• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tantangan Pemetaan Partisipatif dalam Mendukung

N/A
N/A
M.Abdul. Rafi Firmansyah

Academic year: 2024

Membagikan "Tantangan Pemetaan Partisipatif dalam Mendukung"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Amandus Jong Tallo

Tantangan Pemetaan Partisipatif dalam Mendukung

Kebijakan Satu Peta

Akademisi Politeknik Negeri Kupang

Bahan Tayangan ini adalah Kompilasi dari Berbagai Sumberhasil pengalaman 8 tahun bekerja dan bermitra dengan berbagai pihak

15 September 2023,via Zoom

Amandus Jong Tallo, S.T., M.Eng

Pendidikan

●2010-2014: Asisten TL PWK

●2015-2017 : The Forest Trust

●2019: Pemetaan Utilitas DKI Jakarta, FS Rusun Cipinang

●2020: Revisi Struktur ruang RDTR DKI Jakarta,

●2021: TA Indis DKI Jakarta, RDTR Mataram,

●2022-Sekarang: TA Batas Desa Kemendagri, TA Tata Ruang DKI Jakarta Keanggotaan

●ISOCARP

●IAP-Muda

●MAPPI-P( Register Kementerian Keuangan RI)

●Indonesian Professional Speakers Association (IPSA)

●Ikatan Dosen Republik Indonesia

●Reviewer 10 jurnal nasional & internasional

Bakti di Bidang Pendidikan

●Dosen Podomoro University (2016-2019)

●Kaprodi PWK Podomoro University (2017- 2019)

●Dosen Tidak Tetap Prodi Teknik Lingkungan, Universitas Bakrie(2019- Sekarang)

●Dosen Tidak Tetap Prodi PWK, Universita Pradita(2021-Sekarang)

●Dosen Tetap, Prodi Teknik Sipil, Politeknik Negeri Kupang Pengalaman Profesional Sarjana Teknik Planologi ITN Malang 2008-2012 Master of Engineering MPKD-UGM 2013-2015

K o n tr ib u s i L it e ra s i

(diluar jurnal ilmiah)

4 Buku lainnya : Dibalik Panggung Bicara, Gotong Royong Covid 19,Kapita Selekta Pendidikan, pemberdayaan desa

(Email: [email protected])

© Amandus Jong Tallo,2023

OUTLINE 01 02

Pemetaan Partisipatif FPIC, Proses Pemetaan Partisipatif, Proses bersama masayrakat, Transformasi sosio spasial, Ruang Kelola Bersama, Output Kegiatan.

03

Proses PCP, Output PCP, Fasilitasi PCP

04

Perenc anaan Desa W isata Berkelanjutan Proses & hasil, Setelah kegiatan, Suara Prai Ijing

05

Menjaw ab Tantangan Batas DesaProses Pemetaan Batas Desa dengan LOKASI Kemendagri, Aplikasi Dashboard & Mobile dalam Pemetaan Batas Desa

06

Kunc i Sukses Pintu Masuk Menata Ruang,Kesimpulan Partic ipatory Conservation

Planning

Kebijakan Satu Peta Data, Fakta dan tantangan

01.Pemetaan Partisipatif

1.PT. KPC Anak Perusahaan SMART Tbk(Sinar Mas Grup), salah satu Perusahaan Kelapa Saw it di Indonesia menerima Grievance, terkait ketidakadilan penguasaan tanah, m em bangun di area konservasi tinggi,melakukan praktek melanggar HAM dalam proses bisnis Kelapa Saw it.

2.Karena Praktek yang salah Produk turunan saw it dari Sinarmas Grup, tidak dipasarkan di Eropa (sejak 2013), sampai ada bukti pemenuhan aspek keberlanjutan 3.4 desa (Kerengas, Menapar, Mantan, Mensusai) di area

konsesi PT. KPC memiliki ketidakjelasan Penguasaan lahan masyarakat dalam mengelola ruang 4.Desa w ajib memiliki kejelasan Batas w ilayah ( UU Desa

6, tahun 2014)

5.Antar keberlanjutan bisnis kelapa saw it dan Pemenuhan UU Desa, diperlukan proses Pemetaan partisipatif.

