PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
11 Hasil wawancara dengan nasabah bank konvensional SK, sebagai masyarakat 26 Juni 2018 di Kampung Gaya Baru 5 Kec. 12 Hasil wawancara dengan nasabah ER bank syariah, As Community 26 Juni 2018 di Kampung Gaya Baru 5 Kec.
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat penelitian
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya bagi yang berminat untuk mengkaji tentang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang sistem bunga dan bagi hasil" di berbagai bidang.
Penelitian Relevan
Penelitian ini menjelaskan bahwa sistem bunga pada perbankan umum dan sistem bagi hasil pada perbankan syariah memiliki perbedaan yang signifikan. 15 Muiin Sholeh, Kajian antara sistem bunga pada perbankan umum dan sistem bagi hasil pada perbankan syariah, (Metro: Perpustakaan STAIN Jurai Siwo Metro, 2005), hal.62.
LANDASAN TEORI
Pemahaman Masyarakat
- Pengertian Pemahaman Masyarakat
 - Jenis-jenis Pemahaman
 - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman
 
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman Masyarakat Desa Gaya Baru 5 Terhadap Sistem Bunga dan Bagi Hasil”. Perbandingan sistem suku bunga pada perbankan konvensional dengan prinsip bagi hasil pada perbankan syariah (Studi Kasus Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri Pekan Baru, 2014).
Perbankan di Indonesia
- Jenis-jenis Perbankan
 
Menurut ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/8/PBI/2000, Pasal I, bank syariah adalah “bank umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 Tahun 1998 yang melakukan berdasarkan kegiatan usaha Bank syariah adalah bank yang melakukan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan berdasarkan jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Sistem Bunga
- Pengertian
 - Dasar Hukum
 - Teknik Perhitungan Bunga
 
Bank syariah melakukan berbagai layanan perbankan untuk pelanggan dengan imbalan sewa atau keuntungan. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayarkan nasabah kepada bank (nasabah yang menerima pinjaman). Jika dikaitkan dengan lembaga keuangan seperti bank konvensional, maka bunga bank didefinisikan sebagai balas jasa yang ditawarkan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya atau harga yang harus dibayarkan kepada nasabah (memiliki simpanan) dengan nasabah tersebut. harus membayar ke bank (nasabah yang menerima pinjaman).
Bunga ini diberikan sebagai insentif atau pembayaran kepada nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa bunga adalah suatu jumlah tambahan yang diberikan bank kepada nasabah atas dana yang disimpan pada bank, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pokok simpanan dan jangka waktu simpanan atau tingkat bunga. dibebankan pada pinjaman yang diberikan bank kepada nasabahnya. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang tidak dikumpulkan), jika kamu beriman (278)”.
42 Muhammad Sharif Chaudhry, Islamic Economic System: Basic Principles (Dasar-dasar Sistem Ekonomi Islam), (Jakarta: Kencana, 2012), hal. Flat rate adalah cara menghitung bunga tetap bulanan atas jumlah pinjaman, dan pokok pinjaman dibayar sama setiap bulan, sehingga angsuran bulanan juga sama sampai pinjaman lunas. Sliding rate adalah metode perhitungan biaya bulanan yang dihitung dari sisa pinjaman, sehingga jumlah bunga yang dibayarkan nasabah setiap bulan berkurang seiring dengan berkurangnya pokok pinjaman.
Sistem Bagi Hasil
- Pengertian Bagi Hasil
 - Jenis Akad Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil
 - Mekanisme Perhitungan
 - Perbedaan Antara Sistem Bunga dengan Sistem Bagi Hasil
 
