• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Vitruvius pada bangunan masjid Al-Irsyad Bandung

nur j

Academic year: 2023

Membagikan "Teori Vitruvius pada bangunan masjid Al-Irsyad Bandung"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Vitruvius

Memperbincangkan teori arsitektur Barat, sulit kiranya meninggalkan nama besar yang legendaris Marcus Pollio Vitruvius. Dia adalah arsitek dan insinyur Romawi yang hidup pada abad I dan berperan besar karena menulis buku arsitektur tertua yang sempat ditemukan oleh pakar Barat. Dalam buku A History of Architecture Theory (Hanno-Walter Kruff, 1994;

21), diuraikan bahwa sebenarnya sebelum Vitruvius, teori arsitektur Barat telah pernah

terungkap yaitu pada zaman Yunani dan Romawi namun karena karakteristik data yang

bersifat fana maka Dunia Barat menetapkan era Vitruvius-lah yang dianggap sebagai cikal

bakalnya Teori Arsitektur Barat.

(2)

Nama : Masjid Al-Irsyad

Tanggal diresmikan : 27 Agustus 2010

Lokasi : Kota Baru, Parahyangan, Bandung Luas Bangunan : 1.105 m2

Daya tampung Jamaah : 1500 Orang

Arsitek : Ridwan kamil

(3)

Denah dasar masjid AL-IRSYAD ini berbentuk bujur sangkar berukuran 48,47 x 28,5m dengan pintu masuk disisi utara dan timurnya .pada area sirkulasi disekitar bangunan utama mengambil konsep filosofi dari

kegiatan mengelilingi ka’bah atau disebut thawaf .

Lingkunan dari masjid ini sangatlah nyaman dengan sekeliling bangunan terdapat banyak pepohonan yang membuat lingkungan menjadi sejuk dan menjadi

nyaman bagi para pengunjunng yang datang ke sana.

DENAH MASJID AL IRSYAD

(4)

1

2

3

4

5

1. Kolam ini berfungsi untuk memantulkan cahaya matahari kedalam ruang sholat utama, sehingga ruang dapat menjadi terang

2. Bukaan besar pada sisi sebelah barat yang berfungsi sebagai intensitas pergerakan angin yang masuk kedalam bangunan masjid tersebut.

3. Sepanjang dinding ini terdapat concrete block yang berfungsi sebagai fentilasi udara

4. Desain ruang koridor yang berhadapat langsung keruang mihrob merupakan solusi yang baik untuk memasukan cahaya alami kedalam baangunan

5. Desain koridor dengan fentilasi dengan mempengaruh pada intensitas pergerakan udara

(5)

Bentuknya kubus atau persegi empat sama sisi. Tak ada kubah yang menjadi ciri khas tempat ibadah Umat Islam adalah Ridwan Kamil arsitek masjid itu. Desain unik masjid ini memanfaatkan sinar matahari. Desain arah kiblat dibuat terbuka dengan pemandangan alam.

Saat senja, semburat matahari akan masuk dari bagian depan masjid yang tak berdinding itu. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Ridwan Kamil. Masjid Al-Irsyad diresmikan pada 17 Ramadan 1431 Hijriah tepatnya 27 Agustus 2010 silam. Bangunannya unik, megah, dan kokoh. Desain masjid dirancang mirip Kakbah. Warna dasarnya abu-abu. Penataan batu bata pada keseluruhan dinding terlihat sangat mengagumkan.

(6)

Batu bata disusun berbentuk lubang atau celah di antara bata solid.Dilihat dari kejauhan, akan menghadirkan lafaz Arab yang terbaca sebagai dua kalimat tauhid, Laailaha ilallah Muhammad Rasulullah, yang artinya Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kekuatan desain Masjid Al-Irsyad, kata Ahmad, tampak pada embedding teks kaligrafi Arab dengan jenis tulisan khat kufi. Bentuknya, dua kalimah tauhid yang melekat pada tiga sisi bangunan dalam bentuk susunan batu bata, yang dirancang sebagai kaligrafi tiga dimensi raksasa.

Secara keseluruhan, masjid seluas 1.871 meter persegi itu hanya memiliki tiga warna yaitu putih, hitam, dan abu-abu. Susunan tiga warna tersebut tak menjadikan masjid kehilangan daya tariknya. Justru, ketiga warna itu membuat masjid itu tampil lebih cantik, modern, simpel namun tetap elegan dan indah

dipandang mata.

(7)

Di dalam interior masjid, jumlah lampu yang dipasang sebanyak 99 buah sebagai simbol 99 nama-nama Allah atau Asmaul Husna. Masing-masing lampu yang berbentuk kotak itu, memiliki sebuah tulisan nama Allah. Tulisan pada lampu- lampu itu dapat dibaca secara jelas dimulai dari sisi depan kanan masjid hingga tulisan ke-99 pada sisi kiri bagian belakang masjid.

Ruang salat di masjid yang mampu menampung sekitar

1.500 jamaah ini, tidaklah memiliki tiang atau pilar di tengah untuk menopang atap, sehingga terasa begitu luas. Hanya empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang atapnya. Celah-celah angin pada empat sisi dinding masjid menjadikan sirkulasi udara di ruang masjid begitu baik, sehingga tidak terasa gerah atau panas meski tak dipasangi AC atau kipas angin.