© Amandus Jong Tallo,2023

© Amandus Jong Tallo,2023

FPIC (Free, Prior and Informed Consent)

Keseluruhan Proses dilaksanakan dengan Semangat FPIC adalah suatu proses pengambilan keputusan yang:

Dilakukan tanpa paksaan dan intimidasi (Free)

Sebelum (Prior)kegiatan yang berdampak terhadap masyarakat Adanya informasi (Informed) yang cukup terhadap kegiatan perusahaan serta dampaknya terhadap masyarakat

Sehingga masyarakat boleh menyatakan setuju atau tidak setuju (Consent)akan dilaksanakannya kegiatan tersebut Dalam Bahasa Indonesia :PADIATAPA (Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan)

© Amandus Jong Tallo,2023

Proses Pemetaan partisipatif (1)

Deskripsi Pekerjaan:

Klien : Sinar Mas(PT.KPC) Lokasi: 4 Desa Waktu : 2015 Posisi : Social Specialist

© Amandus Jong Tallo,2023

Proses Pemetaan partisipatif (2)

© Amandus Jong Tallo,2023

Sketa Desa Proses Pengukuran Validasi Konsultasi Publik

Proses Bersama Masyarakat

Mind Map Survey lapangan Digitalisasi Forum Konsultatif

(Bukan sebatas FGD)

© Amandus Jong Tallo,2023

Proses Sosial yang berkelanjutan, tanpa kenal lelah, menembus semua sekat batas(usia,gender, pendidikan), agar terjadi transformasi sosial berbasis spasial

Proses Transformasi Sosio-Spasial

© Amandus Jong Tallo,2023

1

2

3

4

5

6

7

8

9

(2)

Ruang Kelola Bersama

Kejelasan Batas Wilayah, Penggunaan lahan, Wilayah Lindung & Budidaya terpenuhi secara partisipatif

© Amandus Jong Tallo,2023

Space for a photo/illustration Space for a photo/illustration Space for a photo/illustration

Dokumen Profil Desa:

●Pendahuluan

●Sejarah

●Gambaran Umum Desa(Sosial,geografis, ekonomi, aksesbilitas, utilitas, SDA)

●Ketahanan Pangan

●Isu-Isu Strategis

Output Kegiatan

Peta Desa :

●Batas Administratif (sudah disepakati desa berbatas)

●Penggunaan Lahan

●Pola Pemanfaatan Ruang

●Pola Ruang.

●Semua Peta dibuat denganSkala 1:

10.000-15.00(tergantung luasan)

●HarusmemilikiSketsaDesa(dibuat bersama masayrakat)

Dokumen Pendukung:

●Berita Acara Kesepakatan Batas Desa

●SK Tim Pemetaan Desa

●Daftar hadir

●Berita Acara : Sosialisasi, persetujuan, verifikasi, Konsultasi publik

●Dokumentasi kegiatan Semua dilakukan bukan mengejar dokumen, namun proses FPIC dilaksankan

© Amandus Jong Tallo,2023

02. Participatory Conservation Planning

1.Setelah dilakukan Pem etaan Partisipatif, Bagaim ana Mengelola SDA & SDM ?Perlu dilakukan Rencana Tata Ruang Desa Kesepakatan/ RTRDK( Participatory Conservation Planning) 2.Secara terminologi memang tidak sesuai,

namun dalam menjelaskan ke masyarakat Kandidat menjelaskan dengan istilah RTRDK 3.Tujuannya adalah memastikan w ilayah yang perlu dilindungi berdasarkan deliniasi partisipatif terhadap sumber daya alam penting.