Sedangkan sistem bagi hasil adalah suatu sistem dimana dilakukan kesepakatan atau ikatan bersama dalam melakukan kegiatan usaha. Dalam prakteknya, prinsip yang sering digunakan dalam sistem bagi hasil adalah akad kerjasama dalam akad Musyarakah dan akad Mudharabah yang dibagi sesuai dengan akad. Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan dalam perbankan syariah terdiri dari dua sistem yaitu bagi hasil dan bagi hasil.
Bagi hasil (revenue sharing) adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan total pendapatan yang diterima sebelum dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Jadi dapat dipahami bahwa Bagi Hasil adalah perhitungan bagi hasil berdasarkan pendapatan bank sebelum dikurangi biaya-biaya lainnya. Sebagai alternatif dari sistem bunga dalam ekonomi konvensional, ekonomi Islam menawarkan sistem bagi hasil, dimana pemilik modal (pengguna surplus) bekerja sama dengan pengusaha (pengguna defisit) untuk melakukan kegiatan bisnis.
Pembagian keuntungan tergantung dari hasil proyek, jika proyek tidak menghasilkan keuntungan atau mengalami kerugian maka resiko ditanggung oleh kedua belah pihak. Jadi dapat disimpulkan bahwa bunga dan bagi hasil berbeda dilihat dari pengertian akad, ganti rugi yang diberikan dan tujuan dari pinjaman atau pembiayaan tersebut (halal atau tidaknya).
METODE PENELITIAN
- Jenis dan Sifat Penelitian
 - Sumber Data
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Teknik Analisis Data
 
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang sistem bunga dan bagi hasil. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang Kota Gaya Baru 5 Tentang Sistem Bunga dan Bagi Hasil Pada Gaya Baru 5 Tentang Sistem Bunga dan Bagi Hasil. Selanjutnya dari hasil wawancara dengan nasabah perbankan konvensional dan syariah diperoleh pemahaman bahwa mereka mengenal bunga dan bagi hasil.
Pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat Desa Gaya Baru 5 Tentang Sistem Bunga dan Bagi Hasil di Desa Gaya Baru 5 Tentang Sistem Bunga dan Bagi Hasil. Masyarakat yang tidak memahami tentang bunga dan bagi hasil, tetapi tetap menggunakan jasa lembaga keuangan, juga memiliki alasan untuk mendapatkan faktor keuntungan. Sehingga peneliti dapat menganalisis bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman masyarakat Desa Gaya Baru 5 tentang bunga dan bagi hasil adalah faktor internal dan eksternal.
Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat tentang bunga dan bagi hasil adalah faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman warga Desa Gaya Baru 5 tentang sistem bunga dan bagi hasil adalah faktor internal dan faktor eksternal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Tentang Kampung Gaya Baru 5
- Sejarah Kampung Gaya Baru 5
 - Keadaan Demografis Kampung Gaya Baru 5
 - Struktur Organisasi Kampung Gaya Baru 5
 
