• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF TELAAH KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN REMAJA DESA LEMBA ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF TELAAH KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN REMAJA DESA LEMBA ... - Unismuh"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Remaja di Desa Lemba, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng seringkali menggunakan kata-kata kasar bahkan berani bersuara, selalu menganggap bahwa apa pun yang diucapkannya mencerminkan masa mudanya. Jika remajanya dilatih maka yang berkualitas adalah masa depan bangsa dan negaranya, begitu pula sebaliknya jika remajanya tidak dilatih maka bagaimana masa depan bangsa dan negaranya kedepannya, sehingga harus mempunyai kemampuan berbahasa yang santun. dan memanfaatkannya di Desa Lemba, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya fokus pada bagaimana prinsip kesantunan berbahasa yang digunakan pada remaja di Desa Lemba Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dan maksim mana yang paling sering muncul dalam percakapan remaja di Desa Lemba Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. , sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan untuk meningkatkan kesantunan berbahasa di kalangan remaja khususnya di Desa Lemba Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, penulis memilih untuk melakukan penelitian di Desa Lemba Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng karena penulis sering mendengar bahwa remaja di daerah tersebut sering menggunakan bahasa yang tidak sopan dan terdengar kasar ketika berkomunikasi, sehingga penulis tertarik. dalam mengkajinya dengan judul “Studi Kesantunan Berbahasa pada Remaja Desa Lemba Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kajian Pustaka

  • Penelitian Relevan
  • Pragmatik
  • Tindak Tutur
  • Kesantunan Berbahasa
  • Remaja

Berdasarkan sambutan yang disampaikan Mamar terlihat jelas bahwa apa yang disampaikan benar-benar memaksimalkan keuntungan bagi para tamu. Sehingga prinsip kesantunan ditinjau dari maksim kesantunan memenuhi kriteria maksim apresiasi, sehingga tuturan Ikbal dapat dikategorikan santun. Berdasarkan penuturan Zul terlihat jelas bahwa pembicaranya rendah hati dan tidak terlalu memuji dirinya sendiri.

Berdasarkan pidato yang disampaikan Ita, terlihat jelas bahwa ia rendah hati dan kurang memuji dirinya sendiri. Berdasarkan sambutan yang disampaikan Ita, terlihat jelas bahwa ia berusaha membangun silaturahmi dengan para peserta rapat dan memaksimalkan kecocokan di antara mereka. Berdasarkan perkataan Mamar yang disampaikan kepada Zul, terlihat jelas bahwa mereka mampu membangun chemistry dan memaksimalkan kecocokan di antara mereka.

Berdasarkan penuturan Zul, terlihat jelas bahwa ia berusaha membangun bonding dengan para peserta rapat dan memaksimalkan kecocokan di antara mereka. Berdasarkan penuturan Ikbal dan Aulya terlihat jelas bahwa mereka mampu membangun chemistry dan memaksimalkan kecocokan di antara mereka. Dari penuturan Ita dan Ikbal terlihat jelas bahwa mereka mampu membangun chemistry yang baik satu sama lain dan memaksimalkan kecocokan di antara mereka.

Berdasarkan penuturan Ita, A. Fatma dan Zul terlihat jelas bahwa mereka mampu mengembangkan kecocokan satu sama lain dan meningkatkan kecocokan satu sama lain. Berdasarkan sambutan yang disampaikan Zul dan para peserta rapat, terlihat bahwa mereka mampu membangun keserasian satu sama lain dengan meningkatkan keserasian satu sama lain. Sehingga asas kesantunan dalam pengertian maksim kesantunan sesuai dengan kriteria maksim hormat, maka tuturan A. Fatma dapat bercirikan santun.

Berdasarkan penuturan Rahma, terlihat jelas bahwa pembicaranya rendah hati dan meminimalkan pujian terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan pidato yang disampaikan Ade, terlihat bahwa ia mampu memaksimalkan sikap positifnya terhadap pidato yang disampaikan Rahma. Berdasarkan sambutan yang disampaikan Hikmah, terlihat jelas bahwa ia mampu meningkatkan rasa kasih sayang terhadap Mei.

