• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran dan Tantangan dalam Manajemen Basis Data

N/A
N/A
Ness Agnes

Academic year: 2024

Membagikan " Peran dan Tantangan dalam Manajemen Basis Data"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEKNOLOGI BASIS DATA

STUDI KASUS : “HASIL PANEN JAGUNG TAHUN 2019 - 2021 DI KABUPATEN PURBALINGGA, JAWA TENGAH”

KELOMPOK : 2

ANGGOTA :

5210411204_ANDINI RAJU IZZA APRILIA 5210411223_BIMA PRATAMA

5210411224_ DIMAS BINTANG HIMAWAN 5210411230_VANI RAHAYU

5210411241_AGNES PUTRIA MUKTI

5210411247_ REVI ANANDA KIRANA PUTRI 5210411248_ NURUL HAFIZHAH

PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2023

(2)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...3

1.1 Studi Kasus...3

1.2 Administrasi Database...3

1.3 Database Administrator (DBA)...5

1.3.1 Tugas Database Administrator...5

1.3.2 Jenis Database Administrator...6

1.3.2.1 System Database Administrator...6

1.3.2.2 Database Architect...6

1.3.2.3 Data Warehouse Administrator...6

1.3.3 Keahlian untuk Menjadi Database Administrator...7

1.3.3.1 Hard Skill Database Administrator...7

1.3.3.2 Soft Skill Database Administrator...7

1.4 Keamanan Basis Data (Backup and Recovery)...8

1.4.1 Backup Data...8

1.4.2 Manfaat Backup Data...9

1.4.3 Cara mem-backup Data...9

1.4.4 Recovery Data...10

1.5 Mengelola User Database (Role & Privileges)...11

1.5.1 User management...11

1.5.2 Create User...11

1.6 Mengelola Peran dan Hak Istimewa Pengguna Database...12

BAB II PEMBAHASAN...14

2.1 Dataset...14

2.2 ERD (Entity Relationship Diagram)...15

2.3 Database...16

2.3.1 Tabel...16

2.4 Integrasi Studi Kasus...18

BAB III PENUTUP...20

3.1 Kesimpulan...20

3.2 Sumber...20

(3)
(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Studi Kasus

Studi kasus pada penelitian ini adalah kita menggunakan Dataset yang berisi luas panen jagung menurut kecamatan dan subround di Kabupaten Purbalingga. Dan berikut adalah tujuan kami untuk mengelola dataset tersebut adalah:

 Optimalisasi Penggunaan Data:

Meningkatkan efisiensi penggunaan data dengan menyusun administrasi data yang baik.

Dengan demikian, penelitian ini dapat membantu memaksimalkan potensi informasi yang dapat diambil dari dataset luas panen jagung.

 Pemeliharaan Kualitas Data:

Menjamin kualitas data dengan menerapkan standar administrasi data yang ketat. Hal ini mencakup validasi data, pembersihan data, dan pemantauan terus-menerus untuk memastikan data tetap akurat dan relevan.

 Keamanan Informasi:

Menjaga keamanan data terutama ketika melibatkan informasi yang bersifat sensitif seperti luas panen jagung. Keamanan basis data membantu melindungi data dari akses yang tidak sah atau modifikasi yang tidak sah, meminimalkan risiko pelanggaran keamanan data.

 Pemantauan Pengguna Database:

Mengelola pengguna database untuk memastikan hanya pihak yang berwenang yang memiliki akses ke data. Pemantauan pengguna membantu mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan menjaga integritas data.

 Integritas Data:

Memastikan kebenaran dan konsistensi data. Dengan administrasi data yang baik, dapat dihindari duplikasi data, kesalahan input, dan divergensi antara data yang disimpan dengan realitas di lapangan.