4.Output kegiatan: strategi dan rencana kerja partisipatif dalam rangka menanggulangi sumber kerusak aan (gangguan) dan pengelolaan areal sumberdaya alam penting (target konservasi) 5.Dokumen Akhir: Laporan & Peta

© Amandus Jong Tallo,2023

Proses Participatory Conservation Planning

© Amandus Jong Tallo,2023

1.Kecenderungan Sungai di Desa Tua Abang 2016-2026 03. Bobot Sumber Tekanan terhadap Sistem

2. Diagram Stress dan Stressor Sungai

04.Strategi, Indikator dan Program untuk menanggulagi Penggunaan Pestisida terhadap sumber Daya Alam Sungai dan Sempadan Sungai

05. Reaksi & Para Pihak

© Amandus Jong Tallo,2023

Fasilitasi PCP

© Amandus Jong Tallo,2023

Output PCP(Berita Acara, Peraturan Desa, Peta)

© Amandus Jong Tallo,2023

03. Perencanaan Desa Wisata Berkelanjutan

1. Juni 2019, Kepala Desa Tebara melalui NGO Lokal meminta Kandidat dan beberapa Praktisi Pariwisata memberikan peningkatan kapasitas wisata dalam pengembangan Kampung Adat Prai Ijing.

2. Setiap personal memberikan materi sesuai Ekspert diantaranya: Digital Branding, tata kelola Wisata, homestay dan Pemetaan partisipatif 3. Bersama Masyarakat memetakan

satu persatu rumah adat dikaitkan dengan sejarah, hubungan kekerabatan dan tata ruang kampung Kampung Adat prai Ijing, Sumba Barat, NTT

© Amandus Jong Tallo,2023

Proses & Hasil Bersama Prai Ijing

Pelatihan Pem etaan Sosialisasi Dasar-dasar Pemetaan

Hasil Pengukuran lapangan Keterangan dan bubungan antar titik

© Amandus Jong Tallo,2023

10

11

12

13

14

15

16

17

18

(3)

Setelah Kegiatan….

Tim dan Warga Prai Ijing

Hingga saat ini, pendampingan masih tetap dilakukan, tidak pernah dilupakan

© Amandus Jong Tallo,2023

2023….

© Amandus Jong Tallo,2023

PERPRES NO. 23 TAHUN 2021

22

Tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan

Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000

–Di undangkan pada ta nggal 6 Apri l 2021

5. Kebijakan Satu Peta

AMANAT PERPRES No. 23 Tahun 2021

24 Kemendagri sebagaiWalidata Batas Desa

🡪melaksanakan pemutakhiran Informasi Geospasial Tematik (IGT) batas administrasi wilayah Desa/Desa Adat dengan minimal skala 1:10.000.

Target penyelesaian Peta Batas Administrasi Desa & kelurahan : a.Tahun 2021 sebanyak 10 Provinsi b.Tahun 2022 sebanyak 12 Provinsi c.Tahun 2023 sebanyak 11 Provinsi

No .

2021 2022 2023

1 Banten Aceh Kalimantan Utara

2 Jawa Barat Sumatera Utara Kalimantan Barat 3 Jawa Tengah Sumatera Selatan Kalimantan Tengah 4 Jaw a Timur Sumatera Barat Kalimantan Selatan

5 DIY Bengkulu Kalimantan Timur

6 Bali Jambi Maluku

7 NTB Riau Maluku Utara

8 NTT Kepulauan Riau Sulawesi Barat

9 Gorontalo Lampung Sulawesi Tengah

10 Sulawesi Utara Kepulauan Bangka

Belitung Papua

11 Sulawesi Selatan Papua Barat

12 Sulawesi Tenggara

DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA | KEMENDAGRI | 2021 26 PEDOMAN PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA

PERMENDAGRI 45 TAHUN 2016

oPENETAPAN BATAS DESA oPENEGASAN BATAS DESA

Bahan diadosi dari Dirjen Bina Pemdes Kemendagri,2022

27

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PPBDES

a.Pemberian Pedoman Umum b.Sosialisasi c.Bimbingan Teknis d.Pelatihan e.Supervisi Melaporkan

hasil penetapan dan penegasan batas Desa di wilayah provinsi kepada MDN

Membentuk Tim PPBDes Tingkat Provinsi

Melakukan Pembinaan dan

Pengawasan terhadap PPBDes di

wilayah provinsi

Menganggarkan PBDes dalam APBD Provinsi

4.

