PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dalam seluruh kurikulum pendidikan tinggi dengan memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk mempertanyakan apa yang didengar dan dilihatnya, dilanjutkan dengan menanyakan mengapa dan bagaimana, mengumpulkan bukti-bukti yang kuat berupa data dan fakta sebelum akhirnya menyimpulkan sesuatu yang dipelajari. Oleh karena itu, mata kuliah ini dinilai sangat cocok untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa, Philip A. Hasil observasi pertama menunjukkan bahwa dosen umumnya belum memiliki keterampilan yang memadai untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis berpikir kritis.9 Sebagian besar dosen masih menggunakan pengajaran tradisional. metode yang mengandalkan ceramah untuk menyampaikan materi.
9 dari 5 orang guru yang melaksanakan proses pembelajaran di kelas, hanya 2 orang yang mempunyai desain pembelajaran berupa Lecture Event Unit (SAP) dan tidak ada satupun dari 5 orang guru yang merancang pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Identifikasi.Masalah.dan.Perumusan.Masalah 7
Pengembangan model fokus pada penciptaan produk berupa paket pengajaran Filsafat Pendidikan Islam, Panduan Dosen dan panduan mahasiswa dalam pengajaran Filsafat Pendidikan Islam yang efektif, efisien dan menarik. Pemikiran dan keadaan tersebut menjadikan pengajaran Filsafat Pendidikan Islam jauh dari tujuan sebenarnya yaitu mengajarkan siswa berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah. Pendidikan Islam berbasis berpikir kritis dapat meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam.
Pendidikan Islam di FITK saat ini menjadi landasan untuk mengidentifikasi perlunya pengembangan paket pembelajaran berbasis pemikiran kritis.
Kegunaan Hasil Penelitian
TINJAUAN TEORETIK
Konsep Pengembangan Model
Oleh karena itu, pengembangan model desain pembelajaran harus didasarkan pada teori pembelajaran yang kuat. Teori belajar adalah suatu pendekatan terhadap suatu bidang ilmu, suatu cara menganalisis, mendiskusikan dan meneliti pembelajaran.15 Teori belajar. Selain kedua teori tersebut, teori belajar konstruktivis juga dapat dijadikan landasan dalam mengembangkan model pembelajaran.Asumsi yang mendasari teori konstruktivis adalah pengetahuan.
Siswa belajar dan membangun pengetahuan ketika mereka terlibat aktif dalam kegiatan: (1) perumusan pertanyaan kolaboratif; (2) menjelaskan fenomena; (3) berpikir kritis terhadap permasalahan yang kompleks; dan (4) mengatasi kesulitan yang dihadapi Penerapan teori pembelajaran dalam pengembangan pembelajaran bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif.
Konsep Model yang Dikembangkan
Terdapat pula model pembelajaran yang dirancang khusus untuk pembelajaran di kelas, seperti model ASSURE yang dikembangkan oleh Smaldino, Russell, Heinich dan Molenda. Selain model Dick dan Carey sebagai gambaran model pembelajaran yang berorientasi prosedural dan model ASSURE yang berorientasi pada kelas, terdapat model pembelajaran lain yang dapat dijadikan acuan dalam konteks model Hannafin. Dan. Selain model di atas, terdapat juga model pengembangan pembelajaran sirkular yang dikembangkan oleh Kemp.
Keberagaman model pembelajaran menunjukkan kekayaan model pengembangan pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif bagi pengembang dan peserta didik dalam merancang program pembelajaran yang berkualitas.
Tujuan Pengembangan Model
Model desain pembelajaran berorientasi produk dengan asumsi ada program pembelajaran yang dikembangkan dalam jangka waktu tertentu. Istilah pembelajaran mengandung arti perlunya suatu desain pembelajaran yang harus dipersiapkan secara matang oleh dosen. Pakar penelitian dan pengembangan seperti Gall dan Suparman menilai, dari sekian banyak model pengembangan pembelajaran yang ada, model Dick and Carey merupakan model desain yang sangat sistematis dan mudah diikuti.
Kehadiran desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata kuliah sangat diperlukan untuk menciptakan pembelajaran dan efektivitas pembelajaran.
