• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKS CERAMAH LOMBA FAS II Karangtalun

N/A
N/A
dwi

Academic year: 2024

Membagikan "TEKS CERAMAH LOMBA FAS II Karangtalun "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TEKS CERAMAH LOMBA FAS II Karangtalun

Assalamualaikum Wr Wb

ِهِلآ ىَلَعَو ِهللا ِلْوُس َر ىَلَع ُم َلّسلاَو ُة َلّصلاَو ِهلل ُدْمَحـلا

ُدْعَب اّمَأ ، َه َلاَو ْنَمَو ِهِبْحَصَو

Alhamdulillahi washolatu wassalaamu ‘alaa rasulillah wa’alaa aalihi wa sohbihi wa maw waalaah.

Amma ba’du

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat, baik nikmat sehat dan nikmat kesempatan sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang barakah ini.

Sholawat dan salam tak lupa tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, hotamul Ambiya wa Imamul Rasul.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ِهِدَلَوو ِهِدِلاو نِم ِهْيَلإ َبَحأ َنوُكأ ىَتح ،ْمُكُدَحأ ُنِمْؤُي َل

َنيِعَمْجأ ِساَنلاو

“Tidaklah beriman seorang di antara kalian sampai dia mencintai aku lebih dari cintanya kepada anaknya, orang tuanya dan manusia semuanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Iman yang dinafikan dalam hadits ini adalah kesempurnaan iman. Artinya kalau ada seorang di antara kita yang masih mencintai orang lain lebih dari cintanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka dia tidak lantas kafir, tidak lantas keluar dari Islam, namun ia berdosa. Karena yang dinafikan adalah kesempurnaan iman yang wajib.

Jadi, wajib bagi setiap muslim untuk mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih dari cintanya kepada segala sesuatu dan kepada siapapun.

Dalam riwayat Al-Bukhari yang lain disebutkan bahwasanya ‘Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diri saya sendiri.”

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: “Tidak wahai ‘Umar, demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya sampai engkau menjadikan aku lebih engkau cintai dari segala sesuatu termasuk dari dirimu sendiri.” Maka ‘Umar bin Al-Khattab mengatakan: “Sekarang wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu termasuk dari diriku sendiri.” Maka kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

ُرَمُع اَي َآنلا

“Sekarang wahai ‘Umar baru benar.”

(2)

Naahh Hadits yang kedua ini menjelaskan bahwasanya yang dimaksud dengan cinta dalam hadits ini adalah cinta dalam arti yang sesungguhnya, Cinta yang sebenar-benernya, bukan hanya sekedar pengagungan/Cinta boongan bapak Ibu apalagi Cinta yang KW KW, kl yang kayak gitu pasti cepat Rusak,.. benar apa tidak, nah kl cepat Rusak berarti sudah tidak bisa dipakai lagi terus dibuang deh,

….. iya gak sih,…iya aja ya, kalau iya saya terusin nih…….*(Tutup Mulut, bilang makasih)*

lanjut ya, hadirin yang diRahmati Alloh, zaman sekarang ini banyak banget loh yang seneng mengagung-agungkan seseorang, contoh nih misalnya mengagung-agungkan idolanya Artis,….

Pejabat, terus kalau ketemu teriak-teriak,heboh, minta foto selfie, terus ada drama pingsan segala…..duuuh capek deh….bukan pengagungan yang kayak gitu, karena kl kayak gitu

mengagungkan itu lebih mudah hilang, bener gak…apalagi misalnya kl ada yang baru, lebih cepat lagi hilangnya

Hadirin yang dirahmati Alloh,ini sekedar contoh hadirin ngerti gak kl sahabat ‘Umar bin Khattab itu tidak pernah mengagungkan diri beliau lebih daripada beliau mengagunggkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Namun beliau sempat atau pernah untuk mencintai diri beliau lebih dari cinta beliau kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Hal ini menjelaskan bahwasanya seorang sahabat sekaliber ‘Umar bin Khattab tidak mengetahui sebagian hukum Islam. Namun lihatlah bagaimana ketika beliau mengetahui bahwasanya hal ini adalah sebuah kewajiban. Saat itu juga beliau menyatakan bahwasanya beliau mencintai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih dari cinta beliau kepada siapapun.

Dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam layak untuk dicintai lebih dari siapapun dan apapun. Karena faktor penyebab cinta seseorang kepada orang lain ada tiga:

1. Faktor fisik/lahir. Misalnya karena parasnya yang menawan atau karena suaranya yang indah.

2. Faktor batin /internal/inner beauty. Misalnya karena keshalihan seseorang atau tingginya ilmu yang dia miliki.

3. Faktor jasa.

Ketiga faktor ini ada pada diri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan tingkatnya yang paling tinggi. Coba hadirin Kalau kita kira – kira sudah miliki berapa….satu…..dua…..apa gak ada semuanya.

Hadirin Rohimakululloh

Jasa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam menebar/membawa hidayah untuk umat akhir zaman ini jauh lebih tinggi/lebih besar daripada jasa siapapun kepada kita. Bahkan jasa itu lebih besar daripada jasa ibu kita sendiri yang berbulan-bulan mengandung kita, susah payah mendidik kita dengan berbagai kenakalan kita. Tanpa pernah merasa capek, tanpa pernah merasa lelah, tanpa pernah mengharapkan jasa ataupun imbalan.

Kalau seandainya ibu kita telah memberikan cintanya dengan sepenuhnya, telah menjalankan tugasnya tanpa berkurang sesuatupun. Apalah artinya kalau ternyata di akhirat kita tidak masuk surga, kita tidak bisa mendapatkan kebahagiaan yang abadi di sana. Semua jasa itu akan menjadi sia- sia tidak ada artinya di akhirat.

Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah sebab yang telah Allah pilih agar kita bisa masuk surga, agar kita bisa merasakan kebahagiaan di alam keabadian.

Maka sudahkah Anda mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih dari cinta kita kepada orang tua kita, kepada anak kita, kepada harta kita yang paling mahal?

(3)

kita tidak punya jawaban kecuali satu, yaitu mengatakan iya. Karena jawaban tidak membuat kita jatuh dalam dosa. Jawabannya cuma satu. Kalau Anda sudah bisa mengatakan iya, alhamdulillah.

Kalau belum, sadarilah itu adalah dosa dan menjadilah ‘Umar bin Khattab sekarang. Katakanlah:

“Wahai Rasulullah, sekarang saya lebih mencintai engkau lebih dari cinta saya kepada siapapun.”

Demikian, jadikanlah cinta Anda kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai cinta yang paling besar. Dan dengan begitu InsyaAllah Anda akan dibangkitkan bersama beliau di akhirat nanti.

Wallahu ta’ala a’lam.***

Teks Ceramah tentang Maulid Nabi Muhammad saw.

Bagi kamu yang sedang mencari ceramah tentang maulid Nabi singkat berikut contohnya.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du

Bapak ibu guru yang mulia dan sahabat-sahabatku yang berbahagia,

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah nabi terakhir yang memiliki banyak

keistimewaan. Satu di antara keistimewaan nabi Muhammad saw. adalah akhlak beliau yang sangat mulia.

Kemuliaan akhlak ini beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia sehingga kita harus berperilaku menjadi muslim yang baik agar kita membawa citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

Kemuliaan akhlak nabi Muhammad saw. mendapat apresiasi dan pujian dari allah SWT. dalam Alquran. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Alquran sebagai berikut:

ٍمْيِظَع ٍقُلُخ ىٰلَعَل َكّنِاَو

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam 68:4)

Kemuliaan akhlak nabi Muhammad saw. nyata adanya. Dalam perjalanan dakwah, beliau mengalami banyak hinaan, cemoohan, dan penolakan dari umatnya yang membangkang. Namun, nyatanya, beliau selalu memaafkan mereka.

Melihat nabi Muhammad saw. yang mulia sering mendapat cemoohan dan hinaan dari kaumnya, Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka hingga binasa.

(4)

Namun, dengan lemah lembut dan penuh kesabaran nabi Muhammad saw. menolak tawaran Jibril itu. Beliau mengatakan mereka hanya umat yang belum tahu. Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keluasan hati nabi Muhammad saw. yang mulia yang mudah memaafkan orang lain.

Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia itu jadi mulia bukan karena harta yang mereka miliki, bukan karena jabatan yang mereka miliki, bukan pula karena rupa cantik atau ganteng, tetapi mereka mulia karena kemuliaan akhlak. Anak yang mulia, ibarat mata uang yang laku di mana pun.