(8)

Nama : Gereja Katedral

Tanggal diresmikan : 21 April 1901 Lokasi : Jakarta Pusat, Jakarta

Luas Bangunan : 1.200 m2

Daya tampung Jamaah : 1.105 Orang

Arsitek : Antonius Dijkmans

(9)

A. Bentuk dan Ruang

Studi tentang bentuk dan ruang mencakup pembentukan ruang akibat fungsi dan aktivitas, tipe tatanan ruang dalam yang berdampak pada ekspresi bangunan dan maknanya.

B. Pelingkup Ruang

Studi tentang pelingkup ruang gereja (surface element) mencakup berbagai elemen pelingkup ruang, yaitu dinding, lantai, dan plafond. Elemen-elemen pelingkup yang

membentuk ruang merupakan bagian dari bangunan yang potensial untuk dimuati makna tertentu. Oleh sebab itu, perlu diteliti secara khusus. Yang hendak dicari dari studi terhadap pelingkup ruang adalah makna apa saja yang terkandung dalam pelingkup ruang, yang berdampak langsung pada kualitas ruang dalamnya

C.Elemen-elemen Simbolik Studi tentang elemen simbolik gereja mencakup berbagai simbol yang ada pada gereja, yang melekat pada pelingkup ruang. Simbol-simbol yang ada pada gereja dianalisis dengan memperhatikan makna yang terkandung di dalamnya

(10)

Simbol trinitas juga dijumpai pada fasade kedua bangunan gereja ini. Lewat garisgaris yang muncul akibat artikulasi bentuk pada fasade. Garis-garis terluar berwarna merah pada gambar di bawah merupakan simbol Allah Bapa. Sebagai figur Allah yang besar; pencipta segalanya. Oleh sebab itu,

garis terluar itu menjadi kontainer dari keseluruhan kosmos. Garis pada lapisan kedua (garis kuning) adalah simbol Kristus (Allah Putera/Anak) sebagai pusat/sentral seluruh kehidupan manusia. Garis paling dalam (garis hijau) adalah simbol Allah Roh Kudus, sebuah simbol keintiman relasi antara

manusia dan Allah. Oleh sebab itu, garis yang

menyimbolkannya ditempatkan di lapisan paling

dalam. Pada bangunan GPIB Bethel lebih jelas lagi

karena simbol ini merupakan artikulasi bentuk pada

entrance.

(11)

• Gereja Katedral Jakarta bergaya neo-gothik, dengan denah bangunan berbentuk salib dengan panjang 60 meter dan lebar 20 meter, serta balkon selebar 5 meter setinggi 7 meter di kedua sisi. Konstruksi bangunan tebuat dari batu bata tebal yang diberi plester dan berpola seperti susunan batu alam.

Gaya arsitekur ini adalah seperti pada bangunan gereja di Eropa pada masa itu.

• Gereja Katedral Jakarta memiliki tiga menara dari besi, yaitu Menara Benteng Daud, Menara Gading dan Menara Angelus Dei. Menara Benteng Daud yang terletak di sisi kiri pintu masuk. Sedangkan Menara Gading yang terletak di sisi kanan pintu masuk. Keduanya memiliki ketinggian yang sama, yakni 60 meter. Di antara Menara Benteng Daud dan Menara

Gading terdapat jendela kaca berbentuk bundar yang dikenal dengan sebutan Rozeta. Pada Menara Gading terdapat jam yang pada mesinnya tertulis Van Arcken & Co, lonceng kecil sumbangan Chasse, serta lonceng terbesar bernama

Wilhelmus hadiah dari J.H. de Wit. Pada Menara Benteng Daud juga terdapat lonceng hadiah dari Clemens George Marie van Arcken.

Referensi

Dokumen terkait

Islam Al-Irsyad Al-Islamiyyah merupakan organisasi Islam Indonesia yang memiliki perhatian cukup besar terhadap kondisi umat Islam Indonesia.Al-Irsyad adalah

Jika dilihat dari arsitektur masjid sendiri tidak ada yang menyebutkan bahwa kubah adalah simbol utama atau bentuk yang wajib di buat dalam desain masjid, karena

Berbeda dengan Lembaga pendidikan Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto berdasarkan pengamatan penulis lembaga pendidikan al irsyad ini berbeda dengan lembaga–lembaga

e) Dinding pada bangunan Masjid Menara Kudus ini memiliki material berjenia batu bata dengan warna cat putih. Beberapa jenis ornamen ditemukan pada dinding

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik arsitektur yang terdapat pada Masjid Al – Osmani dan Masjid Azizi yang meliputi bagian bangunan masjid,

Masjid An Nuur Biofarma Bandung merupakan studi kasus yang diteliti karena bangunan masjid memiliki keunikan dan memiliki orientasi bangunan yang mengikuti konteks

Jika dilihat dari arsitektur masjid sendiri tidak ada yang menyebutkan bahwa kubah adalah simbol utama atau bentuk yang wajib di buat dalam desain masjid, karena jika kita mengacu

Informasi mengenai keberadaan website akan disebarkan kepada pengurus dan jamaah Masjid Al-Irsyad Palembang, serta mengajak mereka untuk memanfaatkan website tersebut.. Implementasi