TESIS
TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP AKTA PENDIRIAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DINYATAKAN RADIKAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16
TAHUN 2017
Disusun Oleh : ISA ANSHARI ARIF
NIM :12218052
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2021
ii
TESIS
TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP AKTA PENDIRIAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DINYATAKAN RADIKAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16
TAHUN 2017
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum
Universitas Narotama Surabaya
Disusun Oleh:
ISA ANSHARI ARIF NIM : 12218052
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
`2021
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang menjamin kemerdekaan warga negaranya untuk mengeluarkan pendapat, berkumpul dan berserikat dan telah dinyatakan sebagai salah satu pasal di Undang-Undang Dasar 1945 dan diakui sebagai hak hukum rakyat Indonesia. Salah satu bentuk kebebasan dari pendapat tersebut adalah terbentuknya organisasi kemasyarakatan (ormas). Bahwa Indonesia merdeka adalah tidak terlepas dari keberadaan ormas yang pada waktu itu mempunyai kesamaan semangat dan tujuan yakni Indonesia merdeka. Dasar hukum pengakuan ormas di Indonesia, saat ini, adalah UU No. 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 menjadi Undang-Undang (UU Ormas) dimana UU ini menggantikan UU Ormas terdahulu (UU No. 17 Tahun 2003) dengan poin utama adalah tentang pencabutan kewenangan lembaga peradilan untuk mengawasi dan membubarkan ormas dan dikembalikan lagi ke pemerintah dengan dasar asas Contrarius Actus. Dasar pendirian ormas adalah harus akta pendirian yang dibuat di hadapan Notaris dan untuk itu Notaris yang berhak mendaftarkan akta pendirian tersebut kepada Kemenkumham, oleh karenanya Notaris mempunyai kewenangan sebagai fikter awal untuk pendirian ormas. Bahwa saat ini terdapat keyakinan pemerintah atas beberapa ormas tertentu di Indonesia telah tergolong radikal dan untuk itu perlu dibubarkan agar tidak menimbulkan gangguan keamanan dan stabilitas politik nasional oleh karenanya perlu dibentuk UU Ormas yang baru. Berdasarkan hal tersebut ada dua permasalahan yang menjadi obyek penelitian yakni tentang tanggung jawab Notaris atas akta pendirian ormas radikal dan status ormas tersebut setelah dibubarkan berdasarkan UU Ormas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normative, dengan menggunakan pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan peraturan perundang-undangan (statue approach). Hasil penelitian menjelaskan bahwa Notaris hanya bertanggung jawab pada pembuatan dan pendaftaran akta pendirian ormas sedangkan isi akta adalah tanggung jawab para penghadap sehingga untuk itu Notaris tidak dapat dianggap ikut bertanggung jawab apabila ormas yang dibuatkan akta pendiriannya tersebut kemudian dinyatakan radikal oleh pemerintah, akan tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat perluasan kewajiban bagi Notaris untuk melaporkan ormas tersebut apabila ada potensi radikalisme sebagaimana yang diwajibkan kepada Notaris untuk melaporkan transaksi keuangan mencurigakan para penghadap kepada PPATK. Sedangkan status badan hukum yang dibubarkan adalah status administrasinya sedangkan akta pendirian selama tidak dibatalkan oleh lembaga peradilan.
Kata Kunci : Ormas radikal, Akta pendirian ormas, Notaris
xxiii
ABSTRACT
Indonesia is a country that guarantees the right of its citizens to issue opinions, gatherings and made associations and the recognition of guarantees has the been declared as one of the articles in the 1945 Constitution and recognized as the legal right of the Indonesian people. One form of freedom from such opinions is the establishment of community organizations (ormas). That Indonesian independent is inseparable from the existence of the people who at that time had a common spirit and purpose made independent Indonesia. The legal basis for the recognition of the order in Indonesia, currently, is Law No. 16 of 2017 on the Determination of Regulation No.
2 of 2017 into Law (UU Ormas) where this Law replaces the previous Law of Ormas (Law No. 17 of 2003) with the main point is about revoking the authority of the judiciary to supervise and dissolve the order and be returned to the government on the basis of the principle of Contrarius Actus. The basis of the establishment of the organization is to be a deed of establishment made before a Notary Public and therefore a Notary public who is entitled to register the deed of establishment to the Ministry of Finance, therefore the Notary has the authority as the initial filter for the establishment of the order. That there is currently a government belief in certain organizations in Indonesia has been classified as radical and therefore needs to be disbanded so as not to cause disruption to national security and political stability therefore it is necessary to establish a new Law of Ormas. Based on this, there are two problems that become the object of research, namely the responsibility of notary public for the deed of establishment of radical organizations and the status of the order after it is dissolved under the Law of Ormas. The research method used is normative legal research, using conceptual approach and statue approach. The results of the study explained that the Notary is only responsible for the creation and registration of the deed of establishment of the order while the contents of the deed is the responsibility of the parties so that therefore the Notary cannot be held responsible if the organization made the deed of establishment is then declared radicalized by the government, but there are the possibility of an expansion of the obligation for the Notary to report the order if there is a potential for radicalism as required to the Notary to report suspicious financial transactions of the confronters to PPATK. While the status of the dissolved legal entity is its administrative status while the deed of establishment as long as it is not canceled by the judiciary.
