1623.pdf

12. Ni Bulan SS. Hubungan Aktivitas Fisik Selama Pandemi Covid-19 Dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara [Internet]. Ni Bulan, Shania Sondang. Universitas

Sumatera Utara; 2021. Available from:

https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30733/170100181.pdf?sequence=1&isAllowed=

y

13. Noviasty R, Susanti R. Changes in Eating Habits of Nutrition Students During the Covid 19 Pandemic.

Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman [Internet]. 2020;2(2):90. Available from: http://e-

(14)

e-ISSN: 2774-7654

14. Nurdiani N. Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan. ComTech: Computer, Mathematics

and Engineering Applications. 2014;5(2):1110.

15. P2PTM Kemenkes RI. Cara Praktis Mengatasi Obesitas : Pola Makan [Internet]. Kementerian Kesehatan RI. 2018. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/page/43/cara-praktis- mengatasi-obesitas-pola-makan

16. Permatasari A, Nirwasita SF, Widyastomo A GA. Hubungan Pengetahuan Dengan Pola Hidup Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UMS 2018 Sebelum dan Selama Pandemi. In: Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta 2021 [Internet]. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2021. p. 47–58. Available from:

http://hdl.handle.net/11617/12469

17. Saragih B, Saragih FM. Gambaran Kebiasaan Makan Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19. Research Gate. 2020;19(April):1–12.

18. Susanti E, Qalyubi I. Analisis Perilaku Konsumsi Pangan Mahasiswa PGSD UMPR Selama Pandemi Covid-19. Tunas : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 2020;6(1):52–7.

19. Syamsoedin WKP, Bidjuni H, Wowiling F. Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Di Sma Negeri 9 Manado. ejournal keperawatan (e-Kp) [Internet]. 2015;3(Vol 3, No 1 (2015)):1–10. Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/6691/6211 20. Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Pemerintah

Daerah : Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. Journal of Chemical Information and Modeling. 2013;53(9):1689–99.

21. Tobelo CD, Malonda NSH, Amisi MD. Gambaran Pengetahuan Gizi Pada Mahasiswa Semester VI Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Selama Masa Pandemi Covid-19. Kesmas.

2021;10(2):58–64.

22. Waty NQ, Triwahyuningtyas N, Warman E. Analisis Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid-19. Konferensi Riset Nasional Ekonomi Manajemen dan Akuntansi [Internet].

2021;2(1):2021–477. Available from: https://conference.upnvj.ac.id/index.php/korelasi/article/view/1109 23. Welis W RM. Gizi Untuk Aktivitas Fisik dan Kebugaran [Internet]. Padang: Sukabina Press; 2013. 1–145

p. Available from: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/489

24. Widani NL. Penyuluhan Pentingnya Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di Sos Desa Taruna. Jakarta.

Patria. 2019;1(1):57.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola makan, pola defekasi, dan kesehatan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada yang indekos di Yogyakarta pada masa