• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI KEBENARAN: Filsafat Ilmu

N/A
N/A
Khilmi Zuhroni

Academic year: 2024

Membagikan "TEORI KEBENARAN: Filsafat Ilmu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI

KEBENARAN TEORI

KEBENARAN

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Dosen Pengampu:

Khilmi Zuhroni, S.Fil.I Kelompok 6 :

1. Hardianti (1687203033) 2. Mesi Norzanah (1687203031) 3. Sunantri (1687203056)

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Dosen Pengampu:

Khilmi Zuhroni, S.Fil.I Kelompok 6 :

1. Hardianti (1687203033) 2. Mesi Norzanah (1687203031) 3. Sunantri (1687203056)

(2)

Menu Utama

A. Pengertian Teori Kebenaran

B.Ukuran Kebenaran

C. Macam-macam Teori Kebenaran

D. Jenis-jenis Teori Kebenaran

(3)

A. Pengertian Kebenaran

Kebenaran (truth) memiliki berbagai macam

makna, misalnya keadaan ketika terjadi kesesuain

dengan fakta khusus atau realitas, atau keadaan yang

sesuai dengan hal-hal yang nyata, kejadian-kejadian

nyata, atau aktualitas. Kebenaran juga berarti suatu

hal cocok dengan aslinya atau sesuai dengan ukuran-

ukuran yang ideal.

(4)

B. Ukuran Kebenaran

Ukuran kebenaran sesungguhnya tergantung pada

apakah sebenarnya yang diberikan pada kita oleh

metode-metode untuk memperoleh pengetahuan jika

apa yang dapat kita ketahui ialah ide-ide kita, maka

pengetahuan hanya dapat terdiri dari ide-ide yang

dihubungkan secara tepat dan kebenaran merupakan

keadaan saling berhubungan (coherence) diantara ide-

ide tersebut atau keadaan saling berhubungan diantara

proposisi- proposisi.

(5)

C. Macam-macam Teori Kebenaran

1. Teori Kebenaran Korespondensi

teori korespondensi, the correspondence theory of truth yang kadang disebut the accordance theory of truth. Menurut teori ini, kebenaran atau keasaan benar itu apabila ada kesesuainan (correspondence) antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan atau pendapat tersebut.

2. Teori Kebenaran Koherensi

Teori koherensi atau konsistensi, the consistence theory of truth, sering pula dinamakan the coherence theory of truth.

Menurut teori ini kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan (judgement) dengan sesuatu yang lain, yaitu fakta dan realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri.

(6)

3. Teori Kebenaran Pragmatis

Pragmatis berasal dari bahasa Yunani pragma, artinya yang dikerjakan, yang dilakukan, perbuatan, tindakan, sebutan bagi filsafat yang dikembangkan oleh William James di Amerika Serikat. Menurut filsafat ini, benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori semata-mata bergantung pada asas manfaat.

4. Teori Kebenaran Sintaksis

Kebenaran sintaksis adalah kebenenaran yang berangkat dari tata bahasa yang melekat. Karena teori ini dipengaruhi pula oleh kejiwaan dan ekspresi, maka ada kemungkinan mereka yang menerimanya yang juga mempunyai keterkaitan jiwa akan terpengaruh, apalagi susunan tata bahasa yang bernuansa rasa.

5. Teori Kebenaran Non Deskripsi

Teori kebenaran non-deskripsi dikembangkan oleh para penganut filsafat fungsionalisme. Menurut paham ini pada dasarnya suatu pernyataan akan memiliki nilai benar amat tergantung pada peran dan fungsi pernyataan itu.

(7)

6. Teori Kebenaran Logika yang Berlebihan

Kebenaran logika yang berlebihan adalah kebenaran yang sebenarnya merupakan fakta. Jadi akan menjadi pemborosan dalam pembuktiannya, misalnya sebuah lingkaran harus berbentuk bulat.

7. Teori Kebenaran Performatif

Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu.

8. Teori Kebenaran Paradigmatik

Kebenaran paradigmatik adalah kebenaran yang berubah pada berbagai ruang dan waktu, jadi setelah kurun waktu tertentu berubah (untuk ketagori waktu) dan pada tempat tertentu berubah (untuk ketagori ruang).

(8)

9. Agama sebagai teori kebenaran

Manusia adalah makhluk pencari kebenaran. Salah satu cara untuk menemukan suatu kebenaran adalah melalui agama. Agama dengan karakteristiknya sendiri memberikan jawaban atas segala persoalan asasi yang dipetanyakan manusia, baik tentang alam, manusia, maupun tentang Tuhan.

(9)

D. Jenis-jenis Kebenaran

1. Kebenaran Epistemologis

Kebenaran epistemologis adalah kebenaran yang berhubungan dengan pengetahuan manusia, yang berkaitan antar subjek dan objek (kenyataan).

2. Kebenaran Ontologis

Kebenaran ontologis adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat pada hakikat segala sesuatu yang ada atau diadakan.

3. Kebenaran Semantis

Kebenaran semantis adalah kebenaran yang terdapat serta melekat dalam tutur kata dan bahasa.

(10)

Daftar Pustaka

Abbas Hamani, 1983, Epistemologi, Yayasan Pembinaan Fakultas filsafat UGM, Yogyakarta

Hamersma, H. 1985, Filsafat Eksistensi Karl Jaspers, Gramedia, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Filsafat ilmu pengetahuan melandaskan dirinya pada teori korespondensi, dimana kebenaran ilmu pengetahuan adalah kebenaran ilmiah-empiris, yang diperoleh melalui metode

Permasalahan atau problema filsafat ilmu mancakup ; pertama Problem ontologi ilmu; perkembangan dan kebenaran ilmu sesungguhnya bertumpu pada landasan ontologis (‘apa

Jadi Kebenaran tentative artinya suatu kebenaran akan dianggap benar sebelum ada pengetahuan lain yang dapat "membantah” kebenaran tersebut...  Hampir dapat dipastikan

Akan tetapi teori korespondensi juga mempunyai kelemahan, karena dengan mensyarakatkan kebenaran harus sesuai dengan kenyataan, maka dibutuhkan penginderaan

Ditinjau dari pengetahuan atau cara untuk memperoleh ilmu selama ini, terbatas pada obyek empiris dan suatu ilmu diperoleh dengan metode keilmuan, asalkan dalam

Teori kebenaran korespondensi adalah “teori kebenaran yang menyatakan bahwa suatu pernyataan itu benar kalau isi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut

Ditinjau dari pengetahuan atau cara untuk memperoleh ilmu selama ini, terbatas pada obyek empiris dan suatu ilmu diperoleh dengan metode keilmuan, asalkan dalam

Peranan metode ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan sangatlah penting, karena metode ilmiah memberikan kerangka kerja yang sistematis dan teruji untuk memperoleh pengetahuan baru,