• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Permintaan Uang

N/A
N/A
Ellen Hu

Academic year: 2023

Membagikan "Teori Permintaan Uang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Beberapa pandangan terkait teori uang A. Teori Klasik (Fisher dan Cambridge)

Apabila telah mencapai pengerjaan penuh (full employment) uang tidak berperan dalam perkembangan ekonomi karena pertambahan uang hanya akan mengakibatkan peningkatan harga yang proporsional dengan pertambangan uang tersebut.

Meskipun teori moneter mereka lebih sedikit, tetapi mereka memiliki teori persamaan dasar yang disebut sebagai Teori Kuantitas Uang (The Quantity Theory of Money).

• Teori Kuantitas Uang merupakan teori dalam ekonomi yang menyatakan tentang hubungan antara peredaran uang dan tingkat inflasi. Teori kuantitas uang berasumsi bahwa kuantitas uang dalam suatu perekonomian mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktivitas perekonomiannya.

Peningkatan jumlah uang beredar mengakibatkan penurunan nilai uang, menyebabkan tingkat inflasi meningkat (penurunan nilai mata uang, maka diperlukan lebih banyak unit mata uang untuk membeli barang dengan jumlah yang sama).

Teori Transaction Equation (Irving Fisher)

Irving Fisher sebagai pencetus dari teori kuantitas uang yang menjadi bagian dari teori permintaan uang.

Keseimbangan uang selalu terjadi dalam masyarakat, jumlah peredaran uang berbanding lurus dengan perubahan harga. Perubahan jumlah uang yang beredar akan mempengaruhi harga barang. Adanya peningkatan jumlah uang beredar dapat menyebabkan inflasi, begitupun sebaliknya.

o Persamaan Dasar Teori Irving Fisher o MVT = PT

▪ M = Jumlah uang beredar (money supply)

▪ VT = Kecepatan peredaran uang (velocity of circulation)

• Variabel yang ditentukan oleh faktor kelembagaan di masyarakat. Dalam jangka pendek dianggap konstan.

▪ P = Tingkat harga (price level)

▪ T = Jumlah barang atau jasa yang ditransaksikan (transaction of goods)

o Persamaan tersebut kemudian dikembangkan menjadi Md = (1/Vt).P.T o Posisi Ekuilibrium Md = Ms

o Ms = (1/Vt).P.T

o Dalam jangka pendek, perubahan dari tingkat harga umum sama dengan tingkat uang beredar secara profesional.

Irving Fisher menyatakan bahwa nilai uang ditentukan oleh 3 faktor:

• M = Jumlah uang beredar

• V = Cepatnya peredaran uang

(2)

• T = Jumlah barang yang diperdagangkan atau volume barang yang diperdagangkan.

Teori Cambridge (Alfred Marshall dan Cecil Pigou)

Menekankan penggunaan uang sebagai penyimpan nilai. Permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga, besar kekayaan yang dimiliki masyarakat, dan ramalan / harapan dari masyarakat pada masa yang akan datang.

o Persamaan Teori Cambridge o MD = KPY

o MD = Jumlah Permintaan Uang (money demand)

o K = Proporsi pendapatan riil yang masyarakat ingin simpan dalam bentuk uang

o P = Tingkat harga (price level)

o Y = Pendapatan nasional riil (real national income)

Teori cambridge beranggapan bahwa jumlah kekayaan, volume transaksi, dan pendapatan nasional mempunyai hubungan yang proporsional-konstan satu sama lain. Ceteris Paribus permintaan akan uang adalah proporsional dengan tingkat pendapatan nasional.

B. Teori Keynes

• Berkembang dari Teori Cambridge, tetapi terdapat perbedaan dalam penekanan fungsi uang yang lain: sebagai penyimpan nilai (strong of value) dan bukan hanya sebagai alat tukar (means of exchange). Dikenal sebagai Liquidity Preference Theory.

• Membagi 3 alasan kenapa orang memegang uang, menurut Psychological Law of Consumers Behavior:

1) Motif Transaksi

Permintaan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (bersifat rutinitas)

(3)

Tujuan permintaan uang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional, semakin tinggi pendapatan yang diperoleh maka semakin tinggi volume transaksi dan kebutuhan uang akan transaksi.

2) Motif Berjaga-jaga

Permintaan uang untuk menghadapi keadaan yang tidak dapat diduga sebelumnya. Karena uang bersifat liquid dan dapat ditukar dengan mudah terhadap barang lain kapan saja. Berapapun tingkat suku bunga, besarnya tingkat permintaan uang untuk berjaga-jaga tidak mengalami perubahan.

3) Motif Spekulasi

Permintaan uang yang bertujuan memperoleh keuntungan dari berspekulasi

Besarnya permintaan uang untuk spekulasi bergantung pada tingkat suku bunga. Permintaan uang untuk berspekulasi akan meningkat jika instrumen spekulasi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.

Unsur spekulasi berperan terhadap pemilihan antara uang dan obligasi, yang tertulis dalam persamaan

• K = R.P

• P = K / R

o K = hasil pertahun yang diterima

(4)

o R = tingkat bunga

o P = harga pasar (nilai sekarang) dari obligasi “perpetuity

“tersebut

▪ Karena nilai K adalah konstan, maka harga pasar obligasi berbanding terbalik dengan tingkat bunga.

• Permintaan Total Akan Uang

• • Md/P = Permintaan uang total di masyarakat (riil)

• kY = Permintaan uang di masyarakat untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga

• R,W = Permintaan uang di masyarakat untuk tujuan spekulasi

• W = Uang tunai C. Teori Setelah Keynes

Pendekatan Inventori (William Baumol dan James Tobin)

o Pemintaan uang untuk transaksi pada hakikatnya adalah sama dengan kebutuhan persediaan uang yang akan dipengang dengan mempertimbangkan biaya dan memilih jumlah dan pola waktu untuk stok yang tepat agar didapatkan biaya yang minimal.

o Model Baumol-Tobin meneliti bagaimana nilai biaya dan manfaat dalam memegang uang. Manfaat dari memegang uang adalah kenyamanan, yang berarti masyarakat tidak perlu ke bank jika membutuhkan uang untuk bertransaksi. Biaya dari kenyamanan adalah hilangnya bunga bank.

o Model berdasarkan pada anggapan bahwa seseorang menerima pendapatan tertentu secara reguler dan membelanjakan pendapatan tersebut pada setiap harinya. Dengan begitu, kebutuhan akan uang perwaktu yang ditentukan adalah konstan.

Teori Kuantitas Modern (Milton Friedman)

o Seseorang akan memutuskan kekayaan yang dimilikinya berdasarkan

▪ Perbandingan manfaat yang akan diperoleh

▪ Selera dari seseorang tersebut

▪ Jumlah kekayaan yang dimilikinya

o Permintaan uang di masyrakat dipengaruhi oleh faktor: obligasi, suku bunga, modal fisik, kekayaan.

o Masyarakat memegang uang sebagai bentuk dari menyimpan kekayaannya.

Adapun cara lain seseorang untuk menyimpan kekayaannya: deposito, obligasi, tanah/rumah, saham, dan lainnya.

(5)

o

Referensi

Dokumen terkait

Part of this difficulty can be eliminated by leaving out the homogeneous solutions of the equations of lower order, but we have found it useful to include them for two reasons: first,

Our first paper is presented by Robyn Davidson & Susan Lambert from Flinders University and is entitled ‘Applying the Australian and New Zealand Risk Management Standard to Information