• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI HAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TEORI HAM"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI dan

PRINSIP HAM

(2)

1. Doktrin hukum alam pra

modern dari Greek Stoicism yang berpendapat bahwa

kekuatan kerja universal

mencakup semua ciptaan dan tingkah laku manusia, oleh

karenanya harus dinilai

berdasarkan kepada –dan

ASAL USUL HISTORIS

KONSEPSI HAM

(3)

Hukum Romawi memungkinkan eksistensi hukum alam.

Berdasarkan ius gentium (hukum bangsa-bangsa atau hukum

internasional), beberapa hak yang bersifat universal berkembang

melebihi hak-hak warganegara.

Menurut Ulpianus, alam-lah, bukan negara yang menjamin semua

manusia, baik ia merupakan warganegara atau bukan.

(4)

Pada abad pertengahan,

doktrin-doktrin hukum alam

menjadi sangat terkait dengan pemikiran2 liberal mengenai hak-hak alam (natural rights)

(5)

Tokoh yang berpengaruh

Thomas Aquinas (1224 – 12740

Hugo Grotius (1583 – 1645) Dokumen yang berpengaruh :

Magna Charta (1215)

Bill of Rights (1689)

Declaration of Independence (1776)

(6)

Para tokoh dan dokumen2 tsb

menegaskan tentang meningkatnya pandangan masyarakat bahwa

manusia diberkati dengan hak-hak yang kekal dan tak dapat dicabut

oleh siapapun, yang tak terlepaskan ketika manusia ‘terkontrak’ untuk

memasuki masyarakat dari suatu negara yang primitif dan tidak

pernah dikurangi oleh tuntutan yang berkaitan dengan ‘hak-hak

ketuhanan dari raja.”

(7)

PENGARUH JOHN LOCKE DAN ERA REVOLUSI INDUSTRI

Penemuan Galileo, Newton,

materialisme Thomas Hobbes,r rasionalisme Rene Descartes dan Leibniz, pantesisme dari

Benedict de Spinoza, empirisme Francis Bacon dan John Locke, keseluruhannya mendukung

suatu keyakinan dalam hukum alam dan tatanan yang

universal.

(8)

John Locke (dan juga Voltaire J.J.

Rosseau, dan Montesquieu)

menguraikan dalam Revolusi 1688 (the Glorious Revolution) bahwa hak-hak tertentu dengan jelas

mengenai individu-individu sebagai manusia, karena mereka eksis

dalam ‘keadaan alami’ sebelum manusia memasuki masyarakat;

(9)

Yang mengemuka di antara hak-hak tersebut adalah hak hidup, hak

kemerdekaan, dan hak milik (life, liberty, and property)

Menurut John Locke, saat memasuki kondisi masyarakat sipil,

berdasarkan teori kontrak sosial, yang dilepaskan manusia kepada negara hanyalah hak untuk

menegakkan hak-hak ini,

(10)

dan bukannya hak-hak itu

sendiri. Kegagalan negara untuk mengamankan hak-hak alami

ini, dapat memberikan suatu hak bagi rakyat untuk meminta

pertanggungjawaban dalam bentuk revolusi rakyat.

(11)

Thomas Jefferson (Declaration of Independence 1776)

“ We hold these truths to be self- evident, that all men are created equal, that they are endowed by

their Creator with certain unalienable rights, that among these are Life,

Liberty, and the Pursuit of Happiness.”

(12)

SPEKTRUM TEORI HAM

1. TEORI HUKUM ALAM

2. TEORI RELATIVISME BUDAYA

pandangan2 Marxis

Pandangan2 agamis

Pandangan2 positivist

(13)

HAM BERDASARKAN TEORI HUKUM ALAM(Hak Kodrati)

1. HAM dimiliki setiap orang secara alami karena ia lahir sebagai manusia.

2. HAM dapat berlaku secara universal.

3. HAM tidak membutuhkan tindakan atau program dari pihak lain, apakah individu, kelompok, atau pemerintah

(14)

HAM DALAM PANDANGAN POSITIVIS

Menurut pandangan positivis, HAM tidak keluar dari manapun, HAM telah dijamin oleh konstitusi, UU, atau kontrak.

(Jeremy Bentham) “Right is a child of law; from real law come real rights, but from imaginary law, laws of

nature, come imaginary rights.

Natural rights is simply nonsense.

(15)

HAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ALAM

Ketidaksepakatan terhadap

pandangan positivis melahirkan kembali pandangan hukum alam setelah PD II. Secara

substantif, pandangan ini

kemudian terwakili oleh lahirnya Universal Declaration of Human Rights 1948

(16)

HAM DALAM PANDANGAN RELATIVISME BUDAYA

Berpandangan bahwa tidak ada suatu HAM yang bersifat

universal. Teori hukum alam

mengabaikan dasar masyarakat dari identitas individu sebagai

manusia.

(17)

Berdasarkan teori ini, tradisi

yang berbeda dari budaya dan peradaban membuat manusia menjadi berbeda. Maka, HAM –pun tidak bisa diberlakukan

secara universal, kecuali ketika manusia mengalami keadaan

desosialisasi atau dekulturasi.

(18)

HAM DALAM PANDANGAN MARXISM

Menolak teori tentang asal-usul HAM yang bersifat alami.

Menurut mereka, negara atau kolektivitas merupakan tempat penyimpangan dari semua

HAM, dan HAM individu baru

dapat diakui jika diperkenankan oleh negara atau kelompok.

(19)

Maka menurut pandangan

Marxis, semua HAM didapatkan dari negara, dan tidak secara

alami dimiliki oleh manusia

berdasarkan atas kelahirannya.

(20)

Leszek Kolakowski on Human Rights and Marxism

“The conflict between marxist doctrine and human rights

theory consist in something more than the idea that all values and rights, in Marxist terms, are nothing but the

temporary products of particular relationship of productions,

(21)

That particular classes use to

express their vested interests, to give then an illusory ideological shape. For the marxist, both the concept of liberty and the idea of human rights, as defined by

enlightenment thinkers and

ideologist of French Revolution are the specific expressions of a bourgeois society.”

(22)

HAK-HAK PRIBADI DAN HAK-HAK KOLEKTIF

TEKANAN PADA HAK-HAK PRIBADI ATAU HAK-HAK KOLEKTIF

BAGAIMANA DENGAN KEWAJIBAN ASASI?

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Bendikson KA, Neri OV , Takeuchi T, Tosch M, Schlegel PN, Rosenwacks Z, Palermo GD 2008, The outcome of intracytoplasmic sperm injection using occasional spermatozoa in the ejaculate