P3I
Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia
Rita Berlis Ketua Umum
P I 3
Nomor : 04/TN-P3I/X/2018 Jakarta, 10 Oktober 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Temu Nasional Pengadaan Barang/Jasa 2018
Dengan Hormat,
Dalam rangka mendukung penguatan pembangunan sektor jasa konstruksi, telah diterbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagai pengganti Undang-undang nomor 18 tahun 1999. Sektor jasa konstruksi sebagai bagian dari instrumen pendukung pembangunan nasional merupakan sektor yang sangat penting dalam rangka mewujudkan perbaikan pelayanan publik di Indonesia, untuk itu perlu pemahaman yang menyeluruh terhadap arah kebijakan jasa konstruksi untuk dapat mengimplementasikannya.
Untuk menjamin ketertiban dan kepastian hukum, pemahaman arah kebijakan jasa konstruksi akan sangat membantu pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi guna mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur sebagai pendukung aktivitas ekonomi kemasyarakatan demi terwujudnya tujuan pembangunan nasional.
Perubahan kebijakan di bidang jasa konstruksi dan peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah menempatkan posisi tata kelola pengadaan barang/jasa pemerintah dalam peran penting mendukung peningkatan pelayanan publik dan pengembangan usaha nasional, serta dibangun dengan strategi inovasi dalam sasaran mewujudkan pengadaan barang/jasa pemerintah yang memberikan value for money dan kontribusi dalam pembangunan berkualitas dan berkelanjutan.
Untuk membahas arah kebijakan perubahan secara komprehensif, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara, untuk mengikuti kegiatan Temu Nasional Pengadaan Barang/Jasa 2018 dengan tema :
Kepada Yth,
1. Pimpinan K/L/D/I;
2. Pimpinan Unit Layanan Pengadaan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa;
3. Pimpinan Pelaku Usaha / Penyedia Perseorangan Jasa Konstruksi Di -
T e m p a t
Demi tercapainya pengadaan jasa konstruksi yang berkualitas, terbangun melalui inovasi dan terhindar dari permasalahan hukum, maka kami mengajak seluruh pihak terutama pemegang kebijakan, pelaksana pengadaan jasa konstruksi dan pihak-pihak lain untuk bergabung dan berbagi pendapat dan pengetahuan pada kegiatan dimaksud. Untuk informasi pendaftaran dapat menghubungi Irma Hp. 0812 1132 2813.
Demikian undangan ini disampaikan, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih.
FREE
BUKU & FLASDISK MATERI
P I 3 PUSAT PENGKAJIAN PENGADAAN INDONESIA
Hari : Kamis - Jumat
Tanggal : 22 - 23 November 2018
Tempat : Hotel Golden Tulip Passer Baroe
Jl. Pintu Air V No. 53, Pasar Baru, Jakarta Pusat
“Perubahan Paradigma Kebijakan Jasa Konstruksi di Indonesia”
Ruko Duta Bintaro AB3 No. 6 Jl. KH. Mas Mansyur, Kota Tangerang Selatan, Banten 15324 Telpon 021 2940 7390 Fax. 021 2940 7390
P3I
Jasa konstruksi memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Hal tersebut direpresentasikan dengan adanya keterkaitan jasa konstruksi dengan sektor-sektor lainnya, seperti sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. Sektor konstruksi memberikan kontribusi sekitar 7-8% dari PDB, dan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 5% jumlah penduduk. Konstruksi sesungguhnya dapat dikonsepsikan sebagai produk, proses, dan pelaku sehingga membentuk ”meso economic system” baik pada ranah cluster, sektor, industri, maupun jasa yang akan berperan dalam membangun sosial ekonomi bangsa (construction driven socio-economic development). Pengembangan jasa konstruksi perlu mendapat perhatian khusus ditengah transformasi politik, budaya, ekonomi, dan birokrasi yang sedang terjadi.
Sejumlah tantangan tersebut membutuhkan upaya penataan dan penguatan kembali pengaturan kelembagaan dan pengelolaan sektor jasa konstruksi untuk menjamin sektor konstruksi Indonesia dapat tumbuh, berkembang, memiliki nilai tambah yang meningkat secara berkelanjutan, profesionalisme dan daya saing.