Tabel  Ketidaksantunan Berbahasa
Tabel Ketidaksantunan Berbahasa

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang berbentuk metode atau pendekatan studi kasus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan prinsip kesantunan berbahasa remaja di Desa Lemba Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dan mendeskripsikan prinsip yang paling sering muncul dalam percakapan remaja di Desa Lemba Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng dengan lawan bicaranya. fokus pada satu ojek tertentu yang dipelajari dalam studi kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang terlibat, dengan kata lain data studi kasus dikumpulkan dari berbagai sumber.

Lokasi dan Subjek Penelitian

Definisi Istilah

Data dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Berdasarkan sambutan yang disampaikan Mamar, Aulya A. Fatma dan para peserta rapat, terlihat jelas bahwa mereka memupuk chemistry dengan peserta rapat dan memaksimalkan kecocokan di antara mereka. Berdasarkan tuturan yang disampaikan Zul, terdapat tuturan yang berusaha membangun hubungan baik dengan peserta rapat dan memaksimalkan kecocokan antar mereka, sehingga prinsip kesantunan dalam maksim kesantunan sesuai dengan kriteria maksim mufakat. Berdasarkan sambutan yang disampaikan Zul, A. Fatma dan Aulya terlihat jelas bahwa mereka mampu membangun chemistry satu sama lain dan memaksimalkan kecocokan di antara mereka.

Berdasarkan tuturan Hikmaj terlihat bahwa beliau menyikapi tuturan Mei dengan sangat baik, bahkan diiringi dengan pujian, sehingga prinsip kesantunan dalam maksim kesantunan sesuai dengan kriteria maksim apresiasi. Iya kawan, adakah yang bersedia menjadi bendahara panitia?" dan dalam perbincangan tentang Covid 19 Rahma berkata "Karlina, apa kabar?

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Analisis Prinsip Kesantunan Berbahasa di Kalangan Remaja Masjid
  • Maksim yang Sering Muncul dalam Percakapan di Kalangan Remaja

Orang tersebut tekun dan teliti dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga prinsip kesantunan ditinjau dari maksim kesantunan memenuhi kriteria maksim penghargaan. Dengan demikian, tuturan A. Fatma dapat dikategorikan santun. Berdasarkan ucapan Zul kepada Ita, terlihat jelas bahwa ia berusaha membangun keharmonisan dengan Ita dan memaksimalkan kecocokan di antara mereka. Berdasarkan penuturan Ade dan Karlina terlihat jelas bahwa mereka berusaha membangun kecocokan satu sama lain dan memaksimalkan kecocokan diantara mereka, karena Karlina menjawab sesuai dengan pertanyaan Rahma.. prinsip kesantunan ditinjau dari maksim kesantunan terpenuhi kriteria maksim konsensus.

Berdasarkan penuturan Mei terlihat jelas bahwa pembicaranya rendah hati dan meminimalkan pujian terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan penuturan yang disampaikan Mei dan Hikmah terlihat jelas bahwa beliau berusaha mengedepankan kecocokan dan memaksimalkan kecocokan diantara mereka karena jawaban 84).

Pembahasan

Hal ini terlihat dari perkataan Mamar: “Sebelum saya selesai rapat hari ini, saya mengajak teman-teman saya. “Sebentar lagi sorenya kami pergi ke pasar untuk membeli sembako untuk meringankan beban mereka karena saya dengar dari cerita Rahma kalau tante keluarganya tidak punya. penghasilan tetap,” lalu Karlina menjawab, “Iya, aku senang melakukan itu,” dan Hikmah berkata, “Tenanglah. Itu yang terbaik, kawan,” dan kata-kata yang diucapkan Hikmah, “Ternyata begitu kamu tahu cara membuat kue.

Hal ini terlihat pada kata-kata yang diucapkan oleh Zul “tapi sejujurnya pengalamanku sebagai pemimpin masih sangat kurang, apalagi dalam kegiatan seperti ini” kata-kata yang diucapkan oleh Ita “Aiiii Jangan jadi aku kakak, masih banyak yang lebih berpengalaman dariku" kata-kata yang diucapkan oleh Rahma "Aku tidak suka kalian" dan Mei berkata "Baiklah. Bagaimana kalau kita sepakat kalau Kak Zul yang menjadi ketua panitianya, bagaimana dengan kontestan yang lain?" kata-kata yang diucapkan Zul "Gimana kak, setuju kalau Jaki jadi sekretaris panitia?" Kata Ita, "Iya betul, apa salahnya memberi kesempatan pada teman lain untuk belajar, bagaimana kalau kita memilih kakak Nita?" Rahma bertanya “Bagaimana kabar Covid-19?” dan jawaban Karlina “Baiklah sobat, Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus (SARS-COV-2) atau Severe Acute Respiratory Syndrome Corona. Hal ini terlihat dari perkataan Aulya: “Jangan katakanlah, kamu dapat menunaikan amanahmu!” pidato itu.