1.2 Administrasi Database

database administrator adalah seseorang yang mengatur, mengelola, dan mengamankan data di satu sistem atau lebih.Tujuannya adalah agar user bisa menganalisis data tersebut untuk kepentingan bisnis.Selain mengelola data di sistem yang sudah ada, database administrator juga biasanya membuat sebuah sistem database baru.Banyak orang yang mengira bahwa DBA adalah profesi yang sama dengan data administrator. Sementara itu, menurut Geeks for Geeks, peran DBA lebih luas dibandingkan dengan data administrator.DBA lebih fokus untuk mengelola sistem database, sedangkan data administrator perannya mirip dengan seorang data analyst, yaitu mengolah data menjadi insights yang dapat dipahami oleh para stakeholder. Administrasi basis data adalah praktik

(5)

penyimpanan dan perlindungan data. Selama bertahun-tahun, praktik ini bekerja dalam ketidakjelasan sebagai sub-fungsi dari pengembangan aplikasi atau sebagai pilihan kedua dari manajemen operasi. Di dunia modern yang serba elektronik, organisasi perusahaan mulai menyadari bahwa data adalah nadi kehidupan manajemen organisasi. Seiring meningkatnya kesadaran terhadap analisis data, pemahaman pasar akan pentingnya data berkembang dengan kecepatan yang mengagumkan.

Administrator basis data sekarang dianggap sebagai peran penting dalam jalur pengiriman layanan. Mereka juga diberikan suara yang lebih keras dalam peran operasional. Untuk menjalankan fungsi kritis penyimpanan dan perlindungan data ini, administrasi basis data telah berkembang untuk mencakup banyak tugas:

 Keamanan data yang sedang dipindahkan dan yang sedang diam.

 Keamanan data pada tingkat akses aplikasi.

 Redundansi data untuk konsumen yang berbeda.

 Ketersediaan data melalui stabilitas layanan.

 Pemulihan data dalam skenario bencana.

 Interpretasi data melalui penyimpanan yang ditentukan.

 Pemeliharaan data untuk kebersihan.

 Arsip data setelah kebijakan retensi berakhir.

 Pengakuisisian data dari sistem asing.

 Penyediaan data kepada aplikasi.

jenis Database Administrator

Di lapangan, DBA terbagi ke dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut:

- System database adminstrator

Secara umum, ruang lingkup system database administrator meliputi aspek teknis pengelolaan database, termasuk memperbarui software dan debug kode. Kasarnya, system database administrator bertugas di bidang operasional database. Mulai dari instalasi, patching, dan pengelolaan.

- Application database administrator

Application database administrator bertanggung jawab terhadap kegiatan penggunaan database.Tugasnya bisa dibilang cukup rumit, mulai dari merancang arsitektur data, model data, hingga menunjang penggunaan database untuk aplikasi tertentu.

Pemahaman tentang desain dan implementasi keamanan database juga diperlukan untuk menduduki posisi ini. Di samping tanggung jawab khusus di atas, baik system maupun application DBA memiliki tugas harian yang sama.

Database administrator bertanggung jawab dalam:

- melindungi data dengan sistem yang terstruktur - mengembalikan data yang hilang

- membuat izin pengguna baru - menggabungkan database lama

(6)

- menguji modifikasi

- memonitor sistem database untuk menjamin efektivitasnya 1.3 Database Administrator (DBA)

Database Administrator (DBA) adalah seseorang yang berfokus melaksanakan implementasi atas keamanan dan pengoperasian manajemen sistem basis data dari database dalam organisasi. Tujuan diperlukannya database administrator pada suatu organisasi agar dapat membantu organissi dalam memastikan bahwa sistem basis data berjalan dengan aman, efisien, dan optimal, sehingga data dapat digunakan dengan mudah dan aman untuk mendukung kebutuhan bisnis dan organisasi. Database administrator (DBA) adalah seorang admin dalam pengeloaan sistem komputer bekerja secara khusus untuk melakukan perawatan (Maintenace) ruang lingkup database serta mengarahkan semua kegiatan keamanan data.

Tanggung jawab utama DBA profesional adalah menjaga integritas data. Ini berarti DBA memastikan bahwa data aman dari akses yang tidak sah tetapi tersedia untuk pengguna.

Ruang lingkup pekerjaan ini cukup luas. Pastinya,setiap industri atau bidang lainnya yang berbasis internet dan digital membutuhkan peran seorang DBA di dalamnya untuk memastikan informasi terkait data perusahaan dikelola dengan profesional.