Berdasarkan hal-hal tersebut, terdapat 7 (tujuh) hal yang perlu menjadi fokus atas perubahan paradigma Jasa Konstruksi, sebagai berikut:
1. Perlu diatur struktur usaha jasa konstruksi yang meliputi jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk, dan kualifikasi usaha. Untuk jenis usaha jasa konstruksi meliputi jasa konsultansi konstruksi, jasa pelaksana konstruksi, dan jasa pelaksana konstruksi terintegrasi. Sedangkan sifat usaha jasa konstruksi didasarkan atas jenis usaha jasa konstruksi yang terbagi atas sifat usaha jasa konstruksi umum dan spesialis. Untuk klasifikasi usaha jasa konstruksi didasarkan pada klasifikasi produk konstruksi.
Selanjutnya terkait dengan bentuk usaha jasa konstruksi dibedakan pada usaha jasa konstruksi yang berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Sedangkan kualifikasi usaha jasa konstruksi hanya untuk badan usaha yang terdiri atas kualifikasi usaha kecil, menengah, dan besar. Selain itu, dalam konsep usaha jasa konstruksi juga diatur mengenai segmentasi pasar, badan usaha asing dan usaha perseorangan asing, pengembangan usaha berkelanjutan, dan persyaratan usaha yang mencakup tanda daftar usaha perseorangan dan izin usaha, sertifikasi badan usaha, serta registrasi pengalaman.
2. Pembinaan sektor jasa konstruksi menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan dapat melibatkan Badan Sertifikasi dan Registrasi Jasa Konstruksi (BSRJK). Bentuk-bentuk pembinaan yang dilakukan antara lain yaitu pengembangan sumber daya manusia, pengembangan usaha jasa konstruksi, pengembangan material dan teknologi konstruksi, pengembangan penyelenggaraan jasa konstruksi, pengembangan standar keamanan, keselamatan, dan kesehatan konstruksi, serta pengembangan partisipasi masyarakat. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya juga melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan jasa konstruksi.
3. Pengaturan mengenai pengikatan jasa konstruksi dikembalikan pada aturan hukum perdata, di mana pengikatan merupakan ranah perdata yang memberikan kebebasan kepada para pihak yang mengikatkan diri dalam suatu perjanjian. Sehingga ketentuan mengenai pengikatan antara para pihak berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kecuali dinyatakan lain dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi. Pengecualian ini ditujukan untuk pengikatan jasa konstruksi yang menggunakan keuangan negara yang harus melalui proses tender dalam pemilihan penyedia jasa.
Ketentuan mengenai tender tersebut perlu diatur secara garis besar dalam RUU, sedangkan teknis mekanisme, persyaratan, serta proses pemilihan dan penetapannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
Proposal Temu Nasional Pengadaan Barang/Jasa 2018
“Perubahan Paradigma Kebijakan Jasa Konstruksi di Indonesia”
A. Pengantar
P3I
4. Penyelenggaraan jasa konstruksi semakin merinci secara umum aspek-aspek yang terkait dengan penyedia jasa dan subpenyedia jasa, pembiayaan, standar keamanan, keselamatan, dan kesehatan konstruksi, serta bagian kegagalan pekerjaan konstruksi dan kegagalan bangunan yang didalamnya terdapat bagian yang membicarakan tentang penilai ahli dan jangka waktu dan pertanggungjawaban kegagalan bangunan. Hal ini dikarenakan pengaturan dalam UU lama masih bersifat general sehingga kurang dapat menjelaskan secara komprehensif hal-hal yang berkaitan dengan penyelengaraan jasa konstruksi.
5. Pengaturan mengenai tenaga kerja konstruksi diatur lebih terperinci. Pemerintah bertanggung jawab atas pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan untuk mewujudkan tenaga kerja konstruksi yang profesional, kompeten, disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki integritas serta memenuhi standar nasional dan internasional. Pengaturan tenaga kerja konstruksi didasarkan atas klasifikasi yang terdiri atas bidang Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Tata Lingkungan, dan Manajemen Pelaksanaan, serta kualifikasi sesuai dengan penjenjangan dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yaitu jenjang jabatan operator, jabatan teknisi atau analis, dan jabatan ahli. Selain itu, dalam pengaturan tenaga kerja konstruksi diatur pula mengenai pelatihan tenaga kerja, sertifikasi kompetensi kerja, registrasi pengalaman profesional, standar remunerasi, dan tenaga kerja konstruksi asing.
