Program Studi : Pendidikan Kebidanan dan Kejuruan Kebidanan. TIDAK. Telepon/. 11) Mahasiswa Program Studi Kebidanan (S1) Kelas A SMT VI Reguler 4. Bentuk Kegiatan : Sosialisasi dan Konseling Pentingnya Gizi Seimbang 1000 Hari Pertama Kehidupan Untuk Mencegah Stunting. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat kesehatan, rahmat, hidayah dan inayah sehingga kita diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan melaksanakan “Pentingnya Gizi Seimbang pada 1000 Hari Pertama Kehidupan” untuk Mencegah terhentinya”.
Ketua Senat STIKes Medistra Indonesia Ibu Riris Oktrina Silitonga, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Jiwa. Sebagai bentuk berbagi dan pemutakhiran pengetahuan tentang pentingnya pola makan seimbang pada 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah retardasi pertumbuhan, kami mahasiswa program studi Kebidanan (S1) menyelenggarakan pengabdian masyarakat. Hal ini juga dapat memberikan dampak positif bagi orang tua dan pengasuh anak untuk meminimalisir terjadinya stunting. Kami sangat mengharapkan respon positif dari masyarakat mengenai peningkatan kesadaran akan pentingnya mengetahui pentingnya pola makan seimbang pada 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah pertumbuhan terhambat.
Banyak orang tua yang beranggapan bahwa gizi yang cukup merupakan hal yang tidak perlu diatasi, sehingga banyak pula yang gagal dalam memenuhi gizi anaknya. Kurangnya pengetahuan dan pendidikan di kalangan orang tua mengenai kebutuhan gizi pada anak. C. Pengetahuan orang tua masih minim tentang cara pemenuhan gizi anak d. Kurangnya kesadaran orang tua terhadap gizi anak.
PEMBIAYAAN
Saran
Persiapan
“Pentingnya gizi seimbang pada 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah stunting” Dari Mahasiswa STIKes Medistra Indonesia 2) Menjelaskan. Berita Acara : Syalma S, Nita Nurcahaya Kardini dan Riska Nurpadilah Uraian Tugas : Catat nama peserta yang hadir.
Pengertian Stunting
Siwalankerto Surabaya merupakan daerah binaan Fakultas Ilmu Kesehatan dengan jumlah kasus stunting di daerah Siwalankerto pada tahun 2018 tercatat sebanyak 114 bayi dan balita (DKPK Surabaya, 2018). B. Pertambahan berat badan merupakan penanda malnutrisi kronis atau rendahnya kesehatan ibu yang dapat berdampak jangka pendek dan jangka panjang. Penguatan dapat menyebabkan penurunan kecerdasan (IQ) yang berujung pada rendahnya prestasi belajar dan tidak bersekolah lagi. Akuisisi yang terjadi pada masa kanak-kanak merupakan faktor risiko kematian, kemampuan kognitif, rendahnya perkembangan motorik dan ketidakseimbangan fungsi tubuh (Allen & Gilpie, 2001).
Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh gizi buruk yang dialami ibu hamil dan balita. Fakta lainnya adalah 2 dari 3 ibu hamil belum cukup mengonsumsi suplemen zat besi dan masih terbatasnya akses terhadap layanan pendidikan anak usia dini yang berkualitas (hanya 1 dari 3 anak usia 3 hingga 6 tahun yang belum terdaftar dalam layanan PAUD/Pendidikan Anak Usia Dini). Prinsipnya adalah meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan memastikan dapat mengonsumsi makanan berkualitas selama hamil.
Asupan yang mengandung asam folat dan zat besi merupakan kombinasi nutrisi yang sangat penting bagi ibu hamil. Status gizi merupakan ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi yang dicapai tubuh melalui asupan makanan dan minuman.