1.3.1 Tugas Database Administrator

 Melakukan pekerjaan umum dan administratif berkaitan dengan database, seperti mengelola data, tabel, dan database.

 Mengerjakan pekerjaan terkait database yang sifatnya lebih spesifik (task oriented), contohnya mengatur relasi suatu database dengan database lain untuk menghasilkan informasi baru.

 Melakukan instalasi software DBMS (Database Management System) ke dalam sistem dan memperbaruinya secara berkala.

 Memonitor dan memperbaiki performa database beserta isinya, serta aplikasi-aplikasi lain yang berhak mengakses database.

 Merancang dan membangun database baru, atau memodifikasi database yang sudah ada untuk selanjutnya dipakai oleh platform atau aplikasi.

 Memantau dan mengelola seluruh data yang berada di ekosistem data warehouse (gudang data).

 Menganalisis, meninjau, dan mengaudit kelayakan seluruh database secara berkala, baik dari segi kecepatan, keamanan, maupun aspek-aspek lain.

 Mendukung integrasi dan penggunaan database terhadap platform atau aplikasi yang ada.

(7)

1.3.2 Jenis Database Administrator 1.3.2.1System Database Administrator

System DBA adalah jenis database administrator yang berfokus pada pengelolaan software DBMS secara teknis. Mulai dari instalasi, konfigurasi, sampai modifikasi DBMS agar kompatibel dengan sistem yang ada. tugas database administrator jenis ini antara lain:

 Menginstall software DBMS yang sesuai kebutuhan, serta mengupdatenya secara berkala.

 Melakukan pengaturan dan konfigurasi sistem mengikuti standar yang ditetapkan software DBMS.

 Melakukan konfigurasi di tingkat OS dan jaringan agar kompatibel dengan software DBMS yang dipakai.

 Memastikan ketersediaan memori RAM dan ruang penyimpanan untuk software DBMS, sekaligus mengauditnya secara rutin.

1.3.2.2Database Architect

architect adalah orang yang bertugas mengembangkan database. Tahap-tahapnya meliputi perancangan, implementasi, hingga uji kompatibilitas database dengan aplikasi.

Cakupan pekerjaan seorang database architect meliputi:

 Melakukan pemodelan database beserta isinya, seperti tabel, kolom, hingga tipe data.

 Mengimplementasikan pemodelan database menjadi sebuah database utuh yang siap digunakan.

 Menganalisis kebutuhan akses data aplikasi terhadap database, demi menjaga performa keduanya tetap optimal.

 Melakukan strategi penjadwalan backup dan restore untuk setiap database yang dibuat.

1.3.2.3Data Warehouse Administrator

(8)

Data warehouse administrator adalah jenis profesi DBA yang benar-benar fokus dalam mengelola gudang data. Nah, gudang data atau data warehouse adalah kumpulan data, baik data lampau maupun yang masih dipakai, yang berasal dari berbagai database.

Seorang data warehouse administrator punya tugas berkaitan dengan:

 Menganalisis dan menyajikan data sesuai dengan kaidah business intelligence (BI).

 Melakukan pemodelan database secara spesifik untuk keperluan data warehousing.

 Mengolah dan menyeleksi data melalui proses ETL (extract, transform, load).

 Melakukan pengelolaan data warehouse sesuai dengan teknologi yang lazim digunakan, seperti online analytical processing (OLAP) dan star schema.

1.3.3 Keahlian untuk Menjadi Database Administrator 1.3.3.1Hard Skill Database Administrator

 Bahasa SQL

Structured Query Language atau SQL adalah bahasa pemrograman yang digunakan khusus untuk mengakses, mengelola, dan memanipulasi data di database. Bahasa ini tersusun atas perintah-perintah yang disebut query SQL.

 Software DBMS

Database Management System atau DBMS adalah software yang digunakan untuk mengelola database beserta isinya. Dengan software inilah, Anda akan melakukan berbagai jenis pekerjaan sebagai seorang database administrator.