6. Dalam konsep kelembagaan dibentuk Badan Sertifikasi dan Registrasi Jasa Konstruksi (BSRJK) yang akan menyelenggarakan sebagian tugas pengembangan jasa konstruksi. BSRJK dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Menteri di mana dalam mengangkat anggotanya Menteri harus membentuk panitia seleksi. BSRJK bertugas dan berwenang antara lain yaitu menyelenggarakan sertifikasi dan registrasi yang terkait dengan penyelenggaraan jasa konstruksi, menetapkan penilai ahli, membentuk lembaga sertifikasi profesi bidang jasa konstruksi, dan memberikan masukan kepada pemerintah dalam merumuskan kebijakan jasa konstruksi nasional. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BSRJK didukung oleh sekretariat dan terlepas dari pengaruh kekuasaan dan kepentingan golongan atau kelompok.
7. Dalam undang-undang sebelumnya, terdapat ketentuan adanya kewajiban dari pemerintah untuk bertindak dan berpihak apabila diketahui masyarakat dirugikan sebagai akibat penyelenggaraan jasa konstruksi yang mempengaruhi peri kehidupan pokok masyarakat. Dalam konsep yang baru persyaratan mengenai kerugian masyarakat sebagai akibat penyelenggaraan jasa konstruksi yang mempengaruhi peri kehidupan pokok masyarakat sekurang-kurangnya harus mempengaruhi tata kehidupan sosial; ekonomi masyarakat; dan lingkungan hidup.
Penjelasan umum di atas pastinya mengundang rasa penasaran bagi kita semua khususnya insan- insan pengadaan, terlebih perubahan atas peraturan-peraturan yang ada merupakan perubahan yang fundamental dan tentunya akan mengubah juga cara pandang dalam pelaksanaan di lapangan.
Perubahan peraturan jasa konstruksi dan pengadaan barang/jasa pemerintah menempatkan posisi tata kelola jasa kosntruksi dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam peran penting mendukung peningkatan pelayanan publik dan pengembangan usaha nasional, serta dibangun dengan strategi inovasi dalam mewujudkan value for money dan kontribusi dalam pembangunan berkualitas dan berkelanjutan.
Pertanyaan yang berkembang saat ini, apakah perubahan paradigma tersebut sudah terdiseminasi dengan baik dan bagaimana nantinya implementasi di lapangan berdasarkan Undang-undang Jasa Konstruksi No. 2 Tahun 2017 dikaitkan dengan Peraturan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah No. 16 Tahun 2018 beserta dengan aturan turunannya?
Tema inilah yang akan diangkat oleh Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) dalam Temu Nasional Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa 2018 dengan bertajuk, “Perubahan Paradigma Kebijakan Jasa Konstruksi di Indonesia”, yang bertujuan untuk memberikan gambaran utuh bagi para pelaku pengadaan dengan adanya perubahan yang bersifat fundamental atas peraturan- peraturan di bidang konstruksi dan pengadaan barang/jasa. P3I juga berusaha membuka ruang dan kesempatan bagi seluruh pihak untuk dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dalam rangka memajukan dunia pengadaan di Indonesia.
P3I
B. Target Kegiatan
Temu Nasional ini diharapkan menjadi salah satu referensi para pihak yang terlibat dalam pembangunan jasa konstruksi, sehingga dapat memperoleh rujukan dan rumusan dalam mengembangkan inovasi dan dalam pengelolaan permasalahan hukum jasa kontruksi. Sehingga target yang dibangun bagi peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah :
1. Memahami konstruksi hukum dalam penyelenggaraan undang-undang jasa konstruksi;
2. Memahami arah perubahan tata kelola pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai perubahan peraturan perundang-undangan;
3. Memahami kebijakan pemerintah berkaitan dengan percepatan pembangunan dan daya serap anggaran pengadaan barang/jasa;
4. Memahami prosedur dan aspek penanganan hukum pada wilayah pengadaan jasa konstruksi.
5. Membangun inovasi pengadaan barang/jasa;
6. Mencari solusi obyektif percepatan pembangunan melalui perbaikan manajemen pengadaan Barang/Jasa;
C. Sasaran Audiens/Peserta Aktif
1. Pimpinan Kementerian/Lembaga/Instansi;
2. Pimpinan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota;
3. Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran;
4. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
5. Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ);
6. Pejabat/Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP);
7. Aparatur Penegak Hukum;
8. Biro/Bagian Hukum dan Perundang-Undangan;
9. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah;