Iya benar apa yang dikatakan Kak Ita,” dan apa yang dikatakan Ade, “Maafkan aku Bu Tija. Hal ini terlihat dari perkataan Fajar, “Bagaimana dengan Sayamo yang menjadi bendahara panitia seperti teman-teman yang lain. Haha” dan perkataan yang diucapkan oleh Ikbal “Kami tidak yakin saudara kami yang ingin menjadi bendahara panitia akan berakhir dengan membela Boroski.

Peneliti menemukan adanya tuturan yang melanggar maksim mufakat, terbukti dari percakapan tersebut Mei tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Hikmah, malah Mei balik bertanya kepada Hikmah. Pada perbincangan remaja tentang pemilihan/penunjukan ketua panitia, sekretaris panitia dan bendahara panitia, perbincangan tentang Covid-19 dan perbincangan tentang Idul Adha, peneliti menemukan pernyataan yang sering muncul yaitu maksim mufakat, karena masyarakat Soppeng ingin membangun keharmonisan satu sama lain dan memaksimalkan kecocokan di antara keduanya. Silakan, Kak Zul!" Zul menjawab ucapan Mamar, "Terima kasih atas kesempatannya.

Aku menjemur tubuhku di bawah sinar matahari!” Dan dalam perbincangan tentang Idul Adha, kata-kata yang diucapkan May.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Bincang Pemuda dalam Pemilihan/Pengangkatan Ketua Panitia Pengawas dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2020 pukul 15.30 WITA di ruang pertemuan dengan pembentukan bendahara panitia pemuda masjid sebagai berikut. Aulya : Tabe teman-teman, kalau saya setuju Zul akan menjadi ketua panitia, tapi sebelum kita memutuskan ada baiknya kita bertanya terlebih dahulu kepada yang bersangkutan apakah bersedia menjadi ketua panitia. Bincang Pemuda dalam Pemilihan/Pengangkatan Sekretaris Panitia Pengawas dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2020 pukul 15.30 WITA di ruang pertemuan dengan pembentukan bendahara panitia pemuda masjid sebagai berikut.

Zul (Ketua Panitia): Bismillah, Assalamualaikum Wr.Wb., sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan saya kesempatan untuk memimpin panitia, mari kita bekerja keras bersama-sama menyukseskan kegiatan ini. Temu pemuda dalam rangka pemilihan/pengangkatan bendahara panitia pemantau dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2020 pukul Pukul 15.30 WITA di ruang rapat pembentukan bendahara panitia pemuda masjid. Iya betul, apa salahnya memberi kesempatan pada teman lain untuk belajar, bagaimana jika kita memilih adik Nita.

Saya setuju jika teman-teman juga setuju saya menjadi bendahara panitia, Insya Allah amanah itu akan saya jalankan. Mamar : “Sebelum aku mengakhiri pertemuan hari ini, aku ingin mengajak teman-temanku pulang untuk makan siang.” 17 Zul : “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang telah mempercayai saya sebagai ketua panitia dalam kegiatan selanjutnya, tapi jujur.

Nita : “Saya setuju jika teman-teman saya juga bersedia menjadi bendahara panitia, Insya Allah saya akan menunaikan amanah tersebut.” Aulya : “Tabe teman-teman, kalau saya setuju Zul akan menjadi ketua panitia, tapi sebelum kita memutuskan kita harus bertanya terlebih dahulu kepada yang bersangkutan apakah bersedia menjadi ketua panitia?” Ita : “Tabe, bagaimana kalau kita sepakat saudara Fajar yang menjadi bendaharanya, karena dia juga bendahara panitia tahun lalu.”

Ita : "Iya betul, apa salahnya jika kita memberi kesempatan pada teman yang lain untuk belajar, tapi bagaimana jika kita memilih adik Nita."

Gambar

Tabel            Halaman
Gambar                                                                                                   Halaman   A
Tabel  Ketidaksantunan Berbahasa

Referensi

Dokumen terkait

Communication and the empirical dimension of human actions from the perspective of their experience of God have become an important paradigm for practical theological reflection Van der