Zat Gizi Mikro yang Berperan untuk Menghindari Stunting (Pendek) 1. Kalsium
Begitu bayi lahir, pastikan bayi mendapat ASI eksklusif selama enam bulan pertama, hingga usia dua tahun. Gizi buruk pada anak usia dini dapat menghambat tumbuh kembang anak, menurunkan kapasitas intelektual, meningkatkan angka kematian bayi dan anak, serta berujung pada gangguan metabolisme pada usia dewasa. Oleh karena itu, gangguan tumbuh kembang ini harus segera ditangani dan ditangani dengan baik. Salah satu cara mencegah stunting adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil, melalui pemberian ASI eksklusif selama enam bulan yang dilanjutkan dengan MPASI.
Nutrisi yang cukup sangat diperlukan pada tahap awal pertumbuhan anak untuk menjamin tumbuh kembangnya sehat, organ tubuh berfungsi dengan baik, memiliki daya tahan tubuh yang kuat, serta untuk perkembangan otak dan kognitif (UNICEF, 2012). Yodium sangat berguna untuk hormon tiroid dimana hormon tiroid mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Zinc berfungsi dalam metabolisme tulang, penyembuhan luka, fungsi imunitas dan perkembangan fungsi reproduksi pria.
Asam folat terutama bekerja pada masa pembelahan dan pertumbuhan sel, memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia.
CUKUP GIZI
Berkaitan dengan hal tersebut, hendaknya ibu mempunyai status gizi yang baik sebelum hamil dan mengkonsumsi makanan yang bervariasi proporsi dan kuantitasnya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Akibatnya bayi tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya sehingga mengganggu tumbuh kembangnya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Saat hamil, makanan yang dikonsumsi bukan untuk dirinya sendiri, melainkan ada individu lain yang juga ikut mengonsumsi makanan yang dimakan tersebut.
Ibu hamil mengkonsumsi minyak sebanyak 3 sendok makan per hari (hanya untuk penyerapan) atau setara dengan 30 gram minyak.Di bawah ini contoh menu dengan ±3 sendok makan minyak per hari). ASI Eksklusif adalah pemberian ASI setelah lahir sampai anak berusia 6 bulan, tanpa memberikan makanan lain. Beberapa faktor yang menyebabkan tidak mungkinnya pemberian ASI eksklusif antara lain: WHO menganjurkan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama dan dilanjutkan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun untuk memperkuat daya tahan tubuh anak dan mengurangi risiko infeksi dari makanan/minuman selain payudara. susu .ASI eksklusif mengurangi risiko infeksi saluran cerna, otitis media, alergi dan kematian bayi, infeksi usus besar dan kecil (penyakit radang usus), penyakit celiac, leukemia, limfoma, obesitas dan diabetes di kemudian hari.
Pemberian ASI eksklusif dan pemberian ASI terus menerus hingga 2 tahun dapat mempercepat kembalinya status gizi ibu, menurunkan risiko terjadinya obesitas, hipertensi, rheumatoid arthritis, kanker payudara (ASI eksklusif). Lactobacillus bifidus mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya lainnya dan menyebabkan diare. e) ASI mengandung laktoferin yang mengikat zat besi. Hal ini mencegah pertumbuhan beberapa bakteri berbahaya yang membutuhkan zat besi. f) ASI mengandung enzim khusus (lipase) yang mencerna lemak.
ASI dicerna lebih cepat dan mudah, dan bayi yang diberi ASI mungkin ingin makan lagi lebih cepat dibandingkan bayi yang diberi susu formula. g) ASI selalu siap diberikan kepada bayi dan tidak memerlukan persiapan. Namun jika tidak memberikan makanan yang baik pada fase IYCF, maka tetap gagal (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017). Jumlah setiap kali makan: 2-3 sendok makan penuh setiap kali makan, secara bertahap ditingkatkan menjadi 1/2 mangkuk berukuran 250 ml setiap kali makan.
Hal ini terlihat ketika sendok dimiringkan, bubur tidak langsung tumpah. Memberikan ASI di sela-sela waktu makan utama. Pagi: 2 sendok makan bubur tumbuk Sore: 3 sendok makan bubur tumbuk Makan malam: 3 sendok makan bubur tumbuk. Pagi : nasi empuk 3 sdm Makan siang : nasi empuk 4 sdm Makan malam : nasi empuk 4 sdm.