10. Akademisi;
11. Praktisi dan Pemerhati Pengadaan Barang/Jasa.
P3I
Rabu, 21 November 2018
13.00 – 21.00 : Check In dan Registrasi Kamis, 22 November 2018
08.30 – 09.30 : Pembukaan
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Sambutan Ketua Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Rita Berlis
09.30 – 10.00 Coffee Break : 10.00 – 12.00 Diskusi Panel ::
Kebijakan Pengadaan Jasa Konstruksi
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)
Arah Kebijakan Jasa Konstruksi Indonesia dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR 12.00 – 13.00 Ishoma:
13.00 – 15.00 Diskusi Panel ::
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi Konstruksi Direktur Bina Penyelenggaraan Konstruksi Kementerian PUPR
Implementasi dan Tantangan Sistem Elektronik Pengadaan Jasa Konstruksi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) 15.00 – 15.30 Coffee Break :
15.30 – 17.00 Lanjut Diskusi Panel:
Jumat, 23 November 2018
08.30 – 10.00 : Diskusi Panel:
Permasalahan Umum SDM Jasa Konstruksi
Djamaluddin Abubakar - Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Penguatan SDM Jasa Konstruksi berdasarkan RPP dan Permen PUPR Direktur Bina Penyelenggaraan Konstruksi Kementerian PUPR Aspek hukum pengadaan jasa konstruksi dan mitigasinya
Dr. Gazalba Saleh, S.H., M.H - Hakim Agung Mahkamah Agung 10.00 – 10.30 Coffee Break :
10.30 – 11.30 Lanjut Diskusi Panel:: 11.30 – 13.30 Istirahat dan Sholat Jumat: 13.30 – 15.00 Diskusi Panel::
Permasalahan Kontrak Pekerjaan Konstruksi dari Sisi Penyedia Ellyanti Taher - School of Quantity Survey (SQS) Indonesia Titik Kritis Permasalahan Kontrak Pekerjaan Konstruksi
Dr. Arief Setiawan Budi Nugroho - Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Penguatan Pelaksanaan Kontrak Jasa Konstruksi
Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) 15.00 – 15.30 Coffee Break :
15.30 – 16.45 Lanjut Diskusi Panel:
16.45 – 17.00 Penutupan dan Pembagian Sertifikat: Sabtu, 24 November 2018
10.00 – 12.00 : Check Out
Jadwal Temu Nasional Pengadaan Barang/Jasa 2018
“Perubahan Paradigma Kebijakan Jasa Konstruksi di Indonesia”
P3I
FASILITAS PESERTA
@Rp. 3.750.000,- (Tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) / Peserta
Tidak Termasuk Akomodasi
@Rp. 4.750.000,- (Empat juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) / Peserta
Dengan Akomodasi 1 kamar untuk 2 peserta / twin share (4 hari 3 malam)
BIAYA KONTRIBUSI PESERTA
Pendaftaran dapat di email : [email protected] Atau SMS Hp. 0812 1132 2813
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA
Nama Lengkap Jabatan
Instansi / Unit Kerja Telp. Kantor/Fax No. Hand Phone
: ...
: ...
: ...
: ... Email : ...
: ... Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
PESERTA 1
Nama Lengkap Jabatan
Instansi / Unit Kerja Email
No. Hand Phone
: ...
: ...
: ...
: ...
: ... Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
PESERTA 2
Nama Lengkap Jabatan
Instansi / Unit Kerja Email
No. Hand Phone
: ...
: ...
: ...
: ...
: ... Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
PESERTA 3
*Formulir dapat digandakan sesuai jumlah peserta
PEMBAYARAN
Transfer Bank BNI Nomor Rekening 0344 743 660 Atas Nama : Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia
Pendaftaran Hubungi Irma Hp. 0812 1132 2813
Ÿ Buku Perpres No. 16/2018 dengan Matriks Perbedaan Perpres No. 54/2010
Ÿ Modul, Materi Slide dan Sertifikat Temu Nasional.
Ÿ Coffee Break dan Makan Siang selama kegiatan.
Ÿ Tas Eksklusif dengan Logo P3I
Ÿ Flashdisk Eksklusif dengan Logo P3I
Ÿ Kemeja Putih Eksklusif dengan Logo P3I
Temu Nasional
Tunai di tempat saat registrasi