 Dasar Pemrograman

Meskipun bukan hard skill yang utama, memahami dasar pemrograman tertentu bisa jadi nilai plus seorang DBA, loh. Sebab biar bagaimanapun, database Anda akan terkoneksi dengan sistem yang dibangun dengan bahasa pemrograman tersebut.

 Sistem Operasi Server

Hard skill terakhir yang perlu dikuasai oleh database administrator adalah pengetahuan soal sistem operasi server. Sebab, sistem milik perusahaan termasuk databasenya pasti ditempatkan di server hosting, agar bisa diakses online.

1.3.3.2Soft Skill Database Administrator

 Analytical dan Logical Thinking

Soft skill pertama yang wajib dimiliki seorang database administrator adalah kemampuan analisis data dan berpikir logis. Keahlian ini sangat berguna, karena setiap hari Anda akan berurusan dengan data.

 Problem Solving

Mengelola database tentu saja tak luput dari masalah dan kejadian yang tidak terduga.

Di sini, kemampuan Anda dalam menyelesaikan masalah atau problem solving secara efektif dan efisien sangat diperlukan.

(9)

 Communication Skill

Untuk menjadi seorang database administrator andal, kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis juga termasuk penting untuk Anda pahami. Sebab, seorang database administrator nantinya akan sering berdiskusi dengan divisi atau departemen lain.

 Willing to Learn

Soft skill terakhir yang tak kalah penting untuk berkarir sebagai DBA adalah kemauan untuk belajar hal baru. Sebab, teknologi pengelolaan database pastinya akan selalu berkembang dan berinovasi guna menghasilkan terobosan baru.

1.4 Keamanan Basis Data (Backup and Recovery)

Keamanan database adalah suatu cara untuk melindungi database dari ancaman, baik dalam bentuk kesengajaan atau pun bukan. Ancaman adalah segala situasi atau kejadian baik secara sengaja maupun tidak yang bersifat merugikan dan mempengaruhi system serta secara konsekuensi terhadap organisasi/organisasi yang memiliki system database. Keamanan database tidak hanya berkenaan dengan data yang ada pada database saja, tetapi juga meliputi bagian lain dari system database, yang tentunya dapat mempengaruhi database tersebut. Hal ini berarti keamanan database mencakup perangkat keras, perangkat lunak, orang dan data.

Agar memiliki suatu keamanan yang efektif dibutuhkan kontrol yang tepat. Seseorang yang mempunyai hak untuk mengontrol dan mengatur database biasanya disebut Administrator database. Seorang administratorlah yang memegang peranan penting pada suatu system database, oleh karena itu administrator harus mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup agar dapat mengatur suatu system database Keamanan merupakan suatu proteksi terhadap pengrusakan data dan pemakaian data oleh pemakai yang tidak punya kewenangan.

System yang aman memastikan kerahasian data yang terdapat didalamnya. Beberapa aspek keamanan yaitu :

- Mambatasi akses ke data dan servis.

- Melakukan autentifikasi pada user.

- Memonitor aktivitas-aktivitas yang mencurigakan.

1.4.1 Backup Data

Backup data adalah sebuah proses menyalin data fisik atau file ke penyimpanan sekunder, seperti flashdisk, hardisk eksternal, sistem cloud atau media lainnya, hal ini mengantisipasi apabila data primer mengalami kerusakan atau hilang. Kerusakan data primer disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti kerusakan pada perangkat itu sendiri diakibatkan bencana alam, data yang corrupt, serangan (virus atau malware), atau menghapus data dengan

(10)

tidak sengaja(human error). Sehingga ketika sewaktu-waktu data utama hilang, Anda masih dapat mengembalikan data-data secara penuh tanpa adanya kerusakan maupun kehilangan.

Kebutuhan backup bagi sebuah perusahaan di era digital ini telah menjadi kebutuhan yang utama dan wajib sebagai bagian dari business continuity plan. Dikarenakan data merupakan aset perusahaan yang sangat penting sehingga perlu dijaga dan mutlak untuk dibuatkan suatu sistem untuk bisa merawatnya. Tanpa backup dan restore, maka perusahaan tersebut beresiko kehilangan aset penting perusahaan.