Keywords : Radical organization, Deed of establishment of the order, Notary
xxiv
RINGKASAN
Bab I Pendahuluan menguraikan latar belakang pemikiran dasar dari peneliti mengenai fakta hukum yang melahirkan isu dan permasalahan hukum yang dijadikan obyek penelitian. Isu hukum yang timbul dari fakta hukum tersebut kemudian dirumuskan ke dalam rumusan masalah. Dari rumusan masalah, timbul tujuan penelitian ini dilakukan dengan manfaat penelitian yang akan dirasakan bagi kepentingan akademis dan kepentingan praktisi. Kemudian diterangkan mengenai metode dan tipe penelitian yang dilakukan peneliti untuk menganalisis guna menentukan hasil penelitian. Setelah itu sistematika penulisan yang menjelaskan gambaran umum dari penelitian yang akan ditulis oleh peneliti.
Bab II Pembahasan atas rumusan masalah yang pertama yakni tentang akibat hukum yang diterima dan bagaimana tanggung jawab Notaris atas pembuatan akta pendirian Ormas yang dikategorikan sebagai Ormas Radikal sesuai dengan UU Ormas serta apa yang perlu dilakukan oleh Notaris apabila ada penugasan untuk pembuatan akta pendirian Ormas agar terhindar dari menyalahi UU Ormas.
Bab III Pembahasan atas rumusan masalah kedua yakni tentang status hukum Ormas yang dinyatakan sebagai Ormas radikal dan oleh karenanya
xxv
dibubarkan berdasarkan UU Ormas serta bagaimana dengan akta pendiriannya karena pembubaran Ormas tidak dilakukan melalui putusan pengadilan.
Bab IV Bab penutup yang di dalamnya berisikan kesimpulan dari rumusan masalah pertama dan kedua yang dibahas dalam bab kedua dan ketiga, kesimpulan atas pembahasan tersebut kemudian disusun secara sistematis dan obyektif sehingga memperoleh kesimpulan yang utuh, singkat, padat dan selanjutnya dapat direkomendasikan saran-saran yang tepat dan berkualitas atas pokok permasalahan dari penelitian yang diteliti demi kemajuan akademis dan praktis.
xxvi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanallahu Wata’ala atas segala karunia, nikmat serta pertolongan-Nya sehingga semua urusan duniawi dan akhirat dapat dijalani dengan baik. Shalawat dan salam dihaturkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallahu alaihi wassalam, yang telah memberikan suri tauladan berupa akhlak yang mulia serta mengajarkan islam sebagai agama yang rahmatan lil alamiin.
Bahwa apa yang telah dibuat Penulis dalam tesis ini tidak akan pernah selesai jika tanpa pertolongan Allah Subhanallahu wata’ala, sehingga oleh karenanya berjuta-juta syukur Penulis panjatkan atas karunia ini karena sebagai manusia biasa, Penulis menyadari bahwa Penulis tidak luput dari kesalahan dan kekurangan yang menjadikan Penulis tidak sempurna karena kesempurnaan sendiri adalah milik sang Khalik. Dengan telah selesainya tesis yang berjudul TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP AKTA PENDIRIAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DINYATAKAN RADIKAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2017 sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan magister kenotariatan di Universitas Narotama, Surabaya merupakan salah satu bukti tentang Kekuasaan dan Kebesaran-Nya, karena manusia hanya bisa berusaha dan berikhtiar sedangkan hasil akhir adalah merupakan kuasa Allah Subhanallahu wata’ala.
Selanjutnya, Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang telah membantu mewujudkan naskah tesis untuk menjadi selesai. Ucapan terima kasih ini Penulis tujukan kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. Sri Wiwoho Mudjanarko, S.T., M.T., IPM selaku rector Universitas Surabaya.
2. Bapak Dr. Rusdianto Sesung, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Narotama Surabaya.
xxvii
3. Bapak Dr. Habib Adjie, S.H., M.Hum. Selaku ketua Pogram Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Narotama Surabaya.
4. Ibu Dr. Nynda Fatmawati Octarina, S.H., M.H. selaku dosen pembimbing, terima kasih atas arahan, petunjuk dan saran dalam proses pengerjaan tesis ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Narotama, baik yang mengajar di Strata Satu maupun di Magister Kenotariatan, Bapak Tahegga, Bapak Heru, Ibu Wati, Ibu Tutik, Bapak Huda, dan semuanya yang belum sempat dituliskan disini.
Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan terima kasih yang banyak atas segalanya.
6. Ibu Koestisti, S.Sos. selaku Kepala Bagian Administrasi Fakultas Hukum Universitas Narotama Surabaya beserta jajaran karyawan Administrasi Fakultas Hukum Universitas Surabaya, Bapak Eko, Ibu Gladys, terima kasih telah dengan sabar melayani keperluan penulis tentang akademik.