Gaya Baru 5 adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Bandar Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Pada tahun 1964, pemerintah membuka kawasan ini untuk rencana pemukiman transmigrasi dengan mengerahkan masyarakat yang sudah bertransmigrasi. Sekitar awal September, kawasan hutan ini resmi dibuka dan ditempati oleh para transmigran yang disebut transmigrasi Gaya Baru 5 yang berasal dari pulau Jawa antara lain Sragen, Blora, Malang, Purwokerto, Klaten, Wonogiri, Cilacap dan Yogyakarta.
Setahun kemudian, Kampung Gaya Baru 5 telah memilih seorang ketua atau yang kini dipanggil ketua kampung. Faktor Mempengaruhi Kefahaman Masyarakat Kampung Gaya Baru 5 Terhadap Sistem Perkongsian Bunga dan Hasil.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Masyarakat
Dari pemaparan seorang praktisi BMT, menjelaskan bahwa bunga dan bagi hasil itu berbeda, namun ia lebih memilih menggunakan jasa lembaga keuangan syariah karena sudah berpengalaman bermitra dengan lembaga tersebut, dan dipastikan keuntungan akan bertambah menjadi Hasil wawancara dengan masyarakat nasabah bank konvensional yang berprofesi sebagai Petani/Buruh diperoleh pemahaman bahwa pengetahuan mereka tentang bunga dan bagi hasil masih relatif rendah, karena diperoleh dari mulut ke mulut dari pihak lain. Menurutnya, belum ada sosialisasi langsung dari bank untuk memberikan informasi tentang bunga dan bagi hasil di lembaga keuangan.
69 Wawancara dengan nasabah bank konvensional yaitu Sdri. SK, Bu. Gi, Ny. id, ms. sebagai praktisi (pemasaran) sekaligus deposan di lembaga keuangan syariah (LKI), diperoleh pemahaman bahwa dia mengetahui tentang pembagian bunga dan keuntungan, tetapi dia hanya menggunakan jasa lembaga keuangan syariah karena menurutnya sudah menguntungkan. Sedangkan menurut nasabah bank syariah lainnya, dia mengetahui tentang bunga tetapi tidak mengetahui bagi hasil.
Mereka menjadi pemimpin dalam kelompok yang ikut menggunakan jasa lembaga keuangan syariah (BTPN Syariah), baik dari jasa simpan pinjam maupun pembiayaan. Pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman masyarakat New Gaya Village 5 tentang sistem bunga dan bagi hasil.
Pembahasan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman
Hal ini tidak terlepas dari kurangnya pemahaman masyarakat dan tidak adanya promosi dan kesadaran oleh pihak bank sehingga sebagian masyarakat tidak mengetahui tentang bunga dan bagi hasil. Fokus penelitian ini adalah masyarakat yang telah memiliki pengalaman bermitra dengan lembaga keuangan untuk memahami sepenuhnya lembaga keuangan tersebut, terutama dalam hal bunga dan bagi hasil serta memilih untuk menggunakan jasa lembaga keuangan. Mengenai penelitian ini, hal yang kami temukan di lapangan ketika banyak masyarakat yang bekerja sebagai buruh atau petani masih belum mengetahui dan memahami bunga dan bagi hasil di perbankan.
Dibandingkan dengan guru dan PNS, sebagian besar dari mereka sudah mengetahui dan memahami pembagian keuntungan dan keuntungan, baik secara individu maupun badan, sesuai dengan lokasi atau tempat kerjanya. Kemudian sosial budaya dan ekonomi serta informasi, semakin tinggi informasi yang diterima maka semakin tinggi pula tingkat pemahamannya begitu pula sebaliknya, khususnya pemahaman dalam bidang kegiatan perbankan dalam kaitannya dengan bunga dan bagi hasil. Muiin Sholeh, Studi Antara Sistem Bunga Pada Perbankan Umum dan Sistem Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah, Metro: Jurai Siwo Perpustakaan STAIN Metro, 2005.
Dewi Kartika, “Pengaruh Pemahaman Mahasiswa Perbankan Syariah tentang Winst Sharing dan Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi Kasus Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Surakarta Angkatan di http://eprint.iain-surakarta.ac .id gedownload op 2 maart 2018. Dita Fadilla Tarigan, “Perbandingan Sistem Bunga Pada Perbankan Konvensional Dengan Prinsip Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah (Studi Kasus Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri Pekan Baru)”, dalam http:// pdf-thesis-about-comparison-system-interest-dan-for-hasil.html.co.id gedownload op 2 maart 2018.
PENUTUP
Kesimpulan
Faktor internal adalah pengalaman, yaitu masyarakat yang sebelumnya memiliki pengalaman bermitra dengan lembaga keuangan akan memilih menggunakan jasa lembaga keuangan tersebut. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi pemahaman seseorang, karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat pemahamannya. Begitu juga dengan pekerjaan, seseorang yang bekerja di lembaga perbankan akan memiliki pemahaman yang tinggi tentang perbankan.
Saran
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Kajian Sosiologi, Kebijakan, Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013. Indonesisch Ministerie van Religie, “Al-Qur'an Al - Karim adalah vertaald door de Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur'an”, QS. Ary Muthia, “Analisis Pemahaman Masyarakat Kecamatan Medan Johor Terhadap Penggunaan Layanan Perbankan Digital”, dalam http://pdf-.