1.4.2 Manfaat Backup Data

 Memberikan kemudahan untuk mengakses file dengan cepat

 Ketika Anda telah membuat cadangan data (backup), saat data diperlukan dapat diakses dengan cepat hitungan detik saja. Apalagi, kini sudah ada teknologi cloud yang memungkinkan Anda untuk melakukan pencadangan data secara otomatis dan dapat diakses dengan cepat menggunakan koneksi internet.

 Melindungi perangkat dari kehilangan daya

 Tanpa disadari, komputer yang kita miliki rentan terhadap berbagai kerusakan, seperti kerusakan sistem, bencana alam, pemadaman listrik sehingga merusak kinerja dari hardisk komputer. Dengan begitu, Anda perlu membuat cadangan data perusahaan Anda secara berkala agar Anda tidak perlu khawatir akan hilangnya data penting didalamnya.

 Memulihkan sistem operasi yang gagal

 Pada umumnya, kerusakan pada komputer bisa terjadi karena sistem operasi gagal dalam memproses berbagai program yang terus bertambah setiap waktunya dan ditambah lagi dengan pengalokasian ruang memori yang kurang tepat. Jadi, melakukan backup data dinilai lebih efisien untuk mengamankan data Anda dari kegagalan sistem operasi. Dengan sistem backup berbasis cloud, Anda tidak perlu memakan waktu lama untuk pengadaan barang. Anda cukup menghubungi Elitery untuk berlangganan menggunakan Elivault untuk memudahkan proses backup perusahaan Anda.

1.4.3 Cara mem-backup Data

Untuk melakukan backup data, kamu dapat menyalin dan menyimpannya ke lokasi lain, seperti CD, flashdisk, hard drive maupun hard disk eksternal. Kamu juga bisa menggunakan cloud computing, selain lebih murah karena kamu tidak perlu membeli storage eksternal, kamu juga bisa mengaksesnya kapan saha dan di mana saja, karena data tersebut tersimpan di internet.

Backup data dapat kamu lakukan dengan menggunakan 3 cara yang paling umum. Berikut adalah jenis-jenis backup data yang dapat kamu gunakan:

(11)

 Full Backup – Membuat salinan semua data yang tersimpan ke dalam satu lokasi.

Backup data ini dapat memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari tergantung pada banyaknya data yang disimpan.

 Incremental Backup – Penyalinan data baru sejak backup data terakhir dilakukan.

Namun full backup perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan incremental backup dilakukan untuk pertama kali. Setelah itu, sistem secara otomatis dapat melakukan incremental backup sesuai dengan tanggal dan waktu terakhir backup dilakukan.

 Differential Backup – Salinan semua data yang telah diubah dari proses backup sebelumnya. Differential backup akan terus melakukan penyalinan data yang diubah sejak proses backup sebelumnya selesai.

1.4.4 Recovery Data

Recovery data artinya adalah suatu proses pemulihan sistem yang bermasalah agar bisa pulih seperti sedia kala. Recovery pada komputer dilakukan akibat adanya serangan virus atau malware yang menyerang sistem komputer dan menimbulkan kerusakan yang cukup parah. Recovery data sangat tepat dipakai saat tidak memiliki aplikasi antivirus pada sistem komputer. Melakukan proses recovery data ini dijamin sangat efektif dalam mengembalikan sistem yang error bahkan yang terjangkit virus karena tidak dapat ditangani antivirus. Recovery data juga dapat memulihkan berbagai data yang ada di media penyimpanan seperti hardisk, flashdisk, memory card, kamera digital dan lain-lainnya.

Pada dasarnya, recovery bisa kamu gunakan untuk :

 Mengembalikan sistem ke kondisi sebelumnya

 Beberapa software bisa saja mengalami masalah ketika kita gunakan. kita tak tahu apa penyebabnya. Bahkan kita juga tak tahu bagaimana cara mengatasinya, tapi dengan melakukan recovery, kita bisa mengembalikan sistem software ke kondisi saat masih normal. Intinya, recovery mengembalikan data seperti sebelum terjadi error.