Pengembangan Model Pembelajaran
Penerapan model perancangan sistem pembelajaran berorientasi sistem memerlukan banyak dukungan sumber daya dan tenaga profesional yang berpengalaman. Dick dan Carey mengilustrasikan dengan model desain sistem pembelajarannya bahwa pemecahan masalah pembelajaran dicapai melalui penggunaan rencana pembelajaran yang lengkap, utuh, dan rinci yang mencakup sepuluh langkah pengembangan, yaitu: (1) identifikasi tujuan pembelajaran. Smaldino dkk. Dengan menggunakan model ASSURE memberikan gambaran bahwa permasalahan pembelajaran dapat diselesaikan dengan menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien di kelas yang efektif.
Ragan menjelaskan bahwa penyelesaian masalah pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan teori belajar kognitif, yang didasarkan pada prosedur dasar sebagai berikut.
Pembelajaran Filsafat Pendidikan Islam
Pembelajaran filsafat pendidikan Islam diarahkan agar peserta didik mampu memahami pesan-pesan wahyu tentang apa (ontologi) hakikat dan tujuan pendidikan Islam. Penguraian hakikat tujuan pendidikan Islam akan menghasilkan produk berupa konsep-konsep tujuan pendidikan Islam, yang akan menjadi acuan bagi para praktisi pendidikan Islam dalam penyelenggaraan pendidikan Islam di berbagai tingkat kehidupan (keluarga, masyarakat, bangsa dan negara). negara). Tugas pokok pendidikan Islam pada prinsipnya adalah melaksanakan proses asimilasi dan transformasi nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an kepada individu umat Islam dengan menggunakan berbagai macam alat pembelajaran (media, metode, bahan, instrumen) yang memungkinkan nilai-nilai tersebut dimiliki oleh umat Islam.
Salah satu permasalahan besar yang dihadapi pendidikan Islam saat ini adalah kegagalan pendidikan Islam dalam melakukan proses asimilasi dan transformasi nilai-nilai yang diwahyukan pada individu dan masyarakat umat Islam.
Pembelajaran Berbasis Critical Thinking
Strategi peningkatan keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan: (1) Menerapkan keterampilan intelektual dan pengembangan kognitif dalam pembelajaran. Seringkali belajar berpikir kritis dimaknai sebagai pemecahan masalah, padahal kemampuan memecahkan masalah merupakan bagian dari kemampuan berpikir kritis). Pembelajaran kooperatif melalui diskusi kelompok kecil juga direkomendasikan sebagai strategi yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Teori belajar yang menjelaskan dan mendukung kemungkinan kemampuan beradaptasi terhadap pembelajaran berdasarkan berpikir kritis adalah teori perkembangan kognitif Piaget.
Rancangan Model
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Pengembangan paket pembelajaran mengintegrasikan tahapan berpikir kritis terutama dalam perumusan tujuan pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Paket pembelajaran Filsafat Pendidikan Islam berbasis pemikiran kritis dikembangkan sebagai jawaban untuk memberikan pembelajaran Filsafat Pendidikan Islam yang lebih efisien, efektif dan menyenangkan.
Karakteristik Model yang Dikembangkan
Metode Penelitian
Perbandingan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana kesenjangan antara pengajaran Filsafat Pendidikan Islam pada tataran konseptual (das sain) dan pengajaran pada tataran empiris (das solen). Uji efektivitas dilakukan melalui eksperimen sederhana dengan membandingkan proses dan hasil belajar siswa yang menggunakan paket pembelajaran dengan yang tidak menggunakan paket pembelajaran. Hasil uji efektivitas dianalisis dengan analisis statistik untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menggunakan paket terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam.
Langkah-Langkah Pengembangan Model
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengembangan Model
Kelayakan Model
Data yang diperoleh dari ahli materi kualitatif meliputi kualitas isi paket pembelajaran dan komponen paket pembelajaran (petunjuk, tujuan khusus pembelajaran, uraian materi pembelajaran, rangkuman, soal latihan, kunci jawaban, umpan balik, daftar referensi dan guru). memandu). Berikut ini adalah data hasil wawancara dengan ahli materi yang mengulas paket pembelajaran dan panduan guru. Data kuantitatif yang dikumpulkan melalui instrumen angket bertujuan untuk mengetahui tingkat kejelasan, kesesuaian dan kemenarikan seluruh komponen paket pembelajaran dan buku pedoman guru.