7. Kepada Bapak H. Z. Arifin FA (alm) dan Ibu Hj. Warijati selaku orang tua penulis.
Terima kasih atas segala doa yang tanpa henti selalu dipanjatkan untuk kehidupan Penulis, atas kasih sayang yang tiada henti, serta nasehat-nasehat yang membangun semangat untuk menjadi lebih baik lagi.
8. Kepada istriku, Herlina Kurniastuti, terima kasih telah mendampingi dengan setia dan sabar serta mendukung segala kegiatan Penulis dan mohon maaf jika mengecewakanmu karena belum bisa memberikan yang terbaik.
9. Kepada buah hatiku, Davina Putri Anshari dan Darren Aditya Isaputra, terima kasih telah menjadi putri dan putra yang sholehah/sholeh bagi ayah dan semoga besok kalian berdua menjadi umat Allah SWT yang bertakwa dan selalu menjunjung tinggi agama, dan berbhakti kepada Nusa dan Bangsa. Mohon maaf Ayah belum bisa memberikan yang terbaik seperti yang kalian impikan dan inginkan.
10. Untuk saudara dan saudara ipar, terima kasih atas dukungan kepada Penulis selama ini.
xxviii
11. Teman-teman Magister Kenotariatan Angkatan VVII, terima kasih untuk kebersamaan, keceriaan, dan kerja samanya selama menimba ilmu di kampus.
Semoga kebersamaan ini akan tetap selalu terjaga sampai selamanya.
12. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan fikiran dan tenaga, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bahwa Penulis ini adalah termasuk golongan manusia biasa yang banyak memiliki keterbatasan dan menjadikan jauh dari kata sempurna dan terbaik, termasuk hasil penulisan tesis ini, akan tetapi Penulis tetap berharap bahwa apa yang telah dituliskan ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi banyak pihak. Aamiin.
Surabaya, 24 Pebruari 2021
Isa Anshari Arif, S.H
xxix
DAFTAR ISI
HALAMAN
Halaman Judul …..……… i
Lembar Persyaratan Gelar Magister Kenotariatan ……… ii
Lembar Pengesahan Pembimbing dan Kaprodi ……… iii
Lembar Pengesahan Revisi ……….………. iv
Lembar Pengesahan Panitia Penguji ………. v
Surat Pernyataan Keaslian Tesis ……… xxi
Abstrak ……….………….……… xxii
Ringkasan ………. xxiv
Kata Pengantar ………. xxvi
Daftar Isi ……… xxix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ……… 1
1.2. Rumusan Masalah ……… 6
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……… 7
1.3.1. Tujuan Penelitian ……… 7
1.3.2. Manfaat Penelitian ………. 7
1.3.2.1. Manfaat Teoritis ……… 7
1.3.2.2. Manfaat Praktis ………. 7
xxx
1.4. Orisinalitas Penelitian ……… 8
1.5. Tinjauan Pustaka ……… 13
1.6. Metode Penelitian ……… 32
1.7. Sistimatika Penulisan ……… 37
BAB II TANGGUNG JAWAB NOTARIS ATAS AKTA PENDIRIAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN RADIKAL ……… 39
2.1. Organisasi Kemasyarakatan ……… 39
2.1.1. Akta Pendirian Organisasi Kemasyarakatan ………. 41
2.1.2. Organ Organisasi Kemasyarakatan ……….. 43
2.1.3. Organisasi Kemasyarakatan Radikal ………. 46
2.2. Tanggung Jawab Notaris Terhadap Akta ……… 49
2.2.1. Kewenangan Notaris ………. 50
2.2.2. Kewajiban Notaris ……… 51
2.2.3. Larangan Notaris ……… 52
2.2.4. Sanksi Kepada Notaris ……….. 53
2.2.5. Hak Notaris untuk Menerima dan Menolak Klien ……… 54
2.3. Kewenangan Notaris Terhadap Akta Pendirian Organisasi Kemasyarakatan ……….. 54
2.4. Perluasan Kewajiban Dalam Jabatan Notaris ... 58
2.4.1. Kewajiban Notaris atas Pelaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan ……… 59
2.4.2. Peranan Notaris Terhadap Organisasi Kemasyarakatan Radikal ……….. 62
xxxi
BAB III STATUS HUKUM ORMAS YANG TELAH DIBUBARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16
TAHUN 2017 ……… 70
3.1. Politik Hukum Pembentukan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 ……….. 71
3.1.1. Sejarah Undang-Undang Ormas ……… 68
3.1.2. Pembubaran HTI dan FPI ……….. 80
3.2. Status Ormas Sebagai Badan Hukum ……….. 83
3.2.1. Subjek Hukum dan Badan Hukum ……… 83
3.2.2. Status Ormas yang Dibubarkan Sebelum UU Ormas Baru 86
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ………. 89
4.1. Kesimpulan ………. 89
4.2. Saran ……… 90
DAFTAR PUSTAKA ……….. 91