 Menghilangkan hang, error atau bahkan virus

 Bila terjadi hang, error atau komputer terkena virus, kita juga bisa atasi dengan melakukan recovery. Recovery akan mengembalikan posisi komputer ke kondisi sebelumnya, saat dimana komputer tidak mengalami hang, error atau bahkan terjangkit virus.

 Mengembalikan Data

 Ketika data penting terlanjur kita hapus atau data yang dulu kita anggap tidak penting ternyata kita butuhkan lagi. Tetapi data tersebut sudah tidak ada di Recycle Bin karena sudah kita hapus juga dari situ, maka satu-satunya jalan adalah melakukan recovery data. Walau tidak menjamin data akan kembali semua, setidaknya upaya ini patut untuk kita coba.

(12)

 Mengembalikan Registry dan Pengaturan

 Recovery data juga bisa berfungsi untuk mengembalikan registry dan pengaturan komputer. Jadi bila sewaktu-waktu kamu mengaotak-atik komputer tetapi tidak tahu bagaimana cara mengembalikanya, silakan gunakan recovery data.

Meski saling terkait, backup data dan recovery data memiliki perbedaan mendasar. Backup data dilakukan sebelum terjadi kerusakan atau kehilangan data, sementara recovery dapat dilakukan ketika data sudah terhapus, bahkan untuk data yang sudah tidak tersedia di recycle bin.

1.5 Mengelola User Database (Role & Privileges) 1.5.1 User management

 User sebagai Tipe

Secara umum operasi-operasi untuk pemakai adalah tiga operasi klasik yaitu CREATE, ALTER, dan DROP. Tiga operasi klasik ini berlaku bagi objek-objek hampir semua tipe dalam database (bahkan ke objek bertipe database itu sendiri).

 User versus Schema

Literatur oracle sering sekali mamakai kata ‘schema’, dan kata ini dipakai secara kurang hati-hati. Oracle memiliki operasi CREATE SCHEMA, namun tidak ada operasi DROP SCHEMA dan ALTER SCHEMA.

Schema didefinisikan sebagai kumpulan objek-objek yang dimiliki pemakai/user.

Kumpulan objek yang dimiliki pemakai SYSTEM membentuk schema SYSTEM.

Kumpulan objek yang dimiliki SCOTT membentuk schema SCOTT. Anda dapat melihat bahwa kadang ada literature atau piranti yang menyebutkan CREATE SCHEMA namun tidak membuat objek sama sekali. Dalam hal tersebut, lebih tepat jika piranti meyatakan CREATE USER.

Pemakain schema lebih tepat diterapkan pada topic data warehouse, saat membicarakan star schema. Selain itu dengan adanya schema semakin memperbanyak tree dalam beberapa piranti (termasuk oracle enterprise manager).

 User versus account

Ada suatu istilah lagi yang terkait dengan user yaitu account. Istilah ini kelihatannya tidak begitu tepat dalam konteks pemakai database. Saat kita menyatakan LOCK atau UNLOCK suatu account pada dasarnya kita melakukan LOCK USER atau UNLOCK USER.

1.5.2 Create User

Hanya dengan hak DBA saja yang bisa melakukan CREATE USER.

(13)

Pertama anda connect sebagai pemakai dengan hak DBA untuk melakukan langkah-langkah berikut ini. Kita mulai dengan sintaks sederhana operasi CREATE USER.

CREATE USER user_name

IDENTIFIED EXTERNALLY | {by password}

[ DEFAULT TABLESPACE tablespace_name ] [ TEMPORARY TABLESPACE tablespace_name ] [ ACCOUNT {LOCK|UNLOCK}];

Contoh :

CREATE USER scott2 IDENTIFIED BY tiger

DEFAULT TABLESPACE mahasiswa

TEMPORARY TABLESPACE temp_ mahasiswa;

1.6 Mengelola Peran dan Hak Istimewa Pengguna Database 1. Peran (Role):

- Administrator Database: Peran ini diberikan kepada pengguna yang membutuhkan akses penuh ke database. Seorang administrator database memiliki kontrol total terhadap objek database, seperti tabel, dan dapat menjalankan perintah SQL dengan hak istimewa tertinggi. Tugas mereka meliputi pembuatan, pengeditan, dan penghapusan struktur database.