Menyusun Perbup/Perwal tentang

Peta Batas Desa 3.

Menganggarkan PBDes dalam

APBD 2.

Melaksanakan penetapan dan penegasan batas Desa 1.

Membentuk Tim PPBDes Tingkat Kabupaten/Kota

5.

Melaporkan hasil penetapan dan penegasan batas Desa kepada Provinsi

PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

PERBEDAAN PENETAPAN DAN PENEGASAN

28 DESA SEBELUMPERMENDAGRI 45/2016

LAHIR

DESA SETELAHPERMENDAGRI 45/2016 LAHIR

PENEGASAN BATAS DESA

▪PENETAPAN BATAS DESA

PENEGASAN BATAS DESA

Penetapan

Batas Desa Proses penetapan batas desa secara kartometrik diatas suatu peta dasar yang disepakati

Penegasan

Batas Desa Kegiatan penentuan titik-titik koordinat batas desa yang dapat dilakukan secara kartometerik dan atau survey di lapangan, yang dituangkan dalam bentuk peta batas desa dengan daftar titik-titik koordinat batas desa

Menciptakan Tertib Administrasi Pemerintahan, Memberikan Kejelasan dan Kepastian Hukum Terhadap Batas Wilayah Suatu Desa yang Memenuhi Aspek Teknis

dan Yuridis

19

20

22

23

24

25

26

27

28

(4)

DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA | KEMENDAGRI | 2022

KONDISI UMUM PETA BATAS DESA YANG DILAPORKAN

29 1

Peta berupa sketsa

22 Peta belum ada

koordinat 3 Peta tidak didasarkan Peta

Dasar RBI/ CTSRT

4 Peta tidak diberi

skala 5 Delineasi garis batas ada

namun tidak jelas

6 Sumber data, pembuat peta,

dan tahun pembuatan peta tidak dicantumkan

7 Penetapan peta belum dengan

Perbup/Perwali

Tidak dapat memenuhi persyaratan peta dalam One Map

Policy

Tidak dapat digunakan sebagai instrumen perencanaan pembangunan Desa (termasuk

tata ruang Desa)

Tidak dapat digunakan sebagai dasar penyelesaian persoalan batas Desa (konflik P4T, tumpang tindih izin, dsb) berdampak

DITJEN BINA PEMERINTAHAN DESA | KEMENDAGRI | 2022

KENDALA PELAKSANAAN PENYELESAIAN PETA BATAS DESA

30 Penyelesaian Peta Batas Desa belum menjadi prioritas Pemerintah Daerah

Ketersediaan peta dasar 1 : 5000

Belum semua citra dilakukan orthorektifikasi

Peta CTSRT belum semua diserahkan kepada Kepala Daerah

Kurangnya SDM bidang pemetaan di daerah

Masalah penganggaran (APBD, Dana Desa)

Peralatan Pemetaan (GPS Geodetic)

05. Menjawab Tantangan Batas Desa

1.Desember 2021, Bersama PT Bhumi Varta Technology dan Simulate Indonesia, membantu menyiapkan Aplikasi Penetapan dan Pengasan Batas Desa untuk Kementerian Dalam Negeri.