Walaupun kamu tak punya harta, kamu tak punya jabatan, selama kamu beriman dan punya akhlak mulia, kamu akan dihargai orang di manapun kamu berada.

Bapak ibu guru, sahabat-sahabat yang berbahagia.

Inilah yang bisa saya sampaikan tentang kemuliaan akhlak baginda nabi Muhammad saw. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat khususnya untuk saya pribadi dan umumnya untuk pendengar sekalian.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh Teks Ceramah Singkat Maulid Nabi Muhammad saw.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil alamin, washolatu wasalamu ala asyrafil anbiya’ wal mursalin, wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du

Pertama-tama, marilah senantiasa kita mempersembahkan puji dan syukur kita kehadirat Allah Swt., karena atas nikmat dan karuniaNya jua, pada malam ini kita dapat hadir pada peringatan Maulid Nabi Muhammad saw., 12 Rabiul Awal 1432 H.

Sungguh merupakan suatu kebahagiaan bagi saya, bisa hadir dan memberikan sambutan pada acara ini.

Hadirin yang berbahagia, bagi kita kaum muslimin, Nabi Muhammad saw. diyakini sebagai contoh dan teladan yang terbaik bagi umat manusia. Pada diri Beliau terpancar kecerdasan yang luar biasa, kepribadian yang agung, akhlak yang mulia, dan kepemimpinan yang tegas dan bijaksana.

Muhammad saw. adalah figur teladan yang mesti diidolakan oleh kita kaum muslimin. Setiap langkahnya selalu dibawah kontrol Ilahi. Tindakan dan ucapannya adalah mutiara berharga, menjadi landasan pembentukan akhlak umatnya dalam berbuat dan menjadi hukum yang ditaati.

Tiada seorangpun yang dapat meragukan keagungan peribadi Rasulullah saw. Kepribadian menjadi contoh teladan dalam segala hal. Rasulullah sebagai seorang suami yang teladan, sebagai ayah teladan, sebagai guru teladan, sebagai tokoh teladan, sebagai ahli strategi teladan, sebagai ahli ekonomi teladan, sebagai pejuang hak-hak asasi manusia teladan, dan sebagai kepala negara yang teladan.

Allah menyebutkan bahwa Dia adalah Rasul Allah, pilihan di antara banyak rasul sebelumnya.

Bahkan, kehadiran Muhammad adalah rahmat bagi alam semesta, sebagaimana QS Al Anbiya’ [21]

ayat 107.

َنْيِمَلٰعْلّل ًةَمْح َر ّلِا َكٰنْلَس ْرَا اَمَو

(5)

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.

Dengan demikian, keteladanan Muhammad saw. adalah sesuatu yang utama bagi setiap umat.

Mudah-mudahan, dengan mengikuti keteladanan beliau, kita mampu mereformasi sistem dan tatanan yang ada, ke arah yang lebih baik dan tujuan yang mulia, yakni terciptanya negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur (makmur dan penuh ampunan Tuhan).

Demikianlah sambutan saya, dalam memperingati Maulid Nabi besar Muhammad saw. di Pesantren Nurul Falah ini. Mudah-mudahan, apa yang saya kemukakan tadi dapat menggugah kesadaran kita bersama, baik dalam kehidupan pribadi, rumah tangga ,bermasyarakat dan bernegara khususnya umat Islam terhadap ajaran-ajaran dan suri tauladan yang dicontohkan Nabi Muhammad saw.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Referensi

Dokumen terkait

Dari Salim bin Abdullah, bahwa Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan carilah

Dari Abu Huraerah -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Celakalah seseorang yang jika namaku disebut di sisinya ia tidak

Dari Shahabat al-Miqdad bin al-Aswad radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamberkata kepada para Shahabatnya ” Apa yang kalian katakan pada masalah

radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kelompok pertama yang masuk ke dalam surga, wajah mereka bagaikan bulan purnama, mereka

Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha bahwa beliau berkata : "Tatkala Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terkena sihir orang Yahudi bernama Lubaid bin A'sham, beliau

Diriwayatkan oleh At Tabrani dari sahabat Al Muqotthom bin Al Miqdam Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa aalihi wa shohbihi wa sallam

Berdasarkan riwayat yang shahih dari Ibnu ‘Abbaas radhiyallahu ‘anhu, “Beberapa istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mandi menggunakan jufnah bejana1, lalu Rasulullah