- Pengguna Terbatas: Untuk meningkatkan keamanan, peran ini diberikan kepada pengguna dengan batasan akses. Mereka mungkin hanya diberi izin untuk menjalankan perintah tertentu atau memiliki hak istimewa terbatas pada tabel-tabel tertentu. Ini membantu dalam mengendalikan akses dan meminimalkan risiko pengguna yang tidak sah.

2. Hak Istimewa (Privileges):

- SELECT: Hak istimewa ini memungkinkan pengguna untuk menjalankan perintah SELECT, yang memungkinkan mereka membaca data dari tabel tertentu.

- INSERT: Pengguna dengan hak istimewa INSERT diizinkan untuk menambahkan data baru ke dalam tabel.

- UPDATE: Hak istimewa ini memungkinkan pengguna untuk memperbarui data yang sudah ada dalam tabel.

- DELETE: Pengguna dengan hak istimewa DELETE diizinkan untuk menghapus data dari tabel.

- CREATE: Hak istimewa CREATE memungkinkan pengguna untuk membuat objek database baru, seperti tabel atau indeks.

- ALTER: Pengguna dengan hak istimewa ALTER dapat mengubah struktur objek database yang sudah ada, misalnya, menambahkan kolom baru ke dalam tabel.

(14)

- DROP: Hak istimewa DROP memberikan izin kepada pengguna untuk menghapus objek database.

- GRANT OPTION: Hak istimewa GRANT OPTION memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memberikan hak istimewa yang mereka miliki kepada pengguna lain.

3. Contoh Manajemen:

- Membuat Pengguna Baru:

CREATE USER 'nama_pengguna'@'localhost' IDENTIFIED BY 'password';

- Memberikan Hak Istimewa:

GRANT SELECT, INSERT, UPDATE ON nama_database.nama_tabel TO 'nama_pengguna'@'localhost';

- Mengatur Peran:

GRANT Role_Name TO 'nama_pengguna'@'localhost';

- Menghapus Pengguna:

DROP USER 'nama_pengguna'@'localhost';

Mengelola peran dan hak istimewa pengguna database adalah aspek penting dalam memastikan keamanan dan efisiensi dalam pengelolaan basis data. Dengan memberikan hak istimewa secara bijaksana, Anda dapat memastikan bahwa setiap pengguna hanya memiliki akses yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka tanpa membahayakan integritas data atau keamanan sistem secara keseluruhan.

(15)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Dataset 1) 2019

2) 2020

3) 2021

(16)

2.2 ERD (Entity Relationship Diagram)

Tabel diatas memiliki lima tabel, dengan penjelasan sebagai berikut : A. Tabel hasil produksi 2019

Tabel ini berisikan id_produksi (pk), id_kecamatan, luas_panen_jan_apr,

luas_panen_mei_agust, luas_panen_sep_des, luas_panen_total, produksi dan tahun_produksi B. Tabel hasil produksi 2020

Tabel ini berisikan id_produksi (pk), id_kecamatan, luas_panen_jan_apr,

luas_panen_mei_agust, luas_panen_sep_des, luas_panen_total, produksi dan tahun_produksi C. Tabel hasil produksi 2021

Tabel ini berisikan id_produksi (pk), id_kecamatan, luas_panen_jan_apr,

luas_panen_mei_agust, luas_panen_sep_des, luas_panen_total, produksi dan tahun_produksi D. Tabel kecamatan

Tabel ini berisikan id_kecamatan (pk) dan nam_kecamatan E. Kumpulan data

Tabel ini berisikan id_produksi_2019, id_produksi_2020, id_produksi_2021

2.3 Database Database : panen_jagung

(17)

2.3.1 Tabel a. kumpulan_data

b. tabel_hasil_produk_2019

(18)

c. tabel_hasil_produk_2020

d. tabel_hasil_produk_2021

(19)

e. tabel_kecamatan

2.4 Integrasi Studi Kasus a. Menampilkan tahun

b. Memanggil menggunakan id produksi

c. Memanggil data menggunakan id produksi dari 211 hingga 2110

(20)
(21)

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan

1. Administrasi Basis Data adalah fondasi vital dalam pengelolaan efisien dan efektif dari sistem basis data. Fokus pada optimalisasi kinerja, pemeliharaan rutin, pemantauan proaktif, dan perencanaan pertumbuhan kapasitas itu sangat penting.