CUKUP IMUNISASI
Anak kebal atau kebal terhadap satu penyakit, namun belum tentu kebal terhadap penyakit lain. Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi dibawah 24 jam mendapat imunisasi Hepatitis B (HB-0), anak 1 bulan (BCG dan Polio 1), anak 2 bulan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), mulai 3 bulan diberikan ( DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), diberikan mulai 4 bulan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau suntik polio), dan diberikan mulai 9 bulan (campak atau MR).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang selalu memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Berbagai penyakit menular seperti hepatitis A, polio, kolera dan lain-lain merupakan penyakit yang berhubungan dengan akses terhadap fasilitas toilet. Fungsi jamban antara lain dari aspek kesehatan lingkungan adalah untuk mencegah berkembangnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh kotoran manusia.
Pembuangan feses yang tidak dikelola dengan baik menimbulkan dampak yang mengkhawatirkan, terutama terhadap kesehatan dan kualitas air untuk keperluan rumah tangga dan komersial. Menurut Kusnoputranto (1997), pengertian jamban keluarga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan menampung sampah agar sampah tersebut tersimpan pada suatu tempat tertentu dan tidak menimbulkan penyakit serta tidak mencemari permukaan. Sedangkan definisi lain menyebutkan bahwa pengertian jamban adalah pengumpulan kotoran manusia pada suatu tempat sehingga tidak menimbulkan bakteri penyakit pada kotoran manusia dan mengganggu estetika.
Pemeliharaan jamban sehat keluarga yang baik adalah lantai jamban harus selalu bersih dan tidak ada genangan air, bersihkan jamban secara rutin agar area jamban selalu bersih, di dalam jamban tidak terlihat kotoran, tidak ada serangga (kecoa). , lalat) dan tikus berkeliaran, alat kebersihan disediakan dan bila ada kerusakan segera diperbaiki. Selain menerapkan pola hidup bersih dan sehat, pencegahan infeksi cacing dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing. Pasalnya, anak sejak usia 2 tahun sudah banyak bersentuhan dengan tanah yang menjadi sumber penularan infeksi cacing.
Sedangkan untuk daerah non endemis sebaiknya diberikan obat cacing sesuai indikasi dan setelah pemeriksaan kesehatan dengan hasil tes feses positif ditemukan telur cacing atau cacing. Infeksi cacing mempengaruhi proses pencernaan, pencernaan, penyerapan dan pengolahan makanan, mengakibatkan hilangnya sejumlah besar protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Anak yang menderita infeksi cacing berisiko tinggi mengalami gangguan gizi dan gangguan tumbuh kembang.
Cacing jenis ini masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk telur yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan yang tidak dibersihkan dengan baik. Cacing ini akan merusak lapisan usus halus sehingga menyebabkan diare sehingga mengganggu penyerapan karbohidrat dan protein. Infeksi cacing tambang ini akan menyebabkan luka usus yang lebih dalam, sehingga pendarahannya akan lebih parah dibandingkan infeksi cacing tambang jenis lainnya.
Penyakit cacingan ini bisa Anda cegah dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat, yaitu dengan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, memotong kuku seminggu sekali, memakai sepatu, mencuci buah dan sayur sebelum memakannya, dan minum obat anti cacing jika Anda. mempunyai anak atau anggota keluarga yang menderita cacingan. Menurut WHO (2007), penggunaan kelambu yang diberi insektisida di beberapa negara di benua Afrika telah berhasil menurunkan angka kejadian penyakit malaria rata-rata sebesar 50%, menurunkan angka kelahiran bayi dengan berat badan kurang rata-rata sebesar 23%. , mengurangi jumlah aborsi spontan pada kehamilan pertama hingga keempat sebesar 33%, mengurangi angka parasitemia pada plasenta pada seluruh kehamilan sebesar 23%.