2.Aplikasi dalam bentuk Mobile &

Dashboard 3.Perlu percepatan penetapan batas

desa sebagai bentuk implementasi:

1)Permendagri No. 45 tahun 2016, tentang Penegasan dan Penetapan Batas Desa;

2)PP No. 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP)

© Amandus Jong Tallo,2023

VideoDemo | Aplikasi LOKASI Kemendagri Mobile Version

© Amandus Jong Tallo,2023

VideoDemo | Aplikasi LOKASI Kemendagri Dashboard Version

© Amandus Jong Tallo,2023

© Amandus Jong Tallo,2023

06. Kunci Sukses

Planner is a community organizer a.Perception (presepsi tentang masyarakat atau komunitas) b.Summarization(meringkas) c. Authorization(Komunikasi dengan para pihak, banyak mendengar) d.Implementation(pelaksanaan)

1.BerprosesBukan mengej ar nominal 2.BerprosesBukan mengej ar dokumen & metode 3.BerproseBukan mengej ar nama & kepentingan 4.Terpenting transformasi nilai hingga berdaya & mandiri

© Amandus Jong Tallo,2023

© Amandus Jong Tallo,2023

Pintu Masuk Menata Ruang

Batas Desa, Penggunaan lahan, tata ruang Desa

Subjek Objek Jenis Hak Penguasaan tanah Kawasan Bernilai

Konservasi Tinggi &

Wisata

Dana Desa, Corporate Social Responsibility PM : Participatory Mapping

HCV : High Conservation Calue FPIC : Free, Prior, and Informed Consent ADD : Alokasi Dana Desa

© Amandus Jong Tallo,2023

Kesimpulan

1. Bekerja Bersama Masyarakat:

mengecilkan mulut, membesarkan telinga, mata dan hati serta aksi , bertindaklah sebagaiCommunity Organizer.Pastikan masyarakat tahu, mau menerima/menolak, sampaikan sebelum memulai kegiatan dan tanpa paksaan.

2. Kegiatan Pemetaan partisipatif; menata ruang kelola masyarakat meminimalisir konflik tenurial, tidak sebatas peta bidang tanah/surat keterangan tanah.

3. Participatory Conservation Planning(PCP): menanta ruang desa dan SDA berbasis program, kegiatan dan aksi nyata, ditentukan pula regulasi sebagai konsensus hukum bersama 4. CSR/CSV, memberdayakan masyarakat

guna meningkatkan kualitas hidup berbasi Sumber Daya sendiri. Dana dll hanyala pemantik untuk maju ruang dan hidup

Waktu berdasarkanpengalaman kandidat

© Amandus Jong Tallo,2023

© Amandus Jong Tallo,2023

© Amandus Jong Tallo,2023

29

30

31

33

34

35

36

37

38

(5)

Terima Kasih

Pergi dan temuilah masyarakatmu, Hiduplah dan tinggallah bersama mereka, Cintai dan berkaryalah bersama mereka, Mulailah dari apa yang telah mereka miliki, Buat rencana lalu bangunlah rencana itu dari apa yang mereka ketahui,

Sampai akhirnya ketika pekerjaan usai, mereka akan berkata: "Kamilah yang telah mengerjakannya."

Lao Tze

© Amandus Jong Tallo,2023

39

Referensi

Dokumen terkait

bahwa sesuai tahapan penegasan Batas Desa yang telah difasilitasi oleh Tim Penetapan dan penegasan Batas Desa Kabupaten, dan memperhatikan kesepakatan yang dituangkan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (3) dan ayat (4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas

Penetapan dan penegasan garis Batas wilayah Desa antara Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang dengan Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung adalah Batas

(2) Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:.. Tim PPB Des Pemerintah Pusat;

bahwa penetapan, penegasan dan pengesahan batas wilayah Kelurahan Palabuhanratu Kecamatan Palabuhanratu, sebagaimana dimaksud dalam huruf a telah disepakati oleh Pemerintah

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (3) dan ayat (4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas

a. tahap kegiatan penegasan batas Desa di lapangan dilakukan oleh Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Pada pelaksanaan di lapangan Tim dapat menunjuk atau dibantu

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 9 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa, perlu