2. Rancangan ERD merupakan langkah awal yang kritis dalam pengembangan basis data yang efektif. ERD yang baik mencerminkan struktur data dengan jelas, mengidentifikasi entitas dan hubungan, dan memfasilitasi pengembangan skema basis data yang efisien, 3. Keamanan basis data adalah aspek tak terpisahkan dari pengelolaan data. Penerapan

kebijakan keamanan yang ketat, manajemen izin akses yang cermat, dan enkripsi data merupakan langkah-langkah kunci untuk melindungi integritas dan kerahasiaan informasi. kemudian Pemantauan aktivitas pengguna dan deteksi anomali menjadi langkah-langkah proaktif dalam mengidentifikasi potensi ancaman terhadap keamanan data.

4. Administrasi Basis Data, Rancangan ERD, dan Keamanan Basis Data secara bersama- sama membentuk dasar yang kokoh bagi integritas, ketersediaan, dan keamanan informasi organisasi. Penerapan praktik terbaik dalam ketiga area ini mendukung tujuan strategis dan operasional organisasi secara menyeluruh.

5. Laporan ini memberikan rekomendasi keseluruhan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan sistem basis data. Termasuk di antaranya adalah pelatihan tim administrasi, pembaruan kebijakan keamanan, dan peninjauan kembali rancangan ERD sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis.

3.2 Sumber

a. administrasi database

https://www.instaclustr.com/blog/the-case-for-postgresql/

https://glints.com/id/lowongan/karier-database-administrator-adalah/#:~:text=Tujuannya

%20adalah%20agar%20user%20bisa,membuat%20sebuah%20sistem%20database%20baru.

b. base administrator (DBA)

https://si.unism.ac.id/apa-itu-database-administrator/

https://www.jagoanhosting.com/blog/database-administrator/

https://www.niagahoster.co.id/blog/database-administrator-adalah/

https://sis.binus.ac.id/2023/05/11/data-adiministrator-vs-database-

administrator/#:~:text=Tujuan%20diperlukannya%20database%20administrator

%20pada,mendukung%20kebutuhan%20bisnis%20dan%20organisasi.

(22)

c. keamanan Basis Data (backup dan recovery)

https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/sistem-keamanan-database

https://www.elitery.com/id/articles/perbedaan-backup-restore-recover-data-elitery/

https://ids.ac.id/pengenalan-backup-dan-recovery-data-demi-keamanan-data-perusahaan- kamu/

Gambar

Tabel diatas memiliki lima tabel, dengan penjelasan sebagai berikut : A. Tabel hasil produksi 2019

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perancangan sistem basis data untuk membantu Database Administrator (DBA) dalam meningkatkan kinerjanya pada saat melakukan

Untuk itu diperlukan penyimpanan database perusahaan dan kesejahteraan pegawai di beberapa lokasi menggunakan sistem basis data terdistribusi yang merupakan cara

Basis Data biasanya merupakan salah satu bagian dari suatu sistem informasi yang besar yang antara lain terdiri dari:.

• Beberapa operasi dasar yang dilakukan oleh aplikasi database: – Menambah data – Membaca data – Mengubah data – Menghapus data 34 NTS/Basis Data/TI UAJM..

• Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga4. diperlukan struktur data

Simpulan dari penelitian ini adalah dengan digunakannya Sistem Basis Data Manajemen Pembelajaran pada Madrasah Aliyah Citra Cendikia, maka komunikasi dan proses

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6

Sistem Manajemen Basis Data Sistem manajemen basis data atau DBMS, adalah perangkat lunak yang di desain untuk membantu menangani koleksi data dalam jumlah besar yang dibutuhkan dalam