Selain itu, angket berisi kolom khusus berisi saran, kritik dan komentar terhadap paket pembelajaran dan panduan guru. Mengingat suatu komponen suatu paket pembelajaran mungkin diminta menggunakan beberapa butir angket, maka setelah dicatat skornya, kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah butir pada suatu komponen yang dinilai. Komponen paket pembelajaran dan panduan perkuliahan memenuhi syarat untuk digunakan oleh calon pengguna.
Hasil uji kelayakan kebahasaan menunjukkan ada beberapa aspek paket pembelajaran yang perlu direvisi, yaitu: Ahli bahasa menilai paket tersebut kurang konsisten dalam penggunaan istilah, misalnya antara istilah pelajar atau pelajar dan istilah pelajar. atau.dosen.dalam.kaitan.dengan.fisik.penampilan,.bahasa.ahli. Tes individual dilakukan terhadap 5 orang mahasiswa FITK IAIN Mataram yang sedang mengikuti mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa diberikan paket pembelajaran untuk dibaca dan diamati, setelah itu siswa diinstruksikan untuk mengisi formulir evaluasi paket pembelajaran.
Hasil uji coba individual menunjukkan bahwa komponen paket pembelajaran secara umum dapat dikatakan layak secara empiris. Hasil evaluasi paket yang dilakukan peserta uji coba kelompok besar menunjukkan bahwa komponen paket layak.
Efektivitas Model
Output di atas menampilkan nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi (Std. Deviation) dari kedua kelompok yang dibandingkan. Nilai mean menunjukkan bahwa mean post-test lebih tinggi (81,77) dibandingkan mean pre-test (65,03). Berdasarkan perbandingan tersebut, dapat diasumsikan bahwa setelah siswa belajar menggunakan produk pengembangan, hasil belajarnya lebih tinggi.
H1, jika dinyatakan dalam hipotesis penelitian: rata-rata nilai siswa setelah belajar menggunakan paket lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan paket. Karena variansnya sama, maka hasil uji t yang digunakan adalah baris pertama: asumsi varians sama. Berdasarkan hal tersebut, kami menyimpulkan: pembelajaran dengan menggunakan paket efektif meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembahasan
Dari dimensi tujuan pembelajaran, maka tujuan dan ruang lingkup materi pembelajaran Filsafat Pendidikan Islam perlu dikembangkan lebih lanjut. Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam hendaknya mengajarkan kepada peserta didik sesuatu yang bermakna untuk mencapai komunikasi tiga arah secara simultan dan seimbang. Pertama, kajian mendalam tentang hakikat Tuhan, manusia dan alam serta berbagai implikasinya terhadap pendidikan Islam.
Kesulitan bagi pengembang pada tahap analisis adalah tidak tersedianya data yang cukup untuk dianalisis, khususnya pada dimensi kurikulum filsafat pendidikan Islam. Namun ketidakseragaman silabus mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam tidak hanya terjadi di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram saja. Perbedaan-perbedaan tersebut di satu sisi menunjukkan adanya dinamika yang sangat kuat dalam proses pembelajaran filsafat pendidikan Islam.
Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang menimbulkan kendala dalam proses analisis kebutuhan pengembangan paket pengajaran filsafat pendidikan Islam. Paket yang dikembangkan dimaksudkan untuk memberikan panduan bagi guru dan siswa dalam mempelajari filsafat pendidikan Islam. Berubah ke arah yang lebih baik merupakan tujuan utama upaya pengembangan paket pengajaran filsafat pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah dan Perguruan Tinggi Keguruan IAIN Mataram.
Prototipe manusia yang diuraikan di atas juga ditemukan pada proses implementasi dan sosialisasi model pembelajaran filsafat pendidikan Islam berbasis berpikir kritis. Model pembelajaran berbasis berpikir kritis dalam filsafat pendidikan Islam kuat secara teoritis dan kuat secara praktis.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
Kesimpulan
Implikasi
Saran